Di Susun oleh :
Kelompok 4
Helpa : 11194442010239
Rahimah : 11194442010246
FAKULTAS KSEHATAN
BANJARMASIN
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dalam ruang lingkup kebidanan, seperti permasalahan kehamilan, persalinan, nifas, bayi
baru lahir, keluarga berencana kesehatan reproduksi wanita dan pelayanan kesehatan masyarakat
sangat diperlukan seorang bidan yang berkompeten untuk menangani masalahmasalah tersebut.
Maka dari itu, diperlukan pelayanan yang bersifat khusus berupa asuhan kebidanan.
Asuhan kebidanan adalah penerapan fungsi, kegiatan, dan tanggungjawab bidan dalam
pelayanan yang di berikan kepada klien yang memiliki butuhan dan atau masalah kebidanan
(kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, keluarga berencana, kesehatan reproduksi wanita,
dan pelayanan kesehatan masyarakat).
Masa nifas adalah masaa pasca persalinan. Bagi beberapa perempuan, Masa nifas adalah
masa yang tidak mudah. Belum lagi anggapan daan mitos yang beredar meembuat para ibu
semakin bingung meenjalani hari-hari di masa nifas. Proses pemulohan Rahim dan alat-alat
reproduksi memnbutuhkaan waktu yang berbeda bagi tiap orang.Involisi erat kaitannya dengan
masa nifas. Imvolusi adalah proses mengecil kembali Rahim ke ukuran semul. Hal ini terjadi ber
angsur-angsur. Namun, masa nifas bukan hanya masa pemulihan ragam instrument reproduksi
belakka. Kala ini, banyak ibu yang harus bersiap menghadapi tantangan baru menjadi seorang
ibu. Bukan hal mudah untuk membiasakan diri untuk berperan sebagai ibu.
Standarisasi merupakan sarana penunjang yang sangat penting artinya sebagai salah satu
alat yang efektif dan efisien guna menggerakkan kegiatan organisasi, dalam meningkatkan
produktifitas dan menjamin mutu produk dan / atau jasa, sehingga dapat mingkatkan daya saing,
melindungi konsumen, tenaga kerja, dan masyarakat baik keselamatan maupun kesehatannya.
Standar pelayanan kebidanan dapat digunakan untuk menentukan kompetensi yang diperlukan
bidan dalalm menjalani praktek sehari-hari. Standar ini juga dapat digunakan sebagai dasar untuk
menilai pelayanan, menyusun rencana pelatihan dan pengembangan kurikulum pendidikan.
Selain itu, standar pelayanan dapat membantu dalam penentuan kebutuhan operasional untuk
penerapannya , misalnya kebutuhan akan pengorganisasian , mekanisme, peralatan dan obat yang
diperlukan. Ketika audit terhadap pelaksana kebidanan dilakukan, maka berbagai kekurangan
yang berkaitan dengan hal-hal tersebut akan ditemukan sehingga perbaikannya dapat dilakukan
secara lebih spesifik. Salah satu indikator keberhasilan pelayanan kesehatan perorangan di
puskesmas adalah kepuasan pasien.
Didalam penulisan makalah ini, penulis mejabarkan tentaang asuhan kebidanan yang
penulis khusukan pada ibu nifas. Sehingga makalah ini fdaapat dijadikan sebabagi acuanbelajar
baik untuk penulis mauoun orang lain.
BAB II
URAIAN MATERI
1. Pengertian Nifas
Nifas adalah masa dimulai setelah partus selesai dan berakhir setelah kira – kira
enam mingggu.Akan tetapi, seluruh alat genital baru pulih kembali sebelum ada
kehamilan dalam waktu tiga bulan (Hanifa,2005:237).
Masa nifas ( puerperium ) dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika
alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung
kira-kira 6 minggu (Saifuddin, 2005 : 122 ).
3. Tahapan Masa Nifas dibagi menjadi tiga, yaitu : (Ambarwati, E.R, dkk, 2009:3)
Early puerperium (masa jam pertama setelah melahirkan)
Intermediate puerperium (masa 1 sampai 7 hari ssetelah persalinan)
Late puerperium (masa 7 hari sampai 40 hari setelaj persalinan)
Tujuannya adalah menilai kondisi bayi baru lahir dan membantu dimulainya
pernafasan serta mencegah hipotermi, hipoglikemi dan infeksi. Dan hasil yang
diharapkan adalah bayi baru lahir menemukan perawatan dengan segera dan tepat. Bayi
baru lahir mendapatkan perawatan yang tepat untuk dapat memulkai pernafasan dengan
baik.
Tujuannya adalah mempromosikan perawatan ibu dan bayi yang bersih dan aman
selama persalinan kala empat untuik memulihkan kesehatan ibu dan bayi. Meningkatkan
asuhan sayang ibu dan sayang bayi. Memulai pemberian ASI dalam 1 jam pertama
setelah persalinan dan mendukung terjadinya ikatan batin antara ibu dan bayinya.
Tujuannya adalah memberikan pelayanan kepada ibu dan bayi sampai 42 hari
setelah persalinan dan memberikan penyuluhan ASI eksklusif.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Standar Pelayanan Kebidanan Dasar adalah norma dan tingkat kinerja yang
diperlukan untuk mencapai hasil yang di inginkan. Standar Pelayanan Kebidanan terdiri
dari 24 strandar.
Masa nifas merupakan masa dimulai setelah kelahiran pkasenta dan berakhir ketika
kandung kembali seperti semula sebelum hamil, yang berlangsung selama 6-8 minggu
atau dalam agama islam disebut 40 hari, tahap-tahap masa ifas meliputi : puerpurium
dini, puerpurium intermedial, remot puerpurium. Tujuam dari masa nifas yaitu untuk
mengetahui kesejahteraan ibu dan bayi, baik dari kesehatan, kebersihan, nutrisi,
pemberian ASI, tanda bahaya masa nifas, perdarahan, cara mencegah hipotermi pada
bayi.
2. Saran
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kami sebagai mahasiswi untuk meningkatkan
pengetahuan dan wawasan mengenai standart pelayanan Nifas. Serta bermanfaat nagi
insitusi/bidan bahan pertimbangan imtuk perbandingan dalam meningkatakan pelayanan
asuhan kebidan.
DAFTAR PUSTAKA
https://zdocs.tips/doc/standar-pelayanan-nifas-fix-edit-maya-dpege7xlnm1e
https://dinkes.kedirikab.go.id/?hal=dart&id=6
https://id.scribd.com/document/385646832/Standar-Pelayanan-Nifas