Evaluasi Kelayakan Usaha Mie Ayam Pada Usaha Mie Ayam Mbot Desa Tanggulun Barat Kecamatan Kalijati Kabupaten Subang
Evaluasi Kelayakan Usaha Mie Ayam Pada Usaha Mie Ayam Mbot Desa Tanggulun Barat Kecamatan Kalijati Kabupaten Subang
Oleh
TRIJAYA SUHARTO
H24070009
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013
EVALUASI KELAYAKAN USAHA MIE AYAM PADA USAHA
MIE AYAM MBOT DESA TANGGULUN BARAT
KECAMATAN KALIJATI KABUPATEN SUBANG
Oleh
TRIJAYA SUHARTO
H24070009
Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi
pada Departemen Manajemen
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013
JudulSkripsi : Evaluasi Kelayakan Usaha Mie Ayam pada Usaha Mie Ayam
Mbot Desa Tanggulun Barat Kecamatan Kalijati Kabupaten
Subang
Nama : Trijaya Suharto
NIM : H24070009
Menyetujui,
Pembimbing 1 Pembimbing 2
Mengetahui,
Ketua Departemen
Tanggal Kelulusan:
RINGKASAN
Usaha mie ayam Mbot yang berawal dari usaha rumahan kini telah
berkembang menjadi usaha yang cukup besar dengan omset mingguan sebesar ±
Rp.7.000.000. Akan tetapi pemilik usaha ini belum mengetahui apakah
sebenarnya usaha ini layak atau tidak untuk dijalankan. Hal tersebut dikarenakan
usaha ini belum pernah melakukan studi kelayakan usaha. Oleh karena
pertimbangan itu pemilik berencana untuk melakukan evaluasi kelayakan
terhadap usahanya ini.
Tujuan dari penelitian ini adalah (1) menganalisis kelayakan usaha dari
aspek non finansial (2) menganalisis kelayakan usaha dari aspek finansial (3)
menganalisis tingkat kepekaan (sensitivitas) pada usaha mie ayam Mbot, terhadap
beberapa variabel yang dianggap paling berpengaruh. Ruang lingkup penelitian
ini berfokus pada kegiatan usaha yang dilakukan oleh mie ayam Mbot.
Hasil analisis menunjukan bahwa (1) usaha ini layak dari aspek non
finansial yang terdiri dari aspek pasar dan pemasaran berupa bentuk pasar, analisis
persaingan, analisis STP, dan strategi bauran pemasaran menunjukan usaha mie
ayam Mbot ini layak untuk dijalankan, begitu pula pada aspek teknis dan
operasional, aspek manajemen dan organisasi, aspek ekonomi dan sosial, serta
aspek lingkungan menunjukan usaha mie ayam Mbot ini layak dilakukan,
sedangkan dalam aspek hukum terdapat risiko karena usaha ini belum memiliki
surat izin usaha yang dibutuhkan oleh UMKM. (2) Usaha ini layak dari aspek
finansial yaitu pada aspek keuangan hasil evaluasi penjualan selama satu tahun
yang telah terjadi menghasilkan nilai profit on sales sebesar 10,74%, sedangkan
berdasarkan kriteria investasi usaha mie ayam Mbot layak dijalankan dengan
umur proyek selama lima tahun dengan tingkat discount rate sebesar 12%.
Analisis kriteria investasi menghasilkan NPV sebesar Rp. 93.879.397, IRR
sebesar 68%, Net B/C sebesar 2,83, BEP sebesar Rp. 86.408.629, dan PBP selama
1 tahun 5 bulan dan 12 hari. (3) Analisis sensitivitas memperoleh nilai perubahan
kenaikan biaya variabel sebesar 12,7%, kenaikan harga daging sapi sebesar 82%,
kenaikan harga daging ayam sebesar 44,5%, dan kenaikan harga daging ayam dan
daging sapi sebesar 28,7%. Bila terjadi kenaikan melebihi nilai tersebut pada
faktor-faktor diatas maka usaha tidak layak dijalankan.
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur dipanjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas berkat dan
rahmatnya, penyusunan skripsi yang berjudul “ Evaluasi Kelayakan Usaha Mie
Ayam Pada Usaha Mie Ayam Mbot Desa Tanggulun Barat Kecamatan
Kalijati Kabupaten Subang “ dapat diselesaikan. Skripsi ini disusun sebagai
salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen
Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.
Penulis menyampaikan terimakasih kepada Ir. Budi Purwanto, ME dan
Farida Ratna Dewi, SE, MM yang telah memberikan bimbingan baik pada waktu
persiapan, pengambilan data maupun penyusunan skripsi sehingga dapat
terselesaikan dengan baik. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada instansi
terkait dan pihak-pihak yang telah membantu selama proses penelitian.
Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih yang tak terduga kepada
orang tua dan keluarga tercinta atas kesabaran, doa, dan dorongan yang telah
diberikan dalam proses penyelesaian skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi penulis dan berguna bagi pihak yang memerlukannya.
Penulis
iv
UCAPAN TERIMA KASIH
v
DAFTAR ISI
Halaman
RINGKASAN ii
RIWAYAT HIDUP ................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ............................................................................... iv
UCAPAN TERIMA KASIH ..................................................................... v
DAFTAR TABEL ...................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. ix
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. x
I. PENDAHULUAN .................................................................... ........... 1
1.1. Latar Belakang .............................................................................. 1
1.2. Perumusan Masalah ...................................................................... 3
1.3. Tujuan Penelitian .......................................................................... 3
1.4. Manfaat Penelitian ........................................................................ 4
1.5. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................. 4
II. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................... ........... 5
2.1. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) ............................. 5
2.2. Studi Kelayakan Bisnis ...................................................... ........... 6
2.2.1 Aspek-aspek Studi Kelayakan bisnis .................................... 7
2.2.2 Analisis Sensitivitas .............................................................. 12
2.3. Penelitian Terdahulu ..................................................................... 13
III. METODE PENELITIAN ................................................................... 16
3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian ..................................................... 16
3.1.1 Aspek Pasar dan Pemasaran .............................................. 17
3.1.2 Aspek Hukum ................................................................... 17
3.1.3 Aspek Keuangan ............................................................... 17
3.1.4 Aspek Teknis/Operasional ................................................ 17
3.1.5 Aspek Manajemen dan Organisasi ................................... 17
3.1.6 Aspek Ekonomi dan Sosial ............................................... 18
3.1.7 Aspek Lingkungan ............................................................ 18
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................ 20
3.3. Metode Penelitian ......................................................................... 20
3.3.1 Jenis, Sumber, dan Pengumpulan Data .............................. 20
3.3.2 Pengolahan Data ................................................................. 21
3.4. Asumsi-asumsi Penelitian ............................................................. 25
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................ ........... 27
4.1. Gambaran Umum Usaha ............................................................... 27
4.2. Analisis Kelayakan Usaha ........................................................... 28
vi
4.2.1 Aspek Pasar dan Pemasaran ............................................... 28
4.2.2 Aspek Hukum ..................................................................... 32
4.2.3 Aspek Teknis dan Operasional ........................................... 32
4.2.4 Aspek Manajemen dan Organisasi ..................................... 35
4.2.5 Aspek Ekonomi dan Sosial ................................................. 38
4.2.6 Aspek Lingkungan .............................................................. 39
4.2.7 Aspek Keuangan ................................................................ 39
4.3. Analisis Sensitivitas ....................................................................... 47
KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................... ........... 49
1. Kesimpulan ............................................................................... 49
2. Saran ......................................................................................... 50
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 51
LAMPIRAN ................................................................................................ 51
vii
DAFTAR TABEL
No Halaman
viii
DAFTAR GAMBAR
No Halaman
ix
DAFTAR LAMPIRAN
No Halaman
x
I. PENDAHULUAN
Perekonomian merupakan sektor yang sangat penting dan menjadi salah satu
fokus pemerintah dalam membuat berbagai kebijakan untuk mencapai kesejahteraan.
Pembangunan pada hakikatnya adalah proses perubahan yang terus menerus menuju
ke arah perbaikan cita-cita yang ingin dicapai oleh suatu bangsa, atau pembangunan
ekonomi suatu bangsa ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup rakyat.
Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) merupakan bagian yang sangat
penting bagi sistem perekonomian di Indonesia. Hal tersebut dikarenakan UMKM
memiliki peran yang sangat penting dalam perekonomian di Indonesia, dapat dilihat
dari jumlah unit UMKM yang sangat banyak dan berbanding lurus pada penyerapan
jumlah tenaga kerja. Tahun 2010 jumlah UMKM telah mencapai 53.823.569 unit
usaha atau sekitar 99,99 persen dari jumlah seluruh usaha yang ada dan mengalami
peningkatan sekitar 2,57 persen pada tahun 2011.
Tabel 1. Perkembangan data usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan
usaha besar
Tahun 2010 *) Tahun 2011 **) Perkembangan
Indikator Jumlah Pangsa Jumlah Pangsa Jumlah %
(%) (%)
Unit usaha
53.828.569 55.211.396 1.382.827 2,57
(a+b)
a. UMKM 53.823.732 99,99 55.206.444 99,99 1.382.713 2,57
b. Usaha
4.838 0,01 4.952 0,01 114 2,35
besar
Sumber: depkop.go.id,2012.
Keterangan : *) Angka Sangat Sementara, **) Angka Prediksi
Pada umumnya Usaha Mikro, kecil, dan Menengah yang ada selama ini
dijalankan dengan cara-cara yang masih sederhana. Para pemilik usaha ini
menjalankan usahanya dengan hanya mengandalkan insting bisnisnya saja. Hal ini
2
akan menimbulkan ketidakpastian dan inefisiensi pada usaha yang dijalankan karena
tidak memiliki dasar yang kuat sebagai acuan dalam menjalankan usaha. Oleh karena
itu, diperlukan suatu perhitungan yang komprehensif baik secara kualitatif dan
kuantitatif dari segala aspek yang berhubungan dengan usaha yang dijalankan.
Perhitungan-perhitungan tersebut dilakukan dalam proses studi kelayakan bisnis,
idealnya studi kelayakan bisnis dilakukan oleh para pemilik usaha pada saat mereka
akan memulai usaha tapi pada kenyataannya banyak dari para pemilik usaha tersebut
tidak melakukan studi kelayakan bisnis ini karena ketidaktahuan mereka terhadap
studi ini.
Usaha mie ayam Mbot juga sama halnya dengan usaha-usaha kecil lain pada
umumnya yang tidak melakukan analisis kelayakan bisnis pada saat memulai
usahanya. Pada mulanya usaha ini dirintis pada tahun 2010 yang dijalankan oleh
saudara Rizky Khanedy. Pada saat itu usaha ini dijalankan seperti halnya usaha
rumahan biasa, mereka menjual mie ayam di rumah. Seiring berjalannya waktu
mereka melihat usaha ini sebenarnya memiliki prospek untuk dijalankan lebih serius
lagi tetapi selama ini terhambat penjualannya karena hanya pada kalangan warga
sekitar yang pada umumnya masih merupakan tetangga sendiri. Akhirnya pada bulan
Mei 2012 usaha ini diambil alih oleh saudara Eko Kurniawan Khanedy yang
merupakan kakak dari pemilik sebelumnya. Setelah terjadi pergantian pemilik,
pemilik yang baru memutuskan untuk membuka kios di lokasi yang lebih ramai dan
akhirnya mereka pindah di lokasi yang mereka tempati sekarang. Lokasi yang mereka
tempati sekarang terletak di daerah Surantaka yang cukup ramai, dekat dengan pasar
dan ada beberapa pabrik disekitarnya.
Sejak bulan Mei 2012 usaha mie ayam Mbot berjalan di lokasi yang baru
tanpa ada analisis yang dilakukan terhadap usaha ini sebelumnya. Hal tersebut
menyebabkan adanya ketidakpastian terhadap usaha ini apakah sebenarnya usaha ini
layak atau tidak untuk dijalankan. Oleh karena itu pemilik merasa perlu untuk
melakukan evaluasi kelayakan pada usahanya tersebut.
3
Usaha mie ayam Mbot merupakan usaha kuliner yang sama seperti
kebanyakan usaha kecil lainnya yang dijalankan hanya berdasarkan insting
pemiliknya saja. Usaha ini sudah mulai dirintis sejak tahun 2010 yang berasal dari
kios yg dibuka didepan rumah. Seiring berjalannya waktu, pada bulan Mei 2012
usaha ini melakukan pemindahan lokasi ke daerah Surantaka di Kecamatan Kalijati.
Pada lokasi yang baru ini usaha mie ayam Mbot mengalami peningkatan penjualan
yang cukup signifikan. Hal tersebut dikarenakan lokasi tersebut merupakan lokasi
yang cukup ramai, berada di tepi jalan raya yang ramai,dekat dengan pasar, dan dekat
dengan kawasan industri berupa pabrik.
Sejak awal usaha ini berdiri belum pernah dilakukan analisis kelayakan
terhadap usaha mie ayam Mbot. Oleh karena masih belum ada kepastian apakah
usaha ini layak atau tidak untuk dijalankan. Berdasarkan hal tersebut pemilik merasa
perlu untuk melakukan evaluasi terhadap usaha ini. Evaluasi akan dilakukan dengan
menganalisis usaha ini berdasarkan aspek-aspek studi kelayakan bisnis.
Berdasarkan keterangan yang telah dijelaskan di atas,maka dapat dirumuskan
masalah penelitian ini sebagai berikut :
1) Bagaimana kelayakan usaha ini dari aspek non finansial ?
2) Bagaimana kelayakan usaha ini dari aspek finansial ?
3) Bagaimana tingkat kepekaan (sensitivitas dalam persentase) pada usaha mie
ayam Mbot, terhadap beberapa variabel yang dianggap paling berpengaruh ?
Untuk menghindari pembahasan yang terlalu luas, serta untuk menjaga supaya
tidak menyimpang dari segi tujuan penelitian yang telah ditetapkan, maka dilakukan
beberapa batasan. Adapun ruang lingkup penelitian ini berfokus pada kegiatan usaha
yang dilakukan oleh mie ayam Mbot. Selanjutnya pembahasan mengenai evaluasi
kelayakan usaha dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai aspek non keuangan
(pasar, manajemen, teknis dan operasional, hukum, dan lingkungan), aspek keuangan
berupa Payback Period (PP),Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return
(IRR), Break Even Point (BEP), dan Benefit-Cost Ratio (B/C Ratio) serta analisis
kepekaan (sensitivitas).
II. TINJAUAN PUSTAKA
2. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp. 300.000.000,00 (tiga ratus
juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp. 2.500.000.000,00 (dua milyar
lima ratus juta rupiah).
Usaha menengah:
1. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta
rupiah) sampai dengan paling banyak Rp. 10.000.000.000,00 (sepuluh milyar
rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
2. Memilik hasil penjualan tahunan lebih dari Rp. 2.500.000.000,00 (dua milyar
lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp.50.000.000.000,00
(lima puluh milyar rupiah).
usaha rumah makan tersebut layak untuk dijalankan karena memenuhi kriteria
kelayakan usaha.
III. METODE PENELITIAN
Usaha mie ayam Mbot merupakan suatu usaha yang bergerak di bidang
kuliner atau makanan. Meskipun usaha ini sudah dimulai sejak tahun 2010
namun pemilik baru menjalankan secara serius pada mei 2012. Usaha ini belum
pernah melakukan studi kelayakan terhadap usahanya, sehingga belum
diketahui apakah usaha yang dijalankan ini cukup layak dari sisi aspek
kelayakan bisnis. Oleh karena itu pemilik usaha ini merasa perlu untuk
melakukan evaluasi terhadap usaha ini.
Studi kelayakan yang dilakukan pada evaluasi usaha mie ayam Mbot ini
bertujuan sebagai bahan pertimbangan bagi pemilik dalam menjalankan usaha
tersebut pada masa yang akan datang. Selain itu, studi kelayakan ini juga
dilakukan untuk melihat apakah rencana dan strategi yang dilakukan untuk
usaha ini telah tersusun secara baik. Secara umum studi kelayakan ini bertujuan
untuk mengetahui apakah usaha ini layak atau tidak dalam pelaksanaannya.
Studi kelayakan dilakukan untuk menganalisis aspek non finansial,
aspek finansial, dan tingkat sensitivitas usaha terhadap perubahan-perubahan.
Untuk menganalisis aspek non finansial akan dilakukan dengan cara analisis
pada aspek pasar dan pemasaran, aspek hukum, aspek manajemen dan
organisasi, aspek teknis/operasional, aspek ekonomi dan sosial, dan aspek
lingkungan. Untuk menganalisis aspek finansial akan dilakukan penilaian
terhadap aspek keuangan perusahaan.
3.1.1 Aspek Pasar dan Pemasaran
Pada aspek ini akan dilakukan analisis terhadap bentuk pasar,
persaingan usaha, dan bauran pemasaran. Tujuan dari analisis pada
aspek ini adalah untuk melihat potensi usaha ini dikaitkan dengan
keadaan pasar dan juga untuk mengetahui sebaik apa pemasaran yang
telah dilakukan oleh pemilik usaha.
17
Evaluasi
Usaha Mie Ayam
Mbot
adalah data yang tidak berbentuk bilangan atau dengan kata lain data
kualitatif adalah data yang berbentuk deskriptif dengan kata-kata. Data
kuantitatif adalah data yang berbentuk bilangan atau angka.
3.3.2 Pengolahan Data
Analisis yang akan dilakukan selama penelitian ini adalah
analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif dilakukan
untuk memperoleh gambaran tentang aspek hukum, aspek pasar dan
pemasaran, aspek teknis/operasional, aspek manajemen dan organisasi,
aspek ekonomi dan sosial, dan aspek lingkungan dalam usaha mie ayam
Mbot ini. Analisis kuantitatif dilakukan untuk menganalisis kelayakan
aspek finansial yang terdiri dari Payback Periode (PBP), Internal Rate
Of Return (IRR), Net Present Value (NPV), profitability Index (PI),
Benefit – Cost ratio (B/C Ratio), dan Break Event Point (BEP).
Data kuantitatif yang diperoleh selama penelitian diolah dengan
menggunakan program Microsoft Excel 2007. Pemilihan program
tersebut karena merupakan program yang telah lazim digunakan dan
relatif mudah untuk dioperasikan, sedangkan data kualitatif diolah dan
disajikan secara deskriptif.
Analisis kelayakan finansial menggunakan beberapa kriteria,
yaitu: Analisis nilai bersih sekarang (Net Present Value/NPV), tingkat
pengembalian investasi (Internal Rate of Return/IRR), masa
pengembalian investasi (Payback Period), Net benefit and Cost Ratio
(Net B/C Ratio)
a. Analisis Aspek Finansial
Analisis aspek finansial digunakan untuk mengetahui
kelayakan usaha mie ayam Mbot. Analisis aspek finansial dilakukan
dengan menggunakan kriteria investasi untuk mengetahui apakah
suatu usaha tersebut layak atau tidak untuk dijalankan. Kriteria
kelayakan investasi yang akan digunakan antara lain Net Present
22
Value (NPV), Internal Rate Return (IRR), Net Benefit Cost Ratio
(Net B/C), Payback Period (PBP), dan Break Even Point (BEP).
1. Net Present Value (NPV)
Net Present Value atau nilai manfaat bersih sekarang adalah
selisih dari jumlah nilai sekarang manfaat dan arus biaya. Dengan
kata lain Net Present Value adalah selisih antara nilai manfaat dan
arus biaya selama periode usaha yang dikonversikan terhadap nilai
saat ini dengan menggunakan teknik pendiskontoan.
Perhitungan NPV perlu ditentukan tingkat bunga yang
relevan. Rumus menghitung NPV adalah sebagai berikut :
−
�� = ............................................(1)
(1 + )
=0
Keterangan :
Bt = manfaat yang diperoleh tiap tahun
Ct =biaya yang dikeluarkan tiap tahun
n = jumlah tahun
r = tingkat suku bunga (diskonto)
Tabel 2. Kriteria kelayakan investasi berdasarkan NPV
Bila... Berarti... Maka...
NPV > 0 investasi yang dilakukan proyek bisa dijalankan
memberikan manfaat bagi
perusahaan
NPV < 0 investasi yang dilakukan akan proyek ditolak
mengakibatkan kerugian bagi
perusahaan
NPV = 0 investasi yang dilakukan tidak Kalau proyek dilaksanakan atau
mengakibatkan perusahaan untung tidak dilaksanakan tidak
ataupun merugi berpengaruh pada keuangan
perusahaan.
23
−
=0 (1 + ) .....................................................(2)
� =
−
=0 (1 + )
Keterangan :
Bt = manfaat yang diperoleh tiap tahun
Ct = biaya yang dikeluarkan tiap tahun
n = jumlah tahun
r = tingkat bunga (diskonto)
Kriteria investasi berdasarkan Net B/C Rasio adalah :
· Net B/C > 0, maka NPV > 0, proyek menguntungkan
· Net B/C < 0, maka NPV < 0, proyek merugikan
· Net B/C = 1, maka NPV = 0, proyek tidak untung dan tidak rugi
Namun, pada penelitian ini perhitungan Net B/C rasio tidak
dilakukan secara manual. Perhitungan Net B/C rasio dilakukan
dengan menggunakan formula yang telah tersedia pada software
Microsoft Excel 2007.
3. Internal Rate of Return (IRR)
IRR adalah tingkat rata-rata keuntungan intern tahunan bagi
perusahaan yang melakukan investasi dan dinyatakan dalam satuan
persen. Tingkat IRR mencerminkan tingkat suku bunga maksimal
yang dapat dibayar oleh proyek untuk sumberdaya yang digunakan.
24
IRR juga merupakan nilai discount rate yang membuat NPV proyek
sama dengan nol.
Suatu investasi dianggap layak apabila nilai IRR lebih besar
dari tingkat suku bunga yang berlaku dan tidak layak jika nilai IRR
lebih kecil dari tingkat suku bunga yang berlaku, maka proyek tidak
layak untuk dilaksanakan.
Rumus untuk menghitung IRR adalah :
��
��� = + ( ′− ) ........................(3)
( �� − ��′)
Keterangan :
i = Discount rate yang menghasilkan NPV positif
i’ = Discount rate yang menghasilkan NPV negatif
NPV = NPV yang bernilai positif
NPV’ = NPV yang bernilai negatif
Namun, pada penelitian ini perhitungan IRR tidak dilakukan
secara manual. Perhitungan IRR dilakukan dengan menggunakan
formula yang telah tersedia pada software Microsoft Excel 2007.
4. Tingkat Pengembalian Investasi ( Payback Period)
Untuk melihat jangka waktu pengembalian suatu investasi
dilakukan perhitungan dengan menggunakan metode payback period
yang menunjukkan jangka waktu kembalinya investasi yang
dikeluarkan melalui pendapatan bersih tambahan yang diperoleh dari
usaha mie ayam Mbot. Rumus yang digunakan untuk menghitung
jangka pengembalian investasi adalah :
� �
� �= 1� ℎ .........................(4)
� � ℎ
25
��
�� =
� �� − � �
1−( ) ..........(5)
� ��
b. Analisis Sensitivitas
Analisis sensitivitas dilakukan untuk mengetahui tingkat kepekaan
suatu usaha terhadap perubahan-perubahan yang terjadi selama periode
usaha. Faktor-faktor yang dapat mengalami perubahan dalam suatu usaha
antara lain seperti, harga bahan baku, biaya variabel, biaya tetap, dan
jumlah penjualan. Analisis sensitivitas pada usaha mie ayam Mbot
dilakukan dengan perubahan beberapa faktor, yaitu kenaikan biaya
variabel, kenaikan harga daging sapi, kenaikan harga daging ayam, dan
kenaikan harga daging ayam dan daging sapi secara bersamaan. Faktor-
faktor tersebut merupakan faktor yang dianggap memiliki proporsi yang
cukup signifikan pada usaha ini. Analisis sensitivitas dilakukan dengan
cara mencari tingkat kenaikan faktor-faktor tersebut yang akan membuat
usaha mie ayam Mbot mendekati tingkat batas kelayakan finansialnya.
3.4. Asumsi-Asumsi Penelitian
Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini akan digunakan sebagai
dasar dalam proses analisis aspek-apek penelitian ini terutama dalam analisis
aspek keuangan. Asumsi-asumsi dalam penelitian ini adalah:
1. Usaha yang dilakukan adalah usaha perseorangan. Mie ayam mbot
membeli bahan baku, mengolahnya menjadi bahan jadi dan dijual kepada
26
konsumen. Fokus usaha ini adalah penjualan produk yang telah diolah
sendiri.
2. Periode analisis usaha yang direncanakan adalah selama 5 tahun sesuai
yang telah disepakati dengan pihak mie ayam Mbot.
3. Awal periode analisis adalah pada bulan Mei 2012, yaitu pada awal usaha
ini dimulai di lokasi yang baru.
4. Dalam satu tahun periode analisis terdiri dari 47 minggu yang merupakan
hasil pembulatan dari jumlah hari kerja dalam satu tahun pada mie ayam
Mbot.
5. Dasar penentuan harga awal produk dan investasi adalah harga yang
berlaku pada saat pengambilan data pada bulan April-Juni 2013.
6. Modal usaha seluruhnya berasal dari pemilik usaha sendiri.
7. Produk yang dihasilkan berupa mie ayam sebagai produk pokok dengan
berbagai produk pelengkapnya.
8. Untuk mempermudah perhitungan jumlah produk dan harga yang
digunakan berdasarkan pada jumlah porsi untuk setiap jenis produk bukan
kombinasinya.
9. Dalam perhitungan aspek keuangan faktor inflasi akan diabaikan dengan
asumsi bila terjadi inflasi harga jual produk akan mengalami penyesuaian.
10. Kenaikan jumlah penjualan pada tahun ke-2 dan ke-3 sebesar 8%,
kenaikan pada tahun ke-4 sebesar 5%, dan pada tahun ke-5 sebesar 2,5%.
Nilai-nilai tersebut diperoleh dari hasil pembulatan dari kemungkinan
kenaikan penjualan yang terjadi pada mie ayam Mbot.
11. Tingkat suku bunga yang digunakan sebesar 12% yaitu rata-rata tingkat
suku bunga peminjaman bank yang berlaku pada bulan Mei 2013.
12. Unsur pajak yang digunakan adalah pajak penghasilan sebesar 15% yang
dikeluarkan setiap tahunnya.
13. Tenaga kerja yang digunakan adalah tenaga kerja tetap sebanyak 4 orang.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Usaha mie ayam Mbot adalah usaha yang bergerak pada bidang
kuliner yang menjual produk berupa mie ayam. Usaha ini dirintis oleh
Rizky Khannedy pada tahun 2010. Pada saat itu usaha mie ayam ini
merupakan usaha rumahan kecil yang pada awalnya hanya memiliki
penjualan dalam skala kecil yang melakukan penjualan di kios yang berada
di depan rumah pemilik. Pada bulan Mei 2012 usaha ini diambil alih oleh
Eko Kurniawan Khannedy yang merupakan kakak dari pemilik sebelumnya.
Setelah pergantian pemilik kemudian usaha ini mulai dikembangkan dengan
cara memindahkan lokasi kios yang awalnya di depan rumah pemilik di
kampung Dayacipta ke lokasi yang baru di daerah Surantaka Kecamatan
Kalijati sekitar bulan Mei 2012. Lokasi kios yang baru ini didapat dengan
cara menyewa kios pertahunnya.
Pada saat ini usaha mie ayam Mbot telah berjalan selama satu tahun di
lokasi yang berada di daerah Surantaka. Lokasi di Surantaka berperan
sebagai lokasi penjualan sedangkan lokasi produksi berada di kampung
Dayacipta yang juga merupakan rumah dari pemilik. Usaha ini memiliki 4
orang tenaga kerja. Tenaga kerja yang ada dibedakan menjadi 2 yaitu tenaga
kerja penjualan dan tenaga kerja produksi.
Pada lokasi yang baru tersebut usaha mie ayam Mbot berkembang
semakin pesat. Jumlah penjualan pun meningkat hampir dua kali lipat
dibanding pada saat mereka berjualan di depan rumah. Omset penjualan saat
ini mencapai ± Rp.7.000.000 setiap minggunya. Hal ini dikarenakan lokasi
yang ditempati saat ini merupakan daerah yang cukup ramai dan berada di
tepi jalan raya. Respon konsumen pun cukup baik hal ini dapat dilihat dari
jumlah penjualan dan makin beragamnya konsumen mie ayam Mbot ini.
Konsumen yang dimiliki oleh mie ayam Mbot tersebar mulai dari buruh
pabrik, guru di sekolah sekitar kios, dan tentu saja warga sekitar yang
memang dekat atau melintas di daerah tersebut. Selain melakukan penjualan
langsung di lokasi kios, mie ayam Mbot juga memberikan layanan pesan
28
antar (delivery) dengan cara menghubungi nomor telepon yang tersedia. Hal
ini pula yang membantu meningkatnya penjualan pada usaha ini.
4. Promotion (Promosi)
Pada umumnya kegiatan promosi dilakukan untuk
memperkenalkan suatu produk kepada konsumen dan untuk
meningkatkan penjualan dari suatu produk. Promosi usaha ini
telah dilakukan sejak usaha ini berdiri pada tahun 2010. Pada
awalnya promosi hanya dilakukan melalui promosi dari mulut
ke mulut namun setelah pergantian pemilik bentuk promosi
yang dilakukan berkembang dengan cara penyebaran pamflet
atau brosur di tempat-tempat tertentu, dan promosi melalui
media sosial dan website.
4.2.2 Aspek Hukum
Analisis aspek hukum ini dimaksudkan untuk mengetahui
apakah suatu usaha diyakini layak dilihat dari sisi legalitasnya.
Usaha mie ayam Mbot ini termasuk dalam jenis usaha mikro kecil
dan menengah. Usaha ini juga termasuk dalam bentuk usaha
perseorangan yang seluruh modalnya ditanggung oleh pemilik usaha.
Dalam hal ini pemilik usaha juga merupakan pimpinan struktural
dalam usaha mie ayam Mbot ini.
Usaha mie ayam Mbot ini termasuk dalam jenis usaha kecil
yang memiliki kriteria berupa kekayaan bersih antara Rp.
50.000.000,- – Rp. 500.000.000,- dan memiliki hasil penjualan
tahunan antara Rp. 300.000.000,- - Rp. 2.500.000.000,-. Bidang
usaha yang dilakukan yaitu bergerak pada bidang kuliner. Usaha mie
ayam Mbot belum memiliki legalitas dari sisi hukum, dikarenakan
belum memiliki ijin usaha yang dibutuhkan untuk usaha mikro,
kecil, dan menengah. Hal ini dikarenakan pemilik belum merasa
harus mengurus perijinan usaha. Berdasarkan hal di atas maka usaha
ini memiliki risiko pada aspek hukum karena belum memiliki surat
izin usaha.
4.2.3 Aspek Teknis dan Operasional
Analisis pada aspek ini dilakukan untuk mengetahui apakah
usaha ini layak untuk dijalankan secara teknis. Adapun hal-hal yang
33
F E
D C D D C D
D D D D
D D D D
B
A
setiap hari sampai ada yang dibeli seminggu sekali. Bahan yang
harus dibeli setiap hari yaitu berupa tahu, sayuran, dan bumbu
karena dibutuhkan dalam kondisi segar. Untuk pembelian bahan
seperti daging ayam dilakukan beberapa hari sekali karena untuk
proses produksi biasanya dilakukan untuk memenuhi kebutuhan
beberapa hari. Untuk pembelian dan pengolahan daging sapi sebagai
bahan baku bakso dilakukan seminggu sekali agar lebih efektif.
c. Proses Penjualan
Proses penjualan yang dimaksud dalam hal ini yaitu proses
bahan baku yang dihasilkan dari proses produksi untuk sampai pada
konsumen. Bahan-bahan baku yang dihasilkan dari proses produksi
selanjutnya akan dibawa oleh pekerja penjualan untuk sampai di
lokasi kios. Jam operasional penjualan di kios yaitu pukul 10.00 -
20.00 WIB setiap harinya. Di lokasi kios ini pekerja penjualan akan
mengolah bahan yang ada untuk menjadi produk yang diinginkan
oleh konsumen. Untuk kasus pembelian pesan antar setelah
mendapatkan pesanan melalui telepon pekerja penjualan kemudian
akan menyiapkan produk yang dipesan untuk kemudian diantarkan
pada konsumen, untuk layanan pesan antar ini konsumen tidak
dibebani biaya tambahan, namun pada kasus-kasus tertentu
terkadang ada konsumen yang memberi bayaran tambahan atas
inisiatifnya sendiri. Layanan pesan antar ini mencakup daerah
disekitar kios ini berada saja dengan jarak paling jauh sekitar 3Km.
4.2.4 Aspek Manajemen dan Organisasi
Analisis pada aspek menejemen dan organisasi mie ayam
Mbot meliputi:
A. Struktur Organisasi
Mie ayam Mbot merupakan salah satu jenis usaha
berskala kecil di bidang kuliner dengan produk berupa mie
ayam. Usaha ini memiliki struktur organisasi yang masih
sangat sederhana seperti dapat dilihat pada gambar 3.
36
Pemilik
B. Deskripsi Pekerjaan
Pada usaha mie ayam Mbot ini pemilik sekaligus
pemimpin memiliki empat orang tenaga kerja yang terdiri dari
dua bagian yaitu bagian produksi dan penjualan.
a. Pemilik (Pemimpin)
Pemilik yang sekaligus pemimpin dalam usaha ini
memiliki peranan yang sangat penting bagi kemajuan usaha
ini. Pemilik bertanggung jawab terhadap semua kegiatan
dalam perusahaan. Pemilik memegang sepenuhnya
tanggung jawab dalam pelaksanaan manajerial usaha mulai
dari proses produksi, pemasaran, sumber daya manusia, dan
keuangan. Pemilik juga bertanggung jawab dalam
pengambilan setiap keputusan terhadap masalah yang
dihadapi oleh perusahaan.
b. Pekerja Produksi
Pekerja produksi bertanggung jawab terhadap
proses produksi, dalam hal ini pada pembuatan bakso,
pengolahan ayam campuran mie, pengolahan ceker, dan
pengemasan sambal dan saus. Pekerja produksi juga
bertugas dalam hal pembelian bahan baku.
c. Pekerja Penjualan
Pekerja penjualan bertanggung jawab dalam proses
meracik dan menyajikan mie ayam atau produk lainnya.
Petugas penjualan juga bertanggung jawab mengantarkan
pesanan untuk pembelian pesan antar. Oleh karena itu
pekerja penjualan harus dapat meracik mie ayam dan
bergantian dalam mengantar pesanan. Pekerja penjualan
merupakan bagian yang sangat vital bagi usaha ini karena
pekerja inilah yang berhadapan langsung dengan konsumen
sehingga dapat mempengaruhi secara langsung pandangan
konsumen mengenai usaha ini.
38
C. Sistem Kompensasi
Sistem pemberian kompensasi kepada para pekerja di
mie ayam Mbot ini dilakukan setiap akhir bulan. Hal ini juga
dikarenakan mie ayam Mbot menggunakan tenaga kerja tetap
yang memperoleh upah secara rutin setiap bulannya. Upah
yang diberikan kepada para pekerja mie ayam Mbot yakni
sebesar Rp. 750.000;- setiap bulannya. Jumlah tersebut
merupakan upah yang diberikan kepada semua pekerja baik
pekerja produksi maupun pekerja penjualan. Khusus bagi
pekerja penjualan, mereka akan mendapat tambahan Rp.
10.000;- setiap harinya sebagai uang makan mereka. Selain
upah yang didapat setiap bulannya para pekerja juga
mendapatkan tunjangan hari raya setiap menjelang hari raya
Idul Fitri yang besarnya sama dengan gaji satu bulan.
4.2.5 Aspek ekonomi dan Sosial
Dalam aspek ekonomi dan sosial akan dilihat seberapa besar
dampak yang dihasilkan dari usaha ini terhadap kehidupan ekonomi
dan sosial bagi lingkungan sekitar usaha ini berada. Dilihat dari
aspek ekonomi, dengan adanya usaha Mie ayam Mbot ini dapat
meningkatkan jumlah pendapatan baik bagi pemilik usaha maupun
masyarakat sekitar dalam hal ini para pekerja serta bagi pemerintah
daerah. Dilihat dari aspek sosial, dengan adanya usaha mie ayam
Mbot ini akan membuka peluang kesempatan kerja dan dapat
menyerap sejumlah tenaga kerja dari masyarakat sekitar, sehingga
secara tidak langsung usaha ini membantu mengurangi jumlah
pengangguran di daerah tersebut.
Seiring dengan perkembangan usaha mie ayam Mbot dengan
meningkatnya skala usaha ini akan meningkatkan pula manfaat
usaha ini pada aspek sosial dan ekonomi pada masa yang akan
datang. Walaupun saat ini usaha mie ayam Mbot masih dalam skala
yang cukup kecil akan tetapi sudah dapat dirasakan dengan jelas
39
manfaat positif pada aspek ekonomi dan sosial terutama bagi para
pegawainya.
4.2.6 Aspek Lingkungan
Pada beberapa usaha tertentu aspek lingkungan merupakan
aspek yang paling penting untuk dianalisis, biasanya pada usaha-
usaha yang menghasilkan limbah yang cukup tinggi dan berbahaya
bagi lingkungan. Pada usaha mie ayam Mbot limbah yang dihasilkan
merupakan limbah sisa dari proses produksi dan limbah dari proses
penjualan. Usaha ini tidak menghasilkan limbah berbahaya seperti
bahan kimia dan lain-lain. Limbah yang dihasilkan serupa dengan
limbah rumah tangga pada umumnya. Limbah yang dihasilkan dari
pembersihan dan pengolahan bahan dibuang melalui saluran
pembuangan yang tersedia, sedangkan limbah yang berupa sampah
dari proses produksi dan akan dukumpulkan dalam tempat sampah
yang selanjutnya akan dibuang ke tempat pembuangan sampah
(TPS) umum setiap harinya.
4.2.7 Aspek Keuangan
Analisis aspek keuangan dianggap oleh sebagian orang
merupakan aspek yang paling penting dalam suatu usaha. Hal ini
dikarenakan pada dasarnya alasan seseorang untuk melakukan usaha
adalah untuk memperoleh peningkatan dari aspek keuangan. Analisis
aspek keuangan pada usaha mie ayam Mbot ini terdiri dari rencana
kebutuhan dana, rencana kebutuhan fisik, rencana anggaran biaya,
rencana penerimaan, dan analisis kriteria investasi.
1. Kebutuhan Dana
Kebutuhan dana untuk usaha mie ayam Mbot ini terdiri dari
kebutuhan modal investasi dan kebutuhan modal kerja.
Kebutuhan modal investasi pada usaha mie ayam Mbot terdiri
dari biaya sewa bangunan selama lima tahun dan biaya untuk
pemenuhan peralatan serta perlengkapan untuk kebutuhan
produksi. Total kebutuhan dana investasi yang diperlukan oleh
40
mie ayam yaitu sebesar Rp. 51.173.000. Hal ini dapat dilihat
secara rinci pada Tabel 4.
Tabel 4. Dana investasi usaha mie ayam Mbot
No Jenis Investasi satuan Jumlah Harga (Rp) Nilai (Rp)
1 2 3 4 5 6
A Bangunan
1 Sewa Bangunan Toko Tahun 5 7.500.000 37.500.000
B Alat dan Perlengkapan
1 Etalase bh 1 3.500.000 3.500.000
2 Meja bh 2 450.000 900.000
3 Kursi bh 12 25.000 300.000
4 Lemari Pendingin bh 1 1.900.000 1.900.000
5 Kompor bh 2 250.000 500.000
6 Freezer bh 1 2.500.000 2.500.000
7 Tabung Gas bh 2 600.000 1.200.000
8 Panci Besar bh 2 600.000 1.200.000
9 Wajan Besar bh 2 150.000 300.000
10 Panci Sedang bh 1 150.000 150.000
11 Sudip bh 2 10.000 20.000
12 Sudip Sayur bh 2 10.000 20.000
13 Saringan bh 2 20.000 40.000
14 Pisau bh 3 15.000 45.000
15 Kotak Tempat Mie bh 4 15.000 60.000
16 Mangkuk Besar lusin 3 50.000 150.000
17 Mangkuk Kecil lusin 2 60.000 120.000
18 Sendok lusin 4 10.000 40.000
19 Garpu lusin 2 10.000 20.000
20 Sumpit lusin 2 15.000 30.000
21 Tempat Sambal bh 4 7.500 30.000
22 Tempat Tisue bh 4 12.000 48.000
Banner ( Spanduk Nama
23 kios) bh 1 400.000 400.000
famplet (Selebaran
24 Iklan) paket 1 200.000 200.000
Total 51.173.000
Kebutuhan modal kerja pada usaha mie ayam Mbot terdiri
dari pemenuhan biaya untuk bahan baku, biaya untuk kebutuhan
kemasan, biaya tenaga kerja, dan biaya lain-lain. Total kebutuhan
dana modal kerja yang diperlukan oleh mie ayam Mbot yaitu
41
nilai yang dapat ditoleransi oleh usaha ini. Hal ini berarti bila terjadi
kenaikan biaya variabel lebih dari 12,7% maka usaha ini menjadi tidak
layak dijalankan. Nilai sensitivitas untuk kenaikan harga daging sapi
diperoleh sebesar 82%, dimana usaha ini dapat cukup baik untuk
mentoleransi kenaikan harga daging sapi. Hal tersebut berarti usaha ini
masih layak untuk dijalankan selama kenaikan harga daging sapi tidak
melebihi 82%. Nilai sensitivitas untuk kenaikan harga daging ayam
diperoleh nilai sebesar 44,5%, nilai tersebut merupakan nilai batas kenaikan
harga daging ayam yang dapat diterima oleh usaha mie ayam mbot. Hal
tersebut berarti usaha ini menjadi tidak layak bila terjadi kenaikan harga
daging ayam melebihi dari 44,5%. Untuk nilai sensitivitas jika kenaikan
daging ayam dan daging sapi terjadi secara bersamaan diperoleh sebesar
28,7%, dimana usaha mie ayam Mbot hanya bisa mentoleransi kenaikan
harga daging ayam dan daging sapi sebesar 28,7%. Hal tersebut berarti
usaha ini akan tidak layak dijalankan bila mengalami terjadi kenaikan harga
daging ayam dan daging sapi lebih dari 28,7%.
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
2. Saran
Saran yang dapat diberikan bagi usaha Mie Ayam Mbot antara lain:
a) Usaha ini harus meningkatkan strategi promosinya dengan melakukan
promosi-promosi yang menarik dan melakukan penyesuaian harga agar
mendapatkan hasil yang lebih baik. Usaha ini harus segera mengurus surat
izin usaha untuk mengurangi risiko dalam usahanya. Usaha ini harus
memiliki struktur manajerial dalam pembagian tanggung jawab yang baik.
b) Jika terjadi kenaikan faktor biaya yang melebihi nilai sensitivitas yang
diperoleh maka sebaiknya dilakukan penyesuaian harga agar usaha ini
tetap layak dijalankan.
51
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
No Item Satuan Tahun Analisis Jumlah
53
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Lanjutan Lampiran 1
8 Tempat Tisue Buah 4 4
Banner (Spanduk Nama
9
Kios) Buah 1 1 2
10 Famplet (Selebaran Iklan) paket 1 1
D Bahan Baku
1 Mie Kg 2115 2209 2256 2444 2538 11562
2 Daging Sapi Kg 329 470 658 658 658 2773
3 Daging Ayam Kg 1645 1880 1974 2209 2350 10058
4 Penggilingan + Bumbu Kali 47 47 47 47 47 235
5 Sayur Sawi Kg 1645 1880 1974 2209 2350 10058
6 Saus Dus 94 94 94 94 94 470
7 Sambal (Cabe Rawit) Kg 329 329 329 329 329 1645
8 Tahu Buah 6580 6580 8225 8225 8225 37835
9 Telur Kg 517 517 658 658 658 3008
10 Ceker Buah 13160 16450 16450 16450 16450 78960
11 Bumbu Ceker Paket 329 329 329 329 329 1645
12 Daun Bawang Kg 82,25 82,25 82,25 82,25 82,25 411,25
13 Bawang Goreng Bks 658 658 658 658 658 3290
14 Vetsin Bks 329 329 329 329 329 1645
15 Garam Bks 329 329 329 329 329 1645
16 Kecap Bks 329 329 329 329 329 1645
17 Merica Kg 32,9 32,9 32,9 32,9 32,9 164,5
18 Bawang Putih Kg 82,25 82,25 82,25 82,25 82,25 411,25
19 Saori Bks 329 329 329 329 329 1645
20 Gula Putih Kg 164,5 164,5 164,5 164,5 164,5 822,5
21 Teh Botol Pak 329 329 329 329 329 1645
22 Teh Gelas (Teh Eco) Dus 329 329 329 329 329 1645
23 Air Mineral Gelas Dus 329 329 329 329 329 1645
54
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Lanjutan Lampiran 1
E Kemasan
1 Styrofoam Lbr 9870 9870 9870 9870 9870 49350
2 Sumpit kayu Lusin 846 846 846 846 846 4230
3 Sendok Plastik Lusin 846 846 846 846 846 4230
4 Plastik sambal Pak 329 329 329 329 329 1645
5 Plastik kemasan Pak 329 329 329 329 329 1645
F Tenaga Kerja
1 Gaji Org 5 5 5 5 5 25
2 Tunjangan Hari Raya Org 5 5 5 5 5 25
3 Konsumsi org 3 3 3 3 3 15
G Lain-Lain
1 Tagihan Listrik Bln 12 12 12 12 12 60
2 Tagihan Air Bln 12 12 12 12 12 60
3 Transport (Bensin) Lt 329 329 329 329 329 1645
4 Gas Tabung 23 23 23 23 23 115
5 Tisue Pak 94 94 94 94 94 470
6 Sabun Cuci Kg 12 12 12 12 12 60
55
Tahun Analisis
56
2 3 4 8
Lanjutan Lampiran 2
0 1 5 6 7 9
8 Tempat Tisue Buah 12.000
Banner ( Spanduk Nama
9 400.000 400.000
kios) Buah
10 Famplet (Selebaran Iklan) paket 200.000
D Bahan Baku
1 Mie Kg 10.000 10.000 10.000 10.000 10.000
2 Daging Sapi Kg 70.000 70.000 70.000 70.000 70.000
3 Daging Ayam Kg 35.000 35.000 35.000 35.000 35.000
4 Penggilingan + Bumbu Kali 65.000 65.000 65.000 65.000 65.000
5 Sayur Sawi Kg 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000
6 Saus Dus 20.000 20.000 20.000 20.000 20.000
7 Sambal (Cabe Rawit) Kg 30.000 30.000 30.000 30.000 30.000
8 Tahu Buah 875 875 875 875 875
9 Telur Kg 20.000 20.000 20.000 20.000 20.000
10 Ceker Buah 500 500 500 500 500
11 Bumbu Ceker Paket 10.000 10.000 10.000 10.000 10.000
12 Daun Bawang Kg 12.000 12.000 12.000 12.000 12.000
13 Bawang Goreng Bks 6.000 6.000 6.000 6.000 6.000
14 Vetsin Bks 8.000 8.000 8.000 8.000 8.000
15 Garam Bks 750 750 750 750 750
16 Kecap Bks 16.000 16.000 16.000 16.000 16.000
17 Merica Kg 60.000 60.000 60.000 60.000 60.000
18 Bawang Putih Kg 18.000 18.000 18.000 18.000 18.000
19 Saori Bks 8.000 8.000 8.000 8.000 8.000
20 Gula Putih Kg 12.000 12.000 12.000 12.000 12.000
21 Teh Botol Pak 38.000 38.000 38.000 38.000 38.000
22 Teh Gelas (Teh Eco) Dus 19.000 19.000 19.000 19.000 19.000
23 Air Mineral Gelas dus 15.000 15.000 15.000 15.000 15.000
57
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Lanjutan Lampiran 2
E Kemasan
1 Styrofoam Lbr 300 300 300 300 300
2 Sumpit kayu Lusin 2.500 2.500 2.500 2.500 2.500
3 Sendok Plastik Lusin 500 500 500 500 500
4 Plastik sambal Pak 3.000 3.000 3.000 3.000 3.000
5 Plastik kemasan Pak 8.000 8.000 8.000 8.000 8.000
F Tenaga Kerja
1 Gaji Org 9.000.000 9.000.000 9.000.000 9.000.000 9.000.000
2 Tunjangan Hari Raya Org 750.000 750.000 750.000 750.000 750.000
3 Konsumsi org 3.290.000 3.290.000 3.290.000 3.290.000 3.290.000
G Lain-Lain
1 Tagihan Listrik Bln 40.000 40.000 40.000 40.000 40.000
2 Tagihan Air Bln 35.000 35.000 35.000 35.000 35.000
3 Transport (Bensin) Lt 4.500 4.500 4.500 4.500 4.500
4 Gas Tabung 78.000 78.000 78.000 78.000 78.000
5 Tisue Pak 10.000 10.000 10.000 10.000 10.000
6 Sabun Cuci Kg 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000
58
Jumlah
59
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Lanjutan Lampiran 3
9 Banner ( Spanduk Nama kios) Buah 400.000 400.000 800.000
10 famplet (Selebaran Iklan) paket 200.000 200.000
D Bahan Baku
1 Mie Kg 21.150.000 22.090.000 22.560.000 24.440.000 25.380.000 115.620.000
2 Daging Sapi Kg 23.030.000 32.900.000 46.060.000 46.060.000 46.060.000 194.110.000
3 Daging Ayam Kg 57.575.000 65.800.000 69.090.000 77.315.000 82.250.000 352.030.000
4 Penggilingan + Bumbu Kali 3.055.000 3.055.000 3.055.000 3.055.000 3.055.000 15.275.000
5 Sayur Sawi Kg 8.225.000 9.400.000 9.870.000 11.045.000 11.750.000 50.290.000
6 Saus Dus 1.880.000 1.880.000 1.880.000 1.880.000 1.880.000 9.400.000
7 Sambal (Cabe Rawit) Kg 9.870.000 9.870.000 9.870.000 9.870.000 9.870.000 49.350.000
8 Tahu Buah 5.757.500 5.757.500 7.196.875 7.196.875 7.196.875 33.105.625
9 Telur Kg 10.340.000 10.340.000 13.160.000 13.160.000 13.160.000 60.160.000
10 Ceker Buah 6.580.000 8.225.000 8.225.000 8.225.000 8.225.000 39.480.000
11 Bumbu Ceker Paket 3.290.000 3.290.000 3.290.000 3.290.000 3.290.000 16.450.000
12 Daun Bawang Kg 987.000 987.000 987.000 987.000 987.000 4.935.000
13 Bawang Goreng Bks 3.948.000 3.948.000 3.948.000 3.948.000 3.948.000 19.740.000
14 Vetsin Bks 2.632.000 2.632.000 2.632.000 2.632.000 2.632.000 13.160.000
15 Garam Bks 246.750 246.750 246.750 246.750 246.750 1.233.750
16 Kecap Bks 5.264.000 5.264.000 5.264.000 5.264.000 5.264.000 26.320.000
17 Merica Kg 1.974.000 1.974.000 1.974.000 1.974.000 1.974.000 9.870.000
18 Bawang Putih Kg 1.480.500 1.480.500 1.480.500 1.480.500 1.480.500 7.402.500
19 Saori Bks 2.632.000 2.632.000 2.632.000 2.632.000 2.632.000 13.160.000
20 Gula Putih Kg 1.974.000 1.974.000 1.974.000 1.974.000 1.974.000 9.870.000
21 Teh Botol Pak 12.502.000 12.502.000 12.502.000 12.502.000 12.502.000 62.510.000
22 Teh Gelas (Teh Eco) Dus 6.251.000 6.251.000 6.251.000 6.251.000 6.251.000 31.255.000
23 Air Mineral Gelas dus 4.935.000 4.935.000 4.935.000 4.935.000 4.935.000 24.675.000
E Kemasan
1 Styrofoam Lbr 2.961.000 2.961.000 2.961.000 2.961.000 2.961.000 14.805.000
60
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Lanjutan Lampiran 3
2 Sumpit kayu Lusin 2.115.000 2.115.000 2.115.000 2.115.000 2.115.000 10.575.000
3 Sendok Plastik Lusin 423.000 423.000 423.000 423.000 423.000 2.115.000
4 Plastik sambal Pak 987.000 987.000 987.000 987.000 987.000 4.935.000
5 Plastik kemasan Pak 2.632.000 2.632.000 2.632.000 2.632.000 2.632.000 13.160.000
F Tenaga Kerja
1 Gaji Org 45.000.000 45.000.000 45.000.000 45.000.000 45.000.000 225.000.000
2 Tunjangan Hari Raya Org 3.750.000 3.750.000 3.750.000 3.750.000 3.750.000 18.750.000
3 Konsumsi org 9.870.000 9.870.000 9.870.000 9.870.000 9.870.000 49.350.000
G Lain-Lain
1 Tagihan Listrik Bln 480.000 480.000 480.000 480.000 480.000 2.400.000
2 Tagihan Air Bln 420.000 420.000 420.000 420.000 420.000 2.100.000
3 Transport (Bensin) Lt 1.480.500 1.480.500 1.480.500 1.480.500 1.480.500 7.402.500
4 Gas Tabung 1.794.000 1.794.000 1.794.000 1.794.000 1.794.000 8.970.000
5 Tisue Pak 940.000 940.000 940.000 940.000 940.000 4.700.000
6 Sabun Cuci Kg 24.000 24.000 24.000 24.000 24.000 120.000
61
Lampiran 4. Perhitungan biaya penyusutan
B C F
JENIS ASSET A D
NILAI AKHIR UMUR NILAI SISA DIAKHIR
NO TERKENA NILAI AWAL BIAYA PENYUSUTAN
ASSET (10%XA) EKONOMI TAHUN ANALISIS
PENYUSUTAN ASSET (RP) ((A-B)/C) (RP)
(RP) (TH) (E-(5xd))
62
HARGA TAHUN ANALISIS (JUMLAH PENJUALAN)
63
Lampiran 6. Perhitungan laporan laba rugi
TAHUN ANALISIS
NO URAIAN
1 2 3 4 5
A INFLOW 309.307.000 332.807.000 358.469.000 376.517.000 385.541.000
B OUTFLOW
BIAYA VARIABEL 209.835.250 231.690.250 253.339.625 264.619.625 271.199.625
BIAYA TETAP 58.620.000 58.620.000 58.620.000 58.620.000 58.620.000
PENYUSUTAN 1.777.017 1.777.017 1.777.017 1.777.017 1.777.017
TOTAL OUTFLOW 270.232.267 292.087.267 313.736.642 325.016.642 331.596.642
C L/R SEBELUM PAJAK 39.074.733 40.719.733 44.732.358 51.500.358 53.944.358
D PAJAK (15%) 5.861.210 6.107.960 6.709.854 7.725.054 8.091.654
E LABA SETELAH PAJAK 33.213.523 34.611.773 38.022.505 43.775.305 45.852.705
F PROFIT ON SALES 10,74% 10,40% 10,61% 11,63% 11,89%
G BEP 86.408.629 84.203.571 82.945.780 83.408.124 83.334.973
64
Lampiran 7. Perhitungan analisis cash flow Mie Ayam Mbot
TAHUN ANALISIS
NO ITEM
0 1 2 3 4 5
0 1 2 3 4 5 6 7
A INFLOW 309.307.000 332.807.000 358.469.000 376.517.000 389.675.250
B OUTFLOW
1 BIAYA INVESTASI 51.173.000 885.000
2 BIAYA TETAP 58.620.000 58.620.000 58.620.000 58.620.000 58.620.000
3 BIAYA VARIABEL 218.953.250 240.808.250 262.457.625 273.737.625 280.317.625
TOTAL OUTFLOW 51.173.000 268.455.250 290.310.250 312.844.625 323.239.625 329.819.625
C BENEFIT(A-B) (51.173.000) 40.851.750 42.496.750 45.624.375 53.277.375 59.855.625
D PAJAK PENGHASILAN (15%) 6.127.763 6.374.513 6.843.656 7.991.606 8.978.344
E NET BENEFIT (C-D) (51.173.000) 34.723.988 36.122.238 38.780.719 45.285.769 50.877.281
F DISCOUNT FACTOR 12% 1 0,893 0,797 0,712 0,636 0,567
G PV/TAHUN (51.173.000) 31.003.560 28.796.427 27.603.350 28.779.925 28.869.136
H PV POSITIF 145.052.397
I PV NEGATIF (51.173.000)
J NPV 93.879.397
K NET B/C 2,83
L IRR 68%
M PBP 1,45 tahun
N BEP 86.408.629 84.203.571 82.945.780 83.408.124 83.334.973
65
66
Lanjutan Lampiran 7.
Perhitungan payback periode
NO ITEM TAHUN KE-
0 1 2 3 4 5
1 INVESTASI 51.173.000
MANFAAT
(51.173.000) 34.723.988 36.122.238 38.780.719 45.285.769 50.877.281
2 BERSIH
Lanjutan Lampiran 9.
Jumlah penjualan mingguan tahun ke-4.
7 Kg + 8 Kg
HARGA
NO ITEM SATUAN JUMLAH NILAI
(RP)
1 MIE AYAM PORSI 6.000 832 4.992.000
2 BAKSO KECIL PORSI 2.000 470 940.000
3 BAKSO TAHU PORSI 3.000 175 525.000
4 BAKSO TELUR PORSI 3.000 175 525.000
5 CEKER PORSI 2.000 175 350.000
6 TEH BOTOL Botol 3.000 168 504.000
TEH GELAS
7 Gelas 1.000 175 175.000
(ECO)
JUMLAH TOTAL 8.011.000
Ket: 7Kg hari senin-kamis dan 8 Kg hari Jum’at - Minggu
72
Kenaikan harga daging sapi 82%
Tahun Analisis
Lanjutan Lampiran 12
No Item
0 1 2 3 4 5
A Inflow 309.307.000 332.807.000 358.469.000 376.517.000 389.675.250
B Outflow
1 Biaya Investasi 51.173.000 885.000
2 Biaya Tetap 58.620.000 58.620.000 58.620.000 58.620.000 58.620.000
3 Biaya Variabel 186.805.250 198.790.250 207.279.625 218.559.625 225.139.625
Daging Sapi 41.914.600 59.878.000 83.829.200 83.829.200 83.829.200
Total Outflow 51.173.000 287.339.850 317.288.250 350.613.825 361.008.825 367.588.825
C Benefit (A-B) (51.173.000) 21.967.150 15.518.750 7.855.175 15.508.175 22.086.425
D Pajak Penghasilan 15% 3.295.073 2.327.813 1.178.276 2.326.226 3.312.964
E Net Benefit (C-D) (51.173.000) 18.672.078 13.190.938 6.676.899 13.181.949 18.773.461
F Discount Factor 12% 1,000 0,893 0,797 0,712 0,636 0,567
G PV/ Tahun (51.173.000) 16.671.498 10.515.735 4.752.485 8.377.367 10.652.566
H PV Positif 50.969.650
I PV Negatif (51.173.000)
J NPV (203.350)
K Net B/C 1,0
L IRR 12%
73
Kenaikan harga daging ayam 44,5%
Tahun Analisis
Lanjutan Lampiran 12
No Item
0 1 2 3 4 5
A Inflow 309.307.000 332.807.000 358.469.000 376.517.000 389.675.250
B Outflow
1 Biaya Investasi 51.173.000 885.000
2 Biaya Tetap 58.620.000 58.620.000 58.620.000 58.620.000 58.620.000
3 Biaya Variabel 152.260.250 165.890.250 184.249.625 187.304.625 188.949.625
Daging Ayam 83.195.875 95.081.000 99.835.050 111.720.175 118.851.250
Total Outflow 51.173.000 294.076.125 319.591.250 343.589.675 357.644.800 366.420.875
C Benefit (A-B) (51.173.000) 15.230.875 13.215.750 14.879.325 18.872.200 23.254.375
D Pajak Penghasilan 15% 2.284.631 1.982.363 2.231.899 2.830.830 3.488.156
E Net Benefit (C-D) (51.173.000) 12.946.244 11.233.388 12.647.426 16.041.370 19.766.219
F Discount Factor 12% 1,000 0,893 0,797 0,712 0,636 0,567
G PV/ Tahun (51.173.000) 11.559.146 8.955.188 9.002.188 10.194.581 11.215.883
H PV Positif 50.926.986
I PV Negatif (51.173.000)
J NPV (246.014)
K Net B/C 1,0
L IRR 12%
74
Kenaikan harga daging sapi dan daging ayam 28,7%
Tahun Analisis
Lanjutan Lampiran 12
No Item
0 1 2 3 4 5
A Inflow 309.307.000 332.807.000 358.469.000 376.517.000 389.675.250
B Outflow
1 Biaya Investasi 51.173.000 885.000
2 Biaya Tetap 58.620.000 58.620.000 58.620.000 58.620.000 58.620.000
3 Biaya Variabel 129.230.250 132.990.250 138.189.625 141.244.625 142.889.625
Daging Sapi 29.639.610 42.342.300 59.279.220 59.279.220 59.279.220
Daging Ayam 74.099.025 84.684.600 88.918.830 99.504.405 105.855.750
Total Outflow 51.173.000 291.588.885 318.637.150 345.892.675 358.648.250 366.644.595
C Benefit (A-B) (51.173.000) 17.718.115 14.169.850 12.576.325 17.868.750 23.030.655
D Pajak Penghasilan 15% 2.657.717 2.125.478 1.886.449 2.680.313 3.454.598
E Net Benefit (C-D) (51.173.000) 15.060.398 12.044.373 10.689.876 15.188.438 19.576.057
F Discount Factor 12% 1,000 0,893 0,797 0,712 0,636 0,567
G PV/ Tahun (51.173.000) 13.446.784 9.601.700 7.608.843 9.652.527 11.107.980
H PV Positif 51.417.833
I PV Negatif (51.173.000)
J NPV 244.833
K Net B/C 1,0
L IRR 12%
75