Anda di halaman 1dari 3

Nama : Abdillah Ardi Natanegara

NIM : 191FI04013

SOAL KUIS PERTEMUAN KE 6

MATA KULIAH PEMBIAYAAN DAN PENGGANGGARAN KESEHATAN

1.BAGAIMANA PROSES PEMBIAYAAN BERBASIS KINERJA ( BOBT 20 )


2. BAGAIMANA PENGANGGARAN BERBASIS KINERJA DI RUMAH SAKIT ( BOBOT 15)
3. BAGAIMANA PENGGAGARAN BERBASIS KINERJA DI PUSKESMAS ( BOBOT 15 )
4. JELASKAN PERBEDAAN DAN PERSAMAAN ANTARA PENGGGARAN BERBASIS KINERJA DI RUMAH
SAKIT DAN PUSKESMAS ( BOBO 30 )

JAWABAN!

1. Anggaran berbasis kinerja adalah sistem penganggaran yang berorientasi pada output
organisasi yang berkaitan sangat erat dengan visi dan misi serta perencanaan strategis
organisasi. Sistem penganggaran ini mengaitkan langsung antara output dengan outcome yang
ingin dicapai yang disertai dengan penekanan terhadap efektifitas dan efisiensi anggaran yang
dialokasikan (Sulistio, 2010). Anggaran berbasis kinerja di anggap penting, karena dengan
adanya anggaran berbasis kinerja diharapkan dapat memperbaiki taraf hidup masyarakat,
meningkatkan efektifitas pembangunan dan memperbaiki tata kelola keuangan dan
pemerintahan yang lebih baik.
Proses pembiayaan berbasis kinerja melalui penerapan prinsip good governance yang
sudah dilakukan oleh pemerintah, untuk menciptakan transparansi dan meningkatkan
akuntabilitas guna mewujudkan pemerintah yang amanah dan profesional. Dan sudah di atur
oleh undang-undang Nomor 32 dan 33 Tahun 2004 Undang- Undang Nomor 17 tahun 2003
tentang keuangan negara telah menetapkan penganggaran berbasis kinerja dalam proses
penyusunan anggaran dan juga Permendagri Nomor 13 tahun 2006 Tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah. Didalam peraturan ini disebutkan tentang penyusunan RKA
SKPD (Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah).
Proses penyusunan anggaran berbasis kinerja meliputi:
a. Penetapan strategi organisasi merupakan cara pandang jauh kedepan yang
memberikan gambaran tentang suatu kondisi yang akan dicapai oleh sebuah
organisasi dari sudut pandang lain, karena visi dan misi harus dapat
mencerminkan apa yang hendak dicapai oleh organisasi serta memberikan arah
dan strategi yang jelas kedepannya.
b. Pembuatan Tujuan Pembuatan tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai dalam
periode waktu satu tahun. Tujuan juga sering disebutkan sebagai turunan visi
dan misi sari suatu organisasi.
c. Penetapan Aktifitas Penetapan aktifitas merupakan hal yang mendasar dalam
penyusunan anggaran, karena penetapan aktifitas dipilih berdasarkan strategi
organisasi dan tujuan yang telah ditetapkan.
d. Evaluasi dan Pengambilan Keputusan Evaluasi dan pengambilan keputusan
dapat dilakukan dengan menggunakan standar buku yang telah ditetapkan oleh
suatu organisasi atau dengan memberikan kebebasan pada masing-masing unit
kerja untuk membuat kriteria-kriteria dalam menentukan peringkatnya.

2. Pada bidang kesehatan penggunaan penganggaran berbasis kinerja di rumah sakit


menggunakan konsep value for money yang meliputi ekonomi, efisiensi, dan efektifitas. Jenis
anggaran ini paling tepat digunakan untuk mengukur kinerja rumah sakit dengan anggaran yang
dapat diukur dari output anggaran yang disesuaikan dengan visi misi rumah sakit. Untuk
rencana anggaran pendapatan yang diperoleh akan berkualitas dari segi ketepatan penggunaan
dan alokasinya yang selalu di kontrol oleh targetnya. prinsip anggaran berbasis kinerja
diterapkan terlebih dahulu sehingga secara otomatis akan ketemu arah pengukuran kinerjanya.
Adapun pengaruh yang ditimbulkan dari penganggaran berbasis kinerja terhadap peningkatan
pelayanan kesehatan yaitu :
a. SDM Kasir Rawat Jalan
b. Registrasi dan Rekam Medis
c. Pelayanan Medis Pelanggan di Poli

3. Pada bidang kesehatan penggunaan penggaran berbasis kinerja di puskesmas juga


menggunakan konsep value for money yang meliputi ekonomi, efisiensi, dan efektifitas.
Penerapan penganggaran berbasis kinerja pada puskesmas meliputi 3 tahap yaitu Anggaan
pemerintah, mutu pelayanan, dan hasil pelayanan. Dimana dalam hal ini dalam pengalokasian
anggaran dapat sesuai dengan kinerja puskesmas/hasil capainnya.
Pada setiap puskesmas akan dimulai mengalokasikan sumber daya pada program apa
yang akan dilaksanakan seperti program promosi kesehatan, kesehatan lingkungan, pencegahan
pemberantasan penyakit, kesehatan keluarga dan reproduksi, perbaikan gizi masyarakat, dan
penyembuhan penyakit pelayanan kesehatan.

4. A. PERSAMAAN penggunaan penggaran berbasis kinerja di rumah sakit dan Puskesmas :

Sama-sama menerapkan penggunaan penggaran berbasis kinerja dengan menggunakan


konsep value for money yang meliputi ekonomi, efisiensi, dan efektifitas.

B. PERBEDAAN penggunaan penggaran berbasis kinerja di rumah sakit dan Puskesmas :

 Puskesmas
Pada setiap puskesmas akan dimulai mengalokasikan sumber daya pada program
apa yang akan dilaksanakan. penggunaan anggaran harus mencapai target atau tujuan
untuk kepentingan publik. Dimana tingkat pencapaian dari hasil program dengan target
yang ditetapkan atau efektivitas merupakan perbandingan outcome dengan output.
Outcome disini meliputi tercapainya tujuan akhir dari puskesmas yaitu pembangunan
kesehatan nasional dan setiap orang mampu hidup untuk sehat.
 Rumah Sakit
Untuk mengukur kinerja rumah sakit dengan anggaran yang dapat diukur dari
output anggaran yang disesuaikan dengan visi misi rumah sakit. Karena pada rumah
sakit pengeluaran anggaran tergatung jumalah pelayanan kesehatan, dan juga
penambahan SDM untuk menunjang kinerja mutu pelayanan kesehetan, seperti : SDM
Kasir Rawat Jalan, SDM Registrasi dan Rekam Medis, SDM Pelayanan Medis Pelanggan
di Poli (dr spesialis, perawat, dsb).

Anda mungkin juga menyukai