Anda di halaman 1dari 81

BERITA ACARA

jembu PENGAWASAN PENAATAN PERIZINAN LINGKUNGAN HIDUP

Pada hari ini KAMIS tanggal DUA PULUH SEMBILAN bulan SEPTEMBER tahun DUA RIBU ENAM BELAS,
pukul ... Waktu Indonesia Bagian Barat, di Jl. Mayor Oking Jayaatmadja – Citeureup, Kabupaten
Bogor, Provinsi Jawa Barat, kami yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Dewi Sri Kurniawati, S.Si, M.Si


NIP : 19761128 200604 2 023
Pangkat/Golongan : Penata (III/c)
Jabatan : Pengawas Lingkungan Hidup Muda
No. PPLH : 260

Bersama-sama dengan:
1. Nama : Ir M. Riadi Oesman, M.Si
NIP : 19590814 199203 1 001
Pangkat/Golongan : Pembina Utama Muda/ IV c
Jabatan : Pengawas Lingkungan Hidup Madya
No. PPLH : 271

2. Nama : Dewi Untari, ST


NIP : 19711129 200604 2 019
Pangkat/Golongan : Penata (III/c)
Jabatan : Pengawas Lingkungan Hidup Muda
No. PPLH : 258

3. Nama : Subki
NIP : -
Pangkat/Golongan : -
Jabatan : Staf Direktorat Pengaduan, Pengawasan dan Sanksi
Administrasi

Masing-masing dari Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan,
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah melakukan Pengawasan Penaatan Lingkungan
Hidup terhadap PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. sejak tanggal 19 s/d 30 September 2016
sebagai berikut:
1. Pertemuan awal dengan pihak PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. dan ditemui oleh pihak
Perusahaan sebagai berikut:
- Bp. Setia Wijaya selaku General Manager Operation Plant Citeureup
- Bp. Iwan Sabar selaku Corporate SHE Manager
- Bp. FX Bambang Budi Utility Manager
- Bp. Guruh Rusdiyanto selaku Senior Corporate Environment Officer
- Bp. Ridwan H.S selaku AFR Dept. Head
- Ibu Caecilia Deviana selaku Legal License Departement Head
- Bp. Ig. F Dheni Yudha selaku Dept. Head Production Plant 3-4
- Bp. Junandar Avianto selaku QSMR Department Head
- Bp. Acoka Wardana selaku Environment Departement Head
- Bp. Yohanes Panurian Planing Production & Controlling Department Head
- Bp. Wayan S. Mechanical Department Head
- Bp. Mohamad Teezar selaku Legal Officer
2. Pemeriksaan terhadap dokumen lingkungan hidup dan perizinan yang terkait;
3. Pemeriksaan Izin Pembuangan Air Limbah;
4. Pemeriksaan Izin Pemanfaaatan Limbah B3;
5. Pemeriksaan Izin Tempat Penyimpanan Limbah B3;
6. Pemeriksaan terhadap dokumen pengendalian pencemaran air;
7. Pemeriksaan terhadap dokumen pengendalian pencemaran udara;
8. Pemeriksaan terhadap dokumen pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dan Limbah
Bahan Berbahaya dan Beracun (B3);
9. Pemeriksaan lapangan terhadap ketentuan teknis fasilitas pengendalian pencemaran air;
10. Pemeriksaan lapangan terhadap ketentuan teknis fasilitas pengendalian pencemaran udara emisi
dan ambien;
11. Pemeriksaan lapangan terhadap ketentuan teknis pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun;
12. Pemeriksaan fasilitas sarana dan prasarana pengendalian pencemaran air;
13. Pemeriksaan fasilitas sarana dan prasarana pengendalian pencemaran udara;
14. Pemeriksaan fasilitas sarana dan prasarana pengelolaan B3 dan Limbah B3;
15. Pemeriksaan kondisi House Keeping keseluruhan;
16. Pemeriksaan ke lokasi Penambangan;
17. Wawancara dengan pihak-pihak terkait;
18. Pengambilan foto di lokasi; dan
19. Pertemuan Penutup.

Dari pengawasan tersebut di atas telah ditemukan fakta dan temuan sebagai berikut:
1. INFORMASI UMUM
a. Nama Badan Usaha dan/atau : PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk.
Kegiatan
b. Bidang Usaha dan/atau Kegiatan : Industri Semen
c. Tahun beroperasi : 1975
d. Status Permodalan : PMDN
e. Nama Penanggung Jawab Usaha : Setia Wijaya
dan/atau Kegiatan
f. Jabatan : General Manajer Operation
g. Lokasi Usaha dan/atau Kegiatan : Jl. Mayor Oking Jayaatmaja, Citeureup, Bogor,
Jawa Barat 45101
Telp. 0251-8752812 Fax. 0251-8752956
h. Luas Area : Pabrik: 247 Ha
Cadangan Bahan Baku/Quarry: 5.385 Ha
i. Izin Usaha : Keputusan Kepala Badan Koordinasi Penanaman
Modal Nomor: 208/T/INDUSTRI/2002 tentang
Izin Usaha Industri
j. NPWP : 01.062.119.1-092.000
k. Produksi : 1. PCC (Portland Composite Cement)
2. OPC (Ordinary Portland Cement Tipe I, II
dan V)
3. OWC (Oil Well Cement)
4. White Cement
5. White Mortar TR30
l. Jumlah karyawan : 2.612
m. Jam kerja 8 jam/hari (Normal Shift); Pabrik 24 jam/hari (3
shift)
n. Proses Produksi

Paraf Pihak Perusahaan: ............................ Paraf Tim Pengawas: ................ hal 2 dari 80
Kegiatan penambangan dan pabrik semen:

Proses Pembuatan Semen:


Bahan baku utama yang diperlukan untuk proses produksi pabrik semen terdiri dari batu
kapur, tanah liat, pasir silika, dan pasir besi. Bahan penolong terdiri dari gypsum. Bahan
baku batu kapur dan tanah liat diangkut dari kuari dengan menggunakan belt conveyor.

Pengadaan bahan bakar batubara didatangkan melalui pelabuhan Cigading - Cilegon.


Batubara ini disimpan dalam Storage di Cigading dan selanjutnya diangkut menggunakan
kereta api ke Bekasi dan kemudian diangkut dengan coal hauler menuju gudang beratap
di pabrik. Untuk menghindari kebakaran batubara, maka temperatur di penimbunan
perlu dijaga dan dipantau dalam kisaran suhu sekitar 35o – 45oC.

a. Proses penambangan
Bahan baku seperti batu kapur, tanah liat dan pasir silika sebelum digunakan akan
dihancurkan terlebih dahulu secara terpisah di crusher untuk mendapatkan ukuran
bahan yang sesuai dengan kebutuhan, hasilnya diangkut ke storage. Dalam proses
penghancuran ini seluruhnya berupa proses fisik (size reduction) dengan potensi
limbah berupa debu dan kebisingan, tidak ada bahan kimia yang digunakan.

b. Proses penggilingan bahan baku


Dari masing-masing storage bin, bahan baku dialirkan menuju raw mill melalui belt
conveyor dengan proporsi campuran 83 + 2% kapur, 8 + 2% tanah liat, 4 + 2% pasir
silika, 1% pasir besi.
Komposisi bahan baku yang dibutuhkan :

Mineral Komposisi
(%)
CaO 65 – 68
SiO2 20 – 23 Limestone  CaO = 85 %
Shale or Clay  SiO2 , Al2O3 , Fe2O3 = 13 %
Al2O3 4–6 Additives  SiO2 , Al2O3 , Fe2O3 = < 1 % each
Fe2O3 2–4
MgO 1–5
Mn2O3 0,1 – 3
TiO2 0,1 – 1
SO3 0,1 – 2
K2O 0,1 – 1
Na2O 0,1 - 5

Proses yang terjadi dalam raw mill adalah penggilingan dan pencampuran semua

Paraf Pihak Perusahaan: ............................ Paraf Tim Pengawas: ................ hal 3 dari 80
bahan baku dan pemanasan untuk mengurangi kadar air.

Media pemanas berasal dari aliran gas panas dari suspension preheater. Material
yang telah digiling akan dibawa dengan aliran gas menuju separator untuk
memisahkan partikel dengan aliran gas. Separator yang digunakan adalah cyclone
dilanjutkan dengan electrostatic precipitator (EP). Gas yang relatif bersih dialirkan
menuju cerobong asap, sedangkan materi bahan yang terpisahkan di cyclone maupun
EP dialirkan ke blending silo. Pada proses ini terjadi proses size reduction dan
pengeringan.

Hasil gilingan tepung baku dari unit penggiling disimpan ke silo-silo pencampur dan
penyimpanan tepung baku. Tepung baku yang telah halus dan merata di dalam
homogenizing silo akan dialirkan ke sistem pra pemanasan (pre-heater) kemudian
dibakar pada tanur putar (rotary kiln) pada suhu 1.450ºC. Bahan bakar yang
digunakan adalah batubara, sedangkan khusus untuk semen putih digunakan gas
alam.

c. Proses Pembentukan Klinker


Bahan dari blending silo diangkut dengan air lift dan air slide menuju hopper yang
berfungsi sebagai pengatur kecepatan umpan bahan menuju suspension preheater.
Aliran dibagi satu atau dua jalur yang terdiri dari rangkaian cyclone. Dengan
menerapkan sistem ini kinerja proses pemanasan dapat dimaksimalkan. Media
pemanas yang digunakan adalah hasil pembakaran batubara, kecuali untuk semen
putih dan oil well cement digunakan gas alam dan udara panas dari proses
pendinginan di cooler dan gas hasil pembakaran di kiln.

Pada proses ini terjadi : Penguapan air kristal dari bahan pada suhu 450 0C – 8000C dan
proses kalsinasi pada suhu 710 0C – 900 0C, sebagai berikut:
s
Al2O3.2SiO2.2H2O  Al2O3.2SiO2 + 2H2O (gas) p
MgCO3  MgO + CO2 (gas)
CaCO3  CaO + CO2 (gas)

Proses kalsinasi lanjut dilakukan dalam tanur putar (rotary kiln) pada suhu 800 0C –
15000C. Dalam tanur ini akan terjadi reaksi kimia pembentukan senyawa pembentuk
klinker :
2CaO + SiO2  2CaO.SiO2
3CaO + Al2O3  3CaO.Al2O3
4CaO + Al2O3 + Fe2O3  4CaO.Al2O3.Fe2O3
3CaO + SiO2  3 CaO.SiO2

Di dalam tanur terjadi pelelehan sebagian bahan yang disebut klinker. Klinker
kemudian didinginkan secara mendadak dalam air quenching cooler sampai suhu 50º-
100º C dengan menggunakan media pendingin udara dan dihancurkan dengan
crusher yang akhirnya akan menghasilkan bahan berdiameter 2 - 3 cm, kemudian
diangkut ke silo klinker. Udara panas yang dihasilkan sebagian dimanfaatkan kembali
untuk pemanasan bahan baku di suspension preheater dan sisa udara lainnya
dialirkan ke electrostatic precipitator sebelum dibuang ke udara.

d. Proses Penggilingan Akhir


Pembuatan semen dilakukan dengan mencampurkan klinker dalam finish mill dengan
gypsum sebanyak 4 – 5% ditambah dengan bahan bantuan berupa cement grinding
aid. Proses yang terjadi adalah pencampuran dan penggilingan hingga ukuran 325

Paraf Pihak Perusahaan: ............................ Paraf Tim Pengawas: ................ hal 4 dari 80
mesh. Hasilnya kemudian dialirkan ke cement silo.

e. Proses Pengepakan
Semen dari silo dikemas dalam kantong semen dan sebagian dikirim dalam bentuk
curah (bulk) untuk didistribusikan dengan menggunakan truk.

Kriteria Limbah B3 yang dimanfaatkan sebagai bahan baku alternatif (Alternatif Material/AM)
dan bahan bakar alternatif (Alternatif Fuel/AF) disesuaikan dengan Izin dari Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. SK.518/Menlhk-Setjen/2015.

Material Bahan bakar Material


Alternatif Alternatif Alternatif

2. FAKTA ADMINISTRATIF
a. Pemeriksaan dilakukan terhadap Izin Lingkungan dan Perizinan lain yang dimiliki perusahaan
dalam Pengelolaan Lingkungan dan Pemantauan Lingkungan, yaitu:
1) Dokumen Analisis Dampak Lingkungan Pabrik Semen PT ITP Citeureup (Kegiatan Industri
Yang Sudah Beroperasi), 71 b – KP tertanggal 14 Juli 1995;
2) Persetujuan AMDAL No. 1268/M/10/1995 yang telah disetujui oleh a. n . Menteri
Perindustrian (Kepala Badan Litbang Industri), tanggal 26 Oktober 1995;
3) Revisi Studi RKL dan RPL Kegiatan Terpadu untuk mengakomodasi perkembangan
pemanfaatan BBMA, 8 Februari 2007;
4) Persetujuan Revisi RKL/RPL (untuk mengakomodasi perkembangan pemanfaatan BBMA)
Nomor: 660/763-BPLHD disetujui oleh Gubernur Jawa Barat, pada tanggal 14 Maret
2007;
5) Adendum Analisa Dampak Lingkungan (ANDAL) Kegiatan Industri Semen PT Indocement
Tunggal Prakarsa Tbk. Citeureup, Maret 2013 berkaitan dengan penambahan kapasitas
dan pembuatan pabrik baru (P14);
6) Adendum RKL-RPL Kegiatan Industri Semen PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.
Citeureup, Maret 2013;
7) Dokumen AMDAL Kegiatan Penambangan Bahan Galian Golongan C Batugamping dan
Lempung Di Kecamatan Citeureup, Klapanunggal dan Sukamakmur, Kabupaten Bogor,
Provinsi Jawa Barat Luas: 5.385 Ha, tahun 2003;
8) Keputusan Bupati Bogor Nomor: 541.3/05/Kpts/DTRLH Tahun 2003 tentang Kelayakan
Lingkungan Kegiatan Penambangan Bahan Galian Golongan C Batu Gamping dan
Lempung Di Desa Lulut dan Desa Leuwikaret Kecamatan Klapanunggal, Desa Hambalang

Paraf Pihak Perusahaan: ............................ Paraf Tim Pengawas: ................ hal 5 dari 80
Kecamatan Citeureup dan Pabuaran Kecamatan Sukamakmur Kabupaten Bogor oleh PT.
Indocement Tunggal Perkasa tertanggal17 November 2003;
9) Keputusan Bupati Bogor Nomor: 535/01/Kpts-DAM/BLH/2015 tentang Izin Lingkungan,
tertanggal 28 September 2015;
10) Keputusan Bupati Bogor Nomor : 658.31/008.P/00037/BPT/2014 tentang Pemberian
Perpanjangan Izin Pembuangan Air Limbah Kepada PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
Untuk Fasilitas MHED Quarry Hambalang di Desa Hambalang Kecamatan Babakan
Madang, tertanggal 22 Agustus 2014 berlaku sampai dengan tanggal 3 Oktober 2017;
11) Keputusan Bupati Bogor Nomor : 658.31/008.P/00038/BPT/2014 tentang Pemberian
Perpanjangan Izin Pembuangan Air Limbah Kepada PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
Untuk Fasilitas Alternatif Fuel and Raw Material (AFR) A di Desa Citeureup Kecamatan
Citeureup, tertanggal 22 Agustus 2014 berlaku sampai dengan tanggal 3 Oktober 2017;
12) Keputusan Bupati Bogor Nomor : 658.31/P/0006/00038/BPMPTSP/2015 tentang
Pemberian Perpanjangan Izin Pembuangan Air Limbah Kepada PT. Indocement Tunggal
Prakarsa Tbk Untuk Instalasi Pengolahan Air Limbah PMED Technical Services Division di
Desa Citeureup Kecamatan Citeureup, tertanggal 16 April 2015 berlaku sampai dengan
tanggal 13 Mei 2018;
13) Keputusan Bupati Bogor Nomor : 658.31/P/00008/00038/BPMPTSP/2015 tentang
Pemberian Perpanjangan Izin Pembuangan Air Limbah Kepada PT. Indocement Tunggal
Prakarsa Tbk Untuk Instalasi Pengolahan Air Limbah Demin Plant Utility Division di Desa
Citeureup Kecamatan Citeureup, tertanggal 16 April 2015 berlaku sampai dengan
tanggal 13 Mei 2018;
14) Keputusan Bupati Bogor Nomor: 658.31/04/Kpts-Dal/BLH/2015 tentang Izin
Penyimpanan Sementara Limbah Berbahaya dan Beracun (LB3) PT. Indocement Tunggal
Prakarsa Tbk. Tertanggal 17 Februari 2015, berlaku selama 5 tahun sejak ditetapkan;
15) Keputusan Bupati Bogor Nomor: 658.31/05/Kpts-Dal/BLH/2015 tentang Izin
Penyimpanan Sementara Limbah Berbahaya dan Beracun (LB3) PT. Indocement Tunggal
Prakarsa Tbk. Tertanggal 17 Februari 2015, berlaku selama 5 tahun sejak ditetapkan;
16) Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor:
SK.518/Menlhk-Setjen/2015 tentang Izin Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun Untuk Kegiatan Pemanfaatan Limbah Bahan dan Berbahaya Beracun Atas Nama
PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, Unit pabrik Citeureup tertanggal 16 Nopember
2015, berlaku lima tahun;
17) Keputusan Bupati Bogor Nomor 541.3/072/Kpts/ESDM/2011 tentang Penyesuaian Surat
Izin Pertambangan Daerah (SIPD) Eksploitasi menjadi Izin Usaha Pertambangan (IUP)
Operasi Produksi atas nama PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (IUP Ke I) tertanggal
28 April 2011, berlaku surut sejak tanggal 16 September 2003 s/d 16 September 2023.
Komoditas batuan adalah tanah liat dan batuan lainnya dengan luas 2.344,48 Ha di
lokasi Ds. Hambalang & Ds. Tajur Kec. Citeureup, Kab. Bogor, Provinsi Jawa Barat;
18) Keputusan Bupati Bogor Nomor 541.3/073/Kpts/ESDM/2011 tentang Penyesuaian Surat
Izin Pertambangan Daerah (SIPD) Eksploitasi menjadi Izin Usaha Pertambangan (IUP)
Operasi Produksi atas nama PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (IUP Ke II) tertanggal
28 April 2011, berlaku surut sejak tanggal 16 September 2003 s/d 16 September 2023.
Komoditas batuan adalah tanah liat dan batuan lainnya dengan luas 149,95 Ha di lokasi
Ds. Pabuaran Kec. Sukamakmur, Kab. Bogor, Provinsi Jawa Barat;
19) Keputusan Bupati Bogor Nomor 541.3/074/Kpts/ESDM/2011 tentang Penyesuaian Surat
Izin Pertambangan Daerah (SIPD) Eksploitasi menjadi Izin Usaha Pertambangan (IUP)
Operasi Produksi atas nama PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (IUP Ke III) tertanggal
28 April 2011, berlaku surut sejak tanggal 25 Februari 2000 sampai dengan 25 Februari
2025. Komoditas batuan adalah tanah liat dan batuan lainnya dengan luas 25,49 Ha di
lokasi Ds. Lulut Kec. Klapanunggal, Kab. Bogor, Provinsi Jawa Barat;

Paraf Pihak Perusahaan: ............................ Paraf Tim Pengawas: ................ hal 6 dari 80
20) Keputusan Bupati Bogor Nomor 541.3/019/Kpts/ESDM/2012 tentang Penyesuaian Surat
Izin Pertambangan Daerah (SIPD) Eksploitasi menjadi Izin Usaha Pertambangan (IUP)
Operasi Produksi atas nama PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (IUP Ke V) tertanggal
26 Desember 2016, berlaku sampai dengan 16 September 2023. Komoditas Mineral
bukan Logam adalah Batu gamping untuk semen dengan luas 2.646 Ha di lokasi Ds.
Lulut, Leuwikaret, Nambo, Klapanunggal, Bojong Kec. Klapanunggal, Kab. Bogor, Provinsi
Jawa Barat;
21) Keputusan Bupati Bogor Nomor 541.3/020/Kpts/ESDM/2012 tentang Perubahan
Koordinat dan Peta WIUP Komoditas Tanah Liat Dalam Izin Usaha Pertambangan (IUP))
Operasi Produksi PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (IUP Ke IV) tertanggal 28 April
2011, berlaku surut sejak tanggal 25 Februari 2000 sampai dengan 25 Februari 2025.
Komoditas batuan adalah tanah liat dan batuan lainnya untuk semen dengan luas 28.408
Ha di lokasi Ds. Nambo dan Ds. Bantarjati Kec. Klapanunggal, Kab. Bogor, Provinsi Jawa
Barat.

3. FAKTA LAPANGAN
A. DOKUMEN LINGKUNGAN/IZIN LINGKUNGAN
a. Perusahaan memiliki 2 (dua) dokumen lingkungan yaitu:
1). Adendum Analisa Dampak Lingkungan (ANDAL) Kegiatan Industri Semen PT
Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Citeureup, Maret 2013 berkaitan dengan
penambahan kapasitas dan pembuatan pabrik baru (P14);
2). Dokumen AMDAL Kegiatan Penambangan Bahan Galian Golongan C Batugamping
dan Lempung Di Kecamatan Citeureup, Klapanunggal dan Sukamakmur, Kabupaten
Bogor, Provinsi Jawa Barat Luas: 5.385 Ha, tahun 2003
b. Pada AMDAL Pabrik Semen PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Unit Pabrik Citeureup
tahun 1995 sebenarnya telah mencantumkan kegiatan penambangan batu kapur dan
tanah liat, namun Perusahaan diminta untuk membuat AMDAL baru khusus kegiatan
pertambangan oleh Dinas ESDM Kabupaten Bogor pada saat pengurusan Izin Usaha
Pertambangan tahun 2003. Menurut Dinas ESDM Kabupaten Bogor bahwa salah satu
persyaratan penyesuaian dari Surat Izin Pertambangan Daerah (SIPD) menjadi Izin Usaha
Pertambangan Operasi Produksi (IUP-OP) harus memiliki AMDAL Pertambangan
tersendiri;
c. Keputusan Bupati Bogor Nomor: 535/01/Kpts-DAM/BLH/2015 tentang Izin Lingkungan
diterbitkan pada tanggal 28 September 2015, bahwa berdasarkan Surat No.
660.1/596/DAM-BLH tertanggal 6 Maret 2014 dikarenakan belum adanya ketentuan
lebih lanjut mengenai tata cara penerbitan izin lingkungan yang akan diatur dengan
Peraturan Menteri, oleh karena itu dokumen lingkungan (AMDAL atau UKL-UPL) yang
telah mendapat persetujuan dinyatakan tetap berlaku dan dipersamakan dengan izin
lingkungan (terlampir);
d. Laporan RKL-RPL SMT I Tahun 2016 untuk Adendum Analisa Dampak Lingkungan
(ANDAL) Kegiatan Industri Semen PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Citeureup,
Maret 2013 berkaitan dengan penambahan kapasitas dan pembuatan pabrik baru (P14)
hanya meliputi kegiatan pabrik semen saja, laporan kegiatan tentang kegiatan
penambangan dilaporkan secara tersendiri sesuai dengan AMDAL yang telah disetujui
oleh Dinas Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor Nomor:
541.3/05/Kpts/DTRLH tahun 2003, begitu pula dengan kegiatan pemanfaatan limbah B3
sebagai BBMA, pelaporan dilakukan terpisah dari bagian Alternative dan Raw Material
Office.
e. Perusahaan telah membuat dan menyampaikan laporan Pelaksanaan Rencana
Pemantauan Lingkungan dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RKL-RPL), dilaporkan
kepada Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor, Badan Pengelola Lingkungan Hidup

Paraf Pihak Perusahaan: ............................ Paraf Tim Pengawas: ................ hal 7 dari 80
Daerah Provinsi Jawa Barat dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Bukti
Terlampir).
f. Berdasarkan hasil pengawasan di lapangan, bahwa pelaksanaan Rencana Pengelolaan
Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) SMT I Tahun 2016
ditampilkan pada tabel sebagai berikut:

TEMUAN LAPANGAN
DAMPAK PENTING PENGELOLAAN PEMANTAUAN (Hasil Laporan Pelaksanaan RKL-
RPL SMT 1 Tahun 2016)
KEGIATAN PROSES PRODUKSI SEMEN
Plant P-14 mulai dibangun sejak Maret 2013 sampai pada saat kunjungan ini, P-14 masih dalam tahap
pembangunan dan belum beroperasi.
TAHAP OPERASI

1. Proses produksi - Kontrol kinerja - Pencatatan - P-14 masih dalam tahap


semen pada pabrik proses produksi terhadap kinerja pembangunan dan belum
P14 dan pabrik agar berlangsung preventive beroperasi (surat terlampir).
lainnya, meliputi normal. maintenance dan - Perusahaan telah melakukan
proses pembakaran - Kontrol terhadap house keeping pencatatan kegiatan
pada kiln untuk system kinerja pengendalian maintenance melalui sistem
menghasilkan terak negative pressure pencemaran udara Indocement Maintenance
dan proses proses , yaitu - Pencatatan kinerja System (IMS) yang
penggilingan terak tekanan dalam operasi dilaksanakan secara periodik
proses kurang dari electrostatic dan housekeeping melalui
1 atmosfer precipitator dan joint safety inspection (JSI)
- Preventive bag filter pada (namun belum dicantumkan
maintenance untuk setiap tahapan di dalam Laporan RKL RPL
membantu proses untuk semester 1)
pengendalian mencapai kriteria - Perusahaan telah melakukan
pencemaran udara. spesifikasi Pencatatan terhadap
- House Keeping optimum peralatan pentaatan SOP Doc. Code
untuk - Pencatatan 11-CMS-01 tanggal 1 maret
pengendalian terhadap 1999 dan Doc. Code 11-BRS-
- Kontrol terhadap pentaatan 01 tanggal 1 Februari 2002
kinerja operasi terhadap SOP Doc. dilakukan melalui
electrostatic Code 11-CMS-01 pencatatan di log sheet,
precipitator dan tanggal 1 maret setiap shift pada saat
bag filter pada 1999 dan Doc. operasional (namun belum
setiap tahapan Code 11-BRS-01 dicantumkan di dalam
prosesuntuk tanggal 1 Februari Laporan RKL RPL semester 1)
mencapai kriteria 2002 - Perusahaan melakukan
spesifikasi - Pencatatan pemantauan emisi secara
optimum terhadap hasil kontinyu (CEMs) pada
operasional. continuous cerobong klin dan
- Meningkatkan monitoring untuk pemantauan manual setiap
disiplin kepatuhan emsi pabrik 6 bulan pada cerobong klin
pada SOP Doc. - Pengukuran dan selain klin yang
Code 11-CMS-01 kualitas udara dilakukan oleh laboratorium
tanggal 1 Maret ambien untuk eksternal
1999 dan Doc Code parameter TSP, - Perusahaan melakukan
11 BRS 01 tanggal PM10, PM2,5, SO2, pemantauan kualitas udara

Paraf Pihak Perusahaan: ............................ Paraf Tim Pengawas: ................ hal 8 dari 80
TEMUAN LAPANGAN
DAMPAK PENTING PENGELOLAAN PEMANTAUAN (Hasil Laporan Pelaksanaan RKL-
RPL SMT 1 Tahun 2016)
1 Februari 2002. NO2 ambient dan kebisingan
- Pemeliharaan - Pencatatan setiap 6 bulan sekali
perlatan secara penderita ganguan - Perusahaan telah melakukan
berkala. pernafasan pencatatan penderita
Lokasi: Pabrik 14 dan dibandingkan gangguan pernafasan
pabrik lainnya kondisi sebelum melalui puskesmas keliling
(P1,2,3,4,5,6,7,8 dan operasi pabrik P14 (Pusling) di Desa Binaan PT
11) yang beroperasi - Pencatatan ITP setiap bulan
secara simultan; terhadap kinerja - Perusahaan telah melakukan
selama masa operasi peralatan pencatatan kinerja peralatan
(untuk pabrik P-14 pengendali emisi pengendali emisi melalui log
akan mulai - Pengukuran sheet dan CEMs
beroperasi tahun kualitas udara
2015) ambien untuk
parameter TSP,
PM10, PM2,5, SO2,
NO2
Lokasi pada unit
pembakaran dan
penggilingan semen
pabrik P14 dan
pabrik P1, P2, P3, P4,
P5, P6, P7, P8, dan
P11 yang beroperasi
secara simultan
Lokasi pengukuran
kualitas udara
ambien di Desa
Citeureup, Gunung
Putri, Gunung sari,
Puspanegara,
Puspasari dan
Bantarjati

Setiap 6 bulan sekali


selama beroperasi
2. Pembakaran terak - Kontrol kinerja - Pencatatan - P14 Belum beroperasi
pada kiln proses produksi penderita ganguan - Perusahaan telah melakukan
agar berlangsung pernapasan pencatatan kinerja peralatan
normal. dibandingkan pengendali emisi melalui log
- Kontrol terhadap kondisi sebelum sheet dan CEMs
sistem kinerja operasi pabrik P14 - Pemantauan emisi cerobong
negative pressure - Pencatatan kiln, raw mill dilakukan
proses, yaitu terhadap kinerja secara kontinyu (CEMs) di
tekanan dalam peralatan ruang kontrol
proses kurang dari pengendali emisi - Pemantauan kualitas udara
1 atmosfer. - Pengukuran ambien dilakukan secara
- Preventive kualitas udara manual setiap 6 bulan sekali

Paraf Pihak Perusahaan: ............................ Paraf Tim Pengawas: ................ hal 9 dari 80
TEMUAN LAPANGAN
DAMPAK PENTING PENGELOLAAN PEMANTAUAN (Hasil Laporan Pelaksanaan RKL-
RPL SMT 1 Tahun 2016)
maintenance untuk ambien untuk oleh Laboratorium
membantu parameter TSP, terakreditasi
pengendalian PM10, PM2,5, SO2,
pencemaran udara. NO2
- House keeping Lokasi
untuk - Pusling yang
pengendalian melayani desa
pencemaran udara. Gunung Putri,
- Kontrol terhadap Citeureup,
kinerja operasi puspanegara,
electrostatic tarikolot,
precipitator dan bantarjati,
bag filter pada Hambalang,
setiap tahapan Nambo, Lulut,
proses untuk Leuwikaret,
mencapai kriteria Gunungsari, Tajur,
spesifikasi Pasir Mukti setiap
optimum peralatan 1 tahun sekali
- Pemeliharaan - Lokasi pengukuran
peralatan secara kualitas udara
berkala ambien di Desa
- Penyelenggaraan Citeureup, Gunung
pusling Putri, Gunung sari,
bekerjasama Puspanegara,
dengan dinas Puspasari,
kesehatan Bantarjati setiap 6
Kabupaten Bogor bulan sekali

3. Aktifitas - Kontrol kinerja - Pencatatan - Perusahaan telah melakukan


pengantongan proses terhadap kinerja control kinerja melalui
semen pada packing pengantongan proses Indocemen safety
house pabrik P14 semen dan dislipin pengantongan observation program (ISOP)
dan pabrik lainnya kepatuhan semen sesuai SOP Namun belum dilaporkan di
terhadap SOP Doc. Doc. Code A- dalam RKL RPL Semester 1)
Code A- 13/Prod/PBD - Pemantauan emisi cerobong
13/Prod/PDB tanggal 1 Pack Plant dan Pemantauan
tanggal 1 September kualitas udara ambien
September 2012; 2012;Doc.Code A- dilakukan secara manual
Doc. Code A 7/Prod/PBD setiap 6 bulan sekali oleh
-7/Prod/PDB tanggal 1 Laboratorium terakreditas
tanggal 1 September 2012; - Perusahaan telah melakukan
Septemebr 2012; Doc.CodeA- pencatatan kegiatan
Doc. Code A- 1/Prod/PBDtanggal maintenance melalui sistem
1/Prod/PDB 1 September 2012; Indocement Maintenance
tanggal 1 dan Doc. Code 11- System (IMS) yang
September 2012; PKS-01 tanggal 1 dilaksanakan secara periodik
Doc. Code A- April 1999 dan housekeeping melalui
4/Prod/PDB - Pencatatan joint safety inspection (JSI)

Paraf Pihak Perusahaan: ............................ Paraf Tim Pengawas: ................ hal 10 dari 80
TEMUAN LAPANGAN
DAMPAK PENTING PENGELOLAAN PEMANTAUAN (Hasil Laporan Pelaksanaan RKL-
RPL SMT 1 Tahun 2016)
tanggal 1 terhadap kinerja
September 2012; preventive
Doc. Code A-11- maintenance dan
PKS-01 tanggal 1 house keeping dan
April 1999 peralatan
- Preventive pengendalian
maintenance untuk pencemaran udara
membantu di tempat kerja
pengendalian - Pengkuran kualitas
pencemaran udara udara di pabrik
di tempat kerja pengantongan
- House Keeping semen
sebagai - Pencatatan
pengendalian terhadap
pencemaran udara kepatuhan
- Pemeliharaan pemakaian APD
perlatan secara masker pada
berkala karyawan unit
- Meningkatkan pengantongan
disiplin pemakaian semen
APD pada Lokasi : Tempat
karyawan yang pengantongan
bekerja pada unit semen pabrik P14
pengantongan dan pabrik lainnya,
semen setiap 6 bulan sekali
4. Pengangkutan - Pengalihan - Pencatatan - Perusahaan telah melakukan
produksi semen angkutan produksi terhadap pencatatan terhadap
melalui akses jalan semen melalui pentaatan pentaatan penggunaan
Mayor Oking akses baru yang pengunaan akses akses pintu tol gunung putri
Jayaatmaja menghubungkan pintu tol Gunung - Perusahaan telah memasang
pintu tol Gunung putri untuk rambu hati hati, petunjuk
Putri menunju angkutan semen lokasi, dan marka jalan pada
kawasan PT ITP - Pencatatan jalan mayor Oking Jayaatmaja
Citeureup di bagian terhadap ruas depan gerbang pos 1 dan
Utara – Timurlaut manajemen pos 3 PT ITP citeureup
- Manajemen keluar keluar masuk
masuk lalu lintas lalau lintas
kendaraan truk kendaraan truk
pengangkut semen pengangkut
dengan semen
penyediaan ruang - Pencatatan
parker seluas terhadap
1,3Ha pada kiri dan perambuan hati
kanan akses baru hati, petunjuk
- Memasang lokasi, dan marka
perambuan pada jalan pada jalan
akses jalan mayor mayor Oking
Oking Jayaatmaja Jayaatmaja ruas

Paraf Pihak Perusahaan: ............................ Paraf Tim Pengawas: ................ hal 11 dari 80
TEMUAN LAPANGAN
DAMPAK PENTING PENGELOLAAN PEMANTAUAN (Hasil Laporan Pelaksanaan RKL-
RPL SMT 1 Tahun 2016)
berupa rambu depan gerbang
perintah hati-hati, pos 1 dan pos 3
rambu petunjuk PT ITP citeureup
lokasi Oarker, rambu - Pencatatan
larangan aO rker dan terhadap kinerja
marka di sepanjang petugas pengatur
penggal ruas di keluar masuk
depan gerbang Pos kendaraan pada
1 dan Pos 3 PT ITP pos 1 dan pos 3 di
Citeureup jalan mayor oking
- Penempatan jayaatmaja
petugas untuk - Penghitungan
pengaturan keluar jumlah kendaraan
masuk kendaraan yang melintasi
secara cepat pada jalan mayor oking
jalan Mayor Oking jayaatmaja pada
Jayaatmaja jam sibuk pagi
Lokasi Jalan Mayor dan sore hari
Oking Jayaatmaja menurut jenis dan
arah pergerakan
- Pengukuran
kecepatan
kendaraan per
satuan waktu 30
menit secara acak
Lokasi
Ruas jalan baru
penghubung pintu
tol gunung putri-
kawasan ITP
Citeureup dan jalan
Mayor Oking
jayaatmaja sebelum
pos 3 dari arah
gunung putri
KEGIATAN PENAMBANGAN BAHAN BAKU SEMEN
(dilaporkan secara terpisah dan tidak mengacu pada AMDAL ini namun pada AMDAL yang telah disetujui
oleh Dinas Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor Nomor: 541.3/05/Kpts/DTRLH tahun 2003)

TEMUAN LAPANGAN
(Hasil Laporan Pelaksanaan RKL-
DAMPAK PENTING PENGELOLAAN PEMANTAUAN
RPL
SMT I Tahun 2016)
TAHAP OPERASI
Fisik Kimia
1. Kegiatan - Melakukan - Menghitung kadar - Melakukan pengukuran
pengangkutan penyiraman jalan, pencemaran kualitas udara ambien dan
bahan baku penanaman - Mengevaluasi kebisingan setiap 6 bulan sekali

Paraf Pihak Perusahaan: ............................ Paraf Tim Pengawas: ................ hal 12 dari 80
TEMUAN LAPANGAN
(Hasil Laporan Pelaksanaan RKL-
DAMPAK PENTING PENGELOLAAN PEMANTAUAN
RPL
SMT I Tahun 2016)
pengoperasian unit pohon keberhasilan
peremuk Diareal sekitar unit pengelolaan
peremukan, jalan lingkungan
tambang yang Dilokasi: areal jalan
berdekatan dengan lintasan angkutan
pemukiman. bahan baku,
Dilakukan setiap karyawan unit
hari selama permukaan,
kegiatan pemukiman di ds.
berlangsung Leuwikaret dan
terutama musim kampong Tapos,
kemarau setiap 6 bulan sekali
2. Pengoperasian alat - Karyawan yang - Menilai Melakukan pengukuran kualitas
angkut, alat berat bekerja di unit peningkatan udara ambien dan kebisingan
dan unit peremuk crushing kebisingan setiap 6 bulan sekali
menggunakan - Mengevaluasi
penutup telinga keberhasilan
- Melakukan pengelolaan
revegetasi di areal lingkungan
yang berbatasan Area unit
dengan peremukan,
pemukiman pemukiman
dilaksanakan selama masyarakat ds.
kegiatan Leuwikaret dan
berlangsung Tapos, setiap 3 bulan
sekali
3. Peledakan - Penggunaan - Mengetahui Melakukan pengukuran getaran
jumlah bahan besarnya getaran dengan airblast/noise setiap kali
peledak sesuai dan airblast akibat melakukan peledakan baik di
ketentuan peledakan Quarry Batu Kapur dan Quarry
pemakaian Di lokasi peledakan Batu Lempung di Hambalang
handak desa sekitar pusat
- Memperbaiki peledakan (desa
rumah yang retak Leuwikaret dan
akibat getaran Tapos), dilaksanakan
peledakan 3 bulan sekali
dilaksanakan selama
kegiatan
berlangsung
4. Penggalian bahan - Membatasi elevasi Perusahaan Perusahaan melakukan
tambang penggalian melakukan pemantauan elevasi (ketinggian
batugamping - Membuat kolam pemantauan elevasi penggalian) dengan cara
yang berfungsi (ketinggian melakukan pemetaan setiap 6
sebagai pengisi air penggalian) bulan sekali (namun tidak
(recharge) dilaporkan di dalam RKL RPL
Di lokasi areal Semester 1)
tambang

Paraf Pihak Perusahaan: ............................ Paraf Tim Pengawas: ................ hal 13 dari 80
TEMUAN LAPANGAN
(Hasil Laporan Pelaksanaan RKL-
DAMPAK PENTING PENGELOLAAN PEMANTAUAN
RPL
SMT I Tahun 2016)
batugamping, Perusahaan membuat settling
dilaksanakan pond
selama kegiatan
berlangsung
5. Pengoperasian jalan - Merencanakan - Mengevaluasi - Perusahaan telah melakukan
angkutan dan penambangan besarnya laju erosi pengukuran kualitas air di:
penggalian tambang dengan baik dan sedimentasi AP 1 Cikukulu Hilir
- Membuat parit Sungai: Cijere, AP 2 Sungai Cileungsi Hulu
drainase Citeureup, AP 3 Sungai Cileungsi Hilir
- Pembuatan kolam Cijanggel, Cileungsi, AP 4 Sungai Cijere Hulu
sedimen Ciherang, Cibadak, AP 5 Sungai Cijere Hilir
- Pembuatan teras Kolam Sedimen, - Membuat kolam pengendapan
di front tambang dilaksanakan 6 - Melakukan revegetasi
- Melakukan bulan sekali
revegetasi
Dilokasi areal
tambang dan
bangunan
pengendali sedimen,
dilaksanakan selama
kegiatan
berlangsung
6. Kegiatan - Merencanakan - Memantau Perusahaan telah mengambil
pengupasan tanah penambangan kesuburan tanah tanah penutup dan dikumpulkan
penutup dan dengan baik agar revegetasi di suatu lokasi yang telah
penambangan - Melaksanakan terjamin ditentukan untuk dikembalikan
pemupukan keberhasilannya pada saat reklamasi
- Penempatan - Memantau
tanah hasil kesuburan Perusahaan telah melakukan
kupasan pada tanaman pemantauan fisika dan kimia
tempat yang Areal yang akan di tanah setiap 6 bulan sekali di area
mudah diakses revegetasi dilakukan revegetasi
(jika ada) setiap 1 tahun sekali
Dilokasi bekas areal
tambang yang akan
direvegetasi,
dilaksanakan
selama kegiatan
berlangsung
7. Kegiatan penggalian - Memantau - Perusahaan telah melakukan
Batugamping penambangan monitoring terhadap level
batugamping terbawah area tambang
diatas zone jenuh dengan cara pemetaan
air setiap 6 bulan sekali
- Pengukuran - Perusahaan telah melakukan
elevasi pengukuran menggunakan
penambangan total station (alat ukur

Paraf Pihak Perusahaan: ............................ Paraf Tim Pengawas: ................ hal 14 dari 80
TEMUAN LAPANGAN
(Hasil Laporan Pelaksanaan RKL-
DAMPAK PENTING PENGELOLAAN PEMANTAUAN
RPL
SMT I Tahun 2016)
batu gamping elevasi)
- Perusahaan telah memasang
- Pengukuran debit water level meter di oulet
air dilokasi front mata air cikukulu dan Cilalay
penambangan, dicatat setiap 2 minggu
mata air Cikukulu sekali
dan mata air
Cilalay
dilaksanakan 6
bulan sekali

Biologi
1. Vegetasi - Penetapan batas - Memantau Perusahaan telah melakukan
- Pengupasan tanah lahan yang di land keberhasilan monitoring keberhasilan tingkay
pucuk dan penutup clearing revegetasi dilokasi revegetasi di Blok 1 Quarry D
- Vegetasi binaan/ - Revegetasi/penghi bekas areal diukur dengan tinggi pohon ,
penghijauan, alang- jauan dengan jenis tambang pada diameter batang pohon dan
alang semak akasia, angsana bulan ke 4 th 1 tutupan tajuk, pada tahun 2003-
belukar ketapang, johar, penanaman, 2007 (pada saat pelaporan
albisia, lamtoro selanjutnya semester 1 tahun 2016 RKL RPL
dan tanaman dipantau 1 tahun tidak ada kegiatan revegetasi)
budidaya antara selama 3 tahun
lain kelapa, penanaman
durian, jambu,
nangka, cengkeh
atau tanaman lain
yang sesuai
dengan rencana
peruntukan
kemudian Dilokasi
bekas areal
tambang setelah
tahap
penambangan
pada blok tertentu
selesai
2. Fauna (satwa liar) - Pembinaan - Mengetahui Perusahaan telah melakukan
Penggalian tanah habitat pada tingkat kegiatan pengelolaan habitat
penutup dan kawasan lindung keberhasilan melalui studi keanekaragaman
pengangkutan tanah - Reklamasi lahan pengelolaan hayati (identifikasi meliputi flora
penutup dan revegetasi habitat dengan dan fauna) sudah dilaporkan di
- Penyuluhan pada menggunakan line dalam RKL RPL semester II tahun
penduduk transect method 2015 (periode setahun sekali)
dilakukan abundance,
2x/tahun wawancara dan Perusahaan telah memasang
- Pembuatan papan pemasangan rambu larangan berburu di area
larangan sesuai papan larangan bekas penambangan di desa

Paraf Pihak Perusahaan: ............................ Paraf Tim Pengawas: ................ hal 15 dari 80
TEMUAN LAPANGAN
(Hasil Laporan Pelaksanaan RKL-
DAMPAK PENTING PENGELOLAAN PEMANTAUAN
RPL
SMT I Tahun 2016)
dengan lokasi diareal bekas leuwikaret dan desa lulut
penambangan penambangan dan
yang akan berjalan pemukiman setiap
(lokasi jalan 1 tahun sekali
utama/tepi jalan
transportasi)
- Menanam pohon
yang merupakan
sumber makanan
satwa
3. Biota perairan - Merencanakan Memantau - Memantau kualitas air di 5
kegiatan penambangan keberhasilan lokasi (Sungai: Cukukulu Hilir;
penambangan – dengan baik pengelolaan erosi Cibadak Hulu; Cileungsi Hilir;
pengupasan tanah - Membuat parit oleh karena dampak Cijere Hulu dan Cijere Hilir) dan
pucuk dan penutup drainase ini merupakan 1 lokasi sampel mata air
- Pembuatan kolam dampak turunan Cikukulu diukur setiap 6 bulan
sedimen dari kualitas air sekali
- Melakukan dengan planktonnet - Memantau Indeks diversitas
reklamasi lahan di Sungai: Cijere, dan indeks equitabilitas
dan revegetasi Citeureup, fitoplankton, zooplankton dan
Di lokasi pengelolaan Cijanggel, Cileungsi, bentos setiap 6 bulan sekali di
erosi areal tambang Ciherang, Cibadak, 5 lokasi sungai tersebut di atas.
dan areal drainase, setiap 6 bulan sekali - Membuat kolam sedimen dan
selama kegiatan mengukur air yang ada dalam
berlangsung kolam sedimen setiap 6 bulan
sekali.
SOSEK
1. Penyerapan tenaga - Memprioritaskan - Untuk mengetahui Perusahaan telah melakukan
kerja sebanyak 477 penduduk lokal keberhasilan pendataan jumlah tenaga kerja
org, dimana 30% untuk kegiatan pengelolaan lokal yang telah bekerja di Mining
diantaranya konstruksi penerimaan (dilaporkan RKL RPL setiap tahun
merupakan - Memberi upah tenaga kerja dan di semester II)
penduduk lokal yang kompetitif peluang usaha,
kepada penduduk dilakukan 1 tahun
lokal sekali
- Memberi
pendidikan dan
pelatihan kepada
penduduk lokal
Pada setiap
perekrutan tenaga
kerja
2. Pembayaran - Membayar - Untuk mengetahui Perusahaan telah melakukan
kewajiban kewajiban keberhasilan pembayaran PBB dan retribusi
perusahaan seperti perusahaan pengelolaan setiap tahun dan pembayaran gaji
PBB, Retribusi, Iuran seperti PBB, perekonomian karyawan setiap bulannya
Tetap, serta gaji Retribusi, Iuran lokal (data

Paraf Pihak Perusahaan: ............................ Paraf Tim Pengawas: ................ hal 16 dari 80
TEMUAN LAPANGAN
(Hasil Laporan Pelaksanaan RKL-
DAMPAK PENTING PENGELOLAAN PEMANTAUAN
RPL
SMT I Tahun 2016)
karyawan Tetap, serta gaji sekunder),
karyawan dilakukan 6 bulan
Sesuai dengan sekali
ketentuan yang
berlaku
3. Penurunan kualitas - Memberi layanan Perusahaan telah melakukan
udara dan tercemar kesehatan kepada untuk layanan kesehatan
nya sumber air masyarakat secara terhadap masyarakat dengan
menyebabkan cuma-cuma secara Puskesmas Keliling (Pusling)
penurunan berkala, sepanjang secara berkala dan untuk
kesehatan tahun secara karyawan telah dilakukan general
masyarakat dan berkala check up secara periodik
karyawan tambang - Penyuluhan
kesehatan kepada
masyarakat
tentang kesehatan
lingkungan 1
tahun sekali
- General cek-up
untuk karyawan
tambang 1 tahun
sekali
4. Kegiatan - Melaksanakan - Wawancara Perusahaan telah melakukan
penambangan, penambangan, dengan forum pengumpulan data dengan cara
peledakan, peledakan, bilikom wawancara langsung dan
pengangkutan pengangkutan dll menggunakan quesioner pada forum Bina
menimbulkan berwawasan kuesioner, Lingkungan dan Komunikasi
persepsi negatif lingkungan dilaksanakan 6 (Bilikom) secara periodik dan
- Melaksanakan bulan sekali dilaporkan setiap tahun sekali
program CD

g. Sistematika pada laporan RKL-RPL yang disusun tidak mengikuti sistematika dokumen
RKL-RPL dalam AMDAL yang telah dibuat.
h. Perusahaan telah melaporkan laporan RKL-RPL setiap 6 bulan kepada BLH Kabupaten
Bogor, BPLHD Provinsi Jawa Barat dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
(Bukti laporan terlampir)

B. PEMERIKSAAN PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR


KEGIATAN PENAMBANGAN
1. Penambangan Batu Kapur (Limestone) – IUP V
a. Tambang batu kapur PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. adalah:
Quarry C, D dan E, dimana Quarry C masih dalam tahap eksplorasi, Quarry E sedang
dalam tahap developing (mulai ditambang) sedangkan Quarry D dalam tahap
operasi penambangan (sebagian Quarry D telah di reklamasi).
b. Luas Area Kegiatan Tambang sampai dengan SMT I Tahun 2016 sebagaimana tabel
berikut:

Paraf Pihak Perusahaan: ............................ Paraf Tim Pengawas: ................ hal 17 dari 80
No Uraian Luas (Ha) Lokasi
1 Luas Quarry Desa Lulut, Desa Leuwikaret,
1,025
Kecamatan Klapanunggal
2 Luas Terbuka Desa Lulut, Desa Leuwikaret,
494 Kecamatan Klapanunggal
3 Luas Fasilitas Desa Lulut, Desa Leuwikaret,
138.455 Kecamatan Klapanunggal
4 Reklamasi 22.545 Desa Leuwikaret
- reklamasi thn 2003 6.11 Desa Leuwikaret
- reklamasi thn 2004 3.7 Desa Leuwikaret
- reklamasi thn 2005 4.16 Desa Leuwikaret
- reklamasi thn 2006 4.1 Desa Leuwikaret
- reklamasi thn 2007 4.475 Desa Leuwikaret
- reklamasi thn 2008 -
- reklamasi thn 2009 -
5 Revegetasi CSR 72 Desa Leuwikaret
6 Settling Pond 14.31 Desa Leuwikaret
7 Luas Tambang Aktif Desa Lulut, Desa Leuwikaret,
325.545 Kecamatan Klapanunggal
8 Rencana Reklamasi 2016- Desa Leuwikaret
2020 5

c. Pengukuran

No Titik Penaatan Frekuensi Hasil Pemantauan Keterangan


Pemantauan dan
Laboratorium
penguji

1 Mata air 6 bulan sekali oleh Total Coliform 5 x 10 4 Sampel


Cikulu (AB.15) Laboratorium PT. per 100ml melebihi diambil pada
Mutu Agung Lestari baku mutu untuk tanggal 6 Juni
bersih 2016

2 Settling Pond 6 bulan sekali oleh Total Coliform 9 x 10 3 Sampel


Atas (STP. QH- Laboratorium PT. per 100ml melebihi diambil pada
A) Mutu Agung Lestari baku mutu untuk tanggal 6 Juni
bersih 2016

2. Penambangan Tanah Liat (Sand Clay) – IUP I dan IUP II


a. Area Kegiatan Tambang sampai dengan SMT I Tahun 2016 sebagaimana tabel
berikut:

No Uraian Luas (Ha) Lokasi


1 Luas Quarry Desa Tajur dan Desa Hambalang
452.54 Kecamatan Citeureup
2 Luas Terbuka Desa Tajur dan Desa Hambalang
163.4 Kecamatan Citeureup
3 Luas Fasilitas Desa Tajur dan Desa Hambalang
25 Kecamatan Citeureup
4 Reklamasi 28.5

Paraf Pihak Perusahaan: ............................ Paraf Tim Pengawas: ................ hal 18 dari 80
- reklamasi thn 2003 1.86 Desa Hambalang
- reklamasi thn 2004 4.63 Desa Hambalang
- reklamasi thn 2005 5.28 Desa Hambalang
- reklamasi thn 2006 4.27 Desa Hambalang
- reklamasi thn 2007 4 Desa Tajur
- reklamasi thn 2008 4.46 Desa Hambalang
- reklamasi thn 2009 4 Desa Hambalang
5 Revegetasi CSR -
6 Settling Pond 7.26 Desa Hambalang
7 Luas Tambang Aktif 127.64 Desa Hambalang
8 Rencana Reklamasi 2016- Desa Tajur
2020 3.2

b. Pengukuran

No Titik Penaatan Frekuensi Pemantauan Hasil Pelaporan


dan Laboratorium Pemantaua
penguji n

1 STP. QD.A 6 bulan sekali oleh Hasil Sampel diambil


S.06°30’29,6” Laboratorium PT. Mutu memenuhi pada tanggal 8
E. 106°53’54,7” Agung Lestari standar Agustus 2016

2 Water separator 1 bulan sekali oleh Hasil Sampel diambil


MHED Quarry H (AL Laboratorium PT. Mutu memenuhi pada tanggal
19) Agung Lestari standar 21 Juli, 8
S.06°31’52,6” Agustus 2016
E. 106°54’36,6”

KEGIATAN PABRIK SEMEN

1) Sumber air bersih yang digunakan berasal dari SIPA (untuk kebutuhan domestik) dan
Sungai Cileungsi, sumber air dari Sungai Cileungsi diolah terlebih dahulu melalui water
treatment kemudian dipompa ke proses produksi semen untuk mendinginkan proses
produksi. Pendinginan mesin dilakukan dengan closed circuit system sehingga kebutuhan
untuk pendinginan ini tidak mengkonsumsi air banyak hanya memerlukan tambahan air
(make up water) sebagai pengganti air yang menguap.
2) Perusahaan memiliki 4 (empat) unit IPAL sebagaimana ditampilkan sebagaimana tabel
berikut:
No Nama Outlet Sumber Kapasitas Debit maks Pembuangan Koordinat Media
limbah (m3/bln) air limbah penerima
secara
1 MHED Run off 40 m3 120 Kontinyu S.06°31’52,6” Anak
Quarry workshop Sungai
Hambalang dan E. Cijere
(Tambang pencucian 106°54’36,6”
tanah liat) alat berat
2 Fuel and Raw Ceceran 24 m3 150 Kontinyu S.06°28’30,1” Anak
Material dalam Sungai
(AFR) A gudang dan E. Cileungsi
(Pabrik fasilitas AFR 106°53’53,1”

Paraf Pihak Perusahaan: ............................ Paraf Tim Pengawas: ................ hal 19 dari 80
Semen)
3 IPAL PMED Pencucian 6 m3 79,2 Kontinyu S.06°28’30,2” Anak
TSD (Pabrik alat berat Sungai
Semen) E. Cileungsi
106°53’34,8”
4 IPAL Demin Proses 80 m3 2400 Periodic S.06°28’57,4” Anak
Plant Utility Demin Sungai
Division E. Cileungsi
106°53’32,7”

3) Pada Saat pengawasan IPAL AFR , MHED Quarry Hambalang dan PMED TSD tidak ada
limbah cair
4) Perizinan Pembuangan Air Limbah

a. PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk telah memiliki izin pembuangan air limbah dari
Bupati Bogor :
a) Keputusan Bupati Bogor Nomor : 658.31/008.P/00037/BPT/2014 tentang
Pemberian Perpanjangan Izin Pembuangan Air Limbah Kepada PT. Indocement
Tunggal Prakarsa Tbk Untuk Fasilitas MHED Quarry Hambalang di Desa
Hambalang Kecamatan Babakan Madang, tertanggal 22 Agustus 2014 berlaku
sampai dengan tanggal 3 Oktober 2017.
b) Keputusan Bupati Bogor Nomor : 658.31/008.P/00038/BPT/2014 tentang
Pemberian Perpanjangan Izin Pembuangan Air Limbah Kepada PT. Indocement
Tunggal Prakarsa Tbk Untuk Fasilitas Alternatif Fuel and Raw Material (AFR) A di
Desa Citeureup Kecamatan Citeureup, tertanggal 22 Agustus 2014 berlaku
sampai dengan tanggal 3 Oktober 2017.
c) Keputusan Bupati Bogor Nomor : 658.31/P/0006/00038/BPMPTSP/2015 tentang
Pemberian Perpanjangan Izin Pembuangan Air Limbah Kepada PT. Indocement
Tunggal Prakarsa Tbk Untuk Instalasi Pengolahan Air Limbah PMED Technical
Services Division di Desa Citeureup Kecamatan Citeureup, tertanggal 16 April
2015 berlaku sampai dengan tanggal 13 Mei 2018.
d) Keputusan Bupati Bogor Nomor : 658.31/P/00008/00038/BPMPTSP/2015
tentang Pemberian Perpanjangan Izin Pembuangan Air Limbah Kepada PT.
Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Untuk Instalasi Pengolahan Air Limbah Demin
Plant Utility Division di Desa Citeureup Kecamatan Citeureup, tertanggal 16 April
2015 berlaku sampai dengan tanggal 13 Mei 2018.
b. Izin Pembuangan Air Limbah tidak mencantumkan :
a) secara spesifik titik penaatan (tidak ada penetapan lokasi dan titik koordinat);
b) sumber limbah yang dihasilkan berasal dari kegiatan apa;
c) kapasitas dan perlakuan/treatment yang digunakan dari Instalasi Pengolah Air
Limbah.
c. Izin Pembuangan Air Limbah terdapat ketentuan mengenai:
a) Kewajiban :
i. memasang flowmeter pada titik penaatan;
ii. memeriksakan air limbah kepada Laboratorium terakreditasi setiap1 (satu)
bulan sekali;
iii. mengolah air limbah sehingga memenuhi Baku Mutu Air Limbah yang
ditetapkan;
iv. melaporkan hasil analisa air limbah setiap 3 (tiga) bulan sekali kepada BLH
Kabupaten Bogor;
v. menjaga kelestarian sumber air dan lingkungan sekitar;
vi. memisahkan saluran pembuangan dengan limpasan air hujan.

Paraf Pihak Perusahaan: ............................ Paraf Tim Pengawas: ................ hal 20 dari 80
b) Larangan :
i. Melakukan pengenceran;
ii. Membuang air limbah ke dalam tanah/ ke tempat lain tanpa melalui
pengolahan terlebih dahulu;
iii. Mengalihkan hak atas penetapan izin kepada pihak lain dengan dalih
apapun tanpa persetujuan Bupati atau pejabat yang berwenang.

5) Titik penaatan koordinat pengendalian kualitas air (outlet air limbah).


Perusahaan memiliki 4 (empat) titik pembuangan (outlet), yaitu:
a) Outlet water separator PMED TSD (AL 6)
b) Outlet water separator MHED Hambalang (AL 19)
c) Outlet water separator AFR (AL 9)
d) Outlet water separator Demin Plant (AL 11)
Perusahaan tidak memasang papan tanda titik pembuangan di IPAL.

6) Acuan dan pemenuhan Baku Mutu Air Limbah.


a. Acuan baku mutu yang digunakan adalah Baku Mutu yang ditetapkan dalam Izin
Pembuangan Air Limbah PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dalam 4 (empat) izin
yang diterbitkan oleh Bupati Bogor.
b. Hasil analisa air limbah sebagaimana berikut:
No Nama Outlet Hasil Pemantauan Keterangan
1 MHED Quarry Hasil analisa memenuhi Bulan Juni tidak ada air
Hambalang (Tambang baku mutu limbah yang keluar.
tanah liat) Pengukuran dilakukan oleh
PT. Mutu Agung Lestari
2 Fuel and Raw Material Hasil analisa memenuhi Bulan Januari, Februari,
(AFR) A (Pabrik Semen) baku mutu Mei dan Juni tidak ada air
limbah yang keluar.
Pengukuran dilakukan oleh
PT. Mutu Agung Lestari
3 IPAL PMED TSD (Pabrik Hasil analisa memenuhi Dilakukan setiap bulan
Semen) baku mutu sekali.
Pengukuran dilakukan oleh
PT. Mutu Agung Lestari dan
PT. Sucofindo
4 IPAL Demin Plant Utility Hasil analisa memenuhi Dilakukan setiap bulan
Division baku mutu sekali. Pengukuran
dilakukan oleh PT. Mutu
Agung Lestari

7) Pemenuhan parameter baku mutu.


Perusahaan mengukur air limbah dengan parameter sesuai izin yang diberikan sesuai
laporan pelaksanaan RKL RPL Semester 1 Tahun 2016

8) Pelaporan
Perusahaan menyampaikan laporan hasil analisa pemantauan air limbah setiap 3 (tiga)
bulan sekali kepada BLH Kabupaten Bogor, BPLHD Provinsi Jawa Barat dan Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Bukti laporan terlampir)

9) Ketentuan kewajiban dan teknis.

Paraf Pihak Perusahaan: ............................ Paraf Tim Pengawas: ................ hal 21 dari 80
a. Perusahaan memasang alat ukur debit atau laju alir limbah pada setiap titik
pembuangan IPAL yang dimiliki. Kondisi flowmeter pada saat pengawasan bekerja
dengan baik.
b. Perusahaan memisahkan saluran air limbah dengan saluran limpasan air hujan
c. Perusahaan tidak melakukan pengenceran.
d. Perusahaan tidak membuang air limbah ke dalam tanah/ ke tempat lain tanpa
melalui pengolahan terlebih dahulu.
e. Perusahaan tidak mengalihkan hak atas penetapan izin kepada pihak lain dengan
dalih apapun tanpa persetujuan Bupati atau pejabat yang berwenang.

C. Pemeriksaan Pengendalian Pencemaran Udara

1) Sumber energi PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dipenuhi dari:


No. Sumber Jumlah Kapasitas Keterangan
1 PLN 220 MW 180 MW sudah terdapat dalam
Kontrak
2 Genset (berbahan 14 unit 14 Power 1 Power 1 Sejak tahun 1994
bakar IDO/MFO) cerobong @10 MW sudah tidak digunakan.
&
5 Unit Power 1 Power 2 Power 2 MFO tidak beroperasi
@ 19 MW secara keseluruhan sejak 2013
9 Unit Power 2 kecuali engine 6 digunakan
sebagai cadangan, karena
kebutuhan listrik sudah
tercukupi oleh PLN (Surat
Pernyataan Terlampir)
3 Turbin (berbahan 2 unit 2 35 Sejak tahun 1994 turbin
bakar gas) cerobong MWdan berkapasitas @35 MW, sejak
60 MW tahun 2014 salah satu turbin
diubah menjadi berkapasitas 60
MW untuk persiapan P-14
(Surat Pernyataan Terlampir)

2) Pada saat pengawasan, kebutuhan energi untuk pabrik tercukupi dari PLN saja, turbin
berkapasitas 60 MW sedang di uji coba yang rencananya akan digunakan untuk proses
produksi P-14.
3) Sumber emisi terdiri dari 104 (seratus empat) cerobong.
4) Pada saat kunjungan lapangan Plant 1 dan Plant 2 sedang tidak beroperasi, menurut
pihak Perusahaan hal terjadi ini sejak 18 Maret 2016 dikarenakan pasar sedang lesu
(Terlampir surat keterangan).
5) Perusahaan telah membuat cerobong emisi beserta sarana pendukung dan
pengamannya. Jumlah sumber emisi dan sarana pengukuran ditampilkan pada tabel di
bawah ini:
Sarana sampling
Bahan Lbg Sumbe Kode
No. PLANT Sumber Emisi Jml Tangg
Bakar samplin r Platform cerobon
Crbg a
g Listrik g
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

P.1 Kiln Batubara 1 v v V V Ada


(sedang Cooler - 1 v v V V Ada
1
tidak Cement Mill - 1 v v V V Ada
aktif) Packer - 2 v v V V ada

Paraf Pihak Perusahaan: ............................ Paraf Tim Pengawas: ................ hal 22 dari 80
Sarana sampling
Bahan Lbg Sumbe Kode
No. PLANT Sumber Emisi Jml Tangg
Bakar samplin r Platform cerobon
Crbg a
g Listrik g
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

P.2 Kiln Batubara 1 v v V V ada


(sedang Cooler - 1 v v V V ada
2
tidak Cement Mill - 1 v v V V ada
aktif) Packer - 2 v v V V ada
P.3 Kiln Batubara 1 v v V V ada
(Pemanfa Cooler - 1 v v V V ada
3
atan Cement Mill - 4 v v V V Ada
material) Packer - 4 v v V V Ada
Kiln Batubara 1 v v V v Ada
P.4 Cooler - 1 v v V v Ada
(Pemanfa Cement Mill - 4 v v V v Ada
4
atan Tras Dryer - 1 v v V v Ada
material) Packer - 5 v v V v Ada
Coal Mill   3 v v V v Ada
Kiln Batubara 1 v v V v Ada
P.5 Cooler - 1 v v V v Ada
5 (semen Cement Mill - 2 v v V v Ada
putih) Packer - 3 v v V v Ada
Coal Mill   1 v v V v Ada
Kiln Batubara 1 v v V v Ada
P.6
Cooler - 1 v v V v Ada
(Pemanfa
6 Cement Mill - 2 v v V v Ada
atan
Packer - 4 v v V v Ada
material)
Coal Mill   1 v v V v Ada
Kiln Batubara 1 v v V v Ada
P.7
Cooler - 1 v v V v Ada
(Pemanfa
7 Cement Mill - 1 v v V v Ada
atan
Packer - 7 v v V v Ada
material)
Coal Mill   1 v v V v Ada
P.8 Kiln Batubara 1 v v V v Ada
((Pemanf Cooler - 1 v v V v Ada
8
aatan Cement Mill - 3 v v V v Ada
fuel) Packer - 5 v v V v Ada
Coal Mill   1 v v V v Ada
Kiln Batubara 1 v v V v Ada
P.11
Cooler - 1 v v V V Ada
(Pemanfa
9 Cement Mill - 2 v v V v Ada
atan
Packer - 9 v v V v Ada
material)
Coal Mill   1 v v V v Ada
Tidak
Engine Diesel ada
10 Power I IDO/MFO 5 v v V v
(tidak aktif) (Tidak
Aktif)
Turbin Gas 2 v v V v Ada
11 Power II
Engine Diesel IDO/MFO 9 v v V v Ada

Paraf Pihak Perusahaan: ............................ Paraf Tim Pengawas: ................ hal 23 dari 80
Sarana sampling
Bahan Lbg Sumbe Kode
No. PLANT Sumber Emisi Jml Tangg
Bakar samplin r Platform cerobon
Crbg a
g Listrik g
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

(engine ke-6
masih
digunakan
sebagai
cadangan
dan engine
yang lain
tidak
digunakan )

6) Hasil pengukuran sumber emisi SMT I Tahun 2016, ditampilkan dalam tabel dibawah ini:
No. PLANT Sumber Emisi Periode Pengukuran Hasil Pemantauan Keterangan
1 2 3 4 5 6

Kontinyu & Manual


Kiln Tidak diukur karena
1 kali/6 bln
tidak beroperasi
Cooler Manual 1 kali/6 bln
(Surat Pernyataan
Cement
Manual 1 kali/6 bln terlampir)
Mill/Finish Mill
Parameter
Packing House P.1
Setiap 6 bln sekali, partikulat
–P1A Dilakukan oleh PT.
1 P.1 SMT I pada tanggal memenuhi BME
S06°28’24,5” UNILAB PERDANA
17 Mei 2016 dengan velocity
E106°53’10,6”
8,22 m/detik
Parameter
Packing House P.1
Setiap 6 bln sekali, partikulat
–P1B Dilakukan oleh PT.
SMT I pada tanggal memenuhi BME
S06°28’24,3” UNILAB PERDANA
17 Mei 2016 dengan velocity
E106°53’10,2”
5,17 m/detik
2 P.2 Kontinyu & Manual Tidak diukur karena
Kiln
1 kali/6 bln tidak beroperasi
(Surat Pernyataan
Cooler Manual 1 kali/6 bln
terlampir)
Parameter
partikulat dan O2
Finish Mill P-2 F-2 Setiap 6 bln sekali,
terukur Dilakukan oleh PT.
S06°28’32,3” SMT I pada tanggal
memenuhi BME UNILAB PERDANA
E106°53’12,8” 17 Mei 2016
dengan velocity
7,25 m/detik
Parameter
Packing House P.2
Setiap 6 bln sekali, partikulat
–P2A Dilakukan oleh PT.
SMT I pada tanggal memenuhi BME
S06°28’30,9” UNILAB PERDANA
24 Mei 2016 dengan velocity
E106°53’09,5”
16,33 m/detik
Packing House P.2 Setiap 6 bln sekali, Parameter Dilakukan oleh PT.
–P2B SMT I pada tanggal partikulat UNILAB PERDANA
S06°28’30,9” 24 Mei 2016 memenuhi BME

Paraf Pihak Perusahaan: ............................ Paraf Tim Pengawas: ................ hal 24 dari 80
No. PLANT Sumber Emisi Periode Pengukuran Hasil Pemantauan Keterangan
1 2 3 4 5 6

dengan velocity
E106°53’09,5”
8,85 m/detik
Parameter total
partikel
Packing House P.2 memenuhi BME
Setiap 6 bln sekali,
–P2C dengan velocity Dilakukan oleh PT.
SMT I pada tanggal
S06°28’31,1” 13,2 m/detik Mutu Agung Lestari
15 Juni 2016
E106°53’10,2”

3 P.3 CEM (Sampai dengan


Bulan Maret 2016)
Selanjutnya Tidak
Kontinyu & Manual
Kiln diukur karena tidak
1 kali/6 bln
beroperasi
(Surat Pernyataan
terlampir)
Tidak diukur karena
tidak beroperasi
Cooler Manual 1 kali/6 bln
(Surat Pernyataan
terlampir)
Parameter
Finish Mill P.3 partikulat dan O2
Setiap 6 bln sekali,
F3A-1 terukur Dilakukan oleh PT.
SMT I pada tanggal
S06°28’35,2” memenuhi BME UNILAB PERDANA
17 Mei 2016
E106°53’12,9” dengan velocity
12,49 m/detik
Parameter
Finish Mill P.3 partikulat dan O2
Setiap 6 bln sekali,
F3A-2 terukur Dilakukan oleh PT.
SMT I pada tanggal
S06°28’38,2” memenuhi BME UNILAB PERDANA
17 Mei 2016
E106°53’14,2” dengan velocity
9,93 m/detik
Parameter
Finish Mill P.3 partikulat dan O2
Setiap 6 bln sekali,
F3B-1 terukur Dilakukan oleh PT.
SMT I pada tanggal
S06°28’36,0” memenuhi BME UNILAB PERDANA
20 April 2016
E106°53’12,7” dengan velocity
10,38 m/detik
Parameter
Finish Mill P.3 partikulat dan O2
Setiap 6 bln sekali,
F3B-2 terukur Dilakukan oleh PT.
SMT I pada tanggal
S06°28’35,1” memenuhi BME UNILAB PERDANA
20 April 2016
E106°53’28” dengan velocity
6,29 m/detik
Packing House P.3 Setiap 6 bln sekali, Parameter Dilakukan oleh PT.
–P3A SMT I pada tanggal partikulat UNILAB PERDANA
S06°28’33,8” 18 April 2016 memenuhi BME
E106°53’10,4” dengan velocity

Paraf Pihak Perusahaan: ............................ Paraf Tim Pengawas: ................ hal 25 dari 80
No. PLANT Sumber Emisi Periode Pengukuran Hasil Pemantauan Keterangan
1 2 3 4 5 6

12,56 m/detik
Parameter
Packing House P.3
Setiap 6 bln sekali, partikulat
–P3B Dilakukan oleh PT.
SMT I pada tanggal memenuhi BME
S06°28’34,2” UNILAB PERDANA
18 April 2016 dengan velocity
E106°53’10,0”
16,46 m/detik
Parameter
Packing House P.3
Setiap 6 bln sekali, partikulat
–P3C Dilakukan oleh PT.
SMT I pada tanggal memenuhi BME
S06°28’34,7” UNILAB PERDANA
18 April 2016 dengan velocity
E106°53’10,0”
9,76 m/detik
Parameter
Packing House P.3
Setiap 6 bln sekali, partikulat
–P3D Dilakukan oleh PT.
SMT I pada tanggal memenuhi BME
S06°28’37,6” UNILAB PERDANA
18 April 2016 dengan velocity
E106°53’11,0”
10,94 m/detik
4 P.4 Hasil analisa
Kontinyu & Manual memenuhi baku
1 kali/6 bln mutu, namun Dilakukan oleh PT.
Kiln – Raw Mill P.4 Pengukuran manual parameter : CH4, Ganesha EES
tanggal 31 Maret Dioksin dan Furan Bandung ITB
2016 tidak ada
data/tidak diukur
Tidak diukur karena
tidak beroperasi
Cooler Manual 1 kali/6 bln
(Surat Pernyataan
terlampir)
Parameter
Finish Mill P.4- partikulat dan O2
Setiap 6 bln sekali,
F4A-1 terukur Dilakukan oleh PT.
SMT I pada tanggal
S06°28’33,3” memenuhi BME UNILAB PERDANA
20 April 2016
E106°53’03,7” dengan velocity
6,42 m/detik
Parameter
Finish Mill P.4- partikulat dan O2
Setiap 6 bln sekali,
F4A-2 terukur Dilakukan oleh PT.
SMT I pada tanggal
S06°28’33,1” memenuhi BME UNILAB PERDANA
20 April 2016
E106°53’07,4” dengan velocity
9,00 m/detik
Parameter
Finish Mill P.4- partikulat dan O2
Setiap 6 bln sekali,
F4B-1 terukur Dilakukan oleh PT.
SMT I pada tanggal
S06°28’35,0” memenuhi BME UNILAB PERDANA
20 April 2016
E106°53’06,5” dengan velocity
8,58 m/detik
Finish Mill P.4- Setiap 6 bln sekali, Parameter Dilakukan oleh PT.
F4B-2 SMT I pada tanggal partikulat dan O2 UNILAB PERDANA
S06°28’38,0” 19 Mei 2016 terukur
E106°53’12,2” memenuhi BME

Paraf Pihak Perusahaan: ............................ Paraf Tim Pengawas: ................ hal 26 dari 80
No. PLANT Sumber Emisi Periode Pengukuran Hasil Pemantauan Keterangan
1 2 3 4 5 6

dengan velocity
8,98 m/detik
Parameter
partikulat dan O2
Trass Dryer TD-34 Setiap 6 bln sekali,
terukur Dilakukan oleh PT.
S06°28’38,0” SMT I pada tanggal
memenuhi BME UNILAB PERDANA
E106°53’11,5” 20 April 2016
dengan velocity
3,79 m/detik
Parameter
Packing House P.4
Setiap 6 bln sekali, partikulat
–P4A Dilakukan oleh PT.
SMT I pada tanggal memenuhi BME
S06°26’37,3” UNILAB PERDANA
21 April 2016 dengan velocity
E106°53’09,1”
8,78 m/detik
Parameter
Packing House P.4
Setiap 6 bln sekali, partikulat
–P4B Dilakukan oleh PT.
SMT I pada tanggal memenuhi BME
S06°26’36,9” UNILAB PERDANA
21 April 2016 dengan velocity
E106°53’09,4”
7,10 m/detik
Parameter
Packing House P.4
Setiap 6 bln sekali, partikulat
–P4C Dilakukan oleh PT.
SMT I pada tanggal memenuhi BME
S06°26’36,4” UNILAB PERDANA
21 April 2016 dengan velocity
E106°53’09,0”
8,09 m/detik
Parameter
Packing House P.4
Setiap 6 bln sekali, partikulat
–P4D Dilakukan oleh PT.
SMT I pada tanggal memenuhi BME
S06°26’36,3” UNILAB PERDANA
21 April 2016 dengan velocity
E106°53’08,8”
9,98 m/detik
Parameter
Packing House P.4
Setiap 6 bln sekali, partikulat
–P4D Dilakukan oleh PT.
SMT I pada tanggal memenuhi BME
S06°26’36,4” UNILAB PERDANA
21 April 2016 dengan velocity
E106°53’09,0”
8,09 m/detik
Parameter
Packing House P.4
Setiap 6 bln sekali, partikulat
–P4E Dilakukan oleh PT.
SMT I pada tanggal memenuhi BME
S06°28’37,2” UNILAB PERDANA
21 April 2016 dengan velocity
E106°53’09,9”
8,26 m/detik
Parameter
Packing House P.4
Setiap 6 bln sekali, partikulat
–P4F Dilakukan oleh PT.
SMT I pada tanggal memenuhi BME
S06°28’37,46” UNILAB PERDANA
21 April 2016 dengan velocity
E106°53’08,95”
9,44 m/detik
Tidak diukur karena
tidak beroperasi
Coal Mill Manual 1 kali/6 bln
(Surat Pernyataan
terlampir)
5 P.5 Kiln – Raw Mill P.5 Kontinyu & Manual Hasil analisa Dilakukan oleh PT.
1 kali/6 bln memenuhi baku Unilab Perdana

Paraf Pihak Perusahaan: ............................ Paraf Tim Pengawas: ................ hal 27 dari 80
No. PLANT Sumber Emisi Periode Pengukuran Hasil Pemantauan Keterangan
1 2 3 4 5 6

Pengukuran manual mutu


tanggal 16 Mei 2016
Manual 1 kali/6 bln Hasil Memenuhi Dilakukan oleh PT
Cooler
tanggal 16 Mei 2016 baku mutu Unilab Perdana
Parameter
Finish Mill P.5- partikulat dan O2
Setiap 6 bln sekali,
F5A terukur Dilakukan oleh PT.
SMT I pada tanggal
S06°28’54,0” memenuhi BME UNILAB PERDANA
22 April 2016
E106°53’15,7” dengan velocity
9,80 m/detik
Parameter
Finish Mill P.5- partikulat dan O2
Setiap 6 bln sekali,
F5B terukur Dilakukan oleh PT.
SMT I pada tanggal
S06°28’54,3” memenuhi BME UNILAB PERDANA
22 April 2016
E106°53’15,9” dengan velocity
9,64 m/detik
Parameter
Packing House P.5
Setiap 6 bln sekali, partikulat
–P5B Dilakukan oleh PT.
SMT I pada tanggal memenuhi BME
S06°28’51,6” UNILAB PERDANA
22 April 2016 dengan velocity
E106°53’15,8”
8,60 m/detik
Parameter
Packing House P.5
Setiap 6 bln sekali, partikulat
–P5C Dilakukan oleh PT.
SMT I pada tanggal memenuhi BME
S06°28’52,8” UNILAB PERDANA
22 April 2016 dengan velocity
E106°53’14,4”
9,28 m/detik
Parameter
Manual 1 kali/6 bln partikulat
Dilakukan oleh PT.
Coal Mill pada tanggal 16 Mei memenuhi BME
UNILAB PERDANA
2016 dengan velocity
12,68 m/detik
Hasil analisa
Kontinyu & Manual memenuhi baku
1 kali/6 bln mutu, namun Dilakukan oleh PT.
Kiln – Raw Mill P.6 Pengukuran manual parameter : CH4, Ganesha EES
tanggal 29 Maret Dioksin dan Furan Bandung ITB
2016 tidak ada
data/tidak diukur
Parameter total
Cooler P.6 –C6 Setiap 6 bln sekali, partikel
6 P.6 Dilakukan oleh PT.
S06°28’42,6” SMT I pada tanggal memenuhi BME
Mutu Agung Lestari
E106°53’55,3” 14 April 2016 dengan velocity
6,45 m/detik
Parameter total
Finish Mill P.6-
Setiap 6 bln sekali, partikel
F6A Dilakukan oleh PT.
SMT I pada tanggal memenuhi BME
S06°28’37,7” Mutu Agung Lestari
14 April 2016 dengan velocity
E106°53’00,5”
6,81 m/detik
Finish Mill P.6- Setiap 6 bln sekali, Parameter total Dilakukan oleh PT.

Paraf Pihak Perusahaan: ............................ Paraf Tim Pengawas: ................ hal 28 dari 80
No. PLANT Sumber Emisi Periode Pengukuran Hasil Pemantauan Keterangan
1 2 3 4 5 6

partikel
F6B
SMT I pada tanggal memenuhi BME
S06°28’37,6” Mutu Agung Lestari
14 April 2016 dengan velocity
E106°54’01,3”
6,48 m/detik
Parameter total
VRM – F6C Setiap 6 bln sekali, partikel
Dilakukan oleh PT.
S06°28’33,5” SMT I pada tanggal memenuhi BME
Mutu Agung Lestari
E106°54’00,73” 14 April 2016 dengan velocity
6,63 m/detik
Parameter total
Packing House P.6
Setiap 6 bln sekali, partikel
–P6A Dilakukan oleh PT.
SMT I pada tanggal memenuhi BME
S06°28’36,7” Mutu Agung Lestari
12 April 2016 dengan velocity
E106°54’02,6”
7,17 m/detik
Parameter total
Packing House P.6
Setiap 6 bln sekali, partikel
–P6B Dilakukan oleh PT.
SMT I pada tanggal memenuhi BME
S06°28’35,0” Mutu Agung Lestari
12 April 2016 dengan velocity
E106°54’02,1”
7,14 m/detik
Parameter total
Packing House P.6
Setiap 6 bln sekali, partikel
–P6C Dilakukan oleh PT.
SMT I pada tanggal memenuhi BME
S06°28’33,5” Mutu Agung Lestari
14 April 2016 dengan velocity
E106°54’00,7”
6,83 m/detik
Parameter
partikel dan
Setiap 6 bln sekali,
Coal Mill – CM6 Oksigen terkur Dilakukan oleh PT.
SMT I pada tanggal
memenuhi BME Unilab Perdana
19 Mei 2016
dengan velocity
8,61 m/detik
7 P.7 Hasil analisa
memenuhi baku
Kontinyu & Manual
mutu, namun Dilakukan oleh PT.
1 kali/6 bln
Kiln – Raw Mill P.7 parameter : CH4, Ganesha EES
Pengukuran manual
Dioksin dan Furan Bandung ITB
tanggal 26 Mei 2016
tidak ada
data/tidak diukur
Parameter total
Cooler P.7 –C7 Setiap 6 bln sekali, partikel
Dilakukan oleh PT.
S06°28’43,4” SMT I pada tanggal memenuhi BME
Mutu Agung Lestari
E106°54’00,6” 13 April 2016 dengan velocity
8,97 m/detik
Parameter total
Finish Mill P.7 – Setiap 6 bln sekali, partikel
Dilakukan oleh PT.
F7 SMT I pada tanggal memenuhi BME
Unilab Perdana
18 Mei 2016 dengan velocity
11,03 m/detik
Packing House P.7 Setiap 6 bln sekali, Parameter total Dilakukan oleh PT.
–P7A SMT I pada tanggal partikel Mutu Agung Lestari

Paraf Pihak Perusahaan: ............................ Paraf Tim Pengawas: ................ hal 29 dari 80
No. PLANT Sumber Emisi Periode Pengukuran Hasil Pemantauan Keterangan
1 2 3 4 5 6

memenuhi BME
S06°28’37,7”
12 April 2016 dengan velocity
E106°54’06,1”
6,80 m/detik
Parameter total
Packing House P.7
Setiap 6 bln sekali, partikel
–P7B Dilakukan oleh PT.
SMT I pada tanggal memenuhi BME
S06°28’37,6” Mutu Agung Lestari
12 April 2016 dengan velocity
E106°54’06,0”
7,13 m/detik
Parameter total
Packing House P.7
Setiap 6 bln sekali, partikel
–P7C Dilakukan oleh PT.
SMT I pada tanggal memenuhi BME
S06°28’38,1” Mutu Agung Lestari
12 April 2016 dengan velocity
E106°54’07,4”
7,06 m/detik
Parameter total
Packing House P.7
Setiap 6 bln sekali, partikel
–P7E Dilakukan oleh PT.
SMT I pada tanggal memenuhi BME
S06°28’36,6” Mutu Agung Lestari
12 April 2016 dengan velocity
E106°54’04,2”
6,76 m/detik
Parameter total
Packing House P.7
Setiap 6 bln sekali, partikel
–P7F Dilakukan oleh PT.
SMT I pada tanggal memenuhi BME
S06°28’37,9” Mutu Agung Lestari
12 April 2016 dengan velocity
E106°54’07,7”
6,60 m/detik
Parameter total
Packing House P.7
Setiap 6 bln sekali, partikel
–P7G Dilakukan oleh PT.
SMT I pada tanggal memenuhi BME
S06°28’38,2” Mutu Agung Lestari
12 April 2016 dengan velocity
E106°54’03,3”
7,15 m/detik
Parameter total
Coal Mill P.7 –
Setiap 6 bln sekali, partikel
CM7 Dilakukan oleh PT.
SMT I pada tanggal memenuhi BME
S06°28’52,6” Mutu Agung Lestari
15 Juni 2016 dengan velocity
E106°53’55,4”
15,1 m/detik
8 P.8 Hasil analisa
Kontinyu & Manual memenuhi baku
1 kali/6 bln mutu, namun Dilakukan oleh PT.
Kiln – Raw Mill P.8 Pengukuran manual parameter : CH4, Ganesha EES
tanggal 30 Maret Dioksin dan Furan Bandung ITB
2016 tidak ada
data/tidak diukur
Parameter total
Cooler P.8 –C8 Setiap 6 bln sekali, partikel
Dilakukan oleh PT.
S06°28’44,9” SMT I pada tanggal memenuhi BME
Mutu Agung Lestari
E106°54’01,3” 13 April 2016 dengan velocity
8,60 m/detik
Finish Mill – F8A Setiap 6 bln sekali, Parameter total Dilakukan oleh PT.
S06°28’43,1” SMT I pada tanggal partikel Mutu Agung Lestari
E106°54’06,1” 13 April 2016 memenuhi BME
dengan velocity

Paraf Pihak Perusahaan: ............................ Paraf Tim Pengawas: ................ hal 30 dari 80
No. PLANT Sumber Emisi Periode Pengukuran Hasil Pemantauan Keterangan
1 2 3 4 5 6

8,66 m/detik
Parameter total
Finish Mill – F8B Setiap 6 bln sekali, partikel
Dilakukan oleh PT.
S06°28’43,5” SMT I pada tanggal memenuhi BME
Mutu Agung Lestari
E106°54’06,2” 13 April 2016 dengan velocity
7,48 m/detik
Parameter total
Roll Press – RP-8 Setiap 6 bln sekali, partikel
Dilakukan oleh PT.
S06°28’41,7” SMT I pada tanggal memenuhi BME
Mutu Agung Lestari
E106°54’03,2” 13 April 2016 dengan velocity
8,98 m/detik
Parameter total
Packing House P.8
Setiap 6 bln sekali, partikel
–P8A Dilakukan oleh PT.
SMT I pada tanggal memenuhi BME
S06°28’37,2” Mutu Agung Lestari
15 April 2016 dengan velocity
E106°54’06,5”
6,77 m/detik
Parameter total
Packing House P.8
Setiap 6 bln sekali, partikel
–P8B Dilakukan oleh PT.
SMT I pada tanggal memenuhi BME
S06°28’37,4” Mutu Agung Lestari
15 April 2016 dengan velocity
E106°54’06,7”
7,04 m/detik
Parameter total
Packing House P.8
Setiap 6 bln sekali, partikel
–P8C Dilakukan oleh PT.
SMT I pada tanggal memenuhi BME
S06°28’40,4” Mutu Agung Lestari
15 April 2016 dengan velocity
E106°54’10,4”
7,10 m/detik
Parameter total
Packing House P.8
Setiap 6 bln sekali, partikel
–P8D Dilakukan oleh PT.
SMT I pada tanggal memenuhi BME
S06°28’39,3” Mutu Agung Lestari
15 April 2016 dengan velocity
E106°54’07,8”
6,73 m/detik
Parameter total
Packing House P.8
Setiap 6 bln sekali, partikel
–P8E Dilakukan oleh PT.
SMT I pada tanggal memenuhi BME
S06°28’34,83” Mutu Agung Lestari
15 April 2016 dengan velocity
E106°54’07,1”
6,53 m/detik
Parameter total
Packing House P.8
Setiap 6 bln sekali, partikel
–P8F Dilakukan oleh PT.
SMT I pada tanggal memenuhi BME
S06°28’38,9” Mutu Agung Lestari
15 April 2016 dengan velocity
E106°54’07,4”
6,57 m/detik
Parameter total
Packing House P.8
Setiap 6 bln sekali, partikel
–P8G Dilakukan oleh PT.
SMT I pada tanggal memenuhi BME
S06°28’38,8” Mutu Agung Lestari
15 April 2016 dengan velocity
E106°54’06,6”
6,89 m/detik
Coal Mill Manual 1 kali/6 bln Parameter total Dilakukan oleh PT
Tanggal 19 Mei 2016 partikel Unilab Perdana
memenuhi BME

Paraf Pihak Perusahaan: ............................ Paraf Tim Pengawas: ................ hal 31 dari 80
No. PLANT Sumber Emisi Periode Pengukuran Hasil Pemantauan Keterangan
1 2 3 4 5 6

dengan velocity
8,55 m/detik
9 P.11 Hasil analisa
memenuhi baku
Kontinyu & Manual
mutu, namun Dilakukan oleh PT.
Kiln – Raw Mill 1 kali/6 bln
parameter : CH4, Ganesha EES
P.11 Pengukuran manual
Dioksin dan Furan Bandung ITB
tanggal 24 Mei 2016
tidak ada
data/tidak diukur
Parameter total
partikel
Manual 1 kali/6 bln Dilakukan oleh PT
Cooler memenuhi BME
Taggal 18 Mei 2016 Unilab Perdana
dengan velocity
7,00 m/detik
Parameter total
Finish Mill P.11 –
Setiap 6 bln sekali, partikel
F11A Dilakukan oleh PT.
SMT I pada tanggal memenuhi BME
S06°28’46,2” Mutu Agung Lestari
29 Juni 2016 dengan velocity
E106°54’01,3”
12,8 m/detik
Parameter
partikel dan
Finish Mill P.11 – Setiap 6 bln sekali,
oksigen terlarut Dilakukan oleh PT.
F11B SMT I pada tanggal
memenuhi BME Unilab Perdana
20 Mei 2016
dengan velocity
8,19 m/detik
Parameter total
Packing House
Setiap 6 bln sekali, partikel
P.11 –P11A Dilakukan oleh PT.
SMT I pada tanggal memenuhi BME
S06°28’40,5” Mutu Agung Lestari
29 Juni 2016 dengan velocity
E106°54’09,8”
11,7 m/detik
Parameter total
Packing House
Setiap 6 bln sekali, partikel
P.11 –P11B Dilakukan oleh PT.
SMT I pada tanggal memenuhi BME
S06°28’40,2” Mutu Agung Lestari
29 Juni 2016 dengan velocity
E106°54’09,5”
12,8 m/detik
Parameter total
Packing House
Setiap 6 bln sekali, partikel
P.11 –P11C Dilakukan oleh PT.
SMT I pada tanggal memenuhi BME
S06°28’40,2” Mutu Agung Lestari
29 Juni 2016 dengan velocity
E106°54’10,6”
12,8 m/detik
Parameter total
Packing House
Setiap 6 bln sekali, partikel
P.11 –P11D Dilakukan oleh PT.
SMT I pada tanggal memenuhi BME
S06°28’40,0” Mutu Agung Lestari
29 Juni 2016 dengan velocity
E106°54’10,6”
12,0 m/detik
Packing House Setiap 6 bln sekali, Parameter total Dilakukan oleh PT.
P.11 –P11E SMT I pada tanggal partikel Mutu Agung Lestari
S06°28’34,7” 29 Juni 2016 memenuhi BME
E106°54’10,6” dengan velocity

Paraf Pihak Perusahaan: ............................ Paraf Tim Pengawas: ................ hal 32 dari 80
No. PLANT Sumber Emisi Periode Pengukuran Hasil Pemantauan Keterangan
1 2 3 4 5 6

12,3 m/detik
Parameter total
Packing House
Setiap 6 bln sekali, partikel
P.11 –P11F Dilakukan oleh PT.
SMT I pada tanggal memenuhi BME
S06°28’34,7” Mutu Agung Lestari
29 Juni 2016 dengan velocity
E106°54’10,6”
12,4 m/detik
Parameter total
Packing House
Setiap 6 bln sekali, partikel
P.11 –P11G Dilakukan oleh PT.
SMT I pada tanggal memenuhi BME
S06°28’38,9” Mutu Agung Lestari
29 Juni 2016 dengan velocity
E106°54’10,6”
11,8 m/detik
Parameter
Packing House partikel dan
Setiap 6 bln sekali,
P.11 –P11H Oksigen terkur Dilakukan oleh PT.
SMT I pada tanggal
S06°28’41,1” memenuhi BME Unilab Perdana
18 Mei 2016
E106°54’10,1” dengan velocity
10,52 m/detik
Parameter
Packing House partikel dan
Setiap 6 bln sekali,
P.11 –P11 I Oksigen terkur Dilakukan oleh PT.
SMT I pada tanggal
S06°28’41,3” memenuhi BME Unilab Perdana
19 Mei 2016
E106°54’09,9” dengan velocity
7,11 m/detik
Parameter
partikel dan
Manual 1 kali/6 bln Oksigen terkur Dilakukan oleh PT.
Coal Mill
Tanggal 18 Mei 2016 memenuhi BME Unilab Perdana
dengan velocity
8,24 m/detik
Power Tidak dioperasikan
10 Engine Diesel Manual 1 kali/6 bln
I (surat pernyataan)
Turbin – 1 Belum diukur karena
Manual 1 kali/ 6 bln
Kapasitas 60 MW sedang comisioning
Power Turbin – 2 Manual 1 kali/ 6 bln, Hasil pemantauan Dilakukan oleh PT.
11
II Kapasitas 35 MW 16 Mei 2016 memenuhi BME Unilab Perdana
Engine Diesel – 6 Manual 1 kali/ 6 bln, Hasil pemantauan Dilakukan oleh PT.
Kapasitas 15 MW 17 Mei 2016 memenuhi BME Unilab Perdana

7) Pada saat pengawasan (26 dan 27 September 2016 pukul 10.00 WIB) hasil pemantauan
CEMs dari cerobong klinker dan coal mill di ruang kontrol sebagaimana tabel berikut:
Plant Klinker – Raw Mill Coal Mill Keterangan
P-1 Tidak aktif sejak 18 Maret Tidak aktif sejak 18 Maret 2016 Surat pernyataan
2016 terlampir
P-2 Tidak aktif sejak 3 Maret Tidak aktif sejak 3 Maret 2016 Surat pernyataan
2016 terlampir
P-3 Tidak beroperasi sejak 5 Tidak beroperasi sejak 5 April Surat pernyataan
April 2016 sampai 2016 sampai September 2016 terlampir
September 2016 karena Silo karena Silo Klinker masih

Paraf Pihak Perusahaan: ............................ Paraf Tim Pengawas: ................ hal 33 dari 80
Plant Klinker – Raw Mill Coal Mill Keterangan
Klinker masih penuh penuh
P-4 SO2 = 270 mg/m3
NO = 47 mg/m3
CO = 598 mg/m3
O2 = 12,5 %
CO2 = 14,7 %
P-5 SO2 = 6,61 mg/m3
NO = 578,16 mg/m3
CO = 598 mg/m3
O2 = 161,5 %
CO2 = 15,09 %
P-6 Tidak beroperasi sejak 15 Partikulat = 12,5 mg/m3 Surat pernyataan
April 2016 karena Silo Klinker CO = 3,3 mg/m3 terlampir
masih penuh O2 = 11,4 mg/m3
P-7 Partikulat = 22,8 mg/m3 Partikulat = 9,5 mg/m3
SO2 = 198 mg/m3 CO = 3,13 mg/m3
NO = 301 mg/m3 O2 = 9,1 mg/m3
CO = 891 mg/m3
O2 = 7,7 %
CO2 = 21,2 %
P-8 Partikulat = 45 mg/m3
SO2 = 65 mg/m3
NO = 277 mg/m3
CO = 412 mg/m3
O2 = 8,6 %
CO2 = 18,5%
P-11 Partikulat = 48,55 mg/m3 Partikulat = 5,3 mg/m3
NO = 128,67 ppm O2 = 12,03%
O2 = 1,60 % CO = 583,96 ppm
CO2 = 0,04 %
P-14 Belum beroperasi Belum beroperasi

8) Perusahaan melakukan pengukuran kualitas udara ambient dan kebisingan SMT I tahun
2016 sebagaimana tabel terlampir:
Periode
No. Lokasi Hasil Pemantauan Keterangan
Pengukuran
1 2 3 4 5

U-1 Jalan Mayor Oking, 29-30 Maret 2016 Memenuhi Baku Dilakukan oleh
Puspanegara Citeureup Mutu Udara PT. Unilab
S06°28’30,03” E106°53’03,74” Ambien, kebisingan Perdana
1
masih dalam
toleransi baku
mutu
Depan pintu masuk Pos 26-27 Mei 2016 Memenuhi Baku Dilakukan oleh
Satpam Guest House Mutu Udara PT. Mutu Agung
S06°28’29,69” E106°53’05,68” Ambien, kebisingan Lestari
2
siang hari melebihi
Baku Mutu
Kebisingan

Paraf Pihak Perusahaan: ............................ Paraf Tim Pengawas: ................ hal 34 dari 80
Periode
No. Lokasi Hasil Pemantauan Keterangan
Pengukuran
1 2 3 4 5

U-2 Area SPBU Gunung Puteri 29-30 Maret 2016 Memenuhi Baku Dilakukan oleh
S06°27’52,40” E106°53’30,90” Mutu Udara PT. Unilab
Ambien, kebisingan Perdana
3
pagi hari melebihi
Baku Mutu
Kebisingan
SPBU 24 - 16903 24-25 Mei 2016 Memenuhi Baku Dilakukan oleh
S06°27’52,80” E106°53’30,86” Mutu Udara PT. Mutu Agung
Ambien, kebisingan Lestari
4
pagi dan siang hari
melebihi Baku
Mutu Kebisingan
U-3 Desa Bantarjati 30-31 Maret 2016 Memenuhi Baku Dilakukan oleh
S06°27’52,87” E106°54’36,80” Mutu Udara PT. Unilab
5 Ambien, kebisingan Perdana
memenuhi Baku
Mutu Kebisingan
Desa Bantarjati 23-24 Mei 2016 Memenuhi Baku Dilakukan oleh
S06°27’52,82” E106°54’36,73” Mutu Udara PT. Mutu Agung
6 Ambien, kebisingan Lestari
memenuhi Baku
Mutu Kebisingan
U-4 Desa Citeureup 30-31 Maret 2016 Memenuhi Baku Dilakukan oleh
S06°29’05,04” E106°53’29,89” Mutu Udara PT. Unilab
7 Ambien, kebisingan Perdana
memenuhi Baku
Mutu Kebisingan
PLN Desa Citeureup 25-26 Mei 2016 Memenuhi Baku Dilakukan oleh
S06°29’05,10” E106°53’29,99” Mutu Udara PT. Mutu Agung
8 Ambien, kebisingan Lestari
memenuhi Baku
Mutu Kebisingan
U-5 Desa Puspasari 31 Maret – 01 April Memenuhi Baku Dilakukan oleh
S06°28’29,55” E106°52’22,66” 2016 Mutu Udara PT. Unilab
9 Ambien, kebisingan Perdana
memenuhi Baku
Mutu Kebisingan
Area SDIT Az-Zahra Ds. 27 – 28 Mei 2016 Memenuhi Baku Dilakukan oleh
Puspasari Mutu Udara PT. Mutu Agung
S06°28’29,80” E106°52’22,12” Ambien, kebisingan Lestari
10
pagi dan siang hari
melebihi Baku
Mutu Kebisingan
Ds. Gunung Sari 13 – 14 Juni 2016 Memenuhi Baku Dilakukan oleh
S06°29’29,7” E106°54’07,2” Mutu Udara PT. Mutu Agung
11 Ambien, kebisingan Lestari
memenuhi baku
mutu

Paraf Pihak Perusahaan: ............................ Paraf Tim Pengawas: ................ hal 35 dari 80
9) Perusahaan melakukan pengujian emisi gas buang kendaraan bermotor pada seluruh
kendaraan operasional setiap 6 bulan sekali
10) Perusahaan tidak memasang alat ukur pemantauan yang melitputi kadar dan laju alir
volume untuk setiap cerobong emisi, namun memasang hanya di cerobong klinker saja
11) Perusahaan tidak melakukan pencatatan harian hasil emisi yang dikeluarkan dari setiap
cerobong emisi, namun hanya cerobong dari klinker saja yang dilengkapi dengan CEMs.
12) Perusahaan telah melaporkan hasil pengukuran emisi dan kualitas udara ambien minimal
3 (tiga) bulan sekali kepada:
- Bupati Bogor melalui BLH Kabupaten Bogor;
- Gubernur Jawa Barat melalui BPLHD Provinsi Jawa Barat; dan
- Menteri Negara Lingkungan Hidup dan Kehutanan (untuk selanjutnya disampaikan
kepada Direktorat Pengaduan, Pengawasan dan Sanksi Administrasi - Dirjen
Penegakan Hukum Lingkungan dan Kehutanan).

D. PEMERIKSAAN PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3):


1. Unit kegiatan yang menggunakan Bahan Berbahaya dan Beracun adalah: laboratorium
dan gudang bahan peledak (Amonium Nitrat)
2. Bahan Berbahaya dan Beracun yang digunakan semuanya diproduksi dari dalam negeri.
3. Kemasan sudah dilengkapi simbol dan label.

Paraf Pihak Perusahaan: ............................ Paraf Tim Pengawas: ................ hal 36 dari 80
E. PEMERIKSAAN PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (LB3):

1. PERIZINAN TERKAIT DENGAN PENGELOLAAN LIMBAH B3


JENIS KEGIATAN YANG PERZINAN YANG DIMILIKI Deskripsi Singkat
DILAKUKAN
Tempat Penyimpanan Keputusan Bupati Bogor - TPS Limbah B3 berukuran 16
Sementara Limbah B3 (TPS Nomor: 658.31/04/Kpts- m x 24 m
Limbah B3) Dal/BLH/2015 tentang Izin - Titik koorddinat TPS S:
Penyimpanan Sementara 06028’31.4” dan E: 1060
Limbah Berbahaya dan Beracun 53’54.4”
(LB3) PT. Indocement Tunggal - Jenis limbah B3 yang
Prakarsa Tbk. Tertanggal 17 disimpan berupa limbah
Februari 2015, berlaku selama 5 infectious, Used Rag
tahun sejak ditetapkan. Contaminated, Laboratory
Waste, Chemical, Used
Grease, Used Oil, Limbah lem,
Packaging eks B3, Rubber
Print Chop &Kanvas, Used
Resin, Used FilterPVC, Used
Carbon Acyive, Sludge MFO,
Used Rorkwall, Used Lamp &
Used Mercury Lamp, Ballast
Bekas, Asbes Bekas, Batu
Batere Bekas, Accu Bekas,
Used Filter Oil, Logam
Contaminated by B3, Bata
Tahan Api, Used Filter Bag
Contaminated by B3, Used
Solar, Mercury Waste,
Electronics Waste dari
kegiatannya.

Keputusan Bupati Bogor - TPS Limbah B3 berukuran: 12


Nomor: 658.31/05/Kpts- m x 7.1 m x 2.95m
Dal/BLH/2015 tentang Izin - Titik koorddinat TPS S:
Penyimpanan Sementara 06028’31.4” dan E: 1060
Limbah Berbahaya dan Beracun 53’54.4”
(LB3) PT. Indocement Tunggal - Jenis limbah B3 yang
Prakarsa Tbk. Tertanggal 17 disimpan berupa limbah
Februari 2015, berlaku selama 5 utility dari kegiatannya.
tahun sejak ditetapkan.
Pemanfaatan Limbah B3 Keputusan Menteri Lingkungan Jenis Limbah B3 yang
Hidup dan Kehutanan Republik dimanfaatkan tercantum dalam
Indonesia Nomor: Lampiran I Keputusan Menteri
SK.518/Menlhk-Setjen/2015 tersebut (terlampir).
tentang Izin Pengelolaan
Limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun Untuk Kegiatan
Pemanfaatan Limbah Bahan
dan Berbahaya Beracun Atas
Nama PT. Indocement Tunggal

Paraf Pihak Perusahaan: ............................ Paraf Tim Pengawas: ................ hal 37 dari 80
JENIS KEGIATAN YANG PERZINAN YANG DIMILIKI Deskripsi Singkat
DILAKUKAN
Prakarsa Tbk, Unit pabrik
Citeureup tertanggal 16
Nopember 2015, berlaku lima
tahun.

2. SUMBER LIMBAH B3
a. Internal (dihasilkan dari kegiatan sendiri)
Estimasi Timbulan Konversi ke
Sumber Jenis Limbah Kemasan
(Ton/bulan) ton
Plant Divisi Aki/baterai bekas 0.64 Jumbo bag --
Plant Divisi Eks cuci film rongent 0.016 Jerigen --
Plant Divisi Limbah Elektronik 0.04 Jumbo bag --
Health/Klinik Limbah klinis 0.005 Kantong Plastik --
Pratama
Utility, Yard Limbah dari Lab yang 0.65 Jerigen --
mengandung B3
Plant Divisi Logam 1.13 Drm --
terkontaminasi LB3
Plant Divisi Kemasan bekas B3 3.74 Jumbo bag --
Piper bag dispact Limbah 0.65 Kantong plastic --
terkontaminasi B3
(sawdust)
Utility Sludge kilang minyak 4.35 Drum --
sekunder
Plant Divisi Filter oil/fuel limbah 0.86 Drum --
terkontaminasi
Piper bag dispact Minyak pelumas 19.08 Drum --
bekas (oli bekas)
Plant Divisi Filter bekas dari 2.21 Jumbo bag --
fasilitas
pengendalian
pencemaran udara
Plant Divisi Lubrikasi bekas 1.43 Drum --
(grease bekas)
Utility Lampu TL 0.14 Drum --
Plant Divisi Majun bekas 1.6 Kantong plastic --
Plant Divisi Limbah resin atau 0.30 Kantong plastic --
penukar ion
Utility Material insulasi 0.45 Jumbo bag --
yang mengandung
asbestor (used rock
wall)
Plant Divisi Sludge IPAL 1.02 Drum --
Utility Material insulasi 0.45 Jumbo bag --
yang mengandung
asbestor
Plant Divisi Refraktori bekas 750 Curah --

Paraf Pihak Perusahaan: ............................ Paraf Tim Pengawas: ................ hal 38 dari 80
Estimasi Timbulan Konversi ke
Sumber Jenis Limbah Kemasan
(Ton/bulan) ton
Plant Divisi Sludge tinta 0.001 Jerigen --
Utility Used carbon aktif 0.001 Kantong Plastik --
Piper bag dispact Kemasan bekas tinta 0.62 Kantong Plastik --
(catridge)
Plant Divisi Mercury waste 0.0067 Jerigen --
Plant Divisi Rubber printing chip 0.09 Kantong Plastik --
dan kanvas

b. Eksternal (berasal dari luar/industry lain)

Sumber Estimasi Timbulan Konversi ke


Jenis Limbah Kemasan
(Nama Perusahaan) (Ton/bulan) Ton
PT. Goodyear Indonesia, 160 Curah ---
PT. Indofood Sukses
Bottom Ash
Makmur Tbk Banjarmasin,
PT. Spinmill Indah Industri
PT. NSK Bearing 2.58 Jumbo bag ---
Used paper
Manufacturing Indonesia
PT. NSK Bearing 8.68 Jumbo ---
Manufacturing Indonesia, bag/drum
PT. Saitama Stamping Contaminated goods
Indonesia, PT. Sumber
Graha Sejahtera
PT. NSK Bearing 50 Jumbo bag ---
Manufacturing, PT.
Oil sludge
Pertamina Hulu Energi
Offshore North West Java
PT. NSK Bearing 1.76 Drum ---
Kurumi
Manufacturing
PT. Kasakata Chemical Used packaging 0.87 Jumbo bag ---
PT. Musim Mas Fuji, PT. 0 - ---
Mikie Oleo Nabati Industri,
Spent Bleaching Earth
PT. Bima Karya Prima
Marunda Plant.
PT. Teknotama Lingkungan 288.16 Curah ---
Hazardous Waste
Internusa, PT. Pengolahan
Solid as Material
Limbah Industri Bekasi
PT. Honda Precission Parts 20.29 Curah ---
WWT Sludge
Manufacturing
PT. Honda Precission Parts 18.12 Jumbo bag ---
Glass Sludge
Manufacturing
PT. Indofood Sukses 3.47 Curah ---
Makmur Tbk Banjarmasin,
Fly ash
PT. Lautan Otsuka
Chemicals
PT. Mitsubishi Chemicals 16.74 Jumbo bag ---
Residu Organic
Indonesia
PT. Komatsu Indonesia, PT. 2.45 Drum ---
Contaminated rags
Katsushiro Indonesia

Paraf Pihak Perusahaan: ............................ Paraf Tim Pengawas: ................ hal 39 dari 80
Sumber Estimasi Timbulan Konversi ke
Jenis Limbah Kemasan
(Nama Perusahaan) (Ton/bulan) Ton
PT. Astra Daihatsu Motor, 153 Drum ---
Used rags
PT. Ema Djuliawati
PT. Astra Honda Plant 3 Paint sludge 7.35 Jumbo bag ---
PT. Saitama Stamping 28.05 Drum ---
Grinding sludge
Indonesia
PT. Indokordsa, PT. 16.74 Jumbo bag ---
Oriental Asahi JP Carton WWT Sludge Organic
box
PT. Mitsubishi Chemical 83.18 Jumbo bag ---
Sludge IPAL
Indonesia
PT. Indoferro, PT. Krakatau Granulated Blast 44926.18 Curah ---
Posko Furnace Slag
PT. Pengolah Limbah Hazardous Waste 27.06 Curah ---
industry Bekasi Solid as Fuel
PT. Soa Indonesia 2.66 Jumbo bag ---
CLG Dust
Manufacturing
PT. Selakindo Copper slag 5000 Curah ---
Imeco Batam Tubular, PT Blasting waste 4.15 Jumbo bag ---
NSK Bearing Manufacturing Contaminated 0.796 Jumbo bag ---
Indonesia, PT swadust
Yamaha Indonesia, PT Debu Paint 0.644 Jumbo bag ---
Yamaha Indonesia, PT Debu Wax 0.872 Jumbo bag ---
Johnson Home Hygiene 0.102 Jumbo bag ---
Expired Product
Products Indonesia, PT
Pertamina (Persero) Filter Bekas (Clay 8.754 Jumbo bag ---
Refinery Unit IV Cilacap, PT Spent)
NSK Bearing Manufacturing 0.44 Jumbo bag ---
Glass Bead
Indonesia, PT
Pupuk Sriwidjaja 0.725 Jumbo bag ---
Isolasi fain Glass
Palembang, PT
Showa Indonesia 15.689 Jumbo bag ---
Kain majun bekas
Manufacturing, PT
Pertamina (Persero) 2.42 Jumbo bag ---
Katalis bekas
Refinery Unit IV Cilacap, PT
Kasakata Chemical, PT Kemasan bekas 0.437 Jumbo bag ---
Kasakata Chemical, PT PCB 0.282 Jumbo bag ---
Panasonic Gobel Eco 1.59 Jumbo bag ---
Solution Mfg I.-Cileungsi, Resin
PT
Blasting Waste Sisa Proses Blasting 1.982 Jumbo bag ---
NSK Bearing Manufacturing 1.198 NSK Bearing ---
Indonesia, PT Manufacturin
Slope Oil
g Indonesia,
PT
Saipem Indonesia, PT Used Garnet 71.978 Curah ---

Paraf Pihak Perusahaan: ............................ Paraf Tim Pengawas: ................ hal 40 dari 80
Paraf Pihak Perusahaan: ............................ Paraf Tim Pengawas: ................ hal 41 dari 80
3. NERACA LIMBAH B3

a. Internal (dari kegiatan sendiri)


Periode Juli 2015 – Juni 2016

KODE LIMBAH
LIMBAH LIMBAH
JENIS LIMBAH LIMBAH SATUAN BELUM PERLAKUAN
DIHASILKAN DIKELOLA
DIKELOLA
Aki/baterai bekas A102d Ton 3.86 3.86 0 Diserahkan ke pihak ketiga
Aki: PT. Andhika (XN) dan
Baterai bekas: PPLi (AA)
Eks cuci film A339-1 Ton 0.02 0.02 0 Dimanfaatkan di AFR
rongent
Limbah Elektronik B107d Ton 1.02 1.02 0 Diserahkan ke pihak ketiga
PT. PPLi
Limbah klinis A337-1 Ton 0.53 0.53 0 Diangkut dan diolah oleh
PT. PPLi (AA)
Limbah dari Lab A106d Ton 6.85 6.85 0 Dimanfaatkan di AFR
yang mengandung
B3
Logam A108d Ton 6.78 6.78 0 Diserahkan ke pihak ketiga
terkontaminasi LB3 PT. Pulo Kencana Drum
Industri (PZ)
Kemasan bekas B3 A108d Ton 29.56 6.60 0 Dimanfaatkan di AFR
22.96 0 Diserahkan ke pihak ketiga
Limbah A108d Ton 6.74 6.74 0 Dimanfaatkan di AFR
terkontaminasi B3
(sawdust)
Sludge kilang A307-1 Ton 78.44 78.44 0 Dimanfaatkan di AFR
minyak sekunder
Filter oil/fuel A108d Ton 5.14 5.14 0 Diserahkan ke pihak ketiga
limbah
terkontaminasi
Minyak pelumas B105d Ton 270.46 270.46 0 Dimanfaatkan di AFR
bekas (oli bekas)
Filter bekas dari B109d Ton 16.54 16.54 0
fasilitas
pengendalian
pencemaran udara
Lubrikasi bekas B105d Ton 17.96 17.96 0 Dimanfaatkan di AFR
(grease bekas)
Lampu TL B107d Ton 1.44 1.44 0 Diserahkan ke pihak ketiga
Majun bekas B11d Ton 26.86 26.86 0 Dimanfaatkan di AFR
Limbah resin atau B106d Ton 4.72 4.72 0 Dimanfaatkan di AFR
penukar ion
Material insulasi B354-4 Ton 17.80 17.80 0 Diangkut dan diolah oleh
yang mengandung PT. PPLi (AA)
asbestor (used rock
wall)
Sludge IPAL B108d Ton 16.90 16.90 0 Dimanfaatkan di AFR
Material konstruksi B352-5 Ton 0 0 0

Paraf Pihak Perusahaan: ............................ Paraf Tim Pengawas: ................ hal 42 dari 80
KODE LIMBAH
LIMBAH LIMBAH
JENIS LIMBAH LIMBAH SATUAN BELUM PERLAKUAN
DIHASILKAN DIKELOLA
DIKELOLA
yang mengandung
asbestor
Refraktori bekas B417 Ton 2,823.06 2,823.06 0 Dimanfaatkan di AFR
Sludge tinta B321-2 Ton 0 0 0 Belum dihasilkan
Used carbon aktif B307-2 Ton 0 0 0 Belum dihasilkan
Kemasan bekas B321-4 Ton 0.22 0.22 0 Dimanfaatkan di AFR
tinta (catridge)
Mercury waste Ton 0.04 0.04 0 Diangkut dan diolah oleh
PT. PPLi (AA)
Rubber printing Ton 0.56 0.56 0 Dimanfaatkan di AFR
chip dan kanvas
TOTAL Ton 3,335.51 3,275.92 0 Dimanfaatkan di AFR
59.59 Diserahkan ke pihak
ketiga berizin
Persentase % 100 ---

Keterangan :
- Secara umum 100% limbah B3 dikelola sesuai peraturan yang berlaku.

b. Eksternal (berasal dari luar( industri lain)


(Neraca Limbah B3 Periode 1 Juli 2015 s/d Juni 2016)

LIMBAH
KODE LIMBAH LIMBAH
JENIS LIMBAH SATUAN BELUM PERLAKUAN
LIMBAH DIHASILKAN DIKELOLA
DIKELOLA
- Disimpan di TPS
Blasting Waste B323-1 Ton 49.80
49.80 0 Dimanfaatkan sebagai AM
- Disimpan di TPS
Bottom Ash B410 Ton 1,081.92 0
1,081.92 Dimanfaatkan sebagai AM
Contaminated - Disimpan di TPS
B110d Ton 3.66 0
Goods 3.66 Dimanfaatkan sebagai AF
Contaminated - Disimpan di TPS
B110d Ton 10.24 0
Rags 10.24 Dimanfaatkan sebagai AF
Contaminated - Disimpan di TPS
A323-2 Ton 9.56 0
Sawdust 9.56 Dimanfaatkan sebagai AF
2.76 Disimpan di TPS
Debu Paint A325-5 Ton 7.72
4.96 0 Dimanfaatkan sebagai AF
2.96 Disimpan di TPS
Debu Wax A325-5 Ton 10.46
7.50 0 Dimanfaatkan sebagai AF
- Disimpan di TPS
Expired Product A336-1 Ton 1.22
1.22 0 Dimanfaatkan sebagai AF
Filter Bekas 29.14 Disimpan di TPS
B307-3 Ton 105.04
(Clay) Spent 75.90 0 Dimanfaatkan sebagai AM
45.82 Disimpan di TPS
Fly Ash B409 Ton 160.22
114.40 0 Dimanfaatkan sebagai AM
Glass Bead B323-1 Ton 5.24 - Disimpan di TPS

Paraf Pihak Perusahaan: ............................ Paraf Tim Pengawas: ................ hal 43 dari 80
LIMBAH
KODE LIMBAH LIMBAH
JENIS LIMBAH SATUAN BELUM PERLAKUAN
LIMBAH DIHASILKAN DIKELOLA
DIKELOLA

5.24 0 Dimanfaatkan sebagai AM


- Disimpan di TPS
Glass Sludge A323-2 Ton 108.72
108.72 0 Dimanfaatkan sebagai AM
Grinding Sludge - Disimpan di TPS
B329-5 Ton 160.94
(Bongkahan) 160.94 0 Dimanfaatkan sebagai AM
Hazardous Waste 49.94 Disimpan di TPS
  Ton 49.94
Solid as Fuel - 0 Dimanfaatkan sebagai AF
Hazardous Waste 355.74 Disimpan di TPS
  Ton 2,888.00 0
Solid as Material 2,532.26 Dimanfaatkan sebagai AM
Isolasi Foam - Disimpan di TPS
B301-2 Ton 8.70
Glass 8.70 0 Dimanfaatkan sebagai AM
Kain Majun 29.26 Disimpan di TPS
B110d Ton 188.26
Bekas 159.00 0 Dimanfaatkan sebagai AF
- Disimpan di TPS
Katalis Bekas B307-1 Ton 28.98
28.98 0 Dimanfaatkan sebagai AM
- Disimpan di TPS
Kemasan Bekas B104d Ton 5.24
5.24 0 Dimanfaatkan sebagai AF
- Disimpan di TPS
Kurumi B323-1 Ton 30.68
30.68 0 Dimanfaatkan sebagai AF
A323-2, - Disimpan di TPS
Oil Sludge Ton 1,505.32
A307-1 1,505.32 0 Dimanfaatkan sebagai AF
3.38 Disimpan di TPS
PCB B328-4 Ton 3.38
- 0 Dimanfaatkan sebagai AF
- Disimpan di TPS
Residue Organic A305-2 Ton 383.58
383.58 0 Dimanfaatkan sebagai AF
- Disimpan di TPS
Resin B106d Ton 19.08
19.08 0 Dimanfaatkan sebagai AF
Sisa Proses 1.34 Disimpan di TPS
B323-1 Ton 23.78 0
Blasting 22.44 Dimanfaatkan sebagai AM
- Disimpan di TPS
Slope Oil A323-2 Ton 14.38 0
14.38 Dimanfaatkan sebagai AF
Sludge Ex. - Disimpan di TPS
A341-1 Ton 3.10 0
Product 3.10 Dimanfaatkan sebagai AF
A338-4, 90.59 Disimpan di TPS
B108d,
B322-3,
Sludge IPAL Ton 1,005.19 0
B323-5,
B326-2,
B324-3 914.60 Dimanfaatkan sebagai AM
- Disimpan di TPS
Sludge IPAL (Dry) B323-5 Ton 9.30 0
9.30 Dimanfaatkan sebagai AM
54.81 0 Disimpan di TPS
Sludge Painting B323-2 Ton 226.82
172.01 Dimanfaatkan sebagai AF
81.32 Disimpan di TPS
Sludge Proses A323-2 Ton 601.50
520.18 0 Dimanfaatkan sebagai AM

Paraf Pihak Perusahaan: ............................ Paraf Tim Pengawas: ................ hal 44 dari 80
LIMBAH
KODE LIMBAH LIMBAH
JENIS LIMBAH SATUAN BELUM PERLAKUAN
LIMBAH DIHASILKAN DIKELOLA
DIKELOLA
Sludge Proses 28.22 0 Disimpan di TPS
A323-2 Ton 173.48
Produksi 145.26 Dimanfaatkan sebagai AM
Spent Bleaching - Disimpan di TPS
B413 Ton 38.64 0
Earth 38.64 Dimanfaatkan sebagai AM
- Disimpan di TPS
Spent Earth B413 Ton 50.72
50.72 0 Dimanfaatkan sebagai AF
- Disimpan di TPS
Used Garnet B323-1 Ton 863.74
863.74 0 Dimanfaatkan sebagai AM
- Disimpan di TPS
Used Paper Filter A323-2 Ton 20.80
20.80 0 Dimanfaatkan sebagai AF
B323-5, - Disimpan di TPS
WWT Sludge Ton 121.74
A338-4 121.74 0 Dimanfaatkan sebagai AM
WWT Sludge - Disimpan di TPS
A108d Ton 30.54
Organic 30.54 0 Dimanfaatkan sebagai AF
Total Ton 10,009.63 10,009.63 0
Prosentase (%) Ton 100 100 0

Keterangan :
- Secara umum 100% limbah B3 dikelola sesuai peraturan yang berlaku.

4. STATUS PENGELOLAAN LIMBAH B3 OLEH PIHAK KETIGA.


a. Internal
Perusahaan menyerahkan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun ke pihak ketiga
Pengumpul/Pemanfaat/Pengolah/Pengangkut, yaitu ke:
1. PT. Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLi)
- Memiliki Izin Landfill Limbah B3 yaitu SK Kepala Bapedal No. Kep-
67/BAPEDAL/05/1994, tentang Pemberian Izin Pengelolaan Limbah B3 Tahap I untuk
melakukan kegiatan Landfill, Stabilisasi dan penggunaan Limbah B3 sebagai bahan
bakar tanur semen untuk PT. Semen Cibinong kepada PT. Prasadha Pamunah Limbah
Industri (PPLi), tertanggal 20 Mei 1994, berlau selama 30 tahun.
- Memiliki kontrak kerjasama (Adendum I) antara PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
dengan PT. PPLi dengan No Kontrak: 218/Agr-ITP/HO/V/15, tertanggal 18 April 2016.
- Memiliki Rekomendasi Pengangkutan Limbah B3 dari Kementerian Lingkungan Hidup
No. B-9765/Dep.IV/LH/PDAL/09/2014, tertanggal 2 September 2014, berlaku 5 (lima)
tahun.
- Memiliki Izin Pengangkutan dari Kementerian Perhubungan:
 SK.1471/AJ.309/DJPD/2016/320010219-BB-0010 tentang Kartu Pengawasan izin
penyelenggaraan angkutan barang khusus untuk mengangkut barang berbahaya
PT. Prasadha Pamunah Limbah Industri, masa berlaku 26 Maret 2017;
 SK.1471/AJ.309/DJPD/2016/320010219-BB-0012 tentang Kartu Pengawasan izin
penyelenggaraan angkutan barang khusus untuk mengangkut barang berbahaya
PT. Prasadha Pamunah Limbah Industri, masa berlaku 26 Maret 2017.
- Jenis limbah B3 yang diangkut sesuai dengan izin (Limbah klinis, used rockwoool,
lampu TL, Asbes, limbah elektronik, dan laboratory waste.

Paraf Pihak Perusahaan: ............................ Paraf Tim Pengawas: ................ hal 45 dari 80
- Alat angkut dan nomor kendaraan yang digunakan sesuai dengan Izin, yaitu: F 8193
FS, dan F 83333 FW.
- Telah memiliki manifest salinan #2, #3 dan #7.

2. PT. Andhika Makmur Persada


- Memiliki Izin pengelolaan Limbah B3 yaitu Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup
No. SK.555/Menlhk/Setjen/PLB.3/7/2016 tentang Izin Pengelolaan Limbah B3 atas
nama PT. Andhika Makmur Persada, tanggal 18 Juni 2016, berlaku 5 (lima) tahun.
- Memiliki kontrak kerjasamaantara PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dengan PT.
Andhika Makmur Persada dengan No Kontrak: 025/GAD-GSD/CTR/VIII/2015,
tertanggal 3 Agustus 2015.
- Memiliki Rekomendasi Pengangkutan Limbah B3 dari Kementerian Lingkungan Hidup
No. B-13238/Dep.IV/LH/PDAL/11/2013, tertanggal 29 November 2013, berlaku 5
(lima) tahun.
- Memiliki Izin Pengangkutan dari Kementerian Perhubungan yaitu:
SK.751/AJ.309/DJPD/2015/310750009BB-0013 tertanggal 8 Mei 2015, berlaku 1
(satu) tahun;
- Jenis limbah B3 yang diangkut sesuai dengan izin (aki bekas, used filter Oil)
- Alat angkut dan nomor kendaraan yang digunakan sesuai dengan Izin, yaitu B 9479
TYV
- Telah memiliki manifest salinan #2. #3, dan #7.

3. PT. Pulo Kencana Drum Industri.


- Memiliki Izin Pemanfaatan yaitu SK Menteri Lingkungan Hidup No. 447 Tahun 2013
tentang Izin Pemanfaatan Limbah B3 PT. Pulo Kencana Drum Industri, tertanggl 23
Desember 2013, berlaku 5 (lima) Tahun.
- Memiliki kontrak kerjasama antara PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dengan PT.
Pulo Kencana Drum Industri dengan No Kontrak: 031/GAD-GSD/CTR/VI/2016,
tertanggal 10 Juni 2016.
- Memiliki Rekomendasi Pengangkutan Limbah B3 dari Kementerian Lingkungan Hidup
No. B-6324/Dep.IV/LH/PDAL/06/2014, tertanggal 4 Juni 2014, berlaku 5 (lima) tahun.
- Memiliki Izin Pengangkutan dari Kementerian Perhubungan yaitu:
 SK.1391/AJ.309/DJPD/2013/320160212BB tertanggal 20 Maret 2013, berlaku 5
(lima) tahun;
 SK.4001/AJ.309/DJPD/2016/320160212BB-0001 tertanggal 20 Agustus 2016,
berlaku 1 (satu) tahun
- Jenis limbah B3 yang diangkut sesuai dengan izin (logam terkontaminasi)
- Alat angkut dan nomor kendaraan yang digunakan sesuai dengan Izin, yaitu B 9059
FQA, B 5611 XE, B 9530 TEQ.
- Telah memiliki manifest salinan #2. #3, dan #7.

Paraf Pihak Perusahaan: ............................ Paraf Tim Pengawas: ................ hal 46 dari 80
b. Eksternal
b.1. Kontrak Kerjasama dengan Pengangkut

Nama
perusahaan No. Kontrak (no.
No
(waste Surat Tanggal SK Masa berlaku Keterangan
.
transporter/ keterangan)
supplier) 2016
1. Bahtera jaya NO. 0067/ITP- 16 Februari 16 Februari - Memiliki Rekomendasi
sarana AFRD/SK- 2016 2017 Pengangkutan Limbah B3 dari
BJS/II/2016 Kementerian Lingkungan
Hidup yang berlaku
- Memiliki Izin Pengangkutan
dari Kementerian
Perhubungan yang masih
berlaku
- Jenis limbah B3 yang diangkut
sesuai dengan izin
- Alat angkut dan nomor
kendaraan yang digunakan
sesuai dengan Izin
2 Bima asli jaya NO. 0095/ITP- 13 Juli 2016 13 Oktober - Memiliki Rekomendasi
perkasa AFRD/SK- 2016 Pengangkutan Limbah B3 dari
BAJP/VII/2016 Kementerian Lingkungan
Hidup yang berlaku
- Memiliki Izin Pengangkutan
dari Kementerian
Perhubungan yang masih
berlaku
- Jenis limbah B3 yang diangkut
sesuai dengan izin
Alat angkut dan nomor
kendaraan yang digunakan sesuai
dengan Izin
3 Desa air cargo NO. 0020/ITP- 04 Januari 2016 04 Januari - Memiliki Rekomendasi
batam AFRD/SK- 2017 Pengangkutan Limbah B3 dari
DACB/I/2016 Kementerian Lingkungan
Hidup yang berlaku
- Memiliki Izin Pengangkutan
dari Kementerian
Perhubungan yang masih
berlaku
- Jenis limbah B3 yang diangkut
sesuai dengan izin
- Alat angkut dan nomor
kendaraan yang digunakan

Paraf Pihak Perusahaan: ............................ Paraf Tim Pengawas: ................ hal 47 dari 80
No Nama No. Kontrak (no.
Tanggal SK Masa berlaku Keterangan
. perusahaan Surat
(waste keterangan) sesuai dengan Izin
4 Elmusonsetindo NO. 0042/ITP- 04 Januari 2016 04 Januari - Memiliki Rekomendasi
nusa indah AFRD/SK- 2017 Pengangkutan Limbah B3 dari
ESNI/I/2016 Kementerian Lingkungan
Hidup yang berlaku
- Memiliki Izin Pengangkutan
dari Kementerian
Perhubungan yang masih
berlaku
- Jenis limbah B3 yang diangkut
sesuai dengan izin
Alat angkut dan nomor
kendaraan yang digunakan sesuai
dengan Izin
5 Enviromate NO. 0007/ITP- 04 Januari 2016 04 Januari - Memiliki Rekomendasi
technology AFRD/SK- 2016 Pengangkutan Limbah B3 dari
international ETI/I/2016 Kementerian Lingkungan
Hidup yang berlaku
- Memiliki Izin Pengangkutan
dari Kementerian
Perhubungan yang masih
berlaku
- Jenis limbah B3 yang diangkut
sesuai dengan izin
- Alat angkut dan nomor
kendaraan yang digunakan
sesuai dengan Izin
6 Horas miduk NO. 0021/ITP- 29 Februari 29 Februari - Memiliki Rekomendasi
AFRD/SK- 2016 2017 Pengangkutan Limbah B3 dari
HM/II/2016 Kementerian Lingkungan
Hidup yang berlaku
- Memiliki Izin Pengangkutan
dari Kementerian
Perhubungan yang masih
berlaku
- Jenis limbah B3 yang diangkut
sesuai dengan izin
- Alat angkut dan nomor
kendaraan yang digunakan
sesuai dengan Izin
7 Jaya mukti NO. 0047/ITP- 21 April 2016 21 April 2017 - Memiliki Rekomendasi
mandiri AFRD/SK- Pengangkutan Limbah B3 dari
JMM/IV/2016 Kementerian Lingkungan

Paraf Pihak Perusahaan: ............................ Paraf Tim Pengawas: ................ hal 48 dari 80
No Nama No. Kontrak (no.
Tanggal SK Masa berlaku Keterangan
. perusahaan Surat
(waste keterangan) Hidup yang berlaku
- Memiliki Izin Pengangkutan
dari Kementerian
Perhubungan yang masih
berlaku
- Jenis limbah B3 yang diangkut
sesuai dengan izin
Alat angkut dan nomor
kendaraan yang digunakan sesuai
dengan Izin
8 Kita mandiri NO. 0033/ITP- 04 Januari 2016 04 Januari - Memiliki Rekomendasi
abadi AFRD/SK- 2017 Pengangkutan Limbah B3 dari
KMA/I/2016 Kementerian Lingkungan
Hidup yang berlaku
- Memiliki Izin Pengangkutan
dari Kementerian
Perhubungan yang masih
berlaku
- Jenis limbah B3 yang diangkut
sesuai dengan izin
- Alat angkut dan nomor
kendaraan yang digunakan
sesuai dengan Izin
9 Pengelola NO. 0005/ITP- 24 November 24 November - Memiliki Rekomendasi
limbah industri AFRD/SK- 2015 2016 Pengangkutan Limbah B3 dari
bekasi PLIBks/XI/2015 Kementerian Lingkungan
Hidup yang berlaku
- Memiliki Izin Pengangkutan
dari Kementerian
Perhubungan yang masih
berlaku
- Jenis limbah B3 yang diangkut
sesuai dengan izin
- Alat angkut dan nomor
kendaraan yang digunakan
sesuai dengan Izin
10 Mitra nusantara NO. 0057/ITP- 17 Februari 17 Februari - Memiliki Rekomendasi
jaya AFRD/SK- 2016 2017 Pengangkutan Limbah B3 dari
MNJ/II/2016 Kementerian Lingkungan
Hidup yang berlaku
- Memiliki Izin Pengangkutan
dari Kementerian
Perhubungan yang masih

Paraf Pihak Perusahaan: ............................ Paraf Tim Pengawas: ................ hal 49 dari 80
No Nama No. Kontrak (no.
Tanggal SK Masa berlaku Keterangan
. perusahaan Surat
(waste keterangan) berlaku
- Jenis limbah B3 yang diangkut
sesuai dengan izin
- Alat angkut dan nomor
kendaraan yang digunakan
sesuai dengan Izin
11 Multihanna NO. 0009/ITP- 12 Januari 2016 12 Januari - Memiliki Rekomendasi
kreasindo AFRD/SK- 2017 Pengangkutan Limbah B3 dari
MHK/I/2016 Kementerian Lingkungan
Hidup yang berlaku
- Memiliki Izin Pengangkutan
dari Kementerian
Perhubungan yang masih
berlaku
- Jenis limbah B3 yang diangkut
sesuai dengan izin
- Alat angkut dan nomor
kendaraan yang digunakan
sesuai dengan Izin
12 Pasadena metric NO. 0069/ITP- 22 Maret 2016 22 Maret 2017 - Memiliki Rekomendasi
Indonesia AFRD/SK- Pengangkutan Limbah B3 dari
PMI/III/2016 Kementerian Lingkungan
Hidup yang berlaku
- Memiliki Izin Pengangkutan
dari Kementerian
Perhubungan yang masih
berlaku
- Jenis limbah B3 yang diangkut
sesuai dengan izin
- Alat angkut dan nomor
kendaraan yang digunakan
sesuai dengan Izin
13 Prima karya NO. 0016/ITP- 24 November 24 November - Memiliki Rekomendasi
ayumandiri AFRD/SK- 2015 2016 Pengangkutan Limbah B3 dari
PKAM/XI/2015 Kementerian Lingkungan
Hidup yang berlaku
- Memiliki Izin Pengangkutan
dari Kementerian
Perhubungan yang masih
berlaku
- Jenis limbah B3 yang diangkut
sesuai dengan izin
- Alat angkut dan nomor

Paraf Pihak Perusahaan: ............................ Paraf Tim Pengawas: ................ hal 50 dari 80
No Nama No. Kontrak (no.
Tanggal SK Masa berlaku Keterangan
. perusahaan Surat
(waste keterangan) kendaraan yang digunakan
sesuai dengan Izin
14 Putra madu NO. 0044/ITP- 24 November 24 November - Memiliki Rekomendasi
segara AFRD/SK- 2015 2016 Pengangkutan Limbah B3 dari
PMS/XI/2015 Kementerian Lingkungan
Hidup yang berlaku
- Memiliki Izin Pengangkutan
dari Kementerian
Perhubungan yang masih
berlaku
- Jenis limbah B3 yang diangkut
sesuai dengan izin
- Alat angkut dan nomor
kendaraan yang digunakan
sesuai dengan Izin
15 Rama NO. 0064/ITP- 24 November 24 Novemebr - Memiliki Rekomendasi
manunggal AFRD/SK- 2015 2016 Pengangkutan Limbah B3 dari
perkasa RMP/XI/2015 Kementerian Lingkungan
Hidup yang berlaku
- Memiliki Izin Pengangkutan
dari Kementerian
Perhubungan yang masih
berlaku
- Jenis limbah B3 yang diangkut
sesuai dengan izin
- Alat angkut dan nomor
kendaraan yang digunakan
sesuai dengan Izin
16 Rusli jagat NO. 0070/ITP- 4 Januari 2016 4 Januari 2017 - Memiliki Rekomendasi
utama AFRD/SK- Pengangkutan Limbah B3 dari
RJU/I/2016 Kementerian Lingkungan
Hidup yang berlaku
- Memiliki Izin Pengangkutan
dari Kementerian
Perhubungan yang masih
berlaku
- Jenis limbah B3 yang diangkut
sesuai dengan izin
- Alat angkut dan nomor
kendaraan yang digunakan
sesuai dengan Izin
17 Sarana putra NO. 0104/ITP- 18 Juli 2016 18 Juli 2017 - Memiliki Rekomendasi
daerah AFRD/SK- Pengangkutan Limbah B3 dari

Paraf Pihak Perusahaan: ............................ Paraf Tim Pengawas: ................ hal 51 dari 80
No Nama No. Kontrak (no.
Tanggal SK Masa berlaku Keterangan
. perusahaan Surat
(waste keterangan)
SPD/VII/2016 Kementerian Lingkungan
Hidup yang berlaku
- Memiliki Izin Pengangkutan
dari Kementerian
Perhubungan yang masih
berlaku
- Jenis limbah B3 yang diangkut
sesuai dengan izin
- Alat angkut dan nomor
kendaraan yang digunakan
sesuai dengan Izin
18 Sinar fajar NO. 0110/ITP- 13 Mei 2016 13 Agustus - Memiliki Rekomendasi
cahaya AFRD/SK- 2016 (ITP Pengangkutan Limbah B3 dari
suryatama SFCS/V/2016 sudah tidak Kementerian Lingkungan
bekerjasama
Hidup yang berlaku
sejak
- Memiliki Izin Pengangkutan
dari Kementerian
Perhubungan yang masih
berlaku
- Jenis limbah B3 yang diangkut
sesuai dengan izin
- Alat angkut dan nomor
kendaraan yang digunakan
sesuai dengan Izin
19 Sukses jagratara NO. 0073/ITP- 18 April 2016 18 April 2017 - Memiliki Rekomendasi
AFRD/SK- Pengangkutan Limbah B3 dari
SJ/IV/2016 Kementerian Lingkungan
Hidup yang berlaku
- Memiliki Izin Pengangkutan
dari Kementerian
Perhubungan yang masih
berlaku
- Jenis limbah B3 yang diangkut
sesuai dengan izin
- Alat angkut dan nomor
kendaraan yang digunakan
sesuai dengan Izin
20 Sumber surya NO. 0107/ITP- 07 Juni 2016 07 Juni 2017 - Memiliki Rekomendasi
kalvari AFRD/SK- Pengangkutan Limbah B3 dari
SSK/VI/2016 Kementerian Lingkungan
Hidup yang berlaku
- Memiliki Izin Pengangkutan
dari Kementerian

Paraf Pihak Perusahaan: ............................ Paraf Tim Pengawas: ................ hal 52 dari 80
No Nama No. Kontrak (no.
Tanggal SK Masa berlaku Keterangan
. perusahaan Surat
(waste keterangan) Perhubungan yang masih
berlaku
- Jenis limbah B3 yang diangkut
sesuai dengan izin
- Alat angkut dan nomor
kendaraan yang digunakan
sesuai dengan Izin
21 Techno taiba NO. 0065/ITP- 22 Agustus 2016 22 Agustus - Memiliki Rekomendasi
artemis AFRD/SK- 2017 Pengangkutan Limbah B3 dari
TTA/VIII/2016 Kementerian Lingkungan
Hidup yang berlaku
- Memiliki Izin Pengangkutan
dari Kementerian
Perhubungan yang masih
berlaku
- Jenis limbah B3 yang diangkut
sesuai dengan izin
- Alat angkut dan nomor
kendaraan yang digunakan
sesuai dengan Izin
22 Telaga biru NO. 0031/ITP- 10 Februari 10 Februari - Memiliki Rekomendasi
semesta AFRD/SK- 2016 2017 Pengangkutan Limbah B3 dari
TBS/II/2016 Kementerian Lingkungan
Hidup yang berlaku
- Memiliki Izin Pengangkutan
dari Kementerian
Perhubungan yang masih
berlaku
- Jenis limbah B3 yang diangkut
sesuai dengan izin
- Alat angkut dan nomor
kendaraan yang digunakan
sesuai dengan Izin

b.2. Kontrak Kerjasama dengan Penghasil Limbah B3

No
Waste Generator No. Kontrak Tanggal Tanggal Masa berlaku
.
1 Aristek High Polymer No. : 719/Agr-ITP/HO/IV/2016 26-Apr-2016 26-Apr-2017
Astra Daihatsu Motor Engine
2 Plant No : 482/Agr-ITP/CTR/XI/2015 3-Nov-2015 3-Nov-2016
Astra Honda Motor Plant 3
3 (Cibitung) No. : 736/Agr-ITP/HO/IX/2016 6-Sep-2016 6-Sep-2017

Paraf Pihak Perusahaan: ............................ Paraf Tim Pengawas: ................ hal 53 dari 80
No
Waste Generator No. Kontrak Tanggal Tanggal Masa berlaku
.
4 Astra Komponen Indonesia No. : 726/Agr-ITP/HO/VI/2016 13-Jun-2016 13-Jun-2017
Astra Otopart Tbk. Divisi No. : 405/Agr-
5 Adiwira Plastik ITP/CTR/XI/2015 3-Nov-2015 3-Nov-2016
Bintang Toedjoe Pulomas No. : 617/Agr-
6 Plant ITP/CTR/VI/2014 9-Jun-2014 9-Jun-2016
Broco Aerated Concrete No. : 717/Agr-
7 Industry ITP/CTR/III/2016 21-Mar-2016 21-Mar-2017
No. : 402/Agr-
8 Chistose Intternational, Tbk ITP/CTR/XI/2015 3-Nov-2015 3-Nov-2016
No. : 714/Agr-
9 Ferro Mas Dinamika ITP/CTR/III/2016 10-Mar-2016 10-Mar-2017
No. : 737/Agr-
10 Gaya Motor ITP/CTR/IX/2016 6-Sep-2016 6-Sep-2017
No. : 515/Agr-
11 Grand Textille Industry ITP/CTR/XI/2015 3-Nov-2015 3-Nov-2016
12 Imeco Batam Tubular No. : 716/Agr-ITP/HO/III/2016 21-Mar-2016 21-Mar-2017
No. : 381/Agr-
13 Indofood Sukses Makmur ITP/CTR/XI/2015 3-Nov-2015 3-Nov-2016
14 Indokordsa No. : 707/Agr-ITP/HO/I/2016 4-Jan-2016 4-Jan-2017
15 Indorama Polychem Indonesia No. : 721/Agr-ITP/HO/V/2016 13-May-2016 13-May-2017
Johnson Home Hygiene
16 Products Indonesia No. : 705/Agr-ITP/HO/I/2016 13-Jan-2016 13-Jan-2017
No. : 628/Agr-
17 Kahatex ITP/CTR/XI/2015 3-Nov-2015 3-Nov-2016
No. : 397/Agr-
18 Kao Indonesia Chemicals ITP/CTR/XI/2015 3-Nov-2015 3-Nov-2016
No. : 597/Agr-
19 Kasakata Chemical ITP/CTR/XI/2015 3-Nov-2015 3-Nov-2016
No. : 418/Agr-
20 KDS Indonesia ITP/CTR/XI/2015 3-Nov-2015 3-Nov-2016
21 Komatsu Reman Indonesia No. : 709/Agr-ITP/HO/II/2016 11-Feb-2016 11-Feb-2017
No. : 648/Agr-
22 Makmur Alam Sentosa ITP/CTR/XI/2015 3-Nov-2015 3-Nov-2016
No. : 557/Agr-
23 Meiwa Kogyo Indonesia ITP/CTR/XI/2015 3-Nov-2015 3-Nov-2016
Musashi Autopart Indonesia No. : 510/Agr-
24 Cikarat Plant ITP/CTR/XI/2015 3-Nov-2015 3-Nov-2016
Musashi Autopart Indonesia No. : 510/Agr-
25 Karawang Plant ITP/CTR/XI/2015 3-Nov-2015 3-Nov-2016
No. : 408/Agr-
26 NSK Bearing Mfg Indonesia ITP/CTR/XI/2015 3-Nov-2015 3-Nov-2016
No. : 527/Agr-
27 Oriental Asahi JP Carton Box ITP/CTR/XI/2015 3-Nov-2015 3-Nov-2016
Panasonic Gobel Eco Solution No. : 598/Agr-
28 Mfg I.- Cileungsi ITP/CTR/XI/2015 3-Nov-2015 3-Nov-2016
Pertamina (Persero) Refinery
29 Unit IV Cilacap No. : 718/Agr-ITP/HO/IV/2016 4-Apr-2016 4-Apr-2017
30 Putra Sumber Utama Timber No. : 490/Agr- 3-Nov-2015 3-Nov-2016

Paraf Pihak Perusahaan: ............................ Paraf Tim Pengawas: ................ hal 54 dari 80
No
Waste Generator No. Kontrak Tanggal Tanggal Masa berlaku
.
ITP/CTR/XI/2015
31 Ristra Indolab No. : 713/Agr-ITP/HO/III/2016 7-Mar-2016 7-Mar-2017
No. : 504/Agr-
32 Sanova ITP/CTR/XI/2015 3-Nov-2015 3-Nov-2016
No. : 391/Agr-
33 Showa Indonesia Mfg ITP/CTR/XI/2015 3-Nov-2015 3-Nov-2016
No. : 531/Agr-
34 SKF Indonesia ITP/CTR/XI/2015 3-Nov-2015 3-Nov-2016
No. : 610/Agr-
35 Spinmill Indah Industry ITP/CTR/XI/2015 3-Nov-2015 3-Nov-2016
Sumber Graha Sejahtera – No. : 556/Agr-
36 Balaraja ITP/CTR/XI/2015 3-Nov-2015 3-Nov-2016
No. : 409/Agr-
37 Sumco Indonesia ITP/CTR/XI/2015 3-Nov-2015 3-Nov-2016
No. : 730/AFR-
38 Sumi Asih ITP/HO/VII/2016 28-Jul-2016 28-Jul-2017
No. : 476/Agr-
39 Sumiden Serasi Wire Products ITP/CTR/XI/2015 3-Nov-2015 3-Nov-2016
No. : 462/Agr-
40 Waroeng Batok Industri ITP/CTR/XI/2015 3-Nov-2015 3-Nov-2016
No. : 724/Agr-
41 Wellbest Electronic Industri ITP/HO/VI/2016 1-Jun-2016 1-Jun-2017
Wisma Sandang Jaya Textile No. : 601/Agr-
42 Mills ITP/CTR/XI/2015 3-Nov-2015 3-Nov-2016
No. : 511/Agr-
43 Yamaha Indonesia ITP/CTR/XI/2015 3-Nov-2015 3-Nov-2016
44 Yamaha Indonesia Motor Mfg No. : 416/Agr-ITP/CTR/XI2015 3-Nov-2015 3-Nov-2016
No. : 417/Agr-
45 Yamaha Motor Mfg West Java ITP/CTR/XI/2015 3-Nov-2015 3-Nov-2016

5. Checklist Izin Pengelolaan Limbah B3


a. Tempat Penyimpanan Limbah B3 (SK. Bupati Bogor No. 658.31/04/Kpts- Dal/BLH/2015),
masa berlaku 5 Tahun ( 17 Pebruari 2015 s/d 17 Pebruari 2020)

No. DIKTUM KETAATAN KETERANGAN


(Kewajiban/Larangan) Ya Tidak

A. KETIGA:
Penanggungjawab Kegiatan mempunyai
kewajiban:
1. Mematuhi jenis limbah B3 yang disimpan  -- Perusahaan telah mematuhi jenis
berupa limbah infectious, Used Rag limbah B3 yang disimpan sesuai izin.
Contaminated, Laboratory Waste, Chemical,
Used Grease, Used Oil, Limbah lem,
Packaging eks B3, Rubber Print Chop
&Kanvas, Used Resin, Used FilterPVC, Used
Carbon Acyive, Sludge MFO, Used Rorkwall,

Paraf Pihak Perusahaan: ............................ Paraf Tim Pengawas: ................ hal 55 dari 80
No. DIKTUM KETAATAN KETERANGAN
(Kewajiban/Larangan) Ya Tidak

Used Lamp & Used Mercury Lamp, Ballast


Bekas, Asbes Bekas, Batu Batere Bekas, Accu
Bekas, Used Filter Oil, Logam Contaminated
by B3, Bata Tahan Api, Used Filter Bag
Contaminated by B3, Used Solar, Mercury
Waste, Electronics Waste dari kegiatannya;
2. Mengikuti persyaratan yang dicantumkan  -- Perusahaan telah mengikuti
pada Keputusan Kepala Bapedal Nomor: Kep- persyaratan sesuai Keputusan Kepala
01/Bapedal/09/1995 tentang Tata Cara dan Bapedal Nomor: Kep-
Persyaratan Teknis Penyimpanan dan 01/Bapedal/09/1995 tentang Tata Cara
Pengumpulan Limbah B3 dalam Lampiran dan Persyaratan Teknis Penyimpanan
butir 2 dan 3.1; dan Pengumpulan Limbah B3 dalam
Lampiran butir 2 dan 3.1;
3. Melaksanakan tata cara penyimpanan:
a. Mengatur semua limbah B3 yang  -- Perusahaan telah mengatur semua
disimpan sesuai jenis, karakteristiknya, limbah B3 yang disimpan sesuai jenis,
pada tempat yang sudah ditentukan; karakteristiknya, pada tempat yang
sudah ditentukan.
b. Mengindari tumpahan, ceceran dari jenis-  -- Tidak terdapat tumpahan, ceceran dari
jenis limbah B3 yang disimpan khususnya jenis-jenis limbah B3 yang disimpan
yang mudah terbakar atau meledak, dan khususnya yang mudah terbakar atau
prosedur housekeeping yang baik harus meledak, dan telah melaksanakan
dilaksanakan; prosedur housekeeping yang baik.
c. Mencatat setiap terjadi perpindahan  -- Perusahaan telah melakukan
limbah B3 yang keluar dan masuk tempat pencatatan terhadap semua jenis
penyimpanan sesuai jenis dan jumlahnya limbah B3 yang dihasilkan ke dalam
ke dalam lembar kegiatan limbah B3 Neraca Limbah B3.
seperti tercantum dalam Lampiran I dan
mengisi neraca limbah periode waktu
penaatan tertentu seperti tercantum
dalam lampiran II.
4. Lama waktu penyimpanan limbah B3 paling
lama 90 (sembilan puluh) hari:
a. 90 (sembilan puluh) hari sejak Limbah B3  -- Perusahaan telah melakukan
dihasilkan, untuk Limbah B3 yang penyimpanan limbah B3 90 (sembilan
dihasilkan sebesar 50 kg (lima puluh puluh) hari sejak Limbah B3 dihasilkan,
kilogram) per hari atau lebih; untuk Limbah B3 yang dihasilkan
sebesar 50 kg (lima puluh kilogram) per
hari atau lebih.
b. 180 (seratus delapan puluh) hari sejak  -- Perusahaan telah melakukan
Limbah B3 dihasilkan, untuk Limbah B3 penyimpanan limbah B3 180 (seratus
yang dihasilkan sebesar 50 kg (lima puluh delapan puluh) hari sejak Limbah B3
kilogram) per hari untuk Limbah B3 dihasilkan, untuk Limbah B3 yang
kategori 1; dihasilkan sebesar 50 kg (lima puluh
kilogram) per hari untuk Limbah B3
kategori 1.
c. 365 (tiga ratus enam puluh lima) hari  -- Perusahaan telah melakukan
sejak Limbah B3 dihasilkan, untuk Limbah penyimpanan limbah B3 (tiga ratus

Paraf Pihak Perusahaan: ............................ Paraf Tim Pengawas: ................ hal 56 dari 80
No. DIKTUM KETAATAN KETERANGAN
(Kewajiban/Larangan) Ya Tidak

B3 yang dihasilkan sebesar 50 kg (lima enam puluh lima) hari sejak Limbah B3
puluh kilogram) per hari untuk limbah B3 dihasilkan, untuk Limbah B3 yang
kategori 2 dari sumber tidak spesifik dan dihasilkan, untuk Limbah B3 kategori 2
sumber umum; atau dari sumber spesifik khusus.
d. 365 (tiga ratus enam puluh lima) hari  -- Perusahaan telah melakukan
sejak Limbah B3 dihasilkan, untuk Limbah penyimpanan limbah B3 365 (tiga ratus
B3 yang dihasilkan, untuk Limbah B3 enam puluh lima) hari sejak Limbah B3
kategori 2 dari sumber spesifik khusus. dihasilkan, untuk Limbah B3 yang
dihasilkan, untuk Limbah B3 kategori 2
dari sumber spesifik khusus.
5. Limbah yang disimpan wajib diupayakan
sebagai berikut:
a. langsung diangkut atau dibawa oleh Limbah B3 yang dihasilkan telah
perusahaan pengumpul dan ke fasilitas diangkut oleh pihak ketiga berizin ke
pengolahan, yang telah mempunyai izin fasilitas pengolahan, yang telah
dari Kementerian Lingkungan Hidup dan mempunyai izin dari Kementerian
Kehutanan Republik Indonesia; Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Republik Indonesia.
b. dilakukan upaya 3R (reuse, recycle,  -- Perusahaan melakukan pemanfaatan
recovery) untuk keperluan sendiri, sesuai Limbah B3 sebagai bahan bakar
sifat dan karakteristik limbah tersebut alternatif (Alternatif Fuel/AF)
dengan mengacu kepada peraturan yang
berlaku;
c. dimanfaatkan oleh pihak lain sebagai -- --
bahan baku dan pendukung kegiatan
industry tertentu, yang telah mempunyai
izin pemanfaatan dari Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutan Republik
Indonesia
KEEMPAT
Penanggungjawab kegiatan wajib mematuhi
persyaratan-persyaratan sebagai berikut:
1. Jenis limbah B3 yang disimpan
a. Penanggung jawab Kegiatan tidak  -- Perusahaan tidak menyimpan dan
diperkenankan menyimpan dan menerima menerima limbah B3, dari pihak atau
limbah B3, dari pihak atau sumber lain , sumber lain , selain yang tercantum
selain yang tercantum pada Diktum KETIGA pada Diktum KETIGA butir 1;
butir 1;
b. Jika menyimpan jenis limbah B3 diluar  -- Apabila menyimpan jenis limbah B3
Diktum KETIGA butir 1, maka diluar Diktum KETIGA butir 1,
penanggungjawab Kegiatan wajib perusahaan akan melaporkan atau
melaporkan atau konsultasi ke Badan konsultasi ke Badan Lingkungan Hidup
Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor; Kabupaten Bogor.
c. Simbol dan label kemasan disesuaikan  -- Simbol dan label kemasan telah sesuai
dengan jenis dan karakteristik Limbah B3. dengan jenis dan karakteristik Limbah
B3
2. Bangunan penyimpanan.
a. rancang bangun dan luas penyimpanan

Paraf Pihak Perusahaan: ............................ Paraf Tim Pengawas: ................ hal 57 dari 80
No. DIKTUM KETAATAN KETERANGAN
(Kewajiban/Larangan) Ya Tidak

sesuai dengan jenis, jumlah dan


karakteristik limbah B3 yang dimiliki:
i. tempat penyimpanan LB3 berukuran:  -- Ukuran tempat penyimpanan telah
16 m x 24 m, terletak di titik koordinat sesuai yaitu: 16 m x 24 m, terletak di
S: 06028’31,4’ dan E: 106053’54,5”; titik koordinat S: 06028’31,4’ dan E:
106053’54,5”;
ii. lay out tempat penyimpanan seperti  -- lay out tempat penyimpanan sesuai
terlampir di Lampiran III; pada Lampiran III
iii. desain tempat penyimpanan seperti  -- lay out tempat penyimpanan sesuai
terlampir di Lampiran IV. Lampiran III
b. kondisi tempat penyimpanan tersebut di  -- Perusahaan tidak akan
butir 2.a diatas tidak dapat diubah ataupun merubah/memindah bangunan TPS
dipindah tanpa seizin Badan Lingkungan Limbah B3 tanpa seizin Badan
Hidup Kabupaten Bogor; Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor.
c. tidak diperkenankan menyimpan  -- Perusahaan tidak menyimpan
(sementara) limbah B3 di tempat lain selain (sementara) limbah B3 di tempat lain
tempat penyimpanan sebagaimana butir selain tempat penyimpanan
2.a; sebagaimana butir 2.a
d. butir 2.a diatas harus mengacu pada  -- Bangunan tempat penyimpanan
Keputusan Kepala Bapeda Nomor: Kep- Limbah B3 telah mengacu pada
01/Bapedal/09/1995 tentang Tata Cara dan Keputusan Kepala Bapeda Nomor: Kep-
Persyaratan Teknis Penyimpanan dan 01/Bapedal/09/1995 tentang Tata Cara
Pengumpulan Limbah B3 dalam lampiran dan Persyaratan Teknis Penyimpanan
3.2. dan Pengumpulan Limbah B3 dalam
lampiran 3.2.
3. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)  -- Perusahaan telah memiliki Peralatan
Peralatan keselamatan dan kesehatan kerja keselamatan dan kesehatan kerja yang
yang umum (stándar) harus dimiliki oleh umum (stándar) yaitu Peralatan
Penanggungjawab Kegiatan, termasuk antara keselamatan dan kesehatan kerja yang
lain alarm, peralatan pemadam kebakaran, umum (stándar)
shower/eye wash, fasilitas pertolongan
pertama, dan pintu darurat.
KELIMA:
Penanggungjawab Kegiatan diwajibkan
melaporkan realisasi kegiatan penyimpanan
limbah B3, sebagaimana Diktum KETIGA butir 3
dan 4, sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan sekali
kepada:
a. Menteri Negara Lingkungan Hidup u.p. Deputi  -- Perusahaan telah melaporkan realisasi
Bidang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan kegiatan penyimpanan limbah B3 ke
Beracun, Limbah Bahan Berbahaya dan KLHK
Beracun, dan Sampah;
b. Gubernur Jawa Barat u.p Kepala Badan  -- Perusahaan telah melaporkan realisasi
Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat; dan kegiatan penyimpanan limbah B3 ke
BLHD Provinsi Jawa Barat
c. Bupati Bogor u.p. Kepala Badan Lingkungan  -- Perusahaan telah melaporkan realisasi
Hidup Kabupaten Bogor. kegiatan penyimpanan Limbah B3 ke
BLH Kabupaten Bogor.

Paraf Pihak Perusahaan: ............................ Paraf Tim Pengawas: ................ hal 58 dari 80
b. Tempat Penyimpanan Limbah B3 (SK. Bupati Bogor No. 658.31/05/Kpts- Dal/BLH/2015),
masa berlaku 5 Tahun ( 17 Pebruari 2015 s/d 17 Pebruari 2020)

No. DIKTUM KETAATAN KETERANGAN


(Kewajiban/Larangan) Ya Tidak

A. KETIGA:
Penanggungjawab Kegiatan mempunyai
kewajiban:
1. Mematuhi jenis limbah B3 yang disimpan  -- Perusahaan telah mematuhi jenis
berupa limbah utility dari kegiatannya; limbah B3 yang disimpan sesuai izin.
2. Mengikuti persyaratan yang dicantumkan  -- Perusahaan telah mengikuti
pada Keputusan Kepala Bapedal Nomor: persyaratan sesuai Keputusan Kepala
Kep-01/Bapedal/09/1995 tentang Tata Cara Bapedal Nomor: Kep-
dan Persyaratan Teknis Penyimpanan dan 01/Bapedal/09/1995 tentang Tata Cara
Pengumpulan Limbah B3 dalam Lampiran dan Persyaratan Teknis Penyimpanan
butir 2 dan 3.1; dan Pengumpulan Limbah B3 dalam
Lampiran butir 2 dan 3.1;
3. Melaksanakan tata cara penyimpanan:
a. Mengatur semua limbah B3 yang  -- Perusahaan telah mengatur semua
disimpan sesuai jenis, karakteristiknya, limbah B3 yang disimpan sesuai jenis,
pada tempat yang sudah ditentukan; karakteristiknya, pada tempat yang
sudah ditentukan.
b. Mengindari tumpahan, ceceran dari  -- Tidak terdapat tumpahan, ceceran dari
jenis-jenis limbah B3 yang disimpan jenis-jenis limbah B3 yang disimpan
khususnya yang mudah terbakar atau khususnya yang mudah terbakar atau
meledak, dan prosedur housekeeping meledak, dan telah melaksanakan
yang baik harus dilaksanakan; prosedur housekeeping yang baik.
c. Mencatat setiap terjadi perpindahan  -- Perusahaan telah melakukan
limbah B3 yang keluar dan masuk pencatatan terhadap semua jenis
tempat penyimpanan sesuai jenis dan limbah B3 yang dihasilkan ke dalam
jumlahnya ke dalam lembar kegiatan Neraca Limbah B3.
limbah B3 seperti tercantum dalam
Lampiran I dan mengisi neraca limbah
periode waktu penaatan tertentu
seperti tercantum dalam lampiran II.
4. Lama waktu penyimpanan limbah B3 paling
lama 90 (sembilan puluh) hari:
a. 90 (sembilan puluh) hari sejak Limbah B3  -- Perusahaan telah melakukan
dihasilkan, untuk Limbah B3 yang penyimpanan limbah B3 90 (sembilan
dihasilkan sebesar 50 kg (lima puluh puluh) hari sejak Limbah B3 dihasilkan,
kilogram) per hari atau lebih; untuk Limbah B3 yang dihasilkan
sebesar 50 kg (lima puluh kilogram) per
hari atau lebih.
b. 180 (seratus delapan puluh) hari sejak  -- Perusahaan telah melakukan
Limbah B3 dihasilkan, untuk Limbah B3 penyimpanan limbah B3 180 (seratus
yang dihasilkan sebesar 50 kg (lima puluh delapan puluh) hari sejak Limbah B3
kilogram) per hari untuk Limbah B3 dihasilkan, untuk Limbah B3 yang
kategori 1; dihasilkan sebesar 50 kg (lima puluh
kilogram) per hari untuk Limbah B3

Paraf Pihak Perusahaan: ............................ Paraf Tim Pengawas: ................ hal 59 dari 80
No. DIKTUM KETAATAN KETERANGAN
(Kewajiban/Larangan) Ya Tidak

kategori 1.
c. 365 (tiga ratus enam puluh lima) hari  -- Perusahaan telah melakukan
sejak Limbah B3 dihasilkan, untuk penyimpanan limbah B3 (tiga ratus
Limbah B3 yang dihasilkan sebesar 50 kg enam puluh lima) hari sejak Limbah B3
(lima puluh kilogram) per hari untuk dihasilkan, untuk Limbah B3 yang
limbah B3 kategori 2 dari sumber tidak dihasilkan, untuk Limbah B3 kategori 2
spesifik dan sumber umum; atau dari sumber spesifik khusus.
d. 365 (tiga ratus enam puluh lima) hari  -- Perusahaan telah melakukan
sejak Limbah B3 dihasilkan, untuk penyimpanan limbah B3 365 (tiga ratus
Limbah B3 yang dihasilkan, untuk Limbah enam puluh lima) hari sejak Limbah B3
B3 kategori 2 dari sumber spesifik dihasilkan, untuk Limbah B3 yang
khusus. dihasilkan, untuk Limbah B3 kategori 2
dari sumber spesifik khusus.
5. Limbah yang disimpan wajib diupayakan
sebagai berikut:
a. langsung diangkut atau dibawa oleh Limbah B3 yang dihasilkan telah
perusahaan pengumpul dan ke fasilitas diangkut oleh pihak ketiga berizin ke
pengolahan, yang telah mempunyai izin fasilitas pengolahan, yang telah
dari Kementerian Lingkungan Hidup dan mempunyai izin dari Kementerian
Kehutanan Republik Indonesia; Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Republik Indonesia.
b. dilakukan upaya 3R (reuse, recycle,  -- Perusahaan melakukan pemanfaatan
recovery) untuk keperluan sendiri, sesuai Limbah B3 sebagai bahan bakar
sifat dan karakteristik limbah tersebut alternatif (Alternatif Fuel/AF)
dengan mengacu kepada peraturan yang
berlaku;
c. dimanfaatkan oleh pihak lain sebagai -- --
bahan baku dan pendukung kegiatan
industry tertentu, yang telah mempunyai
izin pemanfaatan dari Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutan Republik
Indonesia
KEEMPAT
Penanggungjawab kegiatan wajib mematuhi
persyaratan-persyaratan sebagai berikut:
1. Jenis limbah B3 yang disimpan
a. Penanggung jawab Kegiatan tidak  -- Perusahaan tidak menyimpan dan
diperkenankan menyimpan dan menerima menerima limbah B3, dari pihak atau
limbah B3, dari pihak atau sumber lain , sumber lain , selain yang tercantum
selain yang tercantum pada Diktum KETIGA pada Diktum KETIGA butir 1;
butir 1;
b. Jika menyimpan jenis limbah B3 diluar  -- Apabila menyimpan jenis limbah B3
Diktum KETIGA butir 1, maka diluar Diktum KETIGA butir 1,
penanggungjawab Kegiatan wajib perusahaan akan melaporkan atau
melaporkan atau konsultasi ke Badan konsultasi ke Badan Lingkungan Hidup
Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor; Kabupaten Bogor.
c. Simbol dan label kemasan disesuaikan  -- Simbol dan label kemasan telah sesuai
dengan jenis dan karakteristik Limbah B3. dengan jenis dan karakteristik Limbah

Paraf Pihak Perusahaan: ............................ Paraf Tim Pengawas: ................ hal 60 dari 80
No. DIKTUM KETAATAN KETERANGAN
(Kewajiban/Larangan) Ya Tidak

B3
2. Bangunan penyimpanan.
a. rancang bangun dan luas penyimpanan sesuai
dengan jenis, jumlah dan karakteristik limbah
B3 yang dimiliki:
i. tempat penyimpanan LB3 berukuran: 12  -- Ukuran tempat penyimpanan telah
m x 7,1 m x 2,95 m, terletak di titik sesuai yaitu: 16 m x 24 m, terletak di
koordinat S: 06028’975’ dan E: titik koordinat S: 06028’31,4’ dan E:
106053’511” dan tempat penyimpanan 106053’54,5”;
Lb3 berukuran: 12 m x 7,1 m x 2,95 m,
terletak di titik koordinat S: 06028’956’
dan E: 106053’475”.
ii. lay out tempat penyimpanan seperti  -- lay out tempat penyimpanan sesuai
terlampir di Lampiran III; pada Lampiran III
iii. desain tempat penyimpanan seperti  -- lay out tempat penyimpanan sesuai
terlampir di Lampiran IV. Lampiran III
b. kondisi tempat penyimpanan tersebut di butir  -- Perusahaan tidak akan
2.a diatas tidak dapat diubah ataupun merubah/memindah bangunan TPS
dipindah tanpa seizin Badan Lingkungan Hidup Limbah B3 tanpa seizin Badan
Kabupaten Bogor; Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor.
c. tidak diperkenankan menyimpan (sementara)  -- Perusahaan tidak menyimpan
limbah B3 di tempat lain selain tempat (sementara) limbah B3 di tempat lain
penyimpanan sebagaimana butir 2.a; selain tempat penyimpanan
sebagaimana butir 2.a
d. butir 2.a diatas harus mengacu pada  -- Bangunan tempat penyimpanan
Keputusan Kepala Bapeda Nomor: Kep- Limbah B3 telah mengacu pada
01/Bapedal/09/1995 tentang Tata Cara dan Keputusan Kepala Bapeda Nomor: Kep-
Persyaratan Teknis Penyimpanan dan 01/Bapedal/09/1995 tentang Tata Cara
Pengumpulan Limbah B3 dalam lampiran 3.2. dan Persyaratan Teknis Penyimpanan
dan Pengumpulan Limbah B3 dalam
lampiran 3.2.
3. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)  -- Perusahaan telah memiliki Peralatan
Peralatan keselamatan dan kesehatan kerja keselamatan dan kesehatan kerja yang
yang umum (stándar) harus dimiliki oleh umum (stándar) yaitu Peralatan
Penanggungjawab Kegiatan, termasuk antara keselamatan dan kesehatan kerja yang
lain alarm, peralatan pemadam kebakaran, umum (stándar)
shower/eye wash, fasilitas pertolongan
pertama, dan pintu darurat.
KELIMA:
Penanggungjawab Kegiatan diwajibkan
melaporkan realisasi kegiatan penyimpanan
limbah B3, sebagaimana Diktum KETIGA butir 3
dan 4, sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan sekali
kepada:
a. Menteri Negara Lingkungan Hidup u.p.  -- Perusahaan telah melaporkan realisasi
Deputi Bidang Pengelolaan Bahan Berbahaya kegiatan penyimpanan limbah B3 ke
dan Beracun, Limbah Bahan Berbahaya dan KLHK
Beracun, dan Sampah;

Paraf Pihak Perusahaan: ............................ Paraf Tim Pengawas: ................ hal 61 dari 80
No. DIKTUM KETAATAN KETERANGAN
(Kewajiban/Larangan) Ya Tidak

b. Gubernur Jawa Barat u.p Kepala Badan  -- Perusahaan telah melaporkan realisasi
Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat; dan kegiatan penyimpanan limbah B3 ke
BLHD Provinsi Jawa Barat
c. Bupati Bogor u.p. Kepala Badan Lingkungan  -- Perusahaan telah melaporkan realisasi
Hidup Kabupaten Bogor. kegiatan penyimpanan Limbah B3 ke
BLH Kabupaten Bogor.

c. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor
518/Menlhk-Setjen/2015 tentang Izin Pengelolaan Pemanfaatan Limbah Bahan Berbahaya
dan Beracun PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Unit Pabrik Citeureup

No. DIKTUM KETAATAN KETERANGAN


(Kewajiban/Larangan) Ya Tidak

A. KETIGA: √ Perusahan telah mengelola limbah B3


Limbah B3 sebagaimana dimaksud dalam Amar untuk kegiatan pemanfaatan Limbah B3
KEDUA dimanfaatkan oleh PT. Indocement dari bahan baku alternatif (Alternative
Tunggal Prakarsa Tbk sebagai bahan bakar Material/AM dan Bahan Bakar
alternatif (Alternatif Fule/AF) alternative (alternative Fuel/AF)
B. KEEMPAT:
Dalam melaksanakan kegiatan Pemanfaatan
Limbah B3 sebagaimana dimaksud dalam Amar
KETIGA penanggungjawab Usaha dan/atau
Kegiatan wajib:
1. Melakukan pengumpulan Limbah B3 √ Perusahaan telah melakukan
pengumpulan Limbah B3 sesuai dalam
AMAR KETIGA
2. Melakukan pemanfaatan Limbah B3 √ Perusahaan telah melakukan
Pemanfaatan Limbah B3 sesuai dalam
AMAR KETIGA
3.Melakukan pencatatan kegiatan Pemanfaatan √ Perusahaan telah melakukan pencatatan
Limbah B3 Limbah B3 sesuai dalam amar KETIGA
4.Melakukan pengelolaan lanjutan terhadap √ Perusahaan telah melakukan
Limbah B3 yang dihasilkan dari kegiatan pengelolaan lanjutan terhadap limbah
Pemanfaatan Limbah B3 dalam Keptusan ini. B3 yang dihasilkan dari kgiatan
pemanfaatan Limbah
5.Melakukan penanggulangan pencemaran dan √ Perusahaan telah melakukan melakukan
pemulihan fungsi lingkungan hidup dalam hal penanggulangan apabila terjadi
terjadi pencemaran dan/atau perusakan pencemaran dan pemulihan fungsi
lingkungan hidup lingkungan hidup dalam hal terjadi
pencemaran dan/atau perusakan
lingkungan hidup
6.Melaporkan tata kelola kegiatan Pemanfaatan
Limbah B3 paling sedikit 1 (satu) kali dalam 3
(tiga) bulan kepada:

a. Menteri Negara Lingkungan Hidup u.p. √ Perusahan telah melaporkan hasil


Deputi Bidang Pengelolaan Bahan Berbahaya kegiatan pemanfaatan Limbah B3

Paraf Pihak Perusahaan: ............................ Paraf Tim Pengawas: ................ hal 62 dari 80
No. DIKTUM KETAATAN KETERANGAN
(Kewajiban/Larangan) Ya Tidak

dan Beracun, Limbah Bahan Berbahaya dan Kepada Menteri Negara Lingkungan
Beracun, dan Sampah; Hidup u.p. Deputi Bidang Pengelolaan
Bahan Berbahaya dan Beracun, Limbah
Bahan Berbahaya dan Beracun, dan
Sampah
b. Gubernur Jawa Barat u.p Kepala Badan √ Perusahan telah melaporkan hasil
Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat; dan kegiatan pemanfaatan Limbah B3
Kepada Gubernur Jawa Barat u.p Kepala
Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa
Barat; dan

c. Bupati Bogor u.p. Kepala Badan Lingkungan √ Perusahan telah melaporkan hasil
Hidup Kabupaten Bogor kegiatan pemanfaatan Limbah B3
Kepada Bupati Bogor u.p. Kepala Badan
Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor

C. KELIMA
Pengumpulan Limbah B3 sebagaimana dimaksud
dalam Amar KEEMPAT angka 1 dilakukan dengan
ketentuan:
1. Melakukan pengumpulan atas Limbah B3 √ Perusahan telah melakukan
sebagaimana dimaksud dalam Amar KEDUA di pengumpulan Limbah B3 difasilitas
fasilitas tempat Pengumpulan Limbah B3 tempat pengumpulan Limbah B3
sebagaimana tercantum dalam Lampiran II
Keputusan Menteri
2. Bangunan pengumpulan sebagaimana √ Bangunan pengumpulan, kapasitas
dimaksud pada angka 1 harus memiliki Limbah B3 telah sesuai dengan jenis,
rancang bangun dengan kapasitas sesuai jumlah dan karakteristik Limbah B3 yang
dengan jenis, jumlah dan karakteristik Limbah disimpan
B3 yang disimpan.
3. Limbah B3 yang dikumpulkan khusus √ Limbah B3 yang dikumpulkan khusus
dimanfaatkan sebagai bahan baku alternatif dimanfaatakan sebagai bahan baku
(Alternative Material/AM) dan bahan bakar alternative material dan bahan bakar,
telah sesuai dengan izin yang dimiliki.
4. Melekati simbol dan label pada fasilitas √ Perusahan telah memasang simbol dan
Pengumpulan Limbah B3 sebagaimana label ditempat pengumpulan Limbah
dimaksud pada angka 1 sesuai dengan jenis B3, sesuai jenis dan karakteristik Limbah
dan karakteristik Limbah B3 yang diatur dalam B3 yang ada dalam Permen-LH no. 14
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 14 tahun 2013
Tahun 2013 tentang Simbol dan Label Limbah
B3.
5. Melakukan pengumpulan Limbah B3
sebagaimana dimaksud pada angka 1 dengan
cara:
a. mencegah terjadinya tumpahan Limbah B3 √ Perusahaan telah mencegah terjadinya
yang disimpan, keluar área pengumpulan tumpahan Limbah B3 yang disimpan,
dan melakukan prosedur tata laksana keluar área pengumpulan dan
rumah tangga yang baik (good house melakukan prosedur tata laksana rumah

Paraf Pihak Perusahaan: ............................ Paraf Tim Pengawas: ................ hal 63 dari 80
No. DIKTUM KETAATAN KETERANGAN
(Kewajiban/Larangan) Ya Tidak

keeping) tangga yang baik (good house keeping)


b. mencatat masuknya setiap Limbah b3 yang √ Perusahaan telah mencatat masuknya
masuk ke dalam tempat pengumpulan dan setiap Limbah B3 yang masuk ke dalam
mengisi neraca limbah sesuai dengan tempat pengumpulan dan di isi dalam
format sebagaimana tercantum dalam neraca Limbah B3 (sesuai dengan izin
Lampiran III dan Lampiran IV Keputusan yang miliki)
Menteri ini.
6. Fasilitas tempat Pengumpulan Limbah B3 √ Perusahaan telah memasang fasilitas
memiliki peralatan keselamatan, kesehatan keselamatan kesehatan, SOP tanggap
kerja dan fasilitas tanggap darurat yang darurat, yaitu Alarm, peralatan
meliputi alarm, peralatan pemadam pemadam kebakaran dan, pancuran air
kebakaranp dan, pancuran air untuk untuk tubuh/mata (shower/eye wash),
tubuh/mata (shower/eye wash), dan fasilitas dan fasilitas tanggap darurat lainnya.
tanggap darurat lainnya.
D. KEENAM
Pemanfaatan Limbah B3 sebagaimana dimaksud
dalam AMAR KEEMPAT angka 2 dilakukan pada
fasilitas kiln dan fasilitas finish mil dengan
ketentuan:
1.Tahapan proses pemanfaatan Limbah B3
sebagai bahan baku alternatif (Alternatif
Material/AM) di failitas kiln dilakukan dengan
cara:
d. melakukan uji kecocokan karakteristik √ Perusahan telah melakukan uji
(compability test) terhadap Limbah B3. compability test untuk alternative
material (terlampir)
e. Limbah B3 yang saling cocok dilakukan √ Perusahaan telah melakukan proses
proses pencampuran dan pengadukan pencampuran dan pengadukan ( hasil
secara sistema batch di fasilitas mixing pit mixing alternative material) dari limbah
dalam rangka penyiapan awal Limbah B3 B3 yang saling cocok secara sistem
sebagai bahan baku Alternatif (Alternatif batch.
material/AM);
f. hasil proses pencampuran dan pengadukan
Limbah B3 sebagai bahan baku alternatif
(Alternative Material/AM) untuk setiap
batch harus memenuhi persyaratan berupa:

1. nilai kandungan total oksida SiO2 + √ Perusahaan telah melakukan proses


Al2O3 + Fe2O3 paling sedikit 50% (lima pencampuran dan pangadukan dengan
puluh persen) hasil total oksida paling sedikit 50%

2. kadar logam berat harus memenuhi √ Perusahaan telah melakukan proses


persyaratan sebagaimana tercantum pencampuran dan pangadukan dengan
dalam Lampiran V Keputusan Menteri hasil kadar logam berat telah memenuhi
ini. persyaratan :
sebagaimana tercantum dalam Lampiran
V Keputusan Menteri ini:
1. Arsen, As kadar maksimum 200

Paraf Pihak Perusahaan: ............................ Paraf Tim Pengawas: ................ hal 64 dari 80
No. DIKTUM KETAATAN KETERANGAN
(Kewajiban/Larangan) Ya Tidak

mg/kg berat kering


2. Antimoni, Sb kadar maksimum 200
mg/kg berat kering
3. Lead, Pb kadar maksimum 1000
mg/kg berat kering
4. Kadmium, Cd kadar maksimum 70
mg/kg berat kering
5. Krom total kadar maksimum 1500
mg/kg
6. Kobal, Co kadar maksimum 200
mg/kg berat kering
7. Tembaga, Cu kadar maksimum 1000
mg/kg berat kering
8. Nikel, Ni kadar maksimum 1000
mg/kg berat kering
9. Merkuri, Hg kadar maksimum 5
mg/kg berat kering
10. Selenium, Se kadar maksimum 50
mg/kg berat kering
11. Thalium, Tl kadar maksimum 30
mg/kg berat kering
12. Vanadium, V kadar maksimum 1000
mg/kg berat kering
13. Seng, Zn kadar maksimum 5000
mg/kg berat kering

g. melakukan uji laboratorium setiap batch √ Perusahaan telah melakukan uji


untuk pemenuhan persyaratan Limbah B3 laboratorium setiap batch untuk
sebagai bahan baku alternatif (Alternative pemenuhan persyaratan pencampuran
Material/AM) sebagaimana dimaksud pada dan pengadukan Limbah B3 sebagai
huruf c; bahan baku alternatif
h. bahan baku alternatif (Alternatif √ Perusahaan telah melakukan
material/AM) yang telah memenuhi mengumpanan bahan baku alternatif
persyaratan diumpankan ke fasilitas kiln yang telah memenuhi persyaratan total
bersama-sama dengan bahan baku dari oksida dan logam berat, bersama-sama
alam. dengan bahan baku dari alam.
2.Tahapan proses pemanfaatan Limbah B3 fasa
padat sebagai bahan bakar alternatif
( Alternative Fuel/AF) di fasilitas kiln dilakukan
dengan cara :
a.melakukan pencacahan atas limbah B3 fasa √ Perusahaan telah melakukan
padat dengan menggunakan shredder pencacahan Limbah B3 fasa padat
machine dengan menggunakan shredder machine
b.melakukan uji kecocokan karakteristik √ Perusahaan telah melakukan uji
(compobility test) terhadap limbah B3 fasa kecocokan karakteristik terhadap
padat Limbah B3 fasa padat
c.masing-masing limbah B3 fasa padat yang √ Perusahaan telah melakukan proses
saling cocok dilakukan proses pencampuran pencampuran dan pengadukan secara

Paraf Pihak Perusahaan: ............................ Paraf Tim Pengawas: ................ hal 65 dari 80
No. DIKTUM KETAATAN KETERANGAN
(Kewajiban/Larangan) Ya Tidak

dan pengadukan secara sistem batch; sistem batch terhadap masing-masing


Limbah B3 fasa padat yang saling cocok
d.hasil pencampuran dan pengadukan Limbah
B3 fasa padat sebagai bahan bakar alternatif
Limbah B3 (Alternative Fuel/AF) sebagai
dimaksud pada huruf c, harus memenuhi
persyaratan:
1). Kandungan kalori paling sedikit 2.500 √ Perusahaan telah melakukan hasil
kkal /kg (dua ribu lima ratus kilo kalori per pengujian laboratorium untuk
kilogram); Kandungan kalori dari 4000 kkal/kg
sampai dengan 5000 kkal/kg ,
memenuhi persyaratan dalam
ketentuan yang berlaku.
2). Kandungan Sulfur (S) paling banyak 1 % √ Perusahaan telah melakukan hasil
(lima belas persen) pengujian laboratorium untuk
Kandungan sulfur dari 0,15% sampai
dengan 0,40% , memenuhi persyaratan
dalam ketentuan yang berlaku.
3).Kandungan air (moisture) paling banyak √ Perusahan telah melakukan hasil
15% (lima belas persen) pengujian laboratorium untuk
Kandungan air dari 3,38% sampai
dengan 13,17% , memenuhi persyaratan
dalam ketentuan yang berlaku.
4).Kandungan total organik halida ( TOX) √  Perusahaan tidak melakukan uji
sebagai Fluorida (F) dan Klorida (Cl) paling kandungan total organik halida (TOX),
banyak 2% (dua persen) dari berat basah; karena pengujian tersebut
diperuntukan untuk fasa cair
sedangkan hasil pencampuran dan
pengadukan merupakan fasa padat.

 Perusahan telah melakukan hasil


pengujian laboratorium kandungan
klorida adalah 0,08% sampai dengan
0,39%, memenuhi persyaratan dalam
ketentuan yang berlaku
5). Kandungan Poly chlorinated Biphenils √ Perusahaan tidak melakukan uji
(PCBs) paling banyak 30% (tiga puluh kandungan PCBs karena pengujian
persen) dari TOX; tersebut diperuntukan untuk fasa cair
sedangkan hasil pencampuran dan
pengadukan merupakan fasa padat.
6).Kadar logam berat harus memenuhi √ Perusahaan telah melakukan proses
persyaratan sebagaimana Lampiran V yang pencampuran dan pangadukan dengan
merupakan bagian tidak terpisahkan dari hasil kadar logam berat telah memenuhi
Keputusan Menteri ini; persyaratan :
sebagaimana tercantum dalam Lampiran
V Keputusan Menteri ini:
1. Arsen, As kadar maksimum 200
mg/kg berat kering

Paraf Pihak Perusahaan: ............................ Paraf Tim Pengawas: ................ hal 66 dari 80
No. DIKTUM KETAATAN KETERANGAN
(Kewajiban/Larangan) Ya Tidak

2. Antimoni, Sb kadar maksimum 200


mg/kg berat kering
3. Lead, Pb kadar maksimum 1000
mg/kg berat kering
4. Kadmium, Cd kadar maksimum 70
mg/kg berat kering
5. Krom total kadar maksimum 1500
mg/kg
6. Kobal, Co kadar maksimum 200
mg/kg berat kering
7. Tembaga, Cu kadar maksimum
1000 mg/kg berat kering
8. Nikel, Ni kadar maksimum 1000
mg/kg berat kering
9. Merkuri, Hg kadar maksimum 5
mg/kg berat kering
10. Selenium, Se kadar maksimum 50
mg/kg berat kering
11. Thalium, Tl kadar maksimum 30
mg/kg berat kering
12. Vanadium, V kadar maksimum
1000 mg/kg berat kering
13. Seng, Zn kadar maksimum 5000
mg/kg berat kering

e.melakukan uji laboratorium setiap batch √ Perusahaan telah melakukan uji


masing-masing terhadap hasil pencampuran laboratorium setiap batch untuk
dan pengadukan Limbah B3 fasa padat untuk pemenuhan persyaratan pencampuran
memenuhi persyaratan Limbah B3 sebagai dan pengadukan Limbah B3 sebagai
bahan bakar alternatif (Alternative Fuel/AF) bahan bakar alternatif.
sebagai dimaksud pada huruf d;
f. bahan bakar alternatif (Alternatve /AF) fasa √ Perusahaan telah melakukan
padat yang telah memenuhi persyaratan mengumpanan bahan bakar alternatif di
diumpankan ke fasilitas kiln. fasilitas kiln yang telah memenuhi
persyaratan kandungan kalori,
kandungan sulfur, kandungan air,
kandungan TOX, kandungan PCBs, dan
kadar logam berat.
3.Tahapan proses Pemanfaatan Limbah B3
sebagai bahan bakar alternatif (Alternative
Material/AM) di fasilitas finish mill dilakukan
dengan cara:
1).Kandungan total oksida SiO2 + AL2O3 + √ Perusahan telah melakukan hasil
Fe2O3 paling sedikit 75 % (tujuh puluh pengujian laboratorium untuk
persen); Kandungan total oksida 98,65% ,
memenuhi persyaratan dalam
ketentuan yang berlaku
2).Kandungan Sulfur trioksida (SO3) paling √ Perusahan telah melakukan hasil

Paraf Pihak Perusahaan: ............................ Paraf Tim Pengawas: ................ hal 67 dari 80
No. DIKTUM KETAATAN KETERANGAN
(Kewajiban/Larangan) Ya Tidak

banyak 5 % (lima persen); pengujian laboratorium untuk


Kandungan Sulfur Trioksida (SO3)
0,45%, memenuhi persyaratan dalam
ketentuan yang berlaku
3). Nilai Loss of Ignition (LoI) paling banyak 3% √ Perusahan telah melakukan hasil
(tiga persen); pengujian laboratorium untuk Nilai Loss
of Ignition (LoI) 0,51% , memenuhi
persyaratan dalam ketentuan yang
berlaku
4). Konsentrasi aktivitas paling banyak 1 Bq /gr √  Amar KESEPULUH angka 1:
(becquere per gram) untuk tiap Melakukan uji konsentrasi aktivitas
radionuklida: Urainium – 238 (U-238), radionuklida sebagaimana dimaksud
Plumbum -210 (Pb-210), Radium -226 (Ra- dalam amar KEENAM angka 3 huruf
226), Radium -228 (Ra-228), Thorium -228 b angka 4), paling sedikit 1 (satu) kali
(Th-228), Thorium-230 (Th-230) dan dalam 2 (dua) tahun
Thorium-234 (Th-234)  Saat ini Indocement sedang mencari
Laboratorium yang dapat melakukan
pemeriksaan seluruh parameter
radionuklida (Surat Pernyataan
terlampir)
5).Persyaratan kandungan logam berat √ Perusahaan telah memanfaatkan
dalam Limbah B3 yang dimanfaatkan secara langsung sebagai bahan baku
secara langsung sebagai bahan baku alternatif (Alternative Material/AM)
alternatif (Alternative Material/AM) sebagaimna tercantum dalam Lampiran
sebagaimna tercantum dalam Lampiran V V Keputusan Menteri ini, dikecualikan
Keputusan Menteri ini, dikecualikan bagi bagi Limbah B3 dari sumber spesifik
Limbah B3 dari sumber spesifik khusus; khusus seperti Copper Slag, Granulated
Blast Furnace Slag, fly ash dan bottom
ash

6).Proses pemanfaatan Limbah B3 dari √ Perusahaan telah melakukan proses


sumber spesifik khusus, dapat pemanfaatan Limbah B3 dari sumber
dimanfaatkan langsung sebagai bahan baku spesifik khusus, langsung sebagai bahan
alternatif (Alternative Material/ AM) tanpa baku alternatif tanpa melalui proses
melalui proses pencampuran dan pencampuran dan pengadukan dengan
pengadukan dengan Limbah B3 lainnya, Limbah B3 lainnya, kecuali Limbah B3
kecuali Limbah B3 sludge IPAL yang Sludge IPAL yang bersumber dari
bersumber dari Industri Pulp dan kertas Industri Pulp dan kertas dengan kode
dengan kode limbah B411. limbah B411
a.dihaluskan dalam bal mill bersama-sama √ Perusahaan telah melakukan
dengan bahan baku klinker untuk langsung pemanfaatan Limbah B3 dari sumber
menghasilkan produk semen; spesifik khusus dihaluskan dalam ball
mill bersama-sama dengan bahan baku
klinker untuk menghasilkan produk
semen
b. Jenis Limbah B3 dari spesifik khusus √ Perusahaan saat ini tidak memanfaatkan
yang dimanfaatkan sebagai bahan baku LB3 Fly ash di Fasiitas Finish Mill dengan
alternatif (Alternative Material /AM) di alasan memiliki potensi mempengaruhi

Paraf Pihak Perusahaan: ............................ Paraf Tim Pengawas: ................ hal 68 dari 80
No. DIKTUM KETAATAN KETERANGAN
(Kewajiban/Larangan) Ya Tidak

fasilitas finish mill adalah limbah kualitas produk semen (Surat


granulated blast furnace slag (kode limbah Pernyataan terlampir)
B402), limbah fly ash (kode limbah B409),
dan limbah gipsum (kode limbah B414)
yang haru memenuhi persyaratan:
E. KETUJUH:
Pengelolaan lanjutan terhadap Limbah B3 yang
dihasilkan dari kegiatan Internal PT Indocement
Tunggal Prakarsa Tbk. Pabrik Citeureup dan akibat
dari kegiatan Pengumpulan dan Pemanfaatan
Limbah B3 sebagaimana dimaksud Amar
KEEMPAT angka 4, dilakukan dengan ketentuan:

1. Limbah B3 Internal yang dihasilkan dari √ Perusahaan telah melakukan


kegiatan harian PT. Indocement Tunggal pemanfaatan Limbah B3 internal di yang
Prakarsa Tbk Pabrik Citeureup yang dihasilkan dari kegiatan harian sebagai
memenuhi spesifikasi sebagai alternatif bahan baku alternatif dan bahan bakar
bahan baku (Alternatine Naterial/AM) dan alternatif yang memenuhi spesifikasi
alternatif bahan bakar (Alternatif Fuel/AF) (Sesuai dengan aturan yang dimiliki)
dapat dimanfaatkan di fasilitas kiln.

2. Limbah B3 yang terbentuk akibat dari √ Perusahaan telah melakukan


kegiatan Pemanfaatan Limbah B3 dalam pengelolaan lebih lanjut untuk Limbah
Keputusan Menteri ini, wajib dikelola lebih B3 yang terbentuk akibat dari kegiatan
lanjut oleh Penanggung jawab. Usaha Pemanfaatan Limbah B3. (Sesuai dengan
dan/atau Kegiatan dan/atau Penimbunan peraturan yang dimiliki)
Limbah B3 yang telah mendapatkan izin dari
Menteri.
3. Limbah B3 cair yang terbentuk akibat √ Perusahaan telah melakukan
kegiatan Pemanfaatan Limbah B3 wajib pengelolaan Limbah B3 cair yang
dikelola sesuai dengan ketentuan peraturan terbentuk akibat pemanfaatan Limbah
limbah cair yang berlaku. B3 (Water Separator)
F. KEDELAPAN:
Spesifikasi teknologi kiln untuk proses
Pemanfaatan Limbah B3 sebagai bahan baku
alternatif (Alternative Material/AM) dan produk
Pemanafaatan Limabh B3 wajib memenuhi
ketentuan:
1. Jenis : kiln √ Perusahaan telah melakukan proses
pemanfaatan sesuai dengan jenis kiln
yang dimiliki
2. Jumlah :9 unit kiln (P.1.P.2.P.3.P.4.P.6.P.7,P8, √  P1 dan P2 pada saat pengawasan
P.11. dan P.14) dilapangan tidak beroperasi, karena
permintaan pasar menurun (Surat
Pernyataan Terlampir).

 Sedangkan P.3.P.4.P.6.P.7, P8, P.11.


dan P.14 sesuai dengan aturan yang

Paraf Pihak Perusahaan: ............................ Paraf Tim Pengawas: ................ hal 69 dari 80
No. DIKTUM KETAATAN KETERANGAN
(Kewajiban/Larangan) Ya Tidak

dimiliki
3. Suhu Pembakar: 1.400 – 1600 C (Seribu empat √ Perusahaan telah melakukan proses
ratus sampai dengan seribu enam ratus pemanfaatan Limbah B3 dengan suhu
derajat celsius). pembakaran 1.400 – 1600 C
4. Sistem Pegumpanan: kontinyu √ Perusahaan telah melakukan proses
pemanfaatan Limbah B3 secara sistem
pengumpanan kontinyu
5. Kapasitas alat: √  Untuk P1 dan P2 pada saat
a. P1. Paling tinggi 2.000 ton/hari (dua ribu pengawasan di lapangan tidak
ton per hari) klinker; beroperasi, karena pasaran
b. P.2. . Paling tinggi 1.656 ton/hari (seribu menurun.
enam ratus lima puluh enamton per hari)  Untuk P.3.P.4.P.6.P.7, P8, P.11. dan
klinker P.14 telah sesuai dengan aturan
c. P.3. Paling tinggi 3.188 ton/hari (tiga ribu yang dimiliki
seratus delapan puluh delapan ton per
hari) klinker
d. P.4 . Paling tinggi 3.188 ton/hari (tiga ribu
seratus delapan puluh delapan ton per
hari) klinker.
e. P.6. Paling tinggi 4.594 ton/hari (empat
ribu lima ratus sembilan puluh empat ton
per hari) klinker
f. P.7, Paling tinggi 5.500 ton/hari (lima ribu
lima ratus ton per hari) klinker
g. P.8 . Paling tinggi 5.500 ton/hari (lima ribu
lima ratus ton per hari) klinker
h. P.11 . Paling tinggi 7.500 ton/hari (tujuh
ribu lima ratus ton per hari) klinker
i. P.14. Paling tinggi 10.000 ton/hari (sepuluh
ribu ton per hari) klinker.
6. Alat pengendalia : electric precipitator √ Perusahaan telah memiliki alat
(EP).Pencemaran udara cyclon dan dust pengendalian electric precipitator
collector (EP).Pencemaran udara cyclon dan dust
collector
7. Tinggi cerobong : √  Untuk P1 dan P2 pada saat
P.1: 63 m (enam puluh tiga meter: pengawasan dilapangan tidak
P.2: 63 m (enam puluh tiga meter): beroperasi, karena permintaan pasar
P.3: 37m (tiga puluh tujuh meter): menurun
P.4: 60 m (enam puluh meter):  Untuk P.3.P.4.P.6.P.7,P8, P.11. dan
P.6: 80 m (delapan puluh meter): P.14 telah sesuai dengan aturan yang
P.7: 105 m (seratus lima meter): dimiliki
P.8: 105 m (seratus lima meter):
P.11: 115 m (seratus lima belas meter):
P.14: 158 m (seratus lima puluh delapan
meter).

Paraf Pihak Perusahaan: ............................ Paraf Tim Pengawas: ................ hal 70 dari 80
No. DIKTUM KETAATAN KETERANGAN
(Kewajiban/Larangan) Ya Tidak

8. Diameter Cerobong: √
P.1: 2,85 m (dua koma delapan puluh lima  Untuk P1 dan P2 pada saat
meter) pengawasan dilapang Kiln tidak
P.2: 2,85 m (dua koma delapan puluh lima beroperasi, karena permintaan pasar
meter) menurun.
P.3: 3,20 m (tiga koma dua puluh meter)  Untuk P.3.P.4.P.6.7P,P8, P.11. dan
P.4: 4,50 m (empat koma lima puluh meter) P.14 telah sesuai dengan aturan yang
P.6: 4,60 m (empat koma enam puluh meter) dimiliki
P.7: 6 m (enam meter)
P.8: 6 m (enam meter)
P.11: 6,40 m (enam koma empat puluh lima
meter)
P.14: 7,5 m (tujuh koma lima meter)
9. Memenuhi syarat mutu produk semen sesuai √  Untuk P1 dan P2 pada saat
Standar Nasional Indonesia (SNI) 15-2049- pengawasan dilapangan tidak
2004 untuk semen portland dan Standar beroperasi, karena permintaan pasar
Nasional Indonesia (SNI) 7064:2014 untuk menurun
semen portland komposit.  Untuk P.3.P.4.P.6. P.7,P.8, P.11. dan
P.14 telah sesuai dengan sesuai
Standar Nasional Indonesia (SNI) 15-
2049-2004 untuk semen portland dan
Standar Nasional Indonesia (SNI)
7064:2014 untuk semen portland
komposit.
G. KESEMBILAN :
Pencatatan kegiatan pemanfaatan Limbah B3
sebagaimana dimaksud didalam Amar KEEMPAT
angka 3, dilakukan secara terus menerus
terhadap:

1. Uraian, kode limbah, jumlah dan sumber √ Perusahaan telah mencatat di dalam
Limbah B3 yang dikumpulkan pada fasilitas logbook semua kegiatan pemanfaatan,
Pengumpulan Limbah B3 dalam satuan uraian, kode limbah, jumlah dan sumber
ton/bulan; Limbah B3, pada tempat Pengumpulan
Limbah B3 dalam satuan ton/bulan.
2. Uraian, kode limbah, jumlah Limbah dan √ Perusahaan telah mencataat, uraian,
sumber Limbah B3 yang dimanfaatkan sebagai kode limbah, jumlah Limbah dan
bahan baku alternatif (Alternative sumber Limbah B3, yang dimanfaatkan
Material/AM dalam satuan ton/bulan; sebagai bahan baku alternative
Material /AM dalam satuan ton/bulan
3. Uraian, kode limbah, jumlah dan sumber √ Perusahaan telah mencataat, uraian,
Limbah B3 yang dimanfaatkan sebagai bahan kode limbah, jumlah Limbah dan
bakar alternatif (Alternative Fuel/AF dalam sumber Limbah B3, yang dimanfaatkan
satuan ton/bulan; sebagai bahan baku alternative
Material /AF dalam satuan ton/bulan
4. Uraian, kode limbah, jumlah dan sumber - Perusahaan tidak menyerahkan LB 3
Limbah B3 yang diserahkan kepada Penimbun Eksternal kepada penimbun
Limbah B3 dalam satuan ton/bulan.

Paraf Pihak Perusahaan: ............................ Paraf Tim Pengawas: ................ hal 71 dari 80
No. DIKTUM KETAATAN KETERANGAN
(Kewajiban/Larangan) Ya Tidak

H. KESEPULUH:
Dalam melaksanakan kegiatan Pemanfaatan
Limbah B3, Penanggung jawab Usaha dan/atau
Kegiatan wajib:

1. Melakukan uji konsentrasi aktivitas √  Amar KESEPULUH angka 1: Melakukan


radionuklida sebagaimana dimaksud uji konsentrasi aktivitas radionuklida
dalam AMAR KEENAM angka 3, huruf b, sebagaimana dimaksud dalam amar
angka 4), paling sedikit 1 (satu) kali dalam KEENAM angka 3 huruf b angka 4),
2 (dua) tahun; paling sedikit 1 (satu) kali dalam 2
(dua) tahun

 Saat ini Indocement sedang mencari


Laboratorium yang dapat melakukan
pemeriksaan seluruh parameter
radionuklida (Surat Pernyataan
terlampir
2. Melakukan uji emisi udara di fasilitas √ Perusahaan telah melakukan uji emisi
cerobong kiln paling sedikit 1 (satu) kali udara (sesuai dengan laporan Triwulan I
dalam 6 (enam) bulan; dan II)

3. Melakukan uji dioksin furan paling sedikit √ Perusahaan telah melakukan uji dioxin
1 (satu) kali dalam 2 (dua) tahun; furan (pengukuran terakhir dilakukan
pada bulan Desember 2015)
4. Memenuhi baku mutu emisi udara √ Perusahaan telah melakukan ui emisi
sebagaimana tercantum dalam Lampiran udara (sesuai dengan laporan Triwulan I
VI Keputusan Menteri ini; dan II)

5. Melakukan uji sebagaimana angka 1 √ Perusahaan telah melakukan uji dengan


sampai dengan angka 4 dengan menggunakan Laboratorium ITB (Kiln)
menggunakan laboratorium yang telah Laboratorium UNILAB, Laboratorium
terakreditasi dan menerapkan Good Mutu Agung Lestari
Laboratory Practices (GLP).
I. KESEBELAS:
Dalam melaksanakan kegiatan Pemanfaatan
Limbah B3, penanggung jawab usaha dan/atau
kegiatan dilarang:

1. Melakukan kegiatan Pengumpulan dan √ Perusahaan telah memanfaatkan limbah


Pemanfaatan Limbah B3, selain Limbah B3 B3 sesuai dengan Lampiran I
sebagaimana dimaksud dalam AMAR KEDUA:

2. Memanfaatkan Limbah B3 yang tidak √ Perusahaan telah menfaatkan limbah B3


memenuhi persyaratan sebagaimana , yang sesuai dengan AMAR KEENAM)
dimaksud dalam AMAR KEENAM.
J. KEDUABELAS: √
Dalam melaksanakan Izin Pengelolaan Limbah
Bahan Berbahaya dan Bercun untuk kegiatan

Paraf Pihak Perusahaan: ............................ Paraf Tim Pengawas: ................ hal 72 dari 80
No. DIKTUM KETAATAN KETERANGAN
(Kewajiban/Larangan) Ya Tidak

Pemanfaatan Limbah B3 sebagaimana dimaksud


dalam AMAR KEEMPAT Menteri menugaskan
Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup (PPLH) untuk
melakukan Pengawasan.

F. PEMERIKSAAN ALAT TRANSPORTASI LIMBAH B3


a. Alat transportasi yang digunakan sesuai dengan rekomendasi dari Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan izin dari Dinas Perhubungan Darat - Departemen
Perhubungan.
b. Alat angkut sudah dilengkapi simbol limbah B3 dan nama perusahaan pengangkut.
c. Jenis limbah B3 yang diangkut sesuai dengan izin dari Kementerian Lingkungan Hidup
dan Kehutanan.
d. Limbah B3 yang diangkut berasal dari penghasil limbah B3 yang sudah mempunyai
kontrak kerjasama dengan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.

G. PEMERIKSAAN PENGELOLAAN SAMPAH NON B3

PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. telah melakukan segregasi (pemilahan) sampah organik
dan an organik.

Pelaksanaan dan temuan fakta-fakta pengawasan penaatan lingkungan hidup ini diketahui dan
dibenarkan oleh pihak PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. :

Setia Wijaya
Nama - Jabatan :
General Manager
Jabatan :
No. Telepon dan Email :
Tanda Tangan :
__________________
Nama - Jabatan : Iwan Sabar
Jabatan : Corporate SHE Manager
No. Telepon dan Email :
Tanda Tangan :
__________________

Demikian Berita Acara Pelaksanaan Pengawasan Lingkungan Hidup pada PT Indocement Tunggal
Prakarsa Tbk. dibuat dengan sebenar-benarnya dan mengingat Sumpah Jabatan.
Yang melakukan Pengawasan:
PPLH : Tanda tangan

1. Dewi Sri Kurniawati, S.Si, M.Si : ………………………….

2. Riadi Oesman : ………………………….

Paraf Pihak Perusahaan: ............................ Paraf Tim Pengawas: ................ hal 73 dari 80
3. Dewi Untari : ………………………….

4. Subki : ………………………….

Saksi-Saksi :
Nama - Jabatan : FX Bambang Budi
Jabatan : Utility Division Manager
No. Telepon dan Email :
Tanda Tangan :
__________________
Nama - Jabatan : Prawiratno
Jabatan : Mining Department Head
No. Telepon dan Email :
Tanda Tangan :
__________________

Nama - Jabatan : Ridwan Hermawan S.


Jabatan : AFR Department Head
No. Telepon dan Email :
Tanda Tangan :
__________________

BERITA ACARA
PENGAMBILAN FOTO PENGAWASAN LINGKUNGAN HIDUP

Pada SENIN s/d RABU tanggal DUA PULUH ENAM s/d DUA PULUH DELAPAN tahun DUA RIBU ENAM
BELAS, pukul 09.00 Waktu Indonesia Bagian Barat, di Jl. Mayor Oking Jayaatmadja – Citeureup,
Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, kami yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Usaha dan/atau Kegiatan : PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.


Lokasi Usaha dan/atau Kegiatan : Jl. Mayor Oking Jayaatmadja – Citeureup

Petugas yang mengambil foto :

Nama : 1. Dewi Sri Kurniawati


2. Dewi Untari
Instansi : Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Tanda Tangan :

1.
2.

Paraf Pihak Perusahaan: ............................ Paraf Tim Pengawas: ................ hal 74 dari 80
Pengambilan foto disaksikan dan diketahui oleh pihak PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk:

Nama : Guruh Rusdiyanto


Jabatan : Senior Corporate Environment Staff

Tanda Tangan : ..................................................

Demikian Berita Acara Pengambilan Foto ini dibuat dengan sebenar-benarnya.

Paraf Pihak Perusahaan: ............................ Paraf Tim Pengawas: ................ hal 75 dari 80
LAMPIRAN FOTO-FOTO
A. KEGIATAN TAMBANG

Areal Penambangan Quarry D (batu kapur) pada saat dilakukan air blast pada batu kapur

Tanda jenis spesies di lahan reklamasi serta rumah pembibitan untuk revegetasi

B. PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR

Kordinat
S.06031’52,6’’
E.106054’36,6’’

Lokasi Titik Pengambilan Sampel (Outlet) Flow Meter


pada IPAL Hambalang

Paraf Pihak Perusahaan: ............................ Paraf Tim Pengawas: ................ hal 76 dari 80
Gb. Water separator Gb. Koordinat lokasi, outlet pembuangan dan
( Izin SIPAL: 658.31/P/00006/BPMPTSP/2015) flowmeter
S. 06o 28" 30.2 "; E. 106o 53' 34.8

SIPAL AFR

IPAL Denim

Paraf Pihak Perusahaan: ............................ Paraf Tim Pengawas: ................ hal 77 dari 80
C. PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA

Monitor CEMs Kiln (Raw Mil dan Coal Mil ) P3

Monitor CEMs Kiln (Raw Mil dan Coal Mil ) pada P4

Monitor CEMs Kiln (Raw Mil dan Coal Mil ) pada P5

Cerobong emisi di Packing Haouse P-7

Paraf Pihak Perusahaan: ............................ Paraf Tim Pengawas: ................ hal 78 dari 80
Monitor Kiln (Raw Mil dan Coal Mil ) pada P6/11

Monitor Kiln (Raw Mil dan Coal Mil ) pada P7/8

Paraf Pihak Perusahaan: ............................ Paraf Tim Pengawas: ................ hal 79 dari 80
D. PENGELOLAAN LB3
Foto Tempat Penyimpanan Limbah B3

LokasiTempat Penyimpanan Sementara Limbah B3 Internal

Lokasi TPS Limbah B3 Eksternal

Limbah B3 yang berasal dari luar (eksternal) .


disimpan pada TPS Limbah B3 Eksternal

Paraf Pihak Perusahaan: ............................ Paraf Tim Pengawas: ................ hal 80 dari 80
Truk yang digunakan untuk mengangkut limbah B3 (drum bekas) kepada PT PKDI

b. Foto Pemanfaatan Limbah B3

Transporter Limbah B3 yang mengangkut Limbah Lokasi Tempat Penyimpanan Limbah B3 yang
B3 dari luar (Eksternal) dimanfatkan sebagai alternatif material

Lokasi Limbah B3 yang dimanfaatkan sebagai Log Book Limbah B3 sebagai alternative material yang
alternative material berasal dari luar (eksternal)

Paraf Pihak Perusahaan: ............................ Paraf Tim Pengawas: ................ hal 81 dari 80

Anda mungkin juga menyukai