Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita haturkan kepada Allah SWT , Yang Esa yang menciptakan alam
semesta. Sholawat dan salam selalu dilimpahkan kepada panutan kita Nabi Muhammad Saw
beserta keluarga dan sahabatnya.
Alhamdulillah, penyusunan makalah ini sebagai tugas awal yang diberikan guru mata
pelajaran Matematika telah selesai pada waktunya yang sudah ditetapkan. Ucapan
terimaksih kepada semua yang telah ikut andil dalam penysunan makalah ini.
Apabila ada saran dan segenap kritikan bagi kami demi lebih baiknya makalah ini. Kami
ucapkan terimaksih. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua khususnya menambah
wawasan bagi kita.

Surade, 17 Desember 2014

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ i

DAFTAR ISI........................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................

A. Latar belakang........................................................................................ 1

B. Tujuan .................................................................................................... 1

C. Ruang lingkup........................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................

A. Notasi sigma........................................................................................... 2

B. Barisan dan deret aritmatika................................................................... 4

C. Barisan dan deret geometri..................................................................... 6

BAB III KESIMPULAN...................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 10

ii
BAB I
Pendahuluan

A. Latar Belakang
Penggunaan notasi sigma sebagai penyederhanaan bentuk penjumlahan yang panjang sangat
menghemat waktu dan tenaga. Sebagai dasar untuk penulisan deret maka penggunaan notasi
sigma beserta sifat-sifatnya menjadi sangat penting untuk dipelajari.
Barisan dan deret yang disajikan meliputi pengertian tentang barisan dan deret, barisan dan
deret aritmetika serta barisan dan deret geometri. Perhitungan bunga bank, penyusutan nilai
barang, merupakan salah satu contoh penerapan dari barisan dan deret dalam bidang
ekonomi.
Tidak ketinggalan pula dibahas tentang konsep awal notasi sigma, barisan dan deret untuk
mengingatkan kembali bahwa matematika berkembang dari hal-hal sederhana yang
kemudian berlanjut ke hal-hal yang lebih kompleks.
B. Tujuan
Bahan ajar ini disusun dengan tujuan untuk mengingatkan kembali guru tentang materi dasar
dalam pembelajaran Notasi Sigma, Barisan dan Deret Bilangan. Bahan ajar ini nmerupakan
bahan acuan dalam diklat berjenjang tingkat dasar untuk guru-guru SMK NON TEKNIK.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup materi yang dibahas dalam bahan ajar ini adalah:
1. Notasi Sigma
a. Konsep notasi sigma
b. Sifat – sifat notasi sigma
2. Barisan dan Deret
a. Barisan dan Deret Aritmetika
b. Barisan dan Deret Geometri

1
BAB II
Pembahasan

A. Notasi Sigma
1. Konsep Notasi Sigma
Perhatikan jumlah 6 bilangan ganjil pertama berikut,
1 + 3 + 5 + 7 + 9 + 11 ………………………………….. (1)
Pada bentuk (1) 1 disebut suku pertama, 3 disebut suku ke-2, 5 disebut suku ke-3 dan
seterusnya. Perhatikan juga suku-suku bentuk (1) tersebut membentuk pola.
Suku ke-1 = 1 = 2.1 – 1
Suku ke-2 = 3 = 2.2 – 1
Suku ke-3 = 5 = 2.3 – 1
Suku ke-4 = 7 = 2.4 – 1
Suku ke-5 = 5 = 2.5 – 1
Suku ke-6 = 7 = 2.6 – 1
Secara umum suku ke-k pada (1) dapat dinyatakan dalam bentuk 2k – 1 dengan k
 { 1, 2, 3, 4, 5, 6 }
Cara untuk menuliskan secara singkat bentuk jumlahan (1) adalah dengan tanda  (dibaca
“sigma”) yang disebut dengan notasi sigma. Notasi sigma berasal dari huruf Yunani
untuk abjad S dari perkataan “sum” yang berarti jumlah. Notasi ini diperkenalkan
pertama kali oleh Leonhard Euler pada tahun 1755 dalam buku “Institutiones Calculi
Differentialis”.
Dengan notasi sigma bentuk jumlahan (1) dapat ditulis :
6
1  3  5  7  9  11   (2k  1)
k 1

6 suku

6
Bentuk  (2k  1)
k 1
dibaca “sigma 2k – 1 diamana k =1 sampai 6 ” atau “jumlah 2k

– 1 untuk k = 1 sampai k = 6”. Pada notasi sigma di atas 1 dan 6 masing-masing


disebut batas bawah dan batas atas, lambang k dinamakan indeks (ada pula yang

2
menyebut k sebagai variable). Sembarang huruf kecil dapat digunakan sebagai
indeks.
n
Secara umum a
k 1
k  a1  a 2  a 3  ...  a n1  a n

2. Sifat-sifat Notasi Sigma


Berikut ini adalah beberapa sifat notasi sigma.
Aturan suku konstan

Aturan jumlah

Aturan perkalian scalar

Aturan kelinearan

Aturan bagian (jika 1< m < n )

Aturan pengubahan indeks

Dan

3
Aturan dominasi ( jika

Aturan kuadrat

B. Barisan dan Deret Aritmatika


1. Baris Aritmatika
Adalah suatu barisan bilangan yang memiliki selisih dua suku yang berurutan(beda)
selalu tetap.
Jika suku pertama(U1) dinyatakan dengan , selisih(beda)antara dua suku berurutan diberi
notasi b, dan suku barisan ke n dilammbaangkan dengan Un, maka bentuk umum
barisan aritmtika adaalah sebagai berikut:

Sehingga diperoleh bentuk umunya :

Keterangan :

4
Contoh :
Carilah rumus suku ke n dari baris 1,3,5,7,9,….
Penyelesaian :
Diket a = 1, dan b = 3 – 1 = 2

Hitung nilai suku ke 8 dari baris 2 ,5, 8,…


Penyelesaian :
Diket : a = 2, dan b = 5 – 2 = 3

2. Barisan Aritmatika Tingkat Banyak


Barisan aritmatika tingkat x adalah sebuah barisan aritmatika yang memiliki selisih
yang sana tiap suku yang berurutan setelah x tingkatan. Rumus umum suku ke-n
untuk barisan tingkat banyak adalah :

Dimana : a = suku ke 1 barisan mula – mula


b = suku ke 1 barisan tingkat satu
c = suku ke 1 barisan tingkat dua
d = suku ke 1 barisan tingkat tiga
dst
3. Deret Aritmatika
Adalah penjumlahan dari suku pada barisan aritmatika , secara umum ditulis sebagai
berikut:

Bentuk umum deret dinyatakan sebagai :

5
Deret aritmatika adalah suatu barisan aritmatika yang suku – sukunya dijumlahkan.
Apabila jumlah n suku barisan aritmatika yang berurutn dinyatakan sebagai

Jika penulisan suku – suku dibalik , maka diperoleh :

Dengan menjumlahkan persamaan (1) dan (2) maka diperoleh :

Jadi , secara umum jumlah n suku pertama dari deret aritmatika dapat dinyatakan dengan
rumus berikut

Atau

Keterangan ,

Contoh :
Tentukan jumlah 10 suku dari deret aritmatika 11 + 16 + 21 + …
Penyelesaian :
a = U1 = 11
b = 16 – 11 = 5

6
C. Barisan dan Deret Geometri
1. Barisan Geometri
Adalah suatu barisan bilangan yang memiliki perbandingan (ratio) antara dua buah suku
terdekat berturut – turut selalu tetap. Secara umum ditulis

Nilai r diperoleh dari :

Dimana r (rasio antara dua suku yang berurutan) merupakan bilangan konstan
Bentuk umum barisan geometri dengan suku pertama a dan rasio r adalah sebagai berikut.

Contoh :
Diketahui barisan geometri 2, 4,8, 16, …
Tentukan rumus suku ke n dan nilai suku ke 7 dari baris tersebut
Penyelesaian :
1. a = 2, dan r = 4/2 = 2

2.

7
2. Deret Geometri

Adalah jumlah suku – suku dari barisan geometri yang berurutan, seperti pada deret

aritmstika , deret geometri juga dinyatakan dengan

Jika persamaan (1) dikalikan dengan r, maka diperoleh :

Dengan mengurangkan (1) dan (2) diperoleh :

Sehingga , untuk r < 1, berlaku :

Untuk r > 1

3. Deret Gometri Tak Hingga

Deret geometri tak hingga adalah deret geometri yang banyk suku – sukunya tak
hingga. Deret geometri tak hingga terdiri dari 2 jenis , yaitu konvergen dan
dirvergen.
Jika -1< r < 1, maka jumlah deret geometri tak hingga tersebut mempunyai limit jumlah
( konvergen ).

Untuk

8
Sehingga

Dengan :

Jika

9
BAB III
KESIMPULAN

1. Notasi sigma () digunakan untuk menyingkat bentuk jumlahan yang suku-sukunya
mempunyai pola.
2. Suatu barisan adalah fungsi yang mempunyai daerah asal himpunan bilangan bulat
positif. Sebuah barisan bisa didefinisikan dengan cara eksplisit atau rekursif.
3. Suatu barisan disebut barisan aritmetik jika selisih dari setiap dua suku yang berurutan
bernilai tetap, selisih ini dinamakan beda (b). Suatu barisan disebut barisan geometri
jika rasio (r) dari setiap dua suku yang berurutan bernilai tetap.
4. Suku ke-n barisan aritmetik dirumuskan sebagai: Un  a  (n  1)b sedangkan untuk

barisan geometri suku ke-n dirumuskan sebagai Un  ar n1


5. Deret merupakan jumlahan dari suku-suku suatu barisan. Rumus jumlah n suku pertama

n(2a  (n  1)b) n(a  Un )


deret aritmetika adalah S n  atau S n  . Rumus jumlah n
2 2

a(r n  1) a(1  r n )
suku pertama deret geometri adalah S n  atau S n  untuk r  1.
r 1 1 r
6. Suku ke-n barisan aritmetik dirumuskan sebagai: Un  a  (n  1)b Suku ke-n barisan

aritmetik dirumuskan sebagai: Un  a  (n  1)b Deret geometri tak hingga


mempunyai limit jumlah jika -1 < r < 1. Rumus jumlah sampai tak hingga deret

a
geometri adalah S   .
1 r

10
DAFTAR PUSTAKA

Kasmina,dkk. 2006. Matematika Program Keahlian Teknologi, Kesehatan, Pertanian, Untuk


SMK dan MAK Kelas XI.Jakarta : Erlangga.

11

Anda mungkin juga menyukai