Anda di halaman 1dari 4

Data negara pengimpor dari AS dan ekspor ke AS,

data Perdagangan serta Analisis Data Industri di


Indonesia

Disusun untuk Memenuhi Middle Test (Take Home):

Mata Kuliah : Bisnis Internasional

Dosen Pengajar : Anthonius G. Sondakh, SE, M.Si, Ak

Oleh:

Robby Arisandi (C1C109026)

Fakultas Ekonomi

Universitas Lambung Mangkurat

Tahun Ajaran 2010-2011


Latihan 3.1 halaman 185

1. Menurut Perjanjian Tentang Tekstil dan Pakaian (Agreement on Textiles and Clothing –
ATC) Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), produk-produk tekstil dan pakaian semakin
diintegrasikan ke dalam aturan GATT 1994.
a. Uraikan tahap-tahap proses integrasi tersebut!
Jawab:
1. Tahap 1
Integrasi tahap pertama dilakukan pada tahun 1995 sebesar 16%;
2. Tahap 2
Integrasi tahap kedua dilakukan pada tahun 1998 sebesar 17 persen;
3. Tahap 3
Integrasi tahap ketigadilaksanakan pada tahun 2003 sebesar 18 persen,
4. Tahap 4
Dilaksanakan pada bulan Desember 2004 sisanya sebesar 49 persen.
Pada intinya, masa integrasi Multifibre Arrangement (MFA) ke dalam
ketentuan dan disiplin GATT berlangsung dalam kurun waktu 10 tahun (sejak
diberlakukannya Persetujuan Pembentukan World Trade Organization), yaitu dari
tahun 1995-2004. Pada awal integrasi, semua negara anggota WTO harus
mengintegrasikan 16 persen dari total impor tekstil dan produk tekstil (TPT) tahun 1990.
di mana semua negara anggota WTO harus mengintegrasikan 16 persen dari total impor
tekstil dan produk tekstil (TPT) tahun 1990;

Program integrasi berlaku untuk semua negara anggota WTO dan bukan hanya
negara yang mengenakan kuota selama ini, seperti UE, AS, Kanada, dan negara-
negara Nordik. Karena tiap negara bebas untuk menetapkan sendiri produk TPT yang
akan diintegrasikan, maka walaupun integrasi tahap ke III sudah lewat, tidak banyak
kuota yang dihapuskan melalui program integrasi.

Sampai saat ini baru sekitar 20 persen kuota yang hapus dan ini pun adalah
produk-produk yang kurang laku dan pada umumnya tidak diproduksi negara-negara
berkembang. Selama masa transisi, tiap negara diperkenankan untuk melakukan
proteksi dalam bentuk transitional safeguards apabila terjadi peningkatan impor yang
signifikan dan merugikan produsen dalam negeri.

Tindakan seperti ini banyak diambil oleh AS dan tidak heran kalau dalam dua
tahun pertama ATC berlaku, AS melakukan call lebih dari 20 kali untuk mengenakan
kuota baru. Akibat dari tindakan ini, beberapa di antaranya menjadi sengketa di Panel
WTO (AS vs India dan Kosta Rika 1996) dan AS kalah karena tidak terbukti
terjadinya peningkatan impor yang signifikan dan tidak pula merugikan produsen
dalam negeri AS.

Masalah pertumbuhan kuota di masa MFA adalah sebesar 6 persen per tahun.
ATC menetapkan pertumbuhan sebesar 16 persen pada tahap I, sebesar 25 persen
tahap II, dan 27 persen pada tahap III, serta sisanya pada tahap IV.

b. Badan apakah yang memantau penerapan persetujuan itu? Siapa para anggotanya?
Jawab:
Badan yang memantau penerapan persetujuan tersebut merupakan badan khusus yang
berada di bawah WTO, yaitu Textiles Monitoring Body (TMB).

Anggotanya adalah sebagai berikut:


1. Negara-negara anggota ASEAN;
2. Kanada dan Norwegia;
3. Pakistan dan China;
4. Uni Eropa;
5. Korea dan Hongkong;
6. India dan Egypt/Moroko/Tunisia;
7. Amerika Latin dan Carribbean members;
8. Amerika Serikat;
9. Turki, Switzerland, dan Bulgaria/ Republik Czech/ Hungary/ Polandia/ Romania,
Republik Slovak/ Slovenia.
c. Seperti Anda baca dalam bab 3, para importer pakaian AS mengantisipasi kuota Cina
dengan memindah-angkutkan pakaian buatan Cina ke negara-negara lain, di mana barang
itu diberi label seperti datang dari negara-negara itu. Apakah ketentuan-ketentuan
dalam persetujuan yang berkenaan dengan pengelakan kuota melalui pemindah-
angkutan (transshipment) dan pernyataan palsu tentang asal barang?
Jawab:
Circumvention dan safeguard

d. Apakah yang diminta keempat anggota WTO yang mempertahankan restriksi impor di
bawah Multifiber Agreement dahulu (Amerika Serikat, Kanada, Uni Eropa, dan
Norwegia) untuk dilakukan di bawah ATC?
Jawab:
The four WTO members which maintained import restrictions under the former MFA
(Amerika Serikat, Kanada, Uni Eropa, dan Norwegia) were required to undertake this
integration process and to notify to the TMB the first phase of their programmes of
integration by 1 October 1994.
Other WTO members were required , first, to notify the TMB if they wished to retain the
right to use the transitional safeguard mechanism in the ATC

Anda mungkin juga menyukai