Anda di halaman 1dari 7

TERORISME DAN RADIKALISME DI INDONESIA YANG MENGANCAM

IDEOLOGI INDONESIA

Ferdinan Frans Michael

Universitas Brawijaya

e-mail: ferdinan123@student.ub.ac.id

ABSTRAK

Indonesia adalah negara yang menganut sistem ideologi Pancasila. Ideologi Pancasila
adalah ideologi yang disusun untuk mengatur nilai-nilai dan norma yang menjadi landasan
berpikir serta menjadi landasan kehidupan dalam berbangsa dan bernegara yang berdasar
kepada lima sila yang sudah dibentuk oleh pendiri bangsa, Soekarno. Ideologi ini menjadi
patokan bagi Indonesia untuk mengatur negara. Tetapi tetap saja ada pemikiran-pemikiran
lain yang ingin merubah landasan pemikiran Pancasila. Diera 60an, ideologi komunis
menjadi salah satu ancaman bagi Pancasila. Malah ada yang ingin menggabungkan ideologi
ini menjadi NASAKOM. Tetapi ancaman pancasila datang juga dari pemikiran Terorisme
yang mengancam keamanan warga.

Kata kunci: Indonesia, Pancasila, Ancaman, Terorisme, Keamanan

PENDAHULUAN ideologi penjajahan.1 Ideologi ini kita


pakai selama Indonesia masih berada di
Sebagai bangsa yang dahulu
tangan penjajah. Ideologi ini juga menjadi
pernah dijajah, Indonesia merupakan
suatu cara yang dapat dibilang lebih mirip
bagian daripada koloni Belanda (Hindia
“propaganda” agar bagaimana rakyat
Belanda) dan koloni imperialis Jepang.
Indonesia tidak dapat meraih
Sebagai sebuah koloni, Indonesia pada
1
“Penjajah Ideologi Indonesia - Kompasiana.com”
zaman dahulu menganut Ideologi yang
<https://www.kompasiana.com/andy_randy80/5
sama dengan negara induknya, yaitu 5100359a33311cf39ba7d9f/penjajah-ideologi-
indonesia> [diakses 16 November 2020].
kemerdekaannya sesegera mungkin. Kita bangsa. Para pembesar bangsa seperti
lihat semboyan 3A yang dipakai Jepang Soekarno, Soepomo, dan M.Yamin yang
pada zaman itu, Jepang melabelkan menjadi perancang landasan berbangsa
dirinya sebagai cahaya, pelindung, dan bagi Indonesia, telah berpikir out of the
pemimpin bagi Asia. Indonesia box terhadap jangka panjang kehidupan
menganggap Jepang sebagai harapan baru berbangsa Indonesia. Setelah proses yang
dan saudara bagi Indonesia untuk meraih begitu panjang, akhirnya lahir sebuah
kemerdekaan. Ternyata itu semua ideologi yang pantas bagi Indonesia yaitu
hanyalah propaganda Jepang demi Pancasila.3
memperdaya dan mencari simpati bangsa-
Diera sekarang, Pancasila sudah
bangsa diwilayah koloninya agar
mulai luntur. Pengaruh dari negara luar
memberi dukungan bagi Jepang di perang
menjadi salah satu pengaruh mengapa
pasifik asia timur raya. 2
Pancasila sudah mulai dianggap kuno.
Penjajahan asing di tanah air telah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila
merubah perilaku pemikiran rakyat yang yang dibentuk Presiden RI menjadi juru
sudah di ”doktrin” pihak penjajah. kunci untuk tetap mempertahankan
Persatuan diantara rakyat hanya terjadi kedaultan ideologi bangsa Indonesia.
diantara kelompok-kelompok tertentu. Suatu cabaran yang paling kuat adalah
Banyak yang menginginkan bahwa paham Radikalisme (Terorisme). Paham
negara kita ini bersistem Federal yang ini menjadi ancaman bagi negara karena
dalam artian akan mempersulit proses dengan paham ini akan membuat bangsa
persatuan. Prinsip federal ini sama saja kita terpecah belah. Satu negara dengan
seperti “Negara berdaulat” dua ideologi itu bisa menjadi sumber
didalam”negara”. kekacauan dalam landasan kehidupan
bernegara.
Maka diperlukan ideologi yang
dapat menjadi landasan pemersatu
2 3
Muhammad Basri Laxsmi Desiyana, Iskandar “Rumusan Pancasila dari 3 Tokoh Nasional
Syah, “UPAYA PEMERINTAH MILITER JEPANG Halaman all - Kompas.com”
MEMBENTUK KARAKTER MILITANSI PEJUANG <https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/
BANGSA INDONESIA TAHUN 1942-1945,” 1 (hal. 05/184500169/rumusan-pancasila-dari-3-tokoh-
1). nasional?page=all> [diakses 16 November 2020].
Paham radikalisme harus secara adanya kemungkinan hubungan sebab
tegas kita tolak. Paham ini pada dasarnya akibat dengan cara melakukan kontrol
berasal dari pendatang Timur Tengah atau kendali. dimana penelitian yang
yang memutuskan tinggal di Indonesia bersumber dari jurnal dan website berita
demi menanam bibit-bibit ideologi yang berhubungan dengan topik.
tersebut. Ideologi ini terlalu keras bagi Beberapa sumber relevan penulis
mereka yang tidak paham toleransi. gunakan, kemudian penulis melakukan
Paham ini akan lebih mengunggulkan analisis pustaka terhadap sumber-sumber
individunya lebih keras dan jadi lebih yang digunakan. Hasil analisis, penulis
jahat sehingga paham atau aliran yang kemudian paparkan secara deskriptif
keras ini dapat mengganggu keamanan tematis. Penyusunan tema yang sistematis
dan keutuhan bangsa. 4 penulis dasarkan dari hasil analisis dan
menggunakan pengetahuan yang penulis
Dari paparan diatas, maka
telah bangun.
penelitian ini sangat menarik untuk
dibahas. Peta persoalan yang akan
dijabarkan masih hangat dikalangan
PEMBAHASAN
warga sehingga kita harus berusaha
memberikan saran kepada pemerintah Tantangan yang dihadapi Pancasila

untuk menangkal paham ini di Indonesia. Pancasila sebagai ideologi bangsa


pasti menghadapi banyak tantangan dari
hari ke hari. Ideologi asing yang menjadi
METODE PENELITIAN
dilema ideologi bagi indonesia adalah
Metode penelitian yang akan Komunisme, Kapitalisme, dan
dipakai adalah penelitian kualitatif Radikalisme. Pada era komunis lagi kuat-
dengan metode penelitian eksperimental kuatnya di Indonesia dan Asia Tenggara,
atau eksperimen merupakan suatu banyak pihak yang sangat tidak
metode yang bertujuan untuk menyelidiki menginginkan Asia Tenggara jatuh ke
tangan komunisme. Amerika serikat yang
4
Ahmad Asrori, “RADIKALISME DI INDONESIA:
Antara Historisitas dan Antropisitas,” jurnal studi
kapitalisme berupaya untuk menekan
agama dan pemikiran islam, 9 (2015), 261–63.
pengaruh komunisme tersebut sampai persatuan Indonesia dan ke -1 yaitu
akhirnya terjadi perang Vietnam. Vietnam ketuhanan yang maha essa, bisa goyah
yang beraliran komunisme sangat tidak dengan munculnya paham ini. Sering kita
suka dengan kapitalisme sehingga perang jumpai sebagian mereka mengalami
Vietnam pecah. Amerika berusaha untuk overdosis agama atau berlebihan.
tetap agar bisa menanamkan pengaruhnya Misalnya, dalam berdakwah mereka
di Asia tenggara. Walaupun tidak semua mengesampingkan metode gradual, “step
negara di regional tersebut jatuh ke by step”, yang digunakan oleh Nabi dan
tangan komunis, sampai hari ini kita Walisanga. Sehingga bagi orang awam,
setidaknya dapat melihat Laos dan mereka cenderung kasar dalam
Vietnam masih menjadi negara komunis. berinteraksi, keras dalam berbicara dan
Indonesia yang sudah memiliki ideologi emosional dalam menyampaikan.
pancasila setidaknya sudah terselamatkan
Tujuan dari adanya ideologi ini
oleh ideologi komunisme dan tetap tidak
adalah mengadakan perubahan sampai
memakai ideologi yang dipakai Amerika
keakarnya untuk mengupayakan usaha
Serikat, yaitu Kapitalisme. 5
mereka melakukan “kekerasan” serta
Ideologi yang sangat keras, yaitu menenatang struktur yang sudah ada.
Radikalisme menjadi tantangan juga. ISIS Gerakan bawah tanah yang mereka
yang menjadi salah satu penyebar ajaran lakukan itu bertujuan untuk menghalalkan
keras ini mengajarkan militan jihad yang segala cara untuk melakukan kegiatan
mereka mulai mengajarkannya melalui demi meraih tujuan mereka. Paham ini
gerakan “bawah tanah” seperti buku, juga merusak mental rakyat karena paham
pamflet, sosial media, dan masih banyak agama yang diberikan secara berlebihan.
lagi. Mereka berkeyakinan jika meledakkan
diri mereka akan mati syahid atau yakin
Radikalisme sangat menggagngu
masuk surga. Dengan munculnya paham
kedaulatan pancasila. Sila ke-3 yaitu
ini, seharusnya kita harus bisa menyaring
5
Henry Susanto Farlian Oktora Pramudia Risma
Margaretha Sinaga, “Dampak Perang Vietnam
Terhadap Perkembangan Komunisme di
Indonesia 1957-1966,” 2019, 2–5 (hal. 2–5).
paham ini agar tidak mempengaruhi sesuai dengan budaya negara. Budaya
pikiran serta mental kita.6 kita jelas sangat berbeda dengan budaya
timur tengah. Geografi dan geopolitik
Peran Pancasila dalam Menyaring
juga berbeda. Sila ke-1 sampai ke-5 sudah
Paham Radikalisme
cukup ampuh untuk menangkal ideologi
Peran pancasila jelas sangat yang keras. 8
penting untuk menyaring ideologi yang
Sila ke-1, Ketuhanan yang maha
tidak sesuai dengan yang sudah
esa. Sudah jelas disitu bahwa kebebasan
diamalkan oleh negara. Peran pancasila
beragama disahkan oleh pemerintah.
sudah menjadi acuan dalam berkehidupan
Paham radikal ini sangat berbeda jika kita
berbangsa dan bernegara. Penanaman
“mengaitkan dengan” agama islam yang
nilai-nilai pancasila harus mulai
menjadi mayoritas di Indonesia.
dimasukkan kedalam pembinaan ideologi
Indonesia menganut sistem islam
masyarakat sejak dini. Pembinaan budi
moderat, sedangkan timur tengah islam
pekerti juga menjadi salah satu cara
nya ada yang sunni dan radikal.
menumbuhkan rasa memiliki pancasila
pada dirinya. Pancasila harus menjadi Sila ke-2, Kemanusiaan yang adil
patokan dalam menjalankan kegiatan dan beradab. Sila ini menjamin setiap
disegala lini. Ideologi pancasila ini warga indonesia untuk mendapatkan
menjadi benteng untuk menghindari keadilan dimata hukum serta rakyatnya
ideologi keras ini. 7 dimanusiawi kan.

Nilai-nilai pancasila serta Sila ke-3, Persatuan Indonesia.


penguatan pendidikan karakter perlu Indonesia dengan negara yang sangat luas
ditanamkan. Pancasila yang sudah serta keberagaman yang berbeda ditiap
disusun oleh pendiri bangsa kita sudah wilayah, dengan keberagaman yang
menjadi landasan yang pas dan juga disatukan menjadi satu kesatuan yang
6
Nur Khamid, “Bahaya Radikalisme terhadap
8
NKRI,” Journal of islamic studies and humanities, Sjamsi Pasandaran, “PERAN PENDIDIKAN
1 (2016), 123–24, 134, 138. KARAKTER DALAM PENGUATAN NILAI-NILAI
7
Didi Cahyono, PERAN PANCASILA DALAM KEBANGSAAN,” Jurnal Civic Education: Media
MENANGKAL RADIKALISME AGAMA DI Kajian Pancasila dan Kewarganegaraan, 2017,
INDONESIA, hal. 5. hal. 5–7 <https://doi.org/10.36412/ce.v1i1.489>.
dimiliki bangsa, bisa membentengi diri Pancasila sebagai landasan hidup
dari radikal. berbangsa dan bernegara haruslah kita
jaga. Indonesia dengan wilayah yang
Sila ke-4, Kerakyatan yang
sangat luas dan dengan budaya yang
dipimpin oleh hikmat dalam
beragam haruslah memiliki ideologi yang
kebijaksanaan permusyawaratan
memang buatan Indonesia itu sendiri.
perwakilan. Fungsi dari benteng ke-4 ini
Komunisme, Kapitalisme, dan
sudah terbentuk sejak dari indonesia
Radikalisme itu sangat berbeda dengan
melawan ideologi penjajahan. Sebagai
prinsip-prinsip Indonesia. Pancasila yang
bangsa yang pernah dijajah, ideologi ini
menjadi pemain penting harus bisa
bisa kita pakai untuk membentengi diri.
menyaring paham-paham yang berbeda.
Sila ke-5, Keadilan sosial bagi Indonesia harus tetap perlu berdiri diatas
seluruh rakyat Indonesia. Benteng ini akar kebudayaan yang sangat khas dan
yang paling sangat “hati-hati” jika ingin tetap harus dijaga. Sangat berbahaya jika
menggerakkan benteng jika kita tidak ada yang menjaga dan yang
ilustrasikan dalam permainan catur. menyaring. Kebudayaan yang menjadi
Mengapa? Kebebasan organisasi diatur pemersatu bangsa ini menjadi salah satu
didalam ini. Jangan sampai kita sebagai kunci agar negara ini tetap bersatu seperti
warga negara “kebablasan” dalam sila ke-3.
berorganisasi. Apalagi jika organisasi itu
punya arah ke arah radikal. Perlu diungat,
gerakan bawah tanah yang dilakukan
mereka, harus diwaspadai dan sila ke-5
ini harus dijaga. Baik dijaga secara
mandiri ataupun secara bersama-sama. 9

KESIMPULAN

9
Ahmad Asrori, hal. 261–63.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Asrori, “RADIKALISME DI INDONESIA: Antara Historisitas dan Antropisitas,”


jurnal studi agama dan pemikiran islam, 9 (2015), 261–63

Cahyono, Didi, PERAN PANCASILA DALAM MENANGKAL RADIKALISME AGAMA DI


INDONESIA

Farlian Oktora Pramudia Risma Margaretha Sinaga, Henry Susanto, “Dampak Perang
Vietnam Terhadap Perkembangan Komunisme di Indonesia 1957-1966,” 2019, 2–5

Laxsmi Desiyana, Iskandar Syah, Muhammad Basri, “UPAYA PEMERINTAH MILITER


JEPANG MEMBENTUK KARAKTER MILITANSI PEJUANG BANGSA
INDONESIA TAHUN 1942-1945,” 1

Nur Khamid, “Bahaya Radikalisme terhadap NKRI,” Journal of islamic studies and
humanities, 1 (2016), 123–24, 134, 138

Pasandaran, Sjamsi, “PERAN PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PENGUATAN


NILAI-NILAI KEBANGSAAN,” Jurnal Civic Education: Media Kajian Pancasila
dan Kewarganegaraan, 2017 <https://doi.org/10.36412/ce.v1i1.489>

“Penjajah Ideologi Indonesia - Kompasiana.com”


<https://www.kompasiana.com/andy_randy80/55100359a33311cf39ba7d9f/penjajah-
ideologi-indonesia> [diakses 16 November 2020]

“Rumusan Pancasila dari 3 Tokoh Nasional Halaman all - Kompas.com”


<https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/05/184500169/rumusan-pancasila-
dari-3-tokoh-nasional?page=all> [diakses 16 November 2020]

Anda mungkin juga menyukai