Anda di halaman 1dari 11

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Pancasila yang merupakan ideologi bangsa Indonesia dan merupakan
cerminan dari masyarakat Indonesia ini, disandingkan dengan paham Nasakom
yang dibuat sendiri oleh Ir.Soekarno akankah saling terkait atau malah akan saling
bertolak belakang antara keduanya dalam pandangan orang-orang yang berbedabeda. Faktanya , masyarakat Indonesia sekarang ini tak sedikitpun menganut
paham komunis yang merupakan bagian dari nasakom ( Nasionalis , Agama ,
Komunis )

RUMUSAN MASALAH
1. Apa pancasila dan paham Nasakom ?
2. Apa perbedaan Pancasila dan paham Nasakom ?
3. Adakah kesamaan antara Pancasila dan paham Nasakom ?
4. Apakah paham itu berhasil atau gagal diterapkan ?

TUJUAN
1. Pembaca tahu apakah itu Pancasila dan paham Nasakom
2. Pembaca mengetahui perbedaan antara Pancasila dan paham Nasakom.
3. Pembaca menjadi tahu kesamaan antara Pancasila dan paham Nasakom.
4. Pembaca menjadi tahu paham ini bisa diterapkan atau tidak

MANFAAT
Manfaat dari membaca buku ini adalah pembaca dapat
mengetahui Pancasila dan Paham Nasakom yang dilihat dari
pengertian, sejarah, serta akan tahu apa saja perbedaan dan
kesamaan antara Pancasila dan Paham Nasakom.

PEMBAHASAN

Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup sekaligus juga


merupakan ideologi negara Indonesia. Sebagai Ideologi negara berarti bahwa
Pancasila merupakan gagasan dasar atau rumusan dan pedoman yang berkenaan
dengan kehidupan berbangsa dan bernegara masyarakat Indonesia. Lima sendi
utama penyusun Pancasila yang tercantum pada paragraf ke-4 Preambule
(Pembukaan) Undang-undang Dasar 1945 sebagai berikut :

1. Ketuhanan Yang Maha Esa


2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan /
perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Pancasila mempunyai ciri khas tersendiri yaitu keyakinan akan adanya


TuhanYang Maha Esa, yang membawa konsekuensi keimanan dan
ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Kemudian juga
penghargaan akan harkat dan kemanusiaan, yang diwujudkan dengan
penghargaan terhadap hak asasi manusia dengan memperhatikan

prinsip keseimbangan antara hak dan kewajiban. Kekhasan yang lain


adalah bahwa ideologi Pancasila menjungjung tinggi persatuan bangsa
dengan menempatkan terwujudnya persatuan bangsa itu diatas
kepentingan pribadi, kelompok, atau golongan.

Dari segi idealitas mampu memberikan keyakinan akan terwujudnya masyarakat


Indonesia yang dicita-citakan, dan dari nilai fleksibilitas, nilai-nilai yang ada
dalam Pancasila dapat dijabarkan secara kontekstual agar senantiassa dapat
menyesuiakan dengan dinamika dan perkembangan masyarkat.

Pancasila juga adalah ideologi negara Indonesia sehingga pancasila begitu


di sanjung dan di banggakan dalam perjuangan negara yang berbentuk republik
ini. Andai saja pancasila bisa tersenyum, tertawa, menangis dan bersedih
layaknya manusia pada umumnya maka tak khayal kalau sang pancasila akan
menangis histeris. Karna tidak bisa dipungkiri lagi bahwa orang semakin tidak
peduli terhadap pancasila. Maksudnya ada atau tidak adanya pancasila bukan
menjadi persoalan. Kenyataannya Seorang mahasiswa yang berstatus maha tidak
bisa melafalkan 5 butir pancasila apalagi mengamalkan.

Nasakom adalah singkatan dari Nasionalis, Agama dan Komunis. Konsep


ini diperkenalkan oleh Soekarno, Presiden pertama Republik Indonesia yang
menekankan adanya persatuan dari segala macam ideologi Nusantara untuk
melawan penjajahan, dan sebagai pemersatu Bangsa untuk Revolusi rakyat dalam
upaya memberantas kolonialisme di bumi Indonesia.

Dengan penyatuan tiga konsep ini (Nasionalis, Agamis dan Komunis)


Soekarno berusaha untuk mengajak segala komponen bangsa tanpa melihat segala
perbedaan yang ada. Baik itu perbedaan Religius maupun suku dan budaya.
Namun perlu diingat bahwa Nasakom bukan penjelmaan dari Pancasila karena

mengandung unsur penyatuan komunis terhadap agama. Alasan yang dipakai oleh
Soekarno kala itu sangatlah baik yaitu mengajak segala komponen bangsa tanpa
melihat perbedaan yang ada.

Nasakom yang terdiri dari 3 konsep yang sangat berbeda satu sama lain.
Yang pertama adalah konsep Nasionalis yang berpandangan satu konsep identitas
bersama untuk sekelompok manusia yang diciptakan dan dipertahankan dalam
kedaulatan sebuah negara atau nation. Ikatan nasionalisme tumbuh di tengah
masyarakat saat pola pikirnya mulai merosot. Ikatan tersebut terjadi saat manusia
mulai hidup bersama dalam suatu wilayah tertentu dan tak beranjak dari situ.
Konsep Nasionalisme tidak jauh dari Soekarno , karena beliau lebih memikirkan
bagaimana mempertahankan negara Indonesia dari kolonialisme melalui
pembangunan militer. Karena hal itu pula, konon Soekarno bertengkar dengan
Hatta.

Karena Nasakom adalah sebuah konsep politik ala Soekarno dalam


mempertahankan kedudukannya, maka Agama pun dimasukkan ke ranah politik.
Indonesia yang memiliki penduduk beragama Muslim sehingga konsep Agama di
sini merujuk kepada Muslim yang notabene adalah agama dengan jumlah
penduduk terbesar. Fungsi Agama dalam kehidupan adalah sebagai pedoman
hidup, mengatur cara antara hubungan manusia dengan Tuhan dan manusia
dengan manusia. Seharusnya landasan Agama ini akan cocok jika digabungkan
dengan konsep Nasionalisme dalam menjalankan hidup antara sesama bangsa.
Agama adalah pedoman keberadaan, di mana kita meyakini keberadaan Tuhan
melalui agama. Dalam Pancasila, konsep keagamaan merupakan Sila Pertama.

Konsep terakhir dari Nasakom adalah Komunisme. Komunisme lahir


sebagai sebuah koreksi terhadap paham Kapitalisme. Dalam ajaran Komunisme
yang berlandaskan pada teori Materialisme Dialektika dan Materialisme Historis

oleh karenanya tidak bersandarkan pada kepercayaan mitos, takhayul, dan agama.
Tuhan pun dianggap mitos ataupun takhayul sehingga konsep Komunisme
sangatlah ditentang oleh kaum Muslim ataupun kaum Militer yang mewakili
golongan Nasionalisme. Komunisme dipandang oleh Soekarno sebagai alat untuk
mempertahankan kekuasaanya di Indonesia.

Ideologi ini runtuh ketika tragedi 30 september yang diduga adalah


rekayasa kudeta yang dilakukan rezim soeharto dengan memanfaatkan musuh
politiknya (Partai Komunis Indonesia / PKI) yang kemudian di lakukan
penghapusan pada partai tersebut dan di sertai dengan pembantaian rakyat
indonesia yang terkait dengan partai tersebut yang di prediksi antara satu juta
lebih jiwa yang terbantai pada peristiwa tersebut, dan merupakan pelanggaran
HAM terberat sepanjang sejarah Indonesia.

Mendekontruksikan Nasakom Konsep nasakom saya tempatkan sebagai


bagian penting dalam makalah ini yang merupakan pemikiran sejati bung karno.
Bahkan menurut saya, ajaran inilah yang layak untuk menjawab pertanyaan
mengenai bagaimanakah pemikiran dan ajaran-ajaran bung karno. Obsesi untuk
menyatukan aliran nasionalisme, agama, dan komunisme tampaknya adalah hal
yang paling tepat untuk memahami pemikiran bung karno. Konsep itu di akhir
tahun 1920-an telah melejitkan namanya, dan pada awal tahun 1960-an juga
ditegaskannya kembali. Nasionalisme, agama, dan komunisme (Nasakom) tidak
lebih dari ideologi yang harus dipahami sebagai konsepsi pemikiran yang
digunakan untuk melawan penjajahan dan penindasan atau imperialisme. Cara
inilah menurut saya, yang paling tepat untuk memahami sejenis pemikiran apakah
nasakom itu.

Kalau kita jeli, ketiga ideologi itu dalam cara pandang bung karno
diekspresikan untuk membangun bangsa yang kuat, luas, yang dipilari pertama-

tama oleh persatuan dan kemudian keadilan sosial yang diperoleh setelah upaya
melawan penjajahan (imperialisme) mencapai kemenangan. Sebagai pemikiran
politik, yang mulai ditangkap soekarno setelah pemberontakan radikal babak
pertama ( dibawah pimpinan PKI akhir tahun 1926 dan awal tahun 1927 ) yang
dapat diberangus oleh kolonialis belanda, maka pada akhir tahun 1920-an
soekarno muncul sebagai aktivis gerakan yang memiliki kemampuan yang lihai
dalam menangkap kehendak dan tuntutan rakyat akan kemerdekaan dari
penjajahan. Artikelnya berjudul "Nasionalisme, Islam, dan Marxisme", yang
ditulis tahun 1926 dalam " suluh Indonesia Muda",adalah cikal-bakal konsep
Nasakom yang dilontarkan kembali pada pertengahan tahun 1960-an. Bung karno
hanya ingin membedakan bahwa pemikiran politiknya tidak sama dengan orang
lain.

Bung karno sendiri sering kali menyatakan bahwa kepercayaannya untuk


mencampurkan ketiga ideology itu merupakan Sesutu hal yang membedakan
pemikirannya dengan orang lain, mungkin kita bias ideology soekarnoisme :
nasakom sama dengan Soekarnoisme. Soekarnoisme, tampaknya merupakan
istilah yang dimaksudkan untuk mencirikan bahwa bung karno dapat secara
mandiri menggagas hasil pemikirannya sendiri.

Singkatnya, Nasakom bertemu dalam suatu proyek anti-penjajahan asing.


Jadi, kaum nasionalis yang tidak anti-penjajahan asing, tak mungkin ia setuju
dengan nasakom; islamis yang tak anti-penjajahan asing, mustahil ia akan pronasakom; dan komunis yang tak tahu bahwa semangat nasionalisme dan agama
juga dapat digunakan untuk melawan imperialism, mustahil ia pro-nasakom. Tak
heran jika sejak kelahirannya, nasakom diserang dan dimusuhi oleh islam sempit,
nasionalis picik, atau marxis "apakah rasa nasionalisme, yang oleh kepercayaan
akan diri sendiri itu, begitu gampang menjadi kesombongan bangsa, dan begitu
gampang mendapat tingkatnya yang kedua, ialah kesombongan ras, walaupun

paham ras ada setinggi langit bedanya dangan paham bangsa oleh karena ras itu
ada suatu paham biologis, sedang nasionalitas itu suatu paham sosiologi apakah
nasionalisme itu dalam perjuangan jajahan dapat bergandengan dengan islamisme
yang dalam hakikatnya tiada bangsa, dan dalam lahirnya dipeluk oleh bermacammacam bangsa dan bermacam-macam ras-apakah nasionalisme itu dalam politik
kolonial dapat rapat diri dengan marxisme yang internasional.

Demokrasi Pancasila dasarnya adalah demokrasi biasa dimana Pancasila


dijadikan landasan utamanya , hanya istilah yang dipergunakan pemerintah untuk
lebih menghaluskan arti demokrasi agar lebih membumi dan tidak beraroma
kebaratbaratan. Nasakom diperjuangkan Sukarno utk menjembatanin antara 3
kubu itu. Jika memahami Pancasila secara benar , Nasakom itu biasa saja karena
situasinya saat itu seperti itu seandainya kaum sosialis juga liberalis, kapitalis saat
itu mempunyai basis massa yng besar .

Indonesia, saat ini, baik mereka yang nasionalis maupun yang beragama
menjalankan konsep Korupsi Massal. Sama seperti Komunisme di masa Soekarno
yang menjadi ancaman, Korupsi Massal adalah ancaman nyata yang harus
dilawan oleh mereka dengan idealisme Nasionalis dan Agamawis yang sejati.
Ketidakkompakan masyarakat saat ini melawan korupsi membuat kejahatan yang
meresahkan tersebut berkembang makin besar dan besar, menjadi budaya dan sulit
dicegah apalagi dihilangkan.

Dengan korupsi yang membudaya menyebabkan tingginya


ketidakpercayaan orang pada suatu rezim di era reformasi, ketidakpercayaan
masyarakat pada suatu program kerakyatan yang bebas korupsi, kebijakan yang
benar-benar memikirkan rakyat pun akan diprasangkakan dengan korupsi. Dan itu
adalah wajar di tengah negara yang menjamin koruptor tetap hidup.

Adakah harapan bagi bangsa Indonesia untuk lepas dari kejahatan ini?
Semua berhubungan lagi dengan bagaimana kehidupan masyarakat ini
berinteraksi satu sama lain dalam hal nasionalisme dan dalam hal agama yang
dianut. Nasionalisme menuntut kita untuk hidup sebagai suatu bangsa, yang
memiliki kesamaan-kesamaan nasib dan visi
Perubahan memang dimulai dari dalam diri kita sendiri, tapi perubahan seperti
apa yang kita mau?
Kembali lagi kepada diri kita masing masing perubahan yang seperti apa yang kita
mau contohnya perubahan untuk kepentingan pribadi atau perubahan bersama
sama mewujudkan Indonesia yang satu .

KESIMPULAN

Antara Pancasila dan Nasakom memang berbeda namun dari beberapa


perbedaan yang ada kesamaannya yaitu pada intinya menyatukan perbedaan yang
ada di Indonesia untuk saling berkerja sama memberantas imperialisme pada
zamannya dan sampai saat ini hanya Pancasila saja yang mampu bertahan hingga
sekarang.

SARAN

Berdasarkan uraian di atas kiranya kita dapat menyadari bahwa Pancasila


merupakan ideologi bangsa Indonesia, maka kita harus menjungjung tinggi dan
mengamalkan sila-sila dari Pancasila tersebut dengan setulus hati dan penuh rasa
tanggung jawab. Tak lupa juga semuanya kembali lagi kepada diri kita masing
masing , nasib negara Indonesia ditentuka dari tangan rakyatnya sendiri . Kita
harus lebih sadarkan diri jangan acuh tak acuh , mulailah dari hal yang sederhana
seperti sikap jujur tanggung jawab .

DAFTAR PUSTAKA

IBU A. YANI . 1982 . AHMAD YANI sebuah kenang kenangan . Bandung.


Karya Kelana Pustaka .
DR. A.H. NASUTION . 1984 . Memenuhi panggilan tugas , jilid 6 : Masa
Kebangkitan Orde Baru . Jakarta . Haji Masagung Pustaka .
Kartohadiprodjo, Soediman. 2010 . Pancasila Sebagai Pandangan Hidup
Bangsa. Singaraja.
Trimo fajar . 2013 . Pancasila dan Paham Nasakom .
http://ardjoenairenk.blogspot.co.id/2013/11/pendahuluan-latar-belakangpancasila.html?m=1 . 15 november 2015

Uvijan airlanggaa . 2013 . Nasakom : Nasionalisme , Agama , dan Korupsi Massal


.

http://auvijanfamily.wordpress.com/2013/12/09/nasakom-nasionalisme-agama-

dan-korupsi-massal/ . 15 november 2015

Anda mungkin juga menyukai