LATAR BELAKANG
Pancasila yang merupakan ideologi bangsa Indonesia dan merupakan
cerminan dari masyarakat Indonesia ini, disandingkan dengan paham Nasakom
yang dibuat sendiri oleh Ir.Soekarno akankah saling terkait atau malah akan saling
bertolak belakang antara keduanya dalam pandangan orang-orang yang berbedabeda. Faktanya , masyarakat Indonesia sekarang ini tak sedikitpun menganut
paham komunis yang merupakan bagian dari nasakom ( Nasionalis , Agama ,
Komunis )
RUMUSAN MASALAH
1. Apa pancasila dan paham Nasakom ?
2. Apa perbedaan Pancasila dan paham Nasakom ?
3. Adakah kesamaan antara Pancasila dan paham Nasakom ?
4. Apakah paham itu berhasil atau gagal diterapkan ?
TUJUAN
1. Pembaca tahu apakah itu Pancasila dan paham Nasakom
2. Pembaca mengetahui perbedaan antara Pancasila dan paham Nasakom.
3. Pembaca menjadi tahu kesamaan antara Pancasila dan paham Nasakom.
4. Pembaca menjadi tahu paham ini bisa diterapkan atau tidak
MANFAAT
Manfaat dari membaca buku ini adalah pembaca dapat
mengetahui Pancasila dan Paham Nasakom yang dilihat dari
pengertian, sejarah, serta akan tahu apa saja perbedaan dan
kesamaan antara Pancasila dan Paham Nasakom.
PEMBAHASAN
mengandung unsur penyatuan komunis terhadap agama. Alasan yang dipakai oleh
Soekarno kala itu sangatlah baik yaitu mengajak segala komponen bangsa tanpa
melihat perbedaan yang ada.
Nasakom yang terdiri dari 3 konsep yang sangat berbeda satu sama lain.
Yang pertama adalah konsep Nasionalis yang berpandangan satu konsep identitas
bersama untuk sekelompok manusia yang diciptakan dan dipertahankan dalam
kedaulatan sebuah negara atau nation. Ikatan nasionalisme tumbuh di tengah
masyarakat saat pola pikirnya mulai merosot. Ikatan tersebut terjadi saat manusia
mulai hidup bersama dalam suatu wilayah tertentu dan tak beranjak dari situ.
Konsep Nasionalisme tidak jauh dari Soekarno , karena beliau lebih memikirkan
bagaimana mempertahankan negara Indonesia dari kolonialisme melalui
pembangunan militer. Karena hal itu pula, konon Soekarno bertengkar dengan
Hatta.
oleh karenanya tidak bersandarkan pada kepercayaan mitos, takhayul, dan agama.
Tuhan pun dianggap mitos ataupun takhayul sehingga konsep Komunisme
sangatlah ditentang oleh kaum Muslim ataupun kaum Militer yang mewakili
golongan Nasionalisme. Komunisme dipandang oleh Soekarno sebagai alat untuk
mempertahankan kekuasaanya di Indonesia.
Kalau kita jeli, ketiga ideologi itu dalam cara pandang bung karno
diekspresikan untuk membangun bangsa yang kuat, luas, yang dipilari pertama-
tama oleh persatuan dan kemudian keadilan sosial yang diperoleh setelah upaya
melawan penjajahan (imperialisme) mencapai kemenangan. Sebagai pemikiran
politik, yang mulai ditangkap soekarno setelah pemberontakan radikal babak
pertama ( dibawah pimpinan PKI akhir tahun 1926 dan awal tahun 1927 ) yang
dapat diberangus oleh kolonialis belanda, maka pada akhir tahun 1920-an
soekarno muncul sebagai aktivis gerakan yang memiliki kemampuan yang lihai
dalam menangkap kehendak dan tuntutan rakyat akan kemerdekaan dari
penjajahan. Artikelnya berjudul "Nasionalisme, Islam, dan Marxisme", yang
ditulis tahun 1926 dalam " suluh Indonesia Muda",adalah cikal-bakal konsep
Nasakom yang dilontarkan kembali pada pertengahan tahun 1960-an. Bung karno
hanya ingin membedakan bahwa pemikiran politiknya tidak sama dengan orang
lain.
paham ras ada setinggi langit bedanya dangan paham bangsa oleh karena ras itu
ada suatu paham biologis, sedang nasionalitas itu suatu paham sosiologi apakah
nasionalisme itu dalam perjuangan jajahan dapat bergandengan dengan islamisme
yang dalam hakikatnya tiada bangsa, dan dalam lahirnya dipeluk oleh bermacammacam bangsa dan bermacam-macam ras-apakah nasionalisme itu dalam politik
kolonial dapat rapat diri dengan marxisme yang internasional.
Indonesia, saat ini, baik mereka yang nasionalis maupun yang beragama
menjalankan konsep Korupsi Massal. Sama seperti Komunisme di masa Soekarno
yang menjadi ancaman, Korupsi Massal adalah ancaman nyata yang harus
dilawan oleh mereka dengan idealisme Nasionalis dan Agamawis yang sejati.
Ketidakkompakan masyarakat saat ini melawan korupsi membuat kejahatan yang
meresahkan tersebut berkembang makin besar dan besar, menjadi budaya dan sulit
dicegah apalagi dihilangkan.
Adakah harapan bagi bangsa Indonesia untuk lepas dari kejahatan ini?
Semua berhubungan lagi dengan bagaimana kehidupan masyarakat ini
berinteraksi satu sama lain dalam hal nasionalisme dan dalam hal agama yang
dianut. Nasionalisme menuntut kita untuk hidup sebagai suatu bangsa, yang
memiliki kesamaan-kesamaan nasib dan visi
Perubahan memang dimulai dari dalam diri kita sendiri, tapi perubahan seperti
apa yang kita mau?
Kembali lagi kepada diri kita masing masing perubahan yang seperti apa yang kita
mau contohnya perubahan untuk kepentingan pribadi atau perubahan bersama
sama mewujudkan Indonesia yang satu .
KESIMPULAN
SARAN
DAFTAR PUSTAKA
http://auvijanfamily.wordpress.com/2013/12/09/nasakom-nasionalisme-agama-