3143 8694 1 PB
3143 8694 1 PB
Sri Harnanik1*
1
BPTP Sumatera Selatan. Jl. Kol. H. Barlian Km 6 Palembang, Sumatera Selatan.
sharnanik76@gmail.com
*) Penulis korespondensi
ABSTRAK
Budidaya jamur merang umumnya dilakukan secara indoor atau dalam kumbung,
dan perlu investasi cukup besar. Pada kenyataannya, jamur merang secara liar juga
dapat ditemukan pada tumpukan tandan kosong sawit di areal perusahaan pengolahan
sawit atau diperkebunan. Tulisan ini bertujuan mendeskripsikan tahap budidaya dan
produktivitas jamur merang yang ditanam pada media tandan kosong kelapa sawit
secara indoor dan outdoor. Prosedur budidaya indoor meliputi persiapan bahan,
pengomposan 10 hari, penyusunan dalam rak kumbung setinggi 20 cm, pasteurisasi
(suhu tidak optimal), inokulasi, inkubasi, pemeliharaan dan pemanenan. Budidaya
outdoor meliputi persiapan, pengomposan, penyusunan tankos dalam bentuk bedengan,
inokulasi, penutupan bedeng, pemeliharaan, dan pemanenan. Hasil kajian menunjukkan
waktu mulai panen 10 hari, lama panen indoor 20 hari, outdoor 37 hari. Produktvitas
jamur merang secara indoor dengan kondisi pasteurisasi tidak optimal pada kajian ini
sebesar 1,16 kg/m2 dan secara outdoor 1,01 kg/m2.
ABSTRACT
Paddy straw mushroom commonly are cultivated by indoor method, but require
large investment for building polyhouse. In Fact, paddy straw mushroom can also be
found on palm fruit bunch (PFB) in oil palm processing. This paper aims to describe
stage of cultivation and productivity mushroom grown on PFB both indoor and outdoor
method. Indoor procedure cultivation includes preparation media for 6 days,
composting 10 days, arranging on bed 20 cm height, pasteurization (temperature not
optimal), inoculation, incubation, maintenance and harvesting. Outdoor cultivation
procedure incde is arranging compost, inoculation, incubation, maintenance and
harvesting. This result of study showed first time harvesting was 10 days, period of
harvesting 20 days for indoor and 37 days for outdoor. Mushroom production indoor
under non-optimal pasteurization in this study at 1.16 kg/ m2 and in outdoor 1.01 kg/m2.
Keywords: paddy straw mushroom, palm fruit bunch, indoor, outdoor cultivation
Kayuagung kab OKI. Bahan yang kumbung untuk budidaya indoor. Sisa
Tandan sawit (TKKS) didatangkan hingga jam 01.00 malam. Pada siang hari
dari PT Golden oil Indralaya sebanyak suhu mulai berangsur naik tapi sangat
satu truk berukuran Panjang 2.9 m lebar 2 lambat. Suhu tertinggi tercatat hanya
meter, tinggi 1.5 meter atau volume 8.7 sampai 45oC. Penyusunan media
sebagian sudah agak lama. TKKS kompos TKKS pada rak-rak dalam
direndam pada bak perendaman dengan masing di sisi kiri dan kanan. Setiap
ukuran 2.85 m x 3.82 m. Sebagian TKKS tingkat rak berukuran 1 x 6 meter dan
sisa tidak direndam tapi dikocor air lalu ditambah rak tambahan berukuran 1 x 0.5
dilakukan selama sehari semalam. m2. Jumlah panen harian diperoleh dari
d e f
Gambar 1. Perubahan fisik TKKS selama proses produksi jamur merang. (a. TKKS
datang dari pabrik b. TKKS setelah dibiarkan 6 hari c. TKKS setelah dikompos 10 hari
d. TKKS ditumbuhi kontaminan e. pin head jamur merang pada TKKS f. Tubuh buah
jamur pada TKKS)
Panen dan Hasil Panen ke dua pada hari ke 14. Total panen yang
Pemanenan dilakukan setiap pagi diperoleh selama masa panen adalah 56
dan sore. Jamur merang putih merupakan kg atau prduktivitasnya 1160 g/m2.
jamur yang cepat sekali pertumbuhannya, Jika dibandingkan dengan hasil
jika terlambat panen sering ditemukan penelitian lainnya hasil pada kajian ini
payung sudah membuka. adalah lebih rendah. Triyono et al (2019)
Pada tandan sawit utuh jamur melaporkan produktivitas jamur merang
ditemukan tumbuh pada hampir seluruh sebesar 2458 g/m2, Harnanik dan
bagian ada yang dibonggol, disela-sela Maryana (2019) sebesar 2533 g/m2,
tandan maupun diatas permukaan tandan. Fadhilah dan Budiyanto (2018) sebesar
Pinhead atau bintik jamur mulai 2457 g/m2 .
ditemukan pada hari ke-8 setelah tanam Saputra (2017) melaporkan
dan mulai panen pada hari ke-10. Hasil produksi jamur merang pada media
panen per hari dapat dilihat pada Gambar TKKS berkisar 141-228 kg per kumbung
2. Masa panen puncak tertinggi pada (luas 54 m2) produksi tertinggi diperoleh
panen hari ke-5 mencapai 9.5 kg, tertinggi pada hari panen ke-7 sebanyak 38 kg.
Sarono et al (2020) melaporkan hasil media terlihat kering, terpal ditutup jika
jamur merang di Lampung berkisar 3.66- cuaca terlalu terik. Namun cara budidaya
6.08 % atau 109-182 kg perkumbung. ini memerlukan lahan yang lebih luas dan
Mamimin et al (2021) menuliskan keberhasillannya sangat tergantung cuaca
produksi jamur merang mencapai 47,3 kg sekitar. Pada kajian ini cuaca bulan
per ton TKKS. Menurut Thiribuvanamala Agustus dilokasi terdapat 6 hari hujan,
et al (2012) nilai BE jamur merang dan dan pada bulan September terjadi 11 hari
TKKS sawit hampir sama. Hasil pada hujan. Selang seling cuaca hujan dan
kajian ini lebih rendah diduga pengaruh panas diduga cukup membantu
dari pasteurisasi yang tidak optimal yang pertumbuhan jamur (kelembaban cukup
menimbulkan munculnya kontaminan dan baik, suhu cukup hangat), karena jika
beberapa rak yang minim hasilnya dilakukan pada bulan-bulan tanpa hujan
terutama rak teratas (suhu lebih tinggi) maka keberhasilannya akan lebih rendah
dan TKKS yang berasal dari pengocoran bahkan gagal karena kelembaban yang
hasilnya juga lebih sedikit dibanding yang rendah. Data jumlah panen harian dari
direndam. luas tanam 20.6 m2 dapat dilihat pada
Gambar 3. Total produksi sebanyak 26.7
Hasil budidaya outdoor kg, lama masa panen 33 hari,
Budidaya secara outdoor lebih produktivitas 1,01 kg/m2.
sederhana dan mudah dilakukan. Pada Budidaya jamur secara outdoor
kajian ini kompos TKKS tinggal disusun telah dilaporkan beberapa peneliti.
lalu ditanami bibit dan menunggu waktu Mohapatra dan Chinra (2015) melaporkan
panen. Perawatan berupa penyiraman jika produksi jamur merang secara outdoor
Gambar 3. Bobot panen jamur merang harian secara outdoor untuk 20.6 m2 luas tanam