Anda di halaman 1dari 14

BUDIDAYA JAMUR MERANG PADA TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT

SECARA INDOOR DAN OUTDOOR


Indoor And Outdoor Of Paddy Straw Musroom Cultivation On Palm Fruit Bunch

Sri Harnanik1*
1
BPTP Sumatera Selatan. Jl. Kol. H. Barlian Km 6 Palembang, Sumatera Selatan.
sharnanik76@gmail.com
*) Penulis korespondensi

ABSTRAK

Budidaya jamur merang umumnya dilakukan secara indoor atau dalam kumbung,
dan perlu investasi cukup besar. Pada kenyataannya, jamur merang secara liar juga
dapat ditemukan pada tumpukan tandan kosong sawit di areal perusahaan pengolahan
sawit atau diperkebunan. Tulisan ini bertujuan mendeskripsikan tahap budidaya dan
produktivitas jamur merang yang ditanam pada media tandan kosong kelapa sawit
secara indoor dan outdoor. Prosedur budidaya indoor meliputi persiapan bahan,
pengomposan 10 hari, penyusunan dalam rak kumbung setinggi 20 cm, pasteurisasi
(suhu tidak optimal), inokulasi, inkubasi, pemeliharaan dan pemanenan. Budidaya
outdoor meliputi persiapan, pengomposan, penyusunan tankos dalam bentuk bedengan,
inokulasi, penutupan bedeng, pemeliharaan, dan pemanenan. Hasil kajian menunjukkan
waktu mulai panen 10 hari, lama panen indoor 20 hari, outdoor 37 hari. Produktvitas
jamur merang secara indoor dengan kondisi pasteurisasi tidak optimal pada kajian ini
sebesar 1,16 kg/m2 dan secara outdoor 1,01 kg/m2.

Kata kunci: jamur merang, indoor, outdoor, TKKS

ABSTRACT

Paddy straw mushroom commonly are cultivated by indoor method, but require
large investment for building polyhouse. In Fact, paddy straw mushroom can also be
found on palm fruit bunch (PFB) in oil palm processing. This paper aims to describe
stage of cultivation and productivity mushroom grown on PFB both indoor and outdoor
method. Indoor procedure cultivation includes preparation media for 6 days,
composting 10 days, arranging on bed 20 cm height, pasteurization (temperature not
optimal), inoculation, incubation, maintenance and harvesting. Outdoor cultivation
procedure incde is arranging compost, inoculation, incubation, maintenance and
harvesting. This result of study showed first time harvesting was 10 days, period of
harvesting 20 days for indoor and 37 days for outdoor. Mushroom production indoor
under non-optimal pasteurization in this study at 1.16 kg/ m2 and in outdoor 1.01 kg/m2.

Keywords: paddy straw mushroom, palm fruit bunch, indoor, outdoor cultivation

134 Jurnal Pertanian Presisi Vol. 4 No. 2 Desember 2020


PENDAHULUAN Mekong yang menumbuhkan jamur
Berbagai limbah atau hasil samping secara indoor panen dua kali lebih banyak
pertanian seperti jerami, bagas tebu, karena tidak dipengaruhi cuaca dan petani
limbah kapas, ampas aren, kardus,daun dapat mengontrol suhu dan
pisang telah lama dipraktekkan untuk kelembabannya (Vietnam post, 2018).
budidaya jamur merang. Akhir-akhir ini Budidaya jamur dalam rumah jamur dapat
mulai banyak petani yang membudi- mengurangi fluktuasi suhu dan
dayakan jamur merang pada tandan kelembaban yang tiba-tiba dibanding
kosong kelapa sawit (TKKS). Begitu juga secara outdoor yang dapat membahayakan
publikasi tentang budidaya jamur pada pertumbuhan dan pembentukan tubuh
TKKS mulai banyak dilaporkan (Triyono buah jamur (Reyes, 2000). Budidaya
et al, (2019); Fadhilah dan Budiyanto jamur secara indoor memiliki beberapa
(2018); Saputra ( 2017) dan Nur Sakinah kelebihan yakni lebih hemat lahan (karena
(2019) . Jamur merang yang dibudi- dibuat dalam rak bertingkat), suhu dan
dayakan pada media tandan kosong sawit kelembaban lebih terjaga, hasil produksi
memiliki nilai gizi yang baik yakni lebih konsisten namun memerlukan biaya
protein berkisar 33-41%, lemak 3.7-5.1%, investasi cukup tinggi untuk pembuatan
serat kasar 7-16%, karbohidrat 27-45% kumbung serta perlu pasteurisasi.
abu sekitar 9% berat kering (Triyono et al Jamur merang secara empirik sering
2019). Dengan kandungannya yang ditemukan pada media TKKS terutama
demikian, jamur merang dapat menjadi saat musim hujan. Treu (1998) dan Isroi
sumber pangan bergizi dan dapat (2009) menyebutkan terdapat beberapa
meningkatkan nilai tambah TKKS yang macam jenis jamur tumbuh pada media
selama ini belum optimal peman- TKKS seperti jamur merang, jamur
faatannya. kuping, jamur tiram dll. Hal ini
Proses budidaya jamur merang mengindikasikan pada kondisi terbuka
umumnya dilakukan pada rumah jamur jamur merang juga dapat tumbuh pada
atau kumbung atau indoor. Dalam media TKKS. Selain ditentukan faktor
keadaan indoor produksi jamur merang kualitas bibit dan kualitas tankos/media
untuk ukuran kumbung 6 x 4 m bisa keberhasilan budidaya jamur juga
dihasilkan sekitar 200-250 kg jamur segar dipengaruhi suhu dan kelembaban
(Oktaviana, 2013). Petani di Delta lingkungan serta manajemen pemeli-

Harnanik, Budidaya Jamur Merang…


135
https://doi.org/10.35760/jpp.2020.v4i2.3143
haraan. Tulisan ini bertujuan menaburkan kapur dolomit dan dedak
mendeskripsikan proses dan hasil pada setiap lapisan tandan kosong lalu
budidaya jamur merang pada media ditutup terpal setinggi sekitar 90 cm. Pada
TKKS secara indoor dan outdoor. hari kelima dilakukan pembukaan terpal
dan pembalikan media dan pemberian
BAHAN DAN METODE dedak kapur serta penyiraman. Pada hari

Kajian dilaksanakan pada bulan Juli kesepuluh kompos dibuka dan

sampai September 2020 di IP2TP dimasukkan kedalam rak-rak dalam

Kayuagung kab OKI. Bahan yang kumbung untuk budidaya indoor. Sisa

digunakan diantaranya adalah TKKS, kompos digunakan untuk budidaya

dedak, kapur dolomit, bibit jamur merang outdoor.

putih dan air. Alat-alat yang digunakan


diantaranya drum pasteurisasi, kolam Pasteurisasi dan Penyusunan Media

perendaman, kumbung jamur 6 x 4 m x pada Rak Kumbung

3m, terpal, selang air, termometer dan Proses pasteurisasi dilakukan

timbangan, dengan pemanasan air sebanyak 2 drum


dengan kayu durian sebagai bahan bakar.

Prosedur Pasteurisasi dimulai dari jam 11.00 siang

Tandan sawit (TKKS) didatangkan hingga jam 01.00 malam. Pada siang hari

dari PT Golden oil Indralaya sebanyak suhu mulai berangsur naik tapi sangat

satu truk berukuran Panjang 2.9 m lebar 2 lambat. Suhu tertinggi tercatat hanya

meter, tinggi 1.5 meter atau volume 8.7 sampai 45oC. Penyusunan media

m3 . Kondisi TKKS sebagian baru dan dilakukan dengan cara meletakkan

sebagian sudah agak lama. TKKS kompos TKKS pada rak-rak dalam

dihamparkan diruang terbuka selama 6 kumbung setinggi 20 cm. Dalam

hari. Selanjutnya sebagian TKKS kumbung terdapat 4 tingkat rak masing-

direndam pada bak perendaman dengan masing di sisi kiri dan kanan. Setiap

ukuran 2.85 m x 3.82 m. Sebagian TKKS tingkat rak berukuran 1 x 6 meter dan

sisa tidak direndam tapi dikocor air lalu ditambah rak tambahan berukuran 1 x 0.5

dikomposkan. Untuk perendaman m. Total luas tanam dalam kumbung 48.5

dilakukan selama sehari semalam. m2. Jumlah panen harian diperoleh dari

Pengomposan dilakukan dengan penimbangan total dari rak-rak dalam

136 Jurnal Pertanian Presisi Vol. 4 No. 2 Desember 2020


kumbung setiap harinya. Satuan Tandan sawit yang telah dikompos selama
percobaan adalah seluruh rak dalam satu 10 hari disusun setinggi sekitar 20 cm
kumbung. terbagi dalam 6 bed yakni ukuran 1.2 x 6;
1.2 x 4 ; 1x 3.7; 1 x 3.7 dan 2 x 0.6 m ,
Penanaman/Inokulasi total luas bed 20.6 m2. Selanjutnya bed
Penanaman jamur merang indoor disiram, ditaburi bibit jamur sebanyak 10
dilakukan dengan menaburkan bibit pada log, lalu ditutup plastik atau terpal. Pada
permukaan media pada sore hari. Bibit hari ke-7 terpal dibuka lalu dilakukan
yang digunakan adalah bibit merang putih penyiraman dan ditutup lagi. Setelah
yang berumur 18 hari dari tanggal mulai panen, tutup plastik dibuka hingga
inokulasi pada satu kumbung digunakan periode panen selesai. Panen dilakukan
bibit sebanyak 21 log. setiap hari.

Inkubasi dan Pemeliharaan Pengamatan dan Data


Setelah penanaman, kumbung Pengamatan dilakukan secara fisik
ditutup rapat dan dibiarkan selama 5 hari . berupa pengambilan gambar dengan
Pemeliharaan dilakukan dengan membuka kamera untuk melihat perubahan warna
jendela dan menyiram media. Penyiraman TKKS sejak datang dari pabrik hingga
media dilakukan dengan selang yang ditumbuhi jamur. Hasil panen
ujungnya diberi sambungan selang dikumpulkan dari setiap bed lalu
sehingga semprotan air yang keluar agak ditimbang dan dicatat sebagai produksi
mengabut. Penyiraman dilakukan dua hari harian. Produktivitas dihitung dengan
sekali. membagi hasil total produksi pada satu
siklus panen dibagi luas media.
Pemanenan
Pemanenan dilakukan setelah HASIL DAN PEMBAHASAN
muncul tubuh buah jamur yakni 10 hari Tahapan budidaya
setelah tanam. Panen dilakukan pada pagi Tahap persiapan : pada kajian ini
dan sore hari. tandan kosong sawit dibiarkan selama
enam hari diudara terbuka sebelum
Budidaya secara Outdoor dikomposkan. Tujuan tahap ini adalah
memberi kesempatan jamur oncom

Harnanik, Budidaya Jamur Merang…


137
https://doi.org/10.35760/jpp.2020.v4i2.3143
tumbuh dan mengurai sisa minyak pada Tahap perendaman
tandan yang baru keluar dari pabrik. Kondisi TKKS pada hari ke-enam
Tandan sawit yang baru keluar dari setelah pembiaran diudara terbuka mulai
mesin boiler pabrik biasanya masih mengering, karena udara sekeliling cukup
mengandung minyak hal ini bisa diamati kering. Selanjutnya TKKS direndam
dari permukaan tandan yang licin. dalam bak perendaman. Perendaman
Kandungan minyak pada TKKS dilakukan selama satu malam bertujuan
dilaporkan sebesar 1,51% (Mamimin et al membasahi atau meningkatkan
2021). kelembaban media sehingga tahap
Jamur oncom sudah mulai terlihat pengomposan berlangsung baik. Setelah
pada hari ke-2 setelah pembiaran diudara perendaman sehari semalam, warna air
terbuka. Jamur oncom segera tumbuh rendaman berwarna oranye dan
menyebar dan menutupi permukaan mengeluarkan bau. Sarono (2020)
tandan kosong. Jamur oncom merupakan melaporkan tahap perendaman tankos
golongan Mucor. sawit oleh petani di Lampung
Mucor atau jamur oncom berlangsung 2-3 hari, Miami et al (2021)
merupakan salah satu jamur yang dapat melaporkan perendaman dilakukan
menghasilkan lipase yakni enzim yang selama 3 hari sedangkan Saputra (2017)
dapat mendegradasi minyak (Pratama et dan Triyono et al (2019) melaporkan
al, 2015). perendaman dilakukan selama satu hari.
Pada tahap pembiaran sawit diudara Jika dibandingkan lama perendaman
terbuka dimungkinkan jenis jamur lain jerami, perendaman pada TKKS mestinya
juga tumbuh tergantung spora jamur apa lebih lama karena struktur tandan sawit
yang dominan disuatu lokasi. Sarono et al lebih berkayu (kandungan lignin lebih
(2020) melaporkan tahap tahap pembiaran tinggi). Lama perendaman dapat
pada budidaya jamur merang di Lampung bervariasi sesuai tingkat kebasahan
berlangsung 15-20 hari atau 3-4 kali lebih media. Pada prakteknya ada pula petani
lama dibanding percobaan ini. yang merendam TKKS hingga 12 hari,
Ada pula yang menggunakan sawit ada pula petani yang tidak merendam
yang telah berumur sebulan dari pabrik TKKS tetapi dengan cara membasahinya
baru dikomposkan 8 hari (Triyono et al, dengan dikocor. Umumya pembasahan
2019). media dilakukan untuk mencapai kadar

138 Jurnal Pertanian Presisi Vol. 4 No. 2 Desember 2020


air sekitar 60%, yakni kadar air yang menentukan keberhasilan budidaya jamur
optimal untuk pengomposan. Untuk merang. Tahap ini bertujuan men-
perendaman lebih lama kemungkinan juga degradasi komponen media sehingga
berfungsi mengurangi kadar minyak jika diperoleh nutrisi yang mudah diserap oleh
tidak dilakukan tahap pembiaran diruang miselium untuk pertumbuhannya.
terbuka. Umumnya keberhasilan pengomposan
dapat diketahui dari nilai C/N rasio.
Pengomposan Tandan sawit segar mengandung 35-45%
Pada tahap ini pengomposan selulosa, 25-40% hemiselulosa dan rasio
dilakukan dengan cara menumpuk lapisan C/N 70 (Suksong et al, 2016). Susanto
tankos yang diselingi dedak dan kapur dan Susilo (2018) menyebutkan rasio C/N
dan ditutup terpal selama 10 hari. Pada TKKS segar 87.6 dan menjadi 49.22
hari ke-4 dilakukan pembalikan dan setelah pengomposan 49 hari, faase
penyiraman. Hasil pengomposan dapat termofilik terjadi pada minggu pertama
dilihat pada Gambar 1. Setelah 10 hari pengomposan. Pengomposan selama 2, 4,
pengomposan warna TKKS berwarna 6 minggu dilaporkan memiliki rasio C/N
lebih gelap dibanding TKKS awal. masing-masing sebesar 19.7; 17.9 dan
Kenaikan suhu terasa setelah 2 hari 12.9 (Azlansyah et al, 2014 ). Sedangkan
pengomposan yakni pada terpal penutup Yunindanova et al (2013) melaporkan
mulai terasa panas. Mamimin (2021) pengomposan TKKS dengan aktivator
melaporkan lama pengomposan promi selama 4 minggu menghasilkan
berlangsung 7 hari, Sarono (2021) rasio C/N 46.13 dan 6 minggu 38.47.
menuliskan fermentasi anaerob selama 8 Menurut Lau et al (2011) jamur kuping
hari, Nur Sakinah et al (2019) (9 hari), tidak dapat mengkolonisasi substrat
sedangkan Fadhilah dan Budiyanto TKKS pada rasio C/N 77.96, tapi dapat
(2018) melakukan pengomposan selama 2 memperbaiki performance jika dijadikan
minggu pada TKKS yang berumur 5 dan suplemen, sedangkan Sudirman et al
6 minggu setelah keluar dari pabrik. (2011) dan Rizki dan Tamai (2011)
Petani di Sumsel melakukan praktek melaporkan jamur tiram dapat tumbuh
pengomposan antara 8 sampai 21 pada media TKKS pada rasio C/N 20-
hari.Pengomposan merupakan hal kritis 39%. Ahlawat dan Tewari (2007)
karena keberhasilan tahap ini sangat menuliskan rasio C/N yang dibutuhkan

Harnanik, Budidaya Jamur Merang…


139
https://doi.org/10.35760/jpp.2020.v4i2.3143
jamur merang berkisar 40-60, lebih tinggi sehingga diperoleh bed yang lebih
disbanding jamur lainnya. Hal ini kompak. Pada model kumbung yang
mengindikasikan jamur merang tidak digunakan seperti pada penelitian ini
memerlukan media yang terlalu matang. seharusnya susunan TKKS pada rak
Praktek petani maupun laporan penelitian paling bawah sedikit lebih tebal
menunjukkan lama pengomposan cukup disbanding rak diatasnya karena suhu rak
bervariasi. Adanya variasi dimungkinkan bawah lebih rendah. Sedangkan rak
karena dipengaruhi oleh kondisi tandan teratas seharusnya dibuat sedikit tipis
sawit yang digunakan (baru atau lama), karena lebih tinggi suhunya. Teknik
kadar air (dipengaruhi lama perendaman) penyusunan seperti ini terutama
dan kecukupan nutrisi lainnya diperlukan jika produksi jamur dilakukan
(penambahan dedak atau kotoran ayam), pada bulan-bulan kering.
pH (penambahan kapur) atau kelimpahan
mikroorganisme pada media maupun di Pasteurisasi
lingkungan lokasi pengomposan dan Pasteurisasi dalam budidaya jamur
penggunaan mikroba aktivator. merang ditujukan untuk mengurangi
kontaminan. Pasteurisasi tercapai jika
Penyusunan kompos sawit dalam rak suhu dalam kumbung mencapai minimal
Pada penyusunan sawit dalam rak 60oC selama minimal 2 jam (Supardi,
pada percobaan ini , kompos tankos 2006). Oktaviana (2013) menyebutkan
disusun satu persatu setinggi sekitar 20 sterilisasi dalam kumbung ditujukan
cm. Fadhilah dan Budiyanto (2018) untuk membunuh kontaminan dan
melaporkan perlakuan tinggi/tebal media menghilangkan bau amoniak dilakukan
20 cm lebih tinggi produksinya dengan cara mengalirkan uap panas
disbanding ketebalan 15 dan 25 cm.. selama 8 jam sampai 70 oC. Pada praktek
Dalam satu rak berukuran 1,5 x 1 m ujicoba ini suhu maksimal yang tercapai
o
jumlah tandan sawit berkisar 30-45 buah hanya 45 C meskipun pasteurisasi telah
tandan (tergantung ukuran tandan). Untuk dilakukan selama 11 jam. Hal ini diduga
mencapai tinggi 20 cm diperlukan sekitar karena kayubakar yang digunakan yakni
2-3 lapis tandan. Tandan disusun kayu durian belum terlalu kering, juga
horisontal dan bagian bonggol ditutup rasio pipa aliran uap dengan volume
dengan bagian pangkal sawit lainnya kumbung kurang mencukupi. Pada kajian

140 Jurnal Pertanian Presisi Vol. 4 No. 2 Desember 2020


ini dari tiga drum uap disalurkan hanya digunakan berupa terpal tambak berwarna
dengan satu pipa dibagian tengah hitam yang juga bersifat mengakumulasi
kumbung. Indikator kegagalan lain panas yang diserap, akibatnya suhu
pasteurisasi pada percobaan ini adalah terkadang melebihi batas optimal
ditemukannya pertumbuhan jamur pada pertumbuhan jamur merang. Hal ini
keesokan hari sebelum penanaman bibit. terutama diamati pada rak teratas yang
Akibat proses yang tidak optimal ini suhu siang hari mencapai 38 oC, sehingga
adalah tumbuhnya jamur kontaminan. jamur yang tumbuh diatas bed sering
Contoh kontaminan yang ditemukan pada gagal tumbuh, dan banyak ditemukan
kajian ini dapat dilihat pada Gambar 1d. jamur tumbuh dibagian bawah bed.
Pertumbuhan miselium jamur merang
Inkubasi dan Pemeliharaan yang optimal adalah 30-35 oC, sedangkan
Inkubasi pada percobaan ini pembentukan tubuh buah optimal pada
dilakukan selama 5 hari. Miselium sudah suhu 28-30 oC (Reyes, 2000).
mulai berkembang setelah satu hari
tanam, ditandai munculnya benang- Kontaminan dan Hama
benang halus keluar dari bibit yang Pada kajian indoor ini masih
ditanam. Pada hari kelima miselium sudah ditemukan adanya kontaminan, bahkan
mengkolonisasi substrat TKKS, meskipun sehari setelah pasteurisasi, ditemukan
secara fisik kolonisasi miselium jamur miselium yang lebat menempel pada
merang tergolong tipis. Pada uji coba ini dedak. Kontaminan dapat dikenali dari
pemeliharaan yang dilakukan adalah penampakan fisik berupa lapisan putih
penyiraman media setiap 2 hari sekali. tebal. Selain kontaminan berupa jamur
Penyiraman hanya dilakukan sampai hari lain, juga ditemukan adanya banyak kutu
ke-20 setelah panen. Suhu pada malam atau tungau. Kutu ini terutama muncul
hari dibiarkan mengikuti suhu lingkungan dan berkembang pesat saat jamur dalam
dan tidak diberi perlakuan khusus seperti masa panen. Kutu ini menyerang
pemberian penghangat atau lampu. Suhu pemanen dan menyebabkan gatal.
yang diamati dalam kumbung Kontaminan berkembang akibat
menunjukkan suhu pagi hari sekitar 26- pasteurisasi yang tidak optimal atau juga
28oC, siang hari jika terik mencapai 32- disebabkan terbawa oleh pekerja saat
40oC. Hal ini karena atap kumbung yang keluar masuk kumbung.

Harnanik, Budidaya Jamur Merang…


141
https://doi.org/10.35760/jpp.2020.v4i2.3143
a b c

d e f
Gambar 1. Perubahan fisik TKKS selama proses produksi jamur merang. (a. TKKS
datang dari pabrik b. TKKS setelah dibiarkan 6 hari c. TKKS setelah dikompos 10 hari
d. TKKS ditumbuhi kontaminan e. pin head jamur merang pada TKKS f. Tubuh buah
jamur pada TKKS)

Panen dan Hasil Panen ke dua pada hari ke 14. Total panen yang
Pemanenan dilakukan setiap pagi diperoleh selama masa panen adalah 56
dan sore. Jamur merang putih merupakan kg atau prduktivitasnya 1160 g/m2.
jamur yang cepat sekali pertumbuhannya, Jika dibandingkan dengan hasil
jika terlambat panen sering ditemukan penelitian lainnya hasil pada kajian ini
payung sudah membuka. adalah lebih rendah. Triyono et al (2019)
Pada tandan sawit utuh jamur melaporkan produktivitas jamur merang
ditemukan tumbuh pada hampir seluruh sebesar 2458 g/m2, Harnanik dan
bagian ada yang dibonggol, disela-sela Maryana (2019) sebesar 2533 g/m2,
tandan maupun diatas permukaan tandan. Fadhilah dan Budiyanto (2018) sebesar
Pinhead atau bintik jamur mulai 2457 g/m2 .
ditemukan pada hari ke-8 setelah tanam Saputra (2017) melaporkan
dan mulai panen pada hari ke-10. Hasil produksi jamur merang pada media
panen per hari dapat dilihat pada Gambar TKKS berkisar 141-228 kg per kumbung
2. Masa panen puncak tertinggi pada (luas 54 m2) produksi tertinggi diperoleh
panen hari ke-5 mencapai 9.5 kg, tertinggi pada hari panen ke-7 sebanyak 38 kg.

142 Jurnal Pertanian Presisi Vol. 4 No. 2 Desember 2020


Gambar 2. Bobot hasil panen harian jamur merang secara indoor

Sarono et al (2020) melaporkan hasil media terlihat kering, terpal ditutup jika
jamur merang di Lampung berkisar 3.66- cuaca terlalu terik. Namun cara budidaya
6.08 % atau 109-182 kg perkumbung. ini memerlukan lahan yang lebih luas dan
Mamimin et al (2021) menuliskan keberhasillannya sangat tergantung cuaca
produksi jamur merang mencapai 47,3 kg sekitar. Pada kajian ini cuaca bulan
per ton TKKS. Menurut Thiribuvanamala Agustus dilokasi terdapat 6 hari hujan,
et al (2012) nilai BE jamur merang dan dan pada bulan September terjadi 11 hari
TKKS sawit hampir sama. Hasil pada hujan. Selang seling cuaca hujan dan
kajian ini lebih rendah diduga pengaruh panas diduga cukup membantu
dari pasteurisasi yang tidak optimal yang pertumbuhan jamur (kelembaban cukup
menimbulkan munculnya kontaminan dan baik, suhu cukup hangat), karena jika
beberapa rak yang minim hasilnya dilakukan pada bulan-bulan tanpa hujan
terutama rak teratas (suhu lebih tinggi) maka keberhasilannya akan lebih rendah
dan TKKS yang berasal dari pengocoran bahkan gagal karena kelembaban yang
hasilnya juga lebih sedikit dibanding yang rendah. Data jumlah panen harian dari
direndam. luas tanam 20.6 m2 dapat dilihat pada
Gambar 3. Total produksi sebanyak 26.7
Hasil budidaya outdoor kg, lama masa panen 33 hari,
Budidaya secara outdoor lebih produktivitas 1,01 kg/m2.
sederhana dan mudah dilakukan. Pada Budidaya jamur secara outdoor
kajian ini kompos TKKS tinggal disusun telah dilaporkan beberapa peneliti.
lalu ditanami bibit dan menunggu waktu Mohapatra dan Chinra (2015) melaporkan
panen. Perawatan berupa penyiraman jika produksi jamur merang secara outdoor

Harnanik, Budidaya Jamur Merang…


143
https://doi.org/10.35760/jpp.2020.v4i2.3143
dapat dilakukan diantara perkebunan TKKS secara outdoor atau tanpa
tanaman kelapa, bambu, dan pisang kumbung dilakukan dengan cara
(intercropping). menyusun TKKS yang sudah dikompos 9
Pada hasil outdoor yield sangat hari membentuk bed berukuran 0.8 x 2.1
dipengaruhi suhu dan kelembaban sekitar, m tinggi 15 cm. Bed ditutup dengan
dan di India diperoleh hasil tertinggi pada plastic selama seminggu, dilakukan
bulan Juli yakni pada bulan dengan penyiraman lalu ditutup lagi plastic yang
kelembaban tertinggi. Yield yang diberi penyangga pada bagian tengah bed
diperoleh pada media jerami berkisar 18- untuk memberi ruang tumbuhnya jamur.
25 kg per 100 kg media jerami. Hasil Cara tersebut biasa diaplikasikan di
budidaya jamur merang secara indoor Malaysia. Sebaran miselium dan
pada media limbah kapas dan jerami kemunculan pinhead terlihat jelas
masing masing 5.38 kg/m2 and 4.71 dibagian permukaan pada cara indoor,
kg/m2 sedangkan hasil secara outdoor sedangkan pada cara ooutdoor sebaran
masing masing 1.79 kg/m2 and 1.73 miselium dan pinhead tidak jelas terlihat
kg/m2 (Rajapakse,2011). Nur sakinah dipermukaan media tetapi cenderung ke
(2020) menyebutkan budidaya jamur pada bagian bawah media.

Gambar 3. Bobot panen jamur merang harian secara outdoor untuk 20.6 m2 luas tanam

144 Jurnal Pertanian Presisi Vol. 4 No. 2 Desember 2020


Waktu panen pertama kedua teknik sama yang optimal dan manajemen
yakni pada hari ke-10, durasi panen cara pemeliharaan yang lebih baik.
outdoor dapat lebih lama pada kajian ini
karena didukung cuaca hujan sedangkan DAFTAR PUSTAKA
cara indoor penyiraman sudah dihentikan Ahlawat . O.P,Tewari. R.P.
setelah hari ke-20. Jumlah total yang 2007.Cultivation Technology of
Paddy Straw Mushroom
dipanen lebih banyak secara indoor (Volvariella volvaceae).Buletin
karena luas tanamnya lebih banyak, Teknik. India.
Azlansyah B. Silfina,S. Murniati. 2014.
namun jika dihitung produktivitasnya Pengaruh Lama Pengomposan
diperoleh hasil yang tidak berbeda jauh. Tandan Kosong Kelapa Sawit
(TKKS) Terhadap Pertumbuhan
Dan Perkembangan Bibit Kelapa
KESIMPULAN DAN SARAN Sawit (Elaeis guineensis Jacq).
Jurnal online Mahasiswa Fakultas
Tandan kosong kelapa sawit dapat Pertanian. Universitas Riau.
dijadikan sebagai media pertumbuhan Administrator. 2018. Đồng Tháp Farmers
Encouraged To Grow Straw
jamur merang baik secara indoor maupun Mushroom Indoors.
outdoor. Kecukupan pasteurisasi https://vietnamnews.vn/society/481
031/
mempengaruhi hasil produksi secara Fadhilah, H. Budiyanto. 2018. Pengaruh
indoor. Cuaca lingkungan (hujan dan Tandan Kosong Kelapa Sawit
Sebagai Media Tumbuh Jamur
panas) sangat berpengaruh pada hasil Terhadap Produksi Dan Sifat Fisik
produksi secara outdoor. Waktu mulai Jamur Merang (Volvariella
Volvacea). Jurnal agroindustry. Vol
panen sama yakni hari ke-10 setelah 8 No1.ejournal.unib.ac.id
tanam pada cara indoor maupun outdoor. Harnanik,S. Maryana Y. 2019. Kajian
Produksi Jamur Merang pada Media
Durasi panen dapat mencapai sekitar satu Jerami, Eceng gondok dan Tandan
bulan jika tingkat kebasahan media tetap Kosong Sawit. Prosiding Seminar
Nasional Hasil Litkayasa Industri II.
dipertahankan pada kedua cara. Baristand Palembang. Vol 2 no 2.
Produktivitas pada kondisi pasteurisasi Isroi. 2009. Jamur ditumpukan TKKS.
https://isroi.com/2009/02/17/jamur-
tidak optimal sebesar 1,16 kg/ m2 secara di-tumpukan-tkks-2
indoor dan outdoor (tanpa pasteurisasi) Lau. H.L. S.K Wong. Bong, C.F.J. Rabu,
A. 2011. Suitability of Oil Palm
sebesar 1,01 kg/m2. Untuk hasil yang Empty Fruit Bunch and Sago Waste
lebih tinggi perlu diujicoba waktu for Auricularia
polytricha Cultivation Asian
pengomposan yang lebih lama 15-21 hari Journal of Plant Sciences, 13: 111-
atau pada rasio C/N 40-60, pasteurisasi 119. Int. J. Recycl. Org. Waste
Agric., 8 (2019), pp. 381-392

Harnanik, Budidaya Jamur Merang…


145
https://doi.org/10.35760/jpp.2020.v4i2.3143
Mamimin,C.Chanthong,S,Leamdum,C.Pr Yield Performance Of Oyster
asertsan. 2021. Improvement Of Mushroom (Pleurotus ostreatus).
Empty Fruit Bunches World J Microbiol Biotechnol
Biodegradability And Biogas 27:1695–1702
Production By Integrating The Sarono , Yana Sukaryana , Zainal Arifin ,
Straw Mushroom Cultivation As A Sri Astuti. 2020.The Analysis of
Pretreatment In The Solid State Straw Mushroom Potential
Anaerobic Digestion.Bioresource Development Using An Empty Fruit
Technology. Vol Bunches Materials.. IOP Publising.
319.https://doi.org/10.1016/j.biotec 2020. IOP Conf. Series: Materials
h.2020.124227. Science and Engineering 857 (2020)
Mohapatra.K.B. Chinra,N. 2015. 012017 IOP Publishing
Performance Straw Mushroom doi:10.1088/1757-
Volvariella Volvaceae Raised As A 899X/857/1/012017
Intercropping On Coconut Sudirman L.I, Sutrisna A, Listiyowati S,
Plantation Of Coastal Odish. Fadli L, Tarigan B.2011. The
http://mushroomsociety.in/wp- Potency Of Oil Palm Plantation
content/uploads/2015/03/V-O-6.pdf Wastes For Mushroom Production.
Nur Sakinah, M.J., Misran, A., Mahmud, Proc 7th Int Conf Mushroom Biol
T.M.M., Abdullah, S. and Azhar, Mushroom Prod (ICMBMP7)
M. 2020. Evaluation Of Storage Susanto,T.Susilo,A. 2018. Pengaruh
Temperature, Packaging System Kombinasi Bahan Penyusun
And Storage Duration On Terhadap Penurunan Rasio C/N
Postharvest Quality Of Straw Dalam Komposting Tandan Kosong
Mushroom (Volvariella Volvacea) . Kelapa Sawit (Tkks).
Food Research 4 (3) : 679 – 689. Repository.ut.ac.id.
Oktaviana, T. 2013. Analisa Pendapatan Triyono, S. A. Haryanto, M. Telaumbanu
Usaha Tani Dan Tataniaga Jamur a, Dermiyati, J. Lumbanraja, F. To.
Merang di desa 2019. Cultivation of straw
Gempol Kolot Kec Banyusari Kab mushroom (Volvariella volvacea)
Karawang. Skripsi IPB on oil palm empty fruit bunch
Pratama. Sulantari, Suryani,A. 2015. growth medium.
Isolasi, Karakterisasi Dan Produksi Treu,R.1998. Macrofungi in oil palm
Kapang Indigenus Penghasil Plantation South East Asia.
Lipase.Skripsi .IPB. Mycologist. 12 (1) 10-14.
Rajapakse, P.2011. New Cultivation Thiribhuvanamala, G., Krishnamoorthy,
Technology For Paddy Straw S., Karupannan, M., Praksasm,V.,
Mushroom (Volvariella volvacea). Krishnan, S. 2012. Improved
Proceedings of the 7th International Techniques To Enhance The Yield
Conference on Mushroom Biology Of Paddy Straw Mushroom
and Mushroom Products.446-451 (Volvariella Volcaae) For
Reyes RG (2000) Indoor Cultivation Of Commercial Cultivation. African
Paddy Straw Mushroom, Journal of Biotechnology Vol.
Volvariella volvacea, in crates. 11(64), pp. 12740-12748
Mycologist 14(4):174–176. Yunindanova M. B, Herdhata Agusta.
Rizki M, Tamai Y .2011. Efects Of Dwi Asmono. 2013.Pengaruh
Diferent Nitrogen Rich Substrates Tingkat Kematangan Kompos
And Their Combination To The Tandan Kosong Sawit Dan Mulsa

146 Jurnal Pertanian Presisi Vol. 4 No. 2 Desember 2020


Limbah Padat Kelapa Sawit Pada Tanah Ultisol. Sains Tanah –
Terhadap Produksi Tanaman Tomat Jurnal Ilmu Tanah dan
(Lycopersicon Esculentum Mill.) Agroklimatologi 10 (2).

Harnanik, Budidaya Jamur Merang…


147
https://doi.org/10.35760/jpp.2020.v4i2.3143

Anda mungkin juga menyukai