Anda di halaman 1dari 1

ABSTRAK

Salah satu potensi perikanan yang belum banyak diketahui manfaatnya adalah ikan
sidat. Ikan sidat memiliki kandungan gizi utamanya B1, B2, dan zinc (Zn) yang sangat
banyak manfaatnya bagi tubuh, terutama dalam proses pertumbuhan. Ikan yang
memiliki nama latin Anguila sp. ini merupakan salah satu komoditas ekspor perikanan
di Banyuwangi dengan kualitas terbaik dan nilai ekspor yang paling mahal di
Indonesia. Pada awal tahun 2020, Kabupaten Banyuwangi mengekspor ikan sidat yang
nilainya mencapai 13 Miliar. Tingginya nilai ekspor ikan sidat tersebut berbanding
terbalik dengan nilai ekspor pada olahan ikan sidat. Belum adanya olahan ikan sidat
yang berpotensi untuk meningkatkan ekspor. Kampung Jopuro yang terletak di
Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi merupakan salah satu destinasi wisata
pemandian dengan air jernih dari hulu pegunungan Ijen yang juga memiliki beberapa
kolam budidaya ikan sidat disekitarnya. Namun sejak Pandemi COVID-19,
perekonomian di sektor wisata mendadak mati suri. Banyak orang yang kehilangan
sumber penghasilan yang sebelumnya didapat dari tempat wisata Kampung Jopuro.
Penelitian ini menghadirkan inovasi yang bertujuan untuk meningkatkan ekonomi
masyarakat Kampung Jopuro di era Adaptasi Kebiasaan Baru dan seterusnya dengan
memaksimalkan potensi ikan sidat. Gagasan yang akan dihadirkan dalam penelitian ini
adalah DUDA (Dimsum Sidat) sebagai Olahan Unggulan Sehat dalam Upaya
Peningkatan Ekonomi di Kampung Jopuro, Banyuwangi. Metode penelitian yang
digunakan adalah studi pustaka dengan data-based Google Scholar, Science direct, dan
GARUDA. Artikel yang digunakan adalah artikel yang dapat diakses full text dan
dipublikasikan pada tahun 2012-2021. Artikel terpilih dianalisis sehingga
mendapatkan kesimpulan mengenai peningkatan ekonomi masyarakat Kampung
Jopuro. Kandungan gizi ikan sidat dalam penelitian “Potency of Eel Anguilla
marmorata in North Lombok Regency, West Nusa Tenggara Province” menyebutkan
bahwasannya kandungan gizi ikan sidat lebih baik dibanding ikan salmon. Selain itu,
pada penelitian yang sama juga dikatakan bahwasanya pemanfaatan ekonomi ikan sidat
hanya sebatas menjual ikan sidat hidup tanpa adanya variasi penjualan olahan ikan
sidat. Padahal, ikan sidat merupakan jenis ikan yang mudah untuk diolah menjadi
makanan salah satunya adalah dimsum. Dimsum merupakan salah satu cemilan sehat
karena dibuat dengan cara teknik kukus yang dimana uap air saat mengukus tidak
menarik senyawa vitamin yang terdapat dalam bahan makanan. Selain sehat, dimsum
bisa dinikmati semua kalangan. Faktor inilah yang menjadi keuntungan saat menjual
DUDA (Dimsum Sidat). Dengan menggunakan hasil budidaya sendiri, maka modal
yang dikeluarkan akan semakin kecil dan nantinya omzet yang bisa didapatkan adalah
11 Juta per bulan. Oleh karena itu, melalui gagasan DUDA (Dimsum Sidat) mampu
meningkatkan perekonomian Kampung Jopuro dengan cara pelatihan mengolah ikan
sidat serta cara menjual dimsum kepada konsumen melalui kader ibu PKK agar tercapai
tujuan dari SDG’s nomor 1 dan 3 yaitu mengakhiri kemiskinan dalam segala bentuk
serta kesehatan dan kesejahteraan yang baik.

Kata kunci: DUDA, Kampung Jopuro, Sidat

Anda mungkin juga menyukai