Jawaban:
a. Financial Capital Maintenance : kapital yang dikuasai pemegang saham atau pemegang obligasi.
Dengan konsep ini, laba atau kembalian atas kapital finansial akan timbul bila jumlah klaim finansial
pada akhir periode melebihi melebihi jumlah rupiah klaim finansial pada awal periode.
Physical Capital Maintenance : kapital ini merupakan sumber ekonomik yang dikuasai oleh entitas
yang dipandang atau dimaknai sebagai kapasitas produksi fisis (physical productive capacity) yaitu
kemampuan menghasilkan barang dan jasa. Dengan konsep ini, kapital dapat dipertahankan kalau
aset nonmoneter diukur atas dasar kos sekarang (current cost) atau kos pengganti (replacement
cost) pada saat pengukuran.
Contoh: Perusahaan dengan modal kas $1000 pada 1 Januari, membeli 100 unit barang dengan
harga $10/unit, dari supplier untuk dijual kembali. Pada 31 Januari, semua unit barang tersebut
terjual dengan harga masing-masing $18. Pada tanggal tersebut, harga unit barang dari supplier
telah naik menjadi $12/unit. Diasumsikan bahwa profit dibagikan semua menjadi dividen.
Kenaikan $2 dari harga barang yang dibeli tanggal 1 Januari dan 31 Januari ($10 menjadi $12
per unit) menjadi holding gain, karena telah terjadi cost saving yakni penghematan arus uang
keluar. Pembelian barang dilakukan pada saat barang lebih murah daripada pembelian
dilakukan terkemudian.
Profit menurut pandangan ini adalah $800, karena perusahaan telah mampu mempertahankan
modal keuangannya (financial capital) yakni jumlah cash at hand, bila ditilik dari keadaan awal
dan akhir periode:
c. Karena concept
SOAL 2 - Penelitian bidang Akuntansi sekarang ini lebih condong bersifat positif. (1) Apa kelemahan
akuntansi positif dibanding normatif?, (2) Dalam akuntansi positif, terdapat penelitian mengenai
Association studies. Apa maksudnya? (3) Jelaskan penelitian Ball and Brown (1958) dan Ou dan
Penman (1982, post announcement drift)!
Jawaban:
(1) Teori positif lebih mengacu pada penelitian empiris yang memaksimalkan keuntungan (baik
investor, manajer maupun masyarakat luas) dalam memilih metode akuntansi yang ada. Teori
Positif dikritik oleh beberapa peneliti yang dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu :
Kritik terhadap filosofi, positif menganut bahwa peneliti berada di luar area penelitian serta
memakasimalkan utilitynya. Hal ini tidak mungkin terjadi karena peneliti selalu berada pada
area yang ditelitinya dan maksimalitas utility tidak mungkin dicapai hanya sebatas pada
kepuasan.
Kritik terhadap metodologi, teori positif menganut pendekatan bahwa maksimalisasi
keuntungan dapat diperoleh melalui harga keseimbangan pasar. Hal ini tidak mungkin
karena penelitian dengan harga keseimbangan pasar sangat sedikit pengaruhnya terhadap
kontribusi penelitian akuntansi.
Kritik terhadap penelitian dengan pendekatan ekonomi, yaitu pemaksimalisasi individu
yang tidak mungkin atau tidak mudah untuk menghitungnya.
(2)