Nim :214210109
MK :Islamic intrepeneurship
Nama Jaya Setiabudi pastilah sering didengar oleh beberapa orang. Jika
Anda berkata “iya”, Anda pasti tahu buku fenomenal pertamanya, selain
juga karena platform bisnis digital YukBisnis.com yang dirintisnya.
Pria kelahiran Semarang, 27 April 1973, dulunya dikenal sebagai anak yang
bandel. Ia ketika masih sekolah dasar pernah hampir dikeluarkan. Lalu di
SMP nya, ia pernah disumpahi oleh salah satu guru bahwa dia tidak akan
pernah menjadi orang sukses.
Namun ternyata sumpah itu tidak berlaku bagi hidupnya karena tekatnya
yang kuat untuk menjadi bos di perusahaan sendiri.
Bagaimana ketika STM, Jaya justru semakin bandel dan sering bolos atau
cabut. Perjalanan hidup berubah ketika dirinya tumbuh dewasa. Ia mulai
memiliki tujuan hidup, menjadi pengusaha. Baginya ini telah menjadi
keharusan baginya.
Sang ayah, Untung Setiabudi, setuju dengan pilihan anaknya kini.
Pengalaman ayahnya yang menjadi pegawai bank membuatnya tau betul.
Ia kemudian memberikan nesehat, “Lebih baik kecil- kecil jadi bos, daripada
gede- gede jadi kuli.”
Setelah berhasil lulus dari salah satu universitas swasta di Surabaya. Dia pun
mencari sumber ilmu tentu saja untuk menjadi seorang pengusaha sukses.
Dipilihlah salah satu anak perusahaan milik Astra Group yang dijadikannya
wadah mempelajari sirkulasi perdagangan.
Bahkan dengan pede (percaya diri), saat ada tes wawancara berlangsung,
Jaya Setiabudi menyatakan bahwa tujuannya bekerja adalah mencari ilmu.
Si atasan juga tak perlu tau apa yang dikerjakannya hingga malam hari.
Jaya tak pernah mendapatkan uang lembur sama sekali. Dia akan sibuk
bekerja dari Senin sampai Minggu tanpa mempedulikan besarnya gaji yang
diperoleh. Kondisi seperti ini berlangsung hampir selama 1 tahun penuh
tanpa libur.
Jaya muda hanya bermodal 4,5 juta di tangan, lalu bersama dua rekannya
mencoba berbisnis Industrial Supply. “Alhamdulillah 3 bulan bangkrut,”
katanya. Ia mengakui, karena kegagalan itu pula hari- harinya menjadi sulit.
Untuk makan sehari- hari, ia hanya membeli satu buah telur dari uang receh
yang dulu tidak disukainya. Tapi suami dari Liana ini tetap tegar dan tak
takut terjun kembali ke dunia bisnis. Dengan modal minim, Jaya mulai
merangkul orang lain bekerja sama. Dia mencoba bisnis serupa bermodal
kepercayaan oleh mitra barunya.
“(kegagalan) itu semua (adalah) uang sekolah saya,” ucapnya tanpa beban.
Bisnis besar
Kini jangan salah jika dia bisa hidup tenang bersama keluarga kecilnya. Itu
semua karena bisnisnya telah ditangani para direksinya.
Ayah dari Sarah Aulia Setiabudi dan Alfin Setiabudi ini, masih sempat
membagi ilmunya. Secara aktif ia telah menjadi narasumber di beberapa
radio di Batam, TV lokal dan Kolumnis di media masa, baik lokal maupun
nasional selama tiga tahun terakhir.