2. Pengertian Surat Ketetapan Pajak (SKP) dan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar
(SKPKB)
a. Surat Ketetapan Pajak (SKP) adalah Surat Ketetapan Pajak Yang Meliputi Surat
Ketetapan Pajak Kurang Bayar, Surat Ketetapan Pajak Tambahan, Surat Ketetapan
Pajak Nihil Atau Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar Dan Nihil.
b. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) adalah surat ketetapan Pajak yang
masih meneruskan/analisis baiya menentukan besarnya jumlah pokok Pajak,
jumlah kredit Pajak, jumlah kekurangan pembayaran pokok Pajak, besarnya sanksi
administrasi dan jumlah Pajak yang masih harus dibayar. Direktorat Jenderal Pajak
(DJP) dapat menerbitkan SKPKB dalam hal-hal sebagai berikut:
• Apabila berdasarkan hasil pemeriksaan atau keterangan lain Pajak yang
terutang tidak atau kurang dibayar
• Apabila Surat Pemberitahuan tidak disampaikan dalam jangka waktu
sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 ayat 3 UU KUP dan setelah ditegur
secara tertulis tidak disampaikan pada waktunya sebagaimana ditentukan
dalam Surat Teguran.
• Apabila berdasarkan hasil pemeriksaan atau keterangan lain mengenai Pajak
Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah ternyata tidak
seharusnya dikompensasikan selisih lebih Pajak atau tidak seharusnya dikenai
tariff 10%
• Apabila kewajiban sebagaimana dimaksud dalam pasal 28 atau pasal 29 UU
KUP mengenai pembukuan dan pemeriksaan tidak dipenuhi sehingga tidak
dapat diketahui besarnya Pajak terutang; atau
• Apabila Wajib Pajak diterbitkn NPWP dan/atau dikukuhkan sebagai
Pengusahan Kena Pajak sevara jabatan.
3. a. Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) adalah penghasilan yang diberikan sebagai
pengurang kepada Wajib Pajak Orang Pribadi dalam negeri berdasarkan ketenuan
sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 UU PPh dan PMK Nomor 101/PMK.010/2016
b. PTKP bagi WP yang telah menikah, istri tidak bekerja dan memiliki anak
tanggungan 2 anak maka K/I/2 yaitu sebesar Rp.67.500.000