Anda di halaman 1dari 15

BAHAN AJAR

LKS. Struktur dan Fungsi Darah


(Pertemuan 1)

KompetensiDasar.
3.6Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem sirkulasi dan mengaitkannya
dengan bioproses dan gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem sirkulasi manusia

IPK
3,6,1Menjelaskan fungsi sistem peredaran darah.
3,6.2Menganalisa komponen penyusun darah.
3,6,3Menjelaskan mekanisme proses pembekuan darah dengan menggunakan skema.

Materi Pokok
Struktur dan Fungsi Darah.
A. Petunjuk:
Perhatikan Skema susunan darah dan gambar sel darah manusia berikut !

Darah

Bagian darah yang padat (sel-sel Bagian darah yang cair (plasma darah) :
darah) : - Air ± 98 %
- Sel darah merah - Senyawa anorganik; garam
(eritrosit) karbonat; fosfat dan zat sampah
- Sel darah putih - Senyawa organik; karbohidrat,
(leokosit) protein, lemak dan hormon.
- Keping Darah - Serum
(trombosit)

Gambar. Sel Darah Mausia

B. Pertanyaan .
1. Berdasarkan skema di atas komponen darah manusia terdiri dari apa saja ? sebutkan !
2. Dengan memperhatikan gambar di atas, isilah tabel berikut !
No Ciri dan sifat Eritrosit Leokosit Trombosit
.
1 Inti sel
2 Betuk sel
3 Ukuran
4 Jumlah
5 Fungsi
6 Tempat pembentukan
3. Pada plasma darah terdapat protein yang larut disebut Protein darah, Sebutkan peranan
protein darah bagi tubuh di bawah ini !
a. Enzim : .................
b. Hormon :...............
c. Fibrinogen :...........
d. Albumin :..............
e. Globulin :..............
f. Bila protein darah diendapkan maka akan tersisa cairan berwarna kuning
yang disebut .....
4. Dalam kondisi normal, kondisi darah ± 70 % berat badan, jika berat badan 60 Kg,
Berapa volume darah ?
5. Eritrosit orang dewasa dibentuk dari sel-sel pokok yang terletak pada sumsung tulang,
sedangkan pada bayi dibentuk pada limfa dalam hati.
a. Pada mula dibentuk eritrosit memiliki sebuah nukleus, tetapi pada saat
dewasa eritrosit tidak memilii nukleus, mengapa? Jelaskan !
b. Faktor yang menyebabkan warna darah eritrosit adalah ......
c. Jangka hidup eritrosit ± 120 hari, Bagaimana kondisi eritrosit yang sudah
tua ?
d. Tuliskan persamaan reaksi Hb dalam mengikat dan melepaskan O2!
6. Sel darah putih (leokosit) ada 5 tipe yang berbeda dalam darah yang sedang beredar dan
semuanya memiliki nukleus.
a. Sebutkan fungsi umum dari leokasit !
b. Kumpulan leokosit yang mati dar hasil kerusakan jaringan akan
membentuk ......
c. Kemampuan leokosit membentuk dinding kapiler darahmasuk ke
jaringan di sebut.......
d. Sebutkan mmacam leokosit yang berperan sebagai fagosit !
e. Sebutkan mmacam leokosit yang berperan sebagai Imunitas !
f. Limfosi ada 2 macam sebutkan dan jelaskan cirinya masing-masing !
7. Secara normal persentasi eosinofil dan basofil dalam darah rendah, tetapi keduanya
berperan dalan memerangi penyakit sehingga dalam kondindisi tertentujumlahnya naik.
a. Penyakit apa yang menyebabkan eosinofil naik ?
b. Penyakit apa yang menyebabkan basofil naik ?
8. Tranfusi darah pada manusia tergantung pada proses pembekuan darah.
a. Apa sebabnya sel-sel trombosit berperan dalam proses pembekuan darah ?
b. Tuliskan urutan proses pembekuan darah!
c. Sebutkan cara yang dilakukan pada pengambilan darah dari tubuh donor agar
tidak mengalami pembekuan darah !
d. Bagaimana cara mencegah terjadinya pembekuan darah !
9. Berdasarkan soal no. 1 s/d 8 apa yang dapat anda gambarkan mengenai fungsi darah ?
jelaskan !
AJAR
BAHAN
LKS. Sistem Peredaran Darah Manusia dan Hewan
(Pertemuan 2 dan 3)
KompetensiDasar.
3.6Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem sirkulasi dalam bioproses dan gangguan fungsi yang
dapat terjadi pada sistem sirkulasi manusia
4.6Menyajikan hasil karya tulis tentang kelainan pada struktur fungsi darah ,jantung,pembuluh darah yang menyebabkan gangguan
sistem sirkulasi manusia serta kaitannya dengan tehnologi melalui study literatur

IPK
3.6.1Menjelaskan fungsi sistem peredaran darah
3.6.2 Menganalisa komponen penyusun darah
3.6.3.Menjelaskan mekanisme proses pembekuan darah dengan menggunakan skema
3.6.4Menjelaskan mekanisme proses pembekuan darah dengan menggunakan skema golongan darah
3,6.5.menganalisa pengaruh faktor rhesus terhadap keselamatan janin dalam kandungan ibu
3,6,6.Menunjukkan bagian bagian jantung pada gambar anatomi jantung
3,6.7.Membedakan pembuluh darah vena dengan arteri
3.6.8 Membedakan sistem peredaran darah sistematim peredaran darah sistemik dengan peredaran darah pada janin
3,6.9.Menganalisa faktor2 yang mempengaruhi frekuensi denyut nadi
3.6.10.Menjelaskan fungsi sistem limfatik dalam sistem sirkulasi
3,6,11Mengaitkan tehnologi sistem peredaran darah dengan darah dengan gangguan /kelainana sistem peredaran darah

Materi Pokok
Sistem Peredaran Darah Manusia

Petunjuk
A. Perhatikan gambar peredaran darah berikut:

a. b. Skema peredaran c. Sistem peredaran darah limfatik


Darah Manusia
b. Teknologi sistem sirkulasi

B. Jelaskan pertanyaan berkut berdasarkan gambar di atas !


1. Jelaskan tentang terbentuknya darah dan mengalirnya darah !.
2. Jelaskan perbedaan pembuluh darah vena dengan arteri !.
3. Jelaskan sistem peredaran darah sistemik dengan sistem peredaran darah pulmonalis!.
4. Menjelaskan sistem peredaran darah pada janin.
5. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi frekuensi denyut nadi Jelaskan !.
6. Jelaskan organ-organ penyusun sistem limfatik pada manusia !
7. Jelaskan sirkulasi cairan limfe pada manusia !.
8. Jelaskan teknologi sirkulasi apakah yang digunakan dalam menanggulangi jenis gangguan/kelainan sistem
peredaran darah !
Pembahasan
Macam Komponen Darah Manusia
Plasma darah. Plasma darah merupakan komponen darah yang berbentuk cairan. ...
Sel darah. Jika plasma darah menyumbang sekitar 55-60 persen, maka sel darah
mengisi sisanya yakni kurang lebih sekitar 40-45 persen.
Sel darah putih (leukosit) ...
Trombosit (keping darah)
#Erythros yang berarti merah serta kytos bermakna selubung sel darah.

Eritrosit adalah sel darah yang paling banyak yang berada dalam tubuh.

Sel darah merah ini membawa oksigen dan zat-zat lainnya yang dimana sel darah
merah merupakan sel-sel mikroskopis dan tidak mempunyai inti sel. (1)

Eritrosit adalah kepingan sel darah merah (RBC) yang berbentuk bulat dengan sedikit
ceruk di tengahnya.

Eritrosit merupakan sel darah merah yang dibuat di sumsum tulang lewat proses yang
disebut erythropoiesis.

Warna merah pada sel darah ini disebabkan karena adanya kandungan hemoglobin
yang terdiri dari protein di dalamnya.

Hal ini menjadi penyebab darah manusia berwarna merah.

Eritrosit bentuknya sangat elastis serta mampu berubah untuk menyesuaikan diri
ketika mengalir melewati kapiler darah kecil.

Sifatnya yang elastis mampu membuat sel darah merah mampu untuk menyebar
dengan cepat dalam aliran darah untuk hingga ke berbagai organ di tubuh.

Setelah bergerak menyebar ke seluruh tubuh, eritrosit pada akhirnya akan kembali
dibawa tubuh ke organ limpa untuk dipecah.

Eritrosit mampu bertahan umumnya sekitar 120 hari, atau 4 bulan.

Eritrosit yang belum matang biasanya disebut retikulosit.

Jumlahnya dapat mencapai 1-2 persen dari sel darah merah keseluruhan
Berikut adalah diketahui ciri-ciri sel darah merah antara lain (2) :
Berwarna merah karena mengandung hemoglobin.
Berbentuk bulat pipih yang bagian tengahnya cekung atau bikongkaf.
Tidak memiliki inti sel
Untuk umur sel darah merah kurang lebih 120 hari.
Sel darah merah berjumlah 4-5 juta sel/mm3 darah.
Sel darah merah berdiameter 7-8um dan tebalnya 1-2 um.
Sel darah merah bersifat elastic.

#Sel darah putih (leukosit) merupakan bagian dari darah yang memiliki fungsi penting
bagi tubuh.

Fungsi sel darah putih adalah untuk melawan kuman atau bibit penyakit yang masuk
ke dalam tubuh.

Tubuh manusia memang membutuhkan sel darah putih untuk menjaga sistem
kekebalan tubuh (imunitas).

Akan tetapi, apabila jumlah sel darah putih di dalam tubuh kita kurang atau melebihi
batas normal juga tidak baik untuk tubuh. Jumlah sel darah putih yang normal adalah
6.000 – 8000 setiap 1 milimeter kubik

Jika di dalam darah manusia terjadi peningkatan jumlah leukosit, maka kemungkinan
terjadi infeksi di bagian tubuh.

Apabila jumlah leukosit berada sampai di bawah 6.000 sel per mm3 darah disebut
sebagai kondisi leukopenia.
Sedangkan jika jumlah leukosit melebihi normal (di atas 8.000 sel per 1 mm3), maka
disebut leukositosis.

Ciri-ciri Sel Darah Putih (Leukosit)


Berbeda dengan sel darah merah, maka sel darah putih memiliki bentuk yang tidak
tetap atau bersifat amoeboid. Sel darah putih tidak berwarna dan mempunyai inti.

Sel darah putih memiliki kemampuan menembus dinding kapiler. Selain itu, di dalam
tubuh manusia,sel darah putih tidak berasosiasi secara ketat dengan organ atau
jaringan tertentu, karena sel ini bekerja secara independen seperti organisme sel
tunggal.

Leukosit mampu bergerak secara bebas dan berinteraksi dan menangkap serpihan
seluler, partikel asing, atau mikroorganisme penyusup.

#Keping darah (trombosit) merupakan bagian dari darah yang berperan penting dalam
proses pembekuan darah.

Fungsi trombosit sangat terasa ketika terjadi luka pada pembuluh darah. Pada saat
pembuluh darah pecah, maka dengan segera trombosit akan merapatkan luka tersebut.

Keping darah sangat berhubungan dengan proses pengeringan luka, sehingga sering
disebut sebagai sel darah pembeku.
Ciri-ciri Trombosit
Trombosit memiliki bentuk yang beraneka ragam, yaitu bulat, oval, dan memanjang.
Jumlah sel keping darah pada orang dewasa sekitar 150.000 sampai dengan 400.000
sel per satu milimeter kubik darah.

Kondisi dimana seseorang memiliki jumlah trombosit di bawah 150.000 atau kurang
dari normal disebut Trombositopenia. Sedangkan jika jumlah trombosit lebih tinggi
dari 400.000 disebut Trombositosis.
Masa hidup trombosit berlangsung cukup singkat, yaitu sekitar 5 – 9 hari di dalam
darah. Trombosit yang tua dan rusak akan dihilangkan dari aliran darah oleh organ
limpa, kemudian digantikan oleh trombosit baru.
Fungsi Trombosit
Fungsi utama trombosit adalah untuk mekanisme pembekuan darah. Pada saat
pembuluh darah mengalami luka, maka tubuh akan membuat tiga proses utama untuk
meredakan pendarahan tersebut, sebagai berikut.

1. Membuat pengerutan pada pembuluh darah yang luka.

2. Kegiatan trombosit.

3. Kegiatan pembekuan darah.


Ketika timbul pendarahan, tanggapan pertama yang dilakukan tubuh adalah
menyempitkan pembuluh darah yang terluka agar lubang luka mengecil dan darah
yang keluar jumlahnya berkurang.

Tanggapan tersebut akan memicu trombosit menempel pada area pembuluh darah
yang luka atau sobek.

Trombosit selanjutnya memberikan sinyal kepada trombosit lain dan berbagai faktor
pembekuan darah agar menuju ke area cedera untuk membantunya menutup luka
melalui proses pembekuan darah.

# Jenis protein lainnya di dalam tubuh bertugas sebagai pembentuk enzim. Enzim
berfungsi untuk mendukung terjadinya reaksi kimia di dalam tubuh.

Contohnya di dalam tubuh semua sumber zat gizi mulai dari karbohidrat, protein, dan
lemak harus diubah menjadi bentuk yang lebih sederhana agar bisa diserap. Nah,
untuk mengubah itu semua diperlukan beberapa reaksi kimia yang rumit di dalam
tubuh. Reaksi kimia tersebut akan berjalan lancar jika ada enzim di dalam tubuh.
#Salah satu jenis protein adalah yang berfungsi sebagai bahan kimia dasar pembentuk
hormon. Hormon ini bertindak sebagai pembawa pesan kimia yang mengantarkan
pesan melalui aliran darah. Setiap hormon ini akan memengaruhi satu sel tertentu di
dalam tubuh yang dikenal sebagai sel target.
#Fibrinogen atau faktor I adalah protein plasma yang berperan penting dalam
pembekuan darah. Fibrinogen bisa diberikan untuk mengatasi perdarahan yang hebat
akibat cedera, DIC (disseminated intravascular coagulation), atau kelainan kongenital,
seperti afibrinogenemia atau hipofibrinogenemia.
#Keberadaan albumin dalam darah ini juga memiliki fungsi tertentu. Salah satu fungsi
albumin yaitu menjaga keseimbangan kadar cairan yang ada di dalam tubuh. Albumin
juga berguna untuk menyediakan protein yang mendukung berbagai fungsi tubuh.
#Globulin membentuk 40% protein yang tersisa dalam darah. Globulin adalah
kelompok protein yang bervariasi, beberapa diproduksi oleh hati dan beberapa oleh
sistem kekebalan tubuh. Mereka membantu melawan infeksi dan mengangkut nutrisi
# Jika plasma darah diendapkan, akan tersisa cairan berwarna kuning jernih yang
mengandung antibodi dan sebut serum.

Serum merupakan plasma darah yang dikeluarkan atau dipisahkan fibrinogennya


dengan cara memutar darah dalam sentrifuge. Serum tambak sangat jernih dan
mengandung zat antibodi, yang berfungsi untuk menghancurkan protein asing yang
masuk ke dalam tubuh. Protein asing yang masuk ke dalam tubuh disebut antigen.
#42
# Sel darah merah (eritrosit) tidak memiliki inti sel atau nukelus karena inti sel itu
keluar dari sel. Pada awal terbentuknya, eritrosit mengandung nukleus dan
hemoglobin. kadar Hb sangat rendah, dan kadarnya terus meningkat sejalan
bertambahnya usia manusia.
# Tahukah Anda mengapa darah manusia berwarna merah? darah manusia berwarna
merah karena mengandung protein hemoglobin
Protein tersebut mengandung senyawa berwarna merah yang disebut sebagai heme,
untuk membawa oksigen melalui aliran darah. Heme mengandung atom besi yang
mengikat oksigen dari paru-paru menuju ke bagian tubuh lainnya.
Bahan kimia akan memunculkan warna khusus jika dilihat dengan mata berdasarkan
pada panjang gelombang cahaya yang direfleksikan. Hemoglobin yang terikat oksigen
akan menyerap cahaya biru hijau, yang berarti memantulkan cahaya merah oranye ke
dalam mata, menjadi tampak merah. Itu sebabnya mengapa darah berubah menjadi
merah ceri terang ketika oksigen mengikat pada zat besi. Tanpa oksigen, darah adalah
warna merah yang lebih gelap.
# Eritrosit
berusia sekitar 120 hari. Sel yang telah tua dirombak di limpa atau hati,
dan sumsum merah pada tulang pipih. Sel darah merah yang sudah mati
dihancurkan di dalam hati. Hemoglobin dirombak kemudian dijadikan
pigmen bilirubin ( pigmen empedu) yang berwarna kehijauan. Pigmen empedu
diekskresikan oleh hati ke dalam empedu. Zat besi dari hemoglobin tidak
diekskresikan tetapi akan digunakan kembali untuk membuat eritrosit yang baru.
# Hb + O2 —-> HbO2 (pengikatan oksigen oleh darah di alveolus paru-paru)
HbO2 —–> Hb + O2 (pelepasan oksigen oleh darah, selanjutnya oksigen diambil oleh
sel-sel tubuh)
# Fungsi sel darah putih secara umum adalah melacak, melawan mikroorganisme atau
molekul asing penyebab penyakit atau infeksi seperti bakteri, virus, jamur atau parasit
#nanah
# Diapedesis,
# neutrofil, monosit, eosinofil, dan sel pembuluh alami.
# fagosit (makrofag, neutrofil, dan sel dendritik), sel limfoid bawaan, sel mast,
eosinofil, basofil, dan sel NK
# Limfosit dibagi menjadi dua jenis utama, yaitu limfosit B dan limfosit T. Limfosit B
membuat antibodi, dan limfosit T membantu membunuh sel tumor dan membantu
mengontrol respons imun
Dua jenis utama limfosit adalah limfosit B dan limfosit T, atau sel B dan sel T.
Keduanya berasal dari sel induk di sumsum tulang dan pada awalnya memiliki
penampilan yang mirip
# Leukemia merupakan kanker darah yang juga bisa menyebabkan kadar eosinofil
meningkat
# penyakit autoimun yang dapat menyebabkan jumlah basofil meningkat
# Trombosit membentuk sumbatan
Sumbatan bertujuan untuk menutup jaringan kulit yang rusak, sehingga darah yang
keluar pun dapat dihentikan. Trombosit juga dapat melepaskan bahan kimia untuk
menarik lebih banyak trombosit dan sel-sel lain untuk melanjutkan proses koagulasi
ke tahap berikutnya.
# Skema pembekuan darah adalah sebagai berikut: 1) Terjadi luka, 2) Darah keluar, 3)
Keping darah (trombosit pecah), 4) Menghasilkan enzim trombokinase, 5) Bersama
ion kalsium dan vitamin K mengubah protrombin menjadi trombin, 6) Memengaruhi
fibrinogen membentuk benang-benang fibrin, 7) Membendung darah dan membeku,
8)
# Sebelum Transfusi Darah
Sebelum transfusi darah dilakukan, pasien akan diambil sampel darahnya untuk
dilakukan cek golongan darah berdasarkan sistem golongan darah ABO (A, B, AB,
atau O) dan sistem rhesus (Rh) yang dibagi menjadi rhesus positif dan negatif.
Setelah golongan darah sudah diketahui, akan dilakukan pemeriksaan kembali dengan
mencocokkan golongan darah yang diambil dari pendonor dengan golongan darah
penerima (resipien). Pemeriksaan ini dinamakan dengan crossmatch.

Pada saat crossmatch, dokter bukan hanya mencocokan kembali golongan darah
pendonor dengan resipien, tetapi juga melihat kemungkinan munculnya antibodi yang
dapat menyerang sel darah pendonor sehingga membahayakan tubuh pasien.

Prosedur Transfusi Darah


Transfusi darah umumnya berlangsung sekitar 1–4 jam, tapi bisa juga lebih,
tergantung jenis darah dan banyaknya darah yang diperlukan pasien. Untuk memulai
proses transfusi, pasien akan diminta bersandar di kursi atau berbaring di tempat tidur.

Selanjutnya, dokter akan menusukkan jarum ke pembuluh darah di sekitar lengan


pasien. Jarum tersebut lalu dihubungkan dengan kateter (selang tipis) yang
tersambung pada kantong darah. Pada tahap ini, darah akan dialirkan dari kantong
darah menuju ke pembuluh darah.

Pada 15 menit awal transfusi darah, kondisi pasien akan terus dipantau untuk
memastikan pasien tidak mengalami reaksi alergi. Bila gejala-gejala alergi muncul,
prosedur dapat segera dihentikan.

Bila setelah 1 jam tidak muncul reaksi alergi, dokter atau perawat bisa mempercepat
proses transfusi darah. Selama proses transfusi berlangsung, dokter akan secara
berkala memeriksa kondisi vital pasien, yang meliputi suhu tubuh, tekanan darah, dan
detak jantung.

Setelah Transfusi Darah


Usai transfusi darah, dokter atau perawat akan melepaskan selang yang sebelumnya
dimasukkan ke pembuluh darah. Lengan tempat dilakukan transfusi mungkin akan
terasa nyeri setelahnya dan memar juga dapat terjadi di sekitar tempat masuknya
jarum. Namun, kondisi-kondisi tersebut umumnya akan hilang dengan sendirinya
dalam beberapa hari.
# Cegah Terjadinya Penggumpalan Darah
Hindari duduk dalam jangka waktu lama. Berada di posisi yang sama (terutama duduk
atau berbaring) untuk waktu yang lama dapat menyebabkan darah menggumpal. ...
Minum air putih yang cukup. ...
3. Jalani gaya hidup sehat. ...
Mengonsumsi obat-obatan. ...
Mengenakan stocking kompresi
# Darah memiliki fungsi penting bagi kesehatan manusia, salah satunya yaitu untuk
memasok zat-zat penting ke seluruh tubuh, seperti gula, oksigen, dan hormon. Tidak
hanya itu, darah juga menghilangkan limbah dari sel-sel di dalam tubuh. Berikut
ulasannya.

Fungsi Darah dalam Tubuh Manusia


Darah terdiri dari beberapa komponen utama, yaitu plasma, sel darah merah, sel darah
putih, dan trombosit. Tiap komponen tersebut mempunyai tugasnya masing-masing
dalam menjalankan fungsi darah untuk mendukung tubuh manusia agar bisa berfungsi
dengan normal.

Berikut fungsi darah yang penting untuk tubuh manusia:

Memasok Oksigen ke Sel-sel dan Jaringan


Darah mengambil oksigen dari udara yang ada di paru-paru, lalu menyebarkannya ke
sel-sel di seluruh tubuh. Kemudian, darah juga membuang karbon dioksida dari sel,
dan mengangkutnya ke paru-paru untuk dikeluarkan dari tubuh.

Mengangkut Nutrisi dan Hormon


Darah berperan besar dalam pencernaan dan fungsi sistem endokrin. Nutrisi yang
sudah dicerna diserap ke dalam aliran darah melalui pembuluh kapiler di usus halus.
Beberapa nutrisi tersebut, antara lain asam amino, asam lemak, vitamin, mineral dan
glukosa, akan diedarkan oleh darah ke sel-sel tubuh.

Selain itu, darah membantu mengedarkan hormon yang dihasilkan oleh berbagai
kelenjar di sistem endokrin, menuju ke sel dan organ yang menjadi target hormon
tersebut.

Mengatur Suhu Tubuh


Fungsi darah lainnya adalah sebagai pengatur suhu tubuh. Darah menyerap dan
mendistribusikan panas ke seluruh tubuh. Cairan ini membantu mempertahankan
homeostasis melalui pelepasan atau konservasi kehangatan. Homeostasis adalah
pengaturan kondisi dalam tubuh seperti suhu, kadar air, dan kadar karbon dioksida.

Pembuluh darah juga bisa mengembang dan berkontraksi ketika bereaksi terhadap
organisme luar, seperti bakteri, atau terhadap hormon internal, serta perubahan
kimiawi.

Tindakan ini menyebabkan lebih banyak panas yang dibawa oleh darah ke kulit, di
mana panas bisa hilang ke udara. Pembuluh darah bisa menyusut lagi dan hal ini
mengurangi kehilangan panas melalui kulit setelah suhu tubuh kembali normal.

Menyembuhkan Luka
Fungsi darah penting untuk menyembuhkan luka. Ketika kamu mengalami cedera
yang membuat pembuluh darah menjadi robek, trombosit dan protein plasma bekerja
sama untuk menghentikan perdarahan.

Trombosit menghasilkan zat yang bekerja sama dengan vitamin K untuk membuat
darah menggumpal dan membentuk sumbatan di area yang rusak. Protein plasma
kemudian membentuk benang yang disebut fibrin untuk melengkapi sumbatan
trombosit atau bekuan, sehingga bisa menutupi luka.

Membawa Limbah Tubuh ke Ginjal dan Hati


Darah juga berfungsi untuk mengangkut limbah ke organ-organ yang bertugas untuk
mengeluarkan dan memprosesnya untuk dibuang, yaitu ginjal dan hati. Di ginjal, zat-
zat seperti urea, asam urat dan kreatinin akan disaring dari plasma darah. Zat-zat
tersebut masuk ke ureter untuk dikeluarkan dari tubuh dalam bentuk urine.
Hati juga membuang racun dari darah. Darah yang sudah kaya akan vitamin hasil
penyerapan organ pencernaan akan dibersihkan oleh hati. Kemudian, vitamin baru
diedarkan ke sel-sel tubuh.

Melawan Penyakit
Sel darah putih atau leukosit adalah komponen darah yang bertugas melawan
penyakit. Jumlah sel darah ini hanya 1 persen dari darah yang beredar, namun mereka
bisa berkembang biak menjadi banyak selama infeksi atau peradangan.

Ada lima jenis sel darah putih, yaitu neutrofil, eosinofil, basofil, limfosit, dan monosit.
Neutrofil adalah jenis sel darah putih yang paling melimpah, berjumlah sebanyak 60-
70 persen dari semua sel darah putih.

Itulah beberapa fungsi darah untuk tubuh yang perlu diketahui. Agar peredaran darah
dalam tubuh tetap lancar, kamu perlu menjalani gaya hidup sehat, seperti
memperbanyak konsumsi sayur dan buah, serta rajin minum air putih.
# Terbentuknya komponen darah
Komponen-komponen darah dibuat pada sumsum tulang. Proses produksi dan
pengembangan darah disebut hematopoesis. Selain sumsum tulang, kelenjar getah
bening, limpa, dan hati juga membantu mengatur peredaran sel darah

Mengalirnya darah di dalam tubuh disebut sistem peredaran darah.

Sistem peredaran darah ada dua, yaitu peredaran darah kecil dan peredaran darah
besar.

Sistem peredaran darah kecil, yaitu darah mengalir dari bilik kanan menuju paru-paru
melalui arteri pulmonalis.
kemudian, di dalam paru-paru terjadi pertukaran darah yang banyak mengandung
karbon dioksida (CO2) dengan darah yang banyak mengandung oksigen (O2).

Darah yang banyak mengandung karbon dioksida kembali ke jantung melalui vena ke
serambi kanan.

Urutan peredaran darah besar yang benar adalah berlangsung dari jantung ke seluruh
tubuh dan kembali ke jantung. Secara detail, jantung (bilik kiri) - aorta - pembuluh
nadi - pembuluh kapiler - pembuluh balik atas dan pembuluh balik bawah - jantung
(serambi kanan)
# Secara garis besar, perbedaan arteri dan vena pada sistem kardiovaskular dapat
dilihat pada arah aliran darah yang dibawanya. Pembuluh arteri bertugas membawa
darah dari jantung ke seluruh tubuh. Sebaliknya, pembuluh vena bertugas mengalirkan
darah dari organ tubuh kembali ke jantung.
# Sirkulasi pulmonal atau sirkulasi paru merupakan sirkulasi darah dari jantung
menuju paru-paru dan sebaliknya. Sirkulasi ini berlangsung saat darah yang
mengandung karbon dioksida dari sisa metabolisme tubuh kembali ke jantung melalui
pembuluh vena besar (vena cava)

Sirkulasi sistemik merupakan sirkulasi darah yang mencakup seluruh tubuh. Sirkulasi
ini berlangsung ketika darah bersih yang mengandung oksigen mengisi serambi kiri
jantung melalui vena pulmonalis setelah melepaskan karbon dioksida di paru-paru
# Peredaran darah pada janin
Darah janin didapat dari Ibu dan dialirkan dari Ibu ke janin melalui plasenta untuk
kemudian diteruskan ke seluruh tubuh janin melalui vena yang terdapat di umbilikus
# Faktor-faktor yang memengaruhi frekuensi denyut nadi dan jantung antara lain:
Perbedaan jenis kelamin, berat badan dan usia.
Berat ringannya aktivitas yang dilakukan.
Kondisi psikologis seseorang.
Suhu tubuh dan lingkungan tempat orang tersebut berada.
# Memahami Fungsi dan Organ Sistem Limfatik
Sistem limfatik memiliki peranan penting terhadap berbagai fungsi tubuh. Beberapa
fungsi utama dari sistem limfatik adalah:

Melawan berbagai penyebab infeksi, seperti kuman, virus, jamur, dan parasit
Mendeteksi keberadaan sel kanker dan mencegah pertumbuhannya
Mengatur keseimbangan cairan tubuh
Menyerap sebagian lemak dari makanan di dalam usus
Mendeteksi keberadaan antigen dan membentuk antibodi untuk melawannya
Untuk menjalankan fungsinya tersebut, sistem limfatik tersusun dari beberapa macam
organ yang terdiri dari:

Sumsum tulang dan kelenjar timus


Sumsum tulang dan kelenjar timus merupakan organ yang berperan penting dalam
kekebalan tubuh dan berperan sebagai kunci utama sistem limfatik.

Sumsum tulang bertugas untuk menghasilkan berbagai jenis sel darah, seperti sel
darah merah, trombosit, dan sel darah putih (leukosit). Sementara itu, kelenjar timus
bertugas untuk menghasilkan sel limfosit yang disebut sel T. Sel ini berfungsi untuk
mendeteksi dan melawan bakteri maupun virus penyebab infeksi.

Limpa
Limpa merupakan organ terbesar di dalam sistem limfatik. Organ yang terletak di
sebelah kiri lambung ini bertugas untuk menyaring dan memonitor darah dalam tubuh.
Limpa juga berperan dalam produksi dan penyimpanan sel tubuh, termasuk berbagai
jenis sel darah putih.

Kelenjar dan pembuluh getah bening


Di dalam tubuh, sel-sel darah putih yang dihasilkan oleh sistem limfatik akan bergerak
melalui cairan getah bening atau cairan limfatik. Cairan ini tersebar melalui pembuluh
getah bening.

Aliran cairan getah bening juga diatur oleh kelenjar getah bening. Kelenjar ini juga
bertugas untuk menyimpan sel-sel darah putih yang berperan dalam melawan sel
kanker dan mikroorganisme penyebab infeksi, seperti bakteri, virus, parasit, dan
jamur.

Kelenjar getah bening terletak di hampir seluruh bagian tubuh, termasuk leher, dada,
ketiak, perut, dan selangkangan.
# 1. Ductus Limfaticus Dexter (Pembuluh Limfe Kanan)
Pembuluh limfe ini mengangkut limfe yang berasal dari kepala, dada sebelah kanan,
dan lengan kanan. Pembuluh limfe kanan bermuara pada pembuluh balik di bawah
vena subclavia dextra (vena yang melewati tulang selangka sebelah kanan).
2. Ductus Thoracicus (Pembuluh Limfe Dada)
Pembuluh ini mengangkut limfe yang berasal dari bagian tubuh lain dan bermuara ke
pembuluh balik di bawah vena subclavia sinestra (vena yang melewati tulang selangka
kiri). Pembuluh limfe dada juga merupakan tempat bermuaranya pembuluh kil atau
pembuluh lemak, yaitu pembuluh yang mengumpulkan asam lemak yang diserap dari
usus. Lemak inilah yang menyebabkan cairan limfe berwarna kuning keputih-putihan.
# Teknologi yang digunakan untuk mengatasi kelainan pada sistem sirkulasi darah
yaitu angioplasti. Teknologi tersebut berguna untuk membuka aliran darah yang
tersumbat oleh timbunan lemak atau plak. Cara yang dilakukan yaitu dengan
menggunakan balon yang dimasukkan pada selang kateter, balon tersebut dimasukkan
ke dalam saluran darah yang tersumbat, kemudian setelah letakknya tepat, balon
digelembungkan, dan menyebabkan plak akan terdorong keluar dan aliran darah akan
kembali lancar.

Anda mungkin juga menyukai