Anda di halaman 1dari 6

TUGAS MAKALAH

SISTEM SUNGAI DAN SISTEM PANTAI

Disusun oleh:
Arif Purnomo Azi
M1C116021

Dosen Pengampu :
Dr. Fetty Febriasti bahar,S.T.,M.T

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JAMBI
2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sungai adalah salah satu ekosistem perairan yang dipengaruhi oleh banyak
faktor, baik oleh aktivitas alam maupun aktivitas manusia didaerah Aliran Sungai
(DAS). Sungai merupakan jaringan alur-alur pada permukaan bumi yang terbentuk
secara alamiah, mulai dari bentuk kecil dibagian hulu sampai dibagian hilir (Loebis,
et al dalam repository, 2012).
Sistem sungai berawal dari partikel- partikel pegunungan kapur yang terbawa
oleh air hujan. Air yang jatuh pada suatu daerah di pegunungan tersebut, ada yang
meresap masuk (infiltrasi) ke dalam tanah, hingga mencapai suatu lapisan tanah yang
tidak tembus air (kedap air). Sistem sungai merupakan salah satu sistem kecil yang
berada didalam sistem hidrologi. Sistem hidrologi merupakan siklus air yang
kompleks mulai dari menguapnya airlaut menuju atmosfer, kemudian menuju darat
dan kembali lagi ke laut. Menurut Hammblin & Christiansen, (1995) system sungai
merupakan salah satu sistem kecil yang berada didalam sistemhidrologi. Sistem
hidrologi merupakan siklus air yang kompleks mulai dari menguapnya airlaut menuju
atmosfer, kemudian menuju darat dan kembali lagi ke laut.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa yang dimaksud dengan sistem sungai?
b. apa yang di maksud dengan sistem pantai?

1.3 Tujuan Masalah


a. Agar kita mengetahui yang di maksud dengan sistem sungai.
b. Agar kita mengetahui yang di maksud dengan sistem pantai.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sistem Sungai


Loebis, et al dalam repository, 2012 menyatakan Sungai adalah salah satu
ekosistem perairan yang dipengaruhi oleh banyak faktor, baik oleh aktivitas alam
maupun aktivitas manusia didaerah Aliran Sungai (DAS). Sungai merupakan jaringan
alur-alur pada permukaan bumi yang terbentuk secara alamiah, mulai dari bentuk
kecil dibagian hulu sampai dibagian hilir. Sistem sungai merupakan salah satu sistem
kecil yang berada didalam sistem hidrologi. Sistem hidrologi merupakan siklus air
yang kompleks mulai dari menguapnya air laut menuju atmosfer, kemudian menuju
darat dan kembali lagi ke laut. Sistem sungai merupakan gabungan dari beberapa sub
sistem sungai itu sendiri yang terdiri dari sumber sedimen, tributary, gabungan alur
sungai, aliran sungai, tanggul alam, delta, estuari, endapan bar, channel, oxbow lake,
dan kelokan sungai meander.
Sistem sungai berawal dari partikel- partikel pegunungan kapur yang terbawa
oleh air hujan. Air yang jatuh pada suatu daerah di pegunungan tersebut, ada yang
meresap masuk (infiltrasi) ke dalam tanah, hingga mencapai suatu lapisan tanah yang
tidak tembus air (kedap air). Kemudian, menjadi air tanah dan sebagian lagi menjadi
air di permukaan. Air tanah ini akan muncul kembali di bagian permukaan tanah yang
lebih rendah sebagai mata air, misalnya di lembah-lembah atau kaki pegunungan dan
terjadi proses terbawanya kapur di wilayah tersebut yang lebih dikenal dengan erosi.
Menurut Soerya (2005) Erosi adalah proses berpindahnya massa batuan dari satu
tempat ke tempat lain yang dibawa oleh tenaga pengangkut yang bergerak di muka
muka bumi. Tenaga pengangkut tersebut bisa berupa angin, air maupun gletser atau
es yang mencair. Erosi bisa terjadi di darat maupun di Pantai.
Menurut Chandra (2012), Proses berkelok-keloknya sungai dimulai dari
sungai bagian hulu. Pada bagian hulu, volume air kecil dan tenaga yang terbentuk
juga kecil. Akibatnya sungai mulai menghindari penghalang dan mencari rute yang
paling mudah dilewati. Pada bagian tengah, yang wilayahnya mulai datar aliran air
mulai lambat dan membentuk meander. Proses meander terjadi pada tepi sungi, baik
bagian dalam maupun tepi luar. Di bagian sungai yang aliranya cepat akan terjadi
pengikisan sedangkan bagian tepi sungai yang lamban alirannya akan terjadi
pengendapan. Apabila hal itu berlangsung secara terus-menerus akan membentuk
meander. Meander biasanya terbentuk pada sungai bagian hilir, dimana pengikisan
dan pengendapan terjadi secara berturut turut.
Selain itu, air juga mengalir pada daerah yang sempit yang dikenal
sebagai anak sungai, dimana anak sungai yang disebut dengan tributary. Dan
gabungan dari beberapa tributary disebut gabungan aliran sungai (tempuran) yang
akan menuju ke sungai utama, Setelah itu aliran sungai akan berkumpul pada tanggul
alam. Menurut Habeeb (2011), tanggul alam merupakan akumulasi sedimen berupa
tanggul memanjang dan membatasi alur sungai.
Sistem sungai merupakan funneling mechanism (mekanisme menyerupai
corong) ketika membawa aliran permukaan(surface runoff) dan guguran batuan (rock
debris) yang terlapukkan. Sistem sungai secaratipikal dibagi atas tiga, yaitu sistem
pengumpulan (collecting system), sistem pengangkutan(transporting system) dan
sistem penyebaran (dispersing system).
2.2 Sistem Pantai
Menurut Sandy (1996), pantai adalah bagian dari muka bumi dari muka
air laut rata-rata terendah sampai muka air laut rata-rata tertinggi. Bird (1984)
mendifinisikan pantai sebagai shore, beach dan coast. Shore adalah suatu daerah
yang meluas dari titik terendah air laut pada saat surut hingga batas tertinggi atau
efektif yang dapat dicapai gelombang, yaitu meliputi:
a. pantai bagian depan (foreshore), yaitu daerah antara pasang tersurut sampai
daerah pasang
b. pantai bagian belakang (backshore), yaitu daerah antara pasang tertinggi
sampai daerah tertinggi terkena ombak
c. pantai lepas (offshore), yaitu daerah yang meluas dari titik pasang surut
terendah ke arah laut
Pantai adalah daerah tempat akumulasi dari sedimen lepas seperti kerikil,
pasir, dan lainnya yang kadang-kadang hanya sampai pada batas backshore tapi
lebih sering sampai pada foreshore. Coast adalah daerah dengan lebar bervariasi
yang meliputi shore dan perluasannya sampai pada daerah pengaruh penetrasi
laut, seperti tebing pantai, estuaria, laguna, dune dan rawa-rawa.
Tidak semua pantai terdiri atas pasir. Terdapat pula pantai dengan
gelombang dan arus pantainya sangat kuat sehingga pasir yang hanyut lebih cepat
daripada pasir yang terbawa ke pinggir pantai, yang meninggalkan kerikil dan
batuan hasil pengikisan oleh laut. Di beberapa tempat, pantai merupakan
campuran kerikil dan pasir ketika gelombang tidak cukup kuat untuk
menghanyutkan semua pasir yang ada di pantai.
Pantai biasanya terbentuk di daerah dekat dengan terjadinya sedimentasi,
misalnya pada dasar tebing pantai atau di dekat muara sungai. Endapan sedimen
yang hanyut menuju pantai oleh arus dan gelombang menggantikan material-
material yang ada ataupun hanyut menuju perairan yang lebih dalam terbawa
sepanjang pantai.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan sebelumnya maka dapat kita simpulkan antara lain sebagai
berikut :
a. Sistem sungai merupakan gabungan dari beberapa sub sistem sungai itu sendiri
yang terdiri dari sumber sedimen, tributary, gabungan alur sungai, aliran sungai,
tanggul alam, delta, estuari, endapan bar, channel, oxbow lake, dan kelokan
sungai meander.
b. Sistem sungai berawal dari partikel- partikel pegunungan kapur yang terbawa
oleh air hujan.
c. Pantai adalah daerah tempat akumulasi dari sedimen lepas seperti kerikil,
pasir, dan lainnya yang kadang-kadang hanya sampai pada batas backshore
tapi lebih sering sampai pada foreshore.

Anda mungkin juga menyukai