Anda di halaman 1dari 10

PEMANFAATAN FITUR PESAN GRUP (GROUP CHAT) PADA APLIKASI

WHATSAPP UNTUK OPTIMALISASI LAYANAN BIMBINGAN


KELOMPOK SELAMA PEMBELAJARAN JARAK JAUH

Edi Kurnia Konda, S.Pd.


Guru BK SMPIT As-Syifa Boarding School Wanareja
 
Pada awal tahun 2020, dunia dikejutkan dengan wabah virus corona (Covid-
19) yang menginfeksi hampir seluruh negara di dunia. WHO sejak Januari 2020
telah menyatakan dunia masuk ke dalam darurat global terkait virus corona
(Iswari, Saragi, Sirait, & Putra, 2020)1. Virus corona semakin meluas di tidak
hanya di Wuhan, tetapi menyebar ke provinsi lain di Cina. Penyebaran virus
corona sangat luar biasa, hanya dalam 3 bulan, virus ini telah merenggut ribuan
nyawa, bahkan sekarang tidak hanya di Cina yang memiliki tingkat wabah
tertinggi tetapi telah menyusul negara-negara lain seperti Italia, Iran, dan Korea
Selatan, dan mengikuti negara-negara lain, seperti Indonesia, Inggris, Jepang,
Amerika Serikat, Jerman, dan negara-negara lain.
Di Indonesia, Pemerintah telah mengeluarkan status darurat bencana
terhitung mulai tanggal 29 Februari 2020 hingga 29 Mei 2020 terkait pandemic
virus corona dengan jumlah waktu 91 hari (Koesmawardhani, 2020). Langkah
yang telah dilakukan pemerintah untuk menyelesaikan pandemi virus corona,
salah satunya adalah dengan mensosialisasikan gerakan Social Distancing dan
PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar).
Langkah yang diambil oleh pemerintah berdampak pada kegiatan siswa di
sekolah. Salah satu instruksi pemerintah tentang di rumah adalah kegiatan belajar.
Belajar tidak boleh berhenti walaupun pemerintah menginstruksikan 14 hari libur
untuk sekolah dan kampus di Indonesia. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
dipindahkan di rumah, tetapi masih harus dikendalikan oleh guru atau dosen dan
orang tua dengan menggunakan pembelajaran jarak jauh (Zaharah, Kirilova, &

1
Iswari, I., Saragi, R. A., Sirait, R. R., & Putra, W. (2020). ANALISIS PERBEDAAN
PENDAPATAN DRIVER GO-JEK SEBELUM DAN SAAT TERJADI PANDEMI COVID-19 DI
KOTA MEDAN. Al-Sharf: Jurnal Ekonomi Islam, 1(1)

Page 1 of 10
Windarti, 2020)2. Kegiatan pembelajaran siswa diarahkan dalam bentuk
pembelajaran secara daring atau online di rumah. Kegiatan pembelajaran secara
daring ini pada dasarnya sangat beragam, antara lain dapat dilaksanakan melalui
google classroom, zoom, tv edukasi, belajar interaktif di portal rumah belajar,
ruang guru dan aplikasi belajar online lainnya yang telah direkomendasi oleh
Kemedikbud maupun melalui media sosial seperti whatsapp (Sedyawati, 2020)3.
Pembelajaran daring yang diinstruksikan oleh pemerintah juga ditetapkan
dalam pemberian layanan bimbingan dan konseling. Perbedaan layanan
bimbingan dan konseling dengan materi pelajaran lain adalah, layanan bimbingan
dan konseling tidak memberikan materi-materi ataupun tugas-tugas yang
memberatkan siswa. Layanan bimbingan dan konseling menyajikan layanan
dalam pembelajaran daring melalui format yang bermakna bagi siswa. Guru
Bimbingan dan Konseling berperan untuk mengatasi hambatan belajar peserta
didik, pengembangan karakter baik di rumah dan bagaimana membantu siswa
dalam pengembangan life skill atau keterampilan hidup sehari-hari.
Penerapan layanan bimbingan dan konseling daring melalui internet
memerlukan sejumlah media yang dapat disesuaikan dengan sifat bimbingan.
Ketersediaan peralatan dan penguasaan teknologi sangat diperlukan oleh semua
pihak baik dosen sebagai pembimbing maupun mahasiswa sebagai terbimbing.
Demikian juga ketersediaan biaya kuota jaringan dan alokasi waktu yang padat
merupakan tantangan tersendiri (Satriah, Miharja, Setiana, & Rohim, 2020)4.
Guna mewujudkan penerapan layanan bimbingan dan konseling daring,
diperlukan sebuah media yang terstandar dan disesuaikan dengan kebutuhan
peserta didik hingga ketersediaan teknologi yang dapat menunjangnya.

2
Zaharah, Z., Kirilova, G. I., & Windarti, A. (2020). Impact of Corona Virus Outbreak Towards
Teaching and Learning Activities in Indonesia. SALAM: Jurnal Sosial Dan Budaya Syar-I, 7(3),
269–282.
3
Sedyawati, E. (2020). Candi indonesia/Penulis, Edi Sedyawati [and eight others]; fotografer, Feri
Latief [and six others].
4
Satriah, L., Miharja, S., Setiana, W., & Rohim, A. S. (2020). Optimalisasi bimbingan
online dalam upaya mencegah penyebaran virus Covid-19 pada Fakultas Dakwah dan
Komunikasi, UIN SGD Bandung.

Page 2 of 10
Diperlukan juga tenaga-tenaga konselor yang terbiasa dengan pola interaksi dan
komunikasi melalui internet (Koutsonika, 2009)5.
Konseling online kini telah semakin berkembang dan makin banyak
bermunculan di internet, bahkan penyedia konseling online pada umumnya juga
menyediakan konseling online via smartphone dengan cara mendownload aplikasi
pada App Store dan Google Play, dimana fitur layanan konseling online yang di
tawarkan salah satunya adalah chat group. Dengan memanfaatkan aplikasi yang
tersedia seperti whatsapp, BBM, Line dan yang lainnya akan mempermudah
konselor dalam melakukan layanan. Salah satunya adalah layanan bimbingan
kelompok tanpa harus bertatap muka akan tetapi cukup hanya dengan
memanfaatkan chat group melalui aplikasi-aplikasi tersebut.
Pemanfaatan fitur pesan grup di dalam aplikasi pendukung seperti yang di
sebutkan di atas akan sangat berguna dan memudahkan kegiatan layanan
bimbingan kelompok. Adanya konseling online akan menambah efisiensi waktu
bagi guru BK dalam penyelenggaraan bimbingan dan konseling demi tuntasnya
permasalahan yang di hadapi oleh konseli. Maka dengan adanya chat grup dalam
konseling online kegiatan bimbingan kelompok yang menjadi salah satu layanan
dalam BK dapat di lakukan sesuai dengan waktu yang telah di sepakati dengan
anggota kelompok tanpa harus bertatap muka.

A. Deskripsi Kegiatan
1. Pengertian Layanan Bimbingan Kelompok
Folastri & Rangka (2016)6 Bimbingan kelompok dan konseling
kelompok merupakan salah satu jenis layanan dalam bimbingan dan
konseling yang memanfaatkan dinamika kelompok untuk membahas
berbagai macam suatu hal yang berguna bagi pengembangan pribadi dan
atau pemecahan suatu masalah individu yang menjadi peserta atau
anggota dalam kegiatan kelompok tersebut. Dalam layanan bimbingan dan
konseling kelompok ini dapat diselengarakan di mana saja baik di dalam
5
Koutsonika, H. (2009). E-Counseling: the new modality. Online Career Counseling-a challenging
opportunity for greek tertiary education.
6
Folastri, S. & Rangka, I. B. (2016). Prosedur Layanan Bimbingan Dan Konseling
Kelompok. Bandung: Mujahid Press.

Page 3 of 10
ruangan maupun di luar ruangan.
Bimbingan kelompok merupakan suatu kegiatan yang mana di
dalam kelompok tersebut membahas topik-topik umum yang menjadi
kepedulian bersama anggota kelompok. Penyampaiian informasi yang
berkenaan dengan masalah umum yaitu permasalahan yang sedang hangat
diperbincangkan baik yang didengar dan dilihat dari media masa (cetak
maupun elektronik) dan berasal dari lingkungan sekitar.
2. Pelaksanaan BKP (Bimbingan Kelompok)
Menurut Folastri & Rangka (2016) ada beberapa tahapan-tahapan
dalam pelaksanaan Bimbingan kelompok yaitu:
1) Pelaksanaan Bimbingan Kelompok (BKP)
Dalam pelaksanaan bimbingan kelompok ada beberapa tahapan
yakni: tahap pembukaan, tahap peralihan, tahap kegiatan, dan tahap
pengakhiran. Adapun penjelasan singkat mengenai tahapan-tahapan
dalam pelaksanaan bimbingan kelompok yaitu:
a) Tahap Pembentukan
Pada tahap ini adalah mengungkapkan perhatian dan tujuan
kegiatan kelompok dalam rangka pelayanan bimbingan dan
konseling, menjelaskan cara-cara dalam melaksanakan bimbingan
kelompok, menjelaskan asas-asas kegiatan kelompok, para
anggota kelompok saling memperkenalkan diri dan juga
mengungkapkan tujuan ataupun harapan yang ingin dicapai serta
permainan, penghangatan atau pengakraban.
b) Tahap peralihan
Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah menjelaskan
kegiatan yang akan ditempuh pada tahap berikutnya, menerapkan
atau mengamati apakah para anggota sudah siap menjalani
kegiatan sebelumnya, membahas suasana yang terjadi dan
meningkatkan keikutsertaan anggota.
c) Tahap kegiatan
Masing-masing anggota kelompok secara bebas mengemukakan
masalah atau topik bahasan, menetapkan masalah atau topik yang

Page 4 of 10
akan dibahas terlebih dahulu, anggota kelompok membahas
masalah atau topik tersebut secara mendalam dan tugas, bila perlu
ada kegiatan selingan.
d) Tahap pengakhiran
Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah pemimpin
kelompok mengemukakan bahwa kegiatan akan segera diakhiri.
Pemimpin dan anggota kelompok mengemukakan kesan serta
harapan.
3. Peran Fitur Chat Grup Dalam Mengoptimalkan Layanan Bimbingan
Kelompok Online
Setianingsih (2018)7 menyebutkan, Bimbingan dan konseling
sebagai bagian integral pendidikan juga tidak luput dari sentuhan
teknologi sebagai bagian penting dalam pelaksanaanya. Tetapi proses
dalam layanan bimbingan kelompok melalui chat grup yang diharapkan
bisa memandirikan siswa dapat secara optimal. Peranan dalam
Bimbingan dan Konseling sebagai media cangih yang akan
mempermudahkan jalannya suatu layanan bimbingan dan konseling
individu maupun secara kelompok atau dengan grub chat, juga sebagai
suatu cara untuk meningkatkan keterampilan dan kreatifitas konselor
dalam menyajikan layanan Bimbingan dan konseling yang dinamis
sehingga anggota atau konseli tidak merasa jenuh dan mengangap
bimbingan konseling ketinggalan zaman.
Kraus, R., Stricker, G., & Speyer, C. (2011)8 menjelaskan bahwa
terapi kelompok di chat room menjadi lebih menantang, yang mirip
dengan memfasilitasi kelompok orang dengan mata tertutup tetapi
dimana suara-suara dari setiap anggota kelompok masih dapat didengar.
Serta melalui ikatan berbasis teks dalam chat grup dan dengan
kehadiran, dirasakan terapis, konseli dapat mengalami kebebasan
ekspresi diri dan pertumbuhan kesadaran diri yang sangat berarti dari
7
Setianingsih, S. E. (2018). Peran Layanan Cyber Counseling Di Era Digital. Proseding Seminar
Nasional
8
Kraus, R., Stricker, G., & Speyer, C. (2011). Online Counseling: A Handbook for Mental
Health Professionals. San Diego: Academic Press

Page 5 of 10
dialog online.
1) WhatsApp
WhatsApp atau WhatsApp Messenger merupakan aplikasi pesan
untuk smartphone, atau aplikasi pesan lintas platform yang
memungkinkan kita bertukar pesan tanpa biaya sms karena aplikasi
ini menggunakan data internet. Pada whatsapp, chat grup sering
digunakan oleh seorang guru maupun oleh seorang konselor dan
guru BK. Di zaman modern ini, aplikasi whatsapp sudah banyak
digunakan oleh kalangan masyarakat muda maupun tua, guru
maupun konselor. Peran chat grup pada whatsapp untuk bimbingan
kelompok online dapat memudahkan kegiatan layanan bimbingan
dan konseling karena menghapus kendala jarak yang sedang dialami
saat ini.
2) Chat Rooms/Discussion Groups
Pautina (2017)9 menjelaskan bahwa chat rooms memiliki potensi
yang dapat digunakan oleh konselor atau guru Bimbingan dan
konseling untuk kegiatan layanan kelompok.
Adapun manfaat positif dari penggunaan aplikasi yang berkembang
dalam penerapan bimbingan dan konseling khususnya whatsapp,
yaitu diantaranya:
a) Untuk memudahkan proses praktek konseling tanpa terhambat oleh
jarak dan waktu, meningkatkan kualitas praktek bimbingan dan
konseling dari individu maupun secara kelompok
b) Mengurangi gap teknologi antara konselor dan klien
c) Sebagai wahana bagi seorang individu maupun anggota kelompok
yang sering kali merasa tidak nyaman untuk melakukan pertemuan
secara langsung atau face to face
d) Lebih irit biaya
e) Memudahkan seseorang dalam mengirim pesan

9
Pautina, A. R. 2017. Konsep Teknologi Informasi Dalam Bimbingan Konseling. Jurnal
Manajemen Pendidikan Islam. 5 (2)

Page 6 of 10
Layanan bimbingan dan konseling dengan memanfaatkan chat
grup memiliki memiliki tujuan untuk memudahkan konselor dalam
memberikan layanan bimbingan kelompok. Dengan adanya
kemudahan teknologi ini, chat grup dapat membantu layanan
bimbingan kelompok untuk mencapai tujuannya, yaitu agar anggota
kelompok mencapai kesadaran diri, dapat melakukan eksplorasi diri,
memecahkan masalah pribadi juga sosial dan juga mengembangkan
keterampilan mengambil keputusan dalam setiap masalah dan
mempermudahkan akses siswa dalam memperoleh layanan bimbingan
konseling secara individu. Dan beberapa siswa lebih nyaman untuk
berkonsultasi atau sekedar sharing terkait layanan informasi misalnya
karir melalui chat whatsapp.
Seiring berjalannya waktu dan semakin berkembangnya
teknologi informasi komunikasi di dunia pendidikan khususnya di
bimbingan konseling, seorang konselor harus bisa menerapkan,
mempelajari, dan mengikuti perkembangan saat ini. Tujuan bagi Guru
Bk atau Konselor yaitu untuk memudahkan dalam membantu
kliennya atau setiap anggota kelompoknya, memberikan kenyamanan
pada klien dalam bercerita dengan menggunakan aplikasi teknologi
sebagai penghubung dirinya dengan konselor tanpa harus bertatap
muka (face to face) secara langsung apalagi di kala wabah pandemi
seperti ini
B. Kendala Yang Dihadapi
Layanan bimbingan kelompok dengan media grup whatsapp tentu memiliki
kelemahan dan kendala, berikut kendala yang ditemui guru dalam
pelaksanaan layanannya:
1. Kehadiran ketika sesi bimbingan dan kelompok selalu kurang lengkap
sesuai rencana
2. Durasi diskusi yang cukup panjang karena ada proses menunggu dalam
membalas chat
3. Kekurang jelasan maksud chat karena penggunaan istilah atau singkatan
4. Terjadi salah penafsiran ekspresi karena tidak adanya tampilan visual

Page 7 of 10
wajah dari siswa
C. Pemecahan Masalah
Dari kendala yang ditemui dalam pelaksanaan kegiatan layanan, guru
menemukan alternatif solusi untuk mengatasi kendalanya, yaitu:
1. Kehadiran
Kendala kehadiran dapat dikurangi dengan melakukan perencanaan
kegiatan bimbingan kelompok yang lebih terstruktur, penyamaan waktu
luang siswa dan memperkuat komitmen dalam berkegiatan
2. Durasi yang cukup Panjang
Durasi Panjang memang sulit untuk dihindari apalagi jika sudah nyaman
dalam fase diskusi, obrolan bisa keluar dari topik pembahasan bimbingan
sehingga membuat durasi bertambah. Hal yang dapat dilakukan untuk
mengatasi kendala tersebut adalah dengan memperketat peran pemimpin
kelompok dalam memberikan Batasan, baik Batasan dalam memberikan
pendapat dan Batasan waktu dari setiap tahapan layanan.
3. Kurang jelas maksud pesan
Penggunaan istilah dan singkatan memang sering dilakukan oleh remaja
karena dianggap mengikuti tren masa kini. Sebagai pemimpin kelompok
layanan bimbingan kelompok perlu melakukan kesepakatan-kesepakaan di
awal sesi. Salah satunya dengan memberlakukan aturan dilarang
menggunakan istilah asing atau singkatan yang kurang familier.
4. Salah tafsir ekspresi
Kendala salah tafsir ekspresi ini diakui oleh anggota kelompok sering
terjadi, apalagi untuk kelas 7 yang masih belum mengenal lebih dalam
dibandingkan kelas 8 dan 9. Jadi untuk mengurangi kendala salah tafsir
ini, guru memanfaatkan fitur whatsapp group video call yang
memungkinkan untuk melakukan video call secara grup dengan maksimal
8 orang. Sehingga setiap anggota kelompok dapat melihat ekspresi dari
anggota lain.
D. Hasil Yang Dicapai
Pencapaian yang didapat dari kegiatan ini diantaranya:
1. Optimalisasi layanan bimbingan kelompok

Page 8 of 10
Pelaksanaan layanan yang sebelumnya mustahil dilakukan Ketika
pandemi bisa dilakukan, dan menstimulus guru untuk lebih melek
teknologi dan kreatif dalam memberikan layanan bimbingan dan
konseling. Dengan teknologi segala batas bisa ditembus, termasuk
keterbatasan layanan karena pandemi. Jadi tidak ada alasan guru untuk
pasrah dengan keadaan. Minat siswa untuk mengikuti layanan bimbingan
kelompok juga meningkat di kala pandemi, menurut siswa selain bisa
melatih untuk berpendapat juga menambah khasanah keilmuan karena
konten atau topik bimbingannya fresh dan kekinian.
2. Peningkatan kemampuan berpendapat siswa
Dari kegiatan bimbingan kelompok yang telah dilaksanakan, kami
menemukan cara yang efektif untuk dapat meningkatkan dan
memunculkan keberanian siswa dalam mengeluarkan pendapat. Melalui
dinamika kelompok yang terjadi terbukti mampu menciptakan rasa
kepercayaan diri, solidaritas dan juga keterbukaan terutama dalam
membahas topik saat kegiatan bimbingan kelompok. Ketika dinamika
kelompok dapat terbentuk sebagai jiwa yang mampu menghidupkan
suasana dalam kelompok, maka para anggota dapat lebih meningkatkan
pemahaman dirinya dan pemahaman akan topik yang dibahas yakni yang
berkaitan dengan upaya peningkatan kepercayaan diri siswa dalam hal ini
yaitu mampu meningkatkan keberanian dalam mengeluarkan pendapat.

Page 9 of 10
DAFTAR PUSTAKA
Folastri, S. & Rangka, I. B. (2016). Prosedur Layanan Bimbingan Dan
Konseling Kelompok. Bandung: Mujahid Press.
Iswari, I., Saragi, R. A., Sirait, R. R., & Putra, W. (2020). ANALISIS
PERBEDAAN PENDAPATAN DRIVER GO-JEK SEBELUM DAN SAAT
TERJADI PANDEMI COVID-19 DI KOTA MEDAN. Al-Sharf: Jurnal Ekonomi
Islam, 1(1)
Koutsonika, H. (2009). E-Counseling: the new modality. Online Career
Counseling-a challenging opportunity for greek tertiary education.
Kraus, R., Stricker, G., & Speyer, C. (2011). Online Counseling: A
Handbook for Mental Health Professionals. San Diego: Academic Press
Pautina, A. R. 2017. Konsep Teknologi Informasi Dalam Bimbingan
Konseling. Jurnal Manajemen Pendidikan Islam. 5 (2)
Satriah, L., Miharja, S., Setiana, W., & Rohim, A. S. (2020). Optimalisasi
bimbingan online dalam upaya mencegah penyebaran virus Covid-19 pada
Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN SGD Bandung.
Sedyawati, E. (2020). Candi indonesia/Penulis, Edi Sedyawati [and eight
others]; fotografer, Feri Latief [and six others].
Setianingsih, S. E. (2018). Peran Layanan Cyber Counseling Di Era
Digital. Proseding Seminar Nasional
Zaharah, Z., Kirilova, G. I., & Windarti, A. (2020). Impact of Corona
Virus Outbreak Towards Teaching and Learning Activities in Indonesia.
SALAM: Jurnal Sosial Dan Budaya Syar-I, 7(3), 269–282.

Page 10 of 10

Anda mungkin juga menyukai