Bimbingan Penyuluhan (LBP) yang didasari oleh kebutuhan internal IKIP Jakarta
(saat ini Universitas Negeri Jakarta) akan tempat untuk berkonsultasi para
mahasiswa dan sivitas akademika serta lembaga pendidikan yang berada dibawah
IKIP Jakarta memberikan inspirasi kepada tujuh IKIP di kota lain, yaitu IKIP
fase akhir masa remaja atau adolescence ke fase early adulthood atau awal masa
Gambaran tentang fase kehidupan individu akan lebih mudah dikenali jika dilihat
14
perkembangan tersebut melibatkan interaksi antara warisan genetic yang dimiliki
menengah atas ke pendidikan tinggi tersebut disebut juga sebagai masa transisi
yang ditandai dengan semakin banyaknya kebebasan dan pilihan. Selain itu
kumpulan mahasiswa yang berasal dari berbagai latar belakang budaya, sosial dan
Ciri-ciri yang dimiliki oleh mahasiswa yang berada pada tingkat sadar diri
yang ada, berpikir untuk memecahkan masalah, memikirkan cara hidup dan
15
permasalahan, namun berbeda dalam aspek substansi, konteks. tatanan dan sistem
Tabel 2.1
Kebutuhan dan Fokus Bimbingan dan Konseling di Perguruan Tinggi
(sumber: Kartadinata: 2009)
No Kebutuhan Fokus BK
1 Meningkatkan sistem Bimbingan akademis untuk:
efisiensi internal - mengurangi jumlah mahasiswa yang mengulang mata
kuliah, dropout dan tidak melanjutkan kuliah.
- Mempertahankan & meningkatkan perolehan rata-rata
nilai mahasiswa
- Membantu mahasiswa meningkatkan kualitas dirinya
dari suatu tingkatan ke tingkatan selanjutnya.
2. Mengurangi perilaku - Mendorong mahasiswa untuk berpartisipasi dalam
anti sosial di kampus kelompok akademis dan sosial.
- Konseling dan dialog pada permasalahan emosional
3. Meningkatkan - Konsultasi kerja dan karier
kualitas karier dan - Membantu mahasiswa memahami keterkaitannya antara
prospek kerja bagi program studi dan dunia kerja
mahasiswa
sebagai bentuk hubungan interaktif diantara dua orang atau lebih dalam berbagai
bentuk. Bahkan Kartadinata mengatakan bahwa hubungan ini mungkin saja tidak
sebagai bentuk layanan terhadap individu yang normal untuk membantu mereka
16
Guna memenuhi tuntutan model bimbingan dan konseling perkembangan,
sistem peluncuran. Pertama, layanan dasar umum, layanan ini akan mengarahkan
pada pengembangan perilaku efektif jangka panjang dan berlaku umum bagi
seluruh peserta didik. Kedua, Layanan responsive, layanan ini merupakan bentuk
kepedulian dan menjawab kebutuhan peserta didik pada saat ini yang
konsultasi yang interpersonal harus sejalan dengan norma sosial yang berlaku di
layanan kemahasiswaan (Morrill, Oetting & Hurst (1974): Baratt: 2003). Media
dalam hal ini teknologi informasi berdasarkan pandangan tersebut, belum melihat
interaksi sosial melalui fasilitas teknologi informasi sebagai sesuatu yang umum
dasar pengembangan program dan evaluasi hasil layanan serta untuk kepentingan
17
yang digunakan untuk berinteraksi dengan mahasiswa (Baratt: 2003). Baratt juga
dikemukakan oleh Chang (2005); Shancez dan Page (2005) Potensi target yang
paling tepat untuk menerima layanan konseling melalui internet dari pusat layanan
konseling adalah mahasiswa universitas dan atau setara dengan perguruan tinggi.
kecenderungan yang lebih besar meskpun tidak merata terhadap akses internet.
Hal ini juga akan mendukung dan bermanfaat untuk penelitian lintas budaya lebih
lanjut guna mengukur kualitas dari layanan konseling melalui internet itu sendiri.
dan konseling senantiasa berada dalam situasi yang berubah seiring dengan
seperti media cetak, telepon, komputer, video dan CD-ROOM hingga email
pada tahun 1990-an, yaitu melalui pengembangan perangkat lunak aplikasi untuk
18
Project, Genesis II, The Great Therapist Program. Meskipun pendekatan yang
digunakan dalam simulasi ini sudah interaktif, akan tetapi karena terdapat
perbedaan kecepatan dan alat sensor antara kedua belah pihak, maka aplikasi ini
interaktif dan terbagun dalam dalam teknologi hypertext dan compressed video
kerja dan sebuah CD-ROOM. Akan tetapi karena perkembangan teknologi dan
komputer terjadi begitu pesat, sehingga hingga saat ini belum terdengar lagi
pengembangan lebih lanjut dari apa yang telah Cassey lakukan guna
bisa dikatakan inilah awal terjadinya pertukaran rekaman pertama dari prototipe
email pertama di awal tahun 1960-an. Semenjak saat itu manusia telah
19
menggunakan teknologi komputer sebagai sarana komunikasi, tiga puluh tahun
kemudian hingga saaat ini, komputer telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan
dari kehidupan kita sehari-hari, bahkan secara teknis dan khusus telah menjadi
barang pribadi paling popular yang kita miliki (Thorlow, Langel. Tomik: 2004).
dan beberapa perangkat lunak program email, chatroom, bank data dan berbagai
berbagai perlengkapan web lainnya yang menunjang lebih dari separuh seluruh
20
psikologis muncul pada pertengahan tahun 1990-an (Barrat: 2004; Barak: 2005).
yang berpikir untuk bunuh diri. Berdasarkan premis inilah dengan didukung oleh
sosial masyarakat adalah suatu sistem terbuka yang selalu berinteraksi dengan
dan perubahan nilai dalam masyarakat yang akan mewarnai cara berpikir dan
perilaku individu. Salah satu perubahan besar yang terjadi adalah perkembangan
kesehatan mental.
lebih konseli yang bertemu muka secara langsung di sebuah kantor yang
profesional, akan tetapi, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin
berarti untuk dunia bimbingan dan konseling. Proses layanan bimbingan dan
21
perkembangan teknologi, dari mulai cetak, telepon, komputer, video dan CD-
kesempatan besar tidak boleh terlewatkan begitu saja, karena kekuatannya dapat
digunakan dalam konseling dan psikologi (Caspar & Berger: 2005). Bahkan jauh
menggunakan dua layar televisi antara psikiater dengan pasien yang berasal dari
wilayah yang tidak memiliki akses terhadap psikiater (Dongier, Tempier, Lalinec
& Meuneir: 1986). Bentuk telepsychiatry sendiri saat ini semakin berkembang
hanya bisa dilakukan melalui hubungan tatap muka antara konseli dan konselor,
akan tetapi berkembang dengan pemanfaatan dari mulai media telepon hingga
online counseling. konseling melalui media komputer, dan konseling jarak jauh
(A.T Marthin: 2007; Remley & Herlihy: 2005; Rochlen, Zack, Speyer: 2004 )
22
Cybercounseling or Web counseling as “The practice of professional
counseling and information delivery that occurs when client(s) and
counselor(s) are in separate or remote locaton and utize electronic means
to communicate over the internet.”. This definition would seem to include
web pages, email and chat rooms but not telephones and faxes.
and synchronous distance interaction among counselor and clients using email,
Pengertian pertama, NBCC secara nyata memisahkan telepon dan faks dari
melalui internet, yaitu bentuk tidak langsung atau asynchronous dan bentuk
Terdapat benang merah dari dua pengertian dari NBCC tersebut, bahwa
antara Konseli dan konselor, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan
komunikasi melaui internet. Sementara itu pengertian cyber konseling atau web
professional yang dilakukan antara konselor dan konseli dari tempat yang terpisah
yang mencakup halaman web, email dan chatt room atau media percakapan secara
23
Kemudian Rochlen, Zack, Speyer (2004) yang memilih menggunakan
therapeutic interaction that makes use of the internet to connect qualified mental
lanjut oleh A.T Marthin (2007) dalam penelitian grounded theory mengenai cyber
elektronik, dalam hal ini media operasional yang digunakan dalam cyber
konseling adalah situs dan akun email yang aman. Marthin juga menekankan,
mengenai kelayakan dan keakuratan informasi yang diberikan dalam situs yang
genggam.
Profesional antara konselor dengan konseli yang terpisah jarak dan waktu dengan
24
secara langsung dan ataupun tidak langsung, dengan menggunakan situs yang
yang aman.
Hal-hal yang harus disadari dan dipahami oleh konselor dibalik layanan
konseling melalui internet adalah apa yang membuat teknologi dalam konseling
melalui internet ini dapat berjalan, bukan hanya itu, akan tetapi juga membiasakan
Sebagaimana yang telah dinyatakan oleh Kraus, Zack dan Sticker (2004), bahwa
meskipun penggunaan teknlogi adalah hal yang bisa dipelajari, tetapi hal ini tidak
cukup dengan sekedar membaca buku petunjuk saja, melainkan baik konselor
teknologi tersebut.
explorer, mozilla firefox, safari dan lain sebagainya. Selain kebutuhan dasar,
program chat, web kamera dan aplikasi aplikasi video konferensi, situs, nama
domain situs, akun web hosting dan piranti keamanan. Berbagai kebutuhan
25
hingga penunjang yang dapat membantu memaksimalkan pemanfaatannya, seperti
hingga penunjang secara teknis seperti kecepatan internet yang tinggi yang dapat
melalui internet adalah mengenai pertukaran informasi berbasis web, yang dalam
hal ini pemahaman konselor mengenai standar dokumen dan formulir dalam
web. Termasuk juga mengizinkan konseli untuk memperoleh kertas kerja dan
berbagai informasi lain yang diperlukan oleh konseli tersebut sebagai bagian dari
layanan konseling. Dalam transaksi atau pertukaran data inilah diperlukan suatu
2004).
seperti permasalah yang dialami oleh orang-orang yang baru mengenal komputer
dan internet atau “newbie”, kendala browser yang berbeda, sistem operasi
komputer yang yang berbeda, kegagalan teknologi yang terjadi karena putusnya
26
dimana terdapatnya pembatasan atau pemblokiran situs-situs tertentu.
Hal penting terkait dengan pengembangan media situs web itu sendiri
Nielsin (1999), menyatakan bahwa kriteria situs yang baik harus memenuhi
syarat-syarat tertentu, diantaranya yaitu: (1) usability dalam hal ini situs mudah
efesien (2) navigation, dalam hal ini system navigasi harus mudah dipahami oleh
pengunjung secara keseluruhan (3) page design dalam hal ini Pemilihan grafis,
layout, warna, bentuk maupun typografi yang menarik visual pengunjung untuk
menjelajahi situs (4) Konten yang bermanfaat (5) loading Time dalam hal ini
kecepatan ini tentunya akan sangat tergantung pada kapasitas ukuran halaman
konseling melalui internet. Yaitu : 1. Non Interaktif berupa situs yang berisi
informasi dan nara sumber self help atau pertolongan mandiri; 2. Interaktif
synchronous atau secara langsung seperti chat atau instant messaging, dan video
terapi email atau email therapy dan Bulletin Boards Counseling (Maples & Sumi:
27
Non Interaktif: situs konseling yang memberikan layanan non interaktif
merupakan suatu bentuk layanan informasi atau jika kita kaitkan dengan
mendukung individu sebagai sebuah nara sumber yang berisi informasi bagi
pengayaan diri dan bersifat self help bagi pribadi yang membutuhkan (Sampson
et.al: 2004).
antara konseli dan konselor baik secara langsung atau synchronous ataupun tidak
individu untuk saling berkomunikasi secara dinamis dalam waktu yang sama
melalui internet (Zack: 2004). Komunikasi ini biasa dilakukan di dalam ruang
berbicara atau lebih umum di sebut chat room. Dalam chat room konseling terjadi
dialog yang secara langsung dan dalam waktu yang sebenarnya antara konseli
dengan konselor. Biasanya terdapat dua metode yang biasa digunakan dalam chat
chat room untuk konseling kelompok. Secara umum, percakapan antara seorang
28
dilakukan untuk percakapan yang lebih dalam antara konselor dengan konselinya
dan konseli bisa lebih bebas mengekspresikan perasaanya yang dirasakan atas
seorang konseli dalam satu waktu, memerlukan suatu aturan, kebijakan, dan
prosedur yang harus direncanakan terlebih dahulu, sehingga konseli bisa terlibat
secara gratis yang bisa digunakan oleh konselor dan konseli, dan seiring dengan
Yahoo Messanger (YM), MSN dan lain-lain. Penggunaan perlengkapan seperti ini
adalah orang dewasa muda. Metode ini menjadi semakin banyak digunakan untuk
pelatihan bagi para mahasiswa konseling lulusan strata satu, agar mereka lebih
professional.
terjadi dalam waktu yang bersamaan. Dalam hal ini terdapat waktu tunda, antara
konselor. Terdapat dua bentuk layanan dalam metode konseling ini, yaitu terapi
penjelasannya:
29
1. Email therapy
Biasa juga disebut sebagai terapi email: Menuliskan surat untuk konseling
semenjak satu abad lalu. Saat ini, surat dapat diantarkan dengan kecepatan cahaya
melalui internet, dan email konseling, secara bersamaan telah ditawarkan dalam
sebagai online konseling atau online terapi (Mulhauser: 2005). Terapi email
sendiri merupakan suatu proses menulis tentang permasalahan yang dialami dan
dirasakan oleh konseli yang bisa dijadikan sebagai bentuk terapetik bagi dirinya
waktu, artinya bisa dilakukan kapanpun, tidak mengenal tempat secara fisik,
terperinci, karena semua tersimpan dalam bentuk data tertulis (Hongkong Young
email, memberikan pelayanan konseling yang lebih pribadi dalam hubungan satu
sama lain antara konselor dengan konseli. Menurut Elleven dan Allen (2003),
model komunikasi dalam bentuk ini lebih efisien, karena hampir seluruh konseli
30
Terdapat dua jenis email, yaitu email standar dan web mail.
mail Email standar
nabilah@konseling.com
ng.com mengirimkan email konseling kepada konselinya
k yang
identitas
titas neru. Dalam hal ini, email tidak langsung terkirim ke komputer
pengguna, akan tetapi terlebih dahulu terjadi proses pengiriman dari server ke
Sementara itu server dikelola oleh pihak lain yang juga memiliki
iki otoritas untuk
dalam
am layanan konseling melalui email secara khusus dan internet secara umum.
31
Sementara itu webmail bekerja hampir sama seperti email standar, akan
tetapi tidak memerlukan program email secara khusus, karena email akan
terintegrasi dan terbaca dalam situs dan bisa dibuka dengan nama pengguna dan
respon dari ruang publik yang ramah (Maples & Sumi: 2008).
dalam praktek yang dilakukan oleh konselor, perdebatan pakar pun masih
demikian adalah hal yang penting bagi konselor untuk menyadari sepenuhnya
32
Konseling melalui internet memang memiliki banyak kekurangan jika
dibandingkan dengan konseling secara tatap muka akan tetapi, konseling melalui
Tabel 2.2
Perbedaan bentuk layanan konseling
langsung tatap muka dengan konseling melalui internet di atas, maka bisa dilihat
pula beberapa kelebihan dan kekurangan dari layanan konseling melalui internet,
33
berikut ini tabel yang menjelaskan kelebihan dan kekurangan dari konseling
Tabel 2.3
Kelebihan dan Kekurangan layanan konseling melalui internet
Kelebihan Kekurangan
Memberikan kesempatan bagi calon Konseli Tidak adanya hubungan atau kontak secara
yang merasa kurang nyaman untuk bertemu dan tatap muka. Sehingga menyulitkan bagi
berkomunikasi secara langsung dan beratap konselor untuk melihat ekspresi wajah Konseli.
muka dengan konselor.
Konselor dapat mengetahui gambaran perasaan Tidak adanya kegiatan berbicara secara
atau emosi Konseli melalui emoticon yang langsung, sehingga tidak memunculkan reaksi
biasanya terintegrasi dalam aplikasi chat emosional yang secara langsung dapat di
interpretasikan oleh konselor.
Melalui email yang merupakan interaksi yang Tidak terjadinya interaksi secara langsung,
dilakukan secara tidak langsung, individu diberi kondisi ini membatasi konselor terhadap bahasa
kesempatan untuk berpikir sebelum menulis tubuh Konseli yang merupakan bagian dari
sehingga individu dapat dengan mudah petunjuk penunjang dalam kegiatan konseling.
mengungkapkan perasaan yang sebenarnya
melalui tulisan.
Berbagai transaksi data seperti informasi dan Dilakukan diruang virtual, yang memiliki
formulir bisa diberikan dan dikumpulkan secara resiko keamanan online. Dalam hal ini, bukan
online. Hal ini akan memudahkan proses tidak berbagai informasi mengenai data Konseli
administrasi dan penyimpanan data dan dapat disusupi oleh pihak ketiga.
rekaman konseling.
Menghilangkan jarak untuk mendapatkan Keterbatasan ekonomi, dimana tidak seluruh
Konseli, keluwesan dalam perencanaan, populasi target layanan memiliki akses terhadap
menghemat anggaran, dan memberikan pilihan fasilitas digital yang memungkinkan bagi
yang lebih banyak bagi Konseli. mereka untuk mendapatkan layanan konseling
melalui internet.
beberapa hasil penelitian yang antara lain dilakukan oleh Akohari, Kato & Ota:
2002; Krause et.al: 2004; Mallen et.al: 2005; Martin: 2007; Tyler & Guth: Bloom
34
G. Isu-isu dalam Layanan Konseling Melalui Internet
sehingga hal ini masih memerlukan sebuah kerangka hukum atau aturan maupun
kode etik yang jelas. Selain ada masalah ketidakmengertian secara profesional,
terdapat pula berbagai bentuk kecurangan yang biasa terjadi dalam ruang cyber.
menghadirkan resiko yang lebih besar dalam hal pelanggaran secara etika dan
etika konseling sebagai hasil dari pelatihan ataupun pendidikan yang pernah
konseling secara online atau konseling melalui internet (Sampson: 2006: Khelifa:
2007)
Kedua, karena terus berkembangnya regulasi dan kode etik dalam internet
35
Khelifa (2007) memberikan beberapa daftar isu terkait dengan etika dan
aspek hukum dalam konseling melalui internet yang harus disadari oleh para
pengembang dan praktisi konseling melalui internet. Isu-isu tersebut antara lain
dengan persoalan hukum dan etika. Meskipun keduanya baik konselor dan atau
konseli meyakini bahwa layanan elektronik tidak akan melewati batas hubungan
layanan konseling yang akan diberikan yang memuat hak dan kewajiban kedua
belah pihak.
Isu kedua adalah mengenai aspek legal yang terkait dengan legalitas
(1997) menyarankan bahwa konselor di internet yang baik akan secara tegas
dihubungi jika konseli meyakini bahwa konselor telah berlaku tidak etis atau
melakukan kesalahan. Saat ini belum ada sistem yang melindungi konsumen dari
“penipuan cyber”.
Isu yang paling sering dibahas dalam berbagai literatur terkait dengan
36
konselor dalam konseling online itu aman dan terjaga kerahasiaanya.
semudah itu terjaga (Welfel: 2003), karena rekaman elektronik lebih mudah
terbuka ke pihak yang tidak memiliki wewenang daripada rekaman dalam bentuk
dikatakan oleh Huang dan Alessi (1996) bahwa penerobosan keamanaan bisa
pertukaran online antara konselor dengan konseli terkait dengan kerahasiaan dan
hal-hal yang bersifat pribadi mengenai diri konseli. Guna memenuhi keamanan
(ACA: 2005; Ford: 2005; Mallen: 2005; NBCC: 2001; Zack: 2003) dalam
password atau kata sandi yang akan melindungi jalur masuk kedalam informasi-
informasi yang bersifat rahasia, baik pada komputer konselor maupun konseli
(Kirk:1997).
Isu keempat adalah etika, berbagai upaya yang dilakukan untuk membuat
spesifikasi etika standar bagi praktek konseling secara online yang senantiasa
37
profesional dan badan akreditasi yang membuat panduan etika bagi praktisi yang
Online [ISMHO]: 1997 ;NBCC: 2001). Hal penting yang harus dilakukan oleh
konselor yang memberikan layanan secara online, adalah mengikuti panduan etika
konseling melalui internet yang sudah ada dan membaca jurnal-jurnal terbaru
Isu terakhir atau isue keenam adalah tanggung jawab konselor atas
yang mungkin terjadi pada konseli, seperti kemungkinan bunuh diri, melukai diri
sendiri, orang lain. Selanjutnya jika terjadi kasus pengabaian dan kekerasan
terhadap anak. Konselor bertanggung jawab untuk melakukan alih tangan, jika
teknis, seperti akses internet dan atau kegagalan teknologi, sehingga konselor
yang tepat untuk berpraktek secara etik dan dalam lingkungan global yang aman.
38
H. Etika Dalam Layanan Konseling Melalui Internet
maka kesempatan besar tidak boleh terlewatkan begitu saja, karena kekuatannya
dapat digunakan dalam konseling dan psikologi (Caspar & Berger: 2005).
penggunaan teknologi dalam konseling akan mengisi lebih dari 90% pekerjaan
konselor.
layanan konseling melalui internet pertama kali, akan tetapi Ainsworth (2002)
dalam E.Shaw dan F. Shaw (2006) menemukan bahwa terdapat kurang lebih
Mallen, Vogel & Rochlen (2005) telah menyatakan bahwa pemberian layanan
kesehatan mental dan perilaku secara online melalui internet menuai banyak
dasar etika, hukum (legal), latihan dan isu-isu teknologi sebelum konselor
sarana berkomunikasi.
melalui internet, harus dilakukan dengan cara yang etis sebagaimana yang
dilakukan dalam bentuk layanan konseling lainnya (Lee: 1998 dalam Shaw &
Shaw: 2006). Secara khusus NBCC (2001) dan ACA (2005) membahas mengenai
pedoman dan etika dalam layanan konseling melalui internet. Donna Ford,
39
President ACA periode 1999-2000 bakan telah memberikan panduan mengenai
kekurangan dalam layanan, (2) penggunaan bantuan teknologi dalam layanan, (3)
ketepatan bentuk layanan, (4) akses terhadap aplikasi komputer untuk konseling
jarak jauh, (5) aspek hukum dan aturan dalam penggunaan teknologi dalam
konseling, (6) hal-hal teknis yang menyangkut teknologi dalam bisnis dan hukum
jika seandainya layanan diberikan antar wilayah atau negara, (7) berbagai
persetujuan yang harus dipenuhi oleh konseli terkait dengan teknologi yang
oleh NBCC (2001), yaitu mengenai (1) hubungan dalam konseling melalui
internet (2) kerahasiaan dalam konseling melalui internet, dan (3) aspek hukum,
lisensi dan sertifikasi. Berikut ini penjelasan dari masing-masing aspek tersebut
persyaratan konseling yang harus diketahui, dipahami dan diterima oleh calon
40
diberikan oleh konselor tersebut. Keadaan, ketentuan dan persyaratan yang harus
ini tidak terbatas, termasuk didalamnya perangkat keras dan lunak komputer,
telepon, world wide web (www), internet, assessment onine, dan berbagai
dialami oleh konseli lebih cocok dibantu melalui konseling secara tatap muka
dan akan sulit jika layanan diberikan melalui internet, sehingga dalam hal ini
Sek.A.12.c).
41
d. Penggunaan aplikasi yang memudahkan dan umum digunakan oleh calon
konseli dalam proses konseling jarak jauh dengan bantuan teknologi (ACA
Sek.A.12.d).
jika ternyata yang menjadi konselinya adalah anak dibawah umur, termasuk
sedang tidak online dan dalam keadaan konseling asynchronous melalui email,
seberapa sering konselor akan memeriksa email yang masuk (NBCC: 2001
No. 1.c).
alternatif bentuk komunikasi yang dapat dilakukan oleh kedua belah pihak jika
No. 1.d).
42
terjadi dikarenakan tidak adanya petunjuk secara visual (NBCC: 2001 No.
1.e).
intervensi dalam keadaan krisis (ACA Sek.A.12.g.9; NBCC: 2001 No. 1.f).
43
2. Kerahasiaan dalam konseling melalui internet
akan dengan teguh menjaga dan memelihara kerahasiaan. Bahkan bagi konselor,
hal tersebut secara khusus diatur dalam kode etik profesional yang diembannya.
layanan konseling melalui internet (Kraus: 2004). Berikut ini merupakan aspek
yang memiliki akses dan otoritas dan tidak memiliki terhadap data konseli dari
44
rekan sejawat yang memiliki akses pada setiap aplikasi teknologi yang
digunakan konseli dalam proses konseling, dalam hal ini konselor dapat
prosedur rekaman data konseling antara konselor dengan konseli, prosedur ini
konselor yang berasal dari berbagai wilayah, bahkan negara terlibat dalam proses
terapeutik. Jika dilihat dari sisi hukum, tentu saja hal ini akan mengundang
untuk itulah dalam hal ini terdapat etika layanan konseling melalui internet diatur
mengenai aspek hukum, lisensi dan sertifikasi bagi konselor yang memberikan
layanannya secara online melalui internet. Berikut ini merupakan etika yang
45
b. Konselor menginformasikan kepada konseli mengenai hukum yang berlaku
dan keterbatasan area pemerintahan dalam praktek profesi pada suatu batasan
merupakan bagian dari yang ditanggung oleh asuransi dan pelaporan masalah
Terdapat beberapa hasil penelitian baik di dalam dan luar negeri yang
oleh: Iip Shalihat (2009). Latar belakang penelitian ini adalah adanya tuntutan
counseling ini adalah sebuah media online yang berisi curahan hati, pikiran dan
46
memenuhi teknik katarsis serta berada dalam situs lembaga bimbingan dan
kesehatan mental si perguruan tinggi adalah Using Online Technology for Student
dan Stephen Brown (2004). Dasar dilakukannya penelitian ini adalah karena
Tagline dari University Blues adalah “What Got You Blue?”. Proyek ini
Mahasiswa dapat megakses support services dan akses terhadap berbagai tautan
secara tatap-muka pada saat jam kerja kampus. Proyek University Blues ini juga
memberikan penawaran magang bagi para mahasiswa yang berasal dari jurusan
psikologi dan konseling. Salah satu tujuan proyek ini adalah sebagai kesempatan
47
bagi mahasiswa untuk mengembangkan keahliannya dalam konseling sebaya dan
through the Internet: a Field Project Report” oleh Azy Barak (2007). Dasar
juga diantaranya mereka yang berkeinginan untuk bubuh diri. Berdasarkan premis
dan perilaku berinternet, dan di sisi lain dengan pertimbangan faktor-faktor yang
terkait dengan dukungan emosional, maka SAHAR sebuah proyek untuk orang
yang memberi dukungan secara mental dan penerimaan yang hangat. Pemberi
menyiapkan forum online untuk komunikasi kelompok. Situs ini dikunjungi lebih
dari 10.000 kali perbulannya, atau 350 kali perhari. Angka yang luar biasa untuk
jumlah masyarakat Israel yang populasinya sedikit. Dari 1000 yang menghubungi
48
Sahar secara pribadi setiap bulannya, sepertiganya merupakan individu yang
Forum menerima lebih dari 200 pesan perhari, sehingga dalam berbagai
internet.
49