1 PB
1 PB
ABSTRAK
Teknologi formulasi sediaan farmasi dan sistem penghantaran obat mempunyai peranan
penting dalam proses penemuan terapi farmasetis yang baru. Formulasi gel membutuhkan
pelbagai basis agar menghasilkan gel yang baik. Sediaan gel akan diuji dengan organoleptis,
homogenitas, pH, daya sebar dan daya lekat setelah memperoleh sediaan. Optimasi formula
basis hydrogel yang akan memberikan sifat fisik gel yang baik merupakan tujuan penelitian kali
ini. Formula dibuat dengan mevariasikan formula gel dengan perbezaan konsentrasi basis. Oleh
karena itu, pelbagai formulasi basis hydrogel dilakukan dari ekstrak kulit buah manggis ini
perlu dikaji lebih lanjut.
Formulasi dari berbagai basis hydrogel dilakukan terhadap ekstrak kulit buah manggis ini perlu
dikaji lebih lanjut, agar dapat sifat gel yang paling baik di pasaran.
Kata Kunci: hidrogel, kulit manggis, optimasi basis.
ABSTRACT
Pharmaceutical formulation technology and the systems of drug delivery play an important role
in discovery of new pharmaceutical drug process. The gels will be tested by organoleptic,
homogeneity, pH, spreadibility and adhensivity. A good character of gel is needed to formulate
gel. This research is to know the type of base used to produce a good formulation who has
physical properties gel. There are different formula designed with various type of the base. The
various concentration of base formulations which was made from the extract of mangosteen
pericarp needs to be studied futher, so that better product can marketed.
Keywords: hydrogel, mangosteen pericarp, optimation gelling agent.
PENDAHULUAN
Kulit buah manggis berpotensi aktivitas farmakologi yang ditimbulkan
memiliki aktivitas antioksidan. Aktivitas (Puspitasari et al. 2013).
antioksidan pada kulit buah manggis Xanton adalah antioksidan kuat,
diperoleh dari senyawa fenol yang yang sangat dibutuhkan untuk
terkandung dalam kulit buah manggis penyeimbang pro-oxidant di dalam tubuh
seperti xanton, flavonoid dan tannin dan lingkungan, yang dikenal sebagai
(Harborne, 2008). Kandungan senyawa radikal bebas. Daya antioksidan xanton
kimia yang terdapat dalam ekstrak kulit melebihi vitamin E dan vitamin C, yang
manggis ini berperan penting dalam selama ini terkenal sebagai antioksidan
tingkat tinggi (Wathoni, 2009). Xanthone
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 1 109
adalah substansi kimia alami yang digolong “tissue engineering” hydrogel. Ini dapat
dalam polifenol, dimana polifenil ini adalah digunakan sebagai matrik untuk
metabolit sekunder pada kulit manggis. memperbaiki dan meregenerasi berbagai
Xanthon tergolong dalam senyawa macam jaringan dan organ tubuh manusia
aromatic sederhana seperti dibenzofuran, (Swarbrick, 2013). Artikel ini bertujuan
dibenzopyran, dan griseofulvin. Terdapat untuk mengkaji tentang berbagai
inti kerangka dibenzogpyron yang konsentrasi formulasi hidrogel ekstrak kulit
menunjukkan hubungan antara xanton manggis yang telah digunakan untuk
dengan flavonoid dan chormomer, turunan membuat sediaan gel yang jernih dan elegan
g-pyron (Williams, 1995). serta daya lekat tinggi yang tidak
Senyawa basis atau gelling agent menyumbat pori-pori sehingga pernapasan
dibutuhkan dalam formulasi gel sebagai pori tidak terganggu; mudah dicuci dengan
bahan pembentuk gel dalam sediaan. air; pelepasan obatnya baik dan
Terdapat berbagai macam jenis, kemempuan penyebarannya pada kulit baik.
diantaranya adalah tragakan, Na CMC, METODE
karbopol, HPMC. Na CMC yang Penulis melakukan teknik
merupakan basis gel golongan polimer semi pengumpulan data penelitian studi pustaka
sintetik, sedangkan karbopol termasuk yang telah dipublikasikan sebelumnya
sintesis dan tragakan termasuk basis gel untuk mendapat data sebagai bahan review.
golongan gom alam (Erawati, 2013). Hail pencarian artikel yang didapatkan
Hydrogel adalah jaringan polimer adalah sebanyak 20 jurnal artikel, yang
tiga dimensi dengan ikatan silang kemudian dilakukan skrining dan
(crosslinked) pada polimer hidrofilik, yang penteleksian artikel sesuai dengan kriteria
mampu swelling atau menyimpan air dan inklusi. Pustaka yang digunakan adalah
larutan fisiologis sampai dengan ribuan kali artikel dan jurnal penelitian yang
dari berat keringnya, serta tidak mudah larut dipublikasi pada beberapa referensi, seperti
(Bindu, 2017). Hydrogel banyak jurnal ilmiah, artikel ilmiah dari jurnal
diaplikasikan di bidang pangan maupun nasional maupun internasional. Artikel
nonpangan, seperti sebagai disposable disortir dengan menggunakan search
diapers, hygienic napkins, membrane engine dengan kata kunci ‘variasi fomula
pervaporasi, dan media tanaman pengganti basis hyrogel’, ataupun situs web lain yang
tanah. Di dunia kedokteran, hydrogel mempublikasikan secara internasional
dimanfaatkan sebagai matrik media artikel atau jurnal ilmiah dengan kata kunci
penyimpan-pengontrol pelepasan bahan ‘Formulasi hidrogel’.
aktif seperti obat dan sel, serta di bidang
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 1 110
Pembuatan sediaan gel ekstrak kulit sediaan gel antioksidan sebelum dan
manggis dilakukan dengan menggunakkan sesudah harus dilakukan uji kestabilan
konsentrasi basis yang berbeda. Ekstrak dengan menggunakan parameter-parameter
kulit manggis ini sebagai zat aktif dalam fisik sehingga diketahui kestabilan fisik dari
penelitian kali ini. sediaan gel. Pada penelitian yang dirujuk,
uji kestabilan gel antioksidan dilakukan
Proses ekstraksi dengan
selama 2 minggu. Dari segi organoleptik
menggunakan larutan dapar sitrat-fosfat
bertujuan untuk mengetahui sifat fisik
pada pH yang berbeda dalam setiap tabung
sediaan gel serta mengamati adanya
Erlenmeyer dengan rasio 1:50 b/v. pH dari
perubahan warna, bentuk, maupun bau yang
campuran larutan tersebut disesuaikan
mungkin terjadi selama penyimpanan. Kita
dengan asam klorida 0.1 M dan natrium
dapat menentukkan kualitas sediaan gel
hidroksida. Larutan tersebut kemudian
dengan menggunakan variasi konsentrasi
diinkubasi dalam inkubator dengan agitasi
dari segi organoleptik.
konstan (250 rpm) pada suhu dan waktu
inkubasi yang berbeda. Bubur yang Pengukuran pH adalah untuk
terbentuk segera difiltrasi menggunakan mengetahui pH dari formula masing-
kain Muslin setelah proses inkubasi. Filtrate masing dan mengamati perubahan pH yang
kemudian dilakukan sentrifugasi pada suhu mungkin terjadi selama penyimpanan
20°C selama 30 menit pada 5000 rpm untuk mungkin terjadi berpengaruh terhadap
mengeluarkan partikel solid yang masih stabilitas gel. Pengukuran pH diukur
tersisa. Dua volume etanol 95% (v/v) dengan menggunakan indikator pH
ditambahkan pada 1 volume ekstrak untuk universal. Parameter yang penting untuk
mengendapkan ekstrak pektik-polisakarida menentukan stabil atau tidaknya suatu
(EPP). Endapan kemudian diambil dengan sediaan adalah kestabilan pH. Derajat
filtrasi dan kemudian disimpan selama dua keasamaan (pH) merupakan pengukuran
jam pada suhu 4°C. Endapan tersebut dicuci aktivitas hidrogen dalam lingkungan air.
sebanyak tiga kali dengan menggunakan 50, Nilai pH tidak boleh terlalu asam karena
70, dan 100% etanol dan difiltrasi kembali dapat mengiritasi kulit manakala nilai pH
untuk membuang partiel mono dan tidak boleh terlalu basa karena dapat
disakarida. EPP yang didapat dikeringkan menyebabkan kulit bersisik. Berdasarkan
pada suhu 50°C sehingga mendapatkan teori martin, pH dari sediaan gel
berat yang konstan. antioksidan yang dihasilkan sudah sesuai
dengan pH kulit yaitu antara 4,5-6.5.
Perlakuan uji sifat fisik gel perlu
dilakukan untuk mengetahui kondisi
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 1 113
Uji daya sebar bertujuan untuk 5% basis HPMC, 10% basis HPMC dan 15%
mengetahui penyebaran gel diatas kulit, basis HPMC. HPMC akan melarut dalam
semakin besar luas penyebaran maka air dengan suhu dibawah 40˚C atau etanol
semakin mudah diaplikasikan pada kulit 70%, tidak larut dalam air panas namun
sehingga absorbsi pada kulit semakin mengembang menjadi gel. Semakin tinggi
maksimal. Berdasarkan persyaratan daya konsentrasi HPMC dalam sediaan maka
sebar haruslah dalam parameter 5cm-7cm. akan semakin meningkatkan daya lekat
Daya sebar gel ektrak kulit manggis yang sediaan gel. Daya lekat ini berpengaruh
tidak terlalu besar disebabkan oleh pada kemampuan gel melekat pada kulit,
beberapa macam faktor seperti viskositas jika semakin tinggi maka akan lebih lama
dan karakteristik basis gel. Daya sebar ini gel melekat pada kulit dan efek terapi yang
dipengaruhi oleh viskositas, oleh karena itu diberikan akan lebih lama, hal ini sangat
seharusnya melakukan pengukuran baik untuk pengobatan. Tinggi konsentrasi
viskositas namun karena keterbatasan alat HPMC akan meningkatkan viskositas gel,
maka pengukuran tersebut tidak dapat sehingga semakin gel semakin tertahan
dilakukan. Selain itu daya sebar juga untuk mengalir dan menyebar pada kulit.
dipengaruhi oleh komposisi bahan-bahan Hal ini akan mengurangi kualitas gel. Basis
yang digunakan, gelling agent dan HPMC yang konsentrasi 15% didapatkan
humektan merupakan bagian yang sangat hasil yang optimum dibandingkan dengan
berpengaruh terhadap daya sebar sediaan konsentrasi yang 5% HPMC. Manakala
gel. Gelling agent akan membentuk HPMC 10% dan 15% memenuhi syarat
jaringan struktural yang merupakan faktor homogenitas sediaan. HPMC 15% memiliki
yang sangat penting dalam sistem gel (Zath, daya lekat paling lama jika dibandingkan
1996). Humektan akan menjaga kestabilan dengan sediaan gel dengan HPMC 5% dan
sediaan gel dengan cara mengabsorbsi 10%. Sediaan gel dengan HPMC 5% tidak
lembab dari lingkungan dan mengurangi homogen dari hasil homogenitas. Jika
penguapan air dari sediaan. Selain menjaga sediaan tidak homogeny, bahan obat tidak
kestabilan sediaan, secara tidak langsung dapat terdistribusi secara merata. Viskositas
humektan juga dapat mempertahankan ini merupakan tahanan dari suatu cairan
kelembaban kulit sehingga kulit tidak yang mengalir, semakin besar tahanan,
kering. maka semakin besar viskositasnya (Sinko,
2011).
Dari penelitian yang dilakukan oleh
Arikumalasari et al. (2013), formulasi gel Berdasarkan penelitian yang
ekstrak kulit manggis dengan menggunakan dilakukan oleh Goeswin (2008), pembuatan
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 1 114