Anda di halaman 1dari 42

Asuhan Keperawatan Pasien

Stroke dengan Peningkatan TIK

Pelatihan Askep Stroke


Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Tujuan Khusus

Setelah mempelajari materi peserta mampu:


1. Menjelaskan konsep peningkatan TIK
2. Melakukan pengkajian pasien peningkatan TIK
3. Menegakan diagnosa keperawatan pasien
peningkatan TIK
4. Membuat intervensi pasien peningkatan TIK
5. Melakukan implementasi pasien peningkatan
TIK
6. Melakukan evaluasi dan dokumentasi pasien
peningkatan TIK
Konsep Peningkatan TIK
Pengertian
• Tekanan intrakranial : parameter tekanan
dalam kranium yang dapat dilihat melalui
ukuran dan volume, yang mana tulang
kranium yang mana berisi otak, sistem
vaskuler cerebral dan cairan cerebrospinal.
• Normal tekanan intrakranial 5-15 mmHg,
merupakan batas atas normal (Black,dkk 2014)
• Rata rata volume intrakranial dewasa 1700 ml
(brain 1400 ml, csf 150 ml, blood 150 ml)
Metabol • Otak adalah organ yang
memiliki tingkat
isme metabolisme tinggi
• Berat otak 2 % dari berat
Otak badan.
• Aliran darah otak (Cerebral
Blood Flow) istirahat : 800
mL/min. ~ 15% Cardiac
Output.
• Konsumsi O2 20% of total
O2 (45 mL O2/min).
• Konsumsi Glukosa 25%.
5
Fisiologi Dasar

Arteriol • Definisi: tekanan yang dikeluarkan


Brain Volume Vo l u m e
1400 ml 75 ml oleh jaringan otak akibat adanya
Venous
Vo lu m e penambahan volume dan ukuran
75 ml (CSF, darah, masa tumor)
CSF
Volume • Normal ICP dewasa 10-15
150 ml
mmHg
• Anak 3-7 mmHg

• Bayi 1.5-6 mmHg

• Neonatus <2 mmHg


Hipotesis Munro-Kellie
• Volume Intrakranial adalah konstan.
• Tulang tengkorak tidak dapat menggembang.
• Setiap penambahan volume salah satu
komponen di intracranial akan menyebabkan :
1. Penurunan volume komponen lain.
2. Peningkatan tekanan dalam ruang intracranial
atau
3. Kombinasi keduanya.
Aliran Darah Otak
CBF = CPP/CVR
CBF = Cerebral Blood Flow
CPP = Cerebral Perfussion Pressure
CVR = Cerebral Vascular Resistance

ü Aliran darah otak (Cerebral Blood Flow) merupakan hasil pembagian


tekanan perfusi ke otak (CPP) dengan tahanan pembuluh darah serebral
(CVR),
ü CBF normal adalah 50 cc/100 gr jaringan otak tiap menitnya, dapat
dipenuhi dengan rentang CPP 40-140 mmHg.
ü Kerusakan jaringan otak akan irreversibel terjadi jika CBF kurang dari 18
cc/100 gr jaringan otak/menit
Aliran Darah Otak
CPP = MAP - ICP
CPP = Cerebral Perfussion Pressure
MAP = Mean Areterial Blood Pressure
ICP = Intracranial Pressure

v Jika ada kegagalan sistem autoregulasi, maka sangat tergantung


pada CPP
v MAP merupakan penambahan sistole dan 2 diastole dibagi 3
Tekanan Intra Kranial
• TIK meningkat CPP menurun
CBF menurun
• TIK meningkat terus menerus
herniasi penurunan neurologis
• Beberapa aktivitas seperti batuk atau bersin
meningkatkan TIK sampai 50 mmHg
PENYEBAB TIK MENINGKAT
Etiologi (Black,dkk. 2014)
1. Lesi : Tumor, Edema dan perdarahan
2. Infak serebral
3. Sumbatan aliran darah dari dan ke otak
4. Vasodilatasi : Akibat peningkatan tekanan
karbon dioksida ( PaCO2) atau penurunan
tekanan parsial oksigen (PaO2)
5. Hipertensi sistemik
6. Peningkatan tekanan intratotaksik
Faktor Resiko (Black,dkk. 2014)

1. Cedera Kepala
2. Tumor Otak
3. Perdarahan Otak
4. Hidrosefalus
5. Edema akibat perdarahan atau cedera
Tanda dan Gejala
Tekanan Intra Kranial

Tanda Awal :
1. Nyeri Kepala
2. Gelisah
3. Penurunan Kesadaran
4. Disfungsi Pupil ( Respon pupil terhadap cahaya
melambat)
Gejala Lanjut
1. Tingkat kesadaran menurun
2. Muntah proyektil
3. Gangguan motorik (perburukan)
4. Perubahan tanda vital ( Trias Chusing:
Hipertensi, Bradikardi dan Napas tidak
teratur)
5. Peningkatan suhu tubuh
6. Pupil anisokor
7. Gangguan reflek batang otak
Tanda herniasi
Faktor yang dapat menyebabkan
TIK
1. Pernapasan :
Hiperkapnia PCo2 > 45 mmHg → Volume Darah ke
Otak (CBV) ↑
Disebabkan karena masalah paru, napas dangkal,
penekanan pusat napas dibatang otak.
Hipoksemia PO2 < 50mmHg
Disebabkn kuranng suplai oksigen, ventilasi yang
kurang saat suction atau intubasi, obstruksi jalan
napas.
Faktor yang dapat menyebabkan TIK

2. Prosedur Respirasi : Tindakan bersihan jalan


napas, Penggunaan alat bantu napas dengan
high flow.
3. Obat Vasodilator (Obat anastetik, beberapa
jenis anti hipertensi, beberapa jenis
antihistamin)
4. Posisi badan tertentu
Faktor yang dapat menyebabkan TIK

5. Stimulasi pada pasien

6. Pengaruh emosional

7. Valsavah Manuver

8. Faktor lain-lain : Kejang, Hipertermi


Manajemen TTIK
• Manajemen umum
– Posisi tidur 300 C.
Ø Pertahankan leher lurus
Ø Tingkatkan venous return
– Usahakan tekanan darah yang optimal.
Ø Tidak terlalu tinggi atau rendah (tinggi memperberat edema,
rendah menyebabkan iskemik)
Ø pemberian obat: beta-blocker (labetalol, esmolol),
penghambat saluran kalsium (nicardipine), penghambat enzim
pengubah angiotensin (enalapril), dan hidralazine
Manajemen TTIK
• Manajemen umum
Cegah Dapat mempertahankan
keseimbangan
kejang kebutuhan metabolisme

ü Kurangi stimulasi kejang


ü Berikan anticonvulsant short
acting (cegah hipotensi, mudah
memeriksa tingkat kesadaran
ü Blokade neuromuskuler
Manajemen TTIK
• Manajemen umum
Dapat mempertahankan
Atasi nyeri,
keseimbangan
demam, cemas
kebutuhan metabolisme

ü Monitor adanya gelisah


ü Perhatikan bowel
ü Support keluarga dan
orang terdekat
ü Berikan analgetik,
antipiretik, pelunak feses
Manajemen TTIK
• Manajemen umum
– Koreksi kelainan metabolik dan elektrolit.
• Monitor intake output
• Cek elektrolit
• Pertahankan osmolalitas cairan: ((Na +K) +
GD/18+UREum/6,4
• Koreksi cairan dan elektrolit
Manajemen TTIK
• Manajemen umum
– Atasi hipoksia.
• Pertahankan kebutuhan metabolisme
• Pertahankan pCO2 35-45 untuk mencegah vasodilatasi
– Hindari valsava manuveur
• Hindari batuk , mengedan, dan suction yang berlebihan
Manajemen TTIK
• Manajemen khusus
– Mengurangi volume cairan serebro spinal
§ Untuk mengurangi peningkatan tekanan rongga
tengkorang
§ Mencegah hiddocephalus
§ Dapat dilakukan melalui: kateter intraventrikuler,
lumbal pungsi dan kateter lumbal
Manajemen TTIK
• Manajemen khusus
– Mengurangi volume darah intravaskuler
§ Hiperventilasi: terjadi alkalosis respiratorik,
vasokontriksi, dan meningkatkan CBF
§ Hemodelusi: hematokrit yang menurun akan
menyebabkan kapasitas oksigen menurun dan
vasodilatasi
§ Barbiturat, Hipotermi: menurunkan demand oksigen
Manajemen TTIK
• Manajemen khusus
– Mengurangi volume darah intravaskuler
§ Manitol:
ü efek viskositas darah menurun dan terjadi vasokontriksi
ü Pemberian dengan cepat
ü Perhatikan osmolalitas cairan 280-320 mOsm/l
ü Dosis 0.25 – 1 gr/kgBB
ü Pada pasien gangguan ginjal dapat diberikan cairan
hipertonis
Manajemen TTIK
• Manajemen khusus
– Mengurangi volume darah intravaskuler
§ Steroid:
ü Efektif mengurangi edema vasogenik
ü Meningkatkan permeabilitas brain blood barrier
ü Dosis awal 10 mg dexametashon IV atau diikuti oral 4
mg tiap 6 jam
Asuhan Keperawatan Pasien
Peningkatan TIK
Pengkajian

1. Kaji tingkat kesadaran : GCS


2. Kaji pupil : Ukuran, posisi, respon terhadap
cahaya
3. Kaji Tanda – tanda vital
4. Kaji tanda-tanda peningkatan tekanan
intrakranial
5. Kaji adanya kejang
6. Kaji Riwayat penyakit
Diagnosa (SDKI,PPNI.2017)
1. Penurunan Kapasitas Adaptif
Intrakranial.
Definisi : Gangguan mekanisme
dinamika intrakranial dalam
melakukan kompensasi terhadap
stimulus yang dapat menurunkan
kapasitas intrakranial.
Penurunan Kapasitas Adaptif Intrakranial
Tanda dan gejala mayor :
DS : Sakit kepala
DO : Hipertensi, Bradikardi, Pola napas ireguler, tingkat
kesadaran menurun, respon pupil melampat atau tidak
sama, reflek neurologis terganggu.

Tanda dan gejala minor :


DS : (tidak tersedia)
DO : Gelisah, Agitasi, Muntah (tanpa disertai muntah),
Tampak lesu /lemah, Fungsi kognitif terganggu, Tekanan
Intra kranial (TIK) ≥ 20mHg, Papil edema, Postur
deserebrasi(ektensi).
2. Resiko Perfusi Serebral Tidak Efektif
Definisi : Beresiko mengalami penurunan
sirkulasi darah ke otak.
Faktor Resiko:
1) Tumor Otak
2) Aneurisma serebri
3) Cedera kepala
4) Embolisme
5) Neoplasma otak
6) Hipertensi,...
Intervensi & Implementasi
(SIKI, PPNI. 2018)

1. Manajemen Peningkatan Tekanan


Intrakranial

Definisi :
Mengidentifikasi dan mengelola
peningkatan tekanan dalam rongga
kranial.
Tindakan :
Observasi Terapeutik :
1) Monitor status neurologis 1) Minimalkan stimulus dengan
2) Monitor cairan serebro menyediakan lingkungan
spinalis yang tenang
3) Monitor CVP 2) Berikan posisi semi fowler
4) Monitor ICP (Intra Cranial 3) Hindari manuver valsava
Pressure) 4) Cegah terjadinya kejang
5) Monitor gelombang ICP
6) Monitor CPP Kolaborasi :
7) Monitor status pernapasan
1) Kolaborasi pemberian anti
8) Monitor intake output konvulsan, jika perlu.
2. Pemantauan Tekanan Intrakranial

Definisi :
Mengumpulkan data dan
menganalisis data terkait regulasi
tekanan di dalam ruang intrakranial.
Tindakan :
Observasi
1) Identifikasi penyebab peningkatan TIK
2) Monitor peningkatan TD
3) Monitor pelebaran tekanan nadi
4) Monitor penurunan frekuensi jantung
5) Monitor ireguleritas irama napas
6) Monitor penurunan tingkat kesadaran
7) Monitor perlambatan da ketidaksimetrisan respon pupil
8) Monitor kadar Co2 dan pertahankan dalam rentang yang
diindikasikan
9) Monitor tekanan perfusi cerebral
10) Monitor jumlah, kecepatan, dan karakteristik drainase cairan
serebrospinal
11) Monitor efek stimulus lingkungan terhadap TIK
Tindakan :
Terapeutik :
1) Ambil cairan drainase cerebro spinal
2) Kalibrasi tranduser
3) Pertahankan sterilitas sistem pemantauan
4) Pertahankan posisi kepala dan leher netral.
5) Bilas sistem pemantau, jika perlu
6) Dokumentasikan hasil pemantauan TIK.
Evaluasi
1. Tingkat kesadaran stabil / membaik
2. TIK 15 mm Hg / kurang
3. Tidak ada kegelisahan, iritabilitas atau sakit
kepala
4. Tidak ada perubahan pupil, tidak ada kejang.
5. Tanda tanda vital dalam batas normal

Dokumentasikan asuhan keperawatan


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai