Anda di halaman 1dari 42

Bismillah

Bismillah

SOCIAL
STRUCTURE
Edi Susilo, 2019

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya,


Malang, Indonesia
MASYARAKAT
• Organisasi manusia yang saling berhubungan satu
sama lain, yang menempati suatu areal tertentu
dalam kurun waktu relatif lama

 DIMENSI STRUKTURAL (RAGA)


 DIMENSI KULTURAL (JIWA)
STRUKTUR SOSIAL

Disebutkan dalam http/en.wikipedia.org


(2006),

Struktur sosial merupakan sebuah istilah


yang sering digunakan dalam teori sosial,
namun jarang dedefinisikan secara jelas
et al 2000)
(Jary and Jary 1991, Abercrombie
.
Struktur sosial: satuan atau kelompok yang
memiliki hubungan sosial satu sama lain,
yang relatif abadi membentuk pola-pola
tingkah laku dan hubungan sosial dalam
sebuah sistem sosial.

Struktur sosial: institusi-institusi dan


norma-norma sosial yang menjadi
bangunan sistem sosial yang menjadi
sebuah pedoman bagi tingkah laku aktor-
aktor dalam keseluruhan sistem sosial
Struktur sosial sebagai hubungan sosial
antara satuan atau kelompok yang berbeda,
atau sebagai relatif abadinya pola-pola
hubungan sosial,.

menunjukkan pada suatu ide bahwa masyarakat adalah


terkelompok ke dalam hubungan yang terstruktur dari
kelompok-kelompok atau seperangkat aturan, dengan
fungsi yang berbeda-beda, pengertian-pengertian
(pemahaman) dan tujuan-tujuan
 Sebagai contoh bahwa struktur sosial adalah
sebuah gagasan dari “stratifikasi sosial”, yang
mana memberikan makna bahwa masyarakat itu
terdiri dari strata yang berbeda, mendasarkan
kepada ketidaksamaan sosial seperti ras, kelas
dan jender.
 Perlakuan secara sosial terhadap seseorang
dengan variasi struktur sosial dapat dipahami
sebagai keterkaitan kedudukan mereka dalam
strata sosial yang bervariasi.
Pengertian struktur sebagai institusi-institusi
atau norma-norma yang dibangun dan
digunakan sebagai pedoman perilaku bagi
pelaku sosial adalah penting, karena (ia) adalah
penyebab terbentuknya struktur yang ada,
sebagai dasar tindakan (pedoman) bagi
seseorang atau organisasi, dalam sebuah
sistem sosial.
 Pendekatan ini adalah sangat penting
dalam kepustakaan akademik dengan
berkembangnya bentuk-bentuk variasi
strukturalisme, dalam konteks organisasi
kontemporer sebagai struktur yang
terorganisasi yang merupakan: (1)
fleksibelitas organisasi, (2) kapasitas
perubahan dan berbagai faktor yang lain,
yang merupakan sebuah isu penting untuk
manajemen.
Struktur sosial mungkin merujuk kepada
dasar yang penting bagi sistem sosial,
termasuk sistem ekonomi, sistem hukum,
sistem politik, sistem kebudayaan dan
lainnya. Keluarga, keagamaan, hukum,
ekonomi dan kelas, semua itu adalah
struktur sosial.

Sistem sosial adalah induk dari sistem yang


terdiri dari berbagai variasi sistem yang
membentuk sebuah sistem sosial.
Apa beda antara struktur
dengan sistem?
Telaah historis konsep struktur sosial

Konsep struktur sosial memiliki sejarah


yang panjang dalam ilmu sosial:

 fungsionalisme (Herbert Spencer)

 analisis struktur kelas oleh Karl Marx

 pola-pola abstrak yang mendasari interaksi


manusia (Georg Simmel pada abad 19)
 Pengertian struktur dikembangkan secara
meluas dalam abad ke-20, yang memperoleh
sumbangan pemikiran dari persepktif-perspectif
kaum strukturalis Levi-Strauss, Kaum Feminis
atau pun perspektif Marxis, dari perspektif-
perspektif fungsionalis sebagaimana yang
dikembangkan oleh Talcott Parsons dan para
pengikutnya, atau dari variasi perspektif-
perspektif analitik (lihat Blau 1975, Lopez dan
Scott, 2000). Pengertian struktur sosial
berkaitan erat dengan variasi topik pokok dalam
ilmu sosial, termasuk hubungan antara struktur
dengan agensi
Definisi dan konsep-konsep
struktur sosial

Berdasarkan pada uraian di atas, maka struktur sosial dapat


diidentifikasi sebagai:

1. hubungan timbal-balik satuan atau suatu kelompok dengan


satuan atau kelompok lainnya,
2. sebagai pola-pola yang abadi dari tingkah laku para
partisipan dalam sebuah sistem sosial dalam kaitannya
dengan yang lain, dan
3. sebagai norma-norma yang telah terinstitusionalisasi atau
kerangka-kerangka pengetahuan yang terstruktur yang
mendasari tindakan-tindakan para pelaku dalam sistem
sosial.
Lopez dan Scott (2000) membedakan antara struktur
institusional dengan struktur relasional,

Pertama: struktur sosial, terdiri dari kebudayaan atau pola-


pola normatif yang mendefinisikan harapan-harapan dari
keseluruhan para pelaku tentang perilaku satu sama lain dan
bagaimana perilaku mereka itu terorganisasikan dengan yang
lainnya.

Kedua: struktur sosial terdiri dari hubungan di antara mereka,


yang diartikan sebagai pola-pola dari penyebab saling
hubungan dan saling ketergantungan antar pelaku-pelaku
dengan tindakan mereka, sesuai dengan posisinya di mana ia
berada. (faktual)
Struktur sosial dibagi menjadi struktur mikro dan struktur
makro.

Struktur mikro adalah pola hubungan-hubungan antara


sebagian besar unsur dasar kehidupan, yang tidak dapat
dibagi dan tidak lagi sebagai struktur :

(contoh, pola hubungan sosial antar individu dalam


sebuah kelompok secara individual – di mana individu tidak
memiliki struktur sosial, atau sebuah struktur organisasi
sebagai sebuah pola yang mengatur hubungan-hubungan
antara status sosial dan peran, di mana status dan peran
tidak memiliki struktur).
Struktur makro adalah bentuk struktur ‘level
kedua’, sebuah pola dari hubungan-
hubungan antara sesuatu yang memiliki
sendiri struktur (sebagai contoh, (1) struktur
politik dengan struktur partai, di mana partai
politik memiliki struktur tersendiri). (2) UB,
FPIK, Jurusan, PS, (dosen-mahasiswa).
KEPUSTAKAAN
Abercrombie, N., S. Hill and B. S. Turner (2000), 'Social structure' inThe Penguin
Dictionary of Sociology , 4th ed., Penguin, London, pp. 326-327.

PERHATIKAN
Blau, P. M. (editor) (1975).Approaches to the Study of Social Structure , New York,
The Free Press A Division of Macmillan Publishing Co., Inc.
Jary, D. and J. Jary (editors). (1991). 'Social structure' inThe Harper Collins Dictionary
of Sociology , New York, Harper Collins.
Lopez, J. and J. Scott (2000),Social Structure , Open University Press, Buckingham
and Philadelphia.

WEB SITE DI BAWAH INI


Murdock, G. (1949).Social Structure . Macmillan, New York.
Porpora, D. V. (1987),The Concept of Social Structure , Greenwood Press, New York,
Westport and London.
Porpora, D. V. (1989). 'Four Concepts of Social Structure',Journal for the Theory of
Social Behavior , 19 (2), pp. 195-211.
Smelser, N. J. (1988). 'Social structure' inThe Handbook of Sociology , ed. N. J.
Smelser, Sage, London, pp. 103-209.

http://en.wikipedia.org/wiki/Social_structure,download ,
tanggal 6 September 2006.
Cobalah untuk diskusi dalam
kelompok kecil.
Setelah disampaikan beberapa
slide
Struktur Sosial adalah : ???
?????????
Pertama, Radcliffe-Brown (1968)
menyatakan bahwa struktur sosial adalah:
keberlanjutan susunan orang-orang dalam
hubungan-hubungan yang dibatasi atau
dikendalikan oleh institusi-institusi, yaitu
norma-norma atau pola-pola tingkah laku
yang dibangun masyarakat.
Kedua, Abercrombieet al. , (1988) menjelaskan
bahwa konsep struktur sosial sering digunakan dalam
sosiologi, tetapi jarang dibahas sampai mendalam.

Struktur sosial secara sederhana adalah pola


berulang tentang perilaku sosial.

Struktur sosial merujuk kepada keabadian, yang


mengatur pola-pola hubungan antara unsur-unsur
masyarakat, definisi abad-19, yang membandingkan
masyarakat dengan mesin dan organisme.
Radcliffe-Brown, struktur sosial tidak dapat
diamati secara langsung, karena ia merupakan
sebuah konsep yang lebih abstrak.

Berger dan Luckmann (1967) menyatakan


bahwa struktur sosial adalah hasil kreasi aktif
dari kehidupan manusia.
Keempat, (Susiloet al., 1997) menyatakan
bahwa struktur sosial adalah penyusunan
orang-orang secara berkesinambungan atas
status dan peran dalam sebuah social group
yang perilakunya dikendalikan oleh nilai dan
norma, dan di dalam proses berinteraksi ada
unsur kekuasaan.
Susilo (2006) melengkapi definisi
struktur sosial sebagai penyusunan
orang-orang secara berkesinambungan
atas status dan peran dalam sebuah
social group dalam sistem
terstratifikasi tertentu, di mana
perilakunya dikendalikan oleh nilai dan
norma, dan di dalam proses berinteraksi
ada unsur kekuasaan (Susilo, 2010).
STRUKTUR SOSIAL
Penyusunan orang-orang secara
berkesinambungan atas status dan
peran dalam sebuah social grouping
atau tersusun dalam stratifikasi tertentu,
yang perilakunya dikendalikan oleh nilai
dan norma, dan di dalam proses
berinteraksi ada unsur kekuasaan.
Berkesinambungan
 Susunan tetap ada walaupun
terjadi pergantian anggota
• keluar/masuknya seseorang
atau banyak orang dari dan ke
dalam suatu struktur, tidak
menghilangkan struktur
Status
 Kedudukan seseorang dalam suatu kelompok
social
( grouping ) atau kedudukan suatu kelompok
terhadap kelompok yang lain.
 Status bawaan (ascribe status) dan status melalui
perjuangan achievment
( status)
• pria, wanita, pangeran, tua-muda
• pedagang, nelayan, dosen, mahasiswa
Peran
 Perilaku yang diharapkan dari
seseorang/kelompok yang memiliki
suatu status tertentu.
• Pedagang (peran………………)
• Nelayan (peran ………………)
• Pemerintah ( ………………….)
• Dosen (…………………)
• Mahasiswa (……………)
Status dan Peran
Dua sisi mata uang Orientasi Kehidupan
SOCIAL GROUPING
(KELOMPOK)

 Dua orang atau lebih berinteraksi secara


terus-menerus dalam suatu ikatan
perasaan yang relatif sama
• Keluarga
• Fakultas
• Patron-client
• KOMITE PERIKANAN LOKAL
• Kelompok Nelayan “Rukun Sentosa”
• Dinas Kelautan dan Perikanan
Stratifikasi/pelapisan sosial
 Diferensiasi sosial menjadi stratifikasi sosial, jika orang
tersusun berjenjang secara hierarkis dari beberapa dimensi
tentang ketidaksamaan, yaitu tentang pendapatan,
kesejahteraan, kekuasaan, prestise, umur, etnisitas, dan
beberapa karakteristik lainnya.

 Para anggota dari berbagai strata dengan masing-masing


level hierarki stratifikasi cenderung berkaitan dengan
kesempatan hidup dan gaya hidup dan menunjukkan
kesadaran identitas kebersamaan (komunal), dan
karakteristik ini membedakannya dari strata lainnya.

 Para ahli sosiologi pada umumnya membedakan tiga tipe


besar stratifikasi, yaitu kasta, bangsawan estate
( ) dan kelas.
(Abercrombie (1988)
Stratifikasi sosial dalam masyarakat
nelayan dapat dibedakan ke dalam tiga
kategori:
• Pertama didasarkan pada alat tangkap yang
digunakan.
• Kedua, berdasarkan dimensi ekonomi, maka
dalam masyarakat nelayan dibedakan ke
dalam lapisan atas dan lapisan bawah.
• Ketiga didasarkan kepada kepemilikan aset
ekonomi dan kekuasaan di dalam komunitas.
NILAI
 Sebuah ukuran yang berlaku dalam
masyarakat tentang apa yang dianggap
baik dan apa yang dianggap buruk
• Memberi bantuan modal kepada nelayan
• Membeli ikan dengan harga kurang dari harga
umum di pasar
• Menyusun kebijakan yang merugikan
masyarakat nelayan tradisional.
 Satu atau berbagai aturan yang
disepakati untuk dilakukan
maupun untuk tidak dilakukan
dalam berinteraksi
• jual beli
• sistem bagi hasil NORMA
• pinjam-meminjam
• menduduki suatu jabatan
KEKUASAAN (POWER)
 Kemampuan seseorang/kelompok untuk
melakukan kehendaknya kepada pihak lain,
sehingga pihak lain tersebut memiliki
perilaku yang sesuai dengan keinginan
dengan pihak yang melakukan kehendak
tersebut.
• Bedakan antara kewenangan dan kekuasaan
• Penentuan harga beli, memilih dalam jabatan
tertentu (dsb)
DUA DIMENSI LAIN DARI STRUKTUR
SOSIAL

(1) KAPASITAS RUANG

(2) TITIK KRITIS


ADAPTASI DAN STRUKTUR SOSIAL
Titik
kritis

RUANG PEMBATAS
Kapasitas ruang diambil dari konsepcarrying
capacity atau daya dukung, yaitu adalah
jumlah maksimum individu yang dapat
ditampung atau dilayani oleh sumber daya
yang ada di dalam suatu ekosistem. Daya
dukung disebut juga sebagai kemampuan
lingkungan (ekosistem) dalam mendukung
kehidupan semua makhluk yang ada di
dalamnya secara berkelanjutan (https://
ekodukasi. wordpress.com/ content/carrying-
capacity-2/, 2019).
Titik kritis struktur sosial dianalogikan dari
Hazard Analysis Critical Control
Point  (HACCP) yaitu suatu sistem jaminan
mutu yang mendasarkan kepada
kesadaran atau penghayatan bahwa hazard
(bahaya) dapat terjadi pada berbagai titik
atau tahapan produksi tertentu, di mana
dapat dilakukan pengendalian untuk
mengontrol bahaya-bahaya yang terjadi.
ps://www.dckonsultan.com/
( services/
ultan-haccp, 2019).
Kapasitas Ruang dan Titik Kritis
Kapasitas
Ruang

titik
kritis

Masa Isolasi Masa Terbuka-1 Masa Terbuka - 2

1950 1965 1975 1990 2008

komunal individual
Model Struktur Progresif-Integratif
Mal adaptasi
Konflik GagalA
kses

Struktur Sosial
Obyektif

Respon:
Titik Kapasitas (Komunal-
Kritis Ruang Individual)

Subyektif

Akses
Morfogenik
Adaptasi
Morfostatik

Disintegrasi Berkembang
Walaupun secara obyektif, kapasitas ruang
semakin meningkat (peluang bekerja/
berusaha), namun sangat tergantung dari
kemampuan akses individu.
maturnuwun

Anda mungkin juga menyukai