Anda di halaman 1dari 10

07/04/2017

PENDAHULUAN

 Mas al ah kesehatan mas yarakat d i d uni a s ela ma d ek ad e terakhir


menj ad i s emak in kompl eks.

SURVEILLANS
 Hal i ni d i karenakan penya kit d an ma s al ah keseha ta n ti da k d is ebabkan
oleh s atu faktor s aj a (s in gl e ca us al) tet api j ug a s ud ah d i seba bkan
menj ad i b anyak fak tor (mult i c aus al).

EPIDEMIOLOGI K3
ARSITA EKA P  Salah s at u s umb er mas al a h kes ehatan mas yarakat i ni ad al ah trans i si
epi demiolog i yang memb ua t s emak in ba nyak popu la si ma s yaraka t yang
beri s iko u nt uk terpa pa r s eb ua h penya ki t b ai k i tu ma s al ah penyakit
menu lar, penyakit ti da k menu l ar d an mas al ah kes ehatan mas yarakat
l ai nnya.
 Hal i ni s es uai deng an kons ep yang d ij el askan ol eh B l um b ahwa
masalah kes ehatan da n peyak i t di s eb abka n oleh (mult i c aus al).
 Menu ru t teori HL B lu m (1974) menj el a skan ba hwa fak tor yang
mempengaruhi d eraj at kes eha ta n ma sya rakat ad al ah li ngku ng an,
peri l aku, pelayanan keseha ta n d an g enet ik .
 Fak tor-faktor ter s ebut s al ing memp engaruhi sa tu d enga n l ai nnya
dal am menentukan d eraj at kesehatan ma sya raka t.

DEFINISI

 Surveilans epidemiologi kesehatan dan keselamatan kerja  Surveilans kesehatan kerja sangat penting untuk
adalah kegiatan yang dilakukan secara sistematik dan terus perencanaan, implementasi, dan evaluasi program kesehatan
menerus dalam pengumpulan, analisis dan penyebaran serta dalam upaya pencegahan penyakit akibat kerja dan
informasi paparan dan data kesehatan pada kelompok kecelakaan kerja (Sulaksomo, 2014).

pekerja dengan tujuan untuk deteksi dini penyakit dan  Surveilans kesehatan kerja secara umum dibagi membahas
tentang
kecacatan pada kecenderungan dan pola kejadian masalah
tersebut dengan harapan akan menghasilkan sebuah bahaya/hazard dan
intervensi pencegahan penyakit (Schulte, 2008)
surveilans medis/penyakit.
 Integrasi hazard dan surveilans penyakit ini menjadi kunci
efektifitas program surveilans kesehatan kerja
(Schulte, 2008).

1
07/04/2017

Surveilans hazard dapat berupa karakteristik dari  Sulaksmono (2014) membagi surveilans pada kesehatan kerja
bahaya kimia dan fisika yang ada di tempat kerja sedangkan menjadi sur veilans kesehatan pekerja dan sur veilans
lingkungan kerja.
surveilans penyakit berupa terjadinya perubahan
respon biologis pada tubuh pekerja yang menyebabkan  Surveilans kesehatan pekerja adalah kegiatan mengakses
terjadinya penyakit. kondisi kesehatan pekerja dalam rangka upaya mengidentifikasi
dan mendeteksi setiap kelainan untuk digunakan program
 M onitoring medis sebagai salah satu cara surveilans penyakit peningkatan dan pencegahan kesehatan individu atau kelompok
yang disusun untuk mendeteksi tanda awal penyakit yang kerja.
berhubungan tempat kerja yang nampaknya pada kesehatan
seseorang sebagai deteksi tingkatan awal penyakit atau  Kegiatan yang dapat dilakukan pada surveilans kesehatan
pekerja meliputi pemeriksaan kesehatan pekerja, menganalisa
risiko terjadinya penyakit (Halperin, 1986).
data-data kesehatan seper ti identifikasi insiden dan prevalen
 Pengamatan surveilans menjadi lemah jika hanya mengamati penyakit akibat kerja dan penyakit umum, mendapatkan data-
risiko pada pekerja saja sehingga perlu surveilans pada data epidemiologi dari penyakit akibat kerja dan dianalisis
lingkungan kerja yang menjadi risiko penyakit pada pekerja. berdasarkan kelompok orang, tempat dan waktu.

 Pada penelitian yang dilakukan oleh Zwerling (1998)  Risiko terjadinya penyakit di lingkungan kerja yang dapat
menjelaskan bahwa surveilans pada orang yang bekerja di mempengaruhi kesehatan pekerja seperti faktor fisik , kimia,
per tanian dan perkebunan menjadi penting untuk dilakukan. biologi, ergonomi dan psikososial pada lingkungan kerja
(Sulaksmono, 2014).
 Kegiatan pengumpulan data yang dilakukan berupa
 Kegiatan su r veilans yang d apat d ilakukan p ada l ingkungan kerja
pengumpulan data individu dan lingkungan kerja. meliputi pemantauan dan pengukuran faktor risiko yang ada di
 Berdasarkan hal tersebut, diketahui bahwa terdapat hubungan tempat kerja setiap periode waktu tertentu, mengadakan upaya
yang kuat antara penggunaan traktor dengan terjadinya perbaikan apabila terdapat faktor risiko melebihi nilai ambang
kecelakaan pada pekerja dengan angka kematian sebesar 5,5 batas yang telah ditetapkan, memantau dan mengontrol sanitasi
kematian per 100.000 pekerja yang menggunakan traktor. lingkungan kerja dan mengevaluasi cara pekerja bekerja dilihat
dari faktor ergonomi.
 Hal ini dikarenakan pada penilaian kesehatan pekerja
didapatkan bahwa tiga penyakit terbanyak adalah kanker dan  Menurut Schulte (2008) menjelaskan bahwa tingkatan
sur veilans kesehatan lingkungan kerja akan mempengaruhi
kecelakaan tindakan dalam pencegahan penyakit akibat kerja dan
 Oleh karena itu perlu upaya kegiatan surveilans pada lingkungan kecelakaan.
kerja yang berkaitan dengan kesehatan pekerja.

2
07/04/2017

H I R A R K I P E N C E G A H A N K E S E H ATA N K E R J A D E N G A N C O N T O H U M P A N B A L I K
SURVEILANS
DIADOP S I DARI AM J I ND MED . 1996;29:321–323).

 Berdasarkan gambar tersebut, diketahui bahwa level


pencegahan kesehatan lingkungan kerja akan berdampak
pada alur pengumpulan data surveilans.
 Pada tahapan pengumpulan data di premarket
testing, evaluasi paparan penyakit sudah dapat diatasi
dengan skrining bahaya paparan yang akan potensial menjadi
toksik pada pekerja sehingga semakin tinggi tahapan
pengumpulan data surveilans lingkungan kerja maka
mendukung untuk mencegah terjadinya kerusakan jangka
panjang dan kecacatan pada pekerja.

TUJUAN

PRINSIP DASAR
SURVEILANS definisi, dasar hukum, visi dan misi, strategi, indikator,
laporan dan manajemen pelaksanaan sur veilans
epidemiologi

11 12

3
07/04/2017

BEBERAPA PERMASALAHAN JANGKAUAN PELAKSANAAN SURVEILANS YANG


SURVEILANS: MELIPUTI ASPEK:

 Data tidak dianalisis


 Feed back ke sumber data sangat jarang
 Banyak beban pada sumber data Surveilans penyakit menular,
 Kurang mendapat perhatian dari pimpinan, dan lain-la Surveilans penyakit tidak menular. Surveilans masalah
kesehatan, dan Surveilans Lingkungan dan Perilaku.

13 14

SURVEILANS KESEHATAN MASYARAKAT


TUJUAN SURVEILANCE
ADALAH
 Memonitor kecenderungan penyakit
 Mendeteksi perubahan mendadak insidensi
Suatu proses pengamatan terus menerus dan sistematik
terhadap terjadinya penyebaran penyakit serta kondisi yang  Memantau kesehatan populasi
memperbesar risiko penularan dengan melakukan  Menentukan kebutuhan kesehatan prioritas
pengumpulan data, analisis, interpretasi dan disesiminasi  Mengevaluasi efektivitas program
serta tindak lanjut perbaikan dan perubahan
 Mengidentifikasi kebutuhan riset

15 16

4
07/04/2017

17 18

Informasi epidemiologi yang dapat dipercaya


merupakan inti dari Surveilans Epidemiologi

19 20

5
07/04/2017

BERBEDA DENGAN PENCATATAN DAN PELAPORAN,


KARENA DALAM SURVEILANS MEMILIKI SUBSTANSI
KEGUNAAN SURVEILANS KESEHATAN
DASAR SEBAGAI BERIKUT : MASYARAKAT:

 Jaringan kerja yang berkesinambungan


 Definisi kasus yang jelas dan mekanisme Perencanaan Program Pemberantasan
pelaporannya
Penyakit
 Sistem komunikasi yang efektif
 Pengetahuan epidemiologi dasar
 Dukungan laboratorium Evaluasi Program Pemberantasan Penyakit
 Umpan balik dan respon yang cepat dan efektif.
Penanggulangan Wabah Kejadian Luar Biasa

21 22

KEGUNAAN SURVEILANS YANG PENTING


ADALAH :
JENIS SURVEILANCE

 Individu
 Mengamati kecenderungan dan memperkirakan  Penyakit
besar masalah kesehatan.
 Sindromik
 Mendeteksi serta memprediksi adanya KLB.  Berbasis laboratorium
 Mengamati kemajuan suatu program pencegahan  Terpadu
dan pemberantasan penyakit yang dilakukan.  Kesehatan masyarakat global
 Memperkirakan dampak program intervensi yang
ada.
 Mengevaluasi program intervensi.
 Mempermudah perencanaan program
pemberantasan

23 24

6
07/04/2017

KELENGKAPAN, KETEPATAN DAN


KEBENARAN LAPORAN
Ketepatan Waktu
Kelengkapan
Ketepatan waktu laporan berarti waktu laporan yang kita
yaitu prosentase laporan yang seharusnya diterima atau terima sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan
dikirim dibanding realisasi laporan yang diterima atau
dikirim dalam waktu tertentu

25 26

STRATEGI

Kebenaran Laporan
 Peningkatan mutu data dan informasi epidemiologi.
 Desentratisasi penyelenggaraan surveilans.
Artinya data yang dimuat dalam laporan adalah data yang  Peningkatan profesionalisme tenaga epidemiologi.
benar-benar dapat dipertanggung jawabkan (valid)  Peningkatan jaringan komunikasi, informasi elektromedia yang
terintegrasi dan interaktif kepada lintas program dan lintas
sektor.
 Pengembangan tim epidemiologi (fungsional) yang handal.
 Pengembangan sistem surveilans yang sesuai dengan
kebutuhan masing-masing tingkat administrasi kesehatan.
 Penyebaran informasi yang uptodate

27 28

7
07/04/2017

INDIKATOR SURVEILANS KEGIATAN SURVEILANS

 Sistem Surveilans Terpadu Penyakit


 Kelengkapan laporan  Sistem Surveilans Sentinel
 Jumlah dan kualitas kajian epidemiologi dan rekomendasi  Surveilans Khusus
yang dapat dihasilkan.
 Terdistribusinya berita epidemiologi lokal dan nasional.  Sistem Kewaspadaan Dini (SKD) dan penyelidikan Kejadian
 Pemanfaatan informasi epidemiologi dalam manajemen Luar Biasa-KLB
program kesehatan.  Studi Khusus
 Menurunnya frekuensi kejadian luar biasa penyakit  Analisis dan Interprelasi Data
 Meningkatnya dalam kajian Sistem Kewaspadaan Dini-SKD
penyakit

29 30

LAPORAN KEGIATAN SURVEILANS


MANAJEMEN PROGRAM SURVEILANS
(LKS)
Merupakan sarana diseminasi informasi antar unit surveilans
Kabupaten/Kota dengan propinsi serta pusat.
Input
LKS mencakup semua aktivitas surveilans rutin serta aktivitas
surveilans khusus yang dilaksanakan oleh daerah
Diinformasikan secara berkala triwulan  Dokumen perencanaan tahunan
 Dukungan sarana (Material)
 Dukungan Dana (Money)
 Sumber Daya Manusia (Man)

31 32

8
07/04/2017

PROSES
MONITORING DON EVALUASI

 Pengumpulan Data
 Pengolahan Data  Pertemuan/Review
 Kajian Data  Kunjungan
 Desiminasi lnformasi  Penerapan kendali mutu (quality assurance)
 Penyelidikan KLB  Seminar
 Sistem Kewaspadaan Dini Kejadian Luar Biasa (SKDKLB)
 Seminar
 Surveilans Acute Flacid Paralisis-AFP (mengacu buku pedoman
surveilans AFP)
 Surveilans Campak (mengacu buku pedoman Reduksi Campak)
 Surveilans Tetanus Neonatorum-TN (mengacu buku pedoman
Eliminasi TN)
 Surveilans Penyakit Tidak Menular-PTM
 Surveilans Infeksi Nosokomial-IN
 Surveilans Hepatitis Virus B-HVB
 Surveilans Pariwisata 33 34

JENIS SURVEILANCE

 Individu
 lndikator input
 Ada/tidaknya dokumen perencanaan  Penyakit
 Ada/tidaknya tim epidemiologi (yang melakukan kajian  Sindromik
berkala)
 Ada/tidaknya dukungan dana untuk operasional  Berbasis laboratorium
 Indikator Proses  Terpadu
 Frekuensi pertemuan kajian data oleh tim epidemiologi  Kesehatan masyarakat global
 Jumlah rekomendasi yang dihasilkan
 Indikator out-put
 Jumlah buletin (edisi) yang terbit dalam satu tahun.
 Jumlah kegiatan yang tertulis dalam dokumen perencanaan
tahunan yang didasari atas rekomendasi tim epidemiologi

35 36

9
07/04/2017

KELENGKAPAN, KETEPATAN DAN


KEBENARAN LAPORAN
Ketepatan Waktu
Kelengkapan
Ketepatan waktu laporan berarti waktu laporan yang kita
yaitu prosentase laporan yang seharusnya diterima atau terima sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan
dikirim dibanding realisasi laporan yang diterima atau
dikirim dalam waktu tertentu

37 38

Kebenaran Laporan

Artinya data yang dimuat dalam laporan adalah data yang


benar-benar dapat dipertanggung jawabkan (valid)

39

10

Anda mungkin juga menyukai