PENDAHULUAN
SURVEILLANS
Hal i ni d i karenakan penya kit d an ma s al ah keseha ta n ti da k d is ebabkan
oleh s atu faktor s aj a (s in gl e ca us al) tet api j ug a s ud ah d i seba bkan
menj ad i b anyak fak tor (mult i c aus al).
EPIDEMIOLOGI K3
ARSITA EKA P Salah s at u s umb er mas al a h kes ehatan mas yarakat i ni ad al ah trans i si
epi demiolog i yang memb ua t s emak in ba nyak popu la si ma s yaraka t yang
beri s iko u nt uk terpa pa r s eb ua h penya ki t b ai k i tu ma s al ah penyakit
menu lar, penyakit ti da k menu l ar d an mas al ah kes ehatan mas yarakat
l ai nnya.
Hal i ni s es uai deng an kons ep yang d ij el askan ol eh B l um b ahwa
masalah kes ehatan da n peyak i t di s eb abka n oleh (mult i c aus al).
Menu ru t teori HL B lu m (1974) menj el a skan ba hwa fak tor yang
mempengaruhi d eraj at kes eha ta n ma sya rakat ad al ah li ngku ng an,
peri l aku, pelayanan keseha ta n d an g enet ik .
Fak tor-faktor ter s ebut s al ing memp engaruhi sa tu d enga n l ai nnya
dal am menentukan d eraj at kesehatan ma sya raka t.
DEFINISI
Surveilans epidemiologi kesehatan dan keselamatan kerja Surveilans kesehatan kerja sangat penting untuk
adalah kegiatan yang dilakukan secara sistematik dan terus perencanaan, implementasi, dan evaluasi program kesehatan
menerus dalam pengumpulan, analisis dan penyebaran serta dalam upaya pencegahan penyakit akibat kerja dan
informasi paparan dan data kesehatan pada kelompok kecelakaan kerja (Sulaksomo, 2014).
pekerja dengan tujuan untuk deteksi dini penyakit dan Surveilans kesehatan kerja secara umum dibagi membahas
tentang
kecacatan pada kecenderungan dan pola kejadian masalah
tersebut dengan harapan akan menghasilkan sebuah bahaya/hazard dan
intervensi pencegahan penyakit (Schulte, 2008)
surveilans medis/penyakit.
Integrasi hazard dan surveilans penyakit ini menjadi kunci
efektifitas program surveilans kesehatan kerja
(Schulte, 2008).
1
07/04/2017
Surveilans hazard dapat berupa karakteristik dari Sulaksmono (2014) membagi surveilans pada kesehatan kerja
bahaya kimia dan fisika yang ada di tempat kerja sedangkan menjadi sur veilans kesehatan pekerja dan sur veilans
lingkungan kerja.
surveilans penyakit berupa terjadinya perubahan
respon biologis pada tubuh pekerja yang menyebabkan Surveilans kesehatan pekerja adalah kegiatan mengakses
terjadinya penyakit. kondisi kesehatan pekerja dalam rangka upaya mengidentifikasi
dan mendeteksi setiap kelainan untuk digunakan program
M onitoring medis sebagai salah satu cara surveilans penyakit peningkatan dan pencegahan kesehatan individu atau kelompok
yang disusun untuk mendeteksi tanda awal penyakit yang kerja.
berhubungan tempat kerja yang nampaknya pada kesehatan
seseorang sebagai deteksi tingkatan awal penyakit atau Kegiatan yang dapat dilakukan pada surveilans kesehatan
pekerja meliputi pemeriksaan kesehatan pekerja, menganalisa
risiko terjadinya penyakit (Halperin, 1986).
data-data kesehatan seper ti identifikasi insiden dan prevalen
Pengamatan surveilans menjadi lemah jika hanya mengamati penyakit akibat kerja dan penyakit umum, mendapatkan data-
risiko pada pekerja saja sehingga perlu surveilans pada data epidemiologi dari penyakit akibat kerja dan dianalisis
lingkungan kerja yang menjadi risiko penyakit pada pekerja. berdasarkan kelompok orang, tempat dan waktu.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Zwerling (1998) Risiko terjadinya penyakit di lingkungan kerja yang dapat
menjelaskan bahwa surveilans pada orang yang bekerja di mempengaruhi kesehatan pekerja seperti faktor fisik , kimia,
per tanian dan perkebunan menjadi penting untuk dilakukan. biologi, ergonomi dan psikososial pada lingkungan kerja
(Sulaksmono, 2014).
Kegiatan pengumpulan data yang dilakukan berupa
Kegiatan su r veilans yang d apat d ilakukan p ada l ingkungan kerja
pengumpulan data individu dan lingkungan kerja. meliputi pemantauan dan pengukuran faktor risiko yang ada di
Berdasarkan hal tersebut, diketahui bahwa terdapat hubungan tempat kerja setiap periode waktu tertentu, mengadakan upaya
yang kuat antara penggunaan traktor dengan terjadinya perbaikan apabila terdapat faktor risiko melebihi nilai ambang
kecelakaan pada pekerja dengan angka kematian sebesar 5,5 batas yang telah ditetapkan, memantau dan mengontrol sanitasi
kematian per 100.000 pekerja yang menggunakan traktor. lingkungan kerja dan mengevaluasi cara pekerja bekerja dilihat
dari faktor ergonomi.
Hal ini dikarenakan pada penilaian kesehatan pekerja
didapatkan bahwa tiga penyakit terbanyak adalah kanker dan Menurut Schulte (2008) menjelaskan bahwa tingkatan
sur veilans kesehatan lingkungan kerja akan mempengaruhi
kecelakaan tindakan dalam pencegahan penyakit akibat kerja dan
Oleh karena itu perlu upaya kegiatan surveilans pada lingkungan kecelakaan.
kerja yang berkaitan dengan kesehatan pekerja.
2
07/04/2017
H I R A R K I P E N C E G A H A N K E S E H ATA N K E R J A D E N G A N C O N T O H U M P A N B A L I K
SURVEILANS
DIADOP S I DARI AM J I ND MED . 1996;29:321–323).
TUJUAN
PRINSIP DASAR
SURVEILANS definisi, dasar hukum, visi dan misi, strategi, indikator,
laporan dan manajemen pelaksanaan sur veilans
epidemiologi
11 12
3
07/04/2017
13 14
15 16
4
07/04/2017
17 18
19 20
5
07/04/2017
21 22
Individu
Mengamati kecenderungan dan memperkirakan Penyakit
besar masalah kesehatan.
Sindromik
Mendeteksi serta memprediksi adanya KLB. Berbasis laboratorium
Mengamati kemajuan suatu program pencegahan Terpadu
dan pemberantasan penyakit yang dilakukan. Kesehatan masyarakat global
Memperkirakan dampak program intervensi yang
ada.
Mengevaluasi program intervensi.
Mempermudah perencanaan program
pemberantasan
23 24
6
07/04/2017
25 26
STRATEGI
Kebenaran Laporan
Peningkatan mutu data dan informasi epidemiologi.
Desentratisasi penyelenggaraan surveilans.
Artinya data yang dimuat dalam laporan adalah data yang Peningkatan profesionalisme tenaga epidemiologi.
benar-benar dapat dipertanggung jawabkan (valid) Peningkatan jaringan komunikasi, informasi elektromedia yang
terintegrasi dan interaktif kepada lintas program dan lintas
sektor.
Pengembangan tim epidemiologi (fungsional) yang handal.
Pengembangan sistem surveilans yang sesuai dengan
kebutuhan masing-masing tingkat administrasi kesehatan.
Penyebaran informasi yang uptodate
27 28
7
07/04/2017
29 30
31 32
8
07/04/2017
PROSES
MONITORING DON EVALUASI
Pengumpulan Data
Pengolahan Data Pertemuan/Review
Kajian Data Kunjungan
Desiminasi lnformasi Penerapan kendali mutu (quality assurance)
Penyelidikan KLB Seminar
Sistem Kewaspadaan Dini Kejadian Luar Biasa (SKDKLB)
Seminar
Surveilans Acute Flacid Paralisis-AFP (mengacu buku pedoman
surveilans AFP)
Surveilans Campak (mengacu buku pedoman Reduksi Campak)
Surveilans Tetanus Neonatorum-TN (mengacu buku pedoman
Eliminasi TN)
Surveilans Penyakit Tidak Menular-PTM
Surveilans Infeksi Nosokomial-IN
Surveilans Hepatitis Virus B-HVB
Surveilans Pariwisata 33 34
JENIS SURVEILANCE
Individu
lndikator input
Ada/tidaknya dokumen perencanaan Penyakit
Ada/tidaknya tim epidemiologi (yang melakukan kajian Sindromik
berkala)
Ada/tidaknya dukungan dana untuk operasional Berbasis laboratorium
Indikator Proses Terpadu
Frekuensi pertemuan kajian data oleh tim epidemiologi Kesehatan masyarakat global
Jumlah rekomendasi yang dihasilkan
Indikator out-put
Jumlah buletin (edisi) yang terbit dalam satu tahun.
Jumlah kegiatan yang tertulis dalam dokumen perencanaan
tahunan yang didasari atas rekomendasi tim epidemiologi
35 36
9
07/04/2017
37 38
Kebenaran Laporan
39
10