Disusun oleh
i
DAFTAR ISI
B. Tujuan .......................................................................................................... 2
C. Manfaat ........................................................................................................ 2
D. K3 Logistik .................................................................................................. 9
A. Simpulan .................................................................................................... 20
B. Saran ........................................................................................................... 20
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia sebagai negara kepulauan membutuhkan sistem logistik
yang terntegrasi, efektif dan efisien guna meningkatkan daya saing, dan
menjamin keberadaan komoditi strategis dan bahan kebutuhan pokok
masyarakat secara merata dan terjangkau.Pilar pokok sistem logistik
adalah menjamin kelancaran arus barang secara efektif dan efisien yang
tercermin dalam biaya logistik yang rendah, dan pelayanan yang responsif
dan memuaskan. Pengelolaan logistik yang efisien dan efektif akan
membantu pelaku usaha untuk dapat lebih unggul dalam persaingan
melalui penciptaan nilai tambah yang Iebih tinggi. Mengungguli daya
saing tersebut pada gilirannya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi
nasional di meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dalam jangka panjang beberapa faktor yang menentukan
keunggulan kompetitif suatu perusahaan adalah kemampuan untuk
menciptakan barang dan jasa, dengan biaya yang Iebih rendah secara
kontinu, dan kecepatan perusahaaan untuk dapat tanggap pada kemauan
pelanggan dibandingkan para pesaiignya.Oleh karena itu diperlukan
peraturan mengenai pengelolaan logistik di perusahaan, sehingga
perusahaan mampu megatur arus logistik yang ada dan meningkatkan
kinerja dari perusahaan.
Dalam pekerjaan logistik perlu diperhatikan pula aspek
keselamatan dan kesehatan kerja dalam pelaksanaannya.Aspek
keselamatan dan kesehatan kerja (K3) sangat penting dalam
berlangsungnya kegiatan logistik diperusahaan.Karena dalam pekerjaan
logistik mencakup kegiatan utama seperti, pengadaan, penyimpanan,
persediaan, pengangkutan, pergudangan, pengemasan, keamanan, dan
penanganan barang dan jasa.Dimana setiap kegiatan tersebut terdapat
potensi bahaya yang mungkin dialami oleh pekerja.
1
2
B. Tujuan
1. Untuk mengidentifikasi tiap kegiatan logistik yang ada diperusahaan.
2. Untuk menganalisis potensi bahaya dan risiko yang terdapat pada
pekerjaan logistik.
3. Untuk memberikan pengendalian dari aspek K3L terkait potensi
bahaya yang terdapat pada pekerjaan logistik.
C. Manfaat
1. Mampu mengidentifikasi tiap kegiatan logistik yang ada diperusahaan.
3
4
5
1. Keselamatan (safety)
Keselamatan kerja diartikan sebagai upaya-upaya yang ditujukan untuk
melindungi pekerja; menjaga keselamatan orang lain; melindungi peralatan,
tempat kerja dan bahan produksi; menjaga kelestarian lingkungan hidup dan
melancarkan proses produksi. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
keselamatan (safety). a. Mengendalikan kerugian dari kecelakaan (control of
accident loss) b. Kemampuan untuk mengidentifikasikan dan menghilangkan
resiko yang tidak bisa diterima (the ability to identify and eliminate
unacceptable risks)
2. Kesehatan (health)
Kesehatan diartikan sebagai derajat/tingkat keadaan fisik dan psikologi
individu (the degree of physiological and psychological well being of the
individual). Secara umum, pengertian dari kesehatan adalah upaya-upaya
yang ditujukan untuk memperoleh kesehatan yang setinggi-tingginya dengan
9
D. K3 Logistik
1. Pengertian
Kegiatan logistik adalah kegiatan yang berhubungan dengan pengadaan
barang (goods procurement), penyimpanan/ pergudangan barang (goods
storage/ warehousing), penghantaran/ pengangkutan barang (goods delivery/
transportation).Kegiatan logistik dilakukan sesuai dengan jenis barang (agar
kita bisa memberi perlakuan sesuai dengan jenis barangnya), jumlah barang,
waktu dan tempat yang dikehendaki.Pengiriman barang dilakukan dari titik
awal (point of origin) ke titik tujuan (point of destination).
2. Kegiatan Utama Logistik :
a. Pengadaan
b. Penyimpanan
c. Persediaan
d. Pengangkutan
e. Pergudangan
f. Pengemasan
g. Keamanan, dan
h. Penanganan barang dan jasa baik dalam bentuk : barang baku, barang
antara, dan barang jadi.
3. Tiga Misi Utama Kegiatan Logistik
a. Barang yang tepat (Right goods)
b. Waktu yang tepat (Right time)
c. Tempat yang tepat (Right place)
Untuk mencapai 3 misi tersebut, diperlukan "komitmen yang tinggi dari
manajemen perusahaan logistik" beserta seluruh jajarannya termasuk para
pegawai dan mitra kerjanya (kontraktor/sub-kontraktor), baik dalam hal
pengelolaan sumberdaya manusia, keuangan, peralatan dan aspek Kesehatan,
10
Hubungan kerja dan penyakit akibat kerja (Sakit punggung dan leher
menyebabkan masalah di pergudangan dan industry penyimpanan).
Risiko cidera sedapat mungkin dihindari, risiko terjadinya cidera
harus diminimalisir jika tidak dapat dihindari)
2) Sistem kerja
Perlu dipikirkan untuk sistem kerja yang tepat dengan disain kerja
untuk menghindari kebutuhan pemindahan muatan secara manual,
atau menggunakan alat angkut (lift trucks, pallet trucks, trolli,
konfeyor, peluncur, Scissors lift, dll) jika setiap dilakukan
penambahan alat angkut yang baru untuk mengurangi operasi
pengangkutan manual perlu diperkenalkan, beri pekerja informasi
tentang berat beban dan sisi terberatnya atau titik beban gravitasinya
berada di tengah atau tidak.
3) Peralatan/kendaraan
Peralatan/kendaraan yang digunakan dalam pengangkutan
pengiriman Sarana yang bergerak perlu dikontrol secara hati-hati
untuk mengurangi kemungkinan kejadian kecelakaan dalam
penggunaannya
b. Bahaya yang bersumber dari sarana yang bergerak
Dapat diantisipasi dengan melakukan pengontrolan/ pengawasan pada
hal berikut :
1) Mengatur penerimaan dan pengunjung
Seluruh pekerja termasuk pengiriman dan pengumpulan barang
sebaiknya saling bertukar informasi berkaitan dengan keselamatan
dan kesehatan kerja
Pengendara diberi informasi terkait kebutuhan mereka untuk
memastikan keselamatan/keamanannya dalam mengoperasikan
kendaraanya (pikirkan cara berkomunikasi dengan pengendara yang
memiliki keterbatasan dalam berbahasa Inggris, missal: penyediaan
salinan peraturan, mengilustrasikan dengan simbol-simbol).
2) Keamanan pejalan kaki
15
16
17
alas bangunan. Antara kelompok tabung gas satu dengan lainnya diberi celah
±2 meter.
Penilaian
Risiko Skala
Aktivitas Identifikasi
No Risiko Prioritas
Logistik Bahaya
Keparahan
Kekerapan
Risiko
1. Pengadaan Gas - Gerakan - Low back 3 2 6 medium
Elpiji berulang pain
- Tertimpa - luka
- Terjatuh terbuka
- Terpeleset - memar
- patah
tulang
2. Penyimpanan - LPG bocor - ledakan 3 3 9 medium
LPG - oksigen di dan
ruang kebakaran
penyimpanan - karat
- terjatuh - luka
- terjepit memar
dan
terbuka
3. Pengangkutan - terjatuh - luka 2 3 6 medium
LPG - terjepit terbuka
- gerakan - low back
berulang pain
- beban LPG - luka
memar
dan
terbuka
19
A. Simpulan
Kegiatan logistik di pangkalan LPG yang meliputi pengadaan LPG,
penyimpanan LPG, dan pengangkutan LPG ke konsumen. Masing-masing
tahapan memiliki bahaya dan risiko yang dapat. Bahaya yang dapat terjadi pada
kegiatan logistik di pangkalan LPG yaitu terjatuh, terpeleset, adanya gerakan
berulang, terjepit, dan kebocoran LPG. Sedangkan risiko yang dapat terjadi yaitu
berupa luka terbuka, memar, patah tulang, kebakaran dan ledakan, dan low back
pain.
Berdasarkan penilaian risiko yang dilakukan masing-masing aktivitas
logistik memiliki tingkat risiko medium serta pengamatan yang dilakukan
menunjukan aktivitas pekerja tergolong dalam unsafe act. Pengendalian
berdasarkan identifikasi bahaya dan penilaian risiko yang dapat dilakukan yaitu
mematuhi standar operasional yang berlaku, bekerja dengan menerapkan
ergonomi, dan menggunakan alat pelindung diri.
B. Saran
Kegiatan logistik di pangkalan LPG sebaiknya menerapkan keselamatan dan
kesehatan kerja untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat
kerja serta pekerja diberi pelatihan mengenai manual handling yang baik untuk
mencegah gangguan sistem muskuloskeletal.
20
DAFTAR PUSTAKA
Kania, D. D., Probo, E., & Hanifah. (2016). Analisis Faktor Budaya Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) Pada Penanganan Kargo Di Bandara Soekarno Hatta.
Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik, 3(1).
Mulyadi, D. (2011). Pengembangan Sistem Logistik Yang Efisien Dan Efektif Dengan
Pendekatan Supply Chain Management. Jurnal Riset Industri, 5(3), 275-282.
Tim K3 FT UNY (2014). Buku Ajar Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3).
Yogyakarta: Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta.
21
22
23