NO KRITERIA AUDIT
1. Pembangunan Dan Pemeliharaan Komitmen
1.1 Kebijakan K3
1.2 Tanggung Jawab dan Wewenang Untuk Bertindak
1.3 Tinjauan dan Evaluasi
1.4 Keterlibatan dan Konsultasi dengan Tenaga Kerja
4. Pengendalian Dokumen
4.1 Persetujuan, Pengeluaran dan Pengendalian Dokumen
4.2 Perubahan dan Modifikasi Dokumen
7. Standar Pemantauan
7.1 Pemeriksaan Bahaya
7.2 Pemantauan/Pengukuran Lingkungan Kerja
7.3 Peralatan Pemeriksaan/Inspeksi, Pengukuran dan Pengujian
7.4 Pemantauan Kesehatan Tenaga Kerja
Total Ya
Total Tidak
Total N/A
Audit SMK3
KRITERIA AUDIT
1. Pembangunan Dan Pemeliharaan Komitmen
1.1 Kebijakan K3
1.2 Tanggung Jawab dan Wewenang Untuk Bertindak
1.3 Tinjauan dan Evaluasi
1.4 Keterlibatan dan Konsultasi dengan Tenaga Kerja
4. Pengendalian Dokumen
4.1 Persetujuan, Pengeluaran dan Pengendalian Dokumen
4.2 Perubahan dan Modifikasi Dokumen
7. Standar Pemantauan
7.1 Pemeriksaan Bahaya
7.2 Pemantauan/Pengukuran Lingkungan Kerja
7.3 Peralatan Pemeriksaan/Inspeksi, Pengukuran dan Pengujian
7.4 Pemantauan Kesehatan Tenaga Kerja
Total Ya
Total Tidak
Total N/A
Elemen SMK3
Pembangunan dan Pemeliharaan Komitmen
Pembuatan dan Pendokumentasian Rencana K3
Pengendalian Perancangan dan Peninjauan Kontrak
Pengendalian Dokumen
Pembelian dan Pengendalian Produk
Keamanan Bekerja Berdasarkan Sistem Manajemen K3
Standar Pemantauan
Pelaporan dan Perbaikan Kekurangan
Pengelolaan Material dan Perpindahannya
Pengumpulan dan Penggunaan Data
Pemeriksaan SMK3
Pengembangan Ketrampilan dan Kemampuan
Checklist Audit SMK3 PP50 Tahun 2012
NO KRITERIA AUDIT PEMENUHAN / DOKUMENTASI AUDIT Ya Tidak N/A Keterangan TRACKING METHOD
Terdapat kebijakan K3 yang tertulis, bertanggal, ditandatangani Perusahaan membuat kebijakan K3 yang tertulis, bertanggal dan isinya
mencakup tujuan dan pernyataan komitmen perusahaan mengenai
1 1.1.1 oleh pengusaha atau pengurus, secara jelas menyatakan tujuan pelaksanaan K3 di tempat kerja. Penandatangan kebijakan K3 harus √ Dokumen Tertulis
dan sasaran K3 serta komitmen terhadap peningkatan K3. manajemen senior perusahaan (bisa pemilik atau jabatan tertinggi di plant)
Perusahaan mengkomunikasikan kebijakan K3 kepada seluruh Bentuk komunikasi kebijakan K3 ini bisa melalui; penempelan, pembacaan. Security belum menyampaikan safety briefing
3 1.1.3 tenaga kerja, tamu, kontraktor, pelanggan, dan pemasok Saat briefing pagi, kartu pengenal Visitor, lampiran dalam kontrak, materi X kepada tamu MoM
dengan tata cara yang tepat. briefing bagi tamu, papan pengumuman di pintu masuk dll.
Pengusaha atau pengurus bertanggung jawab secara penuh Lihat tanggung jawab manajemen baik pada kebijakan K3, manual SMK3
9 1.2.4. untuk menjamin pelaksanaan SMK3. atau job descnya. Bukti pelaksanaannya dapat dilihat pada kreiteria 1.3.1 X Belum ada Jobdes Job Desc / Prosedure Tugas dan tanggung jawab
sampai 1.3.3
10 1.2.5. Petugas yang bertanggung jawab untuk penanganan keadaan Bisa dilihat dari sertifikat pelatihan, dokumentasi latihan darurat, absensi
√ LTA, Inspection report
darurat telah ditetapkan dan mendapatkan pelatihan. latihan. Tanda Pengenal misal, topi / helm khusus, bage, warna baju dll.
Pengurus harus meninjau ulang pelaksanaan SMK3 secara Kegiatan tinjauan ulang ini bisa dalam bentuk rapat manajemen yang Belum ditemukan dokumen manajemen
15 1.3.3. berkala untuk menilai kesesuaian dan efektivitas SMK3. khusus membahas kinerja SMK3, rapat P2K3 bulanan atau rapat X review Kebijakan K3, Manual, Job Desc, Pros.tugas & tg. Jawab
pembahasan hasil audit internal SMK3.
1.4 Keterlibatan dan Konsultasi dengan Karyawan
Keterlibatan dan penjadwalan konsultasi tenaga kerja dengan Ada dokumen tentang kegiatan konsultasi (bisa dalam bentuk rapat K3,
rapat P2K3, daily meeting, briefing,dll) dalam bentuk notulensi kegiatan,
16 1.4.1. wakil perusahaan didokumentasikan dan disebarluaskan ke jadwal atau time table kegiatan. Wakil perusahaan bisa seorang safety √ Daftar Hadir
seluruh tenaga kerja. representatif di tiap dept, anggota P2K3,
Lihat pada dokumen 1.4.3 siapa yang menjabat sebagai ketua P2K3?
19 1.4.4. Ketua P2K3 adalah pimpinan puncak atau pengurus.
Seharusnya Pengurus atau Pimpinan puncak Perusahaan √ MoM
24 1.4.9. P2K3 melaporkan kegiatannya secara teratur sesuai dengan Sesuai peraturan Permenaker04/MEN/1987 tiap 3 bulan sekali kegiatan
√ OTP
peraturan perundang-undangan. P2K3 harus dilaporkan ke Dinas setempat.
2.1
Terdapat prosedur terdokumentasi untuk identifikasi potensi Ada dokumen tertulis mengenai prosedur identifikasi potensi bahaya,
27 2.1.1. bahaya, penilaian, dan pengendalian risiko K3. penilaian, dan pengendalian risiko K3. √
Identifikasi potensi bahaya, penilaian, dan pengendalian risiko Ada petugas/personil/tim yang melakukan manajemen risiko di tempat
kerja. Kompetensi dilihat dari trainingnya (bisa sertifikat) Bukti Tim Risk Assessment (SK, MoM), Daftar Hadir,
28 2.1.2. K3 sebagai rencana strategi K3 dilakukan oleh petugas yang
atauwewenangnya (lihat job desc-nya) atau kita lihat hasil kerjanya yaitu √ Sertfikat,
berkompeten. Dokumen Risk Management yang sudah ada. Harus dilihat
Rencana strategi K3 sekurang-kurangya berdasarkan tinjauan Terdapat rencana atau program kegiatan untuk mengendalikan risiko yang
29 2.1.3. awal, identifikasi potensi bahaya, penilaian, pengendalian risiko,
dan peraturan perundang-undangan serta informasi K3 lain baik diidentifikasi di 2.1.1. Perhatikan detil rencana tersebut. Bentuk dokumen √
OTP, (Formulir Identifikasi, bahaya dan pengendalian
resiko)
dari dalam maupun luar perusahaan. dapat berupa program/rencana K3.
32 2.1.6. Rencana K3 diselaraskan dengan rencana sistem manajemen Dilihat pada detil dari tiap rencana/program K3, apa tujuannya/sasaran,
√ OTP
perusahaan. siapa pelaksananya, adakah fasilitas yang dibutuhkan.
34 2.2.2. Terdapat manual khusus yang berkaitan dengan produk, proses, Dokumen berupa manual khusus (Misal manual untuk pengelolaan Bahan √ NA
atau tempat kerja tertentu. Kimia, Limbah, Manual untuk Ergonomi, dll)
35 2.2.3. Manual SMK3 mudah didapat oleh semua personil dalam Manual disimpan pada lokasi yang mudah diakses oleh personil
√ Metode pengarsipan, Distribution list
perusahaan sesuai kebutuhan. perusahaan
Prosedur yang terdokumentasi mempertimbangkan identifikasi Ada dokumen tertulis berupa prosedur perancangan yang didalamnya ada
41 3.1.1. potensi bahaya, penilaian, dan pengendalian risiko yang identifikasi aspek K3. Lihat detil isi prosedurnya, bagaimana identifikasi √ MOC, Hasil risk assessment
dilakukan pada tahap perancangan dan modifikasi. dilakukan?
Petugas yang berkompeten melakukan verifikasi bahwa Ada personil yang ditunjuk untuk melaku-kan verifikasi aspek K3
telahdipenuhi dalam rancangan. Personil ini bisa internal (misal Ahli K3)
43 3.1.3. perancangan dan/atau modifikasi memenuhi persyaratan K3
atau eksternal (misal petugas pengawas K3, konsultan atau Perusahaan √ Tim Risk Assessment, MoM, Report verifikasi
yang ditetapkan sebelum penggunaan hasil rancangan.
Jasa K3 yang ditunjuk)
Semua perubahan dan modifikasi perancangan yang
mempunyai implikasi terhadap K3 diidentifikasikan, Lihat pada dokumennya berupa catatan atau notulensi review
44 3.1.4. didokumentasikan, ditinjau ulang dan disetujui oleh petugas perancangan, checklist kesesuaian desain dengan aspek K3, tanda tangan √ Report Verifikasi, Hasil Risk Assessment
pengesahan rancangan oleh petugas di 3.1.3.
yang berwenang sebelum pelaksanaan.
Prosedur yang terdokumentasi harus mampu mengidentifikasi Adanya dokumen berupa prosedur yang dimaksud. Disini kita sebagai
45 3.2.1 bahaya dan menilai risiko K3 bagi tenaga kerja, lingkungan, dan pemasok barang atau jasa tsb. Bentuk dokumennya bisa berupa notulensi
X
Belum ada prosedur manajemen K3 bagi
masyarakat, dimana prosedur tersebut digunakan pada saat rapat review sebelum kontrak jadi, checklist identifikasi aspek K3 dalam rekanan atau kontraktor
memasok barang dan jasa dalam suatu kontrak. kontrak yang telah terisi.
46 3.2.2. Identifikasi bahaya dan penilaian risiko dilakukan pada tinjauan Siapa yang melakukan kegiatan identifikasi aspek K3 yang dibutuhkan saat
kontrak oleh petugas yang berkompeten. memenuhi suatu kontrak? Bisa Personil dari P2K3 atau Safety Dept. √ MoM Tinjauan Ulang Kontrak
47 3.2.3. Kontrak ditinjau ulang untuk menjamin bahwa pemasok dapat Bila 3.2.1 sudah ada dan diterapkan maka kriteria ini tentunya otomatis
√ MoM Tinjauan Ulang Kontrak
memenuhi persyaratan K3 bagi pelanggan. akan di-penuhi. Disini kita sebagai pihak pemasok kepada pelanggankita.
50 4.1.2. Penerima distribusi dokumen tercantum dalam dokumen Ada daftar distribusi penerima dokumen √
Distribusi penerima dokumen prosedur/Distribution
tersebut. list
51 4.1.3. Dokumen K3 edisi terbaru disimpan secara sistematis pada Dokumen disimpan pada lokasi tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya √ Tempat penyimpanan Dokumen prosedur
tempat yang ditentukan.
Dokumen usang masih tercampur dengan
Dokumen usang segera disingkirkan dari penggunaannya Perusahaan harus memastikan bahwa dokumen K3 yang sedang beredar dokumen aktif (contoh SK Penunjukan Tim K3
52 4.1.4. sedangkan dokumen usang yang disimpan untuk keperluan adalah dokumen terbaru/revisi terakhir. Bila di-simpan maka diberi tanda X ada yang tahun 2013 dan ada juga yang terbit Dokumen Prosedur K3 "Obsolet"
tertentu diberi tanda khusus. misalkan "obselete" tahun 2014 dengan nama dokumen yang
sama
53 4.2.1. Terdapat sistem untuk membuat, menyetujui perubahan Ada prosedur untuk melakukan perubahan terhadap suatu dokumen. Bila
√
Prosedur Pengendalian Dokumen, Form Permintaan
terhadap dokumen K3. pernah berubah tunjukan catatan perubahan tsb. Perubahan Dokumen
Dalam hal terjadi perubahan diberikan alasan terjadinya Pada dokumen yang telah berubah biasanya dilampirkan keterangan
54 4.2.2. perubahan dan tertera dalam dokumen atau lampirannya dan perubahan yang dilakukan, tgl modifikasi dan siapa yang menyetujui √ Prosedur Pengendalian Dokumen
menginformasikan kepada pihak terkait. perubahan tsb.
Terdapat prosedur pengendalian dokumen atau daftar seluruh
dokumen yang mencantumkan status dari setiap dokumen Perusahaan memiliki suatu daftar yang berisi semua judul dokumen K3 Prosedur Pengendalian Dokumen, Master List
55 4.2.3. tersebut, dalam upaya mencegah penggunaan dokumen yang yang dipergunakan termasuk statusnya (misalkan revisi ke berapa) √ Document
usang.
Sub Total Elemen 1 5 2 0
Terdapat prosedur yang terdokumentasi yang dapat menjamin Ada dokumen tertulis mengenai prosedur pembelian barang atau jasa
56 5.1.1 bahwa spesifikasi teknik dan informasi lain yang relevan dengan dimana ada kegiatan pemeriksaan item K3 yang terkait dengan barang atau √ Dokumen prosedur Pengdaan Barang dan Jasa
K3 telah diperiksa sebelum keputusan untuk membeli. jasa yang dibeli.
Spesifikasi pembelian untuk setiap sarana produksi, zat kimia Kriteria ini merupakan aplikasi dari kriteria 5.1.1 dimana perusahaan dapat
57 5.1.2. atau jasa harus dilengkapi spesifikasi yang sesuai dengan menunjukkan contoh catatan purchase order yang memasukkan item K3 √ Periksa Order Pembelian
persyaratan peraturan perundang-undangan dan standar K3. saat pembeliannnya.
Konsultasi dengan tenaga kerja yang kompeten pada saat Kegiatan konsultasi ini dapat disebutkan dalam isi prosedur 5.1.1 atau
58 5.1.3. keputusan pembelian, dilakukan untuk menetapkan persyaratan dapat ditunjukkan bukti berupa notulensi meeting/input dari pihak user √ MoM & Daftar Hadir Sosialisasi
K3 yang dicantumkan dalam spesifikasi pembelian dan kepada pembelian.
diinformasikan kepada tenaga kerja yang menggunakannya.
Kebutuhan pelatihan, pasokan alat pelindung diri dan Kebutuhan pelatihan, APD, dll ini bisa disebutkan dalam prosedur
59 5.1.4. perubahan terhadap prosedur kerja harus dipertimbangkan pembelian atau buktinya berupa catatan purchase order yang telah √ Order Pembelian
sebelum pembelian dan penggunaannya. lengkap item K3-nya.
60 5.1.5 Persyaratan K3 dievaluasi dan menjadi pertimbangan dalam Lihat dalam notulen meeting dan bukti order barang √
seleksi pembelian.
Setiap barang dan jasa yang masuk harus diperiksa sesuai dengan
61 5.2.1. Barang dan jasa yang telah dibeli diperiksa kesesuaiannya spesifikasi yang telah disetujui sebelumnya. Misal dokumen persetujuan √ Form Verifikasi Penerimaan Barang & Jasa
dengan spesifikasi pembelian.
penerimaan barang oleh pihak gudang.
Terdapat prosedur yang terdokumentasi untuk penelusuran Ada dokumen tertulis mengenai prosedur untuk penelusuran produk yang
64 5.4.2 produk yang telah terjual, jika terdapat potensi masalah K3 di
telah terjual, jika terdapat potensi masalah K3 di dalam penggunaannya √ No. Seri, No ID, tanda pada barang
dalam penggunaannya.
Sub Total Elemen 1 9 0 0
Perusahaan telah menunjuk personil untuk melakukan risk assessment.
Petugas yang kompeten telah mengidentifikasi bahaya, menilai Bukti penerapan bisa dilihat dari laporan Risk Assessment yang telah Penunjukan Tim Risk Assessment dari Manajemen,
65 6.1.1. dan mengendalikan risiko yang timbul dari suatu proses kerja. dilakukan. Kompetensi Petugas ini dilihat dari sertifikat atau catatan √ Bukti training,
pelatihan, jobdesc atau wewenangnya atau track
Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, standar Bila ada perubahan terhadap prosedur/WI maka perubahan tersebut
68 6.1.4. serta pedoman teknis yang relevan diperhatikan pada saat
mengembangkan atau melakukan modifikasi atau petunjuk
mengacu pada peraturan, standar atau ketentuan lainnya yang terkait.
Biasanya pada dokumen prosedur/WI dapat dicantumkan section √ Intruksi Kerja pekerjaan khusus
kerja. standar/acuan/peraturan yg diacu.
70 6.1.6. Alat pelindung diri disediakan sesuai kebutuhan dan digunakan Lihat penerapannya di lapangan, apakah APD dipakai? APD dipakai dengan
X Belum ada Prosedur tentang APD Pemakaian dan perawatan APD (Dokumentasi/photo)
secara benar serta selalu dipelihara dalam kondisi layak pakai. benar ? Bagaimana kondisinya? Ambil sampel saja.
Alat pelindung diri yang digunakan dipastikan telah dinyatakan Kesesuaian APD dengan standar/Per-UU dilihat pada spesifikasi teknis dari APD sesuai standard SNI, BS, ISO dll
71 6.1.7. layak pakai sesuai dengan standar dan/atau peraturan pihak Supplier. Mereka mengacu ke standart mana? Atau mungkin lihat √ (Dokumentasi/photo)
perundang-undangan yang berlaku. sertifikasi produk misal SNI, BS, ISO dll dari APD tersebut.
74 6.2.2 Setiap orang diawasi sesuai dengan tingkat kemampuan dan Lihat kembali pada uraian tanggung jawab pada 6.2.1 atau adanya kegiatan
√ Log Inspeksi Harian/Laporan Inspeksi K3/Laporan OJT
tingkat risiko tugas. pemantauan bagi Karyawan baru atau program on the job training.
75 6.2.3. Pengawas/penyelia ikut serta dalam identifikasi bahaya dan Idem dengan 6.2.1, lihat pada job desc-nya. Bukti penerapan berupa
√ Log Inspeksi Harian (PIC)
membuat upaya pengendalian. laporan inspeksi/laporan sumber bahaya atau lainnya.
Pengawas/penyelia diikutsertakan dalam melakukan Pengawas terlibat dalam kegiatan pelaporan dan penyelidikan kecelakaan
76 6.2.4. penyelidikan dan pembuatan laporan terhadap terjadinya
kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta wajib menyerahkan
dan penyakit akibat kerja. Lihat pada prosedur pelaporan dan penyelidikan
kecelakaan kerja (elemen 8) dan item pada 6.2.1 (uraian jobdesc). Lihat √ Dokumen Prosedur
laporan dan saran-saran kepada pengusaha atau pengurus. juga pada dokumen pelaporan dan hasil
Persyaratan tugas tertentu termasuk persyaratan kesehatan Perusahaan menetapkan syarat kesehatan dalam penerimaan pegawai. Dokumen Prosedur Penerimaan Karyawan, Data
78 6.3.1. diidentifikasi dan dipakai untuk menyeleksi dan menempatkan Lihat pada prosedur penerimaan pegawai dan data data aktifitas √ pemeriksaan awal karyawan
tenaga kerja. pemeriksaan kesehatan Karyawan selama ini.
Tersedianya fasilitas dan layanan di tempat kerja sesuai dengan Fasilitas disini yaitu kamar mandi, wastafel, loker/ruang ganti, musholla,
82 6.4.3. standar dan pedoman teknis. ruang makan, kantin,dll. Layanan yaitu penyediaan air minum bersih, √ Observasi dan Dokumentasi Fasilitas-2 pendukung
layanan makan, dll.
Rambu-rambu K3 harus dipasang sesuai dengan standar dan Rambu K3 (safety sign, warning sign, poster,dll) dan tanda pintu dipasang
83 6.4.4. pedoman teknis. sesuai standar yang diacu Perusahaan. Yang penting rambu tersebut masih √ Standardisasi Signage K3
dalam kondisi baik, terlihat dan dimengerti oleh Pekerja.
Sarana dan peralatan produksi memiliki sertifikat yang masih Perusahaan memiliki sertifikat sarana produksi yang masih berlaku.
Beberapa sarana produksi tsb antara lain bejana tekan (Permenaker
86 6.5.3. berlaku sesuai dengan persyaratan peraturan perundang- 01/MEN/1082), pesawat angkat dan angkut (Permanker 05/MEN/1985), √ Sertifikat Forklift, Genset, Penyalur Petir dll.
undangan dan standar.
Lift (Permenaker 03/MEN/1999), Pesawat Uap (Peraturan Uap
Pemeriksaan, pemeliharaan, perawatan, perbaikan dan setiap Lihat kompetensi personil yang melakukan kegiatan perawatan sarana
87 6.5.4. perubahan harus dilakukan petugas yang kompeten dan produksi tsb. (sertifikat, lisensi, pengalamannya) √ Sertifikasi Tehnisi Listrik
berwenang.
Terdapat prosedur permintaan pemeliharaan sarana dan Ada prosedur (tertulis lebih baik) mengenai kegiatan pemeliharaan sarana
89 6.5.6. peralatan produksi dengan kondisi K3 yang tidak memenuhi produksi. Contoh dokumen misalnya Work Order Form. √ Work Order Form
persyaratan dan perlu segera diperbaiki.
Keadaan darurat yang potensial di dalam dan/atau di luar Perusahaan telah mengidentifikasi keadaan darurat yg mungkin terjadi
96 6.7.1. tempat kerja telah diidentifikasi dan prosedur keadaan darurat
telah didokumentasikan dan diinformasikan agar diketahui oleh (fire, spill, ledakan, banjir, huru hara,dll). Hal ini dibuktikan dengan adanya √ Dokumen Prosedur Rencana Tanggap Darurat
seluruh orang yang ada di tempat kerja. dokumen tertulis berupa prosedur keadaan darurat perusahaan.
Prosedur tsb harus dilakukan simulasi untuk mengetahui sesuai atau efektif
Penyediaan alat/sarana dan prosedur keadaan darurat diterapkan. Simulasi paling tidak bisa dilakukan 1 x dalam setahun. Lihat Di Pos Satpam belum tersedia alat
97 6.7.2. berdasarkan hasil identifikasi dan diuji serta ditinjau secara rutin catatan laporan & evaluasi simulasi ini dan dievaluasi oleh petugas yang X komunikasi keadaan darurat
ERP Drill
oleh petugas yang berkompeten dan berwenang. kompeten (bisa bagian K3 atau pihak luar misal kerja sama dengan Dinas
Kebakaran)
Perusahaan telah membuat instruksi keadaan darurat dan telah
98 6.7.3. Tenaga kerja mendapat instruksi dan pelatihan mengenai diinformasikan kepada seluruh karyawan. Lihat catatan atau daftar hadir √ Daftar Hadir sosialisasi ERP Drill
prosedur keadaan darurat yang sesuai dengan tingkat risiko. latihan/sosialisasi instruksi tsb.
Petugas penanganan keadaan darurat ditetapkan dan diberikan Khusus petugas darurat telah diberi pelatihan spesifik darurat. Dokumen MoM, Daftar Hadir pelatihan, sertifikat training Tim
99 6.7.4. pelatihan khusus serta diinformasikan kepada seluruh orang berupa daftar hadir atau sertifikat pelatihan. Untuk tim kebakaran dapat √ Kebakaran
yang ada di tempat kerja. mengacu ke Kepmenaker 186/MEN/1999.
Instruksi/prosedur keadaan darurat dan hubungan keadaan Jelas. Verifikasi dilakukan dng melihat kondisi di lapangan, apakah instruksi
100 6.7.5. darurat diperlihatkan secara jelas dan menyolok serta diketahui tsb jelas, terlihat dan semua tenaga kerja memahaminya. √ Intruksi Tanggap Darurat
oleh seluruh tenaga kerja di perusahaan.
Peralatan, dan sistem tanda bahaya keadaan darurat catatan inspeksi, pengujian dan sertifikat hasil
101 6.7.6. disediakan, diperiksa, diuji dan dipelihara secara berkala sesuai Lihat pada catatan-catatan inspeksi, pengujian dan sertifikat hasil √ pengujian, dan laporan maintenance peralatan tanda
dengan peraturan perundang-undangan, standar dan pedoman pengujian, dan laporan maintenancenya. bahaya
teknis yang relevan.
Jenis, jumlah, penempatan dan kemudahan untuk mendapatkan
alat keadaan darurat telah sesuai dengan peraturan perundang- Posisi alat darurat (APAR, Hidran, Spill Kit, Shower, kotak P3K,dll) jelas
102 6.7.7. undangan atau standar dan dinilai oleh petugas yang dilihat, tidak terhalang dan bertanda jelas oleh Karyawan. √ Posisi APAR, Kotak P3K, Shower, Spill Kit)
berkompeten dan berwenang.
Perusahaan telah mengevaluasi alat P3K dan menjamin bahwa Ada kegiatan pengecekan terhadap kondisi isi dari kotak P3K, biasanya Checklist kelengkapan Obat, Jumlah Pemakaian,
103 6.8.1. sistem P3K yang ada memenuhi peraturan perundang- berupa checklist tentang kelengkapan obat, jumlah pemakaian, √ penggantian
undangan, standar dan pedoman teknis.. penggantian dll.
Ada petugas P3K yang ditunjuk. Petugas ini bisa dari karyawan atau orang
Petugas P3K telah dilatih dan ditunjuk sesuai dengan peraturan medis diklinik yang ditunjuk sebagai petugas P3K. Pelatihan P3K bagi
104 6.8.2. perundangan-undangan. petugas yang ditunjuk sesuai dengan Permenaker 03/MEN/1982 tentang √ Sertifikasi petugas P3K
pelayanan kesehatan TK.
109 7.1.4 Daftar periksa (check list) tempat kerja telah disusun untuk Dokumen berupa formulir atau checklist inspeksi √ Laporan Inspeksi
digunakan pada saat pemeriksaan/inspeksi.
Laporan pemeriksaan/inspeksi berisi rekomendasi untuk
110 7.1.5 tindakan perbaikan dan diajukan kepada pengurus dan P2K3 Lihat cc laporan inspeksi. √ Laporan Inspeksi ( lihat CC)
sesuai dengan kebutuhan.
Pengusaha atau pengurus telah menetapkan penanggung jawab
111 7.1.6 untuk pelaksanaan tindakan perbaikan dari hasil laporan Lihat pada laporan hasil inspeksi tentang PIC nya dan jobdisc pekerja. √ Laporan Inspeksi ( Follow Up )
pemeriksaan/inspeksi.
Ada prosedur pemantauan terhadap temuan-temuan inspeksi, lihat pada
112 7.1.7 Tindakan perbaikan dari hasil laporan pemeriksaan/inspeksi
dipantau untuk menentukan efektifitasnya. prosedur inspeksi atau lihat pada laporan apakah ada pernyataan status √
temuan inspeksi sudah selesai atau inprogress.
Pemantauan/pengukuran lingkungan kerja dilaksanakan secara Adanya dokumentasi/laporan hasil pemantauan lingkungan kerja. Interval
113 7.2.1. teratur dan hasilnya didokumentasikan, dipelihara dan waktu pelaksanaannya disesuaikan dengan ketentuan / standar yang X Pencahayaan belum dilakukan pengujian Skedul pemantauan lingkungan
digunakan untuk penilaian dan pengendalian risiko. berlaku.
Terdapat prosedur yang terdokumentasi mengenai identifikasi, Ada prosedur tertulis mengenai hal tersebut. Alat ukur disini misalnya
noisemeter (kebisingan), luxmeter (pencahayaan), gas detector (gas-gas Dokumen Prosedure Kalibrasi Peralatan K3 ( Bila
116 7.3.1. kalibrasi, pemeliharaan dan penyimpanan untuk alat kimia),dll. Bila alat-alat disediakan dari pihak luar maka mereka / Supplier / √ Internal MPS)
pemeriksaan, ukur dan uji mengenai K3. Kontraktor harus dapat menunjukkan
Alat dipelihara dan dikalibrasi oleh petugas atau pihak yang
Bukti / sertifikasi petugas yang melakukan
117 7.3.2. berkompeten dan berwenang dari dalam dan/atau luar Jelas. Lihat kualifikasi petugas yang melakukan kalibrasi alat tersebut. √ pemeliharaan peralatan
perusahaan.
Dilakukan pemantauan kesehatan tenaga kerja yang bekerja Ada kegiatan serta dokumentasi mengenai kegiatan pemantauan
kesehatan tenaga kerja. Terutama pemeriksaan kesehatan khusus seperti Belum ada prosedur Pelaporan dan Diagnosa Dokumen Prosedure pemeriksaan kesehatan kerja
118 7.4.1. pada tempat kerja yang mengandung potensi bahaya tinggi misalnya pengecekan darah untuk melihat kontaminasi bahan kimia, X Penyakit Akibat Kerja ( awal , berkala , khusus )
sesuai dengan peraturan perundang-undangan. audiometri untuk kebisingan, rontgen untuk penyakit saluran
Terdapat prosedur terdokumentasi yang menjamin bahwa Dokumen berupa prosedur tata cara pelaporan kecelakaan kerja dan
semua kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja, kebakaran atau penyakit akibat kerja. Dan ada dokumen pelaporan kecelakaan dan atau
penyakit akibat verja kepada pihak Disnaker setempat atau dalam laporan
124 8.2.1. peledakan serta kejadian berbahaya lainnya di tempat kerja
triwulan P2K3 perusahaan ke Disnaker. Ketentuan ini diatur dalam √ Prosedur Pelaporan Insiden dan prosedur Investigasi
dicatat dan dilaporkan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan. Kepmenaker No. 03/MEN/1998 tentang Tata Cara Pelaporan dan
Pemeriksaan Kecelakaan kerja
125 8.3.1. Tempat kerja/perusahaan mempunyai prosedur pemeriksaan Dokumennya sama dengan 8.2.1 dimana bisa dijadikan satu prosedur yaitu
√ Prosedur Pelaporan Insiden dan prosedur Investigasi
dan pengkajian kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. pelaporan dan penyelidikannya.
Pemeriksaan dan pengkajian kecelakaan kerja dilakukan oleh Perusahaan telah menetapkan personil perusahaan yang akan melakukan
126 8.3.2. petugas atau Ahli K3 yang ditunjuk sesuai peraturan perundang- penyelidikan. Kompetensinya bisa dilihat pada pelatihan atau sertifikat √ Penetapan Tim Investigasi
undangan atau pihak lain yang berkompeten dan berwenang. pelatihan yang telah dimilikinya.
Laporan pemeriksaan dan pengkajian berisi tentang sebab dan Lihat dan cek pada dokumen laporan kecelakaan selama ini, apakah sudah
127 8.3.3. akibat serta rekomendasi/saran dan jadwal waktu pelaksanaan tertera saran dan jadwal perbaikannya. √ Laporan Insiden, kronologis accident report
usaha perbaikan.
Penanggung jawab untuk melaksanakan tindakan perbaikan Lihat pada dokumen laporan kecelakaan siapa penanggung jawab tindakan
128 8.3.4. atas laporan pemeriksaan dan pengkajian telah ditetapkan. perbaikan tsb? Apakah beliau sudah diinformasikan mengenai tanggung √ Laporan Insiden, kronologis accident report
jawabnya ini ?
Terdapat prosedur untuk menangani masalah keselamatan dan Ada prosedur penyampaian masalah-masalah K3 di tempat kerja. Masalah
131 8.4.1. kesehatan yang timbul dan sesuai dengan peraturan ini bisa berupa hal-hal seperti; lingkungan kerja yang kurang nyaman dan √ Prosedur pelaporan sumber bahaya
perundang-undangan yang berlaku. aman, cara kerja, kesehatan dalam bekerja, atau keluhan keluhan lainnya.
Pengusaha atau pengurus menerapkan dan meninjau cara Verifikasi ke lapangan apakah rekomendasi tindakan pengendalian risiko
134 9.1.3. pengendalian risiko yang berhubungan dengan penanganan dari laporan risk assessment diterapkan di tempat kerja. √ Verifikasi implementasi rekomendasi risk assessment
secara manual atau mekanis.
Terdapat prosedur untuk penanganan bahan meliputi metode Ada prosedur / dokumen untuk penanganan terhadap kemungkinan
135 9.1.4. pencegahan terhadap kerusakan, tumpahan dan/atau kerusakan, tumpahan dan kebocoran √ Prosedur Penanganan Material
kebocoran.
Terdapat prosedur yang menjamin bahwa bahan disimpan dan
136 9.2.1. dipindahkan dengan cara yang aman sesuai dengan peraturan √ Prosedur Penanganan Material
perundang-undangan.
Semua kriteria ini dapat ditunjukkan dengan suatu prosedur mengenai
penanganan bahan agar teratur dan rapi dalam penyimpanan
Terdapat prosedur yang menjelaskan persyaratan pengendalian (housekeeping), bahan dalam kondisi siap pakai serta bila tidak dipakai
137 9.2.2.
bahan yang dapat rusak atau kadaluarsa. akan dibuang dengan cara yang aman bagi lingkungan.
√ Prosedur Penanganan Material
Terdapat Lembar Data Keselamatan BKB (Material Safety Data Lembar data ini dikenal juga dengan nama MSDS(material Safety Data
140 9.3.2. Sheets) meliputi keterangan mengenai keselamatan bahan Sheet). Seharusnya tempat kerja mempunyainya dan bisa didapatkan dari
√ MSDS telah ada pada bahan berbahaya
sebagaimana diatur pada peraturan perundang-undangan dan pihak suplier bahan kimia. (Dipersyaratkan pada elemen 5 dalam
dengan mudah dapat diperoleh. pembelian bahan).
141 9.3.3. Terdapat sistem untuk mengidentifikasi dan pemberian label Ada pelabelan pada wadah bahan kimia. Yang penting label ini diketahui
√ Labeling B3
secara jelas pada bahan kimia berbahaya. oleh para user bahan kimia maksudnya.
Rambu peringatan ini menjelaskan bahaya dari bahan kimia yang ada
142 9.3.4. Rambu peringatan bahaya terpasang sesuai dengan persyaratan ditempat kerja. Misalnya: rambu sifat bahan tsb, rambu peringatan seperti √ Signage B3
peraturan perundang-undangan dan/atau standar yang relevan. larangan merokok, nyala api,dll.
Pengusaha atau pengurus telah mendokumentasikan dan Perusahaan telah menetapkan prosedur yang mengatur pengelolaan
144 10.1.1 menerapkan prosedur pelaksanaan identifikasi, pengumpulan, terhadap catatan-2 K3 tersebut. Bisa dalam satu prosedur pengelolaan
√ Prosedur Pengendalian Dokumen
pengarsipan, pemeliharaan, penyimpanan dan penggantian dokumen K3. Catatan K3 ini berupa formulir K3 yang sudah terisi misal
catatan K3. form kecelakaan, inspeksi, NCR audit, dll.
145 10.1.2 Peraturan perundang-undangan, standar dan pedoman teknis Idem dengan penjelasan 10.1.1 √ Prosedur Pengumpulan dan Penggunaan Data
K3 yang relevan dipelihara pada tempat yang mudah didapat.
Petugas atau auditor internal SMK3 harus kompeten yakni telah dibekali
151 11.1.2 Audit internal SMK3 dilakukan oleh petugas yang independen, dengan pemahaman mengenai isi SMK3 dan standar audit SMK3 ini. Lihat
√
Dokumentasi Pelatihan Internal Audit, LTA, Interview
berkompeten dan berwenang. pada catatan latihan/sertifikat atau pada contoh hasil laporannya selama kepada Internal auditor
ini. Independen yakni ia tidak mengaudit bagiannya sendiri
Tiap laporan hasil audit ada daftar distribusi penerima dokumen laporan
Laporan audit didistribusikan kepada pengusaha atau pengurus tsb. Lihat pada laporan ketidaksesuaian/NCR audit apakah ada tanda
152 11.1.3 dan petugas lain yang berkepentingan dan dipantau untuk pengesahan/ persetujuan bahwa tindakan perbaikan telah selesai √ Distribustion list LTA
menjamin dilakukannya tindakan perbaikan.
dilaksanakan.
Analisis kebutuhan pelatihan K3 sesuai persyaratan peraturan Terdapat TNA (training need analysis) yang mencakup mengenai
153 12.1.1 perundang-undangan telah dilakukan. kebutuhan pelatihan K3. Lihat pada matriks training √ Matrik training
Lihat kembali pada matriks pelatihan K3. Perhatian khusus untuk pelatihan
155 12.1.3 Jenis pelatihan K3 yang dilakukan harus disesuaikan dengan yang dipersyaratkan oleh per-UU seperti; operator forklift, crane, regu √ Prosedur Job Safety Analysis
kebutuhan untuk pengendalian potensi bahaya. kebakaran, ahli K3.
Kriteria ini terkait dengan pihak ketiga yang digunakan jasanya untuk
156 12.1.4 Pelatihan dilakukan oleh orang atau badan yang berkompeten
dan berwenang sesuai peraturan perundang-undangan.
mengadakan pelatihan. Hal ini diatur dalam Permenaker no. 04/MEN/1994
tentang Perusahaan Jasa K3. Kesesuaian ini bisa dipastikan dalam kontrak √
Sertifikat bagi trainer baik internal maupun eksternal.
Misalnya sertifikat dari HMS ke personil MPS
pembelian jasa.
Perusahaan menyediakan fasilitas (kelas, board, OHP, LCD,dll) dan sumber
Terdapat fasilitas dan sumber daya memadai untuk pelaksanaan
157 12.1.5 pelatihan yang efektif. daya (trainer, dana) untuk kegiatan pelatihan (khususnya bila pelatihan √ Sarana dan prasana pelatihan di perusahaan
bersifat internal).
158 12.1.6 Pengusaha atau pengurus mendokumentasikan dan menyimpan Catatan pelatihan seperti daftar hadir, jadwal, dll disimpan dan di file. √ Jelas
catatan seluruh pelatihan.
Program pelatihan ditinjau secara teratur untuk menjamin agar Pada prosedur pelatihan ada tahapan dimana semua program pelatihan Soal test sesuai materi training (bisa pre-test dan
159 12.1.7 tetap relevan dan efektif. dievaluasi untuk menentukan apakah masih relevan atau perlu √ post-test atau test yang yang lain)
peningkatan lebih lanjut.
Anggota manajemen eksekutif dan pengurus berperan serta Manajemen senior terlibat dalam kegiatan pelatihan K3. Dokumen yang Dokumen pelatihan bagi manajemen perusahaan
160 12.2.1 dalam pelatihan yang mencakup penjelasan tentang kewajiban dilihat yaitu catatan pelatihan, sertifikat (jika ada) atau kegiatan yang √ (sertifikat, jika ada)
hukum dan prinsip-prinsip serta pelaksanaan K3. diikuti seperti seminar, dll.
161 12.2.2 Manajer dan pengawas/penyelia menerima pelatihan yang Idem dengan penjelasan 12.2.1. √
Matrik training & Dokumen pelatihan bagi
sesuai dengan peran dan tanggung jawab mereka. manajemen perusahaan (sertifikat, jika ada)
164 12.3.3 Pengusaha atau pengurus memberikan pelatihan penyegaran Pelatihan penyegaran ini tergantung kebutuhan/persyaratan yang ada.
√
Bukti pelaksanaan pelatihan (laporan hasil ERP drill,
kepada semua tenaga kerja. Misal pelatihan darurat 1 tahun sekali, pelatihan P3K dll. daftar hadir, materi pelatihan, dsb)
Terdapat prosedur yang menetapkan persyaratan untuk Ada prosedur safety induction bagi tamu atau mitra kerja. Bisa dalam Belum ada safety induction untuk tamu,
165 12.4.1 memberikan taklimat (briefing) kepada pengunjung dan mitra bentuk pembagian selebaran, training khusus, lampiran kontrak, dll. X berupa penyampaian lisan atau pembagian Materi pelatihan, jadwal pelatihan dan bukti pelatihan
kerja guna menjamin K3. selebaran
Perusahaan melakukan identifikasi terhadap kebutuhan pelatihan yang
Perusahaan mempunyai sistem yang menjamin kepatuhan memang dipersyaratkan dalam peraturan perundangan. Lihat pada TNA
166 12.5.1 terhadap persyaratan lisensi atau kualifikasi sesuai dengan atau matriks pelatihan yang ada. Beberapa pelatihan tersebut antara lain
√ Matrik training
peraturan perundangan untuk melaksanakan tugas khusus, yaitu : '- Ahli K3 : Permenaker 02/MEN/1992
melaksanakan pekerjaan atau mengoperasikan peralatan. - Dokter perusahaan : Permenaker 01/MEN/1976
- Regu Kebakaran : Kepmenaker 186/MEN/1999
n
Score Internal Audit SMK3 - Agustus 2014
NO KRITERIA AUDIT
1. Pembangunan Dan Pemeliharaan Komitmen
1.1 Kebijakan K3
1 1.1.1
2 1.1.2
3 1.1.3
4 1.1.4
5 1.1.5
7 1.2.2.
8 1.2.3
9 1.2.4.
10 1.2.5.
11 1.2.6.
12 1.2.7.
14 1.3.2.
15 1.3.3.
1.4 Keterlibatan dan Konsultasi dengan Tenaga Kerja
16 1.4.1.
17 1.4.2.
18 1.4.3
19 1.4.4.
20 1.4.5.
21 1.4.6.
22 1.4.7.
23 1.4.8.
24 1.4.9.
25 1.4.10
26 1.4.11
28 2.1.2
29 2.1.3
30 2.1.4
31 2.1.5
32 2.1.6
2.2 Manual SMK3
33 2.2.1
34 2.2.2
35 2.2.3
2.3 Peraturan perundangan dan persyaratan lain dibidang K3
36 2.3.1
37 2.3.2
38 2.3.3
39 2.3.4
40 2.3.5
42 3.1.2.
43 3.1.3.
44 3.1.4.
3.2 Peninjauan Kontrak
45 3.2.1
46 3.2.2.
47 3.2.3.
48 3.2.4.
4. Pengendalian Dokumen
4.1 Persetujuan, Pengeluaran dan Pengendalian Dokumen
49 4.1.1.
50 4.1.2.
51 4.1.3.
52 4.1.4.
4.2 Perubahan dan Modifikasi Dokumen
53 4.2.1.
54 4.2.2.
55 4.2.3.
57 5.1.2.
58 5.1.3.
59 5.1.4.
60 5.1.5
5.2 Sistem Verifikasi Barang dan Jasa Yang Telah Dibeli
61 5.2.1.
5.3 Pengendalian Barang dan Jasa Yang Dipasok Pelanggan
62 5.3.1
5.4 Kemampuan Telusur Produk
63 5.4.1
64 5.4.2
66 6.1.2.
67 6.1.3.
68 6.1.4.
69 6.1.5.
70 6.1.6.
71 6.1.7.
72 6.1.8.
6.2 Pengawasan
73 6.2.1.
74 6.2.2
75 6.2.3.
76 6.2.4.
77 6.2.5.
6.3 Seleksi dan Penempatan Personil
78 6.3.1.
79 6.3.2.
6.4 Area Terbatas
80 6.4.1.
81 6.4.2.
82 6.4.3.
83 6.4.4.
6.5 Pemeliharaan, Perbaikan, dan Perubahan Sarana Produksi
84 6.5.1.
85 6.5.2.
86 6.5.3.
87 6.5.4.
88 6.5.5.
89 6.5.6.
90 6.5.7.
91 6.5.8.
92 6.5.9.
93 6.5.10
6.6 Pelayanan
94 6.6.1.
95 6.6.2.
97 6.7.2.
98 6.7.3.
99 6.7.4.
100 6.7.5.
101 6.7.6.
102 6.7.7.
6.8 Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
103 6.8.1.
104 6.8.2.
6.9 Rencana dan Pemulihan Keadaan Darurat
105 6.9.1
7. Standar Pemantauan
7.1 Pemeriksaan Bahaya
106 7.1.1
107 7.1.2
108 7.1.3
109 7.1.4
110 7.1.5
111 7.1.6
112 7.1.7
7.2 Pemantauan/Pengukuran Lingkungan Kerja
113 7.2.1.
114 7.2.2.
115 7.2.3
7.3 Peralatan Pemeriksaan/Inspeksi, Pengukuran dan Pengujian
116 7.3.1.
117 7.3.2.
7.4 Pemantauan Kesehatan Tenaga Kerja
118 7.4.1.
119 7.4.2.
120 7.4.3.
121 7.4.4.
122 7.4.5.
124 8.2.1.
126 8.3.2.
127 8.3.3.
128 8.3.4.
129 8.3.5.
130 8.3.6.
8.4 Penanganan Masalah
131 8.4.1.
133 9.1.2.
134 9.1.3.
135 9.1.4.
9.2 Sistem Pengangkutan, Penyimpanan dan Pembuangan
136 9.2.1.
137 9.2.2.
138 9.2.3.
9.3 Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya (BKB)
139 9.3.1.
140 9.3.2.
141 9.3.3.
142 9.3.4.
143 9.3.5.
145 10.1.2
146 10.1.3
147 10.1.4
151 11.1.2
152 11.1.3
156 12.1.4
157 12.1.5
158 12.1.6
159 12.1.7
12.2 Pelatihan Bagi Manajemen dan Penyelia
160 12.2.1
161 12.2.2
12.3 Pelatihan Bagi Tenaga Kerja
162 12.3.1
163 12.3.2
164 12.3.3
12.4 Pelatihan Pengenalan dan Pelatihan Untuk Pengunjung dan Kontraktor
165 12.4.1
166 12.5.1
Total Ya
Total Tidak
Total N/A
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Score Internal Audit SMK3 - Agustus 2014
KRITERIA AUDIT
1. Pembangunan Dan Pemeliharaan Komitmen
1.1 Kebijakan K3
Terdapat kebijakan K3 yang tertulis, bertanggal, ditandatangani oleh pengusaha atau pengurus, secara jelas
menyatakan tujuan dan sasaran K3 serta komitmen terhadap peningkatan K3.
Kebijakan disusun oleh pengusaha dan/atau pengurus setelah melalui proses konsultasi dengan wakil tenaga kerja.
Perusahaan mengkomunikasikan kebijakan K3 kepada seluruh tenaga kerja, tamu, kontraktor, pelanggan, dan
pemasok dengan tata cara yang tepat.
Kebijakan khusus dibuat untuk masalah K3 yang bersifat khusus.
Kebijakan K3 dan kebijakan khusus lainnya ditinjau ulang secara berkala untuk menjamin bahwa kebijakan tersebut
sesuai dengan perubahan yang terjadi dalam perusahaan dan dalam peraturan perundang-undangan.
Petugas yang bertanggung jawab untuk penanganan keadaan darurat telah ditetapkan dan mendapatkan pelatihan.
Perusahaan mendapatkan saran-saran dari para ahli di bidang K3 yang berasal dari dalam dan/atau luar perusahaan.
Kinerja K3 termuat dalam laporan tahunan perusahaan atau laporan lain yang setingkat.
Pengurus harus meninjau ulang pelaksanaan SMK3 secara berkala untuk menilai kesesuaian dan efektivitas SMK3.
1.4 Keterlibatan dan Konsultasi dengan Tenaga Kerja
Keterlibatan dan penjadwalan konsultasi tenaga kerja dengan wakil perusahaan didokumentasikan dan disebarluaskan
ke seluruh tenaga kerja.
Terdapat prosedur yang memudahkan konsultasi mengenai perubahan-perubahan yang mempunyai implikasi terhadap
K3.
Perusahaan telah membentuk P2K3 Sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Ketua P2K3 adalah pimpinan puncak atau pengurus.
Sekretaris P2K3 adalah ahli K3 sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
P2K3 menitikberatkan kegiatan pada pengembangan kebijakan dan prosedur mengendalikan risiko.
Susunan pengurus P2K3 didokumentasikan dan diinformasikan kepada tenaga kerja.
P2K3 mengadakan pertemuan secara teratur dan hasilnya disebarluaskan di tempat kerja.
P2K3 melaporkan kegiatannya secara teratur sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Dibentuk kelompok-kelompok kerja dan dipilih dari wakil-wakil tenaga kerja yang ditunjuk sebagai penanggung jawab
K3 di tempat kerjanya dan kepadanya diberikan pelatihan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Susunan kelompok-kelompok kerja yang telah terbentuk didokumentasikan dan diinformasikan kepada tenaga kerja.
4. Pengendalian Dokumen
4.1 Persetujuan, Pengeluaran dan Pengendalian Dokumen
Dokumen K3 mempunyai identifikasi status, wewenang, tanggal pengeluaran dan tanggal modifikasi.
Penerima distribusi dokumen tercantum dalam dokumen tersebut.
Dokumen K3 edisi terbaru disimpan secara sistematis pada tempat yang ditentukan.
Dokumen usang segera disingkirkan dari penggunaannya sedangkan dokumen usang yang disimpan untuk keperluan
tertentu diberi tanda khusus.
4.2 Perubahan dan Modifikasi Dokumen
Terdapat sistem untuk membuat, menyetujui perubahan terhadap dokumen K3.
Dalam hal terjadi perubahan diberikan alasan terjadinya perubahan dan tertera dalam dokumen atau lampirannya dan
menginformasikan kepada pihak terkait.
Terdapat prosedur pengendalian dokumen atau daftar seluruh dokumen yang mencantumkan status dari setiap
dokumen tersebut, dalam upaya mencegah penggunaan dokumen yang usang.
6.2 Pengawasan
Dilakukan pengawasan untuk menjamin bahwa setiap pekerjaan dilaksanakan dengan aman dan mengikuti prosedur
dan petunjuk kerja yang telah ditentukan.
Setiap orang diawasi sesuai dengan tingkat kemampuan dan tingkat risiko tugas.
Pengawas/penyelia ikut serta dalam identifikasi bahaya dan membuat upaya pengendalian.
Pengawas/penyelia diikutsertakan dalam melakukan penyelidikan dan pembuatan laporan terhadap terjadinya
kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta wajib menyerahkan laporan dan saran-saran kepada pengusaha atau
pengurus.
Pengawas/penyelia ikut serta dalam proses konsultasi.
6.3 Seleksi dan Penempatan Personil
Persyaratan tugas tertentu termasuk persyaratan kesehatan diidentifikasi dan dipakai untuk menyeleksi dan
menempatkan tenaga kerja.
Penugasan pekerjaan harus berdasarkan kemampuan dan keterampilan serta kewenangan yang dimiliki.
6.4 Area Terbatas
Pengusaha atau pengurus melakukan penilaian risiko lingkungan kerja untuk mengetahui daerah-daerah yang
memerlukan pembatasan izin masuk.
Terdapat pengendalian atas daerah/tempat dengan pembatasan izin masuk.
Tersedianya fasilitas dan layanan di tempat kerja sesuai dengan standar dan pedoman teknis.
Rambu-rambu K3 harus dipasang sesuai dengan standar dan pedoman teknis.
6.5 Pemeliharaan, Perbaikan, dan Perubahan Sarana Produksi
Penjadualan pemeriksaan dan pemeliharaan sarana produksi serta peralatan mencakup verifikasi alat-alat pengaman
serta persyaratan yang ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan, standar dan pedoman teknis yang relevan.
Semua catatan yang memuat data secara rinci dari kegiatan pemeriksaan, pemeliharaan, perbaikan dan perubahan
yang dilakukan atas sarana dan peralatan produksi harus disimpan dan dipelihara.
Sarana dan peralatan produksi memiliki sertifikat yang masih berlaku sesuai dengan persyaratan peraturan perundang-
undangan dan standar.
Pemeriksaan, pemeliharaan, perawatan, perbaikan dan setiap perubahan harus dilakukan petugas yang kompeten dan
berwenang.
Terdapat prosedur untuk menjamin bahwa Jika terjadi perubahan terhadap sarana dan peralatan produksi, perubahan
tersebut harus sesuai dengan persyaratan peraturan perundang-undangan, standar dan pedoman teknis yang relevan.
Terdapat prosedur permintaan pemeliharaan sarana dan peralatan produksi dengan kondisi K3 yang tidak memenuhi
persyaratan dan perlu segera diperbaiki.
Terdapat sistem untuk penandaan bagi peralatan yang sudah tidak aman lagi untuk digunakan atau sudah tidak
digunakan.
Apabila diperlukan dilakukan penerapan sistem penguncian pengoperasian (lock out system) untuk mencegah agar
sarana produksi tidak dihidupkan sebelum saatnya.
Terdapat prosedur yang dapat menjamin keselamatan dan kesehatan tenaga kerja atau orang lain yang berada
didekat sarana dan peralatan produksi pada saat proses pemeriksaan, pemeliharaan, perbaikan dan perubahan.
Terdapat penanggung jawab untuk menyetujui bahwa sarana dan peralatan produksi telah aman digunakan setelah
proses pemeliharaan, perawatan, perbaikan atau perubahan.
6.6 Pelayanan
Apabila perusahaan dikontrak untuk menyediakan pelayanan yang tunduk pada standar dan peraturan perundang-
undangan mengenai K3, maka perlu disusun prosedur untuk menjamin bahwa pelayanan memenuhi persyaratan.
Apabila perusahaan diberi pelayanan melalui kontrak, dan pelayanan tunduk pada standar dan peraturan perundang-
undangan K3, maka perlu disusun prosedur untuk menjamin bahwa pelayanan memenuhi persyaratan.
6.7 Kesiapan Untuk Menangani Keadaan Darurat
Keadaan darurat yang potensial di dalam dan/atau di luar tempat kerja telah diidentifikasi dan prosedur keadaan
darurat telah didokumentasikan dan diinformasikan agar diketahui oleh seluruh orang yang ada di tempat kerja.
Penyediaan alat/sarana dan prosedur keadaan darurat berdasarkan hasil identifikasi dan diuji serta ditinjau secara rutin
oleh petugas yang berkompeten dan berwenang.
Tenaga kerja mendapat instruksi dan pelatihan mengenai prosedur keadaan darurat yang sesuai dengan tingkat risiko.
Petugas penanganan keadaan darurat ditetapkan dan diberikan pelatihan khusus serta diinformasikan kepada seluruh
orang yang ada di tempat kerja.
Instruksi/prosedur keadaan darurat dan hubungan keadaan darurat diperlihatkan secara jelas dan menyolok serta
diketahui oleh seluruh tenaga kerja di perusahaan.
Peralatan, dan sistem tanda bahaya keadaan darurat disediakan, diperiksa, diuji dan dipelihara secara berkala sesuai
dengan peraturan perundang-undangan, standar dan pedoman teknis yang relevan.
Jenis, jumlah, penempatan dan kemudahan untuk mendapatkan alat keadaan darurat telah sesuai dengan peraturan
perundang-undangan atau standar dan dinilai oleh petugas yang berkompeten dan berwenang.
6.8 Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
Perusahaan telah mengevaluasi alat P3K dan menjamin bahwa sistem P3K yang ada memenuhi peraturan perundang-
undangan, standar dan pedoman teknis..
Petugas P3K telah dilatih dan ditunjuk sesuai dengan peraturan perundangan-undangan.
6.9 Rencana dan Pemulihan Keadaan Darurat
Prosedur untuk pemulihan kondisi tenaga kerja maupun sarana dan peralatan produksi yang mengalami kerusakan
telah ditetapkan dan dapat diterapkan sesegera mungkin setelah terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
7. Standar Pemantauan
7.1 Pemeriksaan Bahaya
Pemeriksaan/inspeksi terhadap tempat kerja dan cara kerja dilaksanakan secara teratur.
Pemeriksaan/inspeksi dilaksanakan oleh petugas yang berkompeten dan berwenang yang telah memperoleh pelatihan
mengenai identifikasi bahaya.
Pemeriksaan/inspeksi mencari masukan dari tenaga kerja yang melakukan tugas di tempat yang diperiksa.
Daftar periksa (check list) tempat kerja telah disusun untuk digunakan pada saat pemeriksaan/inspeksi.
Laporan pemeriksaan/inspeksi berisi rekomendasi untuk tindakan perbaikan dan diajukan kepada pengurus dan P2K3
sesuai dengan kebutuhan.
Pengusaha atau pengurus telah menetapkan penanggung jawab untuk pelaksanaan tindakan perbaikan dari hasil
laporan pemeriksaan/inspeksi.
Tindakan perbaikan dari hasil laporan pemeriksaan/inspeksi dipantau untuk menentukan efektifitasnya.
7.2 Pemantauan/Pengukuran Lingkungan Kerja
Pemantauan/pengukuran lingkungan kerja dilaksanakan secara teratur dan hasilnya didokumentasikan, dipelihara dan
digunakan untuk penilaian dan pengendalian risiko.
Pemantauan/pengukuran lingkungan kerja meliputi faktor fisik, kimia, biologi, ergonomi dan psikologi.
Pemantauan/pengukuran lingkungan kerja dilakukan oleh petugas atau pihak yang berkompeten dan berwenang dari
dalam dan/atau luar perusahaan.
7.3 Peralatan Pemeriksaan/Inspeksi, Pengukuran dan Pengujian
Terdapat prosedur yang terdokumentasi mengenai identifikasi, kalibrasi, pemeliharaan dan penyimpanan untuk alat
pemeriksaan, ukur dan uji mengenai K3.
Alat dipelihara dan dikalibrasi oleh petugas atau pihak yang berkompeten dan berwenang dari dalam dan/atau luar
perusahaan.
7.4 Pemantauan Kesehatan Tenaga Kerja
Dilakukan pemantauan kesehatan tenaga kerja yang bekerja pada tempat kerja yang mengandung potensi bahaya
tinggi sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pengusaha atau pengurus telah melaksanakan identifikasi keadaan dimana pemeriksaan kesehatan tenaga kerja perlu
dilakukan dan telah melaksanakan sistem untuk membantu pemeriksaan ini.
Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja dilakukan oleh dokter pemeriksa yang ditunjuk sesuai peraturan perundang-
undangan.
Perusahaan menyediakan pelayanan kesehatan kerja sesuai peraturan perundang-undangan.
Catatan mengenai pemantauan kesehatan tenaga kerja dibuat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Terdapat Lembar Data Keselamatan BKB (Material Safety Data Sheets) meliputi keterangan mengenai keselamatan
bahan sebagaimana diatur pada peraturan perundang-undangan dan dengan mudah dapat diperoleh.
Terdapat sistem untuk mengidentifikasi dan pemberian label secara jelas pada bahan kimia berbahaya.
Rambu peringatan bahaya terpasang sesuai dengan persyaratan peraturan perundang-undangan dan/atau standar
yang relevan.
Penanganan BKB dilakukan oleh petugas yang berkompeten dan berwenang.
Pelatihan dilakukan oleh orang atau badan yang berkompeten dan berwenang sesuai peraturan perundang-undangan.
Terdapat fasilitas dan sumber daya memadai untuk pelaksanaan pelatihan yang efektif.
Pengusaha atau pengurus mendokumentasikan dan menyimpan catatan seluruh pelatihan.
Program pelatihan ditinjau secara teratur untuk menjamin agar tetap relevan dan efektif.
12.2 Pelatihan Bagi Manajemen dan Penyelia
Anggota manajemen eksekutif dan pengurus berperan serta dalam pelatihan yang mencakup penjelasan tentang
kewajiban hukum dan prinsip-prinsip serta pelaksanaan K3.
Manajer dan pengawas/penyelia menerima pelatihan yang sesuai dengan peran dan tanggung jawab mereka.
12.3 Pelatihan Bagi Tenaga Kerja
Pelatihan diberikan kepada semua tenaga kerja termasuk tenaga kerja baru dan yang dipindahkan agar mereka dapat
melaksanakan tugasnya secara aman.
Pelatihan diberikan kepada tenaga kerja apabila di tempat kerjanya terjadi perubahan sarana produksi atau proses.
Pengusaha atau pengurus memberikan pelatihan penyegaran kepada semua tenaga kerja.
12.4 Pelatihan Pengenalan dan Pelatihan Untuk Pengunjung dan Kontraktor
Terdapat prosedur yang menetapkan persyaratan untuk memberikan taklimat (briefing) kepada pengunjung dan mitra
kerja guna menjamin K3.
Perusahaan mempunyai sistem yang menjamin kepatuhan terhadap persyaratan lisensi atau kualifikasi sesuai dengan
peraturan perundangan untuk melaksanakan tugas khusus, melaksanakan pekerjaan atau mengoperasikan peralatan.
Total Ya
Total Tidak
Total N/A
Elemen SMK3
Pembangunan dan Pemeliharaan Komitmen
Pembuatan dan Pendokumentasian Rencana K3
Pengendalian Perancangan dan Peninjauan Kontrak
Pengendalian Dokumen
Pembelian dan Pengendalian Produk
Keamanan Bekerja Berdasarkan Sistem Manajemen K3
Standar Pemantauan
Pelaporan dan Perbaikan Kekurangan
Pengelolaan Material dan Perpindahannya
Pengumpulan dan Penggunaan Data
Pemeriksaan SMK3
Pengembangan Ketrampilan dan Kemampuan
Total
Score
Mayor
Minor
gustus 2014
Ya Tidak N/A Total
16 9 1
√ 0
√ 0
X 0
√ 0
X 0
0
X 0
X 0
X 0
X 0
√ 0
√ 0
√ 0
√ 0
√ 0
X 0
√ 0
√ 0
√ 0
√ 0
√ 0
√ 0
X 0
√ 0
√ 0
√ 0
X 0
0 0 0 0
12 1 1
√ 0
√ 0
√ 0
√ 0
√ 0
√ 0
√ 0
√ 0
√ 0
X 0
√ 0
√ 0
√ 0
√ 0
0 0 0 0
7 1 0
√ 0
√ 0
√ 0
√ 0
X 0
√ 0
√ 0
√ 0
0 0 0 0
5 3 0
0
√ 0
√ 0
X 0
√ 0
√ 0
√ 0
0 4 0 0
9 0 0
√ 0
√ 0
√ 0
√ 0
√ 0
√ 0
√ 0
√ 0
√ 0
0 0 0 0
34 7 0
√ 0
√ 0
X 0
√ 0
√ 0
X 0
√ 0
√ 0
√ 0
√ 0
√ 0
√ 0
√ 0
√ 0
√ 0
X 0
X 0
√ 0
√ 0
X 0
X 0
√ 0
√ 0
√ 0
√ 0
√ 0
√ 0
√ 0
√ 0
√ 0
√ 0
√ 0
X 0
√ 0
√ 0
√ 0
√ 0
√ 0
√ 0
√ 0
√ 0
0 0 0 0
10 7 0
√ 0
√ 0
√ 0
√ 0
√ 0
√ 0
√ 0
X 0
X 0
√ 0
√ 0
√ 0
X 0
X 0
X 0
X 0
X 0
0 0 0 0
9 0 0
√ 0
√ 0
√ 0
√ 0
√ 0
√ 0
√ 0
√ 0
√ 0
0 0 0 0
12 0 0
√ 0
√ 0
√ 0
√ 0
√ 0
√ 0
√ 0
√ 0
√ 0
√ 0
√ 0
√ 0
0 0 0 0
6 0 0
√ 0
√ 0
√ 0
√ 0
√ 0
√ 0
0 0 0 0
3 0 0
√ 0
√ 0
√ 0
0 0 0 0
12 2 0
√ 0
X 0
√ 0
√ 0
√ 0
√ 0
√ 0
√ 0
√ 0
√ 0
√ 0
√ 0
X 0
√ 0
135 28 2 0
135 0
32
2
MK3
tus 2014
82.32 %
13 Kriteria
16 Kriteria
Rekapitulasi Ketidaksesuaian
Perusahaan mengkomunikasikan kebijakan K3 kepada seluruh tenaga Bentuk komunikasi kebijakan K3 ini bisa melalui; penempelan, pembacaan. Saat
Security belum menyampaikan safety briefing kepada
1 1.1.3 kerja, tamu, kontraktor, pelanggan, dan pemasok dengan tata cara briefing pagi, kartu pengenal Visitor, lampiran dalam kontrak, materi briefing bagi X tamu
yang tepat. tamu, papan pengumuman di pintu masuk dll.
Kebijakan K3 dan kebijakan khusus lainnya ditinjau ulang secara Ada mekanisme untuk meninjau ulang isi kebijakan secara berkala misalmelalui
berkala untuk menjamin bahwa kebijakan tersebut sesuai dengan rapat management review meeting tahunan, rapat P2K3 atau rapat lainnya. Bila ada Tidak ditemukan didalam MOM ada peninjauan ulang
2 1.1.5
perubahan yang terjadi dalam perusahaan dan dalam peraturan perubahan nama perusahaan, manajemen, visi, dll maka kebijakan juga harus
X Kebijakan K3
perundang-undangan. direvisi. Terdapat Jadwal/ waktu
Ada dokumen yang menjelaskan tanggung jawab dan wewenang seseorang (bisa
Tanggung jawab dan wewenang untuk mengambil tindakan dan
dari manajemen dan pekerja) untuk mengambil tindakan dan melapor mengenai K3 Belum ada Prosedur Tugas dan Tanggungjawab K3
3 1.2.1. melaporkan kepada semua pihak yang terkait dalam perusahaan di
(co: laporan kecelakaan, sumber bahaya, inspeksi; tindakan penanganan darurat,
X didalam perusahaan
bidang K3 telah ditetapkan, diinformasikan dan didokumentasikan.
P3K, penghentian pekerjaan)
Pimpinan unit kerja dalam suatu perusahaan bertanggung jawab atas Bisa dilihat dalam job descriptionnya, bukti keterlibatan misalnya turut andil dalam
5 1.2.3
kinerja K3 pada unit kerjanya. penilaian kinerja unit, ikut serta dalam inspeksi K3, ikut serta rapat K3 unit.
X Belum ada Jobdes K3 untuk masing-masing jabatan
Pengusaha atau pengurus bertanggung jawab secara penuh untuk Lihat tanggung jawab manajemen baik pada kebijakan K3, manual SMK3 atau job
6 1.2.4.
menjamin pelaksanaan SMK3. descnya. Bukti pelaksanaannya dapat dilihat pada kreiteria 1.3.1 sampai 1.3.3
X Belum ada Jobdes
Kegiatan tinjauan ulang ini bisa dalam bentuk rapat manajemen yang khusus
Pengurus harus meninjau ulang pelaksanaan SMK3 secara berkala
7 1.3.3.
untuk menilai kesesuaian dan efektivitas SMK3.
membahas kinerja SMK3, rapat P2K3 bulanan atau rapat pembahasan hasil audit X Belum ditemukan dokumen manajemen review
internal SMK3.
Susunan pengurus P2K3 didokumentasikan dan diinformasikan kepada Belum ada struktur yang terpasang sebagai media
8 1.4.7.
tenaga kerja.
Lihat pada Surat Pengesahan Disnaker dan ditanyakan ke pekerja. X komunikasi
Susunan kelompok-kelompok kerja yang telah terbentuk Bila dibentuk maka harus di cek ke pekerja dengan wawancara apakah mereka Belum ada struktur yang terpasang sebagai media
9 1.4.11
didokumentasikan dan diinformasikan kepada tenaga kerja. tahu mengenai struktur kelompok kerja ini
X komunikasi
4. Pengendalian Dokumen
Alat pelindung diri disediakan sesuai kebutuhan dan digunakan secara Lihat penerapannya di lapangan, apakah APD dipakai? APD dipakai dengan
15 6.1.6.
benar serta selalu dipelihara dalam kondisi layak pakai. benar ? Bagaimana kondisinya? Ambil sampel saja.
X Belum ada Prosedur tentang APD
Prosedur tsb harus dilakukan simulasi untuk mengetahui sesuai atau efektif
Penyediaan alat/sarana dan prosedur keadaan darurat berdasarkan
diterapkan. Simulasi paling tidak bisa dilakukan 1 x dalam setahun. Lihat catatan Di Pos Satpam belum tersedia alat komunikasi
20 6.7.2. hasil identifikasi dan diuji serta ditinjau secara rutin oleh petugas yang
laporan & evaluasi simulasi ini dan dievaluasi oleh petugas yang kompeten (bisa
X keadaan darurat
berkompeten dan berwenang.
bagian K3 atau pihak luar misal kerja sama dengan Dinas Kebakaran)
7. Standar Pemantauan
Pengusaha atau pengurus telah melaksanakan identifikasi keadaan Hasil identifikasi dalam bentuk daftar program pemeriksaan kesehatan karyawan
Pemeriksaan Kesehatan Berkala baru akan
24 7.4.2. dimana pemeriksaan kesehatan tenaga kerja perlu dilakukan dan telah yang dilakukan dan tata cara atau prosedur untuk pemeriksaan kesehatan tenaga X dilaksanakan bulan September
melaksanakan sistem untuk membantu pemeriksaan ini. kerja ini.
Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja dilakukan oleh dokter pemeriksa Dokter perusahaan yang sesuai dengan Permenaker 01/MEN/1976 tentang Pemeriksaan Kesehatan Berkala baru akan
25 7.4.3.
yang ditunjuk sesuai peraturan perundang-undangan. kewajiban latihan Hyperkes bagi Dokter Perusahaan.
X dilaksanakan bulan September
Perusahaan menyediakan pelayanan kesehatan kerja sesuai peraturan Detil pelayanan kesehatan yang diberikan mengacu pada Permenaker Pemeriksaan Kesehatan Berkala baru akan
26 7.4.4.
perundang-undangan. 03/MEN/1982 tentang pelayanan kesehatan TK
X dilaksanakan bulan September
Catatan mengenai pemantauan kesehatan tenaga kerja dibuat sesuai Pemeriksaan Kesehatan Berkala baru akan
27 7.4.5.
dengan peraturan perundang-undangan.
Jelas. X dilaksanakan bulan September
12. Pengembangan Keterampilan dan Kemampuan
28 12.1.2 Rencana pelatihan K3 bagi semua tingkatan telah disusun. Lihat pada matriks pelatihan tahunan perusahaan. X Program Pelatihan K3 tahun 2014 belum disusun
Minor
Setiap bagian/jabatan/divisi/departemen harus ada uraian tugas Harus disusun Jobdec untuk masing-
dan tanggungjawab K3 yang disusun secara tertulis masing fungsi kerja
Minor
Susunan Pengurus P2K3 harus dikomunikasikan dan Susunan Pengurus dibuatkan struktur dan
diinformasikan melalui Penempelan di Papan Informasi K3 atau Minor dipajang atau minimal ditempel di papan
Pemasangan Papan Struktur P2K3 informasi K3
Kelompok kerja K3 yang terbentuk misalnya Tim ERP harus
Susunan Tim ERP di pajang dan
dikomunikasikan dan diinformasikan melalui Penempelan di Minor
diinformasikan
Papan Informasi K3 atau Pemasangan Papan Struktur P2K4
Ijin pekerjaan khusus (ketinggian, panas, dll), Intruksi Kerja Major Harus ada Prosedur
Harus dilakukan pengujian pencahayaan ditempat kerja Major Harus dilakukan Pengukuran
Harus dilakukan pengujian pencahayaan ditempat kerja Major Harus dilakukan Pengukuran
Tersedia Prosedur Pelaporan dan Diagnosa Penyakit Akibat Harus disusun Prosedur Pelaporan dan
Major
Kerja Diagnosa Penyakit Akibat Kerja
Dokter yang melakukan pemeriksaan kesehatan harus Dokter Pemeriksa Kesehatan harus
Major
bersertifikasi Hiperkes sesuai dengan Permenaker 01/MEN/1976 Hiperkes
Dapat bekerja sama dengan klinik kesehatan yang telah Pemeriksaan kesehatan harus sesuai
Major
bersertifikasi dan dokter pemeriksa sudah Hiperkes peraturan yang berlaku
Hasil Pemeriksaan Berkala disimpen dan di analisa oleh Dokter Hasil pemeriksaan kesehatan berkala di
Major
yang bersertifikasi Hiperkes dokumentasikan dan dianalisa
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
AREA OF CORNCEN