Anda di halaman 1dari 52

Audit SMK3

NO KRITERIA AUDIT
1. Pembangunan Dan Pemeliharaan Komitmen
1.1 Kebijakan K3
1.2 Tanggung Jawab dan Wewenang Untuk Bertindak
1.3 Tinjauan dan Evaluasi
1.4 Keterlibatan dan Konsultasi dengan Tenaga Kerja

2. Pembuatan dan Pendokumentasian Rencana K3


2.1 Rencana strategi K3
2.2 Manual SMK3
2.3 Peraturan perundangan dan persyaratan lain dibidang K3

3. Pengendalian Perancangan dan Peninjauan Kontrak


3.1 Pengendalian Perancangan
3.2 Peninjauan Kontrak

4. Pengendalian Dokumen
4.1 Persetujuan, Pengeluaran dan Pengendalian Dokumen
4.2 Perubahan dan Modifikasi Dokumen

5. Pembelian dan Pengendalian Produk


5.1 Spesifikasi Pembelian Barang dan Jasa
5.2 Sistem Verifikasi Barang dan Jasa Yang Telah Dibeli
5.3 Pengendalian Barang dan Jasa Yang Dipasok Pelanggan
5.4 Kemampuan Telusur Produk

6. Keamanan Bekerja Berdasarkan SMK3


6.1 Sistem Kerja
6.2 Pengawasan
6.3 Seleksi dan Penempatan Personil
6.4 Area Terbatas
6.5 Pemeliharaan, Perbaikan, dan Perubahan Sarana Produksi
6.6 Pelayanan
6.7 Kesiapan Untuk Menangani Keadaan Darurat
6.8 Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
6.9 Rencana dan Pemulihan Keadaan Darurat

7. Standar Pemantauan
7.1 Pemeriksaan Bahaya
7.2 Pemantauan/Pengukuran Lingkungan Kerja
7.3 Peralatan Pemeriksaan/Inspeksi, Pengukuran dan Pengujian
7.4 Pemantauan Kesehatan Tenaga Kerja

8. Pelaporan dan Perbaikan Kekurangan


8.1 Pelaporan Bahaya
8.2 Pelaporan Kecelakaan
8.3 Pemeriksaan dan pengkajian Kecelakaan
8.4 Penanganan Masalah
9. Pengelolaan Material dan Perpindahannya
9.1 Penanganan Secara Manual dan Mekanis
9.2 Sistem Pengangkutan, Penyimpanan dan Pembuangan
9.3 Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya (BKB)

10. Pengumpulan Dan Penggunaan Data


10.1 Catatan K3
10.2 Data dan Laporan K3

11. Pemeriksaan SMK3


11.1 Audit Internal SMK3

12. Pengembangan Keterampilan dan Kemampuan


12.1 Strategi Pelatihan
12.2 Pelatihan Bagi Manajemen dan Penyelia
12.3 Pelatihan Bagi Tenaga Kerja
12.4 Pelatihan Pengenalan dan Pelatihan Untuk Pengunjung dan Kontraktor
12.5 Pelatihan Keahlian Khusus

Total Ya
Total Tidak
Total N/A
Audit SMK3
KRITERIA AUDIT
1. Pembangunan Dan Pemeliharaan Komitmen
1.1 Kebijakan K3
1.2 Tanggung Jawab dan Wewenang Untuk Bertindak
1.3 Tinjauan dan Evaluasi
1.4 Keterlibatan dan Konsultasi dengan Tenaga Kerja

2. Pembuatan dan Pendokumentasian Rencana K3


2.1 Rencana strategi K3
2.2 Manual SMK3
2.3 Peraturan perundangan dan persyaratan lain dibidang K3

3. Pengendalian Perancangan dan Peninjauan Kontrak


3.1 Pengendalian Perancangan
3.2 Peninjauan Kontrak

4. Pengendalian Dokumen
4.1 Persetujuan, Pengeluaran dan Pengendalian Dokumen
4.2 Perubahan dan Modifikasi Dokumen

5. Pembelian dan Pengendalian Produk


5.1 Spesifikasi Pembelian Barang dan Jasa
5.2 Sistem Verifikasi Barang dan Jasa Yang Telah Dibeli
5.3 Pengendalian Barang dan Jasa Yang Dipasok Pelanggan
5.4 Kemampuan Telusur Produk

6. Keamanan Bekerja Berdasarkan SMK3


6.1 Sistem Kerja
6.2 Pengawasan
6.3 Seleksi dan Penempatan Personil
6.4 Area Terbatas
6.5 Pemeliharaan, Perbaikan, dan Perubahan Sarana Produksi
6.6 Pelayanan
6.7 Kesiapan Untuk Menangani Keadaan Darurat
6.8 Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
6.9 Rencana dan Pemulihan Keadaan Darurat

7. Standar Pemantauan
7.1 Pemeriksaan Bahaya
7.2 Pemantauan/Pengukuran Lingkungan Kerja
7.3 Peralatan Pemeriksaan/Inspeksi, Pengukuran dan Pengujian
7.4 Pemantauan Kesehatan Tenaga Kerja

8. Pelaporan dan Perbaikan Kekurangan


8.1 Pelaporan Bahaya
8.2 Pelaporan Kecelakaan
8.3 Pemeriksaan dan pengkajian Kecelakaan
8.4 Penanganan Masalah
9. Pengelolaan Material dan Perpindahannya
9.1 Penanganan Secara Manual dan Mekanis
9.2 Sistem Pengangkutan, Penyimpanan dan Pembuangan
9.3 Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya (BKB)

10. Pengumpulan Dan Penggunaan Data


10.1 Catatan K3
10.2 Data dan Laporan K3

11. Pemeriksaan SMK3


11.1 Audit Internal SMK3

12. Pengembangan Keterampilan dan Kemampuan


12.1 Strategi Pelatihan
12.2 Pelatihan Bagi Manajemen dan Penyelia
12.3 Pelatihan Bagi Tenaga Kerja
12.4 Pelatihan Pengenalan dan Pelatihan Untuk Pengunjung dan Kontraktor
12.5 Pelatihan Keahlian Khusus

Total Ya
Total Tidak
Total N/A

ELEMEN AUDIT SMK3

Elemen SMK3
Pembangunan dan Pemeliharaan Komitmen
Pembuatan dan Pendokumentasian Rencana K3
Pengendalian Perancangan dan Peninjauan Kontrak
Pengendalian Dokumen
Pembelian dan Pengendalian Produk
Keamanan Bekerja Berdasarkan Sistem Manajemen K3
Standar Pemantauan
Pelaporan dan Perbaikan Kekurangan
Pengelolaan Material dan Perpindahannya
Pengumpulan dan Penggunaan Data
Pemeriksaan SMK3
Pengembangan Ketrampilan dan Kemampuan
Checklist Audit SMK3 PP50 Tahun 2012
NO KRITERIA AUDIT PEMENUHAN / DOKUMENTASI AUDIT Ya Tidak N/A Keterangan TRACKING METHOD

1 PEMBANGUNAN DAN PEMELIHARAAN KOMITMEN


1.1 Kebijakan K3

Terdapat kebijakan K3 yang tertulis, bertanggal, ditandatangani Perusahaan membuat kebijakan K3 yang tertulis, bertanggal dan isinya
mencakup tujuan dan pernyataan komitmen perusahaan mengenai
1 1.1.1 oleh pengusaha atau pengurus, secara jelas menyatakan tujuan pelaksanaan K3 di tempat kerja. Penandatangan kebijakan K3 harus √ Dokumen Tertulis
dan sasaran K3 serta komitmen terhadap peningkatan K3. manajemen senior perusahaan (bisa pemilik atau jabatan tertinggi di plant)

Perusahaan mengkomunikasikan kebijakan K3 kepada seluruh Bentuk komunikasi kebijakan K3 ini bisa melalui; penempelan, pembacaan. Security belum menyampaikan safety briefing
3 1.1.3 tenaga kerja, tamu, kontraktor, pelanggan, dan pemasok Saat briefing pagi, kartu pengenal Visitor, lampiran dalam kontrak, materi X kepada tamu MoM
dengan tata cara yang tepat. briefing bagi tamu, papan pengumuman di pintu masuk dll.

1.2 Tanggung Jawab dan Wewenang Untuk Bertindak

Ada beberapa Penanggung jawab K3 yang sesuai peraturan perundangan


7 1.2.2. Penunjukan penanggung jawab K3 harus sesuai peraturan yaitu; dokter perusahaan (Permenaker 01/MEN/1976), Paramedis X
Yang belum, teksini listrik, P3K, Kebakaran Dokumen Prosedur : Konsultasi dan Komunikasi K3,
perundang-undangan. kelas B, Penjamah Makanan Inspeksi K3, Penanggulangan Keadaan Darurat
(Permenaker 01/MEN/1979), Sekretaris P2K3 (Permenaker
02/MEN/1992)),regu darurat/kebakaran (Kepmenaker 186/1999).

Pengusaha atau pengurus bertanggung jawab secara penuh Lihat tanggung jawab manajemen baik pada kebijakan K3, manual SMK3
9 1.2.4. untuk menjamin pelaksanaan SMK3. atau job descnya. Bukti pelaksanaannya dapat dilihat pada kreiteria 1.3.1 X Belum ada Jobdes Job Desc / Prosedure Tugas dan tanggung jawab
sampai 1.3.3

10 1.2.5. Petugas yang bertanggung jawab untuk penanganan keadaan Bisa dilihat dari sertifikat pelatihan, dokumentasi latihan darurat, absensi
√ LTA, Inspection report
darurat telah ditetapkan dan mendapatkan pelatihan. latihan. Tanda Pengenal misal, topi / helm khusus, bage, warna baju dll.

1.3 Tinjauan dan Eavaluasi

Pengurus harus meninjau ulang pelaksanaan SMK3 secara Kegiatan tinjauan ulang ini bisa dalam bentuk rapat manajemen yang Belum ditemukan dokumen manajemen
15 1.3.3. berkala untuk menilai kesesuaian dan efektivitas SMK3. khusus membahas kinerja SMK3, rapat P2K3 bulanan atau rapat X review Kebijakan K3, Manual, Job Desc, Pros.tugas & tg. Jawab
pembahasan hasil audit internal SMK3.
1.4 Keterlibatan dan Konsultasi dengan Karyawan

Keterlibatan dan penjadwalan konsultasi tenaga kerja dengan Ada dokumen tentang kegiatan konsultasi (bisa dalam bentuk rapat K3,
rapat P2K3, daily meeting, briefing,dll) dalam bentuk notulensi kegiatan,
16 1.4.1. wakil perusahaan didokumentasikan dan disebarluaskan ke jadwal atau time table kegiatan. Wakil perusahaan bisa seorang safety √ Daftar Hadir
seluruh tenaga kerja. representatif di tiap dept, anggota P2K3,

Perusahaan telah membentuk P2K3 Sesuai dengan peraturan


18 1.4.3 perundang-undangan. Lihat dokumen berupa surat penunjukan P2K3 dari Depnaker √ MoM, daftar hadir

Lihat pada dokumen 1.4.3 siapa yang menjabat sebagai ketua P2K3?
19 1.4.4. Ketua P2K3 adalah pimpinan puncak atau pengurus.
Seharusnya Pengurus atau Pimpinan puncak Perusahaan √ MoM

20 1.4.5. Sekretaris P2K3 adalah ahli K3 sesuai dengan peraturan


perundang-undangan.
Sekretaris P2K3 harus ahli K3 sesuai dengan Permenaker 02/MEN/1992.
Lihat pada sertifikat dan surat penunjukan AK3. √
Dokumen Prosedur : Konsultasi dan Komunikasi K3,
MOC

Lihat pada program-program K3 yang direncanakan atau sedang


21 1.4.6. P2K3 menitikberatkan kegiatan pada pengembangan kebijakan
dan prosedur mengendalikan risiko. dilaksanakan selama ini. Agar lebih yakin dapat dilihat bagaimana kegiatan √ List EHS Compliance
atau posedur manajemen risiko yang ada.
22 1.4.7. Susunan pengurus P2K3 didokumentasikan dan diinformasikan Lihat pada Surat Pengesahan Disnaker dan ditanyakan ke pekerja. X
Belum ada struktur yang terpasang sebagai Struktur Organisasi (Direktur)
kepada tenaga kerja. media komunikasi
P2K3 mengadakan pertemuan secara teratur dan hasilnya Minimal dilakukan 1 kali dalam satu bulan. Perhatikan pada Notulen Rapat
23 1.4.8. disebarluaskan di tempat kerja. P2K3 yang selama ini sudah berjalan √ List EHS Compliance

24 1.4.9. P2K3 melaporkan kegiatannya secara teratur sesuai dengan Sesuai peraturan Permenaker04/MEN/1987 tiap 3 bulan sekali kegiatan
√ OTP
peraturan perundang-undangan. P2K3 harus dilaporkan ke Dinas setempat.

Sub Total Elemen 1 9 5 0

2.1

Terdapat prosedur terdokumentasi untuk identifikasi potensi Ada dokumen tertulis mengenai prosedur identifikasi potensi bahaya,
27 2.1.1. bahaya, penilaian, dan pengendalian risiko K3. penilaian, dan pengendalian risiko K3. √

Identifikasi potensi bahaya, penilaian, dan pengendalian risiko Ada petugas/personil/tim yang melakukan manajemen risiko di tempat
kerja. Kompetensi dilihat dari trainingnya (bisa sertifikat) Bukti Tim Risk Assessment (SK, MoM), Daftar Hadir,
28 2.1.2. K3 sebagai rencana strategi K3 dilakukan oleh petugas yang
atauwewenangnya (lihat job desc-nya) atau kita lihat hasil kerjanya yaitu √ Sertfikat,
berkompeten. Dokumen Risk Management yang sudah ada. Harus dilihat

Rencana strategi K3 sekurang-kurangya berdasarkan tinjauan Terdapat rencana atau program kegiatan untuk mengendalikan risiko yang
29 2.1.3. awal, identifikasi potensi bahaya, penilaian, pengendalian risiko,
dan peraturan perundang-undangan serta informasi K3 lain baik diidentifikasi di 2.1.1. Perhatikan detil rencana tersebut. Bentuk dokumen √
OTP, (Formulir Identifikasi, bahaya dan pengendalian
resiko)
dari dalam maupun luar perusahaan. dapat berupa program/rencana K3.

Rencana strategi K3 yang telah ditetapkan digunakan untuk


30 2.1.4. mengendalikan risiko K3 dengan menetapkan tujuan dan
sasaran yang dapat diukur dan menjadi prioritas serta
Sebenarnya item ini sama dengan 2.1.2 namun mungkin lebih spesifik detil
rencananya √ OTP
menyediakan sumber daya.

Rencana kerja dan rencana khusus yang berkaitan dengan


31 2.1.5. produk, proses, proyek atau tempat kerja tertentu telah dibuat Bila rencana yang disusun dan diterapkan berasal dari kegiatan manajemen √ OTP
dengan menetapkan tujuan dan sasaran yang dapat diukur, risiko otomatis kriteria ini terpenuhi.
menetapkan waktu pencapaian dan menyediakan sumber daya.

32 2.1.6. Rencana K3 diselaraskan dengan rencana sistem manajemen Dilihat pada detil dari tiap rencana/program K3, apa tujuannya/sasaran,
√ OTP
perusahaan. siapa pelaksananya, adakah fasilitas yang dibutuhkan.

Manual SMK3 meliputi kebijakan, tujuan, rencana, prosedur K3,


33 2.2.1. instruksi kerja, formulir, catatan dan tanggung jawab serta Dokumen berupa manual SMK3 √ Manual K3
wewenang tanggung jawab K3 untuk semua tingkatan dalam
perusahaan.

34 2.2.2. Terdapat manual khusus yang berkaitan dengan produk, proses, Dokumen berupa manual khusus (Misal manual untuk pengelolaan Bahan √ NA
atau tempat kerja tertentu. Kimia, Limbah, Manual untuk Ergonomi, dll)

35 2.2.3. Manual SMK3 mudah didapat oleh semua personil dalam Manual disimpan pada lokasi yang mudah diakses oleh personil
√ Metode pengarsipan, Distribution list
perusahaan sesuai kebutuhan. perusahaan

Terdapat prosedur yang terdokumentasi untuk mengidentifikasi,


memperoleh, memelihara dan memahami peraturan
Adanya prosedur yang dimaksud untuk mengidetifikasi, memperoleh, Belum ada Prosedur Peraturan Perundangan Dokumentasi/Papan Informasi/wawancara
36 2.3.1 perundang-undangan, standar, pedoman teknis, dan memelihara dan memahami peraturan-perturan tentang K3 X dan Persyaratan K3 lainnya
persyaratan lain yang relevan dibidang K3 untuk seluruh tenaga
kerja di perusahaan.
Penanggung jawab untuk memelihara dan mendistribusikan Bentuk catatan K3 ini bisa banyak (laporan kegiatan, tempelan pada papan
37 2.3.2 informasi terbaru mengenai peraturan perundangan, standar, pengumuman,catatan training dll) dan harus disimpan dengan baik √ Dokumentasi/Papan Informasi
pedoman teknis, dan persyaratan lain telah ditetapkan dokumentasinya.

Persyaratan pada peraturan perundang-undangan, standar,


38 2.3.3 pedoman teknis, dan persyaratan lain yang relevan di bidang K3 Bentuknya bisa berupa papan pengumuman, foto-foto, poster, verbal
√ Dokumentasi/Papan Informasi/wawancara
dimasukkan pada prosedur-prosedur dan petunjuk-petunjuk dalam briefing / apel dll
kerja.
Perubahan pada peraturan perundang-undangan, standar,
Bentuk catatan K3 ini bisa banyak (laporan kegiatan, tempelan pada papan
39 2.3.4 pedoman teknis, dan persyaratan lain yang relevan di bidang K3 pengumuman,catatan training dll) dan harus disimpan dengan baik √ Dokumentasi/Papan Informasi
digunakan untuk peninjauan prosedur-prosedur dan petunjuk-
petunjuk kerja. dokumentasinya.

Informasi yang dibutuhkan mengenai kegiatan K3


40 2.3.5 disebarluaskan secara sistematis kepada seluruh tenaga kerja, √
tamu, kontraktor, pelanggan, dan pemasok.

Sub Total Elemen 1 12 1 1

Prosedur yang terdokumentasi mempertimbangkan identifikasi Ada dokumen tertulis berupa prosedur perancangan yang didalamnya ada
41 3.1.1. potensi bahaya, penilaian, dan pengendalian risiko yang identifikasi aspek K3. Lihat detil isi prosedurnya, bagaimana identifikasi √ MOC, Hasil risk assessment
dilakukan pada tahap perancangan dan modifikasi. dilakukan?

Prosedur, instruksi kerja dalam penggunaan produk,


pengoperasian mesin dan peralatan, instalasi, pesawat atau Saat perancangan dilakukan apakah juga telah dibuat WI/prosedur khusus
42 3.1.2. proses serta informasi lainnya yang berkaitan dengan K3 telah untuk produk/sarana/proses yang dirancang atau dirancang ulang. √ WI dalam tahap perancangan
dikembangkan selama perancangan dan/atau modifikasi.

Petugas yang berkompeten melakukan verifikasi bahwa Ada personil yang ditunjuk untuk melaku-kan verifikasi aspek K3
telahdipenuhi dalam rancangan. Personil ini bisa internal (misal Ahli K3)
43 3.1.3. perancangan dan/atau modifikasi memenuhi persyaratan K3
atau eksternal (misal petugas pengawas K3, konsultan atau Perusahaan √ Tim Risk Assessment, MoM, Report verifikasi
yang ditetapkan sebelum penggunaan hasil rancangan.
Jasa K3 yang ditunjuk)
Semua perubahan dan modifikasi perancangan yang
mempunyai implikasi terhadap K3 diidentifikasikan, Lihat pada dokumennya berupa catatan atau notulensi review
44 3.1.4. didokumentasikan, ditinjau ulang dan disetujui oleh petugas perancangan, checklist kesesuaian desain dengan aspek K3, tanda tangan √ Report Verifikasi, Hasil Risk Assessment
pengesahan rancangan oleh petugas di 3.1.3.
yang berwenang sebelum pelaksanaan.

Prosedur yang terdokumentasi harus mampu mengidentifikasi Adanya dokumen berupa prosedur yang dimaksud. Disini kita sebagai
45 3.2.1 bahaya dan menilai risiko K3 bagi tenaga kerja, lingkungan, dan pemasok barang atau jasa tsb. Bentuk dokumennya bisa berupa notulensi
X
Belum ada prosedur manajemen K3 bagi
masyarakat, dimana prosedur tersebut digunakan pada saat rapat review sebelum kontrak jadi, checklist identifikasi aspek K3 dalam rekanan atau kontraktor
memasok barang dan jasa dalam suatu kontrak. kontrak yang telah terisi.

46 3.2.2. Identifikasi bahaya dan penilaian risiko dilakukan pada tinjauan Siapa yang melakukan kegiatan identifikasi aspek K3 yang dibutuhkan saat
kontrak oleh petugas yang berkompeten. memenuhi suatu kontrak? Bisa Personil dari P2K3 atau Safety Dept. √ MoM Tinjauan Ulang Kontrak

47 3.2.3. Kontrak ditinjau ulang untuk menjamin bahwa pemasok dapat Bila 3.2.1 sudah ada dan diterapkan maka kriteria ini tentunya otomatis
√ MoM Tinjauan Ulang Kontrak
memenuhi persyaratan K3 bagi pelanggan. akan di-penuhi. Disini kita sebagai pihak pemasok kepada pelanggankita.

Dokumennya berupa catatan review kontrak / checklist pemenuhan


48 3.2.4. Catatan tinjauan kontrak dipelihara dan didokumentasikan. persyaratan K3 dalam suatu kontrak √ MoM Tinjauan Ulang Kontrak

Sub Total Elemen 1 7 1 0

Dokumen Pelatihan Internal dan External


Status dokumen bisa berupa nomor khusus, wewenang bisa berupa siapa
49 4.1.1. Dokumen K3 mempunyai identifikasi status, wewenang, tanggal Personil yang menyetujui dokumen, terdapat tanggal pengeluaran dan X
meliputi matrix dll belum di paraf GM, Dokumen Prosedur K3
pengeluaran dan tanggal modifikasi. Planning Pelatihan tahun 2014 belum dibuat,
modifikasi dimana terjadi perubahan yang ada tahun 2013

50 4.1.2. Penerima distribusi dokumen tercantum dalam dokumen Ada daftar distribusi penerima dokumen √
Distribusi penerima dokumen prosedur/Distribution
tersebut. list

51 4.1.3. Dokumen K3 edisi terbaru disimpan secara sistematis pada Dokumen disimpan pada lokasi tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya √ Tempat penyimpanan Dokumen prosedur
tempat yang ditentukan.
Dokumen usang masih tercampur dengan
Dokumen usang segera disingkirkan dari penggunaannya Perusahaan harus memastikan bahwa dokumen K3 yang sedang beredar dokumen aktif (contoh SK Penunjukan Tim K3
52 4.1.4. sedangkan dokumen usang yang disimpan untuk keperluan adalah dokumen terbaru/revisi terakhir. Bila di-simpan maka diberi tanda X ada yang tahun 2013 dan ada juga yang terbit Dokumen Prosedur K3 "Obsolet"
tertentu diberi tanda khusus. misalkan "obselete" tahun 2014 dengan nama dokumen yang
sama

53 4.2.1. Terdapat sistem untuk membuat, menyetujui perubahan Ada prosedur untuk melakukan perubahan terhadap suatu dokumen. Bila

Prosedur Pengendalian Dokumen, Form Permintaan
terhadap dokumen K3. pernah berubah tunjukan catatan perubahan tsb. Perubahan Dokumen
Dalam hal terjadi perubahan diberikan alasan terjadinya Pada dokumen yang telah berubah biasanya dilampirkan keterangan
54 4.2.2. perubahan dan tertera dalam dokumen atau lampirannya dan perubahan yang dilakukan, tgl modifikasi dan siapa yang menyetujui √ Prosedur Pengendalian Dokumen
menginformasikan kepada pihak terkait. perubahan tsb.
Terdapat prosedur pengendalian dokumen atau daftar seluruh
dokumen yang mencantumkan status dari setiap dokumen Perusahaan memiliki suatu daftar yang berisi semua judul dokumen K3 Prosedur Pengendalian Dokumen, Master List
55 4.2.3. tersebut, dalam upaya mencegah penggunaan dokumen yang yang dipergunakan termasuk statusnya (misalkan revisi ke berapa) √ Document
usang.
Sub Total Elemen 1 5 2 0

Terdapat prosedur yang terdokumentasi yang dapat menjamin Ada dokumen tertulis mengenai prosedur pembelian barang atau jasa
56 5.1.1 bahwa spesifikasi teknik dan informasi lain yang relevan dengan dimana ada kegiatan pemeriksaan item K3 yang terkait dengan barang atau √ Dokumen prosedur Pengdaan Barang dan Jasa
K3 telah diperiksa sebelum keputusan untuk membeli. jasa yang dibeli.

Spesifikasi pembelian untuk setiap sarana produksi, zat kimia Kriteria ini merupakan aplikasi dari kriteria 5.1.1 dimana perusahaan dapat
57 5.1.2. atau jasa harus dilengkapi spesifikasi yang sesuai dengan menunjukkan contoh catatan purchase order yang memasukkan item K3 √ Periksa Order Pembelian
persyaratan peraturan perundang-undangan dan standar K3. saat pembeliannnya.

Konsultasi dengan tenaga kerja yang kompeten pada saat Kegiatan konsultasi ini dapat disebutkan dalam isi prosedur 5.1.1 atau
58 5.1.3. keputusan pembelian, dilakukan untuk menetapkan persyaratan dapat ditunjukkan bukti berupa notulensi meeting/input dari pihak user √ MoM & Daftar Hadir Sosialisasi
K3 yang dicantumkan dalam spesifikasi pembelian dan kepada pembelian.
diinformasikan kepada tenaga kerja yang menggunakannya.

Kebutuhan pelatihan, pasokan alat pelindung diri dan Kebutuhan pelatihan, APD, dll ini bisa disebutkan dalam prosedur
59 5.1.4. perubahan terhadap prosedur kerja harus dipertimbangkan pembelian atau buktinya berupa catatan purchase order yang telah √ Order Pembelian
sebelum pembelian dan penggunaannya. lengkap item K3-nya.

60 5.1.5 Persyaratan K3 dievaluasi dan menjadi pertimbangan dalam Lihat dalam notulen meeting dan bukti order barang √
seleksi pembelian.

Setiap barang dan jasa yang masuk harus diperiksa sesuai dengan
61 5.2.1. Barang dan jasa yang telah dibeli diperiksa kesesuaiannya spesifikasi yang telah disetujui sebelumnya. Misal dokumen persetujuan √ Form Verifikasi Penerimaan Barang & Jasa
dengan spesifikasi pembelian.
penerimaan barang oleh pihak gudang.

Barang dan jasa yang dipasok pelanggan maksudnya barang/jasa yang


Barang dan jasa yang dipasok pelanggan, sebelum digunakan dipergunakan/diproses di tempat kerja kita untuk kemudian setelah selesai
62 5.3.1 terlebih dahulu diidentifikasi potensi bahaya dan dinilai dikembalikan lagi kepada Pelanggan. Bukti penerapan kegiatan ini bisa √ Hasil risk assessment barang dan jasa
risikonya. Catatan tersebut dipelihara untuk memeriksa dicantumkan dalam prosedur tersendiri atau melakukan kegiatan
prosedur ini Managemen resiko seperti yang dilakukan pada 2.1.1.

Semua produk yang digunakan dalam proses produksi dapat


Buktinya berupa label, penomoran atau tanda pada barang dari pihak
63 5.4.1 diidentifikasi di seluruh tahapan produksi dan instalasi, jika
pelanggan √
terdapat potensi masalah K3.

Terdapat prosedur yang terdokumentasi untuk penelusuran Ada dokumen tertulis mengenai prosedur untuk penelusuran produk yang
64 5.4.2 produk yang telah terjual, jika terdapat potensi masalah K3 di
telah terjual, jika terdapat potensi masalah K3 di dalam penggunaannya √ No. Seri, No ID, tanda pada barang
dalam penggunaannya.
Sub Total Elemen 1 9 0 0
Perusahaan telah menunjuk personil untuk melakukan risk assessment.
Petugas yang kompeten telah mengidentifikasi bahaya, menilai Bukti penerapan bisa dilihat dari laporan Risk Assessment yang telah Penunjukan Tim Risk Assessment dari Manajemen,
65 6.1.1. dan mengendalikan risiko yang timbul dari suatu proses kerja. dilakukan. Kompetensi Petugas ini dilihat dari sertifikat atau catatan √ Bukti training,
pelatihan, jobdesc atau wewenangnya atau track

Penerapannya sama dengan 6.1.1, coba dilihat pada laporan risk


66 6.1.2. Apabila upaya pengendalian risiko diperlukan, maka upaya
tersebut ditetapkan melalui tingkat pengendalian. assessment nya terutama pada kolom bentuk pengendalian risiko yang √ Laporan Risk Assessment
diusulkannya.

Terdapat prosedur atau petunjuk kerja yang terdokumentasi


untuk mengendalikan risiko yang teridentifikasi dan dibuat atas Ada dokumen tertulis prosedur/WI di tempat kerja. Pada prosedur / WI
lihat siapa personil yang membuat, personil yang menyetujui dan masukan Belum ada prosedur analisa keselamatan Ijin pekerjaan khusus (ketinggian, panas, dll), Intruksi
67 6.1.3. dasar masukan dari personil yang kompeten serta tenaga kerja bisa dilihat dari notulensi rapat yang membahas perubahan prosedur / WI X kerja Kerja
yang terkait dan disahkan oleh orang yang berwenang di tersebut.
perusahaan.

Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, standar Bila ada perubahan terhadap prosedur/WI maka perubahan tersebut
68 6.1.4. serta pedoman teknis yang relevan diperhatikan pada saat
mengembangkan atau melakukan modifikasi atau petunjuk
mengacu pada peraturan, standar atau ketentuan lainnya yang terkait.
Biasanya pada dokumen prosedur/WI dapat dicantumkan section √ Intruksi Kerja pekerjaan khusus
kerja. standar/acuan/peraturan yg diacu.

Ada dokumen tertulis prosedur/WI di tempat kerja. Untuk ijin kerja


69 6.1.5. Terdapat sistem izin kerja untuk tugas berisiko tinggi. misalnya hot work permit dll tergantung dari iproses yang ada ditempat √ Referensi pada dokumen Intruksi Kerja
kerja

70 6.1.6. Alat pelindung diri disediakan sesuai kebutuhan dan digunakan Lihat penerapannya di lapangan, apakah APD dipakai? APD dipakai dengan
X Belum ada Prosedur tentang APD Pemakaian dan perawatan APD (Dokumentasi/photo)
secara benar serta selalu dipelihara dalam kondisi layak pakai. benar ? Bagaimana kondisinya? Ambil sampel saja.

Alat pelindung diri yang digunakan dipastikan telah dinyatakan Kesesuaian APD dengan standar/Per-UU dilihat pada spesifikasi teknis dari APD sesuai standard SNI, BS, ISO dll
71 6.1.7. layak pakai sesuai dengan standar dan/atau peraturan pihak Supplier. Mereka mengacu ke standart mana? Atau mungkin lihat √ (Dokumentasi/photo)
perundang-undangan yang berlaku. sertifikasi produk misal SNI, BS, ISO dll dari APD tersebut.

72 6.1.8. Upaya pengendalian risiko dievaluasi secara berkala apabila


terjadi ketidaksesuaian atau perubahan pada proses kerja.
Sama dengan 6.1.1 dimana ada review terhadap suatu hasil risk
assessment. Lihat pada laporannya. √
Laporan Risk Assessment, MoM review Risk
Assessment

Ada kegiatan pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan di tempat


Dilakukan pengawasan untuk menjamin bahwa setiap pekerjaan kerja. Biasanya menjadi tanggung jawab Supervisor atau yang setingkat.
73 6.2.1. dilaksanakan dengan aman dan mengikuti prosedur dan
Lihat pada uraian tanggung jawabnya. Bukti dokumen bisa berupa √ Log Inspeksi Harian/Laporan Inspeksi K3
petunjuk kerja yang telah ditentukan. catatan / Log inspeksi harian.

74 6.2.2 Setiap orang diawasi sesuai dengan tingkat kemampuan dan Lihat kembali pada uraian tanggung jawab pada 6.2.1 atau adanya kegiatan
√ Log Inspeksi Harian/Laporan Inspeksi K3/Laporan OJT
tingkat risiko tugas. pemantauan bagi Karyawan baru atau program on the job training.

75 6.2.3. Pengawas/penyelia ikut serta dalam identifikasi bahaya dan Idem dengan 6.2.1, lihat pada job desc-nya. Bukti penerapan berupa
√ Log Inspeksi Harian (PIC)
membuat upaya pengendalian. laporan inspeksi/laporan sumber bahaya atau lainnya.

Pengawas/penyelia diikutsertakan dalam melakukan Pengawas terlibat dalam kegiatan pelaporan dan penyelidikan kecelakaan
76 6.2.4. penyelidikan dan pembuatan laporan terhadap terjadinya
kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta wajib menyerahkan
dan penyakit akibat kerja. Lihat pada prosedur pelaporan dan penyelidikan
kecelakaan kerja (elemen 8) dan item pada 6.2.1 (uraian jobdesc). Lihat √ Dokumen Prosedur
laporan dan saran-saran kepada pengusaha atau pengurus. juga pada dokumen pelaporan dan hasil

Proses konsultasi disini bisa berupa keterlibatan pengawas dalam rapat


77 6.2.5. Pengawas/penyelia ikut serta dalam proses konsultasi. yang membahas masalah-masalah K3 dalam area pengawasannya. √ MoM, Daftar Hadir

Persyaratan tugas tertentu termasuk persyaratan kesehatan Perusahaan menetapkan syarat kesehatan dalam penerimaan pegawai. Dokumen Prosedur Penerimaan Karyawan, Data
78 6.3.1. diidentifikasi dan dipakai untuk menyeleksi dan menempatkan Lihat pada prosedur penerimaan pegawai dan data data aktifitas √ pemeriksaan awal karyawan
tenaga kerja. pemeriksaan kesehatan Karyawan selama ini.

Penugasan pekerjaan harus berdasarkan kemampuan dan


79 6.3.2. keterampilan serta kewenangan yang dimiliki. Idem dengan 6.3.1 √ Dokumen Prosedur Penerimaan Karyawan
Pengusaha atau pengurus melakukan penilaian risiko lingkungan Adanya dokumen atau daftar daerah-daerah di tempat kerja yang Tidak ada prosedur Pembatasan Area Dokumen Prosedur Pembatasan area berbahaya/list
80 6.4.1. kerja untuk mengetahui daerah-daerah yang memerlukan
memerlukan ijin masuk. Atau cek langsung ke lapangan X Berbahaya area berbahaya/signage restricted area
pembatasan izin masuk.
Signage/Rambu K3 di ruang diesel pompa air
Terdapat pengendalian atas daerah/tempat dengan Pada daerah-daerah tsb dilakukan pengendalian yang dapat berupa ijin tidak ada. Peringatan tentang APD yang ahrus
81 6.4.2. pembatasan izin masuk. tertulis, penguncian, rambu2 dll. X digunakan saat memasuki ruang tersebut Ijin tertulis, Rambu/signage dll
juga tidak ada

Tersedianya fasilitas dan layanan di tempat kerja sesuai dengan Fasilitas disini yaitu kamar mandi, wastafel, loker/ruang ganti, musholla,
82 6.4.3. standar dan pedoman teknis. ruang makan, kantin,dll. Layanan yaitu penyediaan air minum bersih, √ Observasi dan Dokumentasi Fasilitas-2 pendukung
layanan makan, dll.

Rambu-rambu K3 harus dipasang sesuai dengan standar dan Rambu K3 (safety sign, warning sign, poster,dll) dan tanda pintu dipasang
83 6.4.4. pedoman teknis. sesuai standar yang diacu Perusahaan. Yang penting rambu tersebut masih √ Standardisasi Signage K3
dalam kondisi baik, terlihat dan dimengerti oleh Pekerja.

Penjadualan pemeriksaan dan pemeliharaan sarana produksi


84 6.5.1. serta peralatan mencakup verifikasi alat-alat pengaman serta Perusahaan mempunyai dokumen berupa jadwal pemeliharaan sarana
X tdk ada check list kebersihan Jadwal pemeliharaan peralatan
persyaratan yang ditetapkan oleh peraturan perundang- produksi yang dipergunakan di tempat kerja.
undangan, standar dan pedoman teknis yang relevan.

Semua catatan yang memuat data secara rinci dari kegiatan


pemeriksaan, pemeliharaan, perbaikan dan perubahan yang
85 6.5.2. dilakukan atas sarana dan peralatan produksi harus disimpan Perusahaan menyimpan catatan-catatan pemeliharaan yang dilakukan. X tdk ada buku catatan pemeliharaan Catatan pemeliharaan peralatan
dan dipelihara.

Sarana dan peralatan produksi memiliki sertifikat yang masih Perusahaan memiliki sertifikat sarana produksi yang masih berlaku.
Beberapa sarana produksi tsb antara lain bejana tekan (Permenaker
86 6.5.3. berlaku sesuai dengan persyaratan peraturan perundang- 01/MEN/1082), pesawat angkat dan angkut (Permanker 05/MEN/1985), √ Sertifikat Forklift, Genset, Penyalur Petir dll.
undangan dan standar.
Lift (Permenaker 03/MEN/1999), Pesawat Uap (Peraturan Uap

Pemeriksaan, pemeliharaan, perawatan, perbaikan dan setiap Lihat kompetensi personil yang melakukan kegiatan perawatan sarana
87 6.5.4. perubahan harus dilakukan petugas yang kompeten dan produksi tsb. (sertifikat, lisensi, pengalamannya) √ Sertifikasi Tehnisi Listrik
berwenang.

Terdapat prosedur untuk menjamin bahwa Jika terjadi


perubahan terhadap sarana dan peralatan produksi, perubahan Idem dengan 6.5.3. Untuk detilnya dapat dilihat pada isi peraturan
88 6.5.5. tersebut harus sesuai dengan persyaratan peraturan perundangannya. Atau tanyakan apakah pernah ada perubahan yang √ Catatan Perubahan yang pernah dilakukan
perundang-undangan, standar dan pedoman teknis yang dilakukan?
relevan.

Terdapat prosedur permintaan pemeliharaan sarana dan Ada prosedur (tertulis lebih baik) mengenai kegiatan pemeliharaan sarana
89 6.5.6. peralatan produksi dengan kondisi K3 yang tidak memenuhi produksi. Contoh dokumen misalnya Work Order Form. √ Work Order Form
persyaratan dan perlu segera diperbaiki.

Penandaan pada mesin/sarana produksi yang sedang diperbaiki atau rusak


90 6.5.7. Terdapat sistem untuk penandaan bagi peralatan yang sudah
tidak aman lagi untuk digunakan atau sudah tidak digunakan. ini dapat dituangkan dalam prosedur pemeliharaan atau prosedur Lock Out √ Dokumen Prosedur LOTO
dan Tag Out (LOTO).

Apabila diperlukan dilakukan penerapan sistem penguncian


Terdapat mekanisme penguncian (lihat bentuk/sistem penguncian yang
91 6.5.8. pengoperasian (lock out system) untuk mencegah agar sarana
digunakan) √ Dokumen Prosedur LOTO
produksi tidak dihidupkan sebelum saatnya.

Terdapat prosedur yang dapat menjamin keselamatan dan


Ada prosedur untuk menjamin sarana yang diperbaiki sudah aman untuk
92 6.5.9. kesehatan tenaga kerja atau orang lain yang berada didekat digunakan kembali. Biasanya dalam bentuk suatu dokumen pengesahan √ Dokumen Prosedur LOTO
sarana dan peralatan produksi pada saat proses pemeriksaan,
pemeliharaan, perbaikan dan perubahan. pengoperasian sarana produksi. Atau bagian dari prosedur LOTO.
Terdapat penanggung jawab untuk menyetujui bahwa sarana
Lihat pada dokumen pengesahan pengoperasian sarana produksi. Atau
93 6.5.10 dan peralatan produksi telah aman digunakan setelah proses bagian dari prosedur LOTO, telah disyahkan oleh petugas yang berwenang. √
pemeliharaan, perawatan, perbaikan atau perubahan.

Apabila perusahaan dikontrak untuk menyediakan pelayanan


94 6.6.1. yang tunduk pada standar dan peraturan perundang-undangan √ Prosedur SMK3, EHS Compliance, Implementasi SMK3
mengenai K3, maka perlu disusun prosedur untuk menjamin
bahwa pelayanan memenuhi persyaratan. Pelayanan atau jasa disini termasuk dalam PJK3 (perusahaan jasa K3)
sesuai dengan Permenaker 04/MEN/1995 yang meliputi jasa konsultan K3,
jasa pabrikasi ,pemeliharaan, reparasi dan instalasi teknik K3, jasa
Apabila perusahaan diberi pelayanan melalui kontrak, dan kesehatan kerja, jasa Audit K3 dan jasa pembinaa
pelayanan tunduk pada standar dan peraturan perundang- Prosedur Kontrak Kerja dengan Vendor(Contractor
95 6.6.2. undangan K3, maka perlu disusun prosedur untuk menjamin √ safety management), prosedur Pengadaan Barang
bahwa pelayanan memenuhi persyaratan. dan Jasa

Keadaan darurat yang potensial di dalam dan/atau di luar Perusahaan telah mengidentifikasi keadaan darurat yg mungkin terjadi
96 6.7.1. tempat kerja telah diidentifikasi dan prosedur keadaan darurat
telah didokumentasikan dan diinformasikan agar diketahui oleh (fire, spill, ledakan, banjir, huru hara,dll). Hal ini dibuktikan dengan adanya √ Dokumen Prosedur Rencana Tanggap Darurat
seluruh orang yang ada di tempat kerja. dokumen tertulis berupa prosedur keadaan darurat perusahaan.
Prosedur tsb harus dilakukan simulasi untuk mengetahui sesuai atau efektif
Penyediaan alat/sarana dan prosedur keadaan darurat diterapkan. Simulasi paling tidak bisa dilakukan 1 x dalam setahun. Lihat Di Pos Satpam belum tersedia alat
97 6.7.2. berdasarkan hasil identifikasi dan diuji serta ditinjau secara rutin catatan laporan & evaluasi simulasi ini dan dievaluasi oleh petugas yang X komunikasi keadaan darurat
ERP Drill
oleh petugas yang berkompeten dan berwenang. kompeten (bisa bagian K3 atau pihak luar misal kerja sama dengan Dinas
Kebakaran)
Perusahaan telah membuat instruksi keadaan darurat dan telah
98 6.7.3. Tenaga kerja mendapat instruksi dan pelatihan mengenai diinformasikan kepada seluruh karyawan. Lihat catatan atau daftar hadir √ Daftar Hadir sosialisasi ERP Drill
prosedur keadaan darurat yang sesuai dengan tingkat risiko. latihan/sosialisasi instruksi tsb.

Petugas penanganan keadaan darurat ditetapkan dan diberikan Khusus petugas darurat telah diberi pelatihan spesifik darurat. Dokumen MoM, Daftar Hadir pelatihan, sertifikat training Tim
99 6.7.4. pelatihan khusus serta diinformasikan kepada seluruh orang berupa daftar hadir atau sertifikat pelatihan. Untuk tim kebakaran dapat √ Kebakaran
yang ada di tempat kerja. mengacu ke Kepmenaker 186/MEN/1999.

Instruksi/prosedur keadaan darurat dan hubungan keadaan Jelas. Verifikasi dilakukan dng melihat kondisi di lapangan, apakah instruksi
100 6.7.5. darurat diperlihatkan secara jelas dan menyolok serta diketahui tsb jelas, terlihat dan semua tenaga kerja memahaminya. √ Intruksi Tanggap Darurat
oleh seluruh tenaga kerja di perusahaan.
Peralatan, dan sistem tanda bahaya keadaan darurat catatan inspeksi, pengujian dan sertifikat hasil
101 6.7.6. disediakan, diperiksa, diuji dan dipelihara secara berkala sesuai Lihat pada catatan-catatan inspeksi, pengujian dan sertifikat hasil √ pengujian, dan laporan maintenance peralatan tanda
dengan peraturan perundang-undangan, standar dan pedoman pengujian, dan laporan maintenancenya. bahaya
teknis yang relevan.
Jenis, jumlah, penempatan dan kemudahan untuk mendapatkan
alat keadaan darurat telah sesuai dengan peraturan perundang- Posisi alat darurat (APAR, Hidran, Spill Kit, Shower, kotak P3K,dll) jelas
102 6.7.7. undangan atau standar dan dinilai oleh petugas yang dilihat, tidak terhalang dan bertanda jelas oleh Karyawan. √ Posisi APAR, Kotak P3K, Shower, Spill Kit)
berkompeten dan berwenang.

Perusahaan telah mengevaluasi alat P3K dan menjamin bahwa Ada kegiatan pengecekan terhadap kondisi isi dari kotak P3K, biasanya Checklist kelengkapan Obat, Jumlah Pemakaian,
103 6.8.1. sistem P3K yang ada memenuhi peraturan perundang- berupa checklist tentang kelengkapan obat, jumlah pemakaian, √ penggantian
undangan, standar dan pedoman teknis.. penggantian dll.
Ada petugas P3K yang ditunjuk. Petugas ini bisa dari karyawan atau orang
Petugas P3K telah dilatih dan ditunjuk sesuai dengan peraturan medis diklinik yang ditunjuk sebagai petugas P3K. Pelatihan P3K bagi
104 6.8.2. perundangan-undangan. petugas yang ditunjuk sesuai dengan Permenaker 03/MEN/1982 tentang √ Sertifikasi petugas P3K
pelayanan kesehatan TK.

Prosedur untuk pemulihan kondisi tenaga kerja maupun sarana


105 6.9.1 dan peralatan produksi yang mengalami kerusakan telah Ada dokumen tertulis mengenai prosedur pemulihan keadaan darurat. √
ditetapkan dan dapat diterapkan sesegera mungkin setelah
terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

Sub Total Elemen 1 34 7 0


Ada jadwal reguler kegiatan inspeksi ini. Bisa dilihat pada tabel jadwal atau
106 7.1.1 Pemeriksaan/inspeksi terhadap tempat kerja dan cara kerja prosedur inspeksi atau dari hasil laporan inspeksi yang telahdilakukan √ Skedul Inspeksi , Laporan Inspeksi
dilaksanakan secara teratur. beberapa waktu sebelumnya.
Bukan berarti semua inspeksi harus selalu dilakukan oleh wakil pengurus
Pemeriksaan/inspeksi dilaksanakan oleh petugas yang dan wakil karyawan tetapi pihak manajemen atau yang mewakilinya juga Ada keterlibatan beberapa pengurus P2K3 ( lihat
107 7.1.2 berkompeten dan berwenang yang telah memperoleh pelatihan dilibatkan dalam inspeksi. Bentuknya dapat berupa inspeksi dari √ pada PIC ) , bukti laporan hasil Risk assessment
mengenai identifikasi bahaya.
manajemen/P2K3.

108 7.1.3 Pemeriksaan/inspeksi mencari masukan dari tenaga kerja yang


melakukan tugas di tempat yang diperiksa.
Keterlibatannya bisa dalam bentuk tanda tangan Petugas / yg mewakili di
lapangan dalam laporan. √ Laporan Inspeksi

109 7.1.4 Daftar periksa (check list) tempat kerja telah disusun untuk Dokumen berupa formulir atau checklist inspeksi √ Laporan Inspeksi
digunakan pada saat pemeriksaan/inspeksi.
Laporan pemeriksaan/inspeksi berisi rekomendasi untuk
110 7.1.5 tindakan perbaikan dan diajukan kepada pengurus dan P2K3 Lihat cc laporan inspeksi. √ Laporan Inspeksi ( lihat CC)
sesuai dengan kebutuhan.
Pengusaha atau pengurus telah menetapkan penanggung jawab
111 7.1.6 untuk pelaksanaan tindakan perbaikan dari hasil laporan Lihat pada laporan hasil inspeksi tentang PIC nya dan jobdisc pekerja. √ Laporan Inspeksi ( Follow Up )
pemeriksaan/inspeksi.
Ada prosedur pemantauan terhadap temuan-temuan inspeksi, lihat pada
112 7.1.7 Tindakan perbaikan dari hasil laporan pemeriksaan/inspeksi
dipantau untuk menentukan efektifitasnya. prosedur inspeksi atau lihat pada laporan apakah ada pernyataan status √
temuan inspeksi sudah selesai atau inprogress.

Pemantauan/pengukuran lingkungan kerja dilaksanakan secara Adanya dokumentasi/laporan hasil pemantauan lingkungan kerja. Interval
113 7.2.1. teratur dan hasilnya didokumentasikan, dipelihara dan waktu pelaksanaannya disesuaikan dengan ketentuan / standar yang X Pencahayaan belum dilakukan pengujian Skedul pemantauan lingkungan
digunakan untuk penilaian dan pengendalian risiko. berlaku.

Lihat pada Kepmenaker 61/MEN/1999 tentang Nilai Ambang Batas Faktor


114 7.2.2. Pemantauan/pengukuran lingkungan kerja meliputi faktor fisik, Fisika (kebisingan, suhu kerja, getaran, gelombang mikro dan radiasi X Pencahayaan belum dilakukan pengujian Hasil Pemantauan lingkungan
kimia, biologi, ergonomi dan psikologi. ultraviolet). Lihat pada Kepmenaker 187/MEN/1999 tentang pengendalian
bahan kimia berbahaya ditempat kerja. Faktor bio

Pemantauan/pengukuran lingkungan kerja dilakukan oleh


115 7.2.3 petugas atau pihak yang berkompeten dan berwenang dari Lihat pada laporan hasil pemeriksaan lingkungan kerja. √
dalam dan/atau luar perusahaan.

Terdapat prosedur yang terdokumentasi mengenai identifikasi, Ada prosedur tertulis mengenai hal tersebut. Alat ukur disini misalnya
noisemeter (kebisingan), luxmeter (pencahayaan), gas detector (gas-gas Dokumen Prosedure Kalibrasi Peralatan K3 ( Bila
116 7.3.1. kalibrasi, pemeliharaan dan penyimpanan untuk alat kimia),dll. Bila alat-alat disediakan dari pihak luar maka mereka / Supplier / √ Internal MPS)
pemeriksaan, ukur dan uji mengenai K3. Kontraktor harus dapat menunjukkan
Alat dipelihara dan dikalibrasi oleh petugas atau pihak yang
Bukti / sertifikasi petugas yang melakukan
117 7.3.2. berkompeten dan berwenang dari dalam dan/atau luar Jelas. Lihat kualifikasi petugas yang melakukan kalibrasi alat tersebut. √ pemeliharaan peralatan
perusahaan.

Dilakukan pemantauan kesehatan tenaga kerja yang bekerja Ada kegiatan serta dokumentasi mengenai kegiatan pemantauan
kesehatan tenaga kerja. Terutama pemeriksaan kesehatan khusus seperti Belum ada prosedur Pelaporan dan Diagnosa Dokumen Prosedure pemeriksaan kesehatan kerja
118 7.4.1. pada tempat kerja yang mengandung potensi bahaya tinggi misalnya pengecekan darah untuk melihat kontaminasi bahan kimia, X Penyakit Akibat Kerja ( awal , berkala , khusus )
sesuai dengan peraturan perundang-undangan. audiometri untuk kebisingan, rontgen untuk penyakit saluran

Pengusaha atau pengurus telah melaksanakan identifikasi


keadaan dimana pemeriksaan kesehatan tenaga kerja perlu Hasil identifikasi dalam bentuk daftar program pemeriksaan kesehatan Pemeriksaan Kesehatan Berkala baru akan
119 7.4.2. dilakukan dan telah melaksanakan sistem untuk membantu karyawan yang dilakukan dan tata cara atau prosedur untuk pemeriksaan X dilaksanakan bulan September Program Skedul Pemeriksaan kesehatan kerja
pemeriksaan ini. kesehatan tenaga kerja ini.

Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja dilakukan oleh dokter


Dokter perusahaan yang sesuai dengan Permenaker 01/MEN/1976 tentang Pemeriksaan Kesehatan Berkala baru akan
120 7.4.3. pemeriksa yang ditunjuk sesuai peraturan perundang- kewajiban latihan Hyperkes bagi Dokter Perusahaan. X dilaksanakan bulan September Sertifikasi Hiperkes Dokter & Paramedis
undangan.

121 7.4.4. Perusahaan menyediakan pelayanan kesehatan kerja sesuai


peraturan perundang-undangan.
Detil pelayanan kesehatan yang diberikan mengacu pada Permenaker
03/MEN/1982 tentang pelayanan kesehatan TK X
Pemeriksaan Kesehatan Berkala baru akan
dilaksanakan bulan September
Ijin Penyelengaraan pelayanan kesehatan kerja dari
Disnaker
122 7.4.5. Catatan mengenai pemantauan kesehatan tenaga kerja dibuat Jelas. X
Pemeriksaan Kesehatan Berkala baru akan Bukti hasil pemeriksaan kesehatan kerja ( awal ,
sesuai dengan peraturan perundang-undangan. dilaksanakan bulan September berkala , khusus )
Sub Total Elemen 1 10 7 0

Perusahaan mempunyai prosedur pelaporan sumber bahaya dan tenaga


123 8.1.1. Terdapat prosedur pelaporan bahaya yang berhubungan kerja tahu cara pelaporan tersebut. Dokumen berupa prosedur pelaporan, √
Prosedur pelaporan sumber bahaya, dan Interview
dengan K3 dan prosedur ini diketahui oleh tenaga kerja. formulir pelaporan bahaya/ketidaksesuaian. ke pekerja

Terdapat prosedur terdokumentasi yang menjamin bahwa Dokumen berupa prosedur tata cara pelaporan kecelakaan kerja dan
semua kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja, kebakaran atau penyakit akibat kerja. Dan ada dokumen pelaporan kecelakaan dan atau
penyakit akibat verja kepada pihak Disnaker setempat atau dalam laporan
124 8.2.1. peledakan serta kejadian berbahaya lainnya di tempat kerja
triwulan P2K3 perusahaan ke Disnaker. Ketentuan ini diatur dalam √ Prosedur Pelaporan Insiden dan prosedur Investigasi
dicatat dan dilaporkan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan. Kepmenaker No. 03/MEN/1998 tentang Tata Cara Pelaporan dan
Pemeriksaan Kecelakaan kerja

125 8.3.1. Tempat kerja/perusahaan mempunyai prosedur pemeriksaan Dokumennya sama dengan 8.2.1 dimana bisa dijadikan satu prosedur yaitu
√ Prosedur Pelaporan Insiden dan prosedur Investigasi
dan pengkajian kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. pelaporan dan penyelidikannya.

Pemeriksaan dan pengkajian kecelakaan kerja dilakukan oleh Perusahaan telah menetapkan personil perusahaan yang akan melakukan
126 8.3.2. petugas atau Ahli K3 yang ditunjuk sesuai peraturan perundang- penyelidikan. Kompetensinya bisa dilihat pada pelatihan atau sertifikat √ Penetapan Tim Investigasi
undangan atau pihak lain yang berkompeten dan berwenang. pelatihan yang telah dimilikinya.

Laporan pemeriksaan dan pengkajian berisi tentang sebab dan Lihat dan cek pada dokumen laporan kecelakaan selama ini, apakah sudah
127 8.3.3. akibat serta rekomendasi/saran dan jadwal waktu pelaksanaan tertera saran dan jadwal perbaikannya. √ Laporan Insiden, kronologis accident report
usaha perbaikan.

Penanggung jawab untuk melaksanakan tindakan perbaikan Lihat pada dokumen laporan kecelakaan siapa penanggung jawab tindakan
128 8.3.4. atas laporan pemeriksaan dan pengkajian telah ditetapkan. perbaikan tsb? Apakah beliau sudah diinformasikan mengenai tanggung √ Laporan Insiden, kronologis accident report
jawabnya ini ?

Verifikasi dilakukan dengan melihat proses saat penyelidikan dilakukan.


Tindakan perbaikan diinformasikan kepada tenaga kerja yang Apakah melibatkan tenaga kerja saat mengumpulkan informasi atau saat
129 8.3.5. bekerja di tempat terjadinya kecelakaan. mendiskusikan tindakan perbaikan yang akan dilakukan? Cross check √ Interview ke Tim Investigasi dan Pekerja
dengan Pekerja yang terkait Atau sertakan tanda tangan pekerja

Perusahaan melakukan verifikasi terhadap tindakan perbaikan yang


130 8.3.6. Pelaksanaan tindakan perbaikan dipantau, didokumentasikan diusulkan dalam laporan kecelakaan. Bentuknya dapat berupa status √ MoM P2K3, Laporan insiden (status)
dan diinformasikan ke seluruh tenaga kerja. laporan (closed) atau paraf pada tindakan perbaikan yang selesai.

Terdapat prosedur untuk menangani masalah keselamatan dan Ada prosedur penyampaian masalah-masalah K3 di tempat kerja. Masalah
131 8.4.1. kesehatan yang timbul dan sesuai dengan peraturan ini bisa berupa hal-hal seperti; lingkungan kerja yang kurang nyaman dan √ Prosedur pelaporan sumber bahaya
perundang-undangan yang berlaku. aman, cara kerja, kesehatan dalam bekerja, atau keluhan keluhan lainnya.

Sub Total Elemen 1 9 0 0

Prosedur yang dimaksud yaitu prosedur manajemen risiko seperti pada


Terdapat prosedur untuk mengidentifikasi potensi bahaya dan
2.11 dan 6.1.1 tetapi kriteria ini lebih fokus pada kegiatan penanganan Prosedur Identifikasi bahaya dan Pengendalian
132 9.1.1. menilai risiko yang berhubungan dengan penanganan secara
bahan secara manual dan mekanis. Bukti penerapan lihat hasil laporan risk √ resiko, laporan risk assessment
manual dan mekanis.
assessment pada kegiatan yang dimaksud ini

133 9.1.2. Identifikasi bahaya dan penilaian risiko dilaksanakan oleh


petugas yang berkompeten dan berwenang. Verifikasi petugas yang melakukan risk assessment ini. √ Interview dengan Tim Risk Assessment

Pengusaha atau pengurus menerapkan dan meninjau cara Verifikasi ke lapangan apakah rekomendasi tindakan pengendalian risiko
134 9.1.3. pengendalian risiko yang berhubungan dengan penanganan dari laporan risk assessment diterapkan di tempat kerja. √ Verifikasi implementasi rekomendasi risk assessment
secara manual atau mekanis.
Terdapat prosedur untuk penanganan bahan meliputi metode Ada prosedur / dokumen untuk penanganan terhadap kemungkinan
135 9.1.4. pencegahan terhadap kerusakan, tumpahan dan/atau kerusakan, tumpahan dan kebocoran √ Prosedur Penanganan Material
kebocoran.
Terdapat prosedur yang menjamin bahwa bahan disimpan dan
136 9.2.1. dipindahkan dengan cara yang aman sesuai dengan peraturan √ Prosedur Penanganan Material
perundang-undangan.
Semua kriteria ini dapat ditunjukkan dengan suatu prosedur mengenai
penanganan bahan agar teratur dan rapi dalam penyimpanan
Terdapat prosedur yang menjelaskan persyaratan pengendalian (housekeeping), bahan dalam kondisi siap pakai serta bila tidak dipakai
137 9.2.2.
bahan yang dapat rusak atau kadaluarsa. akan dibuang dengan cara yang aman bagi lingkungan.
√ Prosedur Penanganan Material

Terdapat prosedur yang menjamin bahwa bahan dibuang


138 9.2.3. dengan cara yang aman sesuai dengan peraturan perundang- √ Prosedur Penanganan Material
undangan.
Perusahaan telah mendokumentasikan dan menerapkan
prosedur mengenai penyimpanan, penanganan dan Ada dokumen tertulis mengenai kegiatan-kegiatan tersebut untuk bahan
berbahaya. Bisa berupa prosedur atau instruksi kerja terkait dengan Dokumentasi penyimpanan, penanganan dan
139 9.3.1. pemindahan BKB sesuai dengan persyaratan peraturan penggunaan bahan kimia tsb. Peraturan yg mengatur tentang B3 yaitu PP √ pemindahan bahan berbahaya
perundang-undangan, standar dan pedoman teknis yang
relevan. no. 74 th. 2001 tentang pengendalian bahan kimia

Terdapat Lembar Data Keselamatan BKB (Material Safety Data Lembar data ini dikenal juga dengan nama MSDS(material Safety Data
140 9.3.2. Sheets) meliputi keterangan mengenai keselamatan bahan Sheet). Seharusnya tempat kerja mempunyainya dan bisa didapatkan dari
√ MSDS telah ada pada bahan berbahaya
sebagaimana diatur pada peraturan perundang-undangan dan pihak suplier bahan kimia. (Dipersyaratkan pada elemen 5 dalam
dengan mudah dapat diperoleh. pembelian bahan).

141 9.3.3. Terdapat sistem untuk mengidentifikasi dan pemberian label Ada pelabelan pada wadah bahan kimia. Yang penting label ini diketahui
√ Labeling B3
secara jelas pada bahan kimia berbahaya. oleh para user bahan kimia maksudnya.

Rambu peringatan ini menjelaskan bahaya dari bahan kimia yang ada
142 9.3.4. Rambu peringatan bahaya terpasang sesuai dengan persyaratan ditempat kerja. Misalnya: rambu sifat bahan tsb, rambu peringatan seperti √ Signage B3
peraturan perundang-undangan dan/atau standar yang relevan. larangan merokok, nyala api,dll.

Pihak user telah mendapatkan pelatihan mengenai bahaya bahan kimia


143 9.3.5. Penanganan BKB dilakukan oleh petugas yang berkompeten dan serta tata cara pemakaian yang aman dari bahan tersebut. Lihat pada √
Dokumentasi penyimpanan, penanganan dan
berwenang. catatan pelatihan atau sertifikat pelatihan. pemindahan bahan berbahaya

Sub Total Elemen 1 12 0 0

Pengusaha atau pengurus telah mendokumentasikan dan Perusahaan telah menetapkan prosedur yang mengatur pengelolaan
144 10.1.1 menerapkan prosedur pelaksanaan identifikasi, pengumpulan, terhadap catatan-2 K3 tersebut. Bisa dalam satu prosedur pengelolaan
√ Prosedur Pengendalian Dokumen
pengarsipan, pemeliharaan, penyimpanan dan penggantian dokumen K3. Catatan K3 ini berupa formulir K3 yang sudah terisi misal
catatan K3. form kecelakaan, inspeksi, NCR audit, dll.

145 10.1.2 Peraturan perundang-undangan, standar dan pedoman teknis Idem dengan penjelasan 10.1.1 √ Prosedur Pengumpulan dan Penggunaan Data
K3 yang relevan dipelihara pada tempat yang mudah didapat.

Pada prosedur Pengumpulan dan Penggunaan data


ada pernyataan "Untuk dokumen atau catatan yang
bersifat rahasia (hanya untuk kalangan tertentu)
146 10.1.3 Terdapat prosedur yang menentukan persyaratan untuk Idem dengan penjelasan 10.1.1. Misal kerahasiaan catatan medis

diberikan tanda/kode “RAHASIA MILIK PT...
menjaga kerahasiaan catatan. seseorang. DILARANG MEMPERBANYAK DAN
MENYEBARLUASKAN TANPA IJIN TERTULIS DARI
PT....” Bisa dicetak dengan bebas kecuali jika tertulis
‘CONTROLLED COPY’ pada halaman depan dokumen

Catatan kompensasi kecelakaan dan rehabilitasi kesehatan


147 10.1.4 tenaga kerja dipelihara. Jelas √ MoM, hasil audit, medical record

Data-data K3 perusahaan dapat berupa; data-data kecelakaan kerja,


laporan penyakit kerja, data % hasil inspeksi, data pencapaian kinerja - Prosedur Konsultasi & Komunikasi ,
- Data-data audit SMK3, inspeksi K3, pemeriksaan
148 10.2.1 Data K3 yang terbaru dikumpulkan dan dianalisa. program K3, data pemantauan lingkungan kerja (misal : kebisingan, NAB √ lingkungan kerja (pencahayaan, kebisingan, dll),
dll) yang mana kesemua data itu dianalisa. Analisa bisa dalam bentuk MoM manegement review, dll
Tabel, matrik atau grafik
MoM rapat P2K3, hasil inspeksi K3, bukti
149 10.2.2 Laporan rutin kinerja K3 dibuat dan disebarluaskan di dalam Laporan rutin K3 misalnya; laporan rapat P2K3, laporan inspeksi, laporan
√ sosialisasinya (daftar hadir, materi yang
tempat kerja. hasil training, laporan audit, dll. disosialisasikan, dll).
Sub Total Elemen 1 6 0 0
Audit internal SMK3 yang terjadwal dilaksanakan untuk
Perusahaan memiliki jadwal kegiatan audit internal SMK3 dan telah
150 11.1.1 memeriksa kesesuaian kegiatan perencanaan dan untuk
dilaksanakan sesuai jadwal tsb. Lihat pada laporan audit internal yang ada. √ Jadwal Internal Audit SMK3, LTA
menentukan efektifitas kegiatan tersebut.

Petugas atau auditor internal SMK3 harus kompeten yakni telah dibekali
151 11.1.2 Audit internal SMK3 dilakukan oleh petugas yang independen, dengan pemahaman mengenai isi SMK3 dan standar audit SMK3 ini. Lihat

Dokumentasi Pelatihan Internal Audit, LTA, Interview
berkompeten dan berwenang. pada catatan latihan/sertifikat atau pada contoh hasil laporannya selama kepada Internal auditor
ini. Independen yakni ia tidak mengaudit bagiannya sendiri

Tiap laporan hasil audit ada daftar distribusi penerima dokumen laporan
Laporan audit didistribusikan kepada pengusaha atau pengurus tsb. Lihat pada laporan ketidaksesuaian/NCR audit apakah ada tanda
152 11.1.3 dan petugas lain yang berkepentingan dan dipantau untuk pengesahan/ persetujuan bahwa tindakan perbaikan telah selesai √ Distribustion list LTA
menjamin dilakukannya tindakan perbaikan.
dilaksanakan.

Sub Total Elemen 1 3 0 0

Analisis kebutuhan pelatihan K3 sesuai persyaratan peraturan Terdapat TNA (training need analysis) yang mencakup mengenai
153 12.1.1 perundang-undangan telah dilakukan. kebutuhan pelatihan K3. Lihat pada matriks training √ Matrik training

Program Pelatihan K3 tahun 2014 belum


154 12.1.2 Rencana pelatihan K3 bagi semua tingkatan telah disusun. Lihat pada matriks pelatihan tahunan perusahaan. X disusun
Matrik training dan jadwal training dalam 1 tahun

Lihat kembali pada matriks pelatihan K3. Perhatian khusus untuk pelatihan
155 12.1.3 Jenis pelatihan K3 yang dilakukan harus disesuaikan dengan yang dipersyaratkan oleh per-UU seperti; operator forklift, crane, regu √ Prosedur Job Safety Analysis
kebutuhan untuk pengendalian potensi bahaya. kebakaran, ahli K3.
Kriteria ini terkait dengan pihak ketiga yang digunakan jasanya untuk
156 12.1.4 Pelatihan dilakukan oleh orang atau badan yang berkompeten
dan berwenang sesuai peraturan perundang-undangan.
mengadakan pelatihan. Hal ini diatur dalam Permenaker no. 04/MEN/1994
tentang Perusahaan Jasa K3. Kesesuaian ini bisa dipastikan dalam kontrak √
Sertifikat bagi trainer baik internal maupun eksternal.
Misalnya sertifikat dari HMS ke personil MPS
pembelian jasa.
Perusahaan menyediakan fasilitas (kelas, board, OHP, LCD,dll) dan sumber
Terdapat fasilitas dan sumber daya memadai untuk pelaksanaan
157 12.1.5 pelatihan yang efektif. daya (trainer, dana) untuk kegiatan pelatihan (khususnya bila pelatihan √ Sarana dan prasana pelatihan di perusahaan
bersifat internal).
158 12.1.6 Pengusaha atau pengurus mendokumentasikan dan menyimpan Catatan pelatihan seperti daftar hadir, jadwal, dll disimpan dan di file. √ Jelas
catatan seluruh pelatihan.

Program pelatihan ditinjau secara teratur untuk menjamin agar Pada prosedur pelatihan ada tahapan dimana semua program pelatihan Soal test sesuai materi training (bisa pre-test dan
159 12.1.7 tetap relevan dan efektif. dievaluasi untuk menentukan apakah masih relevan atau perlu √ post-test atau test yang yang lain)
peningkatan lebih lanjut.
Anggota manajemen eksekutif dan pengurus berperan serta Manajemen senior terlibat dalam kegiatan pelatihan K3. Dokumen yang Dokumen pelatihan bagi manajemen perusahaan
160 12.2.1 dalam pelatihan yang mencakup penjelasan tentang kewajiban dilihat yaitu catatan pelatihan, sertifikat (jika ada) atau kegiatan yang √ (sertifikat, jika ada)
hukum dan prinsip-prinsip serta pelaksanaan K3. diikuti seperti seminar, dll.

161 12.2.2 Manajer dan pengawas/penyelia menerima pelatihan yang Idem dengan penjelasan 12.2.1. √
Matrik training & Dokumen pelatihan bagi
sesuai dengan peran dan tanggung jawab mereka. manajemen perusahaan (sertifikat, jika ada)

Setiap tenaga kerja baru mendapatkan pelatihan bagaimana bekerja


Pelatihan diberikan kepada semua tenaga kerja termasuk dengan aman termasuk pengenalan mengenai K3. begitu pula dengan
162 12.3.1 tenaga kerja baru dan yang dipindahkan agar mereka dapat tenaga kerja yang dipindahkan ke bagian yang baru. Lihat pada prosedur √ Prosedur pelatihan K3, daftar hadir, materi pelatihan, dll
melaksanakan tugasnya secara aman.
pelatihan, catatan pelatihan.

- Prosedur Manegement of Change


163 12.3.2 Pelatihan diberikan kepada tenaga kerja apabila di tempat Perubahan sarana produksi atau proses dapat menimbulkan bahaya baru
√ - Bukti sosialisasi prosedur baru (daftar hadir, materi
kerjanya terjadi perubahan sarana produksi atau proses. maka tenaga kerja harus diinformasikan mengenai bahaya ini. pelatihan, dsb)

164 12.3.3 Pengusaha atau pengurus memberikan pelatihan penyegaran Pelatihan penyegaran ini tergantung kebutuhan/persyaratan yang ada.

Bukti pelaksanaan pelatihan (laporan hasil ERP drill,
kepada semua tenaga kerja. Misal pelatihan darurat 1 tahun sekali, pelatihan P3K dll. daftar hadir, materi pelatihan, dsb)

Terdapat prosedur yang menetapkan persyaratan untuk Ada prosedur safety induction bagi tamu atau mitra kerja. Bisa dalam Belum ada safety induction untuk tamu,
165 12.4.1 memberikan taklimat (briefing) kepada pengunjung dan mitra bentuk pembagian selebaran, training khusus, lampiran kontrak, dll. X berupa penyampaian lisan atau pembagian Materi pelatihan, jadwal pelatihan dan bukti pelatihan
kerja guna menjamin K3. selebaran
Perusahaan melakukan identifikasi terhadap kebutuhan pelatihan yang
Perusahaan mempunyai sistem yang menjamin kepatuhan memang dipersyaratkan dalam peraturan perundangan. Lihat pada TNA
166 12.5.1 terhadap persyaratan lisensi atau kualifikasi sesuai dengan atau matriks pelatihan yang ada. Beberapa pelatihan tersebut antara lain
√ Matrik training
peraturan perundangan untuk melaksanakan tugas khusus, yaitu : '- Ahli K3 : Permenaker 02/MEN/1992
melaksanakan pekerjaan atau mengoperasikan peralatan. - Dokter perusahaan : Permenaker 01/MEN/1976
- Regu Kebakaran : Kepmenaker 186/MEN/1999

Sub Total Elemen 1 12 2 0

Total Ya √ 128 78.05%


Total Tidak X 25
Total N/A - 1
b
dll

n
Score Internal Audit SMK3 - Agustus 2014
NO KRITERIA AUDIT
1. Pembangunan Dan Pemeliharaan Komitmen
1.1 Kebijakan K3

1 1.1.1

2 1.1.2

3 1.1.3

4 1.1.4

5 1.1.5

1.2 Tanggung Jawab dan Wewenang Untuk Bertindak


6 1.2.1.

7 1.2.2.
8 1.2.3
9 1.2.4.

10 1.2.5.

11 1.2.6.

12 1.2.7.

1.3 Tinjauan dan Evaluasi


13 1.3.1.

14 1.3.2.

15 1.3.3.
1.4 Keterlibatan dan Konsultasi dengan Tenaga Kerja
16 1.4.1.

17 1.4.2.

18 1.4.3
19 1.4.4.
20 1.4.5.
21 1.4.6.
22 1.4.7.
23 1.4.8.
24 1.4.9.

25 1.4.10

26 1.4.11

2. Pembuatan dan Pendokumentasian Rencana K3


2.1 Rencana strategi K3
27 2.1.1

28 2.1.2

29 2.1.3

30 2.1.4

31 2.1.5

32 2.1.6
2.2 Manual SMK3
33 2.2.1

34 2.2.2
35 2.2.3
2.3 Peraturan perundangan dan persyaratan lain dibidang K3

36 2.3.1

37 2.3.2

38 2.3.3

39 2.3.4

40 2.3.5

3. Pengendalian Perancangan dan Peninjauan Kontrak


3.1 Pengendalian Perancangan
41 3.1.1.

42 3.1.2.

43 3.1.3.

44 3.1.4.
3.2 Peninjauan Kontrak
45 3.2.1

46 3.2.2.
47 3.2.3.
48 3.2.4.

4. Pengendalian Dokumen
4.1 Persetujuan, Pengeluaran dan Pengendalian Dokumen
49 4.1.1.
50 4.1.2.
51 4.1.3.

52 4.1.4.
4.2 Perubahan dan Modifikasi Dokumen
53 4.2.1.

54 4.2.2.

55 4.2.3.

5. Pembelian dan Pengendalian Produk


5.1 Spesifikasi Pembelian Barang dan Jasa
56 5.1.1

57 5.1.2.

58 5.1.3.

59 5.1.4.

60 5.1.5
5.2 Sistem Verifikasi Barang dan Jasa Yang Telah Dibeli
61 5.2.1.
5.3 Pengendalian Barang dan Jasa Yang Dipasok Pelanggan
62 5.3.1
5.4 Kemampuan Telusur Produk
63 5.4.1

64 5.4.2

6. Keamanan Bekerja Berdasarkan SMK3


6.1 Sistem Kerja
65 6.1.1.

66 6.1.2.
67 6.1.3.

68 6.1.4.

69 6.1.5.

70 6.1.6.

71 6.1.7.

72 6.1.8.

6.2 Pengawasan
73 6.2.1.

74 6.2.2
75 6.2.3.

76 6.2.4.

77 6.2.5.
6.3 Seleksi dan Penempatan Personil
78 6.3.1.

79 6.3.2.
6.4 Area Terbatas
80 6.4.1.

81 6.4.2.
82 6.4.3.
83 6.4.4.
6.5 Pemeliharaan, Perbaikan, dan Perubahan Sarana Produksi

84 6.5.1.

85 6.5.2.

86 6.5.3.

87 6.5.4.

88 6.5.5.

89 6.5.6.

90 6.5.7.

91 6.5.8.
92 6.5.9.

93 6.5.10
6.6 Pelayanan

94 6.6.1.

95 6.6.2.

6.7 Kesiapan Untuk Menangani Keadaan Darurat


96 6.7.1.

97 6.7.2.

98 6.7.3.

99 6.7.4.

100 6.7.5.

101 6.7.6.

102 6.7.7.
6.8 Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
103 6.8.1.

104 6.8.2.
6.9 Rencana dan Pemulihan Keadaan Darurat

105 6.9.1

7. Standar Pemantauan
7.1 Pemeriksaan Bahaya
106 7.1.1

107 7.1.2

108 7.1.3
109 7.1.4

110 7.1.5

111 7.1.6

112 7.1.7
7.2 Pemantauan/Pengukuran Lingkungan Kerja
113 7.2.1.

114 7.2.2.
115 7.2.3
7.3 Peralatan Pemeriksaan/Inspeksi, Pengukuran dan Pengujian
116 7.3.1.

117 7.3.2.
7.4 Pemantauan Kesehatan Tenaga Kerja
118 7.4.1.

119 7.4.2.

120 7.4.3.

121 7.4.4.
122 7.4.5.

8. Pelaporan dan Perbaikan Kekurangan


8.1 Pelaporan Bahaya
123 8.1.1.
8.2 Pelaporan Kecelakaan

124 8.2.1.

8.3 Pemeriksaan dan pengkajian Kecelakaan


125 8.3.1.

126 8.3.2.

127 8.3.3.

128 8.3.4.

129 8.3.5.
130 8.3.6.
8.4 Penanganan Masalah
131 8.4.1.

9. Pengelolaan Material dan Perpindahannya


9.1 Penanganan Secara Manual dan Mekanis
132 9.1.1.

133 9.1.2.

134 9.1.3.

135 9.1.4.
9.2 Sistem Pengangkutan, Penyimpanan dan Pembuangan
136 9.2.1.

137 9.2.2.

138 9.2.3.
9.3 Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya (BKB)

139 9.3.1.

140 9.3.2.

141 9.3.3.

142 9.3.4.

143 9.3.5.

10. Pengumpulan Dan Penggunaan Data


10.1 Catatan K3
144 10.1.1

145 10.1.2

146 10.1.3
147 10.1.4

10.2 Data dan Laporan K3


148 10.2.1
149 10.2.2

11. Pemeriksaan SMK3


11.1 Audit Internal SMK3
150 11.1.1

151 11.1.2

152 11.1.3

12. Pengembangan Keterampilan dan Kemampuan


12.1 Strategi Pelatihan
153 12.1.1
154 12.1.2
155 12.1.3

156 12.1.4

157 12.1.5
158 12.1.6
159 12.1.7
12.2 Pelatihan Bagi Manajemen dan Penyelia
160 12.2.1

161 12.2.2
12.3 Pelatihan Bagi Tenaga Kerja
162 12.3.1

163 12.3.2

164 12.3.3
12.4 Pelatihan Pengenalan dan Pelatihan Untuk Pengunjung dan Kontraktor
165 12.4.1

12.5 Pelatihan Keahlian Khusus

166 12.5.1

Total Ya
Total Tidak
Total N/A

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Score Internal Audit SMK3 - Agustus 2014
KRITERIA AUDIT
1. Pembangunan Dan Pemeliharaan Komitmen
1.1 Kebijakan K3
Terdapat kebijakan K3 yang tertulis, bertanggal, ditandatangani oleh pengusaha atau pengurus, secara jelas
menyatakan tujuan dan sasaran K3 serta komitmen terhadap peningkatan K3.

Kebijakan disusun oleh pengusaha dan/atau pengurus setelah melalui proses konsultasi dengan wakil tenaga kerja.

Perusahaan mengkomunikasikan kebijakan K3 kepada seluruh tenaga kerja, tamu, kontraktor, pelanggan, dan
pemasok dengan tata cara yang tepat.
Kebijakan khusus dibuat untuk masalah K3 yang bersifat khusus.
Kebijakan K3 dan kebijakan khusus lainnya ditinjau ulang secara berkala untuk menjamin bahwa kebijakan tersebut
sesuai dengan perubahan yang terjadi dalam perusahaan dan dalam peraturan perundang-undangan.

1.2 Tanggung Jawab dan Wewenang Untuk Bertindak


Tanggung jawab dan wewenang untuk mengambil tindakan dan melaporkan kepada semua pihak yang terkait dalam
perusahaan di bidang K3 telah ditetapkan, diinformasikan dan didokumentasikan.
Penunjukan penanggung jawab K3 harus sesuai peraturan perundang-undangan.
Pimpinan unit kerja dalam suatu perusahaan bertanggung jawab atas kinerja K3 pada unit kerjanya.
Pengusaha atau pengurus bertanggung jawab secara penuh untuk menjamin pelaksanaan SMK3.

Petugas yang bertanggung jawab untuk penanganan keadaan darurat telah ditetapkan dan mendapatkan pelatihan.

Perusahaan mendapatkan saran-saran dari para ahli di bidang K3 yang berasal dari dalam dan/atau luar perusahaan.

Kinerja K3 termuat dalam laporan tahunan perusahaan atau laporan lain yang setingkat.

1.3 Tinjauan dan Evaluasi


Tinjauan terhadap penerapan SMK3 meliputi kebijakan, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi telah
dilakukan, dicatat dan didokumentasikan.
Hasil tinjauan dimasukkan dalam perencanaan tindakan manajemen.

Pengurus harus meninjau ulang pelaksanaan SMK3 secara berkala untuk menilai kesesuaian dan efektivitas SMK3.
1.4 Keterlibatan dan Konsultasi dengan Tenaga Kerja
Keterlibatan dan penjadwalan konsultasi tenaga kerja dengan wakil perusahaan didokumentasikan dan disebarluaskan
ke seluruh tenaga kerja.
Terdapat prosedur yang memudahkan konsultasi mengenai perubahan-perubahan yang mempunyai implikasi terhadap
K3.
Perusahaan telah membentuk P2K3 Sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Ketua P2K3 adalah pimpinan puncak atau pengurus.
Sekretaris P2K3 adalah ahli K3 sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
P2K3 menitikberatkan kegiatan pada pengembangan kebijakan dan prosedur mengendalikan risiko.
Susunan pengurus P2K3 didokumentasikan dan diinformasikan kepada tenaga kerja.
P2K3 mengadakan pertemuan secara teratur dan hasilnya disebarluaskan di tempat kerja.
P2K3 melaporkan kegiatannya secara teratur sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Dibentuk kelompok-kelompok kerja dan dipilih dari wakil-wakil tenaga kerja yang ditunjuk sebagai penanggung jawab
K3 di tempat kerjanya dan kepadanya diberikan pelatihan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Susunan kelompok-kelompok kerja yang telah terbentuk didokumentasikan dan diinformasikan kepada tenaga kerja.

2. Pembuatan dan Pendokumentasian Rencana K3


2.1 Rencana strategi K3
Terdapat prosedur terdokumentasi untuk identifikasi potensi bahaya, penilaian, dan pengendalian risiko K3.
Identifikasi potensi bahaya, penilaian, dan pengendalian risiko K3 sebagai rencana strategi K3 dilakukan oleh petugas
yang berkompeten.
Rencana strategi K3 sekurang-kurangya berdasarkan tinjauan awal, identifikasi potensi bahaya, penilaian,
pengendalian risiko, dan peraturan perundang-undangan serta informasi K3 lain baik dari dalam maupun luar
perusahaan.
Rencana strategi K3 yang telah ditetapkan digunakan untuk mengendalikan risiko K3 dengan menetapkan tujuan dan
sasaran yang dapat diukur dan menjadi prioritas serta menyediakan sumber daya.
Rencana kerja dan rencana khusus yang berkaitan dengan produk, proses, proyek atau tempat kerja tertentu telah
dibuat dengan menetapkan tujuan dan sasaran yang dapat diukur, menetapkan waktu pencapaian dan menyediakan
sumber daya.
Rencana K3 diselaraskan dengan rencana sistem manajemen perusahaan.
2.2 Manual SMK3
Manual SMK3 meliputi kebijakan, tujuan, rencana, prosedur K3, instruksi kerja, formulir, catatan dan tanggung jawab
serta wewenang tanggung jawab K3 untuk semua tingkatan dalam perusahaan.
Terdapat manual khusus yang berkaitan dengan produk, proses, atau tempat kerja tertentu.
Manual SMK3 mudah didapat oleh semua personil dalam perusahaan sesuai kebutuhan.
2.3 Peraturan perundangan dan persyaratan lain dibidang K3
Terdapat prosedur yang terdokumentasi untuk mengidentifikasi, memperoleh, memelihara dan memahami peraturan
perundang-undangan, standar, pedoman teknis, dan persyaratan lain yang relevan dibidang K3 untuk seluruh tenaga
kerja di perusahaan.
Penanggung jawab untuk memelihara dan mendistribusikan informasi terbaru mengenai peraturan perundangan,
standar, pedoman teknis, dan persyaratan lain telah ditetapkan
Persyaratan pada peraturan perundang-undangan, standar, pedoman teknis, dan persyaratan lain yang relevan di
bidang K3 dimasukkan pada prosedur-prosedur dan petunjuk-petunjuk kerja.
Perubahan pada peraturan perundang-undangan, standar, pedoman teknis, dan persyaratan lain yang relevan di
bidang K3 digunakan untuk peninjauan prosedur-prosedur dan petunjuk-petunjuk kerja.
Informasi yang dibutuhkan mengenai kegiatan K3 disebarluaskan secara sistematis kepada seluruh tenaga kerja,
tamu, kontraktor, pelanggan, dan pemasok.

3. Pengendalian Perancangan dan Peninjauan Kontrak


3.1 Pengendalian Perancangan
Prosedur yang terdokumentasi mempertimbangkan identifikasi potensi bahaya, penilaian, dan pengendalian risiko yang
dilakukan pada tahap perancangan dan modifikasi.
Prosedur, instruksi kerja dalam penggunaan produk, pengoperasian mesin dan peralatan, instalasi, pesawat atau
proses serta informasi lainnya yang berkaitan dengan K3 telah dikembangkan selama perancangan dan/atau
modifikasi.
Petugas yang berkompeten melakukan verifikasi bahwa perancangan dan/atau modifikasi memenuhi persyaratan K3
yang ditetapkan sebelum penggunaan hasil rancangan.
Semua perubahan dan modifikasi perancangan yang mempunyai implikasi terhadap K3 diidentifikasikan,
didokumentasikan, ditinjau ulang dan disetujui oleh petugas yang berwenang sebelum pelaksanaan.
3.2 Peninjauan Kontrak
Prosedur yang terdokumentasi harus mampu mengidentifikasi bahaya dan menilai risiko K3 bagi tenaga kerja,
lingkungan, dan masyarakat, dimana prosedur tersebut digunakan pada saat memasok barang dan jasa dalam suatu
kontrak.
Identifikasi bahaya dan penilaian risiko dilakukan pada tinjauan kontrak oleh petugas yang berkompeten.
Kontrak ditinjau ulang untuk menjamin bahwa pemasok dapat memenuhi persyaratan K3 bagi pelanggan.
Catatan tinjauan kontrak dipelihara dan didokumentasikan.

4. Pengendalian Dokumen
4.1 Persetujuan, Pengeluaran dan Pengendalian Dokumen
Dokumen K3 mempunyai identifikasi status, wewenang, tanggal pengeluaran dan tanggal modifikasi.
Penerima distribusi dokumen tercantum dalam dokumen tersebut.
Dokumen K3 edisi terbaru disimpan secara sistematis pada tempat yang ditentukan.
Dokumen usang segera disingkirkan dari penggunaannya sedangkan dokumen usang yang disimpan untuk keperluan
tertentu diberi tanda khusus.
4.2 Perubahan dan Modifikasi Dokumen
Terdapat sistem untuk membuat, menyetujui perubahan terhadap dokumen K3.
Dalam hal terjadi perubahan diberikan alasan terjadinya perubahan dan tertera dalam dokumen atau lampirannya dan
menginformasikan kepada pihak terkait.
Terdapat prosedur pengendalian dokumen atau daftar seluruh dokumen yang mencantumkan status dari setiap
dokumen tersebut, dalam upaya mencegah penggunaan dokumen yang usang.

5. Pembelian dan Pengendalian Produk


5.1 Spesifikasi Pembelian Barang dan Jasa
Terdapat prosedur yang terdokumentasi yang dapat menjamin bahwa spesifikasi teknik dan informasi lain yang relevan
dengan K3 telah diperiksa sebelum keputusan untuk membeli.
Spesifikasi pembelian untuk setiap sarana produksi, zat kimia atau jasa harus dilengkapi spesifikasi yang sesuai
dengan persyaratan peraturan perundang-undangan dan standar K3.
Konsultasi dengan tenaga kerja yang kompeten pada saat keputusan pembelian, dilakukan untuk menetapkan
persyaratan K3 yang dicantumkan dalam spesifikasi pembelian dan diinformasikan kepada tenaga kerja yang
menggunakannya.
Kebutuhan pelatihan, pasokan alat pelindung diri dan perubahan terhadap prosedur kerja harus dipertimbangkan
sebelum pembelian dan penggunaannya.
Persyaratan K3 dievaluasi dan menjadi pertimbangan dalam seleksi pembelian.
5.2 Sistem Verifikasi Barang dan Jasa Yang Telah Dibeli
Barang dan jasa yang dibeli diperiksa kesesuaiannya dengan spesifikasi pembelian.
5.3 Pengendalian Barang dan Jasa Yang Dipasok Pelanggan
Barang dan jasa yang dipasok pelanggan, sebelum digunakan terlebih dahulu diidentifikasi potensi bahaya dan dinilai
risikonya dan catatan tersebut dipelihara untuk memeriksa prosedur.
5.4 Kemampuan Telusur Produk
Semua produk yang digunakan dalam proses produksi dapat diidentifikasi di seluruh tahapan produksi dan instalasi,
jika terdapat potensi masalah K3.
Terdapat prosedur yang terdokumentasi untuk penelusuran produk yang telah terjual, jika terdapat potensi masalah K3
di dalam penggunaannya.

6. Keamanan Bekerja Berdasarkan SMK3


6.1 Sistem Kerja
Petugas yang kompeten telah mengidentifikasi bahaya, menilai dan mengendalikan risiko yang timbul dari suatu
proses kerja.
Apabila upaya pengendalian risiko diperlukan, maka upaya tersebut ditetapkan melalui tingkat pengendalian.
Terdapat prosedur atau petunjuk kerja yang terdokumentasi untuk mengendalikan risiko yang teridentifikasi dan dibuat
atas dasar masukan dari personil yang kompeten serta tenaga kerja yang terkait dan disahkan oleh orang yang
berwenang di perusahaan.
Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, standar serta pedoman teknis yang relevan diperhatikan pada
saat mengembangkan atau melakukan modifikasi atau petunjuk kerja.
Terdapat sistem izin kerja untuk tugas berisiko tinggi.
Alat pelindung diri disediakan sesuai kebutuhan dan digunakan secara benar serta selalu dipelihara dalam kondisi
layak pakai.
Alat pelindung diri yang digunakan dipastikan telah dinyatakan layak pakai sesuai dengan standar dan/atau peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Upaya pengendalian risiko dievaluasi secara berkala apabila terjadi ketidaksesuaian atau perubahan pada proses
kerja.

6.2 Pengawasan
Dilakukan pengawasan untuk menjamin bahwa setiap pekerjaan dilaksanakan dengan aman dan mengikuti prosedur
dan petunjuk kerja yang telah ditentukan.
Setiap orang diawasi sesuai dengan tingkat kemampuan dan tingkat risiko tugas.
Pengawas/penyelia ikut serta dalam identifikasi bahaya dan membuat upaya pengendalian.
Pengawas/penyelia diikutsertakan dalam melakukan penyelidikan dan pembuatan laporan terhadap terjadinya
kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta wajib menyerahkan laporan dan saran-saran kepada pengusaha atau
pengurus.
Pengawas/penyelia ikut serta dalam proses konsultasi.
6.3 Seleksi dan Penempatan Personil
Persyaratan tugas tertentu termasuk persyaratan kesehatan diidentifikasi dan dipakai untuk menyeleksi dan
menempatkan tenaga kerja.
Penugasan pekerjaan harus berdasarkan kemampuan dan keterampilan serta kewenangan yang dimiliki.
6.4 Area Terbatas
Pengusaha atau pengurus melakukan penilaian risiko lingkungan kerja untuk mengetahui daerah-daerah yang
memerlukan pembatasan izin masuk.
Terdapat pengendalian atas daerah/tempat dengan pembatasan izin masuk.
Tersedianya fasilitas dan layanan di tempat kerja sesuai dengan standar dan pedoman teknis.
Rambu-rambu K3 harus dipasang sesuai dengan standar dan pedoman teknis.
6.5 Pemeliharaan, Perbaikan, dan Perubahan Sarana Produksi
Penjadualan pemeriksaan dan pemeliharaan sarana produksi serta peralatan mencakup verifikasi alat-alat pengaman
serta persyaratan yang ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan, standar dan pedoman teknis yang relevan.

Semua catatan yang memuat data secara rinci dari kegiatan pemeriksaan, pemeliharaan, perbaikan dan perubahan
yang dilakukan atas sarana dan peralatan produksi harus disimpan dan dipelihara.
Sarana dan peralatan produksi memiliki sertifikat yang masih berlaku sesuai dengan persyaratan peraturan perundang-
undangan dan standar.
Pemeriksaan, pemeliharaan, perawatan, perbaikan dan setiap perubahan harus dilakukan petugas yang kompeten dan
berwenang.

Terdapat prosedur untuk menjamin bahwa Jika terjadi perubahan terhadap sarana dan peralatan produksi, perubahan
tersebut harus sesuai dengan persyaratan peraturan perundang-undangan, standar dan pedoman teknis yang relevan.

Terdapat prosedur permintaan pemeliharaan sarana dan peralatan produksi dengan kondisi K3 yang tidak memenuhi
persyaratan dan perlu segera diperbaiki.
Terdapat sistem untuk penandaan bagi peralatan yang sudah tidak aman lagi untuk digunakan atau sudah tidak
digunakan.
Apabila diperlukan dilakukan penerapan sistem penguncian pengoperasian (lock out system) untuk mencegah agar
sarana produksi tidak dihidupkan sebelum saatnya.
Terdapat prosedur yang dapat menjamin keselamatan dan kesehatan tenaga kerja atau orang lain yang berada
didekat sarana dan peralatan produksi pada saat proses pemeriksaan, pemeliharaan, perbaikan dan perubahan.
Terdapat penanggung jawab untuk menyetujui bahwa sarana dan peralatan produksi telah aman digunakan setelah
proses pemeliharaan, perawatan, perbaikan atau perubahan.
6.6 Pelayanan
Apabila perusahaan dikontrak untuk menyediakan pelayanan yang tunduk pada standar dan peraturan perundang-
undangan mengenai K3, maka perlu disusun prosedur untuk menjamin bahwa pelayanan memenuhi persyaratan.

Apabila perusahaan diberi pelayanan melalui kontrak, dan pelayanan tunduk pada standar dan peraturan perundang-
undangan K3, maka perlu disusun prosedur untuk menjamin bahwa pelayanan memenuhi persyaratan.
6.7 Kesiapan Untuk Menangani Keadaan Darurat
Keadaan darurat yang potensial di dalam dan/atau di luar tempat kerja telah diidentifikasi dan prosedur keadaan
darurat telah didokumentasikan dan diinformasikan agar diketahui oleh seluruh orang yang ada di tempat kerja.
Penyediaan alat/sarana dan prosedur keadaan darurat berdasarkan hasil identifikasi dan diuji serta ditinjau secara rutin
oleh petugas yang berkompeten dan berwenang.
Tenaga kerja mendapat instruksi dan pelatihan mengenai prosedur keadaan darurat yang sesuai dengan tingkat risiko.
Petugas penanganan keadaan darurat ditetapkan dan diberikan pelatihan khusus serta diinformasikan kepada seluruh
orang yang ada di tempat kerja.
Instruksi/prosedur keadaan darurat dan hubungan keadaan darurat diperlihatkan secara jelas dan menyolok serta
diketahui oleh seluruh tenaga kerja di perusahaan.
Peralatan, dan sistem tanda bahaya keadaan darurat disediakan, diperiksa, diuji dan dipelihara secara berkala sesuai
dengan peraturan perundang-undangan, standar dan pedoman teknis yang relevan.
Jenis, jumlah, penempatan dan kemudahan untuk mendapatkan alat keadaan darurat telah sesuai dengan peraturan
perundang-undangan atau standar dan dinilai oleh petugas yang berkompeten dan berwenang.
6.8 Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
Perusahaan telah mengevaluasi alat P3K dan menjamin bahwa sistem P3K yang ada memenuhi peraturan perundang-
undangan, standar dan pedoman teknis..
Petugas P3K telah dilatih dan ditunjuk sesuai dengan peraturan perundangan-undangan.
6.9 Rencana dan Pemulihan Keadaan Darurat
Prosedur untuk pemulihan kondisi tenaga kerja maupun sarana dan peralatan produksi yang mengalami kerusakan
telah ditetapkan dan dapat diterapkan sesegera mungkin setelah terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

7. Standar Pemantauan
7.1 Pemeriksaan Bahaya
Pemeriksaan/inspeksi terhadap tempat kerja dan cara kerja dilaksanakan secara teratur.
Pemeriksaan/inspeksi dilaksanakan oleh petugas yang berkompeten dan berwenang yang telah memperoleh pelatihan
mengenai identifikasi bahaya.
Pemeriksaan/inspeksi mencari masukan dari tenaga kerja yang melakukan tugas di tempat yang diperiksa.
Daftar periksa (check list) tempat kerja telah disusun untuk digunakan pada saat pemeriksaan/inspeksi.
Laporan pemeriksaan/inspeksi berisi rekomendasi untuk tindakan perbaikan dan diajukan kepada pengurus dan P2K3
sesuai dengan kebutuhan.
Pengusaha atau pengurus telah menetapkan penanggung jawab untuk pelaksanaan tindakan perbaikan dari hasil
laporan pemeriksaan/inspeksi.
Tindakan perbaikan dari hasil laporan pemeriksaan/inspeksi dipantau untuk menentukan efektifitasnya.
7.2 Pemantauan/Pengukuran Lingkungan Kerja
Pemantauan/pengukuran lingkungan kerja dilaksanakan secara teratur dan hasilnya didokumentasikan, dipelihara dan
digunakan untuk penilaian dan pengendalian risiko.
Pemantauan/pengukuran lingkungan kerja meliputi faktor fisik, kimia, biologi, ergonomi dan psikologi.
Pemantauan/pengukuran lingkungan kerja dilakukan oleh petugas atau pihak yang berkompeten dan berwenang dari
dalam dan/atau luar perusahaan.
7.3 Peralatan Pemeriksaan/Inspeksi, Pengukuran dan Pengujian
Terdapat prosedur yang terdokumentasi mengenai identifikasi, kalibrasi, pemeliharaan dan penyimpanan untuk alat
pemeriksaan, ukur dan uji mengenai K3.
Alat dipelihara dan dikalibrasi oleh petugas atau pihak yang berkompeten dan berwenang dari dalam dan/atau luar
perusahaan.
7.4 Pemantauan Kesehatan Tenaga Kerja
Dilakukan pemantauan kesehatan tenaga kerja yang bekerja pada tempat kerja yang mengandung potensi bahaya
tinggi sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pengusaha atau pengurus telah melaksanakan identifikasi keadaan dimana pemeriksaan kesehatan tenaga kerja perlu
dilakukan dan telah melaksanakan sistem untuk membantu pemeriksaan ini.
Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja dilakukan oleh dokter pemeriksa yang ditunjuk sesuai peraturan perundang-
undangan.
Perusahaan menyediakan pelayanan kesehatan kerja sesuai peraturan perundang-undangan.
Catatan mengenai pemantauan kesehatan tenaga kerja dibuat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

8. Pelaporan dan Perbaikan Kekurangan


8.1 Pelaporan Bahaya
Terdapat prosedur pelaporan bahaya yang berhubungan dengan K3 dan prosedur ini diketahui oleh tenaga kerja.
8.2 Pelaporan Kecelakaan
Terdapat prosedur terdokumentasi yang menjamin bahwa semua kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja, kebakaran
atau peledakan serta kejadian berbahaya lainnya di tempat kerja dicatat dan dilaporkan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.

8.3 Pemeriksaan dan pengkajian Kecelakaan


Tempat kerja/perusahaan mempunyai prosedur pemeriksaan dan pengkajian kecelakaan kerja dan penyakit akibat
kerja.
Pemeriksaan dan pengkajian kecelakaan kerja dilakukan oleh petugas atau Ahli K3 yang ditunjuk sesuai peraturan
perundang-undangan atau pihak lain yang berkompeten dan berwenang.
Laporan pemeriksaan dan pengkajian berisi tentang sebab dan akibat serta rekomendasi/saran dan jadwal waktu
pelaksanaan usaha perbaikan.
Penanggung jawab untuk melaksanakan tindakan perbaikan atas laporan pemeriksaan dan pengkajian telah
ditetapkan.
Tindakan perbaikan diinformasikan kepada tenaga kerja yang bekerja di tempat terjadinya kecelakaan.
Pelaksanaan tindakan perbaikan dipantau, didokumentasikan dan diinformasikan ke seluruh tenaga kerja.
8.4 Penanganan Masalah
Terdapat prosedur untuk menangani masalah keselamatan dan kesehatan yang timbul dan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

9. Pengelolaan Material dan Perpindahannya


9.1 Penanganan Secara Manual dan Mekanis
Terdapat prosedur untuk mengidentifikasi potensi bahaya dan menilai risiko yang berhubungan dengan penanganan
secara manual dan mekanis.
Identifikasi bahaya dan penilaian risiko dilaksanakan oleh petugas yang berkompeten dan berwenang.
Pengusaha atau pengurus menerapkan dan meninjau cara pengendalian risiko yang berhubungan dengan
penanganan secara manual atau mekanis.
Terdapat prosedur untuk penanganan bahan meliputi metode pencegahan terhadap kerusakan, tumpahan dan/atau
kebocoran.
9.2 Sistem Pengangkutan, Penyimpanan dan Pembuangan
Terdapat prosedur yang menjamin bahwa bahan disimpan dan dipindahkan dengan cara yang aman sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Terdapat prosedur yang menjelaskan persyaratan pengendalian bahan yang dapat rusak atau kadaluarsa.
Terdapat prosedur yang menjamin bahwa bahan dibuang dengan cara yang aman sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
9.3 Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya (BKB)
Perusahaan telah mendokumentasikan dan menerapkan prosedur mengenai penyimpanan, penanganan dan
pemindahan BKB sesuai dengan persyaratan peraturan perundang-undangan, standar dan pedoman teknis yang
relevan.

Terdapat Lembar Data Keselamatan BKB (Material Safety Data Sheets) meliputi keterangan mengenai keselamatan
bahan sebagaimana diatur pada peraturan perundang-undangan dan dengan mudah dapat diperoleh.

Terdapat sistem untuk mengidentifikasi dan pemberian label secara jelas pada bahan kimia berbahaya.
Rambu peringatan bahaya terpasang sesuai dengan persyaratan peraturan perundang-undangan dan/atau standar
yang relevan.
Penanganan BKB dilakukan oleh petugas yang berkompeten dan berwenang.

10. Pengumpulan Dan Penggunaan Data


10.1 Catatan K3
Pengusaha atau pengurus telah mendokumentasikan dan menerapkan prosedur pelaksanaan identifikasi,
pengumpulan, pengarsipan, pemeliharaan, penyimpanan dan penggantian catatan K3.
Peraturan perundang-undangan, standar dan pedoman teknis K3 yang relevan dipelihara pada tempat yang mudah
didapat.
Terdapat prosedur yang menentukan persyaratan untuk menjaga kerahasiaan catatan.
Catatan kompensasi kecelakaan dan rehabilitasi kesehatan tenaga kerja dipelihara.

10.2 Data dan Laporan K3


Data K3 yang terbaru dikumpulkan dan dianalisa.
Laporan rutin kinerja K3 dibuat dan disebarluaskan di dalam tempat kerja.

11. Pemeriksaan SMK3


11.1 Audit Internal SMK3
Audit internal SMK3 yang terjadwal dilaksanakan untuk memeriksa kesesuaian kegiatan perencanaan dan untuk
menentukan efektifitas kegiatan tersebut.
Audit internal SMK3 dilakukan oleh petugas yang independen, berkompeten dan berwenang.
Laporan audit didistribusikan kepada pengusaha atau pengurus dan petugas lain yang berkepentingan dan dipantau
untuk menjamin dilakukannya tindakan perbaikan.

12. Pengembangan Keterampilan dan Kemampuan


12.1 Strategi Pelatihan
Analisis kebutuhan pelatihan K3 sesuai persyaratan peraturan perundang-undangan telah dilakukan.
Rencana pelatihan K3 bagi semua tingkatan telah disusun.
Jenis pelatihan K3 yang dilakukan harus disesuaikan dengan kebutuhan untuk pengendalian potensi bahaya.

Pelatihan dilakukan oleh orang atau badan yang berkompeten dan berwenang sesuai peraturan perundang-undangan.

Terdapat fasilitas dan sumber daya memadai untuk pelaksanaan pelatihan yang efektif.
Pengusaha atau pengurus mendokumentasikan dan menyimpan catatan seluruh pelatihan.
Program pelatihan ditinjau secara teratur untuk menjamin agar tetap relevan dan efektif.
12.2 Pelatihan Bagi Manajemen dan Penyelia
Anggota manajemen eksekutif dan pengurus berperan serta dalam pelatihan yang mencakup penjelasan tentang
kewajiban hukum dan prinsip-prinsip serta pelaksanaan K3.
Manajer dan pengawas/penyelia menerima pelatihan yang sesuai dengan peran dan tanggung jawab mereka.
12.3 Pelatihan Bagi Tenaga Kerja
Pelatihan diberikan kepada semua tenaga kerja termasuk tenaga kerja baru dan yang dipindahkan agar mereka dapat
melaksanakan tugasnya secara aman.
Pelatihan diberikan kepada tenaga kerja apabila di tempat kerjanya terjadi perubahan sarana produksi atau proses.

Pengusaha atau pengurus memberikan pelatihan penyegaran kepada semua tenaga kerja.
12.4 Pelatihan Pengenalan dan Pelatihan Untuk Pengunjung dan Kontraktor
Terdapat prosedur yang menetapkan persyaratan untuk memberikan taklimat (briefing) kepada pengunjung dan mitra
kerja guna menjamin K3.

12.5 Pelatihan Keahlian Khusus

Perusahaan mempunyai sistem yang menjamin kepatuhan terhadap persyaratan lisensi atau kualifikasi sesuai dengan
peraturan perundangan untuk melaksanakan tugas khusus, melaksanakan pekerjaan atau mengoperasikan peralatan.

Total Ya
Total Tidak
Total N/A

Score Audit SMK3


Tanggal : 13 - 14 Agustus 2014

Elemen SMK3
Pembangunan dan Pemeliharaan Komitmen
Pembuatan dan Pendokumentasian Rencana K3
Pengendalian Perancangan dan Peninjauan Kontrak
Pengendalian Dokumen
Pembelian dan Pengendalian Produk
Keamanan Bekerja Berdasarkan Sistem Manajemen K3
Standar Pemantauan
Pelaporan dan Perbaikan Kekurangan
Pengelolaan Material dan Perpindahannya
Pengumpulan dan Penggunaan Data
Pemeriksaan SMK3
Pengembangan Ketrampilan dan Kemampuan
Total

Score
Mayor
Minor
gustus 2014
Ya Tidak N/A Total
16 9 1

√ 0

√ 0

X 0

√ 0

X 0
0

X 0

X 0
X 0
X 0

√ 0

√ 0

√ 0

√ 0

√ 0

X 0

√ 0

√ 0

√ 0
√ 0
√ 0
√ 0
X 0
√ 0
√ 0

√ 0

X 0
0 0 0 0
12 1 1

√ 0

√ 0

√ 0

√ 0

√ 0

√ 0

√ 0

√ 0
√ 0

X 0

√ 0

√ 0

√ 0

√ 0
0 0 0 0
7 1 0

√ 0

√ 0

√ 0

√ 0
X 0

√ 0
√ 0
√ 0
0 0 0 0
5 3 0

0
√ 0
√ 0

X 0

√ 0

√ 0

√ 0
0 4 0 0
9 0 0

√ 0

√ 0

√ 0

√ 0

√ 0

√ 0

√ 0

√ 0

√ 0
0 0 0 0
34 7 0

√ 0

√ 0
X 0

√ 0

√ 0

X 0

√ 0

√ 0

√ 0

√ 0
√ 0

√ 0

√ 0

√ 0

√ 0

X 0

X 0
√ 0
√ 0

X 0

X 0

√ 0

√ 0

√ 0

√ 0

√ 0

√ 0
√ 0

√ 0

√ 0

√ 0

√ 0

X 0

√ 0

√ 0

√ 0

√ 0

√ 0

√ 0

√ 0

√ 0

0 0 0 0
10 7 0

√ 0

√ 0

√ 0
√ 0

√ 0

√ 0

√ 0

X 0

X 0
√ 0

√ 0

√ 0

X 0

X 0

X 0

X 0
X 0
0 0 0 0
9 0 0

√ 0

√ 0

√ 0

√ 0

√ 0

√ 0

√ 0
√ 0

√ 0

0 0 0 0
12 0 0

√ 0

√ 0

√ 0

√ 0
√ 0

√ 0

√ 0

√ 0

√ 0

√ 0

√ 0

√ 0

0 0 0 0
6 0 0

√ 0

√ 0

√ 0
√ 0

√ 0
√ 0
0 0 0 0
3 0 0

√ 0

√ 0

√ 0

0 0 0 0
12 2 0

√ 0
X 0
√ 0

√ 0

√ 0
√ 0
√ 0
√ 0

√ 0

√ 0

√ 0

√ 0

X 0

√ 0

135 28 2 0
135 0
32
2

MK3
tus 2014

Pencapaian Target N/A % per elemen


16 26 1 61.54%
12 14 1 85.71%
7 8 0 87.50%
5 7 0 71.43%
9 9 0 100.00%
34 41 0 82.93%
10 17 0 58.82%
9 9 0 100.00%
12 12 0 100.00%
6 6 0 100.00%
3 3 0 100.00%
12 14 0 85.71%
135 166 2

82.32 %
13 Kriteria
16 Kriteria
Rekapitulasi Ketidaksesuaian

NO KRITERIA AUDIT PEMENUHAN / DOKUMENTASI AUDIT Ya Tidak N/A Keterangan

1. Pembangunan Dan Pemeliharaan Komitmen

Perusahaan mengkomunikasikan kebijakan K3 kepada seluruh tenaga Bentuk komunikasi kebijakan K3 ini bisa melalui; penempelan, pembacaan. Saat
Security belum menyampaikan safety briefing kepada
1 1.1.3 kerja, tamu, kontraktor, pelanggan, dan pemasok dengan tata cara briefing pagi, kartu pengenal Visitor, lampiran dalam kontrak, materi briefing bagi X tamu
yang tepat. tamu, papan pengumuman di pintu masuk dll.

Kebijakan K3 dan kebijakan khusus lainnya ditinjau ulang secara Ada mekanisme untuk meninjau ulang isi kebijakan secara berkala misalmelalui
berkala untuk menjamin bahwa kebijakan tersebut sesuai dengan rapat management review meeting tahunan, rapat P2K3 atau rapat lainnya. Bila ada Tidak ditemukan didalam MOM ada peninjauan ulang
2 1.1.5
perubahan yang terjadi dalam perusahaan dan dalam peraturan perubahan nama perusahaan, manajemen, visi, dll maka kebijakan juga harus
X Kebijakan K3
perundang-undangan. direvisi. Terdapat Jadwal/ waktu
Ada dokumen yang menjelaskan tanggung jawab dan wewenang seseorang (bisa
Tanggung jawab dan wewenang untuk mengambil tindakan dan
dari manajemen dan pekerja) untuk mengambil tindakan dan melapor mengenai K3 Belum ada Prosedur Tugas dan Tanggungjawab K3
3 1.2.1. melaporkan kepada semua pihak yang terkait dalam perusahaan di
(co: laporan kecelakaan, sumber bahaya, inspeksi; tindakan penanganan darurat,
X didalam perusahaan
bidang K3 telah ditetapkan, diinformasikan dan didokumentasikan.
P3K, penghentian pekerjaan)

Ada beberapa Penanggung jawab K3 yang sesuai peraturan perundangan yaitu;


Penunjukan penanggung jawab K3 harus sesuai peraturan perundang- Yang belum, teksini listrik, P3K, Kebakaran kelas B,
4 1.2.2.
undangan.
dokter perusahaan (Permenaker 01/MEN/1976), Paramedis (Permenaker X Penjamah Makanan
01/MEN/1979), Sekretaris P2K3 (Permenaker 02/MEN/1992)),regu
darurat/kebakaran (Kepmenaker 186/1999).

Pimpinan unit kerja dalam suatu perusahaan bertanggung jawab atas Bisa dilihat dalam job descriptionnya, bukti keterlibatan misalnya turut andil dalam
5 1.2.3
kinerja K3 pada unit kerjanya. penilaian kinerja unit, ikut serta dalam inspeksi K3, ikut serta rapat K3 unit.
X Belum ada Jobdes K3 untuk masing-masing jabatan

Pengusaha atau pengurus bertanggung jawab secara penuh untuk Lihat tanggung jawab manajemen baik pada kebijakan K3, manual SMK3 atau job
6 1.2.4.
menjamin pelaksanaan SMK3. descnya. Bukti pelaksanaannya dapat dilihat pada kreiteria 1.3.1 sampai 1.3.3
X Belum ada Jobdes

Kegiatan tinjauan ulang ini bisa dalam bentuk rapat manajemen yang khusus
Pengurus harus meninjau ulang pelaksanaan SMK3 secara berkala
7 1.3.3.
untuk menilai kesesuaian dan efektivitas SMK3.
membahas kinerja SMK3, rapat P2K3 bulanan atau rapat pembahasan hasil audit X Belum ditemukan dokumen manajemen review
internal SMK3.

Susunan pengurus P2K3 didokumentasikan dan diinformasikan kepada Belum ada struktur yang terpasang sebagai media
8 1.4.7.
tenaga kerja.
Lihat pada Surat Pengesahan Disnaker dan ditanyakan ke pekerja. X komunikasi

Susunan kelompok-kelompok kerja yang telah terbentuk Bila dibentuk maka harus di cek ke pekerja dengan wawancara apakah mereka Belum ada struktur yang terpasang sebagai media
9 1.4.11
didokumentasikan dan diinformasikan kepada tenaga kerja. tahu mengenai struktur kelompok kerja ini
X komunikasi

2. Pembuatan dan Pendokumentasian Rencana K3

Terdapat prosedur yang terdokumentasi untuk mengidentifikasi,


memperoleh, memelihara dan memahami peraturan perundang- Adanya prosedur yang dimaksud untuk mengidetifikasi, memperoleh, memelihara Belum ada Prosedur Peraturan Perundangan dan
10 2.3.1
undangan, standar, pedoman teknis, dan persyaratan lain yang relevan dan memahami peraturan-perturan tentang K3
X Persyaratan K3 lainnya
dibidang K3 untuk seluruh tenaga kerja di perusahaan.

3. Pengendalian Perancangan dan Peninjauan Kontrak 0 0 0


Prosedur yang terdokumentasi harus mampu mengidentifikasi bahaya
Adanya dokumen berupa prosedur yang dimaksud. Disini kita sebagai pemasok
dan menilai risiko K3 bagi tenaga kerja, lingkungan, dan masyarakat, Belum ada prosedur manajemen K3 bagi rekanan atau
11 3.2.1
dimana prosedur tersebut digunakan pada saat memasok barang dan
barang atau jasa tsb. Bentuk dokumennya bisa berupa notulensi rapat review X kontraktor
sebelum kontrak jadi, checklist identifikasi aspek K3 dalam kontrak yang telah terisi.
jasa dalam suatu kontrak.

4. Pengendalian Dokumen

Dokumen Pelatihan Internal dan External


Status dokumen bisa berupa nomor khusus, wewenang bisa berupa siapa Personil
Dokumen K3 mempunyai identifikasi status, wewenang, tanggal meliputi matrix dll belum di paraf GM. Pada
12 4.1.1.
pengeluaran dan tanggal modifikasi.
yang menyetujui dokumen, terdapat tanggal pengeluaran dan modifikasi dimana X Dokumen Program Kerja K3 tidak ada
terjadi perubahan
tanggal (hanya bulan dan tahun
Dokumen usang masih tercampur dengan
Dokumen usang segera disingkirkan dari penggunaannya sedangkan Perusahaan harus memastikan bahwa dokumen K3 yang sedang beredar adalah dokumen aktif (contoh SK Penunjukan Tim
13 4.1.4. dokumen usang yang disimpan untuk keperluan tertentu diberi tanda dokumen terbaru/revisi terakhir. Bila di-simpan maka diberi tanda misalkan X K3 ada yang tahun 2013 dan ada juga yang
khusus. "obselete" terbit tahun 2014 dengan nama dokumen
yang sama)

6. Keamanan Bekerja Berdasarkan SMK3

Terdapat prosedur atau petunjuk kerja yang terdokumentasi untuk


Ada dokumen tertulis prosedur/WI di tempat kerja. Pada prosedur / WI lihat siapa
mengendalikan risiko yang teridentifikasi dan dibuat atas dasar
14 6.1.3.
masukan dari personil yang kompeten serta tenaga kerja yang terkait
personil yang membuat, personil yang menyetujui dan masukan bisa dilihat dari X Belum ada prosedur analisa keselamatan kerja
notulensi rapat yang membahas perubahan prosedur / WI tersebut.
dan disahkan oleh orang yang berwenang di perusahaan.

Alat pelindung diri disediakan sesuai kebutuhan dan digunakan secara Lihat penerapannya di lapangan, apakah APD dipakai? APD dipakai dengan
15 6.1.6.
benar serta selalu dipelihara dalam kondisi layak pakai. benar ? Bagaimana kondisinya? Ambil sampel saja.
X Belum ada Prosedur tentang APD

Pengusaha atau pengurus melakukan penilaian risiko lingkungan kerja


Adanya dokumen atau daftar daerah-daerah di tempat kerja yang memerlukan ijin
16 6.4.1. untuk mengetahui daerah-daerah yang memerlukan pembatasan izin
masuk. Atau cek langsung ke lapangan
X Tidak ada prosedur Pembatasan Area Berbahaya
masuk.

Signage/Rambu K3 di ruang diesel pompa air tidak


Terdapat pengendalian atas daerah/tempat dengan pembatasan izin Pada daerah-daerah tsb dilakukan pengendalian yang dapat berupa ijin tertulis,
17 6.4.2.
masuk. penguncian, rambu2 dll.
X ada. Peringatan tentang APD yang ahrus digunakan
saat memasuki ruang tersebut juga tidak ada

Penjadualan pemeriksaan dan pemeliharaan sarana produksi serta


peralatan mencakup verifikasi alat-alat pengaman serta persyaratan Perusahaan mempunyai dokumen berupa jadwal pemeliharaan sarana produksi tdk ada check list kebersihan dan perawatan diesel
18 6.5.1.
yang ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan, standar dan yang dipergunakan di tempat kerja.
X pompa air
pedoman teknis yang relevan.

Semua catatan yang memuat data secara rinci dari kegiatan


Tidak ada dokumen-dokumen perawatan dan
19 6.5.2. pemeriksaan, pemeliharaan, perbaikan dan perubahan yang dilakukan Perusahaan menyimpan catatan-catatan pemeliharaan yang dilakukan. X pemeliharaan
atas sarana dan peralatan produksi harus disimpan dan dipelihara.

Prosedur tsb harus dilakukan simulasi untuk mengetahui sesuai atau efektif
Penyediaan alat/sarana dan prosedur keadaan darurat berdasarkan
diterapkan. Simulasi paling tidak bisa dilakukan 1 x dalam setahun. Lihat catatan Di Pos Satpam belum tersedia alat komunikasi
20 6.7.2. hasil identifikasi dan diuji serta ditinjau secara rutin oleh petugas yang
laporan & evaluasi simulasi ini dan dievaluasi oleh petugas yang kompeten (bisa
X keadaan darurat
berkompeten dan berwenang.
bagian K3 atau pihak luar misal kerja sama dengan Dinas Kebakaran)

7. Standar Pemantauan

Pemantauan/pengukuran lingkungan kerja dilaksanakan secara teratur


Adanya dokumentasi/laporan hasil pemantauan lingkungan kerja. Interval waktu
21 7.2.1. dan hasilnya didokumentasikan, dipelihara dan digunakan untuk
pelaksanaannya disesuaikan dengan ketentuan / standar yang berlaku.
X Pencahayaan belum dilakukan pengujian
penilaian dan pengendalian risiko.
Lihat pada Kepmenaker 61/MEN/1999 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika
Pemantauan/pengukuran lingkungan kerja meliputi faktor fisik, kimia, (kebisingan, suhu kerja, getaran, gelombang mikro dan radiasi ultraviolet). Lihat
22 7.2.2.
biologi, ergonomi dan psikologi. pada Kepmenaker 187/MEN/1999 tentang pengendalian bahan kimia berbahaya
X Pencahayaan belum dilakukan pengujian
ditempat kerja. Faktor bio

Ada kegiatan serta dokumentasi mengenai kegiatan pemantauan kesehatan tenaga


Dilakukan pemantauan kesehatan tenaga kerja yang bekerja pada
kerja. Terutama pemeriksaan kesehatan khusus seperti misalnya pengecekan Belum ada prosedur Pelaporan dan Diagnosa Penyakit
23 7.4.1. tempat kerja yang mengandung potensi bahaya tinggi sesuai dengan
darah untuk melihat kontaminasi bahan kimia, audiometri untuk kebisingan, rontgen
X Akibat Kerja
peraturan perundang-undangan.
untuk penyakit saluran

Pengusaha atau pengurus telah melaksanakan identifikasi keadaan Hasil identifikasi dalam bentuk daftar program pemeriksaan kesehatan karyawan
Pemeriksaan Kesehatan Berkala baru akan
24 7.4.2. dimana pemeriksaan kesehatan tenaga kerja perlu dilakukan dan telah yang dilakukan dan tata cara atau prosedur untuk pemeriksaan kesehatan tenaga X dilaksanakan bulan September
melaksanakan sistem untuk membantu pemeriksaan ini. kerja ini.

Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja dilakukan oleh dokter pemeriksa Dokter perusahaan yang sesuai dengan Permenaker 01/MEN/1976 tentang Pemeriksaan Kesehatan Berkala baru akan
25 7.4.3.
yang ditunjuk sesuai peraturan perundang-undangan. kewajiban latihan Hyperkes bagi Dokter Perusahaan.
X dilaksanakan bulan September

Perusahaan menyediakan pelayanan kesehatan kerja sesuai peraturan Detil pelayanan kesehatan yang diberikan mengacu pada Permenaker Pemeriksaan Kesehatan Berkala baru akan
26 7.4.4.
perundang-undangan. 03/MEN/1982 tentang pelayanan kesehatan TK
X dilaksanakan bulan September
Catatan mengenai pemantauan kesehatan tenaga kerja dibuat sesuai Pemeriksaan Kesehatan Berkala baru akan
27 7.4.5.
dengan peraturan perundang-undangan.
Jelas. X dilaksanakan bulan September
12. Pengembangan Keterampilan dan Kemampuan

28 12.1.2 Rencana pelatihan K3 bagi semua tingkatan telah disusun. Lihat pada matriks pelatihan tahunan perusahaan. X Program Pelatihan K3 tahun 2014 belum disusun

Terdapat prosedur yang menetapkan persyaratan untuk memberikan


Ada prosedur safety induction bagi tamu atau mitra kerja. Bisa dalam bentuk Belum ada safety induction untuk tamu, berupa
29 12.4.1 taklimat (briefing) kepada pengunjung dan mitra kerja guna menjamin
pembagian selebaran, training khusus, lampiran kontrak, dll.
X penyampaian lisan atau pembagian selebaran
K3.

Total Finding 29 Kriteria 17.47%


Mayor 13 Kriteria 7.83%
Minor 16 Kriteria 9.64%
PENJELASAN KETIDAKSESUAIAN PENILAIAN TINDAKAN PERBAIKAN PJ TINJAUAN ULANG

Security belum konsisten menyampaikan Kebijakan K3, Safety


Induction kepada tamu yang masuk dilingkungan perusahaan, Security harus konsisten menyampaikan
Minor
seharusnya Kebijakan K3 harus disampaikan kepada seluruh Safety induction kepada semua tamu
orang yang beraktifitas dilingkungan perusahaan.
Kebijakan K3 harus ditinjau ulang secara berkala misalnya
Kebijakan K3 harus ditinjau ulang secara
melalui rapat Manajemen Review, Rapat P2K3 atau rapat
Minor berkala misalnya dalam Manajemen
lainnya, jika ada perubahan nama perusahaan, manajemen, visi
Review
dll maka kebijakan juga harus direvisi.

Harus ada Prosedur Tugas dan


Prosedur Tugas dan tanggungjawab K3 Minor
tanggungjawab K3

Setiap Penanggungjawab K3 seperti Teknisi Listrik, Petugas


Teknisi Listrik, Petugas P3K, Petugas
P3K, Petugas Kebakaran Kelas B dan Penjamah Makanan harus
Major Kebakaran, Penjamah Makanan harus
di sertifikasi untuk meningkatkan kompetensi sesuai peraturan
bersertifikasi
perundang-undangan yang berlaku

Minor
Setiap bagian/jabatan/divisi/departemen harus ada uraian tugas Harus disusun Jobdec untuk masing-
dan tanggungjawab K3 yang disusun secara tertulis masing fungsi kerja

Minor

MOM Rapat Manajemen Review Minor Dokumen Manajemen review

Susunan Pengurus P2K3 harus dikomunikasikan dan Susunan Pengurus dibuatkan struktur dan
diinformasikan melalui Penempelan di Papan Informasi K3 atau Minor dipajang atau minimal ditempel di papan
Pemasangan Papan Struktur P2K3 informasi K3
Kelompok kerja K3 yang terbentuk misalnya Tim ERP harus
Susunan Tim ERP di pajang dan
dikomunikasikan dan diinformasikan melalui Penempelan di Minor
diinformasikan
Papan Informasi K3 atau Pemasangan Papan Struktur P2K4

Harus ada Prosedur untuk mengidentifikasi, memperolah,


memelihara dan mengkomunikasikan tentang Peraturan Major Harus disusun Prosedur
Perundangan K3
Harus ada Prosedur Manajemen K3 bagi Rekanan atau
Kontraktor untuk mengurangi resiko bahaya pada saat Major Harus disusun Prosedur
melaksanakan pekerjaan

Dokumen harus ditandatangani oleh GM selaku Personil yang


Semua Dokumen yang mensyaratkan
menyetujui pengesahan dokumen. Dokumen harus diberi tanggal Minor
pengesahan harus ditandatangani GM
yang lengkap hari/bulan/tahun.

Dokumen Usang harus terpisah diberi


Dokumen Prosedur K3 "Obsolet" Minor
tanda

Ijin pekerjaan khusus (ketinggian, panas, dll), Intruksi Kerja Major Harus ada Prosedur

Pemakaian dan perawatan APD (Dokumentasi/photo) Major Harus ada prosedur

Dokumen Prosedur Pembatasan area berbahaya/list area


Major harus disusun prosedur
berbahaya/signage restricted area

Ijin tertulis, Rambu/signage dll Minor Harus dilengkapi rambu keselamatan

Perusahaan harus mempunyai dokumen berupa jadwal


perawatan dan pemeliharaan sarana dan fasilitas dan juga Minor Harus ada jadwal perawatan dan checklist
form/checlist perawatan

Dokumen pemeliharaan dan Checklist perawatan terhadap


Minor Harus ada jadwal perawatan dan checklist
sarana dan fasilitas disimpan

Di Pos Security harus dilengkapi petunjuk


Di Pos security belum ada petunjuk tertulis langkah-langkah tertulis dalam menghadapi siatuasi darurat
dalam menghadapi situasi darurat misalnya nomer telpon polisi, Minor dan nomer telpon penting yang dari
pemadam kebakaran, ambulance dll external seperti Kepolisian, Pemadam,
Ambulan, Rumah Sakit dll

Harus dilakukan pengujian pencahayaan ditempat kerja Major Harus dilakukan Pengukuran
Harus dilakukan pengujian pencahayaan ditempat kerja Major Harus dilakukan Pengukuran

Tersedia Prosedur Pelaporan dan Diagnosa Penyakit Akibat Harus disusun Prosedur Pelaporan dan
Major
Kerja Diagnosa Penyakit Akibat Kerja

Pemeriksaan Kesehatan Berkala dapat dilakukan dengan


Harus dilaksanakan pemeriksaan
bekerjsama dengan klinik kesehatan yang telah terpercaya dan Major
kesehatan berkala
dokter pemeriksa sudah sertifikasi hiperkes

Dokter yang melakukan pemeriksaan kesehatan harus Dokter Pemeriksa Kesehatan harus
Major
bersertifikasi Hiperkes sesuai dengan Permenaker 01/MEN/1976 Hiperkes

Dapat bekerja sama dengan klinik kesehatan yang telah Pemeriksaan kesehatan harus sesuai
Major
bersertifikasi dan dokter pemeriksa sudah Hiperkes peraturan yang berlaku
Hasil Pemeriksaan Berkala disimpen dan di analisa oleh Dokter Hasil pemeriksaan kesehatan berkala di
Major
yang bersertifikasi Hiperkes dokumentasikan dan dianalisa

Harus disusun program pelatihan setiap


Matrik training dan jadwal training dalam 1 tahun Minor
tahun
Setiap tamu atau mitra kerja harus diberikan safety induction,
Safety Induction harus konsisten diberikan
bisa dalam bentuk pembagian selebaran, tarining khusus, Minor
kepada setiap tamu
lampiran kontrak dll
AREA OF CORNCEN

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
AREA OF CORNCEN

Dokumen Manajemen Review


Uraian Tugas dan Tanggungjawab K3 (Jobdes) masing-masing fungsi kerja
Pemeriksaaan Lingkungan (Pencahayaan)
Pemeriksaan Kesehatan Berkala
Pengelolaan B3 (daftar B3 dan Proses Penyimpanan)
Program Pelatihan K3 tahun 2014
Poster / Rambu K3 masih kurang
Pembatasan Area Berbahaya / Restricted Area
Safety Induction ke Tamu / Mitra Kerja
Sosialisasi K3
Papan Informasi K3 harus di update misalnya Materi Kampanye K3 yang bisa dicreate sendiri dengan sum
Poster Kebijakan K3 dibuat lebih besar dan terlihat jelas
Papan Informasi K3 harus di update misalnya Materi Kampanye K3 yang bisa dicreate sendiri dengan sum
Ruang Kerja Cleaning Service mohon diatur sedemikian rupa sehingga peralatan kerja tidak berserakan d
Ruang Tunggu Petugas Cleaning Service yang selama ini menggunakan Ruang Central AC sebaiknya dip
ROSEDUR-PROSEDUR YANG MASIH KURANG
1. Peraturan Perundangan dan Persyaratan K3 lainnya (memenuhi elemen 2.3)
2. Manajemen K3 Kontraktor/Rekanan (memenuhi elemen 3.2)
3. Analisa Keselamatan Kerja (memenuhi elemen 6.1)
(Hasil Analisa adalah Instruksi Kerja Pengawasan yang dilakukan JMK pada setiap jenis Pekerjaan dilap
4. Pembatasan Area Berbahaya ( memenuhi elemen 6.4)
5. Sign / Rambu K3 (memenuhi elemen 6.4)
6. Alat Pelindung Diri (Memenuhi PP No. 50 Tahun 2012)
7. Tugas dan Tanggungjawab K3 (memenuhi PP No. 50 / 2012)
8. Pelaporan dan Diangosa Penyakit Akibat Kerja (memenuhi Permenaker No. PER-01/MEN/1981 )
nya dari Prosedur K3

nya dari Prosedur K3


ercampur dengan B3

Anda mungkin juga menyukai