Anda di halaman 1dari 1

Nama : Laili Rahma Halimah

NPM : 2006620534
Kuliah S1 : Ilmu Pemerintahan

Penelitian Sumber-Sumber Gerakan Mesianis

Gerakan mesianis menurut Onghokham disini bersumber dari keinginan petani untuk
menghapus pajak yang membebankan rakyat. Gerakan ini muncul dalam bentuk
pemberontakan-pemberontakan di daerah dan mendorong keinginan rakyat (petani) akan
kehadiran seorang juru penyelamat. Gambaran sumber-sumber gerakan mesianis ini
dijelaskan Onghokham secara runtut dari awal masa kerajaan hingga koloni. Dalam konsep
kawula-gusti, raja yang dianugerahi wahyu-kedaton merupakan titisan tuhan dalam arti
spiritual. Sehingga hubungan rakyat dan raja merupakan kewajiban seorang hamba. Di lain
pihak, pada pemberontakan Trunojoyo lahirlah peramal pertama yang meramalkan umur
dinasti Mataram, yakni Raden Kejoran. Ramalan-ramalan ini berperan untuk menguatkan
orang yang lemah dan tidak berdaya terhadap keadaan. Seperti melawan kekuasaan mutlak
raja dengan harapan bahwa alam akan mengakhiri riwayat sang raja.

Selanjutnya terdapat faktor lain yang mendasari dukungan rakyat terhadap setiap
pemberontakan. Onghokham menyebutnya sebagai tanah, pajak dan proses pemiskinan.
Pajak tanah merupakan janji antara pemilik tanah (raja) dan petani. Pajak-pajak yang semakin
berat dan memiskinkan ini menjadi sumber populernya ide-ide Ratu Adil serta munculnya
pemberontakan di abad ke-18 dan 19. Di masa kolonial Belanda, proses pemiskinan petani ini
diperberat melalui penerapan sistem tanam paksa dan peranan golongan perantara seperti
polisi, alat pemerintah dan calo-calo kekuasaan yang menegakan keadilan melalui kekerasan.
Selain sumber tersebut, dalam “Serat Jayabaya” termuat pula harapan hadirnya seorang Ratu
Adil. Gerakan Ratu Adil ini menyangkut persoalan penting antara hubungan kolonial dan
rakyat, serta ilusi yang memuaskan perasaan bernegara melalui konsep “ratu yang adil”.

Anda mungkin juga menyukai