Anda di halaman 1dari 13

Makalah

Filsafat Yunani

Dosen Pengampu: Dr. Silvia Marni, M.Pd.

DISUSUN OLEH

Haniva (20080067)

Aknensi Prika Deria (20080052)

Ongki Erkin Stiani (20080053)

Rama Yana (20080036)

Riski Putri Ramadani (20080047)

Shinta Monica (20080067)

Selvi Anelia Qubais (20080070)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG

2021
Kata Pengantar

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh segala Puji syukur kami ucapkan atas


kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan, dan kesempatan untuk saya bisa
mengerjakan makalah ini sesuai tepat waktu. Shalawat beriringkan salam tak lupa saya kirimkan
kepada roh nabi besar kita yakni nabi Muhammad SAW. Adapun tujuan dari penulisan makalah
ini adalah untuk memenuhi tugas pada bidang mata kuliah Dasar-Dasar filsafat

Diluar itu, penulis sebagai manusia biasa menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak
kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tata bahasa, susunan kalimat maupun isi.
Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati, saya selaku penyusun menerima segala kritik dan
saran yang bersifat membangun. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih
luas kepada pembaca.

Akhir kata saya sampaikan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyususnan makalah ini dari awal sampai akhir. Makalah ini telah saya selesaikan
dengan maksimal. Oleh karena itu semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita.
Amin

Padang, 29 Maret 2021

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
D. Manfaat

BAB II PEMBAHASAN

A. Menjelaskan tentang filsafat Yunani


B. Menjelaskan tokoh pada masa Yunani
C. Menjelaskan pemikiran filsafat Yunani

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
A. Latar Belakang

Filsafat adalah pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang merupakan
konsep dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan. Filsafat juga diartikan sebagai suatu sikap
seseorang yang sadar dan dewasa dalam memikirkan segala sesuatu secara mendalam dan ingin
melihat dari segi yang luas dan menyeluruh dengan segala hubungan.

Filsafat berawal dari orang-orang Yunani yang mula-mula berfilsafat di Barat mengatakan
bahwa filsafat timbul karena ketakjuban. Ketakjuban di sini adalahketakjuban menyaksikan
keindahan dan kerahasian alam semesta ini lantas menimbulkan keinginan untuk mengetahuinya.
Berhadapan dengan alam yang indah, luas, bagus, dan ajaib pada saat malam hari, timbul dihati
mereka keinginan hendak mengetahui rahasia alam ini.

Lalu timbul pertanyaan di dalam hati mereka, dari mana datangnya alam ini, bagaimana
terjadinya, bagaimana kemajuannya dan ke mana sampainya. Demikianlah selama beratus tahun
alam ini menjadi pertanyaan yang memikat perhatian para ahli pikir atau filusuf. Akan tetapi,
hendaknya perlu diperhatikan bahwa pertanyaan yang dapat menimbulkan filsafat bukanlah
pertanyaan yang sembarangan.

Manusia Yunani pertama-tama mencoba menerangkan dunia dengan kejadian-kejadian


yang menyertainya secara mitologis dan lepas dari kontrol rasio. Selanjutnya semuanya itu
kemudian diterangkan dan disusun secara sistematis karena dengan mencari suatu keseluruhan
yang sistematis, mereka mampu mengerti hubungan antara mite itu dan menyingkirkan mite
yang tak dapat dicocokkan dengan mite yang lain.

B. Rumusan Masalah

1. Dapat menjelaskan tentang filsafat Yunani?


2. Dapat menjelaskan tokoh pada masa Yunani?
3. Dapat menjelaskan pemikiran filsafat Yunani ?
C. Tujuan
Adapun tujuan penulisan ini adalah
1. Mengetahui tentang filsafat Yunani
2. Mengetahui tokoh pada masa Yunani?
3. Mengetahui pemikiran filsafat Yunani?

D. Manfaat
1. Manfaat bagi kami, yaitu dapat menambah wawasan kami dan meningkatkan ilmu
pengetahuan kami tentang filsafat Yunani.
2. Bagi pembaca dapat menambah pengetahuan tentang makalah yang telah kami buat
BAB II PEMBAHASAN

1. Filsafat Yunani

Menurut Achmadi (2013:31), orang Yunani yang hidup pada abad ke-6 SM mempunyai
sistem kepercayaan, bahwa segala sesuatunya harus diterima sebagai suatu kebenaran yang
bersumber pada mitos atau dongeng-dongeng. Artinya, suatu kebenaran lewat akal pikir (logos)
tidak berlaku, yang berlaku hanya suatu kebenaran yang bersumber pada mitos (dongeng-
dongeng).

Menurut Achmadi (2013:31), faktor-faktor yang menyebabkan lahirnya filsafat Yunani


adalah sebagai berikut.

a. Bangsa Yunani yang kaya akan mitos (dongeng), dimana mitos dianggap sebagai awal
dari upaya orang untuk mengetahui atau mengerti. Mitos-mitos tersebut kemudian
disusun secara sitematis yang untuk sementara terlihat rasional sehingga muncul mitos
selektif dan rasional.
b. Karya sastra Yunani yang dapat dianggap sebagai pendorong kelahiran filsafat Yunani,
karya Homerus mempunyaii kedudukan yang sangat penting untuk pedoman hidup
orang-orang Yunani yang di dalamnya mengandung nilai-nilai edukatif.
c. Pengaruh ilmu-ilmu pengetahuan yang berasal dari Babylonia (Mesir) di Lembah Sungai
Nil. Kemudian, berkat kemampuan dan kecakapannya, ilmu-ilmu tersebut dikembangkan
sehingga mereka mempelajarinya tidak didasarkan pada aspek praktisnya saja, tetapi juga
aspek teoretis kreatif.

Dengan adanya ketiga faktor di atas, kedudukan mitos diganti oleh logos (akal) sehingga
setelah pergeseran tersebut filsafat lahir. Zaman Yunani dibagi menjadi dua periode, yaitu
periode Yunani kuno dan Yunani klasik. Periode Yunani kuno diisi oleh ahli pikir alam (Thales,
Anaximandros, Phytagoras, Xenophanes, dan Democritus. Sedangkan pada periode Yunani
Klasik diisi oleh ahli pikir seperti Socrates, Plato, dan Aristoteles.

a. Yunani Kuno

Periode Yunani Kuno ini lazim disebut periode filsafat alam karena pada periode ini
ditandai dengan munculnya para ahli pikir alam, dimana arah dan perhatian pemikirannya
kepada apa yang diamati di sekitarnya. Mereka membuat pernyataan-pernyataan tentang gejala
alam yang bersifat filsafati (berdasarkan akal pikir) dan tidak berdasarkan pada mitos. Mereka
mencari asas yang pertama dari alam semesta yang sifatnya mutlak, yang berada di belakang
segala sesuatu yang serba berubah.

Para pemikir filsafat yang pertama berasal dari Miletos, sebuah kota perantauan Yunani
terletak di pesisir Asia kecil. Mereka kagum terhadap alam yang penuh nuansa dan ritue dan
berusaha mencari jawaban atas apa yang ada dibelakang semua misteri itu (Achmadi, 2013:32-
33).

b. Sejarah Perkembangan Ilmu pada Masa Yunani Kuno

Periode Yunani Kuno adalah cikal bakal dari berkembangnya ilmu pengetahuan modern
seperti saat ini, dan yang paling menonjol dalam perkembangan ilmu pada era ini adalah filsafat
yang nantinya akan menjadi induk bagi ilmu pengetahuan. Zaman Yunani Kuno dipandang
sebagai zaman keemasan filsafat karena pada masa ini orang memiliki kebebasan
mengungkapkan ide-ide atau pendapatnya. Bangsa Yunani juga tidak dapat menerima
pengalaman yang didasarkan pada sikap menerima begitu saja, melainkan menumbuhkan sikap
yang senang menyelidiki sesuatu secara kritis.

Sikap kritis inilah yang menjadikan bangsa Yunani tampil sebagai ahli pikir terkenal
sepanjang masa. Pada masa ini filsafat lebih bercorak “kosmosentris”, artinya para filsuf pada
waktu itu mengarahkan perhatian mereka terhadap masalah-masalah yang berkaitan dengan asal
mula terjadinya alam semesta. Mereka berupaya mencari jawaban tentang prinsip pertama
(arkhe) dari alam semesta. Oleh karena itu, mereka lebih terkenal dengan julukan “Filsuf-filsuf
Alam”

c. Peradaban Yunani Kuno

Peradaban Yunani Kuno dimulai periode Yunani purba pada abad ke-8 hingga abad ke-6
SM. Kemudian berlanjut hingga penaklukan Romawi atas Korintia pada 146 SM. Puncak
peradaban ini pada masa Yunani Klasik yang mulai berkembang pada abad ke-5 hingga abad ke-
4 SM. Pada masa inilah para ilmuan mencurahkan perhatiannya terhadap berbagai kajian ilmu
pengetahuan yang menjadi dasar-dasar pengembangan dan penemuan berbagai disiplin ilmu
pengetahuan masa sekarang.

Periode Yunani Klasik berada di bawah pimpinan negara kota Athena ketika mereka telah
berhasil menghalau serangan kekaisar Persia. Kekuasaan Athena berakhir karena mereka
ditaklukkan bangsa Sparta saat perang peloponesia pada 401 SM. Namun, bukan berarti
perkembangan dan kajian ilmu pengetahuan ikut berakhir pula.

d. Hasil Peradaban Bangsa Yunani Kuno

Peradaban Yunani Kuno mewariskan peradaban tinggi untuk dunia. Hasil dari peradaban
itu bahkan sampai sekarang tetap dijadikan rujukan berbagai disiplin ilmu. Hasil peradaban
Yunani Kuno yang sangat penting bagi masyarakat dunia adalah karya sastra. Ada satu karya
sastra yang sangat terkenal yaitu kitab Illiad dan Odissesia. Kedua kitab tersebut ditulis oleh
Homerus.

Dalam bidang ilmu pengetahuan dan filsafat, peradaban Yunani Kuno terbilang paling
banyak memberikan kontribusi bagi dunia sekarang ini. Beberapa pemikir yang terkenal dari
Yunani di antaranya Socrates, Plato, dan Aristoteles. Peradaban Yunani Kuno masih terus
dikenang sampai sekarang. Karya dan pemikiran dari peradaban Yunani membawa pengaruh
besar bagi kemajuan peradaban manusia di dunia.

e. Sejarah Perkembangan Ilmu pada Masa Yunani Kuno

Zaman ini berlangsung dari abad 6 M sampai dengan sekitar abad 6 M. Zaman ini
menggunakan sikap aninquiring attitude (suatu sikap yang senang menyelidiki sesuatu secara
kritis) dan tidak menerima pengalaman yang didasarkan pada sikap menerima begitu saja.
Yunani mencapai puncak kejayaannya atau keemasannya di bawah pimpinan Iskandar Agung
(356-323 SM) dari Macedonia yang merupakan salah seorang murid Aristoteles. Pada abad ke-0
M, perkembangan ilmu mulai mendapat hambatan. Hal ini disebabkan oleh lahirnya Kristen.

f. Yunani Klasik

Pada periode Yunani Klasik, perkembangan filsafat menunjukkan kepesatan, yang ditandai
dengan besarnya minat orang terhadap filsafat.
2. Tokoh dan Pemikirannya
a. Tokoh Filsafat Masa Yunani Kuno

Menurut Achmadi (2013:33-45), tokoh-tokoh filsafat masa Yunani adalah Thales,


Anaximandros, phytagoras, Xenophanes, Heraclitos, Parmenides, Zeno, Empedocles,
Anaxagoras, Democritos. Bangsa Yunani adalah sebuah bangsa yang tidak dapat menerima
pengalaman yang didasarkan pada sikap menerima begitu saja, melainkan menumbuhkan sikap
yang senang menyelidiki sesuatu secara kritis. Sikap kritis inilah yang menjadikan bangsa
Yunani tampil sebagai ahli pikir terkenal sepanjang masa. Berikut beberapa tokoh pemikir atau
filsuf pada masa Yunani Kuno.

1.Tokoh Filosuf yang Mencurahkan Perhatiannya pada Alam Semesta

a. Thales (624-548 SM)

Thales berasal dari Miletus, ia mendapat gelar Bapak Filsafat karena dialah orang yang
bermula-mula berfilsafat. Gelar itu diberikan karena ia mengajukan pertanyaan yang amat
mendasar yang jarang dipertanyakan orang, juga orang pada zaman sekarang yaitu mengenai
“Apa sebenarnya asal usul alam semesta ini?”, pertanyaan ini sangat mendasar, terlepas apapun
jawabannya. Ia mengatakan asal alam ialah air karena air adalah unsur terpenting bagi setiap
makhluk hidup.

b. Pythagoras

Pytagoras adalah kelahiran Pulau Samos, lonia. Ia dikenal sebagai filsuf dan juga ahli
ukur. Ia mengembalikan segala sesuatu kepada bilangan. Semua realitas dapat diukur dengan
bilangan (kuantitas). Karena itu, dia berpendapat bahwa bilangan adalah unsur pertama dari alam
dan sekaligus menjadi ukuran. Kesimpulannya ini ditarik dari kenyataan bahwa realitas alam
adalah harmoni antara bilangan dan gabungan antara dua hal yang berlawanan.Jasa Pytagoras ini
sangat besar dalam pengembangan ilmu, terutama ilmu pasti dan ilmu alam. Ilmu yang
dikembangkan sangat tergantung pada pendekatan matematika.
c. Heraklitos (540-480 SM)

Heroklitas berasal dari Ephesos, Asia kecil. Ia berpendapat bahwa tiap-tiap benda terdiri
dari hal-hal yang saling berlawanan dan yang berlawanan itu tetap merupakan suatu kesatuan.
Baginya tidak ada sesuatu pun yang bersifat tetap. Tidak ada yang benar-benar ada karena
semuanya menjadi berubah. Perubahan dapat dinyatakan dengan dua cara: 1 ) Seluruh kenyataan
merupakan arus sungai yang mengalir, 2) seluruh kenyataan adalah api.

Ucapannya yang terkenal adalah “Engkau tidak dapat turun dua kali ke sungai yang
sama” dan “panta rhei kai uden menei” yang artinya semuanya mengalir dan tidak ada sesuatu
pun yang tetap.Jadi, Heroklitos dalam melihat alam semesta ini selalu dalam keadaan berubah.
Sesuatu yang dingin berubah menjadi panas, yang panas berubah menjadi dingin.

2. Tokoh Filosof yang Menjadikan Manusia sebagai Tolok Ukur Kebenaran


Pratagoras (481-411 SM)

Ia menyatakan bahwa manusia adalah ukuran kebenaran. Pernyataan ini merupakan cikal
bakal humanism. Pertanyaan yang muncul adalah apakah yang dimaksudnya itu manusia
individu atau manusia pada umumnya. Namun tidak ada jawaban yang pasti, yang jelas ialah
bahwa ia menyatakan kebenaran itu bersifat subjektif, dan relative. Akibatnya tidak ada nada
ukur yang absolut dalam etika, metafisika, maupun agama.

3. Tokoh Filosuf yang Mencurahkan Perhatiannya terhadap Suatu Masalah dengan


cara yang Rasional.
a. Socrates (470-399 SM)

Socrates adalah anak seorang pemahat yang bernama Sophoniscos dan seorang bidang
yang bernama Phainarete. Ia meninggal karena dihukum minum racun. Socrates berpendapat
bahwa ajaran dan kehidupan adalah satu dan tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya.
Oleh karena itu, dasar dari segala penelitian dan pembahasannya adalah pengujian diri sendiri.

Socrates tidak pernah meninggalkan tulisan, namun pemikirannya dikenal melalui


dialog-dialog yang ditulis oleh muridnya Plato. Metode Socrates dikenal sebagai ilmu kebidanan
yaitu suatu metode dialektika untuk melahirkan kebenaran. Jadi, meskipun Socrates tidak
meninggalkan suatu sikap kritis melalui metode dialektika yang akan berkembang di dalam
dunia ilmu pengetahuan modern.

b. Plato (427-347 SM)

Plato adalah salah seorang murid dan teman Socrates, ia memperkuat pendapat gurunya
dengan cara menulis ide-ide Socrates. Menurutnya, esensi itu mempunyai realitas dan realiasnya
ada di dalam ide. Kebenaran umum itu ada bukan dibuat-buat bahkan sudah ada di dalam idea.
Plato berhasil mensitesakan antara pandangan Heraklitus dan Permenides. Menurut Heraklitus
segala sesuatu berubah, sedangkan permenides mengatakan sebaliknya, yaitu segala sesuatu itu
diam.

c. Aristoteles (384-322 SM)

Puncak kejayaan filsafat terjadi pada masa Aristoteles. Aristoteles adalah murid Plato dan
penasihat serta guru Iskandar Agung. Aristoteles lahir pada tahun 384 SM di Stagira, sebuah
kota di Thrace. Aristoteles adalah seorang filsuf yang berhasil menemukan pemecahan
persoalan-persoalan besar filsafat yang dipersatukannya dalam satu sistem, yaitu logika,
matematika, fisika, dan metafisika.

Logika Aristoteles berdasarkan pada analisis bahasa yang disebut silogisme. Pada
dasarnya silogisme terdiri dari 3 premis, yakni premis mayor (semua manusia akan mati), premis
minor (Aristoteles seorang manusia), konklusi (Aristoteles akan mati). Logika Aristoteles ini
juga disebut dengan logika deduktif yang mengukur valid atau tidaknya sebuah pemikiran.
Aristoteles membagi filsafat pada dua macam yaitu teoretis dan praktis. Yang teoretis mencakup
logika, ekonomi, dan politik.
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Kelahiran pemikiran Filsafat Barat diawali pada abad ke-6 sebelum masehi, yang diawali
oleh runtuhnya mite-mite dan dongeng-dongeng yang selama ini menjadi pembenaran terhadap
setiap gejala alam. Orang Yunani yang hidup pada abad ke-6 SM mempunyai sistem
kepercayaan bahwa segala sesuatunya harus diterima sebagai sesuatu yang bersumber pada mitos
atau dongeng-dongeng.

Dalam sejarah filsafat biasanya filsafat Yunani dimajukan sebagai pangkal sejarah
Filsafat barat, karena dunia barat dalam alam pikirannya berpangkal kepada pemikiran
Yunani.Pada masa itu ada keterangan-keterangan tentang terjadinya alam semesta serta dengan
penghuninya, akan tetapi keterangan ini berdasarkan kepercayaan. Ahli-ahli pikir tidak puas
akan keterangan itu lalu mencoba mencari keterangan melalui budinya.

B. Saran

Dari uraian makalah di atas, kami mengajak teman-teman agar tidak menerima sesuatu
dengan apa adanya. Akan tetapi mari kita pikirkan terlebih dahulu apa, bagaimana, kenapa
sesuatu yang di anggap benar sebelum kita mempercayai sesuatu.
Daftar Pustaka

Yanda, Diyan Permata. dkk. 2018. Buku Ajar Dasar-Dasar Filsafat. STKIP PGRI
SUMBAR PRESS.
At –Thawil, Taufiq. 2013. Pertarungan Agama dan Filsafat. Jawa Timur : Yayasan PP.
Al Furqon
I.R. Poedjawijatna.1980. Pembimbing ke Arah Alam Filsafat. Jakarta : PT
PEMBANGUNAN
Muzairi, M.A. 2009. Filsafat Umum.Yogjakarta: Teras
Russell, Betrand. 2004. Sejarah Filsafat Barat. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Surojiyo. 2005. Ilmu filsafat Suatu Pengantar. Jakarta : PT. Bumi Aksara
Tafsir, Ahmad. 2002. Filsafat Umum (Akal dan Hati sejak Thales Sampai Capra).
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Anda mungkin juga menyukai