Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI 2

Dosen Pembimbing

Yosmed Hidayat, M. Si

DISUSUN OLEH

Kelompok 6

Haniva (20080067)

Rama Yana (20080036)

Rizki Putri Rahmadani (20080047)

Selvi Anelia Qubais (20080070)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

UNIVERSITAS PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

UPGRISBA SUMATERA BARAT

PADANG
2021
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
D. Manfaat

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Kearifan lokal


B. Bidang-bidang unggulan teknologi kearifan lokal

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Perkembangan teknologi dan internet membawa dampak besar bagi kehidupan


manusia. Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam
kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu
pengetahuan. Teknologi yang sebenarnya merupakan alat bentu/ekstensi kemampuan
diri manusia.

Dewasa ini, telah menjadi sebuah kekuatan yang justru membelenggu perilaku
dan gaya hidup kita sendiri. Dengan daya pengaruhnya yang sangat besar, karena
ditopang pula oleh systemsistem sosial yang kuat, dan dalam kecepatan yang makin
tinggi, teknologi telah menjadi pengarah hidup manusia. Perkembangan teknologi
memang sangat diperlukan.

Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan


manusia. Internet termasuk media baru di era digital. Hal ini membuat manusia dapat
bergaul dan bersosialisasi dengan memanfaatkan internet. Sementara itu tempat kita
bersosialisasi dan berinteraksi dalam dunia internet tersebut umumnya dikenal sebagai
ruang maya (cyber space).

Dengan demikian, kemajuan teknologi saat ini membawa suatu perubahan yang
cepat dalam suatu kehidupan manusia dengan tanpa batas dan lebih efektif (jauh
menjadi dekat). Salah satu dampak kemajuan teknologi adalah dengan kehadiran
masyarakat informasi Aktivitas komunikasi dapat terlihat pada setiap aspek kehidupan
sehari-hari manusia yaitu sejak dan bangun tidur di pagi hari sampai dengan manusia
beranjak tidur pada malam hari.

Dahulu untuk dikenal banyak orang kita harus bertatap langsung dengan cara
saling berkenalan atau bertemu secara tidak sengaja dengan orang tersebut. Tetapi di
zaman yang serba modern ini, kita bisa dikenal banyak orang dan berkomunikasi secara
langsung melaluli media sosial misalnya saja seperti facebook, twitter

B. Rumusan Masalah
1. pengertian kearifan lokal?
2. Bidang-bidang unggulan teknologi kearifan lokal

C. Tujuan
Adapun tujuan penulisan ini adalah
1. Mengetahui pengertian kearifan lokal
2. Mengetahui bidang-bidang unggulan teknologi kearifan lokal

D. Manfaat
1. Manfaat bagi kami dapat menambah wawasan serta meningkatkan ilmu
pengetahuan kami tentang kearifan lokal dan bidang-bidang unggulan
teknologi kearifan lokal
2. Bagi pembaca dapat menambah pengetahuan tentang makalah yang kami
buat

BAB II PEMBAHASAN
A. Kearifan Lokal

Kearifan lokal adalah pandangan hidup dan ilmu pengetahuan serta berbagai
strategi kehidupan yang berwujud aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat lokal dalam
menjawab berbagai masalah dalam pemenuhan kebutuhan mereka. Kearifan lokal
adalah segala bentuk kebijaksanaan yang didasari nilai-nilai kebaikan yang dipercaya,
diterapkan dan senantiasa dijaga keberlangsungannya dalam kurun waktu yang cukup
lama (secara turun temurun) oleh sekelompok orang dalam lingkungan atau wilayah
tertentu yang menjadi tempat tinggal mereka.

Secara etimologi, kearifan lokal (local wisdom) terdiri dari dua kata, yakni
kearifan (wisdom) dan lokal (local). Sebutan lain untuk kearifan lokal diantaranya
adalah kebijakan setempat (local wisdom), pengetahuan setempat (local knowledge) dan
kecerdasan setempat (local genious).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kearifan berarti kebijaksanaan,


kecendekiaan sebagai sesuatu yang dibutuhkan dalam berinteraksi. Kata lokal, yang
berarti tempat atau pada suatu tempat atau pada suatu tempat tumbuh, terdapat, hidup
sesuatu yang mungkin berbeda dengan tempat lain atau terdapat di suatu tempat yang
bernilai yang mungkin berlaku setempat atau mungkin juga berlaku universal. Kearifan
lokal merupakan fenomena yang luas dan komprehensif.

Pengertian Kearifan Lokal menurut UU No. 32 Tahun 2009 adalah nilai-nilai


luhur yang berlaku di dalam tata kehidupan masyarakat yang bertujuan untuk
melindungi sekaligus mengelola lingkungan hidup secara lestari.

Menurut Sedyawati, kearifan lokal diartikan sebagai kearifan dalam kebudayaan


tradisional suku-suku bangsa. Kearifan dalam arti luas tidak hanya berupa norma-norma
dan nilai-nilai budaya, melainkan juga segala unsur gagasan, termasuk yang
berimplikasi pada teknologi, penanganan kesehatan, dan estetika. Dengan pengertian
tersebut maka yang termasuk sebagai penjabaran kearifan lokal adalah berbagai pola
tindakan dan hasil budaya materialnya.
Menurut Rosidi, istilah kearifan lokal adalah hasil terjemahan dari local genius
yang diperkenalkan pertama kali oleh Quaritch Wales pada tahun 1948-1949 yang
berarti kemampuan kebudayaan setempat dalam menghadapi pengaruh kebudayaan
asing pada waktu kedua kebudayaan itu berhubungan.

Cakupan kearifan lokal cukup banyak dan beragam sehingga sulit dibatasi oleh
ruang. Kearifan tradisional dan kearifan kini berbeda dengan kearifan lokal. Kearifan
lokal lebih menekankan pada tempat dan lokalitas dari kearifan tersebut sehingga tidak
harus merupakan sebuah kearifan yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.
Kearifan lokal bisa merupakan kearifan yang belum lama muncul dalam suatu
komunitas sebagai hasil dari interaksinya dengan lingkungan alam dan interaksinya
dengan masyarakat serta budaya lain.

Kearifan lokal terbentuk sebagai keunggulan budaya masyarakat setempat


maupun geografis dalam arti luas, dan lebih menekankan pada tempat dan lokalitas.
Pengertian Kearifan lokal merupakan salah satu faktor penting dalam pengelolaan
lingkungan hidup, masyarakat serta dalam pengaturan bernegara. Pengaturan kearifan
lokal menurut UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Pasal 1 angka 30 adalah nilai-nilai luhur yang berlaku di dalam tata
kehidupan masyarakat yang bertujuan untuk melindungi sekaligus mengelola
lingkungan hidup secara lestari. Kearifan lokal berfungsi sebagai filter dan pengendali
terhadap budaya luar yang pengaturannya terdapat pada berbagai peraturan perundang-
undangan dan pada UUD NKRI 1945, meskipun tidak secara signifikan

Kearifan local didefinisikan sebagai sikap, pandangan dan kemampuan suatu


komunitas di dalam mengelola lingkungan rohani dan jasmaninya yang memberikan
kepada komunitas di dalam mengelola lingkungan rohani dan jasmaninya yang
memberikan kepada komunitas itu daya tahan dan daya tumbuh di dalam wilayah
dimana komunitas itu berbeda. Masyarakat local mempunyai pemahaman, program,
kegiatan, pelaksanaan terkait untuk mempertahankan, memperbaiki dan
mengembangkan unsur kebutuhan dan cara pemenuhannya dengan memperhatikan
sumber daya manusia dan sumber daya alam di sekitarnya.
Namun, dalam perkembangannya kearifan lokal mulai terpojokkan
dengan/terpinggirkan dikarenakan datangnya ilmu pengetahuan dalam bentuk teknologi
tingkat tinggi. Hal ini terjadi karena kearifan lokal tidak punya bukti ilmiah yang bisa
diterima oleh textbook. Disinilah tantangan dalam upaya eliminasi local wisdom vs
teknologi seharusnya di selesaikan. Kekayaan tradisi lokal ini seharusnya memunculkan
suatu permasalahan yang sangat menarik dan sangat menggelitik untuk diteliti.

Bentuk Kearifan Lokal

Bentuk kearifan lokal dapat dikategorikan ke dalam dua aspek, yaitu kearifan
lokal yang berwujud nyata (tangible) dan yang tidak berwujud (intangible).

1. Kearifan Lokal yang Berwujud Nyata (Tangible), meliputi :

a.Tekstual, Beberapa jenis kearifan lokal seperti sistem nilai, tata cara,
ketentuan khusus yang dituangkan ke dalam bentuk catatan tertulis seperti yang
ditemui dalam kitab tradisional primbon, kalender dan prasi (budaya tulis di atas
lembaran daun lontar).

b. Bangunan/Arsitektural

c. Benda Cagar Budaya/Tradisional (Karya Seni), misalnya keris, batik.

2. Kearifan Lokal yang Tidak Berwujud (Intangible)

Selain bentuk kearifan lokal yang berwujud, ada juga bentuk kearifan lokal yang
tidak berwujud seperti petuah yang disampaikan secara verbal dan turun temurun yang
dapat berupa nyanyian dan kidung yang mengandung nilai-nilai ajaran tradisional.
Melalui petuah atau bentuk kearifan lokal yang tidak berwujud lainnya, nilai sosial
disampaikan secara oral/verbal dari generasi ke generasi. Misalnya kearifan lokal yang
mengandung etika lingkungan sunda Hirup katungkul ku pati, paeh teu nyaho di mangsa
(Segala sesuatu ada batasnya, termasuk sumberdaya alam dan lingkungan). Kudu inget
ka bali geusan ngajadi (Manusia bagian dari alam, harus mencintai alam, tidak
tepisahkan dari alam).
B. Bidang-bidang unggulan teknologi kearifan lokal

1. Perikanan

a. Perikanan Darat

Meliputi seluruh daerah kabupaten dan kota seluruh Sumatera Barat, Untuk
memajukan perikanan darat perlu dikembangkan IPTEK untuk perikanan
darat,diantaranya :

  IPTEK perikanan perairan danau perlu iptek tentang penyebaran bibit.


  IPTEK perikanan air deras di sungai, perlu iptek membuat keramba,bibit,
makanan, masa panen.
  IPTEK perikanan kolam (tambak), perlu iptek membuat tambak, pengaturan
perairan,bibit, makanan, dan masa panen.

b. Perikanan Laut

  IPTEK penangkapan dengan kapal, sehingga hasil penangkapan lebih


efisien.
  IPTEK pengolahan penangkapan untuk keperluan local dan untuk keperluan
ekspor.
  IPTEK untuk kemasan ekspor,heginis, menarik, efisien, aman.

2. Pertanian / Perkebunan

Pertanian dalam arti luas adalah sama kegiatan yang meliputi bercocok tanam,
perikanan, peternakan, dan kehutanan. Indonesia termasuk negara agraris yang artinya
sebagian besar dari penduduk hidup di pertanian. Ada beberapa faktor yang
mendorong pertanian diantaranya

- Keadaan fisis yang baik untuk pertanian, diantaranya: tanah yang luas dan subur,
iklim yang baik, dan lapisan tanah yang gembur dan cukup tebal

- Susunan penduduknya menurut mata pencahariannya menunjukkan lebih kurang


10 % penduduk Indonesia hidup dari pertanian

- Sektor pertanian menghasilkan lebih dari 50% dari pendapatn nasional

- Penduduk Indonesia cukup banyak, sehingga pertanian membutuhkan banyak


tenaga kerja.

Berdasarkan jenis tanamannya pertanian dibedakan menjadi dua yaitu pertanian


tanaman pangan adalah usaha pertanian yang berupa bahan pangan. Tanaman pangan
dibedakan menjadi tiga yaitu jenis padi-padian, jenis palawija (ketela pohon, ketela
rambut, umbi-umbian, kacang tanah) dan jenis holtikultura (buah dan sayuran).
Pertanian tanaman perkebunan adalah usaha pertanian yang bertujuan memenuhi
kebutuhan dan perdagangan besar. Tanaman perkebunan dapat dibedakan menjadi
tanaman perkebunan dapat dibedakan menjadi tanaman perkebunan musiman (tebu,
tembakau) dan tanaman perkebunan tahunan (kopi, karet, coklast ).

 IPTEK tentang pengolahan lahan


 IPTEK tentang pembibitan
 IPTEK tentang pemeliharaan
 IPTEK tentang panen dan pengolahan

3. Kehutanan

a. Pengertian Hutan
Hutan adalah kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam
hayati yang didominasi dengan perpohonan dalam persekutuan alam lingkungannya,
yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan.

b. Pengertian Kehutanan

Kehutanan adalah sistem pengurusan yang bersangkut paut dengan hutan, kawasan
hutan, dan hasil hutan yang diselenggarakan secara terpadu.

Penyelenggaraan Kehutanan

 Penyelenggaraan kehutanan berasaskan manfaat dan lestari, kerakyatan, keadilan,


kebersamaan, keterbukaan, dan keterpaduan. Penyelenggaraan kehutanan
bertujuan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat yang berkeadilan dan
berkelanjutan dengan :
1) Menjamin keberadaan hutan dengan luasan yang cukup dan sebaran yang
proporsional.
2) Mengoptimalkan aneka fungsi hutan yang meliputi fungsi konservasi, fungsi
lindung dan fungsi produksi untuk mencapai manfaat lingkungan, sosial budaya,
dan ekonomi, yang seimbang dan lestari.
3) Meningkatkan daya dukung daerah aliran sungai.
4) Menjamin distribusi manfaat yang berkeadilan dan berkelanjutan.
 IPTEK pengolahan hutan lindung
 IPTEK pengolahan hutan produksi, tebang pilih
 IPTEK reboisasi
 IPTEK pengolahan hasil tambang

4. Pertambangan

Jenis-jenis barang tambang, Bahan tambang organis misalnya aspal, batu bara, gas
bumi, dan minyak bumi. Bahan tambang logam misalnya emas, mangan, nikel, pasir
besi, perak. Bahan tambang industri misalnya berlian, belereng, gamping, fosfat, dan
kaolin. Bahan energi adalah barang tambang yang digunakan sebagai pembangkit
tenaga misalnya minyak bumi, batu bara, gas bumi, dan uranium.

Jenis-Jenis Barang Tambang

1. Bahan tambang organik misalnya aspal, batu bara, gas bumi, dan minyak bumi.

2. Bahan tambang logam misalnya emas, mangan, nikel, pasir besi, perak.

3. Bahan tambang industri misalnya berlian, belerang, gamping, fosfat, dan kaolin.

4. Bahan energi adalah barang tambang yang digunakan sebagai pembangkit tenaga
misalnya minyak bumi, batu bara, gas bumi, dan uranium

Berdasarkan Peraturan Pemerintahan (PP) No. 27 Tahun 1980 tentang penggolongan


bahan galian, disebutkan bahwa bahan-bahan galian terbagi atas tiga golongan, yaitu
golongan bahan galian strategis, golongan bahan galian vital, dan golongan bahan
galian lainnya.

1. Golongan bahan galian stategis (golongan A), jenisnya antara lain batubara,
minyak bumi, gas alam, uranium, nikel, dan timah.

2. Golongan bahan galian vital (golongan B), jenisnya antara lain besi, mangaan,
bauksit, tembaga, timbal, seng, emas, perak, intan, platina, yodium, dan belerang.

3. Golongan bahan galian lainnya (golongan C), jenisnya antara lain fosfat, asbes,
mika, tawas, okek, batu permata, pasir kuarsa, kaolin, feldspar, gips, batu apung,
marmer, batu tulis, batu kapur, granit, tanah liat, dan pasir. golongan C inilah yang
selanjutnya di Indonesia dimanfaatkan sebagai bahan galian industri. Berikut
beberapa penjelasannya.

· Batu bara
Bersamaan dengan berkembangnya industri, batubara digunakan sebagai bahan bakar
kereta api dan kapal laut. Pada awal revolusi industri kebutuhan batubara sangat
tinggi karena sebagian besar tenaga (energi) yang digunakan berasal dari batubara.
Contoh penambangan batubara di Indonesia adalah PT Tambang Batubara Bukit
Asam (Persero) yang berpusat di Tanjung Enim, Sumatra Selatan.

· Minyak bumi

Untuk Indonesia, minyak bumi masih menjadi andalan perolehan devisa negara
sehingga naik turunnya harga minyak bumi sangat berpengaruh pada seluruh sektor
perekonomian masyarakat. Potensi minyak bumi di Indonesia terdapat di 60 cekungan
yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia mulai Sumatera, Jawa, Kalimantan,
Sulawesi dan Papua.

· Gas Bumi

Cadangan gas bumi biasanya ditemukan bersamaan dengan kegiatan eksplorasi


minyak bumi. Potensi gas bumi di Indonesia cukup baik karena cadangan gas alam
yang ada di Arun diperkirakan 10 triliun CF (Cubic Feet) dan merupakan sumber
terbesar di Asia Tenggara. Sumber gas alam Arun ditemukan pada 1991 oleh
perusahaan Mobil Oil Indonesia Inc. Untuk mengeksploitasi sumber gas alam Arun,
dibangun kilang LNG Arun yang dibangun oleh Pertamina di Blang Lancang,
Lhokseumawe (NAD). Pengoperasiannya dilakukan oleh Mobil Oil Indonesia Inc
(anak perusahaan Pertamina), Mobil Oil Indonesia Inc dan JILCO (Japan Indonesia
LNG Co.)

· Bijih Timah

Daerah penghasil timah terdapat di daerah Riau (Pulau Lingga, Singkep, Karimun,
Kundur, dan Bangkinang), Pulau Bangka, dan Pulau Belitung. Pengeksploitasian
timah di Indonesia seluruhnya dilakukan oleh PT Timah Tbk. yang berpusat di
Pangkal Pinang (Pulau Bangka). PT Timah Tbk dalam kegiatan operasionalnya
dibantu oleh PT Tambang Timah dan PT Koba Tin (keduanya anak perusahaan PT
Timah Tbk.). Pemanfaatan timah di dalam negeri antara lain digunakan untuk
pembuatan kaleng, pipa saluran, pembungkus rokok, mata peluru, dan solder.

· Nikel

Nikel kali pertama ditemukan di daerah Pomala (Sulawesi Tenggara) yaitu sekitar
1909 dan kini bekas kegiatan penambangan nikel di daerah Pomala sekarang
dijadikan pusat pengolahan bijih nikel oleh PT Aneka Tambang (PT Antam). Pada
1979 PT Antam melakukan penambangan nikel di Pulau Gebe (Maluku Utara).
Daerah lain yang sedang dikembangkan untuk proyek

penambangan nikel, yaitu Pulau Gee, Pulau Pakal, Tanjung Buli, Pulau Obi (Maluku
Utara), serta Pulau Gag dan Pegunungan Cyclops (Papua).

· Bauksit (bijih alumunium)

Bauksit dapat dijumpai di daerah-daerah aliran sungai, seperti di kepulauan Riau


(pulau Bintan-Indonesia). Aluminium banyak dipergunakan untuk membuat perkakas
dapur, industri mesin, dan industri pesawat terbang.

· Emas dan Perak

Emas dan perak banyak dipergunakan untuk membuat perhiasan dan obat-obatan.
Potensi tambang emas di Indonesia terdapat di wilayah Sumatra Utara, Jawa Barat,
Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara, dan
Maluku (Pulau Halmahera dan Pulau Obi). Pengusahaan tambang emas di Indonesia
sudah dilakukan sejak lama, seperti yang dilakukan di Rejang Lebong (Bengkulu),
Cikotok (Jawa Barat), Bolaang Mongondow (Sulawesi Utara), dan Sambas
(Kalimantan Barat). Eksploitasi tambang emas di Indonesia dilakukan oleh PT
Antam, di antaranya di Jawa Barat dan Kalimantan Selatan. Adapun di Nanggroe
Aceh Darussalam, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah dilakukan oleh pihak
perusahaan swasta.

· Tembaga
Tembaga merupakan kelompok logam bukan besi yang telah dipergunakan sejak
3.500 SM oleh orang-orang Mesir. Tembaga dipadu dengan besi menjadi perunggu,
sedangkan jika tembaga dipadu dengan seng menjadi kuningan. Potensi tembaga
terbesar di Indonesia berada di Tembagapura (Papua), yang pengelolaannya bekerja
sama dengan PT Freeport Indonesia Company (Amerika Serikat) sejak 3 Maret 1973.

· Intan

Sama seperti emas, intan biasa dibuat sebagagi perhiasan. Tempat penemuan intan di
Indonesia antara lain di Sumatra Barat dan Riau (Sungai Siabu, Kampar, dan
Bangkinang), Kalimantan Barat (Muara Mengkiang dan Ngabang), Kalimantan
Tengah (Sungai Gula, Pucukcau, Murungraya, Sei Pinang), Kalimantan Selatan
(Martapura danSimpang Empat), dan Kalimantan Timur (Sekatak Bunyi, Kabupaten
Kutai, dan Longiran).

Kearifan Di Bidang Pertambangan

a. Adanya pelarangan pertambangan di daerah-daerah yang di keramatkan di beberapa


daerah di Jawa dan Kalimantan

b. Adanya pembatasan pengambailan hasil pertambangan di berbagai daerah

c. Adanya pelarangan penggunaan alat-alat mesin besar dalam mengambil hasil


pertamabngan

5. Agroindustri

Agroindustri adalah kegiatan yang memanfaatkan hasil pertanian sebagai bahan baku,
merancang dan menyediakan peralatan serta jasa untuk kegiatan tersebut.

Ciri-ciri Agroindustri

Dengan demikian dari uraian diatas menunjukan bahwa Agroindustri pengolahan


hasil pertanian, mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: (a) dapat meningkatkan nilai
tambah, (b) menghasilkan produk yang dapat dipasarkan atau digunakan atau
dimakan, (c) meningkatkan daya saing, dan (d) menambah pendapatan dan
keuntungan bagi si petani/masyarakat.

 IPTEK pengolahan industri


 IPTEK pemodalan
 IPTEK tentang manajemen

6. Teknologi Tepat Guna

Teknologi kearifan local untuk meliputi semua bidang sesuai dengan daerah-daerah
unggulannya akan lebih berhasil jika menggunakan IPTEK yang berlandaskan
teknologi tepat guna.
Untuk memajukan usaha teknologi kearifan local dan efisiensinya teknologi,
diperlukan usaha menggunakan teknologi tepat guna untuk mencapainya diperlukan
penelitian terapan IPA dan teknologi.

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan dapat kita simpulkan bahwa manusia mempelajari teknologi
karena kemajuan teknologi merupakan sesuatu yang tidak bisa kita hindari
dalam kehidupan ini, dan ini di sebabkan oleh kemajuan teknologi yang berjalan
sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Perkembangan teknologi memang
sangat diperlukan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif
bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara
baru dalam melakukan aktifitas manusia. Kearifan lokal merupakan
Kearifan lokal apabila diterjemahkan secara bebas dapat diartikan nilai-nilai
budaya yang baik yang ada di dalam suatu masyarakat (budaya masyarakat yang
tidak bisa dipisahkan dari bahasa masyarakat). Hal ini berarti, untuk mengetahui
suatu kearifan lokal di suatu wilayah maka kita harus bisa memahami nilai-nilai
budaya yang baik yang ada di dalam wilayah tersebut. Dalam perkembangan
teknologi kearifan lokal ada bidang-bidang unggulnya antara lain : perikanan,
pertanian/perkebunan, kehutanan, pertambangan dan agroindustri.

Saran
Daftar Pustaka

Untari Sri. Ilmu Kealaman Dasar. Universitas Negeri Semarang USM Press

Sahlan. 2020. Ilmu Kealaman Dasar. Mujahid Press

Tim mata kuliah Ilmu kealaman dasar.2007.Hand Out Mata Kuliah Ilmu Kealaman

Dasar.Padang: UNP www.google.co

Elly Burhainy Faizal (SP Daily) 31 Oktober 2003 dalam.


http://www.papuaindependent.com

Alisyahbana, Iskandar. 1980. Teknologi dan perkembangan. Jakarta : Yayasan Idayu

Amiruddin. 2012. Dampak Kemajuan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi (IPTEK)


Terhadap Kehidupan Manusia Dan Sistem

Usman, Hanapi dkk. 2012. Buku Ajar Wawasan Ipteks. UPT MKU UNHAS, Makassar.

Hudoyono, PWS. S. 2003. Perkembangan Teknologi. Dirjen Dikti. Depdiknas, Jakarta.

Purwasasmita, M. 2000. Konsep Teknologi. TPB ITB, Bandung.

Anda mungkin juga menyukai