PERKEMBANGAN TEKNOLOGI 2
Dosen Pembimbing
Yosmed Hidayat, M. Si
DISUSUN OLEH
Kelompok 6
Haniva (20080067)
PADANG
2021
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini, telah menjadi sebuah kekuatan yang justru membelenggu perilaku
dan gaya hidup kita sendiri. Dengan daya pengaruhnya yang sangat besar, karena
ditopang pula oleh systemsistem sosial yang kuat, dan dalam kecepatan yang makin
tinggi, teknologi telah menjadi pengarah hidup manusia. Perkembangan teknologi
memang sangat diperlukan.
Dengan demikian, kemajuan teknologi saat ini membawa suatu perubahan yang
cepat dalam suatu kehidupan manusia dengan tanpa batas dan lebih efektif (jauh
menjadi dekat). Salah satu dampak kemajuan teknologi adalah dengan kehadiran
masyarakat informasi Aktivitas komunikasi dapat terlihat pada setiap aspek kehidupan
sehari-hari manusia yaitu sejak dan bangun tidur di pagi hari sampai dengan manusia
beranjak tidur pada malam hari.
Dahulu untuk dikenal banyak orang kita harus bertatap langsung dengan cara
saling berkenalan atau bertemu secara tidak sengaja dengan orang tersebut. Tetapi di
zaman yang serba modern ini, kita bisa dikenal banyak orang dan berkomunikasi secara
langsung melaluli media sosial misalnya saja seperti facebook, twitter
B. Rumusan Masalah
1. pengertian kearifan lokal?
2. Bidang-bidang unggulan teknologi kearifan lokal
C. Tujuan
Adapun tujuan penulisan ini adalah
1. Mengetahui pengertian kearifan lokal
2. Mengetahui bidang-bidang unggulan teknologi kearifan lokal
D. Manfaat
1. Manfaat bagi kami dapat menambah wawasan serta meningkatkan ilmu
pengetahuan kami tentang kearifan lokal dan bidang-bidang unggulan
teknologi kearifan lokal
2. Bagi pembaca dapat menambah pengetahuan tentang makalah yang kami
buat
BAB II PEMBAHASAN
A. Kearifan Lokal
Kearifan lokal adalah pandangan hidup dan ilmu pengetahuan serta berbagai
strategi kehidupan yang berwujud aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat lokal dalam
menjawab berbagai masalah dalam pemenuhan kebutuhan mereka. Kearifan lokal
adalah segala bentuk kebijaksanaan yang didasari nilai-nilai kebaikan yang dipercaya,
diterapkan dan senantiasa dijaga keberlangsungannya dalam kurun waktu yang cukup
lama (secara turun temurun) oleh sekelompok orang dalam lingkungan atau wilayah
tertentu yang menjadi tempat tinggal mereka.
Secara etimologi, kearifan lokal (local wisdom) terdiri dari dua kata, yakni
kearifan (wisdom) dan lokal (local). Sebutan lain untuk kearifan lokal diantaranya
adalah kebijakan setempat (local wisdom), pengetahuan setempat (local knowledge) dan
kecerdasan setempat (local genious).
Cakupan kearifan lokal cukup banyak dan beragam sehingga sulit dibatasi oleh
ruang. Kearifan tradisional dan kearifan kini berbeda dengan kearifan lokal. Kearifan
lokal lebih menekankan pada tempat dan lokalitas dari kearifan tersebut sehingga tidak
harus merupakan sebuah kearifan yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.
Kearifan lokal bisa merupakan kearifan yang belum lama muncul dalam suatu
komunitas sebagai hasil dari interaksinya dengan lingkungan alam dan interaksinya
dengan masyarakat serta budaya lain.
Bentuk kearifan lokal dapat dikategorikan ke dalam dua aspek, yaitu kearifan
lokal yang berwujud nyata (tangible) dan yang tidak berwujud (intangible).
a.Tekstual, Beberapa jenis kearifan lokal seperti sistem nilai, tata cara,
ketentuan khusus yang dituangkan ke dalam bentuk catatan tertulis seperti yang
ditemui dalam kitab tradisional primbon, kalender dan prasi (budaya tulis di atas
lembaran daun lontar).
b. Bangunan/Arsitektural
Selain bentuk kearifan lokal yang berwujud, ada juga bentuk kearifan lokal yang
tidak berwujud seperti petuah yang disampaikan secara verbal dan turun temurun yang
dapat berupa nyanyian dan kidung yang mengandung nilai-nilai ajaran tradisional.
Melalui petuah atau bentuk kearifan lokal yang tidak berwujud lainnya, nilai sosial
disampaikan secara oral/verbal dari generasi ke generasi. Misalnya kearifan lokal yang
mengandung etika lingkungan sunda Hirup katungkul ku pati, paeh teu nyaho di mangsa
(Segala sesuatu ada batasnya, termasuk sumberdaya alam dan lingkungan). Kudu inget
ka bali geusan ngajadi (Manusia bagian dari alam, harus mencintai alam, tidak
tepisahkan dari alam).
B. Bidang-bidang unggulan teknologi kearifan lokal
1. Perikanan
a. Perikanan Darat
Meliputi seluruh daerah kabupaten dan kota seluruh Sumatera Barat, Untuk
memajukan perikanan darat perlu dikembangkan IPTEK untuk perikanan
darat,diantaranya :
b. Perikanan Laut
2. Pertanian / Perkebunan
Pertanian dalam arti luas adalah sama kegiatan yang meliputi bercocok tanam,
perikanan, peternakan, dan kehutanan. Indonesia termasuk negara agraris yang artinya
sebagian besar dari penduduk hidup di pertanian. Ada beberapa faktor yang
mendorong pertanian diantaranya
- Keadaan fisis yang baik untuk pertanian, diantaranya: tanah yang luas dan subur,
iklim yang baik, dan lapisan tanah yang gembur dan cukup tebal
3. Kehutanan
a. Pengertian Hutan
Hutan adalah kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam
hayati yang didominasi dengan perpohonan dalam persekutuan alam lingkungannya,
yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan.
b. Pengertian Kehutanan
Kehutanan adalah sistem pengurusan yang bersangkut paut dengan hutan, kawasan
hutan, dan hasil hutan yang diselenggarakan secara terpadu.
Penyelenggaraan Kehutanan
4. Pertambangan
Jenis-jenis barang tambang, Bahan tambang organis misalnya aspal, batu bara, gas
bumi, dan minyak bumi. Bahan tambang logam misalnya emas, mangan, nikel, pasir
besi, perak. Bahan tambang industri misalnya berlian, belereng, gamping, fosfat, dan
kaolin. Bahan energi adalah barang tambang yang digunakan sebagai pembangkit
tenaga misalnya minyak bumi, batu bara, gas bumi, dan uranium.
1. Bahan tambang organik misalnya aspal, batu bara, gas bumi, dan minyak bumi.
2. Bahan tambang logam misalnya emas, mangan, nikel, pasir besi, perak.
3. Bahan tambang industri misalnya berlian, belerang, gamping, fosfat, dan kaolin.
4. Bahan energi adalah barang tambang yang digunakan sebagai pembangkit tenaga
misalnya minyak bumi, batu bara, gas bumi, dan uranium
1. Golongan bahan galian stategis (golongan A), jenisnya antara lain batubara,
minyak bumi, gas alam, uranium, nikel, dan timah.
2. Golongan bahan galian vital (golongan B), jenisnya antara lain besi, mangaan,
bauksit, tembaga, timbal, seng, emas, perak, intan, platina, yodium, dan belerang.
3. Golongan bahan galian lainnya (golongan C), jenisnya antara lain fosfat, asbes,
mika, tawas, okek, batu permata, pasir kuarsa, kaolin, feldspar, gips, batu apung,
marmer, batu tulis, batu kapur, granit, tanah liat, dan pasir. golongan C inilah yang
selanjutnya di Indonesia dimanfaatkan sebagai bahan galian industri. Berikut
beberapa penjelasannya.
· Batu bara
Bersamaan dengan berkembangnya industri, batubara digunakan sebagai bahan bakar
kereta api dan kapal laut. Pada awal revolusi industri kebutuhan batubara sangat
tinggi karena sebagian besar tenaga (energi) yang digunakan berasal dari batubara.
Contoh penambangan batubara di Indonesia adalah PT Tambang Batubara Bukit
Asam (Persero) yang berpusat di Tanjung Enim, Sumatra Selatan.
· Minyak bumi
Untuk Indonesia, minyak bumi masih menjadi andalan perolehan devisa negara
sehingga naik turunnya harga minyak bumi sangat berpengaruh pada seluruh sektor
perekonomian masyarakat. Potensi minyak bumi di Indonesia terdapat di 60 cekungan
yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia mulai Sumatera, Jawa, Kalimantan,
Sulawesi dan Papua.
· Gas Bumi
· Bijih Timah
Daerah penghasil timah terdapat di daerah Riau (Pulau Lingga, Singkep, Karimun,
Kundur, dan Bangkinang), Pulau Bangka, dan Pulau Belitung. Pengeksploitasian
timah di Indonesia seluruhnya dilakukan oleh PT Timah Tbk. yang berpusat di
Pangkal Pinang (Pulau Bangka). PT Timah Tbk dalam kegiatan operasionalnya
dibantu oleh PT Tambang Timah dan PT Koba Tin (keduanya anak perusahaan PT
Timah Tbk.). Pemanfaatan timah di dalam negeri antara lain digunakan untuk
pembuatan kaleng, pipa saluran, pembungkus rokok, mata peluru, dan solder.
· Nikel
Nikel kali pertama ditemukan di daerah Pomala (Sulawesi Tenggara) yaitu sekitar
1909 dan kini bekas kegiatan penambangan nikel di daerah Pomala sekarang
dijadikan pusat pengolahan bijih nikel oleh PT Aneka Tambang (PT Antam). Pada
1979 PT Antam melakukan penambangan nikel di Pulau Gebe (Maluku Utara).
Daerah lain yang sedang dikembangkan untuk proyek
penambangan nikel, yaitu Pulau Gee, Pulau Pakal, Tanjung Buli, Pulau Obi (Maluku
Utara), serta Pulau Gag dan Pegunungan Cyclops (Papua).
Emas dan perak banyak dipergunakan untuk membuat perhiasan dan obat-obatan.
Potensi tambang emas di Indonesia terdapat di wilayah Sumatra Utara, Jawa Barat,
Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara, dan
Maluku (Pulau Halmahera dan Pulau Obi). Pengusahaan tambang emas di Indonesia
sudah dilakukan sejak lama, seperti yang dilakukan di Rejang Lebong (Bengkulu),
Cikotok (Jawa Barat), Bolaang Mongondow (Sulawesi Utara), dan Sambas
(Kalimantan Barat). Eksploitasi tambang emas di Indonesia dilakukan oleh PT
Antam, di antaranya di Jawa Barat dan Kalimantan Selatan. Adapun di Nanggroe
Aceh Darussalam, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah dilakukan oleh pihak
perusahaan swasta.
· Tembaga
Tembaga merupakan kelompok logam bukan besi yang telah dipergunakan sejak
3.500 SM oleh orang-orang Mesir. Tembaga dipadu dengan besi menjadi perunggu,
sedangkan jika tembaga dipadu dengan seng menjadi kuningan. Potensi tembaga
terbesar di Indonesia berada di Tembagapura (Papua), yang pengelolaannya bekerja
sama dengan PT Freeport Indonesia Company (Amerika Serikat) sejak 3 Maret 1973.
· Intan
Sama seperti emas, intan biasa dibuat sebagagi perhiasan. Tempat penemuan intan di
Indonesia antara lain di Sumatra Barat dan Riau (Sungai Siabu, Kampar, dan
Bangkinang), Kalimantan Barat (Muara Mengkiang dan Ngabang), Kalimantan
Tengah (Sungai Gula, Pucukcau, Murungraya, Sei Pinang), Kalimantan Selatan
(Martapura danSimpang Empat), dan Kalimantan Timur (Sekatak Bunyi, Kabupaten
Kutai, dan Longiran).
5. Agroindustri
Agroindustri adalah kegiatan yang memanfaatkan hasil pertanian sebagai bahan baku,
merancang dan menyediakan peralatan serta jasa untuk kegiatan tersebut.
Ciri-ciri Agroindustri
Teknologi kearifan local untuk meliputi semua bidang sesuai dengan daerah-daerah
unggulannya akan lebih berhasil jika menggunakan IPTEK yang berlandaskan
teknologi tepat guna.
Untuk memajukan usaha teknologi kearifan local dan efisiensinya teknologi,
diperlukan usaha menggunakan teknologi tepat guna untuk mencapainya diperlukan
penelitian terapan IPA dan teknologi.
A. Kesimpulan
Dari pembahasan dapat kita simpulkan bahwa manusia mempelajari teknologi
karena kemajuan teknologi merupakan sesuatu yang tidak bisa kita hindari
dalam kehidupan ini, dan ini di sebabkan oleh kemajuan teknologi yang berjalan
sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Perkembangan teknologi memang
sangat diperlukan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif
bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara
baru dalam melakukan aktifitas manusia. Kearifan lokal merupakan
Kearifan lokal apabila diterjemahkan secara bebas dapat diartikan nilai-nilai
budaya yang baik yang ada di dalam suatu masyarakat (budaya masyarakat yang
tidak bisa dipisahkan dari bahasa masyarakat). Hal ini berarti, untuk mengetahui
suatu kearifan lokal di suatu wilayah maka kita harus bisa memahami nilai-nilai
budaya yang baik yang ada di dalam wilayah tersebut. Dalam perkembangan
teknologi kearifan lokal ada bidang-bidang unggulnya antara lain : perikanan,
pertanian/perkebunan, kehutanan, pertambangan dan agroindustri.
Saran
Daftar Pustaka
Untari Sri. Ilmu Kealaman Dasar. Universitas Negeri Semarang USM Press
Tim mata kuliah Ilmu kealaman dasar.2007.Hand Out Mata Kuliah Ilmu Kealaman
Usman, Hanapi dkk. 2012. Buku Ajar Wawasan Ipteks. UPT MKU UNHAS, Makassar.