Anda di halaman 1dari 1

Kamis, 07 Maret 2024

Diary
Banyak yang beranggapan tinggal sama
kebarat itu gak enak, apa-apa pasti serba salah.
Ada aja permasalahannya seperti gak boleh
main lama-lama, gak boleh keluar malam, harus
beresin rumah dan bantu ini bantu itu. Padahal
aslinya gak seperti itu kok, aku Alhamdulillah
lancar-lancar aja selama tinggal sama kerabat.

Jadi aku kuliah di Universitas PGRI Sumbar


Padang, disana aku ngekos selama 6 semester.
Setelah selesai melaksanakan PL selama satu
semester di kampung aku kembali lagi ke
Padang. Di mana aku tidak ngekos lagi karena
kendala biaya, jadi aku disuruh tinggal sama
kakak kandung ibuku agar lebih menghemat
biaya.

Aku biasa memanggil kakak ibu dengan


panggilan mama atau ama, di Padang mama
ngontrak di Komplek Griya Madani, Jln. Gunung
Pangilun. Nah, komplek itu tidak terlalu jauh
dari kampus, kalau jalan kaki ada sekitar 15
menit sampai kampus kalau sama motor 5
menit. Kadang-kadang aku di antar-jemput,
kadang naik maxime dan jalan kaki.

Anak mama ada tiga, anak pertama lebih tua


dariku biasa ku panggil kak Nop yang mana kak
Nopjuga kuliah ditempat aku kuliah, kedua Egi
yang lagi daftar kepolisian, dan yang terakhir
Papat lagi sekolah kelas 3 bentar lagi mau lulus.
Menurutku tinggal sama kerabat itu
ada nilai positif dan negatifnya, tergantung
kitanya lagi menjalaninya bagaimana.

Padang

Anda mungkin juga menyukai