Anda di halaman 1dari 3

NOVEL PRIBADI

Aji Darmawan D.

XII.MIA.1

SMA 1 SAMPARA

KURIKULUM 2023/2024
Jejak Langkahku: Memoar Seorang Remaja

Aku membuka pertama kalinya di dunia ini. Aku adalah bayi yang baru lahir, tak memiliki
pengertian yang jelas mengenai dunia disekitarku. Aku hanya merasa hangat dan nyaman di
dalam pangkuan ibuku. Seiring berjalannya waktu aku mulai marasakan perubahan disekitarku
aku digendong oleh orang-orang yang mencintaiku. Aku belajar untuk tersenyum dan tertawa
saat membuatku bahagia. Aku juga belajar menangis ketika aku merasa tidak nyaman atau
lapar.Ketika aku mulai tumbuh besar, aku juga mulai belajar benyak hal baru. Aku belajar untuk
merangkak, berjalan, dan berbicara meskipun terus tersungkur saat belajar berjalan. Namun aku
merasa senang ketika aku berhasil melakukan hal-hal itu. Aku juga mulai berinteraksi dengan
anak-anak lain disekitarku. Aku belajar bermain, berbagi mainan, dan membuat teman. Aku
merasa senang ketika aku bergaul dengan mereka dan merasakan kebahagiaan bersama.

Seiring bertambahnya usia, ibu pun kemudian mendaftarkanku ke taman kanak-kanak. Aku
pun mulai mengenal huruf dan juga berhitung. Saat pertama masuk, aku merasa suasana di taman
kanak-kanak sangat berbeda karena keberadaan ayah dan ibu digantikan oleh seorang guru.
Terlepas dari hal itu, aku mulai mendapatkan teman baru dan kami selalu menghabiskan waktu
bersama. Lalu hingga ketika saatnya untuk pulang, aku dan temanku sering bercerita hingga
tanpa sadar kami telah sampai ke rumah masing-masing. Kemudian setelah beberapa hari berlalu
aku mulai merasa bahwa tidak ada yang perlu di khawatirkan lagi karena ada seorang guru yang
dapat membantuku ketika aku dalam kesulitan.

Kemudian di siang harinya aku selalu pergi ke kebun untuk membantu Ibu menyiram tanaman
dan juga memanen tomat, cabai dan terong lalu membantu ayah membersihkan lahan yang
ditumbuhi tanaman merambat. Setelah aku melakukan semua pekerjaan tersebut, aku pun
menggalah rambutan untuk kumakan, rasanya sangat manis sesekali aku membawanya pulang.
Lalu di sorenya aku selalu mengajak sepupuku untuk bermain bola bersama, jika anak-anak
lainya mulai berdatangan kami sering mumutuskan untuk bermain lari-larian atau bermain petak
umpet.

Aku pun naik ke jenjang selanjutnya yaitu sekolah dasar dimana pakaianku yang dulunya biru
putih kini berubah menjadi merah putih. Pada jenjang ini masa bermainku menjadi lebih sedikit
karena adanya mata pelajaran pada jenjang ini. Aku pun dituntut untuk bisa membaca dan juga
menguasai materi-materi yang di ajarkan oleh guru. Ketika waktunya jam istirahat aku dan
temanku sering pergi makan bersama ke kantin, bermain berlari-larian atau bermain petak umpet,
dan juga melakukan keusilan lainnya.

Aku pun menaiki kelas terakhir dijenjang sekolah dasar tersebut. Aku merasa bahwa ini
adalah perpisahan karena semuanya akan lulus dan akan melanjutkannya ke sekolah SMP yang
berbeda
Lalu di suatu hari dimana sebelum ulangan kelulusan pihak sekolah kedatangan pihak
penayangan layar tancap. Aku dan temanku membayar sebesar Rp.15.000 untuk menontonnya,
aku pun terpukau saat melihat penayangan 3D tersebut. Setelah ulangan kelulusan Aku
menunggu hingga ada pembukaan pendaftaran SMPN 1 SAMPARA. Satu bulan berlalu aku
datang ke sekolah untuk menggambil ijazah, aku dan temanku bertemu untuk terakhir kalinya
dan kami saling menanyakan akan memilih untuk lanjut SMP mana. Banyak dari mereka yang
memilih untuk lanjut ke kota atau SMPN 2 BESULUTU.

Beberapa hari kemudian pembukaan pendaftaran siswa baru di SMPN 1 SAMPARA dibuka
aku segera mendaftarkan diri. Hari MPLS pun tiba aku ditempatkan di gugus 1, di hari pertama
aku masih belum mengenal orang-orang seggugus denganku hingga di hari-hari seterusnya kami
semakin dekat dan juga mulai mengenal satu sama lain. Berakhirnya masa MPLS aku dan ibu
membeli perlengkapan sekolah, hari pembagian kelas pun tiba aku ditempatkan di kelas 7(1)
disaat bertemu dengan adit, aqim, dan aril. Saat pertama kali bertemu aku menyediri

Anda mungkin juga menyukai