Anda di halaman 1dari 2

Perkenalkan namaku adalah Rizqi Widi Hardiansyah, aku lahir 04 Mei 2003 di

Tulungagung yaitu tempat tinggalku selama 17 tahun ini. Aku anak terakhir dari tiga
bersaudara dan kakakku semua itu laki-laki, kakakku yang pertama bernama Gigih Ilham
Hariswara dan yang kedua adalah Bima Hardian Rahmadani mereka semua sangat baik
kepadaku mungkin karena aku anak yang terakhir jadi aku agak dimanja. Aku lahir dari
sepasang suami istri yaitu Ayahku Suwardi yang mana dulu bekerja sebagai Polisi tetapi
sekarang sudah masa Pensiun dan Ibuku Hari Uminarti bekerja sebagai Perawat di
Puskesmas

Aku dulu bersekolah di TK Islam Mardisiwi, sekarang entah dimana TK itu berada
sekarang. Di TK itu aku diajari hidup mandiri tetapi saat itu aku bahkan tidak bisa ditinggal
ayahku kerja, tidak peduli apapun alasannya ia harus menemaniku bersekolah. Dan hal yang
paling kuingat adalah saat acara simulasi Manasik Haji di dalam gedung tersebut, rasanya
seperti berada di mekkah dengan tubuhku yang kecil dan memutari ka’bah yang ukurannya
jauh lebih besar dari tubuhku.

Hingga aku akhirnya beranjak SD, waktu itu umurku belum genap 7 tahun karena saat
itu badanku besar sendiri di TK. Bukannya teman-temanku takut kepadaku tetapi aku
merasa malu berbadan besar sendiri di kelas. Penerimaan SD itu minimal harus bisa baca
tulis, aku bisa membaca tapi aku belum bisa menulis dengan benar, aku takut waktu itu jika
tidak bisa masuk SD, hingga sampai ibuku mengajariku dengan sabar sampai larut malam.
Dan akhirnya akupun bisa masuk ke SD Kauman 1 tempat kakak-kakakku bersekolah dulu,
setelah 4 tahun bersekolah akhirnya aku kelas 4 SD, waktu itu aku merasa kesulitan melihat
papan tulis dan tidak tau apa penyebabnya, mataku terasa buram dan tulisan di papan tulis
menjadi 2, aku langsung ke kamar mandi untuk membasuh mataku dan aku kembali ke kelas
tetapi tetap saja terasa buram, hingga teman sebangku ku mengatakan kepadaku kalau aku
itu adalah Minus atau bisa disebut juga dengan rabun jauh. Akhirnya akupun pulang dengan
wajah sedih sambil memberi tahu ibuku kalau aku rabun jauh, malamnya aku langsung
periksa mata di Indra Optik. Dan ternyata penyebab rabun jauhku adalah aku terlalu dekat
melihat Tv, karena waktu itu Tv dirumahku disambungkan dengan Komputer kakakku jadi
aku bermain game sangat lama disana hingga tak kenal waktu, sekarang aku merasa
menyesal tidak mendengarkan peringatan dari ibuku.

Satu tahun kemudian aku berencana untuk sunat, tidak tau apa yang membuatku ingin
sunat atau mungkin aku ingin sunat karena ingin dapat uang saku yang banyak. Hingga
waktu sunat pun tiba aku merasa gelisah dan deg-deg an karena aku membayangkan bagian
tubuhku terpotong begitu saja itu sangat menakutkan. Seminggu setelah sunat banyak orang
yang berkunjung kerumahku untuk memberi selamat kepadaku karena berani untuk sunat
dan yang paling kutunggu tunggu uang saku dari mereka. Aku ingin memakai uang saku itu
untuk membei Hp Android pertamaku, saat itu Hp yang lumayan bagus pada jamannya
adalah Smartfreen Andromax C, bahagia rasanya bisa bermain game di Hp tersebut tanpa
memandangi Tv lagi untuk bermain game.

Waktu SD aku itu cukup nakal saat di kelas apalagi entah apa yang merasukiku hingga
temanku yang diam saja aku jailin seperti ku cubit, sedikit pukulan, tetapi tidak sampai
membuat mereka menangis. Dan akhirnya aku jail kepada temanku saat pulang di dekat
pintu gerbang hingga akhirya ibunya tau, temanku langsung menangis sejadi-jadinya aku
sangat malu dan takut saat itu karena dimarahi oleh ibunya. Mungkin itu jadi yang terakhir
kalinya aku jahat kepada teman-temanku.
Ketika sudah beranjak SMP di SMP 1 Kauman yang mana juga tempat sekolah kakak-
kakakku dulu. Pertama kali masuk aku banyak mengenal orang-orang baru ada yang dari SD
ku dulu ada juga yang dari Trenggalek, saat itu ada acara yang bernama MOGD dan aku tidak
tau apa itu, hingga acara itupun dimulai aku sudah memersiapkan semua keperluan untuk
acara tersebut. Jam 4 pagi aku terbangun oleh suara kakak kelas yang sangat kencang
meneriaki seisi kelas untuk segera bangun dan mandi saat itu juga. Air terasa sangat dingin
sekali seperti es, dan akupun mengikuti acara tersebut dengan bahagia banyak permainan
yang mengasyikkan yang tidak pernah kulakukan saat SD dulu.

Saat aku sudah menginjak kelas 9 aku berencana untuk membolos lewat pagar belakang
sekolah karena membolos lewat gerbang yang biasanya tidak bisa dilewati, dan tentu saja
ada yang menjaga gerbang tersebut ia adalah guru Taekwondo di sekolahku tidak ada yang
berani membolos saat dia yang menjaga. Saat aku ingin melompat pagar ada adik yang
teriak-teriak bahwa aku ingin bolos sampai akhirnya guru yang mengajar di keas itu
mendatangi tempat aku ingin melompat, tetap aku dengan cepat langsug melompat ada
juga temanku yang terlambat untuk melompat dan akhirnya ia pun lari sambil menabrak
guru tersebut hingga jatuh akupun tertawa saat temanku bercerita hal tersebut. Tapi ada
satu masalah yaitu ada temanku yang melemparkan tasnya ke luar pagar tapi ia tak
melompat. Kita semua lupa bahwa masih ada tas yang tertinggal di situ, rute t jalan itu
dilewati oleh anak yang sedang ber olahraga karena itu mereka tau bahwa ada yang
membolos hingga memanggil guru karena menemukan tas temanku. Temanku pun tidak jadi
pulang karena tas tersebut di bawa ke BK, padahal itu adalah pertama kalinya temanku
bolos sekolah, aku sangat khawatr pun akhrinya tertawa terbahak-bahak mendengar
temanku itu

Waktu SMA pun tiba, aku tidak menyangka bisa masuk SMA Negeri 1 Boyolangu aku
bisa msuk dengan nilai yang cukup baik yaitu 33,5. Aku sangat senang sekali waktu itu dan
akupun melanjutkan kenakalanku ke SMA seperti bolos jam pelajaran, bolos sekolah itu
seperti hal biasa bagiku. Hingga aku menyadari kalau nilaiku menjadi sangat jelek karena
tidak bisa memahami materi di kelas. Karena saat di kelaspun kesibukanku adalah tidur
sepanjang hari, entah kenapa tidur di kelas sangat nyaman hingga aku bisa tidur 3 kali di
dalam kelas. Sampai aku merasa dimanapun aku bisa tidur, yang paling tidak kusuka adalah
ada yang menggangguku saat tidur aku tidak peduli dia mengejek atau apapun tapi yang
paing tidak kusuka tidurku di ganggu.

Aku akhirya kelas 12 SMA tahun ini adalah saat-saat yang menegangkan bagi anak-anak
kelas 12, karena ini adalah tahun kita terakhir dan penentuan untuk lanjut kuliah dimana.
Aku mempersiapkan dengan sungguh-sungguh untuk tahun ini, aku berharap aku bisa
diterima di Univesitas Brawijaya di jurusan Management atau Akutansi. Aku akan berusaha
semaksimal mungkin untuk bisa sukses. Oh iya tahun ini adalah tahun menyedihkan bagi
seluruh dunia dikarenakan terjadinya pandemi Virus Covid 19 di dunia ini. Semua orang
kebingugan dan kesusahan, orang-orang susah untuk mencari uang karena pemerintah tidak
memperbolehkan untuk keluar rumah jika keadaan tidak terdesak. Aku menghabiskan hari-
hari ku di rumah dengan belajar saham, aku mengenal saham dari kakakku yang tidak
sengaja aku melihat kakakku bermain itu. Semoga aku bisa lulus SMA dengan bekal uang aku
bermain saham tersebut agar tidak terlalu membebani kudua orang tuaku. Aku sekarang
bercita-cita menjadi Investor dan Trader Sukses

Anda mungkin juga menyukai