Disusun Oleh
Rama Yana
(20080036)
Sesi : B/20
Dosen Pengampu
Afrini Rahmi, M. Pd
(Foto Ana)
Salah seorang warga Kota Padang Panjang sedang membersihkan sapi yang
baru saja disembelih, untuk dibagikan kepada masyarakat yang kurang
mampu atau yang dikenal dengan tradisi kurban.
Hari raya kurban menjadi moment untuk saling berbagi antar umat. Namun,
dibalik itu semua, hari raya kurban juga bisa dijadikan moment untuk
memotong bibit kebencian dan sikap yang tidak baik barangkali masih ada
dalam diri kita masing-masing.
Hari raya diawali dengan Sholat Idul Adha oleh para umat Muslim di
sejumlah tempat. Setelah sholat, dilakukan penyemblihan hewan kurban,
yang kemudian dagingnya dibagikan kepada warga kurang mampu atau
warga setempat. Terkadang ada juga terjadi, pembagian hewan kurban
terhadap orang yang dari kota lain dan orang yang mensembelih hewan
kurban tersebut.
Hari raya ini ditandai dengan peristiwa kurban, pada saat itu Nabi Ibrahim
bersedia dan dengan iklhas untuk menyembelih putranya yang bernama
Ismail karena atas perintah Allah SWT. Sehingga Allah begitu sayang kepada
Nabi Ibrahim, dengan kuasa-Nya Allah menggantikan Ismail dengan seekor
gibas atau domba, untuk menjadi kurban.
Maka bagi umat muslim yang memiliki harta yang lebih, diharuskan untuk
menyembelih hewan kurban. Sebagian ulama berpendapat hal tersebut
wajib untuk dilakukan bagi orang yang mampu dan ada yang berpendapat
kalau itu sebagai sunnah.
Namun terlepas dari itu semua, maka dari peristiwa kurban, tersebut kita
dapat memetik pelajaran tentang ilmu iklhas, yaitu Nabi Ibrahim rela
menyembelih anaknya, karena sangat cinta kepada Allah SWT dan apa pun
yang diperintahkan oleh Allah akan dikerjakannya.
Tokoh Agama Kota Padang Panjang Buya Jaho menyebutkan, Nabi Ibrahim
memiliki harta yang cukup banyak, lembunya mencapai 1000 ekor,
dombanya 3000 ekor dan untanya mencapai lebih 100 ekor.
"Maka saat orang bertanya kepada Nabi Ibrahim, hewan ternak itu milik
siapa. Maka Nabi Ibrahim menjawab semuanya itu adalah milik Allah dan
kalau Allah kapan saja menghendaki untuk menyerahkan kepadanya, maka
siap saya serahkan," ujar Buya Jaho.
Pelaksanaan kurban disaat hari Raya Idul Adha, merupakan syiar penting
dari syiar-syiar lainnya. Apalagi penyembelihan hewan kurban tersebut
merupakan identitas dari hari Raya Idul Adha.
Buya Jaho mengatakan, apabila dilihat dari sisi sosial, berkurban tersebut
merupakan untuk memperlihatkan rasa solidaritas antara sesama manusia,
dimana orang yang memiliki harta lebih bisa berbagi dengan seluruh
masyarakat.