Anda di halaman 1dari 2

Tugas 1

Persaingan Usaha

Nama : Nur Muhammad Fajar Gunawan

NIM : 030728512

1. Perjanjian yang bersifat eksklusif atau biasa disebut dengan memboikot pihak ketiga.
Pemboikotan tersebut terjadi jika dua atau lebih pelaku usaha dari suatu bagian atau
penyalur tertentu mengadakan perjanjian dengan pelaku usaha pesaingnya untuk tidak
menyediakan barang atau jasanya kepada pelaku usaha tertentu. Misalnya beberapa
pengusaha sepatu mengadakan perjanjian untuk tidak menjual produksinya kepada
penyalur/agen/distributor tertentu atau beberapa pengusaha penyewaan mobil
mengadakan perjanjian untuk bersama-sama tidak membeli atau bersama-sama menolak
memakai jenis mobil merek tertentu misalnya tidak mau membeli atau menolak
menggunakan merek Yamaha.
2. Bentuk-bentuk perjanjian tertutup yang dilarang diatur dalam Pasal 15 Undang-undang
Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak
Sehat, melarang pelaku usaha membuat perjanjian tertutup atau secara umum dikenal
sebaga Dealing Agreement, dengan:
a) Pelaku usaha lain yang memuat persyaratan bahwa pihak yang menerima barang
dan atau jasa hanya akan memasok atau tidak memasok kembali barang dan atau
jasa tersebut kepada pihak tertentu dan atau pada tempat tertentu (ayat 1).
b) Pihak lain yang memuat persyaratan bahwa pihak yang menerima barang dan atau
jasa tertentu harus bersedia membeli barang dan atau jasa lain dari pelaku usaha
pemasok (ayat 2).
c) Pihak lain mengenai harga atau potongan harga tertentu atas barang dan atau jasa,
yang memuat persyaratan bahwa pelaku usaha yang menerima barang dan atau jasa
dari pelaku usaha pemasok harus bersedia membeli barang dan atau jasa lain dari
pelaku usaha pemasok; atau tidak akan membeli barang dan atau jasa yang sama
atau sejenis dari pelaku usaha lain yang menjadi pesaing dari pelaku usaha pemasok
(ayat 3).
3. Menurut pendapat saya terkait Grab Bersama mitranya PT TPI telah melanggar UU Anti
Monopoli, mengapa demikian karena didalam Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang
Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat telah diatur dalam Pasal 19
terkait Pelaku usaha dilarang melakukan satu atau beberapa kegiatan, baik sendiri maupun
bersama pelaku usaha lain, yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan
atau persaingan usaha tidak sehat berupa : a. menolak dan atau menghalangi pelaku usaha
tertentu untuk melakukan kegiatan usaha yang sama pada pasar bersangkutan; atau b.
menghalangi konsumen atau pelanggan pelaku usaha pesaingnya untuk tidak melakukan
hubungan usaha dengan pelaku usaha pesaingnya itu; atau c. membatasi peredaran dan
atau penjualan barang dan atau jasa pada pasar bersangkutan; atau d. melakukan praktek
diskriminasi terhadap pelaku usaha tertentu. Telah dijelaskan dalam ayat (4) tidak boleh
mendiskriminasi pelaku usaha tertentu, tetapi dalam kasus Grab Bersama mitranya PT TPI ini
secara jelas telah melakukan memprioritaskan mitra pengemudi yang tergabung dalam TPI
untuk mendapatkan penumpang dibandingkan dengan mitra perorangan. Sehingga secara
aturan hukum Grab Bersama mitranya PT TPI telah melanggar UU Anti Monopoli, yang
dimana dapat diadili secara hukum dengan dasar hukumnya yaitu Pasal 19 didalam Undang-
undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha
Tidak Sehat.

Referensi :
HKUM 4307 Hukum Persaingan Usaha
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5 tahun 1999 Tentang Larangan praktek
monopoli dan persaingan usaha tidak sehat

Anda mungkin juga menyukai