1
Werner Wada Betu dan N. G. N. Renti Maharaini, “Analisis Yuridis Perjanjian Tertutup
Berdasarkan Undang-Undang Persaingan Usaha,” Reformasi Hukum Trisakti Vol. 4, no. 5 (3
Oktober 2022): 1350.
2
Ibid., 1351.
dalam perjanjian eksklusif adalah pembatasan akses penjualan atau pasokan, serta
pembatasan wilayah dapat dikategorikan sebagai perjanjian tertutup.3
3
Pedoman Pasal 15 (Perjanjian Tertutup) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang
Larangan Praktek Monopoli Dan Persaingan Usaha Tidak Sehat (Jakarta: Komisi Pengawas
Persaingan Usaha, 2011), 7.
4
Citra M. Harmain, Roy Victor Karamoy, dan Royke A. Taroreh, “Aspek Hukum Perbuatan
Perjanjian Yang Dilarang Dalam Kerangka Larangam Praktek Monopoli Dan Persaingan Usaha
Tidak Sehat,” LEX PRIVATUM 10, no. 1 (17 Januari 2022): 25.
5
Ayup Suran Ningsih, “Implikasi Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan
Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat pada Pelaku Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM),” Jurnal Penelitian Hukum De Jure 19, no. 2 (26 Juni 2019): 212–13.
Betu, Werner Wada, dan N. G. N. Renti Maharaini. “Analisis Yuridis Perjanjian
Tertutup Berdasarkan Undang-Undang Persaingan Usaha.” Reformasi
Hukum Trisakti Vol. 4, no. 5 (3 Oktober 2022): 1349–62.
Harmain, Citra M., Roy Victor Karamoy, dan Royke A. Taroreh. “Aspek Hukum
Perbuatan Perjanjian Yang Dilarang Dalam Kerangka Larangam Praktek
Monopoli Dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.” LEX PRIVATUM 10, no. 1
(17 Januari 2022).
Ningsih, Ayup Suran. “Implikasi Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang
Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat pada
Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).” Jurnal Penelitian
Hukum De Jure 19, no. 2 (26 Juni 2019): 207–15.
Pedoman Pasal 15 (Perjanjian Tertutup) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999
Tentang Larangan Praktek Monopoli Dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.
Jakarta: Komisi Pengawas Persaingan Usaha, 2011.