Anda di halaman 1dari 3

TUGAS PRAKTIKUM BAHASA INDONESIA

MENULIS ESAI

“Peran Teknologi Melalui Pembelajaran Daring untuk Mewujudkan Pendidikan


Indonesia yang Berkarakter”

Oleh :

Razin Alifahrezy Setyaliani

XII MIPA 3

26

SMAN 1 BANJARNEGARA

Jalan Let. Jend. Soeprapto 93A, Banjarnegara, Jawa Tengah


53415, Banjarnegara, Jawa Tengah, Indonesia

2021
Peran Teknologi Melalui Pembelajaran Daring untuk Mewujudkan Pendidikan
Indonesia yang Berkarakter

Oleh: Razin Alifahrezy Setyaliani

Pandemi yang terjadi di seluruh dunia ini menuntut semua lembaga, tanpa
pengecualian untuk menggunakan teknologi berupa jaringan internet dalam
kegiatannya. Pembelajaran daring menjadi alternatif dalam bidang pendidikan di
tengah merebaknya virus corona. Pembelajaran daring ini seakan-akan menjadi
sesuatu yang lahir karena situasi kondisi yang memaksa. Sebenarnya, hal tersebut
bukanlah suatu hal yang baru, melainkan telah ada beriringan dengan perkembangan
teknologi. Akan tetapi, fakta yang terjadi membuat seolah-olah hal ini merupakan
sesuatu yang baru.

Penggunaan teknologi dalam bidang pendidikan di Indonesia masih sangat


minimalis. Oleh karena itu, perubahan situasi yang sangat cepat membuat peserta
didik maupun tenaga pengajar sulit mengikuti sistem pembelajaran daring dengan
teknologi di awal pandemi. Pembelajaran daring tidak hanya membuat suatu
pembelajaran menjadi virtual, tetapi juga soal fasilitas. Di sisi lain, kemampuan tenaga
pengajar dalam menyampaikan materi perlu dipertanyakan. Dalam hal yang sama,
kemampuan menangkap materi peserta didik juga tidak dapat disimpulkan baik
buruknya.

Dalam mewujudkan Pendidikan Indonesia yang berkarakter dalam pandemi


perlu kerjasama yang baik dari tenaga pendidik, peserta didik, dan fasilitas yang
mumpuni. Pembelajaran daring dasarnya mengubah sesuatu yang dilakukan face to
face menjadi screen to screen.

Fasilitas menjadi salah satu faktor utama dalam pelaksanaan pembelajaran


daring. Fasilitas tersebut diantaranya adalah perangkat seperti handphone dan
sejenisnya. Di samping itu, jaringan atau koneksi juga tidak dapat terlepas dalam
pembelajaran daring. Kemampuan finansial tenaga pendidik maupun peserta didik
sangat erat hubungannya dengan penyediaan fasilitas secara mandiri. Banyak yang
terkendala dalam pemenuhan hal dasar di pembelajaran daring. Persoalan ini harus
diperhatikan oleh pemerintah ataupun lembaga yang menaungi pendidikan di
Indonesia. Ini menjadi tugas pemerintah juga untuk mengerahkan anggaran dalam
pemenuhan pembelajaran daring, seperti menyiapkan sarana prasarana pendukung
dan ketersediaan jejaring internet.

Peran tenaga pendidik juga sangat menentukan tercapainya pendidikan yang


berkarakter dalam pandemi. Kreativitas dan kapabilitas tenaga pendidik menjadi
tuntutan yang cukup berat. Mereka dipaksa oleh situasi dan kondisi menciptakan
pembelajaran yang efektif dan membuat peserta didik dapat menangkap dengan baik
apa yang disampaikan. Proses penyampaian bahan ajar sepenuhnya dilakukan
secara daring. Pembelajaran daring dengan aplikasi sejenis “video-conference” dan
aplikasi kelas online. Tenaga pendidik dituntut dalam waktu singkat mempelajari
macam-macam sarana pembelajaran yang tidak sedikit membuat mereka bingung.
Dan fakta yang terjadi para tenaga pendidik tidak sedikit pula yang hanya memberi
materi tertulis dan tugas tanpa menjelaskan melalui media yang mumpuni. Hal ini,
harus dibenahi.

Peserta didik sebagai “lakon” dalam kegiatan pembelajaran daring dituntut


menjadi pembelajar mandiri dalam waktu sangat singkat. Peserta didik banyak yang
tidak mendapatkan apa yang biasa didapat saat pembelajaran luring. Hal ini membuat
ketertarikan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran daring berkurang dan
membuat peserta didik malas lalu memilih absen. Selain itu, dengan tugas yang
diberikan tanpa dijelaskan terlebih dahulu oleh tenaga pendidik membuat rasa
ketertarikan pembelajaran daring makin tidak ada. Padahal harapan pemerintah
dalam pembelajaran daring ini, membuat peserta didik yang tanggap teknologi dan
mandiri.

Pembelajaran daring di tengah pandemi Covid-19 dapat menjadi titik awal


revolusi pendidikan Indonesia. Dengan syarat, adanya kerjasama yang baik antara
peserta didik, tenaga pendidik, dan fasilitas. Tenaga pendidik yang kreatif dalam
menyampaikan materi pembelajaran, peserta didik yang semangat dan dapat
berusaha meningkatkan daya tangkap pembelajaran, dan fasilitas yang menunjang
menjadi amunisi yang cukup untuk mewujudkan pendidikan Indonesia yang
berkarakter di tengah pandemi.

Anda mungkin juga menyukai