Kelompok 2 :
1. Afrida Dwi Ratnasari
2. Nyimas Yulia Radiska
3. Rizky Al Fathir
4. Sekar Larasati
Kabinet ini juga tidak mampu bertahan lama karena banyak hal yang ditentang oleh parlemen
termasuk dari Masyumi dan PNI sendiri. Masalah utama yang menjadi penyebab runtuhnya kabinet ini
adalah pertukaran nota antara Menlu Soebardjo dengan Duta Besar Amerika, Merle Cochran. Nota tersebut
berisi tentang pemberian bantuan ekonomi dan militer dari Pemerintah Amerika kepada Pemerintah
Indonesia berdasarkan ikatan Mutual Security Act (MSA). Hal ini ditafsirkan bahwa Sukiman telah condong
kepada Blok Barat sehingga melanggar garis politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif.
Dengan jatuhnya Kabinet Sukiman, Indonesia kembali mengalami krisis pemerintahan. Salah satu
penyebab jatuhnya kabinet-kabinet pada masa liberal-parlementer ini adalah dari 10 partai yang ada dalam
parlemen, mayoritas berasal dari Masyumi dan PNI sehingga untuk membentuk pemerintahan yang kuat
harus mendapatkan dukungan dari kedua partai besar tersebut. Padahal seringkali terdapat ketidakserasian
antara kedua partai besar itu. Bahkan di dalam kedua partai itu masih terdapat kelompok-kelompok yang
juga sering bertentangan, misalnya dalam Masyumi terdapat kelompok Moh. Natsir dan kelompok Sukiman,
sedangkan di dalam PNI terdapat kelompok Mr. Sartono dan kelompok Mr.Sujono Hadinoto.
Untuk mengatasi keadaan tersebut ada saran agar kabinet yang dibentuk merupakan Zaken Kabinet
tanpa memperhitungkan keanggotaannya dalam partai tertentu. Namun kelompok Sukiman dalam Masyumi
berpendapat lain bahwa kabinet koalisi dapat menjadi dasar dari stabilitas politik.
Pertanyaan dan Jawaban
(Kabinet Sukiman)
Pada kabinet Sukiman menteri Muhammad Yamin membebaskan 950 tahanan Staat Van
oorlog en beleg (SOB) tanpa persetujuan perdana menteri dan anggota kabinet lainnya.
1. Apa yang dimaksud tahanan sop dan mengapa Muhammad Yamin membebaskan tanpa persetujuan
perdana menteri dan anggota kabinet lainnya ?
(Dari kabinet Djuanda)
Jawab :
Keadaan darurat atau dahulu dikenal sebagai staat van oorlog en beleg (SOB) yang dalam bahasa
Inggris disebut sebagai state of emergency adalah suatu pernyataan dari pemerintah yang bisa mengubah
fungsi-fungsi pemerintahan, memperingatkan warganya untuk mengubah aktivitas, atau
memerintahkan badan-badan negara untuk menggunakan rencana-rencana penanggulangan keadaan darurat.
Biasanya, keadaan ini muncul pada masa bencana alam, kerusuhan sipil, atau setelah ada pernyataan perang.
Mohammad Yamin membebaskan 950 tahanan itu tidak ada maksud apa" hanya ingin menunjukkan
bahwa partai PNI kuat
Jawab :
Masalah utama yang menjadi penyebab runtuhnya kabinet ini adalah pertukaran nota antara Menlu
Soebardjo dengan duta besar Amerika serikat,Merle Cochren, nota tersebut berisi tentang pemberian bantuan
ekonomi dan militer dan dari pemerintah Amerika kepada pemerintah Indonesia berdasarkan ikatan mutual
security Act (MSA) hal ini ditafsirkan bahwa Sukiman telah condong kepada blok barat sehingga melanggar
garis politik luar negeri bebas aktif (menandatangani).
Jawab :
Karena dengan menerima bantuan tersebut pada tanggal 15 Januari 1952 berarti pemerintah Sukiman
dianggap melanggar kebijakan politik luar negeri bebas-aktif karena menerima bantuan dari Amerika serikat
menandakan Indonesia masuk blok barat padahal Indonesia berhaluan non-blok dalam menghadapi perang
dingin.