Anda di halaman 1dari 9

I.

Maksud dan Tujuan

I.1 Makud

 Mempelajari konsep dalam well logging


 Pengenalan alat well logging
 Memperkenalkan alat well logging khususnya wireline logging kepada
praktikan

I.2 Tujuan

 Mengetahui apa itu well logging


 Mengetahui jenis – jenis log dan karakteristriknya
 Interpretasi well logging berdasarkan karakteristrik log yang
digunakan

II. Dasar Teori

Well logging sering disebut juga


borehole logging, adalah
pengukuran didalam lubang
pemboran untuk mengetahui
kondisi geolofi dibawah
permukaan. Log(rekaman) dapat
dibuat berdasarkan pengamatan
visual dari batuan yang terbawa
keluar permukaan (geological log),
atau berdasarkan pengukuran
fisika dengan instrumen yang

diturunkan ke lubang pemboran (geophysical logging). Dari interpretasi hasil


pengukuran ini, maka dapat diperoleh kuantifikasi

dan dilokaslisir zona – zona kedalaman berpotensi yang mengandung


hidrokarbon. Alat loggin yang dikembangkan beberapa
tahun, untuk mengukur sifat elektrik, sifat akustik, elektromagnetik,
radioaktif maupun sifat lainya pada batuan yang mrngandung fluida.

Industri oil dan gas bumi menggunakan logging wireline untuk


mendapatkan catatan terus menerus tentang sifat batuan. Wireline logging
dapat didefinisikan sebagai “Akuisisi dan analisis data geofisika yang
dilakukan sebagai fungsi kedalaman sumur, bersamaan dengan penyediaan
layanan terkait." Perhatikan bahwa "wireline logging" dan "logging lumpur"
tidak sama, namun terkait erat melalui integrasi kumpulan data. Pengukuran
dibuat mengacu pada "TAH" - True Along Hole depth: ini dan analisis yang
terkait kemudian dapat digunakan untuk menyimpulkan sifat lebih lanjut,
seperti saturasi hidrokarbon dan tekanan formasi, dan untuk membuat
keputusan pengeboran dan produksi lebih lanjut. Wireline logging dilakukan
dengan menurunkan 'alat logging' - atau serangkaian satu atau lebih
instrumen - pada akhir wireline menjadi sumur oil (atau lubang bor) dan
merekam sifat petrofisika menggunakan berbagai sensor. Alat logging yang
dikembangkan selama bertahun-tahun mengukur sinar gamma alami,
respons radioaktif elektrik, akustik, stimulasi, resonansi magnetik, resonansi
magnetik, elektromagnetik, tekanan dan sifat batuan dan cwateran yang
terkandung di dalamnya. Untuk artikel ini, mereka secara luas dipecah oleh
properti utama yang mereka tanggapi. Data itu sendiri dicatat baik di
permukaan (mode real-time), atau di dalam lubang (mode memori) ke
format data elektronik dan kemudian rekaman atau presentasi elektronik
disebut "log sumur" diberikan kepada klien, bersama Dengan salinan
elektronik dari data mentah. Operasi pembalakan yang baik dapat dilakukan
selama proses pengeboran (lihat Pembalakan Saat Pengeboran), untuk
memberikan informasi real-time tentang formasi yang ditembus oleh lubang
bor, atau begitu sumur telah mencapai Total Depth dan keseluruhan
kedalaman lubang bor dapat menjadi Login. Data real-time direkam secara
langsung terhadap kedalaman kabel yang diukur. Data memori direkam
terhadap waktu, dan kemudian data kedalaman diukur secara simultan
terhadap waktu. Dua kumpulan data kemudian digabungkan menggunakan
basis waktu umum untuk membuat respons instrumen versus log kedalaman.
Kedalaman rekaman memori juga dapat dikoreksi dengan cara yang persis
sama seperti koreksi real-time yang dilakukan, jadi tidak ada perbedaan
dalam akurasi TAH yang dapat dicapai.

Kedalaman kabel yang diukur dapat diturunkan dari sejumlah


pengukuran yang berbeda, namun biasanya dicatat berdasarkan penghitung
roda yang dikalibrasi, atau (lebih tepat) dengan menggunakan tanda magnet
yang memberikan penambahan panjang kabel yang dikalibrasi. Pengukuran
yang dilakukan kemudian harus dikoreksi untuk peregangan dan suhu
elastis.

Ada banyak jenis wireline log dan dapat dikategorikan baik oleh
fungsinya atau oleh teknologi yang mereka gunakan. "Lubang lubang
terbuka" dijalankan sebelum sumur oil atau gas dilapisi dengan pipa atau
casing. "Cased hole logs" dijalankan setelah sumur dilapisi dengan casing
atau pipa produksi. Log Wireline dapat dibagi menjadi kategori luas
berdasarkan sifat fisik yang diukur.

Jenis – jenis log yang sering digunakan :


A. Log spontaneous potensial (SP)

Pada formasi yang permeable kurva SP menjauh dari garis lempung. Pada
zona permeabel yang tebal , kurva SP mencapai suatu garis konstan. Dalam
evaluasi formasi log SP digunakan untuk :

 Menentukan jenis litologi


 Menentukan kandungan lempung
 Menentukan harga tahanan jenis water formasi.

B. Log Gamma Ray (GR)

Log GR merupakan suatu catatan terhadap kedalaman dari radioaktivitas


alamiah suatu formasi. Log Gamma Ray digunakan untuk :

 Menentukan volume lempung


 Identifikasi litologi

C. Log Resistivitas

Merupakan log elektrik yang digunakan untuk :

 Mendeterminasi kandungan fluida dalam batuan reservoir .


 Mengidentifikasi zona permeable
 Menentukan porositas

Ada dua tipe log yang digunakan untuk mengukur resistiviti formasi yaitu log
induksi dan log elektroda.

D. Log Densitas

Log Densitas merupakan suatu tipe log porositas yang mengukur densitas
elektron suatu formasi. Dalam evaluasi sumur log densitas berguna untuk :

 Menentukan porositas
 Identifikasi litologi
 Identifikasi adanya kandungan gas
 Mederteminasi densitas hidrokarbon

E. Log Netron

Merupakan tipe log porositas yang mengukur konsentrasi ion hydrogen


dalam suatu formasi. Dalam penentuan pekerjaan evaluasi formasi log netron
berguna untuk :

 Menentukan porositas
 Identifikasi litologi
 Indentifikasi adanya gas

F. Log Sonik

Merupakan suatu log porositas yang mengukur interval waktu lewat dari
suatu gelombang suatu suara kompresional untuk melalui satu feet formasi.
Dalam evaluasi formasi log sonic berguna untuk :
 Menentukan porositas
 Identifikasi litolog

III. Analisa Well Log


IV. Interpretasi Bawah Permukaan

Penentuan jenis litologi berupa sand stone ataupun shale


berdasarkan nilai log gamma ray. Dari log gamma ray dibuat garis
minimal dan garis maksimal yang kemudian dibagi menjadi dua bagian
oleh garis yang disebut cut-off. Kemudian, bagian yang berada di sebelah
kiri cut-off atau yang memiliki nilai lebih rendah adalah sand stone.
Sedangkan bagian yang berada di bagian kanan atau yang memiliki nilai
lebih tinggi adalah shale. Sand stone ditunjukkan oleh warna kuning dan
shale ditunjukkan oleh warna hijau gelap.
Penentuan kandungan hidrokarbon berdasarkan posisi dari grafik
log MSFL dan log LLD. Jika nilai dari MSFL lebih rendah dibanding nilai
LLD, maka lapisan tersebut mengandung hidrokarbon. Sedangkan jika
nilai LLD lebih rendah dari nilai MSFL, maka lapisan tersebut
mengandung water. Dari kandungan hidrokarbon tesebut kemudian
dapat dibedakan apakah termasuk dalam gas atau oil. Untuk
membedakan gas atau oil dapat digunakan perbedaan atau separasi dari
log RHOB dan log NPHI. Jika separasi antara kedua adalah besar, dapat
diinterpretasikan jika lapisan tersebut mengandung gas. Sedangkan jika
separasi antara keduanya kecil, maka mengandung oil.
Berdasarkan keempat log di atas, keberadaan dari water, oil dan gas
terletak pada litologi berupa sand stone dengan dimensi yang cukup tebal.
Semakin tebal lapisan tersebut, maka kandungan dari fluidanya akan
semakin beragam. Dari semua log di atas, lapisan sand stone yang berada
di paling atas dengan ketebalan sedang hanya memiliki fluida berupa gas.
Sedangkan lapisan sand stone yang berada di bawah dengan dimensi yang
tebal memiliki 3 jenis fluida yaitu gas, oil dan water. Dari ketiga fluida
tersebut, gas berkontak langsung dengan oil sehingga disebut sebagai
GOC atau gas oil contact. Sedangkan water berkontak langsung dengan oil
sehingga disebut sebagai OWC atau oil water contact. Sand stone yang
hanya mengandung satu jenis fluida berupa gas berada pada kedalam
sekitar 5100 – 5120 kaki. Sedangkan lapisan sand stone yang memiliki 3
jenis fluida berada pada kedalaman sekitar 5170 – 5190 kaki.
DAFTAR PUSTAKA

Koesoemadinata, R.P. 1980. Geologi Minyak dan Gas Bumi, Edisi Kedua, Jilid
1 dan 2. Bandung : ITB
Widada, S. 2002. Petunjuk Praktikum Geologi Minyak Bumi. Yogyakarta :
Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknologi Mineral,
UPN”V”
Wintolo, Djoko. 2010. Buku Panduan Geofisika Eksplorasi. Yogyakarta:
Laboratorium Geofisika Eksplorasi. Departemen Teknik
Geologi FT UGM

Anda mungkin juga menyukai