SISTEM PRODUKSI
PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk.sebagai pabrik baja terpadu memiliki unit-
Mill/HSM)
Mill/CRM)
Gambar 3.1 Aliran proses produksi PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk.
26
Sumber: PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk
26
27
Gambar 3.2 Skema proses produksi PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Direct Reduction Plant adalah pabrik yang mengolah Iron Ore Pellet
(IOP) menjadi Sponge Iron (besi spons). Mengolah bahan baku bijih besi dalam
bentuk pellet menjadi besi spons yang berbentuk pellet juga. Disini bijih besi
(pellet) direaksikan dengan gas alam atau bahan padat dalam dua unit furnace
proses reduksi langsung atau tanpa dilebur, yaitu dengan mereaksikan pellet
dengan gas alam dan steam dalam sebuah reformer. Pabrik ini dapat
memproduksi 2,3 juta ton besi spons tiap tahun dari dua unit pabrik. Produk besi
(residual elements) serta kandungan karbon yang cukup tinggi sehingga proses
menjamin konsistensi kualitas baja yang dihasilkan. Pabrik besi spons terdiri
28
atas Pabrik besi spons dengan teknologi Hylsa yaitu teknologi HYL-I dan
teknologi HYL-III.
Pabrik besi spons dengan teknologi HYL-I dari Meksiko yang mulai
beroperasi tahun 1979. Unit ini beroperasi dengan menggunakan 4 model. Tiap
model mempunyai empat buah reaktor dengan proses fixed batch. Unit ini
mempunyai kapasitas produksi satu juta ton besi spons per tahun. Kapasitas
reaktor 200 ton per batch dan tingkat metalisasi 88-89%. Selama tahun 2002,
Pabrik besi spons dengan teknologi HYL-III dari Meksiko yang lebih
canggih dari HYL-I mulai beroperasi tahun 1994. Unit ini beroperasi dengan
kapasitas produksi 1,35 juta ton besi spons per tahun, untuk memenuhi
kebutuhan besi spons tambahan maka sedang dibangun Blast Furnace dengan
kapasitas 2 juta ton per tahun dan pabrik ini direncanakan akan mulai beroperasi
di pertengahan tahun 2013. Dengan teknologi proses kontinyu 170 ton spons
Pada praktiknya kedua pabrik ini saling berbagi fasilitas bantu. Sehingga
dapat dicapai keluaran yang optimal terlebih jika terdapat gangguan teknis
terhadap model. Data mengenai fasilitas utama yang dimiliki pabrik besi spons
Proses Hyl-III secara umum terdiri dari tiga area utama, yaitu :
Proses Reformasi adalah proses reaksi antara natural gas dengan steam
adalah proses reaksi bijih besi dan gas proses yang terjadi di dalam reaktor.
Hasil produksi dari pabrik besi spons digunakan sebagai bahan baku
pembuatan baja yang nantinya akan dikirim ke Slab Steel Plant dan Billet Steel
Pabrik Billet baja adalah pabrik yang membuat baja dalam bentuk
batangan yang digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan baja profil, baja
tulang beton, dan baja kawat. Bahan baku pabrik ini adalah besi spons, besi tua
31
(scrap), dan paduan ferro yang dilebur dan diolah di dalam dapur listrik
Casting Machine) sehingga menjadi bilet baja. Pabrik BSP mempunyai empat
buah dapur listrik dengan kapasitas 65 ton baja cair atau Billet
BSP didukung oleh fasilitas produksi yang ada pada Tabel 2.4. Pabrik ini
Penampang billet pada pabrik baja ini diproduksi dalam tiga macam ukuran
yaitu 110 x 110 mm, 120 x 120 mm dan 130 x 130 mm dengan standar panjang
9 m dan 12 m. Hasil dari pengolahan pabrik billet baja ini dipakai untuk bahan
baku wire rod bar dan section mill. Gambaran proses produksi dijelaskan pada
Gambar 2.19.
Electric Arc Furnace menghasilkan baja cair dari bahan baku berupa besi
spons (sponge iron), iron scrap dan batu kapur (lime stone) untuk mengontrol
gas Argon.
PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk. memiliki dua pabrik baja slab, yaitu
Slab Steel Plant I (SSP I) yang dibangun tahun 1982 dan Slab Steel Plant II
(SSP II) yang dibangun tahun 1993. SSP I yang dibangun dengan menggunakan
teknologi pembuatan baja ManGHH dan Concast ini, mempunyai empat dapur
baja listrik yang masing-masing berkapasitas 130 ton/heat dan dua mesin
concast (mesin tuang kontinyu) serta ladle furnace. SSP II dibangun dengan
teknologi pembuatan baja dari Voest Alpine-Austria memiliki dua dapur baja
listrik, satu mesin concast, ladle furnace, dan RH- vacuum degassing.
Perbedaan pada kedua pabrik ini ada pada ukuran produk yang dihasilkan
pabrik SSP I dan SSP II. Pembuatan slab baja sebenarnya tidak jauh berbeda
dengan pembuatan billet baja, yang membedakan adalah komposisi kadar spons
dan scrap. Jika pada Billet baja proporsi spons: scrap yaitu 60 : 40 pada slab
kadarnya mencapai 80 : 20. Pabrik baja slab memproduksi lembaran baja yang
bahan baku utamanya adalah besi spons dan scrap ditambah dengan batu kapur,
serta dicampur dengan unsur-unsur lain seperti C, Fe, dan Si. Pabrik ini juga
34
seperti Hot Strip Mill (HSM), Cold Rolling Mill (CRM), dan Wire Rod Mill
(WRM). Komposisi kimia dari baja didaur ulang sesuai permintaan konsumen.
Pabrik ini memproduksi baja slab dengan ukuran : tebal 200 mm, lebar 950 –
2080 mm, dan panjang maksimum 12.000 mm, dengan berat maksimum 30 ton.
Baja yang dihasilkan dari SSP ini merupakan baja ultra low carbon dengan
kandungan gas terlarut (hidrogen dan nitrogen) relatif rendah. Hasil produksi
SSP ini kemudian dikirim ke HSM. Kapasitas saat ini adalah 2.4 juta mtpy.
Pada pabrik atau Plant Hot Strip Mill ini terdiri dari Rolling Mill yang
memproduksi Coil, Shearing Line, dan Skin Pass Mill yang masing – masing
memproduksi plate. Pabrik ini mulai beroperasi pada tahun 1983. Ukuran pada
a. Tebal : 1.8 mm – 25 mm
Pada PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk. terdapat divisi HSM atau Hot Strip
Mill yang beroperasi untuk mengolah bahan slab yang berasal dari SSP menjadi
lembaran baja selanjutnya dengan spesifikasi yang berbeda. HSM pada PT.
Krakatau Steel (Persero) Tbk. mulai beroperasi pada tahun 1983 dan
menggunakan teknologi SMS yang berasal dari Jerman.Pada pabrik ini terjadi
pemrosesan baja panas hingga pada suhu ± 1250 ºC. Kapasitas produksi pada
Terdapat tiga (3) jenis produk yang dapat dihasilkan pada pabrik HSM ini,
Ketebalan : 1,8 – 25 mm
Berat : 5 – 30 ton
Ketebalan : 1,8 – 25 mm
Ketebalan : 2 – 6 mm
Pabrik Pengerolan Baja Lembaran Panas atau Hot Strip Mill (HSM)
1. Dua buah dapur pemanas dengan kapasitas 300 ton/jam dengan bahan bakar
5. Enam buah finishing stand yang dilengkapi dengan alat ukur pengontrol
8. Dua jalur mesin pemotong yang digunakan untuk trimming dan memotong
recoiling.
profil strip untuk mengatur posisi slab dalam furnace. Selain itu juga, pabrik ini
Pabrik batang kawat atau Wire Rod beroperasi tahun 1979 dengan
setengah jadi dari pabrik Billet sebagai bahan baku utama untuk diolah menjadi
batang baja kawat. Kapasitas produksi saat ini sebesar 450.000 ton/tahun batang
3. Batang kawat untuk cold heading diameter 5,5mm, 8mm, 10mm, dan
12mm.
pabrik-pabrik seperti pabrik mur dan baud, kawat las, kawat paku, tali baja, dan
secara visual serta pengaturan terhadap posisi billet, maka billet siap
temperatur ±12000C. Setelah proses selesai, billet yang telah berubah bentuk
menjadi batang kawat didorong dengan alat yang disebut billet injector.
Kemudian batang kawat didinginkan dengan air dan setelah suhu sesuai batang
kawat siap untuk digulung loop plyer. Pabrik kawat baja ini dilengkapi dengan
enam mesin pembuat kawat dan unit pelapis seng. Pabrik ini menghasilkan
3. Panjang 10 m.
Furnace
Wire Rod Mill
Roughing Stand
(WRM)
Rotary Shear
Kapasitas sekarang: Intermediate Stand
450.000 mtpy CD Shear
Chopping Shear
10 Finishing Stand
Kapasitas awal: Side Looper
350.000 mtpy Qwater Box
Pinch Roll Water
Head
Steimor Conveyor
Teknologi: Mandrel
SMS (Germany) Transfer Car
Morgan (USA) Compactor
Cold Rolling Mill (CRM) adalah bagian dari PT. Krakatau Steel (Persero)
Tbk. yang berdiri pada tanggal 19 Februari 1983 dengan nama PT Cold Rolling
Mill Indonesia Utama (CRMIU). Luas Pabrik adalah 101.392 m 2 di atas tanah
yang luasnya 400.000 m2. Peletakan batu pertama untuk pabrik CRM adalah
Hartanto dan diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 23 Februari 1987
Awal terealisasinya pabrik ini dapat berdiri atas kerjasama tiga perusahaan
induk, yaitu PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk. (40%), PT Kaulin Indah (40%),
dan salah satu lagi perusahaan asing yang berasal dari Prancis Sesti CIE (20%).
Salah satu tujuannya untuk memenuhi kebutuhan akan lembar baja tipis yang
setiap tahun terus meningkat. Adapun Visi dan Misi Pabrik Cold Rolling Mill
adalah :
kepuasan pelanggan”.
CLECIM dari Perancis. Pabrik Pengerolan Baja Lembaran Dingin atau Cold
Rolling Mill (CRM) merupakan pabrik yang menghasilkan baja lembaran tipis
seperti divisi HSM, tetapi hasil produksinya berdimensi lebih tipis, dengan
proses tarik dan tekan yang merupakan pemrosesan lanjutan dari baja produksi
HSM. Pabrik CRM memiliki proses pendinginan pada tandem Cold Reduction
Mill sampai dengan 92% dari ukuran ketebalan semula dari HSM. Proses awal
menggunakan tangki yang berisi dengan HCl, dan kemudian dilakukan proses
terlebih dahulu pada gudang penyimpanan (N-1 yard) yang terletak pada
bagian selatan CPL. CPL berfungsi untuk membersihkan lapisan oksida yang
berasal dari permukaan Hot Rolled Coil (HRC) yang merupakan produksi
pabrik HSM dan menjadi bahan baku bagi pabrik CRM. Proses pembersihan
diproses pada tahapan Tandem Cold Reduction Mill. Limbah cairan pembersih
yang disebut waste pickle liquour diolah kembali menjadi regenerated acid
dan oksida besi. Oksida besi tersebut dapat dimanfaatkan untuk bahan
ENTRY ACCUMULATOR
SCRAP PROCESSOR
CHOPPER
44
Proses yang terjadi pada CPL adalah kontinu. Disini juga terjadi
datang dengan yang di proses dengan cara menyambungkan ekor coil dengan
kepala coil menggunakan electric welding yang cukup besar. Setelah proses
N-2 yard dan di proses di unit selanjutnya yakni Continuous Tandem Cold
Mill.
sesuai dengan pesanan yang diinginkan dan permukaan yang halus dan padat
kembali sifat mekanik yang dapat dikontrol. Pada CTCM terdapat 5 mesin
penipisan yang kuat dan semakin lama tekanan mesin yang diberikan kepada
lembaran besi akan semakin kecil. Keuntungan dari poses penipisan pada
CTCM adalah :
a. Mutu coil yang didapatkan akan lebih baik, karena seluruh proses reduksi
b. Pembebanan kerja yang lebih optimal pada alat pemutar rol pada masing-
masing unit pengerolan, karena setiap unit hanya diproses untuk ketebalan
tertentu.
e. Motor Penggerak
h. Ketebalan strip
46
i. Ukuran Coil
j. Kapasitas Mill
menghilangkan sisa lapisan minyak dan oli yang ada di permukaan lembaran
baja. ECL menggunakan arus listrik dengan densitas yang tinggi sehingga
memiliki aktivitas yang berbeda. Perbedaan antar keduanya adalah pada tabel
strip yang di proses. Selain itu untuk ECL 1 prosesnya dapat langsung masuk
ke proses BAF dan ada juga yang dapat langsung di jual ke konsumen.
GUILLOTINE
SHEAR
GUILLOTINE
SHEAR HCD CLEANING THICKNESS
TANK GAUGE
WELDER
DRYER
LCD DRYER
RINSING
PRECLEANING TANK
TANK
TANK
BRUSH BRUSH
GUILLOTINE TANK TANK GUILLOTINE
SHEAR
SHEAR
WELDER
UNCOILER RECOILER
tanpa mengubah struktur fisik atau mekanis logam. Selain itu, ECL berfungsi
coilig, dan kebersihan strip dari kotoran akibat proses penipisan, dan juga
tempat finishing process. Dalam sistem rol bermuatan di mana lembaran baja
48
di lewatkan pada rol, arus listrik mengalir saat lembaran baja menyentuh rol.
lembaran baja melewati rol atas dan bawah. Setelah melewati ECL, coil siap
untuk coil yang soft dan coil yang fullhard bisa langsung digulung lalu di
Coil yang telah dirol dingin pada ECL atau CTCM selanjutnya harus
pengerasan di unit pengerolan tidak cocok untuk dicetak. Oleh karena itu
lembaran baja harus melalui proses perlakuan panas suhu antara 590 0 C – 7000
C untuk mendapatkan sifat-sifat baja yang tepat, baik dari segi keuletan,
COOLING HOOD
INNER COVER
COIL STACK
BASE
Data Data
TO THE HUMIDITY
CONTROLLED AREA
COIL FROM TCM/ECL
kontrol dan pengukuran elektrik, unit pengubah panas dan bahan bakar
minyak. Pada proses ini beberapa coil ditumpuk di dasar dan udara di
dasar tungku meratakan distribusi panas dalam tungku. Selubung dalam alat
menyerap panas dari selubung luar dan suhu di dalamnya akan mengontrol
secara otomatis. Setelah dipanaskan beberap saat selubung luar diangkat dan
luar selubung dalam dan udara (temperatur kamar) dihembuskan di antara dua
dengan bantuan kipas. Ketika suhu bagian luar coil sudah dibawah 5000 C,
50
pendinginan yang cepat dimulai dengan gas pendingin atau apabila temperatur
coil sudah mencapai 1400C, selubung luar diangkat dan tumpukan dapat
pendinginan. Gas pendukung ini terdiri dari gas pemurnian, yaitu HNX 5% H 2
menyimpan coil setelah proses annealing. Disini tekanan udara dan kondisi
kelembaban dijaga dalam suhu 450C dengan kipas yang terdapat pada ruang
pasca pendinginan.
annealing ini lembaran baja dipanaskan sampai dengan suhu 700 oC selama
beberapa saat lalu di dinginkan perlahan-lahan. Proses CAL ini terdiri dari
Bagian dimana ujung coil yang satu dengan yang lainnya disambung
dengan cara ujung coil diratakan dan dilas dengan pangkal ujung coil
b. Bagian Pengompresan
51
c. Bagian Akhir
Bagian ini terdiri dari alat pengukuran coil sampai dengan panjang tertentu,
lalu dipotong dan dilanjutkan dengan penggulungan. Pada bagian ini juga
dilengkapi dengan pendeteksi lubang atau cacat dan juga alat untuk
d. Sistem Kontrol
FURNACE
Exit Cooling Soaking Heating Entry
Looper Chamber Chamber Chamber Looper
Recoiler
Uncoiler
Dryer Welder
Rinsing
Selain itu fungsi lain dari proses continous annealing line (jeat
BRIDLE
PREPARATION BRIDLE
RECOILER
UNCOILER
STAND 1 STAND 2
Unit ini adalah proses lanjutan Mill sebelumnya yaitu Mill TPM,
merupakan inspeksi akhir dari proses lembaran baja dengan ketebalan 0,18
53
spesifikasi coil sudah sesuai dengan spec yang diminta oleh konsumen.
Jika sudah sesuai dengan spec yang diminta, coil tersebut dipacking
Electrostatic
Oiler
Side
Welder Trimmer
Uncoiler Thickness
Gauge Recoiler
Edges
Reject
Recoiler
2. Recoiling Line
Unit ini adalah proses lanjutan Mill sebelumnya yaitu Mill TPM,
merupakan inspeksi akhir dari proses lembaran baja dengan ketebalan >0,6
spesifikasi coil sudah sesuai dengan spec yang diminta oleh konsumen.
Jika sudah sesuai dengan spec yang diminta, coil tersebut dipacking
Electrostatic
Oiler
Welder
Side
Thickness Trimmer
Uncoiler Recoiler
Gauge
3. Shearing Line
lembaran dengan panjang tertentu. Disini sisi lembaran baja juga dapat
Flying
Shear
Side
Trimmer Thickness 2nd Choice 1st Choice
Uncoiler Gauge Oiler Piller Piller
Leveller
Edges
4. Slitting Line
55
Unit ini berfungsi untuk memotong coil dengan ukuran lebar tertentu. Coil
pemesanan konsumen.
Output utama dari pabrik CRM ini ada 2 macam bentuk yaitu:
a. CRC (cold roll coil) yang bentuk akhirnya berupa gulungan baja.
b. CRS (cold roll sheet) yang bentuk akhirnya berupa lembaran – lembaran.
bagian yaitu:
CRS yang akan diproduksi. Selain itu, tidak semua output akhir CRM harus
melewati keseluruhan unit proses produksi yang ada di CRM, karena setiap
setelah di proses di CPL lalu masuk ke CTCM, setelah itu masuk ke dalam
warehouse (finished good) dan siap untuk dijual atau dikirim ke konsumen
56
dan ada pula yang masuk ke CPL lalu ke TCM, BAF, TPM, PRP baru
dilaksanakan dengan dua system penjualan antara lain adalah sebagai berikut:
a. Penjualan Langsung
perusahaan. Untuk itu PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk. perlu menerapkan
seusai pesanan konsumen. Nyatanya setiap bulan selalu saja ada pesanan dari
berbagai tempat sehingga beberapa pabrik harus melakukan impor bahan baku
untuk memenuhi kebutuhan pesanan konsumen tersebut. Jika sedang tidak ada
pesanan maka PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk. hanya akan memproduksi
baja dengan spesifikasi yang popular dan sering dipesan oleh konsumen.
PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk. bergerak di dalam wilayah hulu dari
alur industri. Produksi dari PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk. merupakan
bahan baku dan penunjang yang vital untuk berbagai industri. Produk-produk
yang dipasarkan oleh PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk. antara lain adalah
sebagai berikut:
a. Pabrik HSM (Hot Strip Mill) memproduksi lembaran baja dan coil baja
sebagai bahan baku industri otomotif, kontruksi pabrik, bahan utama pipa,
dan lain-lain.
b. Pabrik WRM (Wire Rod Mill) memproduksi batang kawat karbon rendah,
batang kawat untuk las dan batang kawat untuk membuat mur baut, paku.
c. Pabrik CRM (Cold Rolling Mill) memproduksi lembaran baja tipis untuk
daya.
Alat pelindung diri untuk keselamatan dan kesehatan kerja yang telah
Alat pelindung diri disebut juga dengan personal protective equitment yang
digunakan PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk. yaitu safety helm glasess,
PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk. memiliki potensi kebakan dan tsunami,
PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk. memiliki satuan pemadam kebakaran dan
posko bahaya bencana tsunami. Selain itu, perusahaan juga melarang seluruh
(smoking area). Jika terjadi suatu bencana alam maka pihak perusahaan
force magic dan head account point dibagian setiap gedung berkerja.
Steel (Persero) Tbk. melalui sebuah pelayanan kesehatan terpadu yang dipegang
oleh salah satu anak perusahan yaitu PT. Krakatau Medika (PT. KM).
Berikut ini adalah kunci pokok keselamatan dan kesehatan kerja di PT.