Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS BEDAK (FACE POWDER)

DOSEN : SUMANTRI

EDITOR : DINI NUR LATIFAH

TANGGAL : 2 APRIL 2019

KOMPOSISI BEDAK

1. Bahan penutup pori-pori kulit (covering agent ): seng oksida, titanium dioksida
2. Bahan pelican : talk
3. Bahan pelekat : magnesium stearate, seng stearate
4. Bahan penyerap/ absorben : kalsium karbonat, magnesium karbonat
5. Bahan pewarna
6. Parfum

Doa :

1. Sebutkan komposisi bedak


a. Bahan penutup pori pori kulit, ex: seng oksida, titanium dioksida
b. Bahan pelican : talk
c. Bahan pelekat : magnesium stearate, seng stearate
d. Bahan penyerap/ absorben : kalsium karbonat, magnesium karbonat
e. Bahan pewarna
f. Parfum

Contoh formulasi bedak :

R/ seng oksida 20

Talk 65

Seng stearate 5

Kalsium karbonat 10
Pewarna qs

Parfum qs

Tambahan PISC :

TALK

talk merupakan magnesium silikat hidrat alam/ mg trisilikat. Didalam bedak


terdapat kandungan lain selain magnesium silikat hidrat yaitu alumunium silikat yaitu
logam logam yang sangat sedikit didalam talk.

Doa :

1. Jelaskan identifikasi dari talk


a. Identifikasi magnesium oksida : dari hasil pengabuan dengan dipanaskan
pada suhu yang tinggi, membentuk oksida logam. Oksida terbentuk dari
oksigen yang bereaksi. Setelah itu dipijarkan dan didinginkan agar
oksidanya larut dan dapat disaring. Untuk identifikasinya ditambah dengan
beberapa tetes larutan HCl dan NaOH. Maka akan menghasilkan endapan
putih yang tidak larut dalam NaOH. Lalu ditambahkan beberapa tetes
larutan titan kuning sanpai terbentuk endapan merah-pink (tanda bahwa
ada magnesium)

ELEMENTAL ANALYSIS

Step 1 : ashing

Step 2 : : solubilized ash in concentrate HCl- boil and evaporate solution to dryness

Step 3 : Re-dissolve residue in 0,5 N HCl

Step 4 : ceoncentrate or dilute as desired

Step 5 : determination of individual component


ANALISIS KUALITATIF DAN KUANTITATIF

1. Penentuan mineral total


 Pengabuan
2. Penentuan komponen mineral :
 Secara kimiawi :
a. Gravimetric
b. Volumetric
c. Kolorimetri
d. KCKT/HPLC
 Secara atomic absorption spectrophotometry (AAS)
a. Sequential plasma spectrophotometry

KOMPLEKSOMETRI

Kegunaan :

1. Untuk penetapan kadar zat-zat yang dapat membentuk senyawa kompleks


dengan suatu komplekson
2. Larutan standar : disodium edetat, dinyatakan dalam M (molar)= g/L

Indikator

Indicator yang digunakan adalah : Eriochrom hitam, murexida, catechol violet,


xylenol jingga, methyl thymol biru, alizarine, fluorine biru, sodium alizarine
sulphonat, diphenylcarbazone, tiron.

Yang sering digunakan adalah erichrom hitam dan xylenol jingga.

Erichrom hitam berupa asam, rumusnya = H2R

H2R ( ungu ) = 2H+ + R2 (biru)

Ca2+ + R2- = CaR


{kompleks warna merah anggur)
Na2(H2Y) + CaR (merah anngur = Na2(CaY) +2H+ + R2 (biru)

REAKSI YANG TERJADI


1. Dasar reaksi yang terjadi adalah antara kation dengan dinatrium asetat
membentuk kompleks :
a. M2+ + Na2(H2Y) = Na2(MY) + 2H+
b. M3+ + Na2(H2Y) = Na(MY) + Na+ + 2H+
c. M4+ + Na2(MY) = (MY) + 2Na+ + 2H+
d. Mn+ + Na2(MY) = (MY)n+4 + 2Na+ + 2H+

2. 1 grion kation (valensinya berapa saja ) selalu setara dengan 1 Gl Na2 H2Y

REAKSI YANG TERJADI

CaCL2 + Na2(H2Y) = Na2(CaY) + 2HCl

AlCl3 + Na3(H2Y) = Na(AIY) + NaCl + 2HCl

Al2(SO4)3 + 2Na2(H2Y) = 2Na(AIY) + NaSO4 + 2H2SO4

1 grammol garam yang tiap molekulnya mengandung x gram ion kation setara dengan
x gram Na2H2y

METODE

1. Titrasi langsung
2. Titrasi kembali
Titrasi langsung

Untuk garam garam Ca, Mg, Zn, Pb, Bi

Titrasi kembali

Untuk garam Al, sebab reaksi antara garam Al dengan Na2 (H2Y) sukar, maka perlu
dipanaskan dengan larutan standar Na2(H2Y) berlebihan, kemudian kelebihan
larutan standar Na2(h2y) dititrasi kembali dengan larutan standar Pb(NO3)2

PERHITUNGAN KADAR

a. Titrasi langsung
Dari ml x M Na2(H2Y) = mgL Na2(H2Y) dengan memperhatikan persamaan
reaksi mgL zat yang ditetapkan kadarnya.

b. Titrasi kembali
1. Dari ml x M Pb(NO3)2 = mgL Pb(NO3)2 dengan memperhatikan persamaan
reaksi mgL Pb(NO3)2 yang sisa.
2. MgL Na2(H2Y) seluruhnya = mgL Na2(H2Y) = mgL zat yang ditetapkan
3. Dari ml x M Na2(H2Y) yang bereaksi dengan zat yang ditetapkan maka
menjadi mgL zat yang ditetapkan

METODE SPEKTROFOTOMETRI

1. Fromulasi pewarnaan yang kompleks dengan beberapa warna


2. Contoh : Fe2+ dengan 1.10 phenantroline
3. sepasang elektron yang tidak terbagi dapat mengoordinasikan ion logam
tertentu untuk memberikan kompleks dalam kasus ion besi kompleks
orthophenanthroline cukup stabil dan berwarna sangat merah. kompleks ini
kadang-kadang disebut ferroin

TALCUM
Talk adalah magnesium trisilikat hidrat alam, kadang kadang mengandung sedikit
alumunium silikat.
Pemerian : serbuk hablur , sangat halus licin mudah melekat pada kulit, bebas dari
butiran. Warna putih hamper kelabu
Kelarutan : hamper tidak larut pada semua pelarut

MAGNESIUM TRISILIKAT
Magnesium trisilikat adalah senyawa magnesium oksida dan silicon dioksida dengan
berbagai perbandingan kandungan air. Mengandung kurang lebih 20% magnesium
oksida (MgO) dan tidak kurang dari 45% silicon dioksida (SiO2)
Pemerian : serbuk halus, putih tidak berbau tidak berasa, tanpa butiran.
Kelarutan : tidak larut dalam air dna dalam etanol, terurai oleh mineral

Identifikasi
a. campur kurang lebih 500 mg zat dengan 10 ml asam klorida 3 N, saring, dan
netralkan filtrate dengan ammonium hidroksida 6N, menggunakan kertas
lakmus. Filtrate menunjukkan reaksi magnesium cara a. seperti tertera pada
uji identifikasi umum.

Penetapan kadar magnesium oksida


Timbang seksama lebih kurang 1,5 gram zat, masukkan ke dalam labu Erlenmeyer
250 ml. tambahkan 50 ml asam sulfat 1N dan digesti diatas tangas uap selama 1 jam.
Dinginkan sampai suhu ruang, tambahkan jingga metil LP, titrasi kelebihan asam
dengan natrium hidroksida 1 N. tiap ml asam sulfat 1 N setara dengan 20,15 mg
MgO

Penetapan kadar silicon dioksida


 Timbang seksama lebih kurang 700 mg zat, masukkan kedalam cawan platina
kecil. Tambahkan 10 ml asam sulfat 1 N panaskan diatas tangas uap hingga
kering tanpa ditutup.
 Tambahkan 25 ml air pada residu dan digesti diatas tangas uap 15 menit.
Enap tuangkan beningan melalui kertas saring bebas abu dengan penghisapan,
cuci endapan tiga kali dengan air panas, enap tuangkan tiap kali melalui kertas
saring. Pindahkan endapan ke penyaring, cuci dengan air panas. Masukkan kertas
penyaring dan isinya ke dalam cawan platina yang telah digunakan sebelumnya.
Panaskan hingga kering, pijarkan selama 30 menit, dinginkan, dan timbang.
Basahi residu dengan air, tambahkan 6 ml asam flourida P dan 3 tetes asam
sulfat P. uapkan sampai kering, pijarkan selama 5 menit, dinginkan dan timbang :
kehilangan bobot menunjukkan bobot SiO2
Perbandingan SiO2 terhadap MgO
Anatar 2,10 dan 2,37. Lakukan perhitungan dengan cara membagi persentase SiO2
yang diperoleh pada penetapan kadar silicon dioksida dengan persentase MgO yang
diperoleh pada penetapan kadar magnesium oksida.

Wadah dan penyimpanan


Dalam wadah tertutup baik.

Anda mungkin juga menyukai