Anda di halaman 1dari 8

Teori Permintaan dan Penawaran Uang

Teori Permintaan dan Penawaran Uang.


A. Permintaan Uang
Permintaan uang adalah jumlah dari keseluruhan uang yang diinginkan,
diminta atau dibutuhkan oleh suatu perusahaan, masyarakat atau dalam hal
ini pelaku kegiatan ekonomi.

Berdasarkan teorinya permintaan uang dibagi menjadi dua teori, yaitu


Teori Keynes dan Teori Kuantitas Uang Klasik.

a. Teori Permintaan Uang Keynes


Menurut Keynes ada tiga motivasi orang memegang uang yaitu,
1. Motif Transaksi
Masyarakat memegang uang dengan tujuan untuk
mempermudah kegiatan transaksi sehari – hari. Contohnya,
kalau mau ingin membeli buku di toko bayarnya harus dengan
uang cash (Transaksi jual beli).

2. Motif Berjaga – jaga.


Berjaga – jaga disini adalah untuk mempersiapkan menghadapi
hal – hal yang tidak diinginkan atau tidak terduga. Contohnya.
Sakit atau mengalami kecelakaan.

3. Motif Mendapatkan Keuntungan.


Nama lain dari motif ini adalah motivasi spekulasi.
Contohnya, membeli emas saat harga sedang rendah dan
menjual Kembali saat harga emas tersebut naik. Maksud dari
spekulasi adalah selisih harga beli dan jual dapat menghasilkan
keuntungan.

b. Teori Kuantitas (Klasik)

Menurut David Ricardo, kuat dan lemahnya nilai uang sangat


tergantung pada jumlah uang yang beredar. Apabila jumlah uang
berubah menjadi dua kali lipat, maka nilai uang akan menurun menjadi
setengah dari semula, dan juga sebaliknya. Apabila jumlah uang
berkurang hingga setengah, maka nilai uang akan menjadi dua kali
lipat. Hal ini terjadi karena jumlah uang naik menjadi dua kali lipat,
otomatis nilai uang akan menurun menjadi setengahnya.

Teori yang dikemukakan oleh David Ricardo itu disempurnakan oleh


Irving Fisher dengan memasukkan unsur kecepatan peredaran uang,
barang dan jasa sebagai factor yang mempengaruhi nilai uang.

Menurut Irving Fisher, Perubahan nilai uang atau tingkat harga


merupakan akibat adanya perubahan jumlah uang yang beredar.
Bertambahnya jumlah uang yang beredar dalam masyarakat
mengakibatkan turunnya nilai mata uang. Menurunnya nilai mata uang
sama artinya dengan naiknya tingkat harga.

Dari 2 tokoh tersebut, permintaan uang dapat dinyatakan bahwa


perubahan nilai uang atau tingkat harga merupakan akibat adanya
perubahan jumlah uang yang beredar. Bertambahnya jumlah uang
yang beredar dalam masyarakat mengakibatkan turunnya nilai mata
uang, menurunnya nilai mata uang sama artinya dengan naiknya
tingkat harga.
Pendapat tersebut dinyatakan dalam persamaan berikut :

M .V = P.T
Keterangan :
M = Money, jumlah uang yang beredar
V = Velocity, kecepatan peredaran uang
P = Price, tingkat Harga
T = Transaction, Jumlah transaksi barang/jasa.

Kurva Permintaan Uang


Hal yang mempengaruhi permintaan uang adalah biaya menyimpan
uang yang ditentukan oleh tingkat bunga. Artinya permintaan uang ini
dipengaruhi oleh tingkat bunga. Jadi antara permintaan uang dan
tingkat bung aitu berbanding terbalik, bila kita gambarkan kurvanya ini
tingkat bunga rill, ini kuantitas uang rill/permintaan uangnya dan Ini
kurvanya kurva seperti kurva dement. Dengan lambang MD (money
dement)
Kurva permintan uang memiliki slope negative karena jika tingkat
bunga meningkat, permintaan uang akan turun, dan sebaliknya,berlaku
dalam ceteris Paribus.
 MD1 Ke MD2 = Kurva permintaan MD1 bergeser ke kanan MD2
maka disebabkan oleh meningkatkannya pendapatan nasional.
 MD1 ke MD3 Kurva permintaan MD1 bergeser ke kiri MD3 maka
disebabkan oleh menurunnya pendapatan nasional.
Jadi pergeseran kurva permintaan dipengaruhi oleh naik turunnya
pendapatan nasional

Faktor yang mempengaruhi Permintaan Uang


1. Kekayaan Masyarakat
Ketika kekayaan seseorang itu meningkat maka jumlah permintaan
akan uang juga ikut meningkat karena kebutuhan orang tersebut
bertambah, seperti bertambahnya biaya perawatan rumahnya
karena rumahnya semakin mewah dan besar kemudian biaya
keamanan, kebersihan, dan listrik pun ikut naik.

2. Tingkat Harga
Ketika harga suatu harga naik maka permintaan terhadap uang juga
ikut naik karena seseorang itu membutuhkan dana yang lebih untuk
membayar kenaikan atas harga barang tersebut. Contohnya Ketika
puasa menjelang lebaran dan harga – harga sembako naik biasanya
seseorang membutuhkan jumlah uang yang lebih banyak untuk
membayar harga – harga barang yang naik. Pada saat tersebut
permintaan akan uang ikut naik.

3. Tersedianya Fasilitas Kredit.


Ketika fasilitas kredit dipermudah, bunganya diperendah, syaratnya
dipermudah, maka orang akan tertarik untuk meminjamkan uang
karena merasa mampu untuk mengembalikan. Maka Ketika
fasilitas kredit dipermudah maka permintaan akan uang akan naik.

4. Sistem Pembayaran yang berlaku


Dengan dipermudahkannya sistem pembayaran, misalnya Ketika
membeli suatu barang itu bisa menggunakan kartu kredit atau
kemudahan dalam mengansur, Ketika membeli menggunakan
sistem kredit angsurannya dipermudah maka keputusan seseorang
dalam pembelian itu semakin besar peluangnya. Hal ini akan
memicu peningkatan terhadap permintaan uang.

5. Kepastian tentang pendapatan yang diharapkan


Jika seseorang memiliki pendapatan yang tidak pasti, maka dia
cenderung akan mengurangi konsumsi atau bahkan menyeleksi
tingkat konsumsinya, mengurangi pengeluaran – pengeluarannya
yang benar – benar tidak dibutuhkan. Dan Ketika pendapatan
seseorang memiliki kepastian maka biasanya permintaan uang akan
naik, contohnya Ketika ada kabar bahwa THR akan cari maka
permintaan akan uang akan naik karena kebutuhan akan belanja
akan dinaikkan.
B. PENAWARAN UANG
Penawaran uang adalah jumlah uang yang ada dan siap beredar untuk
keperluan transaksi bagi masyarakat pada wilayah dan waktu tertentu.

Penawaran uang itu tidak terlepas dari pengertian uang dalam peredaran
dan uang yang beredar.

Uang dalam peredaran adalah seluruh jumlah mata uang yang telah di
keluarkan dan di edarkan oleh bank sentral baik uang logam maupun uang
kertas.

Uang yang beredar adalah semua jenis uang uang yang ada dalam
perekonomian termasuk didalamnya jumlah mata uang dalam peredaran
ditambah dengan uang giral yang ada di bank- bank umum.

JENIS UANG YANG BEREDAR DI MASYARAKAT


1. M1/Narrow Money (Uang Kartal + Uang Giral)
M1 ini merupakan jenis uang paling cair karena dapat dibelanjakan.
M1 ini terdiri dari uang kartal dan uang giral. Uang kartal itu uang,
uang yang biasa yang kita gunakan yaitu uang kertas dan uang logam
yang dikeluarkan oleh bank Indonesia. Sedangkan uang giral adalah
alat pembayaran berupa surat – surat berharga yang dikeluarkan oleh
bank – bank umum. Contohnya giro, kartu kredit, wesel, dan cek.

2. M2/Broad Money (M1 + Uang Kuasi)


M2/Broad money ini merupakan penggabungan dari M1 yang dari
uang kartal dan dan uang giral ditambah uang kuasi. Uang kuasi ini
dapat juga disebut dengan near money atau uang dekat, yaitu bentuk
kekayaan finansial yang dapat segera di uangkan, meskipun secara
langsung ia tidak berfungsi sebagai media tukar atau tidak bisa
digunakan sebagai alat pembayaran langsung tetapi uang kuasi ini
dapat diubah dengan cepat menjadi uang kartal ataupun uang giral.
Contohnya deposito jangka pendek ataupun simpanan, tabungan di
bank umum.

3. M3 (M2 + Deposito Berjangka Panjang)


M3 merupakan penggabungan dari uang kartal, uang giral, uang kuasi
ditambah dengan deposito jangka Panjang atau yang lebih dari satu
tahun. Apabila perekonomian suatu negara semakin maju porsi
penggunaan uang kartal semakin sedikit karena akan digantikan uang
giral dan uang kuasi atau biasa juga kadang pembayaran untuk era
sekarang itu sudah menggunakan e-money.

Teori penawaran Uang


Teori Penawaran Uang Tanpa Bank
Teori ini merupakan gambaran dari sistem standar emas, Ketika emas menjadi
satu – satunya alat pembayaran. Jumlah uang beredar atau uang yang ditawarkan
di masyrakat naik atau turun sesuai dengan tersedianya emas di masyarakat.
Teori penawaran uang modern
Dalam sistem standar kertas dengan otoritas moneter yakni bank sentral yanbg
memproduksi uang primer. Lembaga keuangan (perbankan) merupakan produsen
uang sekunder bagi masyarakat. Keduanya berhubungan sangat erat karena uang
sekunder (uang giral) hanya bisa tumbuh karena ada uang primer.

KURVA PENAWARAN UANG

Kurva penawaran uang memiliki slope positif karena berhubungan positif dengan
tingkat bunga rill, ceteris paribus. Namun dalam kenyataannya, Kurva penawaran
berbentuk tegak lurus karena penawaran uang diatur oleh Bank Indonesia artinya
tetap. Banyak sedikitnya penawaran uang atau jumlah uang yang beredar
ditentukan oleh pemerintah melalui bank sentral yang jumlahnya tetap dalam
jangka waktu tertentu.

 Pergeseran kurva ke kiri (MS0 ke MS2) menunjukkan penawaran uang


yang berkurang.
 Pergeseran kurva ke kanan (MS0 ke MS3) menunjukkan penawaran uang
yang bertambah.
Faktor yang mempengaruhi Penawaran Uang.
1. Kebijakan Moneter
Kebijakan monoter yang dilakukan oleh bank sentral ini sangat
mempengaruhi jumlah penawaran uang, contohnya adalah kebijakan open
market atau kebijakan yang berhubungan dengan penjualan dan
pembeliaan surat berharga. Misalnya pemerintah menerapkan kebijakan
penjualan berharga maka sebenarnya pemerintah itu sedang mengurangi
penawaran uang karena pemerintah sedang mengurangi jumlah uang yang
beredar. Contoh Yang kedua yaitu Discount policy atau kebijakan yang
berhubungan dengan suku bunga atau yang biasa disebut dengan diskonto.
Ketika suku bunga itu sedang naik maka pemerintah sedang mengurangi
penawaran uang karena sedang mengurangi jumlah uang yang beredar.
Contoh yang ketiga yaitu cash ratio atau cadangan kas di bank. Ketika
pemerintah sedang menaikkan cadangan kas berarti pemerintah sedang
mengurangi penawaran uang.contoh yang ke 4 yaitu kredit Selektif ini
berhubungan dengan fasilitas kredit, kalo pemerintah memberikan
fasilitas kredit yang mudah, suku bunga yang rendah dan kemudahan
persyaratan. Maka penawaran uang pasti akan dinaikkan tapi Ketika kredit
itu diberikan secara selektif dan sangat ketat maka pemerintah itu sedang
mengurangi jumlah uang yang bererdar.
Maka secara tidak langsung kejadian inflasi,deflasi dan kebijakan monoter
ini sangat mempengaruhi jumlah penawaran uang.

2. Pendapatan
Ketika pendapatan naik maka jumlah penawaran uang dari pemerintah
juga naik contohnya Ketika ada kejadian kenaikan UMR. Ketika ada
pengumuman kenaikan UMR maka akan diikuti dengan kejadian
pemerintah menaikkan jumlah ketersediaan uang. Karena ketersedian uang
yang ada dan harus lebih akan digunakan untuk membayar kenaikan UMR
tersebut

3. Nilai Tukar Rupiah


Nilai tukar maksudnya itu adalah kemampuan mata uang dalam negeri
(rupiah) untuk ditukarkan dengan mata uang asing Ketika nilai rupiah itu
menguat maka seseorang itu akan cenderung tertarik untuk menukarkann
rupiahnya dengan mata uang asing tersebut karena dengan harapan untuk
memperoleh laba dari selisih pembelian dan penjualan mata uang asing
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai