MODUL 5
NIM : 10518069
LABORATORIUM BIOKIMIA
2020
I. Judul Percobaan
Pengantar Metode Visualisasi
c) Atom FE: VDW disesuaikan ukuran jari-jari atom agar nampak tidak terlalu besar
4.1.2. Dihapus representasi Surf, kemudian dilakukan metode seleksi untuk mencari asam a
mino yang ikut berperan dalam pembentukkan kompleks dengan ion Fe2+ dan
tampilkan asam amino tersebut dengan tampilan CPK dengan metode pewarnaan
“Name”.
4.1.3 Dilakukan pula metode seleksi untuk mencari asam-asam amino yang berperan dalam
menstabilkan posisi residu HEM. Untuk melakukan analisis ini, persempit
pencarian dengan hanya menampilkan residu-residu yang dekat dengan gugus
HEM.
4.1.4 Setelah residu asam amino yang berperan dalam stabilitas dan pembentukkan
kompleks diketahui, gunakan metode seleksi untuk menampilkan hanya residu-
residu tesebut dan gunakan representasi CPK atau licorice. Metode
pewarnaan harus disesuaikan sehingga identitas residu-residu yang
berperan tersebut dengan mudah dapat dibedakan satu sama lain.
warna residu
Biru HIS
Kuning SER
Putih ARG
Ungu PHE
hijau ILE
4.2. praktikum 2
4.2.2 Ditampilkan komponen protein dengan representasi “New Cartoon” dan atom ZN
dengan representasi “VDW”. Gunakan metode pewarnaan “structure” untuk
protein dan “name”untuk atom ZN. Render hasilnya dengan metode
Tachyon dan simpan dalam file NIM_CA2.bmp.
Untuk air
Untuk air
Disini saya mempunyai cara sendiri untuk menampilkan asam amino yang terlibat dalam
pembentukan jembatan garam. Yakni dengan memilih opsi di extension>analysis>salt
bridge>find salt>done. Nanti residu yang membentuk jembatan garam ditampilkan dalam
page berikut :
4.2.7 Bila pasangan-pasangan residu yang membentuk jembatan garam telah ditemukan,
tampilkan residu-residu tersebut dengan metode representasi “Licorice” dan
metode pewarnaan “Restype”. Buat representasi “New Cartoon” untuk
protein menjadi transparan sehingga dapat diketahui dengan jelas seluruh
jembatan garam yang terdapat dalam molekul CA2.
Visualisasi protein adalah bidang yang sangat maju dan berkembang di akhir akhir
ini. Dengan mengakarakterisasi protein, kita dapat mengetahui residu – residu asam amino
penyusunnya. Dengan mengetahui residu penyusunnya ini, maka kita dapat mempelajari
interaksi antar molekul apa yang terjadi untuk diaplikasikan dalam suatu perlakuan kimiawi
tertentu. Metode fisika untuk penentuan konformasi protein ada 3, yakni difraksi sinar X,
mikroskop Cryoelektron, dan spektroskipi NMR.
Dalam percobaan ini, dilakukan visualisasi protein, dengan basis pengukuran dengan
sinar x. kita tahu bahwa protein merupakan molekul yang cukup besar dan dapat
menghamburkan sinar X membentuk pola pola difraksi tertentu. Hal ini diinterpretasikan
dalam densitas elektron yang berada dalam molekul protein tertentu. Dengan adanya
densitas elektron – elektron meliputi struktur dari protein ini, maka kita dapat menentukan
struktur 3 dimensi dari protein tertentu. Untuk mendapatkan pola difraksi tertentu, maka
protein harus di kristalkan sehingga molekul tersebut tersusun teratur dapat
menghamburkan sinar x yang diilustrasikan dalam gambar berikut :
Sebelum dilakukannya visualisasi protein dengan VMD, maka kita harus mencari protein
yang akan divisualisasikan dalam PDB. PDB merupakan data mengenai koordinat densitas
elektron, serta residu dari protein tertentu yang sudah di kristalkan dan di karakterisasi
dengan XRD. Isi dari PDB sendiri ini, berupa susunan data yang sudah jadi yang siap
diolah sesuai kebutuhan praktikan.
Gambar 6.2 nama residu yag berjarak dekat dengan molekul Fe.
Setelah itu di nomor 3 diinginkan seleksi untuk mencari residu asam amino yang
berperan dalam penstabilan residu HEM. Maka dalam menampilkan residu ini, dilakukan
pencarian asam amino yang berjarak sangat dekat dengan HEM. Diketikan “protein within
3.4 of resname HEM” untuk menampilkan asam amino berjarak 3,4 Å dari molekul HEM,
dan didapat tampilan dalam bab 4.1.3 . dilakukan pelabelan dengan menekan angka 2 dan
kursor akan berubah menjadi +, lalu klik dua kali untuk reidu yang akan dilabeli (dalam hal
ini, residu yang dekat dengan HEM) dimana residu – residu tersebut adalah HIS93,
HEM156, ILE99, LYS42, HIS97, HIS97, HIS93, HEM 156, SER92, ARG45, PHE43.
Dalam nomor 4 dilakukan seleksi untuk seluruh molekul yang sebelumnya sudah di
representasikan, menyisakan residu asam amino yang berperan dalam kestabilan gugus
HEM saja. Untuk menyeleksi dapat dilakukan dengan cara mengklik rep yang akan
dihilangkan sebanyak 2 kali, maka tulisan di rep tersebut menjadi merah dan rep molekul
tersebut hilang. Selain menyeleksi, di nomor 4 ini dilakukan pewarnaan agar residu tersebut
dapat dibedakan satu sama lain, maka digunakan Coloring method “Resname” dengan ini,
antara satu residu asam amino dengan asam amino lain berbeda warna. Keterangan warna
dari residu yang berbeda tersebut adalah :
Untuk soal nomor 3 dari praktikum 2 mulai digunakan metode seleksi untuk mencari
asam – asam amino dan molekul air yang terlibat dalam pembentukan kompleks. Untuk
menampilkan asam amino maka di tulis dalam kolom selected atoms “protein within 3 of
name ZN” dan untuk menampilkan airnya diketik “water within 3 of name ZN”. Untuk
meninjau geometri dari kompleks yang dihasilkan maka dipilih Drawing method nya
VDW. Sehingga dalam display apat dilihat bahwa kompleks tersebut berbentuk tetrahedral.
Di nomor 5 ditampilkan asam amino yang bermuatan positif dan negatif. Dalam hal ini
tidak lagi dilakukan pengetikan secara manual perintah yang digunakan dalam visualisasi
dalam kolom Selected Atoms. Tetapi saya menggunakan selection untuk melakukan
penulisan perintah secara otomatis. Dalam page selection dipilih “acidic” untuk
menampilkan residu bersifat asam. Lalu pilih “or” dan dilanjutkan dengan memilih “basic”
untuk memilih residu asam amino yang bersifat basa. Kenapa disini kita memilih untuk
menampilkan residu bersifat asam dan basa ?? karena kita tahu bahwa residu – residu yang
bermuatan positif (dalam pH fisiologis) adalam residu yang bersifat asam contohnya yakni
asam aspartat dan asam glutamat yang muatan positif nya berada di gugus fungsi
karboksilatnya. Sedangkan untuk asam amino yang bersifat negatif dapat dikaitkan dengan
residu yang bersifat basa, contohnya yakni arginin, histidin, dan lisin yang mempunyai
atom N bersifat basa. Untuk melihat gugus positif dan negatif menjadi lebih jelas, maka
komponen selain residu asam basa ini dibuat transparan.
Untuk soal yang terakhir, diminta untuk menampilkan jembatan garam yang terjadi
dalam residu yang terdapat dalam protein Carbic anhidrase ini. Cara untuk menampilkan
asam amino yang saya gunakan sedikit berbeda dengan pengarahan yang sudah
disampaikan. Disini saya menggunakan menu extension>analysis>find salt lalu klik done.
Maka didapati tampilan windows Consolenya menampilkan residu apa saja yang
membentuk jembatan garam antara 1 residu dengan yang lainnya.
Gambar 6.6 residu yang membentuk jembatan garam
Untuk menentukan panjang ikatannya, dapat dilakukan sesuai dengan pengarahan yang
dijelaskan oleh asisten praktikum. Yakni dengan extension>analysis>find salt. Dalam Find
salt maka didapati page dimana kita dapat menentukan file data panjang ikatannya berada.
Lalu klik done, sehingga didapati data panjang ikatan yang ditampilkan dalam tabel 5.1.
tampilan page untuk mengekspor data dari salt bridge yakni :
Dalam percobaan modul ini, dilakukan visualisasi sesuai dengan pengarahan secara
bertahap dalam modul berikut soal – soalnya. Hasil visualisasi ditampilkan dalam bab 4
pengamatan data. Untuk panjang/ jarak dari residu – residu penyusun jembatan gara,
ditampilkan dalam pengolahan data tabel 5.1.
Berg, J. M., Tymoczko, J., & Stryer, L. (2012). Biochemistry. New York: Kate Ahr
Parker.
Voet, D., & Voet, J. G. (1995). Biochemistry. New York: J. Wiley & Sons.
Tymoczko, Lubert Stryer, and Lubert Stryer. Biochemistry. New York: W.H.
Freeman, 2002. Print.