1, Maret 2020
e – ISSN : 2685 - 6123
Dosen Prodi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Pamulang, Tangerang Selatan, Banten
dosen01310@unpam.ac.id
ABSTRAK
Seiring dengan berjalanya beberapa tahun terakhir PT Mulia Artha Anugerah yang berdiri pada tahun
2017 telah mengalami peningkatan baik dari produksi maupun kinerja karyawanya. Untuk itu
perusahaan yang bergerak dibidang minyak dan gas ini membutuhkan pengukuran kinerja dengan
menggunakan metode balance scorecard (BSC) untuk mengetahui persentase key performance
indicator (KPI) yang sebelumnya hanya menggunakan analisis laporan keuangan tiap tahunya. Tujuan
dari penelitian ini dilakukan untuk menentukan persentase kinerja kayawan dengan menggunakan
balance scorecard sebagai alat ukur yang berbasis strategis dan bekesinambungan antara perusahaan
dengan karyawan. Dalam penelitian ini menggunakan variabel diantaranya adalah prespektif
keuangan, prespektif kepuasan pelanggan, prespektif bisnis internal serta perspektif pertumbuhan dan
perkembangan. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner seluruh karyawan PT Mulia Artha
Anugerah dari top manajemen sampai karyawan paling bawah. Hasil dari pengolahan data dengan
beberapa indikator prespektif keuangan mempunyai rata-rata nilai sebesar 4,33 untuk prespektif
kepuasan pelangaan didapatkan nilai 4,33 prespektif bisnis internal mempunyai nilai 3,58 dan dilihat
dari prespektif pertumbuhan dan perkembangan mempunyai nilai 3,82. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa kinerja karyawan PT Mulia Artha Anugerah dilihat dari keempat prespektif diatas nilai rata-
rata adalah 3,83 yang berarti cukup baik.
I. PENDAHULUAN
Perkembangan dunia industri sangatlah PT. Mulia Artha Anugerah merupakan
pesat dan dituntut untuk bersaing dengan perusahaan yang bergerak dibidang minyak
industri-industri pesaing baru yang datang. dan gas (MIGAS) yang berdiri pada tahun
Secara umumnya dalam pengukuran kinerja 2017. Dalam dua tahun terakhir telah
dibeberapa perusahaan telah dilakukan, namun mengalami peningkatan dalam produksi
dari beberapa perusahan masih banyak sebagai supplier peralatan pengeboran minyak
pengukuran kinerja dengan menggunakan dibeberapa perusahaan. Dengan meningkatnya
laporan keungan sebgai alat ukurnya. Namun permintaan kinerja karyawan dituntut untuk
demikian masih banyak kekurangan dalam bekerja secara optimal dalam melayani
penilaian kinerja hanya mengandalakan kebutuhan customer tersebut. Dengan
laporan keuangan saja. Hal ini dinilai dari demikian perlu adanya pengukuran kinerja
beberapa karyawan kurang seimbang dalam karyawan dari beberapa faktor, dalam
penilaian kinerjanya karena berkembangnya penelitian ini menggunakan metode balance
teknologi dan informasi pada saat ini yang scorecard dengan variabel empat prespektif
akan mempengaruhi dari beberapa faktor diantaranya adalah prespektif keungan,
dalam penilaian. Maka diperlukan pengukuran prespektif bisnis internal, perspektif
yang berbasis strategis dan terintegrasi dalam pertumbuhan dan perkembangan serta
menentukan kinerja setiap tahunya dengan perspektif kepuasan pelanggan. Diharapakan
upaya menjaga keberlangsungan kerja sama dengan menggunakan metode ini dapat menilai
untuk mencapai tujuan perusahaan. kinerja dengan maksimal.
15
p – ISSN : 2620 – 5793 JITMI Vol.3 No.1, Oktober 2020
e – ISSN : 2685 - 6123
16
p – ISSN : 2620 – 5793 JITMI Vol.3 No.1, Oktober 2020
e – ISSN : 2685 - 6123
ini menjadi konsentrasi sebuah organisasi manajemen tidak efisien. Untuk disebut
ataupun perusahaan dalam memberikan efisien apabila pengeluaran lebih sedikit
pelayanan dan mengatur strategi dengan daari jumlah pemasukan usaha.
harga terjangkau tanpa mengabaikan c. Ekonomis, dalam dimensi finansial
kualitas dan cepat tepat dalam pengiriman ekonomis merupakan bagian yang tidak
produk yang dihasilkan atau pelayanan dapat dipisahkan. Hal ini dapat ditinjau
dalam organisasi atau perusahaan dibidang dari pengeluaran finansial operasional
jasa. Untuk itu dalam melihat tingkat yang tersedia, apabila aktu pengeluaran
kepuasan pelanggan dapat diterapkan aktual lebih kecil daripada anggaran
kedalam 5 dimensi diantaranya adalah disebut dengan ekonomis, begitu pula
a. Wujud Fisik, sebagai contoh dari jika melakukan penghematan dalam
pelayanan wujud fisik adalah tempat pengeluaran.
sarana dan prasarana yang dapat dilihat 3. Internal Processes Prespective
dan disaksikan oleh pelanggan. Pada prespektif bisnis internal paling utama
b. Keandalan, merupakan bagian dari diperhatikan adalah menampilkan dari
pelayanan yang diberikan sesuai dengan keunggulan perusahaan yang dimiliki.
kemampuan organisasi maupun Proses perbaikan secara berkelanjutan dan
perusahaan sesuai dengan tepat waktu memilih strategi dalam mengembangkan
yang dijanjikan. keunggulanya. Berikut merupakan dimensi
c. Daya tanggap, merupakan bagian dari dari prespektif Bisnis Internal diantaranya
pelayanan pelanggan dengan mampu adalah
memberikan tanggapan sesuai dengan a. Kepuasan Bekerja, dimensi ini
spesifikasi permintaan pelanggan dan merupakan gambaran dari kepuasan
penjelasan yang diinginkan. karyawan atau pekerja diperusahaan.
d. Jaminan, merupakan bagian dari b. Proses, pengertianya adalah memberikan
pelayanan pelanggan yang memberikan informasi tentang keunggulan karyawan
rasa kepercayaan diri terhadap dalam salah satu bidang dalam
pelanggan terhadap perusahaan. memberikan pelayanan pada konsumen.
e. Empati, adalah jalinan hubungan dengan c. Sarana dan Prasarana, dimensi ini
pelanggan yang baik dari komunikasi merupakan gambaran dari kondisi
baik secara pribadi maupun organisasi / tempat dan perlengkapan dalam
perusahaan yang diberikan kepada pendukung kegiatan yang dimiliki.
pelanggan. 4. Learning Growth Prespective
2. Finansial Prespektif Pada dimensi ini menjelaskan tentang
Pengukuran terhadap presapektif finansial Pembelajaran dan Pertumbuhan bagaimana
atau keuangan menjelaskan tentang apa perusahaan selalu continous improvement
yang diharapakan kebutuhan dari penyedia dalm menambah nilai untuk customer dan
sumber daya terhadap kinerja pada stakeholdernya. Maka dengan adanya
finansial. Dalam pengukuran keuangan continous improvement diharapkan selalu
meliputi beberapa dimensi berikut: inovasi terus menerus mengembangkan
a. Efektif, dalam prespektif finansial pertumbuhan yang berkelanjutan. Untuk itu
efektif merupakan kemampuan dalam dimensi dalam prespektif ini diantaranya
mengelola keuangan sesuai dengan adalah
pencapaian kelebihan target kinerja a. Motivasi, adalah gambaran dari
manajemen atau kebalikanya apakah kepuasan karyawan dengan kebijakan-
dalam pengelolaan finansial / keuangan kebijakan dari manajemen untuk
kekuarangan targetnya. melakukan hak dan kewajiban
b. Efisiensi, dalam prespektif finansial diperusahaan.
ditinjau dari segi efisiensi penjesanya b. Kesempatan, adalah peluang yang
adalah dalam melihat besarnya dimiliki para karyawan dalam
pengeluaran biaya yang dikeluarkan mengembangkan diri dengan peraturan-
untuk penghasilan pendapatan usahanya, peraturan perusahaan diterapkan
apabila jumlah pengeluaran lebih besar menjdai kepuasan tersendiri.
daripada pendapatan usahanya maka c. Inovasi, adalah gerakan peningkatan
dapat disimpulkan bahwa kinerja dalam pelayanan publik untuk
17
p – ISSN : 2620 – 5793 JITMI Vol.3 No.1, Oktober 2020
e – ISSN : 2685 - 6123
18
p – ISSN : 2620 – 5793 JITMI Vol.3 No.1, Oktober 2020
e – ISSN : 2685 - 6123
19
p – ISSN : 2620 – 5793 JITMI Vol.3 No.1, Oktober 2020
e – ISSN : 2685 - 6123
20
p – ISSN : 2620 – 5793 JITMI Vol.3 No.1, Oktober 2020
e – ISSN : 2685 - 6123
Dari perhitungan diatas ekonomis, efektif dari 180 orang yang bekerja di PT Mulia
dan efisiensi penilaian kinerja PT Mulia Artha Anugerah.
Artha Anugerah menggunakan Berdasarkan hasil penjelasan
perhitungan Value For Money dapat dilihat distribusi jawaban responden pada masing
pada tabel 4.1 Nilai Kinerja prespektif masing variabel diatas, sebagian besar
Keuangan berikut ini: responden menyatakan cukup puas atas
Tabel. 4.1 Nilai Kinerja Perspektif Keuangan upaya karyawan PT MAA dalam
mendukung tujuan manajemen dengan
nilai rata rata tingkat kepuasan pegawai PT
MAA yaitu sebesar 3.58, sebagaimana
yang ditunjukan pada tabel 4.3 dibawah
ini:
Tabel 4.3 Nilai Kinerja Perspektif Bisnis Internal
21
p – ISSN : 2620 – 5793 JITMI Vol.3 No.1, Oktober 2020
e – ISSN : 2685 - 6123
2. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka
penulis menetapkan saran sebagai berikut:
a. PT Mulia Artha Anugerah perlu lebih
memperhatikan fisik perusahaan
seperti kebersihan ruang produksi,
kenyamanan serta peralatan yang ada
Sumber: Data Penelitian yang Diolah Kembali
di perusahaan. Karena hal tersebut
Pada tabel 4.5 diatas pada persektif sangat berpengaruh besar terhadap
penilaian kepuasan pelanggan dalam
keuangan nilai kinerja PT Mulia Artha
menggunakan jasa PT Mulia Artha
Anugerah yaitu 4.33, diartikan baha Anugerah. Dan akan berpengaruh
kondisi keuangan PT Mulia Artha terhadap hasil kinerja.
Anugerah baik, tetapi pada perspektif b. Penulis menyarankan kepada pihak
kepuasan pelanggan nilai untuk kinerja PT manajemen perusahaan, setelah hasil
Mulia Artha Anugerah yaitu sebesar 3.62, yang kinerja yang didapat dengan cara
yang artinya pelangan PT Mulia Artha mengaplikasikan metode Balanced
Anugerah merasa cukup puas. Dengan skala Scorecad. Maka pihak manajemen PT
likert prespektif bisnis internal mempunyai Mulia Artha Anugerah bisa
nilai sebesar 3,58% yang dapat diartikan menerapkan metode Blanced
bahwa kinerja perusahaan cukup baik. Scorecard tersebut sebagai metode
Untuk penilaian kinerja akhir dengan untuk mengukur kinerja perusahaan.
prespektif pertumbuhan dan perkembangan PT c. Disarankan pula agar dilakukan
Mulia Artha Anugerah dapat digolongkan pelatihan lebih lanjut untuk seluruh
kinerjanya cukup baik hal ini dibuktikan karyawan PT Mulia Artha Anugerah,
dengan nilai sebesar 3,82%. Perhitungan ini hal ini dimaksudkan untuk dapat
didapat dengan menggunkan pengukuran skala meningkatkan kinerja karyawan
likert. Jadi untuk nilai kinerja rata-rata dari dimasa yang akan datang.
keempat persektif tersebut didapat nilai akhir
kinerja PT Mulia Artha Anugerah yaitu 3.50
dengan kategori kinerja perusahaan cukup
baik.
22
p – ISSN : 2620 – 5793 JITMI Vol.3 No.1, Oktober 2020
e – ISSN : 2685 - 6123
23