Anda di halaman 1dari 9

p – ISSN : 2620 – 5793 JITMI Vol.3 No.

1, Maret 2020
e – ISSN : 2685 - 6123

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA MENGGUNAKAN BALANCE SCORECARD


UNTUK MENENTUKAN KEY PERFORMANCE INDICATOR
DI PT MULIA ARTHA ANUGERAH

Wakhit Ahmad Fahrudin

Dosen Prodi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Pamulang, Tangerang Selatan, Banten
dosen01310@unpam.ac.id

ABSTRAK

Seiring dengan berjalanya beberapa tahun terakhir PT Mulia Artha Anugerah yang berdiri pada tahun
2017 telah mengalami peningkatan baik dari produksi maupun kinerja karyawanya. Untuk itu
perusahaan yang bergerak dibidang minyak dan gas ini membutuhkan pengukuran kinerja dengan
menggunakan metode balance scorecard (BSC) untuk mengetahui persentase key performance
indicator (KPI) yang sebelumnya hanya menggunakan analisis laporan keuangan tiap tahunya. Tujuan
dari penelitian ini dilakukan untuk menentukan persentase kinerja kayawan dengan menggunakan
balance scorecard sebagai alat ukur yang berbasis strategis dan bekesinambungan antara perusahaan
dengan karyawan. Dalam penelitian ini menggunakan variabel diantaranya adalah prespektif
keuangan, prespektif kepuasan pelanggan, prespektif bisnis internal serta perspektif pertumbuhan dan
perkembangan. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner seluruh karyawan PT Mulia Artha
Anugerah dari top manajemen sampai karyawan paling bawah. Hasil dari pengolahan data dengan
beberapa indikator prespektif keuangan mempunyai rata-rata nilai sebesar 4,33 untuk prespektif
kepuasan pelangaan didapatkan nilai 4,33 prespektif bisnis internal mempunyai nilai 3,58 dan dilihat
dari prespektif pertumbuhan dan perkembangan mempunyai nilai 3,82. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa kinerja karyawan PT Mulia Artha Anugerah dilihat dari keempat prespektif diatas nilai rata-
rata adalah 3,83 yang berarti cukup baik.

Kata Kunci : Kinerja, Balance Scorecard, Key Performance Indicator.

I. PENDAHULUAN
Perkembangan dunia industri sangatlah PT. Mulia Artha Anugerah merupakan
pesat dan dituntut untuk bersaing dengan perusahaan yang bergerak dibidang minyak
industri-industri pesaing baru yang datang. dan gas (MIGAS) yang berdiri pada tahun
Secara umumnya dalam pengukuran kinerja 2017. Dalam dua tahun terakhir telah
dibeberapa perusahaan telah dilakukan, namun mengalami peningkatan dalam produksi
dari beberapa perusahan masih banyak sebagai supplier peralatan pengeboran minyak
pengukuran kinerja dengan menggunakan dibeberapa perusahaan. Dengan meningkatnya
laporan keungan sebgai alat ukurnya. Namun permintaan kinerja karyawan dituntut untuk
demikian masih banyak kekurangan dalam bekerja secara optimal dalam melayani
penilaian kinerja hanya mengandalakan kebutuhan customer tersebut. Dengan
laporan keuangan saja. Hal ini dinilai dari demikian perlu adanya pengukuran kinerja
beberapa karyawan kurang seimbang dalam karyawan dari beberapa faktor, dalam
penilaian kinerjanya karena berkembangnya penelitian ini menggunakan metode balance
teknologi dan informasi pada saat ini yang scorecard dengan variabel empat prespektif
akan mempengaruhi dari beberapa faktor diantaranya adalah prespektif keungan,
dalam penilaian. Maka diperlukan pengukuran prespektif bisnis internal, perspektif
yang berbasis strategis dan terintegrasi dalam pertumbuhan dan perkembangan serta
menentukan kinerja setiap tahunya dengan perspektif kepuasan pelanggan. Diharapakan
upaya menjaga keberlangsungan kerja sama dengan menggunakan metode ini dapat menilai
untuk mencapai tujuan perusahaan. kinerja dengan maksimal.

15
p – ISSN : 2620 – 5793 JITMI Vol.3 No.1, Oktober 2020
e – ISSN : 2685 - 6123

II. DASAR TEORI Selain dari itu pengukuran kinerja


merupakan penentu kriteria-kriteria yang telah
Dalam penelitian ini mengunakan
ditetapkan perusahaan sebelumnya sebagai
beberapa teori diantaranya adalah
tidak lanjut dari suatu organisasi, bagian dari
A. Definisi Kinerja organisasi dan karyawan berdasarkan sasaran,
Kinerja Perusahaan adalah kegiatan standar secara periodik efektifitas operasional,
yang dipengaruhi dari operasional perusahaan (Hidayat, 2018).
dalam memanfaatkan sumber daya yang Dalam penukuran kinerja, para manajer
dimiliki dengan keadaan tampilan secara dan atasan dapat memberikan keputusan dalam
keseluruhan utuh selama periode waktu kebijakan yang akan dilakukan dalam rangka
tertentu yang telah ditentukan perusahaan perusahaan bisnis perusahaan. Penentuan
sebagai hasil prestasi, (Widodo, 2011). keputusan penting salah satunya adalah
Kinerja merupakan tindakan aktifitas kenaikan pangkat maupun peningkatan gaji /
sebagian atau keseluruhan suatu organisasi penghasilan dan sebagainya, ini ditinjau dari
dengan referensi pada sumber-sumber seperti segi internal. Jika dilihat dari faktor eksternal
biaya-biaya masa lalu yang diproyeksikan, penilaian kinerja dapat digunakan sebagai alat
dengan akuntabilitas manajemen atau pendekteksi awal untuk meramalkan kondisi
semacamnya pada suatu periode yang secara perusahaan yang akan datang dan sebagai
umum digunakan, (Fauzi, 1995). penrik investasi.
Kinerja atau performace adalah program Untuk itu pengertian dari pengukuran
kegiatan melalui perencanaan strategis suatu kinerja dapat disimpulkan bahwa sebuah alat
organisasi yang dituangkan dalam kebijakan, tindakan yang menganalisa operasional dalam
visi dan misi dalam mewujudakan sasaran dan perusahaan dari lingkup pemilik perusahaan,
tujuan dalam pencapaian pelaksanaan kegiatan manajemen perusahaan dengan karyawan
tersebut, (Hidayat, 2018). dalam melakukan kerja sama dalam aktifitas
Beberapa sumber telah menjelaskan berkesinambungan untuk mewujudkan tujuan
bahwa kinerja perusahaan yang dapat diartikan bersama.
sebagai ukuran kesepakan antara beberapa
departemen untuk meraih pencapaian dari C. Definisi Konsep Balance Scorecard
kinerjanya masing-masing. Dari penilaian ini
Definisi Balance Scorecard adalah
dapat juga menggambarkan bagaimana kondisi
berasal dari kata Balance yang mempunyai arti
internal dan eksternal perusahaan. Dengan
berimbang dan Scorecard mempunyai arti
demikian berdasarkan beberapa pendapat para
kartu skor. Dari dua kata tersebut jika
ahli diatas dapat disimpulkan bahwa
digabungkan mempunyai arti bahwa adanya
pengertian kinerja adalah tindakan yang
keseimbangan antara performa keuangan atau
dilakukan oleh beberapa orang atau organisasi
bukan bagian keuangan, performa jangka
yang membentuk suatu sistem dalam periode
panjang yang bersifat internal maupun eternal,
tertentu yang memanfaatkan sumber daya
yang catat dalam skor performa dari seseorang
pendukungnya.
maupun organisasi dimasa depan, (Kaplan &
David P. Norton, 1996).
B. Pengertian Pengukuran Kinerja
Pengertian dari pengukuran kinerja D. Prespektif Balance Scorecard
(performance measurement) merupakan
Pengukuran kinerja perusahaan dengan
tindakan dalam mencapai tujuan organisasi
menggunkan pendekatan Prespektif Balance
dengan menilai kemajuan pekerjaan terhadap
Scorecard dapat diwujudkan dengan
tujuan dan sasaran dalam pengelolaan sumber
mengguakan beberapa kriteria berikut:
daya manusia yang menghasilkan perusahaan
1. Customer Prespective
jasa maupun barang, (Hidayat, 2018). Adanya
Penjelasan dari prespektif kepuasan
pengukuran kinerja pada perusahaan
pelanggan adalah dimana pelanggan
diharapakan bersinergi untuk menjalin kerja
mengetahui perusahaan dalam menyediakan
sama memerankan pelaku manusia sebagai
barang maupun jasa sesuai dengan
pekerja yang unggul dalam bidangnya dan
kebutuhan yang didasari dengan beberapa
bersaing untuk memberikan kontribusi
keunggulan pada perusahaan tersebut. Hal
terhadap organisasi ataupun perusahaan.

16
p – ISSN : 2620 – 5793 JITMI Vol.3 No.1, Oktober 2020
e – ISSN : 2685 - 6123

ini menjadi konsentrasi sebuah organisasi manajemen tidak efisien. Untuk disebut
ataupun perusahaan dalam memberikan efisien apabila pengeluaran lebih sedikit
pelayanan dan mengatur strategi dengan daari jumlah pemasukan usaha.
harga terjangkau tanpa mengabaikan c. Ekonomis, dalam dimensi finansial
kualitas dan cepat tepat dalam pengiriman ekonomis merupakan bagian yang tidak
produk yang dihasilkan atau pelayanan dapat dipisahkan. Hal ini dapat ditinjau
dalam organisasi atau perusahaan dibidang dari pengeluaran finansial operasional
jasa. Untuk itu dalam melihat tingkat yang tersedia, apabila aktu pengeluaran
kepuasan pelanggan dapat diterapkan aktual lebih kecil daripada anggaran
kedalam 5 dimensi diantaranya adalah disebut dengan ekonomis, begitu pula
a. Wujud Fisik, sebagai contoh dari jika melakukan penghematan dalam
pelayanan wujud fisik adalah tempat pengeluaran.
sarana dan prasarana yang dapat dilihat 3. Internal Processes Prespective
dan disaksikan oleh pelanggan. Pada prespektif bisnis internal paling utama
b. Keandalan, merupakan bagian dari diperhatikan adalah menampilkan dari
pelayanan yang diberikan sesuai dengan keunggulan perusahaan yang dimiliki.
kemampuan organisasi maupun Proses perbaikan secara berkelanjutan dan
perusahaan sesuai dengan tepat waktu memilih strategi dalam mengembangkan
yang dijanjikan. keunggulanya. Berikut merupakan dimensi
c. Daya tanggap, merupakan bagian dari dari prespektif Bisnis Internal diantaranya
pelayanan pelanggan dengan mampu adalah
memberikan tanggapan sesuai dengan a. Kepuasan Bekerja, dimensi ini
spesifikasi permintaan pelanggan dan merupakan gambaran dari kepuasan
penjelasan yang diinginkan. karyawan atau pekerja diperusahaan.
d. Jaminan, merupakan bagian dari b. Proses, pengertianya adalah memberikan
pelayanan pelanggan yang memberikan informasi tentang keunggulan karyawan
rasa kepercayaan diri terhadap dalam salah satu bidang dalam
pelanggan terhadap perusahaan. memberikan pelayanan pada konsumen.
e. Empati, adalah jalinan hubungan dengan c. Sarana dan Prasarana, dimensi ini
pelanggan yang baik dari komunikasi merupakan gambaran dari kondisi
baik secara pribadi maupun organisasi / tempat dan perlengkapan dalam
perusahaan yang diberikan kepada pendukung kegiatan yang dimiliki.
pelanggan. 4. Learning Growth Prespective
2. Finansial Prespektif Pada dimensi ini menjelaskan tentang
Pengukuran terhadap presapektif finansial Pembelajaran dan Pertumbuhan bagaimana
atau keuangan menjelaskan tentang apa perusahaan selalu continous improvement
yang diharapakan kebutuhan dari penyedia dalm menambah nilai untuk customer dan
sumber daya terhadap kinerja pada stakeholdernya. Maka dengan adanya
finansial. Dalam pengukuran keuangan continous improvement diharapkan selalu
meliputi beberapa dimensi berikut: inovasi terus menerus mengembangkan
a. Efektif, dalam prespektif finansial pertumbuhan yang berkelanjutan. Untuk itu
efektif merupakan kemampuan dalam dimensi dalam prespektif ini diantaranya
mengelola keuangan sesuai dengan adalah
pencapaian kelebihan target kinerja a. Motivasi, adalah gambaran dari
manajemen atau kebalikanya apakah kepuasan karyawan dengan kebijakan-
dalam pengelolaan finansial / keuangan kebijakan dari manajemen untuk
kekuarangan targetnya. melakukan hak dan kewajiban
b. Efisiensi, dalam prespektif finansial diperusahaan.
ditinjau dari segi efisiensi penjesanya b. Kesempatan, adalah peluang yang
adalah dalam melihat besarnya dimiliki para karyawan dalam
pengeluaran biaya yang dikeluarkan mengembangkan diri dengan peraturan-
untuk penghasilan pendapatan usahanya, peraturan perusahaan diterapkan
apabila jumlah pengeluaran lebih besar menjdai kepuasan tersendiri.
daripada pendapatan usahanya maka c. Inovasi, adalah gerakan peningkatan
dapat disimpulkan bahwa kinerja dalam pelayanan publik untuk

17
p – ISSN : 2620 – 5793 JITMI Vol.3 No.1, Oktober 2020
e – ISSN : 2685 - 6123

menunjukan bahwa perusahaan F. Manfaat Balanced Scorecard


merupakan perusahaan yang kreatif dan
Melalui Balanced scorecard
mengembangakan berdasarkan ide dari
memungkinkan para manajer perusahaan
karyawan.
mengukur:
d. Kondisi dalam bekerja, adalah gambaran
1. Bagaimana unit bisnis mereka melakukan
dari suasana lingkungan kerja sama
penciptaan nilai saat ini dengan tetap
antara manajemen dengan karyawan,
mempertimbangkan kepentingan-
dan karyawan dengan pimpinan melalui
kepentingan masa yang akan datang.
kerjasama yang dijalin dalam
2. Apa yang telah mereka investasikan
menyelesaikan suatu pekerjaan.
dalam pengembangan sumber daya
manusia, sistem dan prosedur demi
E. Kelebihan Penggunaan Balance
perbaikan kinerja di masa depan.
Scorecard
Pada penelitian ini pengukuran kinerja
III METODOLOGI PENELITIAN DAN
menggunkan pendekatan balance scorecard
TEKNIK PEGUKURAN
dikarenakan dari beberapa sumber
dikumpulkan sehingga dapat dijelaskan A. Flow Chart
kelebihanya sebagai berikut: Sebagai panduan dalam penelitian maka
dibuatlah alur atau flowchart yang
a. Pengukuran kinerja dengan balance score
menerangkan setiap langkah proses dari awal
card dapat diukur melalui internal maupun
penelitian hingga hasil, untuk lebih jelasnya
external dengan mempertimbangkan
dapat dilihat berikut:
beberapa variabel faktor eksternal sehingga
secara konferhensif dalam pengukuranya.
Dari beberapa variabel prespektif eksternal
diantaranya adalah prespektif kepuasan
pelanggan, maka pada pengukuran ini dapat
dikatakan bahwa balance score card tidak
hanya mengukur pada finansial saja namun
dari beberapa variabel seperti bisnis
internal, kepuasan pelanggan dapat
dijadikan data pengukuran kinerja.
b. Pengukuran kinerja menggunakan balance
scorcard dapat menggunakan visi
perusahaan itu sendiri, dengan melakukan
kinerja yang baik sesuai dengan visi dapat
menunjukan adanya keterjalinan hubingan
sebab akibat dalam pencapaian visi
perusahaan atau organisasi.
c. Penilaian Kinerja dengan Balance
Scorecard ini kelebihanya dapat diukur
melalui kualitatif dan kuantitatif, dengan
prespektif tersebut sasaran strategis
perusahaan dapat menggunakan data-data
yang bersifat angka maupun deskriptif.
d. Kelebihan yang terakhir dalam penggunaan
Balance Scorecard adalah dapat
diwujudkan dari berbagai aspek kinerja dan
menentukan dalam jangka panjang, dan Gambar 3.1 Flow Chart Metode Penelitian
jangka pendek, sehingga pengukuran lebih Sumber: Pengolahan Sendiri dengan Berbagai Sumber
fleksibel.

18
p – ISSN : 2620 – 5793 JITMI Vol.3 No.1, Oktober 2020
e – ISSN : 2685 - 6123

2. Skala Pengukuran kinerja keuangan


sebagaimana yang ditunjukkan pada tabel.
3.1 dibawah ini:
Tabel 3.1 Skala Pengukuran
Perspektif Keuangan

Gambar 3.1 Flow Chart Metode Penelitian


Sumber: Pengolahan Sendiri dengan Berbagai Sumber
Sumber: Pengolahan dari berbagai sumber
B. Skala dan Instrumen Pengukuran 3. Penentuan populasi dan sampel pada
penelitian ini digunakan untuk penentuan
Skala pengukuran dan instrumen pada populasi serta sampel untuk perspektif
penelitian ini dengan pendapat dan persepsi
pelanggan, perspektif pertumbuhan dan
masing-masing karyawan, skalanya
perkembangan serta untuk perspektif bisnis
menggunakan skala likert kelas interval 5. internal.
Sehingga kinerja PT Mulia Artha Anugerah a. Perspektif Pelanggan
didapat berikut ini:
Populasi pada pengukuran perspektif
1. Skala Pengukuran kuesioner pelanggan adalah populasi dari
Pengukuran pada perspektif kepuasan customer Pertamina diambil dari rata
pelanggan, bisnis internal dan rata pupulasi selama 6 bulan terakhir
pertumbuhan perkembangan yaitu sebagai berikut:
sebagaimana yang ditunjukkan pada N = Januari + Februari + Maret +
tabel 3.2 dibawah ini: April + Mei +Juni
Tabel 3.2 Skala Pengukuran Kuesioner N = ( 268 +252 + 245+ 270+ 250+
231)
N = 1516
b. Penentuan sampel perspektif pelanggan
menggunakan Rumus Slovin sebagai
berikut:
n= N
1 + N (e)2
Keterangan :
N = Populasi
e = Tingkat Kesalahan
Sumber: Pengolahan dari berbagai sumber
n = sampel

19
p – ISSN : 2620 – 5793 JITMI Vol.3 No.1, Oktober 2020
e – ISSN : 2685 - 6123

Dari populasi pelanggan sebanyak 1516 IV PEMBAHASAN


dengan tingkat kesalahan 10%, di lihat A. Perspektif Keuangan
dari hasil perhitungan dengan Rumus
Slovin di peroleh: Untuk ekonomi, efisiensi dan
n= 1516 efektifitas kinerja keuangan dengan
1 + 1516 (0.1)2 menggunakan perhitungan rumus Value
n = 93.81 For Money Adapun untuk menghitung
dibulatkan menjadi 94 sampel nilai dari efisiensi, ekonomi, dan
Kriteria pasien customer yaitu pelanggan
efektifitas adalah sebagai berikut:
yang sudah tetap dalam kontrak selama
lebih dari 1 tahun, jika customer tidak 1. Ekonomis
bisa menjawab maka di wakili oleh pihak
keluarga yang menggantikan selama
proses off.
c. Perspektif Bisnis Internal dan Perspektif
Pertumbuhan dan Pembelajaran Populasi
serta sampel yang digunakan pada
perspektif bisnis internal dan perspektif
pertumbuhan dan pembelajaran yaitu
pegawai PT Mulia Artha Anugerah
meliputi karyawan seluruhnya. Penetapan Dari hasil perhitungan dengan skala
sampel menggunakan rumus Slovin likert nilai ekonomis didapat nilai 84,84
sebagai berikut: % dan dapat dinilai bahwa PT Mulia
n= N Artha Anugerah dikatagorikan
1 + N (e)2 ekonomis.
Keterangan:
N = Populasi 2. Efektifitas
n = sampel
e = Tingkat Kesalahan
Dari populasi pegawai sebanyak 180
dengan tingkat kesalahan 10%, di lihat
dari hasil perhitungan denga Rumus
Slovin di peroleh:
n= 180
1 + 180 (0.1)2

n = 64. 28 Dari hasil nilai efektivitas didapat


dibulatkan menjadi 64 dengan nilai 88.08% sehingga dapat
Kriteria sampel meliputi pegawai tetap dikatakan bahwa keuangan PT Mulia
dan honor yang bertugas di PT MAA Artha Anugerah sesuai hasil dikatakan
serta pegawai yang sudah bekerja selama efektif
1 tahun.
d. Validitas dan Reliabilitas 3. Efisiensi
Validitas Instrumen penelitian pada
tingkat kepercayaan tertentu (α)
ditentukan, jika: rhitung > rtabel, berarti valid
dan jika rhitung < rtabel, berarti tidak valid.
Reliabilitas Instrumen penelitian pada
tingkat kepercayaan tertentu (α)
ditentukan, jika: α > rtabel, berarti reliabel
dan jika α < rtabel, berarti tidak reliabel.

20
p – ISSN : 2620 – 5793 JITMI Vol.3 No.1, Oktober 2020
e – ISSN : 2685 - 6123

Dari perhitungan diatas ekonomis, efektif dari 180 orang yang bekerja di PT Mulia
dan efisiensi penilaian kinerja PT Mulia Artha Anugerah.
Artha Anugerah menggunakan Berdasarkan hasil penjelasan
perhitungan Value For Money dapat dilihat distribusi jawaban responden pada masing
pada tabel 4.1 Nilai Kinerja prespektif masing variabel diatas, sebagian besar
Keuangan berikut ini: responden menyatakan cukup puas atas
Tabel. 4.1 Nilai Kinerja Perspektif Keuangan upaya karyawan PT MAA dalam
mendukung tujuan manajemen dengan
nilai rata rata tingkat kepuasan pegawai PT
MAA yaitu sebesar 3.58, sebagaimana
yang ditunjukan pada tabel 4.3 dibawah
ini:
Tabel 4.3 Nilai Kinerja Perspektif Bisnis Internal

Sumber: Sugiyono, 2010 Hasil Diolah Kembali

B. Perspektif Kepuasan Pelanggan


Berdasarkan pembahasan tiap
variabel tingkat kepuasan pelanggan maka
secara keseluruhan sebesar 3.62 Sumber: Data Penelitian yang Diolah Kembali
sebagaimana yang disajikan pada Tabel.
4.2 berikut ini: Hasil dari Nilai Kinerja prespektif
Tabel. 4.2 Nilai Kinerja Perspektif Kepuasan Bisnis Internal diatas variabel sarana dan
Pelanggan prasarana paling kecil dengan nilai 3,33%.
Selanjutnya nilai kepusan bekerja 3,71% dan
nilai Proses adalah 3,71%. Sehingga dilihat
nilai proses dan kepuasan bekerja mempunyai
perbedaan sedikit.

D. Perspektif Pertumbuhan dan


Perkembangan

Dari hasil penjelasan tiap variabel


Sumber: Data Hasil Penelitian yang Telah di Olah
yang menjadi tolak ukur perspektif
pertumbuhan dan perkembangan, maka
Jika dilihat secara keseluruhan hasil secara umum penilaian kinerja untuk
jawaban responden nilai rata-rata terendah perspektif ini dapat dilihat pada tabel 4.4
terdapat pada variabel wujud fisik, dengan sebagai berikut:
demikian hal ini perlu menjadi perhatian Tabel. 4.4 Nilai Kinerja Perspektif Pertumbuhan
dan Perkembangan
khusus bagi manajemen PT MAA untuk
dapat menyediakan fasilitas perusahaan
sebagai salah satu cara untu meningkatkan
pelayanan kepada pelanggan.

C. Perspektif Bisnis Internal

Penilaian kinerja pada persektif


bisnis internal ini dilakukan dengan cara
menyebar kuesinoner kepada 64 responden
Sumber: Data Penelitian yang diolah kembali

21
p – ISSN : 2620 – 5793 JITMI Vol.3 No.1, Oktober 2020
e – ISSN : 2685 - 6123

Dari hasil penilaian kinerja prespektif Dalam program kegiatan penilaian


pertumbuhan dan perkembangan nilai kinerja rencana strategis oerganisasi PT Mulia
motivasi sebagai nilai yang paling besar Artha Anugerah merupakan perusahaan yang
dengan nilai 3,94%. Dan nilai paling kecil dapat dikatagotikan sebagai persahaan yang
adalah nilai inovasi dengan nilai 3,61%. belum maksimal dalam menjalankan program-
Setelah dirata-rata ke empat variabel programnya hal ini ditunjukan dengan nilai
prespektif pertumbuhan dan perkembangan katagori cukup baik.
didapat nilai sebeasar 3,82% yang
mempunyai arti cukup. V. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Kesimpulan pada penelitian ini adalah
E. Penilaian Kinerja Akhir PT Mulia Artha
sebagai berikut:
Anugerah dengan Balanced Scorecard
a. Cara yang digunakan PT Mulia Artha
Berdasarkan penilaian kinerja pada Anugerah untuk mengukur kinerjanya
empat perspektif diatas, maka kinerja PT selama ini hanya melihat kenaikan atau
Mulia Artha Anugerah secara keseluruhan penurunan profit setiap tahunnya.
berdasarkan masing masing perspektif dapat b. Setelah mengaplikasikan pengukuran
dilihat pada tabel 4.5 berikut ini kinerja dengan metode Balanced
Tabel 4.5 Penilaian Kinerja Akhir scorecard hasil penelitian akhir kinerja
PT Mulia Artha Anugerah sebesar 3.83
yang dikategorikan cukup baik.

2. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka
penulis menetapkan saran sebagai berikut:
a. PT Mulia Artha Anugerah perlu lebih
memperhatikan fisik perusahaan
seperti kebersihan ruang produksi,
kenyamanan serta peralatan yang ada
Sumber: Data Penelitian yang Diolah Kembali
di perusahaan. Karena hal tersebut
Pada tabel 4.5 diatas pada persektif sangat berpengaruh besar terhadap
penilaian kepuasan pelanggan dalam
keuangan nilai kinerja PT Mulia Artha
menggunakan jasa PT Mulia Artha
Anugerah yaitu 4.33, diartikan baha Anugerah. Dan akan berpengaruh
kondisi keuangan PT Mulia Artha terhadap hasil kinerja.
Anugerah baik, tetapi pada perspektif b. Penulis menyarankan kepada pihak
kepuasan pelanggan nilai untuk kinerja PT manajemen perusahaan, setelah hasil
Mulia Artha Anugerah yaitu sebesar 3.62, yang kinerja yang didapat dengan cara
yang artinya pelangan PT Mulia Artha mengaplikasikan metode Balanced
Anugerah merasa cukup puas. Dengan skala Scorecad. Maka pihak manajemen PT
likert prespektif bisnis internal mempunyai Mulia Artha Anugerah bisa
nilai sebesar 3,58% yang dapat diartikan menerapkan metode Blanced
bahwa kinerja perusahaan cukup baik. Scorecard tersebut sebagai metode
Untuk penilaian kinerja akhir dengan untuk mengukur kinerja perusahaan.
prespektif pertumbuhan dan perkembangan PT c. Disarankan pula agar dilakukan
Mulia Artha Anugerah dapat digolongkan pelatihan lebih lanjut untuk seluruh
kinerjanya cukup baik hal ini dibuktikan karyawan PT Mulia Artha Anugerah,
dengan nilai sebesar 3,82%. Perhitungan ini hal ini dimaksudkan untuk dapat
didapat dengan menggunkan pengukuran skala meningkatkan kinerja karyawan
likert. Jadi untuk nilai kinerja rata-rata dari dimasa yang akan datang.
keempat persektif tersebut didapat nilai akhir
kinerja PT Mulia Artha Anugerah yaitu 3.50
dengan kategori kinerja perusahaan cukup
baik.

22
p – ISSN : 2620 – 5793 JITMI Vol.3 No.1, Oktober 2020
e – ISSN : 2685 - 6123

V1. DAFTAR PUSTAKA Pendekatan Balanced Scorecard ( Studi


Kasus Pada Perusahaan Mebel PT .
Ali, Mutasofiwin. (2002) Balanced Scorecard Jansen Indonesia ).
Tolak Ukur penilaian Pada Badan
Usaha.” Jurnal Universitas Paramadina.
Jakarta. Vol. 1 no 3.
Ancella, Hermawan. (1996). Balanced
Scorecard sebagai Sarana Akuntansi
Abdullah, Ongki. (2009). Penerapan Balanced
Scorecard Sebagai Tolak Ukur Kinerja
Pada RSUD Massenremlu. Skripsi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNHAS
Makasar.
Bastuti, S., Zulziar, M., & Suaedih, E. (2020).
Analisis Postur Kerja dengan Metode
OWAS (Ovako Working Posture Analysis
System) dan QEC (Quick Exposure
Checklist) untuk Mengurangi Terjadinya
Kelelahan Musculoskeletal Disorders di
PT. Truva Pasifik. JITMI Jurnal Ilmiah
Teknik dan Manajemen Industri, 2(2),
116-125.
Hidayat, M. (2018). Analisis Kinerja
Perusahaan Dengan Menggunakan
Pendekatan Balanced Scorecard Pada
Pt. Bosowa Propertindo. 2(1), 92–112.
https://doi.org/10.31219/osf.io/gdvq4
Imelda, (2014). Implementasi Balace
Scorecard pada organisasi public. Jurnal
Akuntansi dan Keuangan Vol. 6.
November 2004, pp.106-122
Kaplan, R. S., & David P. Norton. (1996). The
Balanced Scorecard Translating Strategy
into Action by Robert S. Kaplan, David
P. Norton (z-lib.org).pdf.
Kasmir. (2010). Analisis laporan keuangan.
Jakarta: Rajawali Pers
Mahsun, Mohamas. (2009). Pengukuran
Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta:
BPFE
Rangkuti Freddy, (2013). SWOT Balance
Scorecard Teknik Menyusun Strategi
Korporat yang Efektif plus Cara
Mengelola Kinerja dan Rasiko, Jakarta,
Gramedia.
Sugiyono. (2002). Metodologi Penelitian.
Jakarta: Pustaka Baru
Widodo, I. (2011). Analisis Kinerja
Perusahaan dengan Menggunakan

23

Anda mungkin juga menyukai