ABSTRACT: The objective of the research is to evaluate performance of ISS Indonesia firm. This research use the
methode of Balanced Scorecard which balancing measurement of finance performance and non finance. In perspektif of
finance can see from finance ratio. In perspective of customer emphasize at the customer satisfaction. In the perspective of
internal business process, it emphasize at the innovation, operation and service after selling. In the perspective learning
and growth emphasize on the education and employees training, and also employees satisfaction. The research have result
financial perspective estimation with enough performances, customer perspective with good performances, internal
business process perspective with good performance, learning and growth perspective with good performance. At general
we can assesd performanced of ISS Indonesia firm is good and expected to be improved again.
Keyword: Perspective , Financial, Customer, Bussines
Kinerja tergantung pada kombinasi antara bersifat diskriminatif, serikat pekerja yang
kemampuan, usaha, dan kesempatan yang menekankan senioritas sebagai dasar kenaikan gaji
diperoleh. Hal ini berarti bahwa kinerja merupakan dan promosi. Sedangkan faktor internal misalnya
hasil kerja karyawan dalam bekerja untuk periode budaya perusahaan yang dapat menjadi faktor
waktu tertentu dan penekanannya pada hasil kerja penghambat atau faktor pendukung dalam penilaian
yang diselesaikan karyawan dalam periode waktu kinerja.
tersebut. Beberapa penelitian terdahulu terkait dengan
Adapun tingkatan kinerja karyawan dapat penelitian ini adalah Riset yang dikerjakan oleh
dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya tingkat Anggit (2012) di rumah sakit umum daerah kebumen
pendidikan, usia dari seorang karyawan itu sendiri, dengan tema pengukuran kinerja menggunakan
budaya organisasi di dalam perusahaan tersebut, metode BSC (Balanced Scorecard), hasil penelitian
gaya kepemimpinan yang dianut oleh para pimpinan yang didapatkan menunjukan kualitas kinerja kurang
atau atasan, motivasi yang diberikan oleh memuaskan karena beberapa persfektif yang ditinjau
perusahaan, kompensasi yang diterima oleh belum sesuai dengan indikator yang telah ditentukan.
karyawan, terbukanya peluang karir yang membuat Penelitan yang dilakukan bertujuan untuk
karyawannya ber- semangat untuk mengembangkan melakukan analisa sistem pengukuran kinerja PT.ISS
skill dan pengetahuannya, penempatan seorang Indonesia menggunakan perspektif keuangan,
karyawan dalam menjalankan tuntutan pekerjaan konsumen, dan perspektif pembelajaran dan
pertumbuhan serta perspektif internal bisnis.
yang sesuaidengan keahliannya, dan lain sebagainya
faktor- faktor yang mempengaruhi tingkatan kinerja Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat
karyawan. bermanfaat serta dapat mempelajari pilihan yang
perlu diambil dalam menanggapi hasil pengukuran
Kinerja merupakan hal yang paling penting kinerja pada sebuah perusahaan untuk memastikan
dijadikan landasan untuk mengetahui tentang dapat tercapainya tujuan perusahaan serta visi & misi
perfomance dari karyawan tersebut. Dengan yang telah disusun. Mendorong pelaku usaha dalam
melakukan penilaian demikian, seorang pimpinan mencapai keuntungan dengan peningkatan kualitas
akan menggunakan uraian pekerjaan sebagai tolak manajemen, agar fokus utama pada tujuan dan
ukur, bila pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan atau sasaran perusahaan dapat dilaksanakan.
melebihi uraian pekerjaan, berarti pekerjaan itu Kerangka Berpikir
Gambar 1. Kerangka Berpikir
berhasil dilaksanakan dengan baik. Akan tetapi,
kalau pelaksanaan pekerjaan berada dibawah uraian
pekerjaan, maka pelaksanaan tersebut kurang
berhasil. Tentu baik dan buruknya kinerja karyawan
sangat berpengaruh terhadap kinerja perusahaan
dalam meningkatkan profitabilitas.
Kemudian faktor-faktor yang mempengaruhi
kinerja menurut Mangkunegara (2009:67) menyata-
kan bahwa: “Faktor yang mempengaruhi
pencapaian kinerja adalah faktor kemampuan
(ability) dan faktor motivasi (motivation).
Sedangkan menurut Mathis dan Jackson
(2006:113) tiga faktor utama yang memengaruhi
kinerja individu adalah kemampuan individu
melakukan pekerjaan tersebut, tingkat usaha yang
dicurahkan dan dukungan organisasi. Mondy
(2008:259) mengemukakan bahwa terdapat banyak
faktor yang mempengaruhi penilaian kinerja, baik
faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor
eksternal misalnya legislasi hukum yang
mewajibkan sistem-sistem penilaian kinerja tidak
2
Penerapan Balanced Scorecard sebagai tolok ukur dalam pengukuran
Achmad Yulianto ,1 - 8 kinerja karyawan PT.ISS Indonesia pada tahun 2019 sampai 2020
4
Penerapan Balanced Scorecard sebagai tolok ukur dalam pengukuran
Achmad Yulianto ,1 - 8 kinerja karyawan PT.ISS Indonesia pada tahun 2019 sampai 2020
a. Pertumbuhan Pendapatan
Gambar 8 Target dan Realisasi Pendapatan b.Retensi Konsumen
PT.ISS Indonesia Pada 2019 nilai retensi
konsumen sektor industri yang didapat
sebesar 15% kemudian pada tahun
selanjutnya nilai ini menurun hingga
menjadi 10% sedangkan jika ditinjau
dari non industri terjadi peningkatan
nilai daro 80% menjadi 82% dari tahun
2019 ke tahun 2020
c.Akuisisi Konsumen
b. Perubahan Biaya Kebahagiaan konsumen sangat
Informasi berikut menjelaskan PT. ISS penting untuk mempertahankan dan
Indonesia telah mengendalikan pengeluaran mendapatkan konsumen baru.
yang diperlukan secara efisien. Hal ini Kepuasan konsumen diukur oleh
ditunjukkan oleh jumlah dana yang dikeluarkan PT.ISS Indonesia menggunakan
oleh perusahaan yang tidak melampaui target. kuesioner kepuasan konsumen.
Kuesioner kepuasan konsumen ini
Gambar 9 Target dan Realisasi Belanja merupakan evaluasi kritik dan saran
PT.ISS Indonesia konsumen terhadap pelayanan yang
diberikan. Kritik dan saran tersebut
meliputi pelayanan yang kurang baik
dari petugas sanitasi, gondola, cleaner
maupun dari pengawas yang kurang
cakap dalam melayani konsumen
layanan, kecepatan pelayanan yang
kurang baik, kondisi fisik ruangan
yang kurang memadai, dan pelayanan
penunjang yang kurang memuaskan.
3. Perpektif Proses Bisnis Internal
2. Perspektif Konsumen Perspektif proses bisnis internal dibagi menjadi 3
a. Target Pasar komponen, yaitu proses inovasi, operasi, dan layanan
Targer pasar adalah proporsi internal.
layanan yang dikendalikan perusahaan a. Proses Inovasi
pada suatu segmen. Layanan PT. ISS PT. ISS Indonesia terus berinovasi
Indonesia ditujukan untuk semua untuk meningkatkan layanan pada
lapisan masyarakat. Secara geografis, konsumennya. Proses inovasi untuk ide-ide
terletak di koridor utama industri, yaitu baru tetap memperhitungkan berapa banyak
jalur Gresik-Surabaya, yang merupakan permintaan yang ada di pasar dan seberapa
lokasi yang sangat penting dengan baik kemampuan perusahaan.
berbagai faktor pendukung seperti b. Proses Operasional
berikut: PT. ISS Indonesia beroperasi sesuai
1. Berlokasi strategis di dekat standar dan prosedur yang sudah dibuat sejak
gerbang utama jalan tol Gresik dengan lama, seperti standar pelayanan unit kerja,
lalu lintas yang cukup ramai. standar pelayanan perusahaan, dan standar
2. Berada diantara kabupaten kebersihan. Upaya meningkatkan proses
surabaya, mojokerto, dan sidoarjo layanan konsumen antara lain adalah
3. Diapit oleh industri yang cukup perbaikan di dalam dan di luar ruangan dengan
besar yaitu PT. Wings, PT.Platinum, membersihkan dan merapikan semua aksesori
dan PT.MIWON maupun peralatan kerja yang ada di dalam
Secara ekonomi, PT. ISS ruangan.
Indonesia melayani semua segmen
ekonomi masyarakat dari berbagai
kelas.
5
Penerapan Balanced Scorecard sebagai tolok ukur dalam pengukuran
Achmad Yulianto ,1 - 8 kinerja karyawan PT.ISS Indonesia pada tahun 2019 sampai 2020
6
Penerapan Balanced Scorecard sebagai tolok ukur dalam pengukuran
Achmad Yulianto ,1 - 8 kinerja karyawan PT.ISS Indonesia pada tahun 2019 sampai 2020
Gambar 13 Kinerja PT.ISS Indonesia dengan tersebut. Kinerja perusahaan dinilai memuaskan
Balanced Scorecard dari sisi pembelajaran dan pertumbuhan. Hal ini karena
organisasi melibatkan stafnya secara penuh dalam
berbagai sesi pelatihan. Namun, perusahaan mampu
mempertahankan jumlah tenaga kerja saat ini dengan
menyediakan fasilitas dan kemudahan untuk
kesejahteraan karyawan sehingga membuat karyawan
senang bekerja di sana. Hal ini dianggap
menguntungkan dari sudut pandang konsumen karena
perusahaan mampu mempertahankan jumlah klien yang
masuk dari tahun ke tahun sekaligus meningkatkan
jumlah konsumen.
Berdasarkan penelitan terhadap balanced scorecard
pada PT. ISS Indonesia, dihasilkan poin-poin sebagai
berikut:
1. Performa perspektif keuangan pada
penelitian ini dalam hal pencapaian
perusahaan dalam hal pendapatan dan
perubahan biaya masih jauh dari yang
ditargetkan.
2. Kinerja perspektif konsumen
Perspektif terakhir yaitu pembelajaran dan dievaluasi menggunakan inidikator kepuasan
pertumbuhan, memiliki fokus pada dua hal yaitu konsumen, retensi konsumen, dan menarik
pelatihan dan retensi karyawan. Pelatihan dan konsumen baru. Untuk akuisisi konsumen
retensi karyawan dinilai " baik" dan diberi skor 1, masih belum mampu menambah sesuai dengan
yang menunjukkan bahwa perusahaan dapat target yang telah dibuat. Pada retensi
melibatkan setiap karyawannya dalam pelatihan konsumen perusahaan telah mampu mencapai
yang ada dan juga memaintain jumlah karyawannya target yang sama dibandingkan tahun
dengan cukup baik sehingga jumlah karyawan sebelumnya selain itu tingkat retensi yang
keluar tidak terlalu tinggi, seperti yang diharapkan diperoleh sudah melebihi target. Kemudian
serta tetapi diimbangi dengan banyaknya jumlah untuk kepuasan konsumen perusahaan mampu
karyawan baru yang direkrut untuk memenuhi mengurangi jumlah keluhan yang diberikan
pertumbuhan kebutuhan personel. Dalam perspektif konsumen dan mengindikasikan perusahaan
ini, skor keseluruhan adalah dua. Bobot keseluruhan telah mampu menangani keluhan yang terjadi
yang diberikan untuk skor perusahaan adalah 6, ditahun sebelumnya.
menghasilkan skor rata-rata 6/10=0,6. 3. Kinerja pada perspektif proses bisnis
Keterkaitan Empat Perspektif Balanced Scorecard internal terjadi peningkatan penjualan dan
Seperti yang ditunjukkan di atas, penilaian pendapatan yang diterimadari tahun
kinerja PT. ISS Indonesia selama periode dua tahun sebelumnya, seiring dengan bertambahnya
menggunakan Balanced Scorecard memberikan hasil konsumen dan meningkatnya volume jasa
yang sangat berbeda dari pengukuran kinerja tradisional kebersihan yang diberikan.
yang digunakan oleh PT. ISS Indonesia. Para manajer 4. Dari sisi pembelajaran dan
dapat menggunakan Balanced Scorecard untuk pertumbuhan, kinerja perusahaan dinilai cukup
mengukur kinerja perusahaannya secara lebih lengkap memuaskan. Hal ini karena organisasi
guna meningkatkannya di masa mendatang. Dari melibatkan stafnya secara penuh dalam
beberapa benchmark keuangan tersebut, kinerja berbagai sesi pelatihan. Perusahaan juga
keuangan PT. ISS Indonesia cukup kuat. Perusahaan mampu mempertahankan jumlah tenaga
telah menurunkan biaya untuk meminimalkan kerjanya saat ini mensejahterakan karyawan
pengeluaran, yang berdampak pada peningkatan dan menyediakan fasailitas untuk karyawan
pendapatan, meskipun masih jauh dari target. Namun, agar karyawan senang bekerja di sana.
tidak semua komponen biaya dilaksanakan dengan
baik. Meskipun perubahan biaya telah meningkat,
besarnya tingkat pertumbuhan pendapatan tetap jauh
lebih kecil daripada seluruh perubahan biaya.
Akibatnya, perusahaan diharapkan untuk terus
meningkatkan penjualan guna memenuhi target
7
Penerapan Balanced
Hansen, dan Mowen, “Management
Scorecard sebagaiAccounting”,
tolok ukur dalam
Edisi pengukuran
ke tujuh,
Achmad Yulianto ,1 - 8 kinerja karyawan
Salemba PT.ISS
Empat, Indonesia
Jakarta, 2004. pada tahun 2019 sampai 2020
Indriantoro, Nur dan Supomo, Bambang. “Metodologi Penelitian
PENUTUP Bisnis”. Edisi Pertama. Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta,
2002.
Kesimpulan Jaelani, Evan. “Advanced Balanced Scorecard”.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa
bagaiman kinerja perusahaan PT. ISS Indonesia jika
diukur dengan menggunakan balance scorecard.
Usaha-usaha yang dilakukan diharapkan mampu
menambah jumlah konsumen yang diterima oleh PT.
ISS Indonesia di tahun yang akan datang sehingga
akan meningkatkan pemasukan perusahaan. Hal ini Kaplan, Robert S. dan David P. Norton, “Menerapkan Strategi
juga disertai dengan peningkatan kualitas layanan Menjadi Aksi Balance Scorecard”, Erlangga, Jakarta, 2006.
. “Balanced
dengan memberikan tindak lanjut terhadap keluhan Scorecard: Transalting Strategi InfoAction Bostom”.
dan masalah yang diberikan oleh konsumen. Harvard Bussines School, 1996.
Saran-Saran Kuncoro, Mudrajad. “Strategi Bagaimana Meraih
Diperlukan efisiensi keuangan melaluci cara Keunggulan Kompetitif”.
Penerbit Airlangga, 2000.
pemangkasan biaya serta memperkuat dan
memperbaiki pengendalian sistem internal agar Kusumastuti, Tri. “Sistem Manajemen Stratejik Berbasis Balance
keberlangsungan bisnis dapat tercapai, Memperluas Scorecard”. Makalah Akhir Semester Ilmu Manajemen
indikator yang digunakan dalampengukuran kinerja Strategis Program Pasca Sarjana 152 STIE Ungu, Jakarta,
2006.
balanced scorecard untuk memasukkan indikator Luis, Suwardi. Prima A. Bromo. “Step By Step in Cascading
untuk setiap perspektif, Manajemen harus berinvestasi Balanced Scorecard”. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,
dalam peningkatan sarana dan prasarana, serta 2008.
pemanfaatan teknologi terbaru untuk kepentingan Mc leod, Raymond, Jr. dan George Schell, “Sistem Informasi
bisnis dan karyawan. Manajemen”, Edisi kedelapan, Indeks, Jakarta, 2004.
Mulyadi, “Auditing”, Edisi keenam, jilid 1, Salemba Empat,
DAFTAR PUSTAKA Jakarta, 2002.
Arens, Alvin A. & Loebbecke, James K. “Auditing : Suatu , “Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat dan Rekayasa”.
Pendekatan Terpadu”. Adaptasi oleh Amir Abadi Yusuf. SalembaEmpat, 2001.
Edisi ke-5. Jakarta : Salemba Empat, 1996
Andriyani dan Mimiyati. “Pengukuran Kinerja Dengan , “Balance Scorecard, Alat Manajemen
Kontemporer Untuk Melipatgandakan Kinerja Keuangan
Balance Scorecard”.
Perusahaan”, Salemba Empat,Jakarta, 2002.
Jurnal Ekonomi, Akuntansi dan Organisasi, Volume I No 1 April,
Monika, Kussetyani Ciptani, “Balanced Scorecard Sebagai
2006. Pengukuran Kinerja Masa Depan: Suatu Pengantar. Jurnal
Anthony, Robert N, dan Vijay Govindarajan. “Sistem Akuntansi dan Keuangan”. Volume 2, 1 Mei 2000: 21-35,
Pengendalian Manajemen” http://puslit.petra.ac.id/journals/accounting/
Buku I Edisi Kesebelas, Salemba Empat, Jakarta, 2005. Mutasowifin, Ali. “Penerapan Balanced Scorecard Sebagai Tolok
Balance Scorecard: “Balance Scorecard System Suatu Ukur Penilaian Kinerja Pada Badan Usaha Berbentuk
Pendekatan Dalam Penilaian Kinerja Perusahaan”. Jurnal Koperasi”, Jurnal Universitas Paramadina Volume 3, Hal
Yusbardini. 245-264, 2002.
Balance Scorecard : “Konsep, Manfaat dan Aplikasi Balance Rahman, Arif, “Pilihan Investasi Paling Mak Nyus”, MedPress
Scorecard”. Jurnal Hidayat pada Februari 2001. (Anggota IKAPI),Yogyakarta, 2009.
Boynton, William C. & Kell, Water G. “Modern Auditing”. Edisi Rodoni, Ahmad dan Herni Ali HT. “Manajemen Keuangan”, Edisi
ke -6. Newyork : John Wiley & Sons, Inc, 1996. Pertama,Mitra Wacana Media, Jakarta. 2010.
Garrison H. Ray dan Eric W. Noreen. “Akuntansi Manajerial”. Srimindarti, Ceacilia. “Balanced Scorecard Sebagai Alternatif
Salemba Empat, Jakarta, 2004. Untuk Mengukur Kinerja”. Fokus Ekonomi April, 2004.
Guy, Alderman, Winter, “Auditing”, Edisi ke-5, Erlangga, Sugiyono, “Metode Penelitian Bisnis”. Alfabeta, Bandung, 2006.
Jakarta, 2002. Syafri, Sofyan H. “Teori Akuntansi”. Edisi Revisi. PT Raja
Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Grasindo Persada. Jakarta, 2007.
Program SPSS” Universitas Diponegoro, Semarang, 2005. Tangkilisan, Nogi S, Hassel, “Manajemen Modern untuk sektor
Halim, Abdul, “Auditing”, Edisi kedua, jilid 1, penerbit unit Publik”, Editor Indah Sekarsih, Yogyakarta : Balairung,
penerbit dan percetakan (UPP) AMPYKPN, Yogyakarta, 2003.
2002. Teuku Mirza. “Balanced Scorecard”. Usahawan, No. 6, Tahun
Hamid, Abdul, “Pedoman Penulisan Skripsi”, Fakultas Ekonomi XXVI, 1997. Satria, Riri. “Advanced Balanced
dan Ilmu Sosial Universitas Ekonomi, Universitas Islam Scorecard”, Artikel Diakses
Negeri, Jakarta, 2007.