Anda di halaman 1dari 7

Ekstraksi padat cair, yang sering disebut leaching, adalah proses pemisahan zat

yang dapat melarut (solut) dari suatu campurannya dengan padatan yang tidak dapat larut
(innert) dengan menggunakan pelarut cair. Operasi ini sering dijumpai di dalam industri
metalurgi dan farmasi, misalnya pada pemisahan biji emas, tembaga dari biji-bijian
logam, produk-produk farmasi dari akar atau daun tumbuhan tertentu.

Dikenal 4 jenis metoda operasi ekstraksi padat-cair. Berikut ini disajikan uraian
singkat mengenai masing-masing metoda tersebut:
1. Operasi dengan Sistem Bertahap Tunggal
Dengan metoda ini, pengontakan antara padatan dan pelarut dilakukan sekaligus, dan
kemudian disusul dengan pemisahan larutan dari padatan sisa. Cara ini jarang
ditemukan dalam operasi industri karena perolehan solut yang rendah.

2. Operasi dengan sistem bertahap banyak dengan aliran sejajar atau aliran silang
Operasi ini dimulai dengan pencampuran umpan padatan dan pelarut dalam tahap
pertama; kemudian aliran bawah dari tahap ini dikontakkan dengan pelarut baru pada
tahap berikutnya, dan demikian seterusnya. Larutan yang diperoleh sebagai aliran
atas dapat dikumpulkan menjadi satu seperti yang terjadi pada sistem dengan aliran
sejajar, atau ditampung secara terpisah, seperti pada sistem dengan aliran silang.
3. Operasi secara kontinu dengan aliran berlawanan
Dalam sistem ini, aliran bawah dan atas mengalir secara berlawanan. Operasi dimulai
pada tahap pertama dengan mengontakkan larutan pekat yang merupakan aliran atas
tahap kedua, dan padatan baru. Operasi berakhir pada tahap ke-n (tahap terakhir),
dimana terjadi pencampuran antara pelarut baru dan padatan yang berasal dari tahap
ke-n (n-1). Dapat dimengerti bahwa sistem ini memungkinkan didapatkannya
perolehan solut yang tinggi, sehingga banyak digunakan di dalam industri.

4. Operasi secara batch dengan sistem bertahap banyak dengan aliran berlawanan
Sistem ini terdiri dari beberapa unit pengontak batch yang disusun berderet atau
dalam lingkaran yang dikenal sebagai rangkaian ekstraksi (extraction battery). Di
dalam sistem ini, padatan dibiarkan stationer dalam setiap tangki dan dikontakkan
dengan beberapa larutan yang konsentrasinya makin menurun. Padatan yang hampir
tidak mengandung solut meninggalkan rangkaian setelah dikontakkan dengan pelarut
baru, sedangkan larutan pekat sebelum keluar dari rangkaian terlebih dahulu
dikontakkan dengan padatan baru di dalam tangki yang lain.

LEACHING EQUIPMENT
Dalam leaching, material padat dikontakkan dengan pelarut, sehingga melarutkan bagian
padat untuk di hilangkan. Biasanya dibutuhkan operasi multi-stage countercurrent.
Penanganan material padat yang basah bisa menyebabkan masalah, khususnya jika
pelarutnya volatil dan berbahaya.
Batch leaching and a leaching battery

Leaching bisa dilakukan secara batch, khususnya jika jumlah material padat tidak terlalu
besar.padatan akan diproses dengan dimasukkan kedalam vessel secara similtan dengan
pelarut. Vessel diaduk sehingga partikel padat terlarut. Setelah tahap pelarutan, pengadukkan
dihentikan dan padatan dibuang melalui bawah vessel. Pelarut dapat dihilangakn pada bagian
atas slurry. Tahap ini dapat dilakukan beberapa kali dengan menambahkan pe;arut murni
untuk meningkatkan konsentrasi material yang akan larut. Pada saat kapasitas tinggi, operasi
kontinyu lebih sering digunakan.
Sejumlah pelarut dapat dikurangi dengan membangun beberapa leaching vessel dan
membiarkan pelarut mengalir counter-current melewati vessel. Vessel diisi dan dikosongkan
dari kotoran padatan dengan bersamaan. Dengan perencanaan pemipaan yang cocok untuk
pelarut, digunakan operasi countercurrent sehingga pelarut baru selalu bertemu dengan
banyak material padat yang di leaching (tahap terakhir sebelum menghilangkan padatan) dan
menggunakan pelarut bekas padatan baru.

Salah satu contoh aplikasinya adalah leaching gula dari gula bit, dimana secara khusus
digunakan 10-14 leaching vessel. Suhu air pelarut tinggi untuk membantu pelarutan gula.
Ukuran vessel antara 4-12 m3, dan waktu tinggal sekitar 60-100 menit. Perbandingan air dan
gula bit sekitar 1,1, jika konsentrasi gula dalam produk adalah 13-16%.

Vessel bisa dibuka pelarut bukan volatil, tetapi untuk pelarut volatil, biasanya menggunakan
vessel tertutup bertekanan. Suatu waktu leaching vessel berukuran sangat besar, contohnya
leaching metal dari bijih dilakukan dalam vessel dengan diameter antara 30 sampai 60 meter.

Bonotto extractor
Pada ekstraktor Bonotto, ada beberapa plat atau tray horizontal. Padatan bergerak kebawah
melalui lubang – lubang pada tray. Ada sebuah alat pengupas pada bagian atas setiap tray
yang menggerakkan padatan mendekati lubang. Screw conveyor digunakan pada bagian
bawah ekstraktor untuk menggerakkan padatan.

Bollman extractor

Pada ekstraktor Bollman, material solid dibawa dengan keranjang berlubang melalui pelarut,
keranjang ini diisi dengan material padat pada bagian atas bejana. Dari bagian atas, material
padat dibawa menuju tahap dissolition, dimana keranjang bergerak kebawah searah dengan
pelarut. Setelah itu keranjang kembali bergerak ke atas berlawanan arah dengan pelarut.
Penggunaaan pelarut pada tahap ini seringkali di daur ulang pada alat yang lain .

Hildebrandt extractor
Pada ekstraktor Hildebrandt, screw conveyor digunakan untuk membawa material padat.
Pelarut mengalir counter-current terhadap padatan. Biasanya conveyor digunakan tergantung
pada orientasi peralatan.

leaching processes
Skema proses leaching ditunjukkan oleh gambar dibawah ini.
Aliran bawah L adalah aliran liquid yang mengalir bersama material padat S, dan overflow V
adalah aliran pelarut murni.
A schematic stage-wise presentation of a washing or leaching process is shown the figure
below.
Underflow L is the liquid that flows with the solid material S, and the overflow V is the
freely
flowing solvent.

Pada tahap pertama, material padat dilarutkan untuk dilanjutkan ketahap pencucian.
Ketika material padat terbawa aliran tidak berpindah ke overflow, laju alir dari setiap tahap
adalah konstan. Dalam unit tahap pertama, sebagian pelarut merembes kedalam material
untuk proses leaching dan membawanya ke tahap selanjutnya. Dengan asumsi material ter-
leaching tidak mengandung pelarut lain. Asumsi ini tidak selalu valit, material yang ter-
leaching dengan air mungkin mengandung beberapa kelembaban ketika diumpankan ke
dalam unit.
Aliran cairan yang membawa meterial padat pada aliran bawah ditandai dengan simbol L.
Nilainya dapat konstan atau bervariasi pada setiap tahap karena komposisi pelarut berubah –
ubah. Pelarut yang mengalir pada aliran bawah ditandai dengan simbol V. Nilai v akan
konstan jika aliran bawah konstan. Pada tahap dissolution pertama, aliran pelarut berubah
karena bagian darinya menjadi aliran bawah.

Aliran V dan L dapat dinyatakan dalam basis mil atau massa. Pada washing dan leaching
variabel basis massa lebih sering digunakan. Pilihan lain adalah menyatakn komposisi dengan
padatan yang tidak terlarut pada aliran bawah.

Unit waashin dan leaching dapat diasumsikan sebagai tahapan ideal, dan operasiny dapat
dianalisis dengan garis operasi dan kurva kesetimbangan yang mirip dengan distilasi. Pada
leaching, tahap pertama berbeda dengan yang lain, karena pelarut menekan paadatan pada
tahap ini. Tahapan pertama biasanay dihitung terpisah dengan neraca massa dan sisanya
dihitung menggunakan metode McCabe – Thiele atau secara numerik. Terkadang, tahap
dissolution tidak dihitung saat tahapan ideal dihitung pada desain peralatan washing.

Anda mungkin juga menyukai