Disusun Oleh :
Ajeng Putri Melania Riyadi Saleh P17333118438
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN
PRAKTIK BELAJAR LAPANGAN
DI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II CILACAP
Yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa Laporan Praktik Belajar Lapangan di
Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Cilacap yang dilaksanakan mulai tanggal 1
November 2021 hingga 14 November 2021 telah disetujui.
Mengetahui,
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan
PRAKTIK BELAJAR LAPANGAN DI KANTOR KESEHATAN
PELABUHAN KELAS II CILACAP
Disusun Oleh :
Telah diuji :
Cimahi, Xx Desember 2021
PENGUJI 1 PENGUJI II
Telah disahkan :
Cimahi, xx Desember 2021
Ketua Jurusan Ketua Program Sarjana Terapan
Kesehatan Lingkungan Poltekkes Jurusan Kesehatan Lingkungan
Kemenkes Bandung Poltekkes Kemenkes Bandung
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Praktek
Belajar Lapangan ini.
Praktek Belajar Lapangan merupakan salah satu praktek pembelajaran yang harus
ditempuh di Politeknik Kesehatan Bandung Jurusan Kesehatan Lingkungan Program Studi
Sarjana Terapan Sanitasi Lingkungan. Laporan Praktek Belajar ini disusun sebagai pelengkap
Praktek yang telah dilaksanakan di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Cilacap.
Dengan selesainya laporan Praktek Belajar Lapangan ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang telah memberikan masukan-masukan kepada penyusun. Untuk itu
penyusun mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dosen Pembimbing
2. Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Cilacap
3. Karyawan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Cilacap
Semoga dengan adanya Laporan ini bisa memberikan banyak manfaat tak hanya untuk
penyusun, namun untuk Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Cilacap dan Institusi yang
terkait serta masyarakat yang turut berpartisipasi dalam kegiatan Praktik Belajar Lapangan.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari laporan ini, baik dari materi
maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman penyusun.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penyusun harapkan.
Penyusun
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
manusia. Menurut Bappenas (2012) sebanyak 40% penduduk dunia tidak memiliki akses
pada layanan sanitasi dasar, sementara itu sebanyak 43% penduduk Indonesia tidak
memiliki infrastruktur sanitasi memadai. Cakupan layanan sanitasi Indonesia di ASEAN
masih berada pada urutan ke-7, di bawah Vietnam dan Myanmar.
Pelabuhan merupakan suatu pintu gerbang untuk masuk ke suatu daerah tertentu
dan sebagai prasarana penghubung antar daerah, antar pulau bahkan antar negara.
Kegiatan di pelabuhan diantaranya menerima kapal dan memindahkan barang kargo
maupun penumpang kedalamnya.
Berdasarkan uraian diatas, penulis akan melakukan identifikasi dan analisis
penyakit berbasis lingkungan berkaitan dengan sanitasi permukiman di wilayah
Pelabuhan Tanjung Intan melalui pengawasan yang dilakukan KKP Kelas II Cilacap.
Berdasaran Uraian diatas, maka rumusan masalah dalam Laporan ini adalah
“Bagaimana Sanitasi Permukiman di Wilayah Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas
II Cilacap?”
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Mahasiswa mengetahui mengenai Sanitasi Permukiman di Wilayah Kerja Kantor
Kesehatan Pelabuhan Kelas II Cilacap.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penyakit
2.2.1 Pengertian
2.2.2 Pencegahan
2.2.3 Pengendalian
Berdasarkan data (Kemenkes RI, 2020) dalam upaya pencegahan dan
pengendalian infeksi Covid-19 Menteri Kesehatan memberikan pedoman khususnya
bagi fasilitas pelayanan kesehatan dan tenaga kesehatan, diatur dalam kebijakan
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/413/2020 tentang pedoman
pencegahan dan pengendalian Covid-19 (revisi V). Pedoman berbasis bukti terbaru
mengenai penanganan Covid-19 ini sangat diperlukan untuk memandu tenaga
kesehatan melalui pandemi Covid-19 yang terus berkembang. Tingkat risiko
terjadinya pajanan infeksi Covid-19 dapat diminimalisir dan dicegah atau
diputuskan rantai penularannya dengan menerapkan dan melakukan upaya
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI). Didalam Keputusan Menteri Kesehatan
Nomor HK.01.07/Menkes/413/2020 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian
Covid-19 terdapat Pencegahan dan Pengedalian Infeksi yang dapat dilakukan adalah
sebagai berikut;
Penularan
Tidak ada kasus Kasus sporadik Kasus klaster
komunitas
Melatih/refreshment Melatih/refreshment Melatih/refreshment Memberikan
staf mengenai PPI staf staf mengenai PPI refreshment
dan pengelolaan mengenai PPI dan dan pengelolaan kepada staf
klinis, khususnya pengelolaan pasien COVID-19 mengenai PPI
untuk COVID-19 pasien COVID-19 dan pengelolaan
pasien COVID-
19
Melaksanakan Melaksanakan Melaksanakan Memperkuat
strategi PPI untuk strategi PPI untuk strategi PPI untuk strategi PPI untuk
mencegah penularan mencegah penularan mencegah penularan mencegah
di fasyankes di fasyankes di fasyankes penularan di
fasyankes
Penggunaan APD Penggunaan APD Penggunaan APD 3. Penggunaan
yang sesuai oleh yang sesuai oleh yang sesuai oleh APD yang sesuai
petugas yang petugas yang petugas yang oleh
merawat pasien merawat pasien merawat pasien petugas yang
COVID-1 COVID-19 COVID-19 merawat pasien
COVID-19
Mempersiapkan Mempersiapkan Mempersiapkan Implementasi
lonjakan kebutuhan lonjakan Kebutuhan lonjakan kebutuhan rencana lonjakan
fasyankes termasuk fasyankes, termasuk fasyankes, termasuk fasyankes
dukungan APD, dukungan APD, dukungan APD,
ruangan isolasi, ruangan isolasi, ruangan isolasi,
rawat intensif dan rawat intensif dan rawat intensif dan
alat bantu alat bantu alat bantu
pernafasan di RS pernafasan di RS pernafasan di RS
serta dukungan serta dukungan serta dukungan
kesehatan jiwa dan kesehatan jiwa dan kesehatan jiwa dan
psikososial untuk psikososial untuk psikososial untuk
tenaga kesehatan tenaga kesehatan tenaga kesehatan
Reviu lonjakan Reviu lonjakan Mengadvokasi Imlpementasi
lonjakan kebutuhan kebutuhan perawatan dirumah rencana lonjakan
fasyankes termasuk fasyankes termasuk bagi kasus ringan fasyankes,
alat bantu alat bantu apabila sistem termasuk
pernapasan, dan pernapasan dan pelayanan kesehatan dukungan APD,
persediaan APD persediaan APD sudah melebihi ruangan isolasi,
kapasitas rawat intensif dan
alat
bantu pernafasan
di RS serta
dukungan
kesehatan jiwa
dan
psikososial untuk
tenaga kesehatan
Mengadvokasi
perawatan di
rumah bagi kasus
ringan apabila
sistem pelayanan
kesehatan sudah
melebihi
kapasitas
Kepmenkes No. 413 Tahun 2020 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian
Covid-19
Selain itu, pengendalian pada Penyakit Covid-19 yang dapat dilakukan oleh masyarakat
adalah Menjaga kebersihan hygiene sanitasi, mengurangi kontak dengan orang lain dan
makan makanan yang bergizi.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.2 Populasi
Populasi adalah suatu kesatuan individu atau subyek pada wilayah dan waktu dengan
kualitas tertentu yang akan diamati/diteliti atau juga Populasi merupakan wilayah
generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiyono,2016:135). Dalam hal ini, populasi pada pengamatan Penyakit
berbasis lingkungan X adalah masyarakat RT.X Kelurahan X Kecamatan X Cilacap.
3.3 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut. Pengukuran sampel merupakan suatu langkah untuk menentukan besarnya
sampel yang diambil dalam melaksanakan penelitian suatu objek. Untuk menentukan
besarnya sampel bisa dilakukan dengan statistik atau berdasarkan estimasi penelitian.
Pengambilan sampel ini harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel
yang benarbenar dapat berfungsi atau dapat menggambarkan keadaaan populasi yang
sebenarnya, dengan istilah lain harus representatif (mewakili) (Sugiyono 2016:81).
Dengan adanya penjelasan diatas, maka sampel dalam penelitian ini adalah X
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Cilacap merupakam UPT Pusat yang berada di
Kota Cilacap, Provinsi Jawa Tengah dengan luas wilayah 723 Ha. Wilayah KKP Kelas II
Cilacap dibagi menjadi dua daerah pengawasan, yaitu:
a. Daerah Perimeter
Daerah perimeter adalah daerah pelabuhan yang digunakan untuk tempat kapal
bersandar (dermaga), gedung-gedung, tempat bongkar muat barang, dan kantor-
kantor pemerintahan maupun swasta yang berada di dalam wilayah pelabuhan.
b. Daerah Buffer
Daerah buffer adalah daerah pelabuhan daerah pelabuhan diluar perimeter
dengan radius minimal 400 meter dari batas daerah perimeter. Daerah ini
meliputi Permukimanpenduduk, sekolah, sarana ibadah, sarana olahraga, dan lain-
lain. Batas-batas untuk wilayah kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Induk Cilacap
adalah:
1) Sebelah Barat dibatasi oleh Sagara Anakan
2) Sebelah Timur dibatasi oleh Kali Bleder
3) Sebelah Utara dibatasi oleh Kelurahan Donan
4) Sebelah Selatan dibatasi oleh Pulau Nusakambangan
4.1.2 Wilayah Kerja
Wilayah kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Cilacap berdasarkan Peraturan
Menteri Kesehatan No.2348, 2011 adalah Pelabuhan Tanjung Intan, Pelabuhan Perikanan
Samudera Cilacap (PPSC), Pelabuhan Laut Pemalang, Pelabuhan Bandara Tunggul
Wulung, dan Pelabuhan Laut Pangandaran.
a. Pelabuhan Laut Tanjung Intan
Pelabuhan laut Tanjung Intan adalah pelabuhan yang terletak di Kelurahan
Tambakreja, Kecamatan Cilacap Selatan, Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa
Tengah. Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap dibawah pengelolaan PT. Pelabuhan
Indonesia (PELINDO) II Cabang Tanjung Intan yang melayani rute pelayaran baik
nasional maupun internasional.Pelabuhan Laut Tanjung Intan juga menjadi
pelabuhan khusus Pertamina yang merupakan pelabuhan yang melayani rute
pelayaran sekitar pelabuhan, nasional maupun internasional. Pelabuhan ini
mempunyai 4 dermaga tempat bongkar dan muat minyak, yaitu: Single Point
Monitoring (SPM), Crude Island Base (CIB), area 60, dan area 70. Wilayah
Perimeter, terdiri dari: Kantor administrasi Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap,
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Cilacap, PT. Pelabuhan Indonesia II Cabang
Tanjung Intan Cilacap, kepolisian Pelaksana Pengawasan Pelabuhan (KP3),
Pangkalan TNI Angkatan Laut, kantor pelayanan Bea Cukai Cilacap, kantor
pemasaran dalam negeri Depot Sleko Pertamina Unit Pengolah IV Cilacap, PT.
Pupuk Sriwijaya, PT. Smart Coorporation, Kantor Navigasi Cilacap, Pos Karantina,
stasiun karantina tumbuhan Cilacap, PT. Pelayanan Nasional Indonesia (PT.
PELNI), PT. Panganmas Inti Persada Cilacap, dan PT. Darmapala Usaha
Sukses. Sedangkan wilayah buffer terdiri dari Kelurahan Tambakreja yang meliputi
RW 05, 08, 09, 10, dan 11, dan Kelurahan Donan yang meliputi RW 01, 02, dan 07.
KEPALA
SEKSI SUB BAGIAN TATA
USAHA
Deden Dewanto, SKM.
6. Instalasi
Fasilitas penunjang penyelenggaraan oprasional KKP dan penunjang administrasi
yang meliputi instalasi rawat jalan, instalasi laboratorium diagnostik, instalasi logistik
(sarana dan prasarana), instalasi data dan informasi, instalasi radio dan komunikasi.
7. Wilayah Kerja
Wilayah kerja KKP merupakan unit kerja fungsional di lingkungan bandara,
pelabuhan, dan lintas batas Negara yang berada di bawah dan bertanggungjawab
kepada kepala KKP.
Tabel 4.4 Kendaraan Roda 2 dan 4 Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Cilacap Tahun
2020
Keadaan
Jumla
No Uraian Rusak Rusak
h (unit) Baik
Ringan Berat
1 Kendaraan roda 4 ambulans 3 3 - -
2 Kendaraan roda 4 Non 6 6 - -
ambulans
3 Kendaraan roda 2 11 11 - -
Kendaraan roda 3 angkutan - -
4 1 1
barang
Tabel 4.5 Jumlah Alat Pengolah Data Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Cilacap pada
Awal Tahun 2020
Keadaan
Jumla
No Uraian Rusak Rusak
h (unit) Baik
Ringan Berat
1 Computer PC 18 14 0 4
2 Laptop 26 22 0 4
3 Note book 1 0 0 1
4 Net book 1 0 0 1
5 Printer 24 24 0 3
6 Peronal Komputer 2 2 0 0
7 LCD Proyektor/ Infocus 4 4 0 0
8 Overhead proyektor 1 0 0 1
9 Display 2 0 0 2
10 Scanner 3 2 0 1
4.2.1 Geografi
Kabupaten Cilacap merupakan Kabupaten yang terluas di Propinsi Jawa Tengah
dengan luas 225.360.840 Ha (termasuk Pulau Nusakambangan), dimana secara geografis
letaknya berada di antara 1080 4’30”-1090 30’30” dan 7 0 30’-7 0 45’20” LS, dan secara
administratif letaknya berbatasan :
Sebelah timur : Kabupaten Kebumen dan Kabupaten Banyumas
Sebelah barat : Propinsi Jawa barat (Kota Banjar, Kabupaten Ciamis dan Kabupaten
Kuningan
Sebelah utara : Kabupaten Brebes dan Kabupaten Banyumas
Sebelah selatan: merupakan samudra Indonesia atau samudra Hindia
Wilayah Kabupaten Cilacap terdiri dari 24 Kecamatan, 269 Desa dan 15 Kelurahan,
wilayah tertinggi adalah Kecamatan Dayeuhluhur dengan ketinggian rata-rata 198 meter dpl
dan wilayah terendah adalah Kecamatan Cilacap Tengah dengan ketinggian rata-rata 5 meter
diatas permukaan air laut. Adapun untuk jarak terjauh dari barat ke timur 152 km dari
Dayeuhluhur ke Nusawungu,sedangkan jarak terjauh dari utara ke selatan 35 Km dari
Kecamatan Cilacap selatan sampai kecamatam Sampang.
Secara umum kondisi topografi Kabupaten Cilacap bila dilihat dari arah baratlaut merupakan
kawasan pegunungan dengan ketinggian lebih dari 100 meter di atas permukaan laut, dengan
puncak tertinggi berada di Gunung Subang dengan ketinggian 1.210 meter dpl, berada di
Kecamatan Dayeuhluhur. padaarahtenggara terbagi menjadi dua kawasan bentang alam, di
bagian utara berupa pegunungan dan bagian selatan berupa dataran miring landai, ke arah
barat daya-selatan berelevasi kurang dari 100 meter dpl dan berbatasan dengan pantai Segara
Anakan. Bagian paling timur berupa dataran dan di bagian selatan berbatasan langsung
dengan Samudera Hindia. penduduk sekitar 0,33%, sedangkan jumlah penduduk di Cilacap
Selatan 78.601 jiwa (Badan Pusat Statistik Kabupaten Cilacap, 2015).
Tabel 4.7 Jumlah Penduduk di Area Buffer Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Cilacap
Tahun 2015
4.2.3 Demografi
Kabupaten Cilacap dalam tatanan administrasi pemerintahan terdiri dari 24 Kecamatan dan
284 Desa/Kelurahan, dengan spesifikasi 11 Kecamatan (72 Desa/Kelurahan) yang
memiliki wilayah pesisir di wilayah Selatan Jawa Tengah. Jumlah penduduk
keseluruhannya 1.780.533 jiwa, Pertumbuhan
Tabel 4.8 Jumlah Persentase Penderita Covid-19 berdasarkan Karakteristik Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)
1 L 9 56,25
2 P 7 43,75
Total 16 100
Sumber : Data Primer, 2021
Berdasarkan Tabel 4.8 Dapat diketahui bahwa penderita Covid-19 yang bertempat
tinggal di RT.02 RW 10 Desa Tambakreja Kecamatan Cilacap Selatan sebagian besar
berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 9 orang atau 56,25% dari 16 orang.
Berdasarkan Tabel 4.10 maka dapat diketahui bahwa penderita Covid-19 di RT.02
RW.10 Desa Tambakreja Kecamatan Cilacap Selatan dengan jumlah terbesar ada pada
kategori usia dewasa awal dengan rentang usia 26 hingga 35 tahun dengan jumlah penderita
sebanyak 7 orang atau 43,75% dari 16 penderita.
Kategori Persentase
No Sarana MS TMS
TMS (%)
1 Luas ventilasi 4 12 75
2 Kepadatan hunian 13 3 18,75
3 Ketersediaan Desinfektan 13 3 18,75
4 Ketersediaan hand sanitizer 16 0 0
5 Ketersediaan sabun cuci tangan 5 11 68,75
6 Ketersediaan masker kain 13 3 18,75
7 Ketersediaan masker medis 16 0 0
8 Ketersediaan thermometer 3 13 81,75
9 Ketersediaan sarana CTPS 15 1 6,25
Sumber : Data Primer, 2021
Berdasarkan Tabel 4.11 maka dapat diketahui bahwa sarana dan prasarana yang masyarakat
RT.02 RW.10 Desa Tambakreja Kecamatan Cilacap Selatan jarang miliki adalah
ketersediaan thermometer dengan persentase sebesar 81,25% wargannya tidak memiliki
thermometer. Selain thermometer, sebagian besar masyarakat RT.02 RW.10 Desa
Tambakreja pun tidak memiliki sabun cuci tangan, dan setelah dilakukan wawancara
kebanyakan masyarakat menggunakan sabun cuci piring sebagai sabun cuci tangan.
15
14
13
11
10
10
10
9
7
6
5
2
2
1
1
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Dari Gambar 1. Dapat diketahui bahwa penderita Covid-19 di RT.02 RW.10 Desa
Tambakreja sebesar 81,25% yang masuk kedalam kategori A, Penderita sudah mengenal atau
mengetahui tentang covid-19, penyebab terpaparnya Covid-19, Pencegahan dan pengendalian
dari Penyakit Covid-19 itu sendiri. Dengan adanya pengetahuan yang dimiliki oleh penderita
Covid-19, responden yang pernah mengalami covid-19 sudah melakukan vaksinasi Covid-19
yang menandakan bahwa responden sudah ikut serta dalam upaya pencegahan penularan
Covid-19 itu sendiri.
Tabulasi Data Perilaku Penderita Covid-19 di
RT.02 RW.10 Desa Tambakreja
SS S TS STS
16
16
10
9
9
8
7
5
4
4
3
2
2
0
0
0
0
0
0
0
0
1 2 3 4 5 6 7
Dari Gambar diatas maka dapat diketahui bahwa dalam penyataan pertama mengenai
keharusan dalam mencuci tangan dimasa pandemi 100% dari responden setuju dengan hal
tersebut. Dalam penyataan kedua mengenai penggunaan masker medis secara berulang,
sebanyak 85,9% responden setuju untuk tidak menggunakan masker medis secara berulang
kali. Dalam penyataan ketiga mengenai masker kain, sebanyak 87,5% responden setuju agar
masker kain yang sudah digunakan untuk dicuci. Dalam pernyataan ke-empat sebanyak
76,56% responden menyetujui untuk saling mengingatkan sesama untuk mematuhi protocol
kesehatan. Dalam pernyataan kelima sebanyak 81,25% responden menyetujui untuk
mengikuti patrisipasi dalam menyebarkan informasi covid-19. Dalam pernyataan ke-enam
sebanyak 87,5% responden menyetujui untuk tidak melakukan kontak dengan orang lain di
masa pandemi. Dalam penyataan ketujuh sebanyak 100% responden menyetejui untuk
menjaga kebersihan rumah. Metode yang digunakan dalam tabulasi data perilaku adalah
menggunakan skala likert.
4.4 Pembahasan
No Kegiatan Tujuan Sasaran Target Tempat Waktu Pelaksana PJ Metode Biaya Evaluasi
1 Perizinan Menyampaika Ketua Mendapatkan Kantor 07 Tanya Rp.0, -
n maksud dan RT.02 izin dari Kesehatan Desembe Jawab -
tujuan RW.10 RT.02 Pelabuhan r 2021
Pelaksana Desa RW.10 Desa Kelas II
berkunjung ke Tambakrej Tambakreja Cilacap
RT.02 RW.10 a
Desa
tambakreja
yaitu untuk
memberikan
edukasi dan
informasi
terkait Covid-
19
2 Penyuluhan Memberikan Masyarakat Masyarakat Tempat 08 Ajeng Tanya Rp.0, -
edukasi dan RT.02 menjadi tinggal Desembe Putri M jawab -
informasi RW.10 lebih aware masyaraka r 2021
terkait Covid- Desa terhadap t Azzahra
19 kepada Tambakrej Covid-19 Nur R
masyarakat a
yang pernah Riza
terpapar Restu M
Covid-19
Usi
Amelya
R
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
LAMPIRAN
Dokumentasi
A. Data Umum
I. Pewawancara :
1. Nama Pewawancara : Ajeng Putri Milenia RS
Annisa Yuniarti A.
Azzahra Nur Rahmawati
Riza Restu Mahendra
Rahma Izzatul Fitri
Usi Amelya Rosanthi
2. Tanggal Pewawancara : Senin, 8 November 2021
II. Responden :
1. Nama Kepala Keluarga (KK) :.…………………………………..
2. Jumlah Anggota Keluarga :.....………………………....Orang
3. Umur : ………… Tahun
4. Jenis Kelamin : 1) Laki – laki
2) Perempuan
6. Alamat :……………………………………………
…………………………………………..
7. Pendidikan : 1. SD
2. SMP / SLTP
3. SMA / SLTA
4. AKADEMI / PT
8. Pekerjaan : 1. Swasta
2. Wiraswasta
3. PNS / TNI / POLRI
4. Buruh
5. Tidak Bekerja
B. Data Khusus
Pernyataan
Responden
1 2 3 4 5 6 7 8 9
AN x v v v X x v x v
EL v v v v X x v x v
SU v v v v X v v v v
DO x x X v V v v v v
RA x x v v V v v x v
YU x v v v X v v x v
IB x v v v X v v x v
EN x v v v X v v x v
AU x v v v X v v x v
KH x v v v X v v x v
AW x v Y v V v v x x
AR x v V v V v v x v
TR x v V v V v v x v
GU x x V v X v v x v
NI v v X v X v v x v
SY v v X v X v v x v
Keterangan Pernyataan :
1. Luas Ventilasi 10% luas lantai
2. Kepadatan hunian kamar tidur 8m2/orang
3. Tersedia Desinfektan
4. Tersedian Hand Sanitizer
5. Tersedia sabun cuci tangan
6. Tersedia masker kain
7. Tersedia masker medis
8. Tersedia thermometer pengukur suhu tubuh
9. Tersedia sarana CTPS dengan air mengalir
Komponen YA TIDAK
II. Pengetahuan
Petunjuk : beri tanda silang (X ¿ pada jawaban yang di anggap benar
1. Menurut Bapak/Ibu Apa itu COVID-19?
a. Penyakit yang disebabkan oleh Corona virus
b. Penyakit yang disebabkan oleh virus
c. Penyakit yang disebabkan oleh bakteri
2. Menurut Bapak/Ibu Bagaimana virus COVID-19 ini bisa menular ke manusia?
a. Melalui udara, droplet, kontak erat dengan yang terpapar
b. Melalui udara dan droplet
c. Melalui darah
3. Menurut Bapak/Ibu Apa yang seharusnya bapak/Ibu lakukan agar tidak terpapar virus COVID-19?
a. Memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, mengurangi mobilitas kegiatan, .
b. Memakai Face Shield dan menjaga jarak.
c. Memakai baju lengan panjang.
4. Menurut Bapak/Ibu Masker apa yang bagus digunakan untuk mencegah diri dari terpapar virus COVID-19?
a. Masker medis 3 lapis dan masker kain 3 lapis
b. Masker kain 3 lapis
c. Menggunakan buff (Masker Motor)
5. Menurut Bapak/Ibu Bagaimana cara menangani masker medis yang sudah dipakai?
a. Menghancurkan dan membuangnya ke tempat sampah khusus
b. DIbuang ke tempat sampah tanpa dihancurkan
c. Dicuci dan digunakan kembali
6. Menurut Bapak/Ibu Bagaimana cara menangani masker kain 3 lapis yang sudah dipakai?
a. Dicuci, dijemur, disetrika dan dipakai kembali
b. Dicuci tanpa disetrika
c. Digunakan berkala-kali tanpa dicuci
7. Menurut Bapak/Ibu Bagaimana cara mencegah Penyakit Covid-19 ?
a. Melakukan Vaksin dan mengkonsumsi vitamin
b. Mengkonsumsi vitamin
c. Mengkonsumsi minuman berenergi
8. Menurut Bapak/Ibu Bagaimana cara cara mencuci tangan untuk memutus penularan terpapar virus COVID-19?
a. Mencuci tangan sesuai tata cara menggunakan sabun di air mengalir
b. Mencuci tangan menggunakan air mengalir
c. Mencuci tangan kedalam wadah
9. Menurut Bapak/Ibu Apa yang harus dibawa saat berpergian ke luar rumah di masa pandemi ini?
a. Hand sanitizer, masker dan sabun cuci tangan
b. Masker dan tissue basah
c. Sapu tangan
Bobot Pertanyaan
Nilai 1 2 3 4 5 6 7 8 9
3 1 6 10 6 5 7 14 15 15
2 13 10 6 10 11 9 0 1 0
1 2 0 0 0 0 0 2 0 1
Jumla
31 38 42 38 26 39 44 47 46
h
NI 48 48 48 48 48 48 48 48 48
0,6 0,5
% 0,79 0,88 0,79 0,81 0,92 0,98 0,96
5 4
Catatan * Skoring menggunakan statement Positif dengan Skor Paling besar Yaitu SS
Respo Pernyataan
n 1 2 3 4 5 6 7
1
SS 16 9 4 8 9 16
0
S 0 5 4 9 4 7 0
TS 0 2 2 3 4 0 0
STS 0 0 0 0 0 0 0
5 5 4 5 5
N 64 64
5 6 9 2 7
6 6 6 6 6
NI 64 64
4 4 4 4 4
10 8 8 7 8 8 10
%
0 6 8 7 1 9 0
Keterangan :
Bobot setiap kategori : SS :4
S :3
TS :2
STS :1