Anda di halaman 1dari 52

MODUL KEWIRAUSAHAAN

Untuk Kelas XII SMK Semester 1 dan


2

SMK NEGERI 8 PEKANBARU


GURU PRODUKTIF : JULIA TRI UTAMI, S.Tr.Kom
4.1 PROSEDUR PENGURUSAN SURAT IZIN

Merencanakan jenis usaha adalah merencanakan kegiatan yang dijalankan oleh setiap
perusahaan, baik besar maupun kecil untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Kegagalan merencanakan jenis usaha bisa disebabkan :
1. Kurangnya pengalaman di dalam bidang usaha
2. Tidak ada perencanaan yang tepat
3. Kurangnya dana untuk modal kerja usaha
4. Tidak cocoknya minat atau interes terhadap bidang usaha

Seorang pengelola usaha baru dalam merencanakan usaha harus mencakup :


1. Penelitian di dalam menetapkan jenis usaha
2. Pencarian informasi tentang jenis usaha yang cocok
3. Pembuatan pedoman tentang pelaksanaan kegiatan usaha
4. Pembuatan program kegiatan usaha
5. Pembuatan anggaran untuk melaksanakan kegiatan jenis usaha yang
diinginkan.

1. Mengurus Izin Usaha


Izin usaha adalah alat untuk membina, mengarahkan, mengawasi dan
melindungi pengelolaan usaha.
Surat Izin Usaha, antara lain :
a) Surat Izin Tempat Usaha (SITU) dan Izin HO (Lingkungan)
SITU/HO umumnya dikeluarkan oleh Pemda Tk 1 dan Tk 2 sepanjang ketentuan- ketentuan
undang-undang gangguan (HO) mewajibkannya.
Prosedur pengurusan surat izin tempat usaha atau izin HO, antara lain :
1. Meminta izin tertulis dari tetangga
2. Setelah diketahu RT dibawa ke Kelurahan dan Kecamatan
3. Selanjutnya dibawa ke kota/kabupaten untuk memperoleh SITU/HO
4. Membayar biaya izin dan heregistrasi.
Kelengkapan persyaratan SITU
1. Permohonan yang telah disediakan
2. Foto copy KTP
3. Foto copy akta tanah
4. Foto copy pembayaran PBB
5. Surat persetujuan dari masyarakat diketahu Kades dan Camat
6. Rekomendasi dari Camat
7. Foto copy IPPL (Izin Peruntukkan Penggunaaan Lahan) dari Dinas Tata Ruang
8. Izin lokasi dari BPN (Badan Pertanahan Nasional)
9. Foto copy IMB
10. Surat dari BKPM/BKPMD (Badan Koordinasi Penanaman Modal)
11. SITU/IUUG (Izin Undang-Undang Gangguan)/HO
12. Foto copy NPWP
13. Foto copy retribusi
14. Foto copy akta pendirian perusahaan yang berbadan hukum
15. Surat pelimpahan penggunaan tanah

2. Penetapan Besarnya Retribusi


a. Ketentuan tata cara perhitungan retribusi SITU, adalah
Luas ruang usaha x angka indeks lokasi x angka indeks gangguan x tarif
1. Tarif luas ruang usaha
2. Indeks lokasi
3. Klasifikasi indek gangguan
4. Ketentuan tata cara perhitungan retribusi heregistrasi.

3. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)


SIUP adalah surat izin yang diberikan oleh menteri atau pejabat yang ditunjuk mkepada
pengusaha untuk melaksanakan usaha dibidang perdagangan dan jasa. Beberapa keuntungan
dengan memiliki SIUP adalah
1. Mendapat jaminan perlindungan hukum untuk kelangsungan dan kepastian usaha
2. Mempermudah dalam proses pengajuan kredit kepada perbankan/lembaga
keuangan
3. Bukti memiliki dan menjalankan usaha bila akan melakukan kerjasama dengan pihak
ketiga
4. Mendapat prioritas pembinaan dari instansi pemerintah yang menangani
pembinaan usaha kecil.
Tata cara memperoleh SIUP adalah :
1. Datang ke Bag. Urusan Perizinan, Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah
TK 1 atau TK 2
2. Mengisi dan mengajukan Surat Pengajuan Izin (SPI) dengan melampirkan
syarat :
1. Foto copy akta notaries tentang pendirian usaha
2. Foto copy dari pemilik perusahaan
3. Pas poto dari pemilik perusahaan 4 lembar, ukuran 3 x 4 cm
4. Menyerakan kembali formulir danpersyaratan lainnya kepada petugas bagian
perizinan.
Jika permohonan memenuhi syarat, maka pemohon akan menerima Surat Perintah Membayar
(SPM) untuk membayar uang jaminan dan Biaya Administrasi Perusahaan (BAP) pada bank
yang ditunjuk.
Jika permohonan diterima, pemohon mendapat SPM untuk :
1. Membayar uang jaminan sebesar Rp 5.000,- dan BAP sebesar Rp 10.000,-
2. Menyerahkan bukti pembayaran uang jaminan danBAP ke bagian urusan
perizinan kantor Deparindag.
Beberapa hal yang harus dilakukan bila seorang pengusaha menerima SIUP
1. SIUP asli atau foto copy dipajang ditempat usaha
2. Cantumkan nomor SIUP pada kop surat, faktur, papan nama perusahaan, dll.
3. Laporkan perkembangan usaha secara tertulis dan berkala pada pejabat terkait
4. Berikan informasi atau data kepada pejabat terkait yang membutuhkan. Segera
melapor pada kantor Deparindag, apabila :
1. SIUP hilang, dengan dilampiri Surat Keterangan Kehilangan
2. SIUP rusak
3. Ada gangguan pemilik atau penanggung jawab perusahaan
4. Pindah alamat usaha
5. Pergantian golongan usaha, dari perusahaan kecil menjadi menengah atau besar
6. Menghentikan kegiatan usaha atau tutup.
Dalam menjalankan perusahaan, pemilik wajib mentaati syarat sebagai berikut :
1. Keamanan
2. Kesehatan
3. Ketertiban
4. Syarat-syarat lain

4. Pengurusan Pajak
a. Pengajuan NPWP
Pada umunnya yang diwajibkan di daftar dan mendapatkan NPWP adalah :
1. Badan yang memiliki subyek pajak penghasilan yaitu PT, CV, Firma,
BUMN/BUMD
2. Orang perorangan/pribadi wajib pajak yang mempunyai penghasilan netto di atas
penghasilan tidak kena pajak (PTKP)
b. Fungsi Pajak
1. Untuk mengetahui identitas wajib pajak
2. Untuk menjaga ketertiban dalam pembayaran pajak
3. Sebagai sarana pengawasan administrasi perpajakan.
c. Pencantuman NPWP
1. Formulir pajak yang digunakan wajib pajak
2. Surat menyurat dalam hubungan perpajakan
3. Dalam hubungan dengan instansi tertentu yang mewajibkan mengisi NPWP.
d. Pendaftaran NPWP
Dokumen-dokumen yang harus disiapkan adalah :
1. Foto copy akta pendirian atau akta perubahan yang terakhir
2. Foto copy SITU atau surat keterangan dari instansi yang berwenang
3. Foto copy KTP/Kartu Keluarga/Paspor pengurus
4. Foto copy kartu NPWP Kantor Pusat/Cabang
5. Surat Kuasa bagi yang mewakilinya.
6. Penghapusan NPWP
1. Wajib pajak meninggal untuk perseorangan, bubar untuk badan usaha
2. Wajib pajak wanita kawin dan tidak pisah harta
3. Warisan telah selesai dibagi

5. Membuka Rekening Bank


Prosedur untuk membuka rekening bank adalah dengan mendaftarkan diri di bank dan mengisi
formulir pendaftaran yang berisi :
1. Pemilik kegiatan usaha
2. Alamat
3. Nama pengurus
4. Alamat dan pengenal pengurus
5. Tanggal mulainya usaha
6. Nama referensi

6. Tanda Daftar Perusahaan (TDP)


Tanda Daftar Perusahaan (TDP)/Nomor Registrasi Perusahaan (NRP). Setelah memiliki
SIUP dan NPWP, wirausaha bisa mendaftarkan perusahaannya ke Deparindag setempat
dengan prosedur sebagai berikut :
1. Mengisi formulir pendaftaran
2. Melampirkan foto copy KTP, NPWP, SIUP dan Akta Pendirian
3. Membayar biaya administrasi ke Bank BNI 1946 setempat
4. Dengan menunjukkan bukti pembayaran, wirausaha dapat mengambil tanda daftar
perusahaannya.

7. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)

AMDAL adalah studi mengenai akibat pada lingkungan sebagai akibat aktivitas kegiatan
usaha. Jenis usaha yang diperkirakan mempunyai pengaruh besar terhadap keseimbangan
ekosistem diantaranya

1. Jenis usaha pengolahan lahan dan bentang alam


2. Jenis usaha eksploitasi daya alam baik yang terbaru maupun yang tidak
3. Jenis usaha yang hasilnya dapat mempengaruhi lingkungan social dan budaya
4. Jenis usaha yang hasilnya dapat mempengaruhi pelestarian kawasan
konservasi sumber daya alam dan atau lingkungan cagar budaya
5. Jenis usaha proses dan kegiatan yang pemanfaatanya secara potensial dapat
menimbulkan pemborosan, kerusakan dan kemerosotan sumber daya alam
6. Jenis usaha introduksi jenis tumbuh-tumbuhan, jenis hewa dan jasa renik
7. Jenis usaha pembuatan dan penggunaan bahan hayati dan non hayati
8. Jenis usaha penerapan teknologi yang diperkirakan mempunyai potensi besar untuk
memengaruhi lingkungan
9. Jenis usaha yang mempunyai resiko tinggi, dan mempengaruhi pertahanan Negara.
Dokumen yang perlu dipersiapkan dalam mengurus AMDAL adalah :

1. Foto copy KTP/SIM dari penanggung jawab/pemilik


2. Foto copy akta pendirian perusahaan
3. Foto copy SITU
4. Foto copy NPWP
5. Foto copy NRP
6. Foto copy denah, gambar, lokasi perusahaan yang menimbulkan dampat
terhadap lingkungan
PERSIAPAN MENDIRIKAN USAHA
1. PERMODALAN

Kebutuhan modal usaha yang perlu dikaji adalah kebutuhan modal awal agar kegiatan usaha
tersebut dapat berjalan.

a. Jenis-jenis modal usaha

Modal awal diperlukan untuk membayar berbagai pembiayaan, misalnya pembelian tanah
dan gedung, perabot dan peralatan, iklan dan promosi sebelum memulai usaha, pembelian
mesin, penyediaan barang dan inventaris, biaya mengurus sertifikat dan izin usaha,
honorarium tenaga professional serta listrik dan telepon, pengeluaran-pengeluaran investasi
dan modal kerja.
Modal investasi adalah biaya untuk pembelian barang yang bersifat investasi.
Macam-macam Investasi
1. Investasi Baru, artinya pembelian berbagai barang modal untuk jangka waktu
tertentu sebagai tambahan persediaan barang-barang modal yang telah ada
2. Investasi Ulang, artinya nilai dari barang-barang modal yang dipergunakan untuk
mengganti barang modal yang telah tua.
3. Investasi tidak langsung adalah investasi yang terjadi secara tidak langsung sebagai
akibat tambahan permintaan yang mula-mula ditujukan pada barang konsumsi.
4. Investasi bebas, artinya investasi yang tidak tergantung pada besarnya
pendapatan.

Modal kerja adalah sejumlah dana yang tertanam aktiva lancer, aktiva lancar adalah harta
kegiatan usaha yang dapat dijadikan uang tunai dalam kurun waktu satu tahun atau kurang.

Wirausahawan akan memerlukan modal kerja untuk membiayai pengeluaran- pengeluaran


sebagai berikut :
1. Membeli persediaan bahan baku dan barang jadi
2. Promosi
3. Gaji karyawan
4. Sewa
5. Asuransi dan biaya-biaya lain.

Dalam hal menggunakan modal untuk belanja perusahaan dibedakan menjadi 2 (dua)
macam, yaitu :
1. Pembelanjaan Parsial
Adalah perusahaan melihat masing-masing aktiva secara individu, artinya untuk masing-
masing aktiva diperlukan dana tersendiri sesuai dengan cara dan lamanya dana berputar.

2. Pembelanjaan Total

Adalah perusahaan melihat dana yang ditanamkan secara menyeluruh. Untuk modal
permanen memakai modal kontan yang diambil dari modal sendiri atau jangka panjang,
sedangkan untuk modal yang berubah-ubah diambil dari kredit jangka pendek.

Aliran Dana Dalam Perusahaan

1. Dana Kas Masuk (Cash in flow)


Adalah dana yang bersifat terus menerus, yang berupa hasil penjualan dan
penerimaan dari piutang.

2. Dana Kas Keluar (Cash out flow)


Adalah dana yang bersifat terus menerus, misalnya pajak, gaji, membeli bahan baku.

Perhitungan Modal Kerja


Modal kerja terdiri atas komponen-komponen sebagai berikut :
1. Persediaan bahan baku dan barang-barang jadi
Perusahaan manufaktur memerlukan bahan baku untuk memproduksi barang, perusahaan jasa
memerlukan bahan dan pedagang eceran serta grosir memerlukan persediaan barang jadi
untuk dijual.
2. Promosi, gaji, sewa tempat
Masalah promosi harus diperhatikan dan kebutuhan modal promosi harus dianggarkan, juga
dengan gaji para karyawan, biaya operasional serta untuk sewa gedung.

3. Asuransi
Polis asuransi harus dibayar ketika usaha dimulai, karena itu perlu modal awal untuk
membayar semua asuransi tersebut, yang tidak kalah penting listrik, telepon,alat tulis
kantor, transportasi dan perizinan, dsb.

Cara Perhitungan Modal Kerja

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perhitungan modal kerja, yaitu :

a. Kebutuhan uang tunai satu hari, dan

b. Jangka waktu keterikatan modal

Contoh :

Bapak Darmawan membuka koperasi yang menjual kebutuhan pokok/toserba disebuah


kantor, dimana pekerjanya menerima gaji per minggu. Setiap hari ia belanja untuk keperluan
uasaha sebesar Rp 5.000.000,-. Berapa modal kerja yang dibutuhkan dan berapa jangka
waktu keterikatan dana ?

Jawab :
a. Modal kerja yang diperlukan Rp 5.000.000,-
b. Jangka waktu keterikatan dana selama 7 hari

Sumber Dana
Beberapa sumber dana untuk mendapat dana, yaitu :
1. Meminjam uang dari teman atau saudara
2. Kredit dari supplier
3. Meminjam uang dari bank atau lembaga keuangan
Pada dasarnya sumber dana untuk kegiatan usaha berasal dari dua sumber, yaitu :

1. Sumber dana dari kegiatan itu sendiri (intern)


adalah sumber dana untuk kegiatan usaha yang berasal dari aktivitas kegiatan usaha itu
sendiri.
Sumber dana intern berasal dari dua sumber, yaitu :
1. Laba yang ditahan (returned earning), adalah hasil usaha pada perhitungan
rugi/laba tahun yang sudah berlalu yang tidak diambil atau tidak dibagikan.
2. Akumulasi penyusutan, yaitu kumpulan dari biaya penyusutan untuk aktiva tetap,
misalnya mobil, mesin, peralatan, dsb.

2. Sumber dana dari luar kegiatan usaha (ekstern)


adalah sumber dana yang berasal dari luar kegiatan usaha atau tidak berasal dari aktivitas
usaha sebelumnya.
Sumber dana ekstern dapat berasal dari :
1. Pemilik
2. Penjualan saham baru
3. Pinjaman :
1. Pinjaman dari investor, dapat berupa penerbitan obligasi
2. Pinjaman dari bank, dengan mengajukan permohonan kredit ke bank.

Untuk menanamkan kepercayaan, baik pada investor maupun bank untuk


memberikan kredit ada 5 (lima) masalah pokok yang harus dijaga, yaitu :
1. Character (watak), yaitu menyangkut watak atau tabiat pemilik atau pengelola usaha
2. Capacity (kemampuan), yaitu menyangkut kemampuan pemilik atau pengelola usaha,
baik dalam bidang manajemen maupun keuangan
3. Capital (modal), yaitu keseluruhan kekayaan yang dimiliki kegiatan usaha
4. Colleteral (jaminan), yaitu asset yang dapat dijual oleh pemberi kredit, bila saat
pengembalian yang dijanjikan tidak memenuhi kewajiban.
5. Condition (keadaan), yaitu situasi ekonomi dan politik pada waktu pemberian
kredit.
Kredit dan Cara Perolehannya
Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan
persetujuan atau kesepakatan antara pihak bank dengan pihak lain/peminjam, yang
mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi kewajibannya setelah jangka waktu tertentu
dengan jumlah bunga, imbalan atau pembagian keuntungan.
Kredit akan terjadi bila memenuhi syarat berikut ini :
1. Adanya peminjam dan pemberi pinjaman
2. Adanya uang atau produk yang dapat dinyatakan dalam bentuk uang
3. Adanya kesepakatan diantara keduanyam, mengenai :
1. Nilai uang/produk
2. Bunga atau imbalan
3. Jangka waktu pengembalian
4. Sanksi terhadap pelanggaran perjanjian pinjaman
Macam-macam Jenis Kredit
Dilihat dari jangka waktu pengembalian kredit dibagi menjadi 3 (tiga), yaitu :
1. Kredit jangka pendek, adalah kredit dengan jangka waktu pengembalian
selama-lamanya satu tahun, contoh : tanaman musiman
2. Kredit jangka menengah, adalah kredit dengan jangka waktu pengembalian antara
satu sampai tiga tahun
3. Kredit jangka panjang, adalah kredit dengan jangka waktu pengembalian lebih dari
tiga tahun, contoh : kredit untuk modal kerja

Dilihat dari penggunaan dana pinjaman kredit dapat dibagi menjadi 5 (lima), yaitu :
1. Kredit investasi, yaitu kredit yang digunakan untuk membiayai barang modal,
contoh tanah, mesin, bangunan, dll.
2. Kredit modal kerja, yaitu kredit yang digunaan untuk membiayai modal kerja,
contoh : pembelian bahan baku, persediaan barang, piutang dagang, dll.
3. Kredit off share, adalah kredit yang diberikan kepada nasabah dalam negeri dalam
bentuk valuta asing
4. Kredit on share, adalah yang diberikan kepada nasabah dalam negeri dalam bentuk
valuta asing, contoh kredit investasi dalam bentuk dollar Amerika.
5. Kredit konsumsi, adalah kredit yang diberikan untuk konsumsi peminjam, contoh
membeli kendaraan, pembelian rumah, peralatan elektronika
Dilihat dari penerima kredit dibagi menjadi 2 (dua), yaitu :

1. Manusia pribadi, adalah penerima kredit perorangan atau pribadi


2. Badan Hukum, adalah penerima kredit berbentuk badan hukum

Dilihat dari perhitungan pendapatan bunga, kredit dibagi menjadi 3 (tiga), yaitu :

1. Sinding rate (bunga berbunga), adalah perhitungan beban bunga yang semakin lama
semakin menurun dari periode ke periode.
2. Flate rate (bunga tetap), adalah perhitungan bunga tetap meskipun nilai pokok
pinjaman menurun sebagai akibat pembayaran pokok pinjaman
3. Floating rate (berdasarkan bunga di pasar uang), adalah perhitungan bunga yang
didasarkan perhitungan bunga di pasar uang dalam negeri maupun pasar uang
internasional.

Penentuan dan Mengurus Tempat Usaha


Alasan pemilihan lokasi kegiatan usaha, yaitu :

1. Lokasi kegiatan usaha karena terkait dengan alam


Contoh : Usaha pertambangan

2. Lokasi kegiatan usaha berdasarkan sejarah


Contoh : Usaha batik pekalongan, usaha ukiran dari Jepara

3. Lokasi kegiatan usaha berdasarkan ketentuan pemerintah


Contoh : Kawasan industri di Cilegon. Kawasan industry di Pulo Gadung

4. Lokasi kegiatan usaha karena factor-faktor ekonomi


a. Dekat dengan bahan baku
Contoh : Pabrik baja Krakatau Stell
b. Dekat dengan konsumen
Contoh : Rumah Makan Padang di pusat Keramaian
c. Dekat dengan tenaga kerja
Contoh : Pabrik Rokok di Kudus
d. Dekat dengan sumber energi
Contoh : PLTA di dekat air terjun
e. Mendapatkan kebijakan dari pemerintah
Contoh : Kebijakan mobil nasional

Lokasi Usaha yang ideal adalah :

1. Letaknya yang strategis


2. Dekat dengan bahan-bahan dasar
3. Dekat dengan pasar
4. Tenaga kerja mudah di dapat
5. Biaya transportasi yang murah
6. Dekat dengan para konsumen
7. Sarana angkutan mudah dan banyak
8. Fasilitas pemerintah sangat menunjang
9. Fasilitas tenaga penggerak/energi mudah di dapat
10. Sosial ekonomi konsumen sangat baik

Fasilitas dan Bahan Baku


Bahan baku, sesuatu yang sangat penting. Kegiatan proses produksi tidak mungkin dapat
dilaksanakan manakala bahan yang akan diproses belum/tidak tersedia/ Mengadakan bahan
baku hendaknya dipersilahkan dengan sebaik-baiknya agar dalam proses produksi tidak
mengalami gangguan dan hambatan.
Untuk masalah tersebut dapat dikatakan persediaan barang (inventaris) digunakan untuk
barang-barang atau bahan-bahan sbb :

1. Barang dagangan yang disimpan untuk dijual kembali sesuai perputaran normal suatu
usaha dagang
2. Bahan-bahan baku dan barang dalam proses produksi
3. Bahan atau barang yang disimpan untuk dipakai
SUMBER DAYA MANUSIA DAN ADMIINISTRASI USAHA

Sumber Daya Manusia (SDM)

Sumber daya yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan usaha adalah sumber daya
manusia, sumber daya alam, sumber daya modal, sumber daya manajerial dan teknologi.

2. Sumber daya manusia, adalah tenaga kerja yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan
usaha, terbagi menjadi :

1. Tenaga kerja terlatih, menempati posisi yang memerlukan keterampilan teknis Contoh
: mengebor, mengelas, dan memperbaiki instalasi listrik

2. Tenaga kerja terdidik, menempati posisi yang membutuhkan daya analisa dan
pemikiran
Contoh : bagian keuangan, bagian TI (Teknologi Informasi), bagian olah data

3. Tenaga kerja tidak terlatih dan tidak terdidik, menempati posisi yang tidak vital di
perusahaan dan tidak memerlukan keterampilan dan keahlian tinggi
Contoh : cleaning service, penjaga ruangan

3. Sumber daya alam, adalah faktor alam yang dibutuhkan untuk kepentingan produksi,
terbagi menjadi :
1. Sumber daya alam yang dapat diperbaharui (Renewable)
2. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui (Non Renewable)

4. Sumber daya modal, adalah sumber daya keuangan, mencari sumber dana untuk
modal usaha dan mengelola asset financial merupakan faktor penting bagi
kelancaran usaha.
5. Sumber daya manajerial, adalah bagian dari sumber daya manusia, yaitu tenaga kerja
harus memiliki kemampuan mengelola dan mengorganisir seluruh sumber daya lainnya
untuk mencapai tujuan perusahaan.

Teknologi, adalah katalisator bagi peningkatan efisiensi produksi.

Karyawan, sebagai sumber daya manusia yang dimiliki merupakan bagian terpenting bagi
perusahaan, karena karyawan merupakan sumber daya aktif yang mengolah sumber daya
lainnya.

Proses Pengadaan Karyawan

1. Tahap Perekrutan
1. Memasang iklan di media masa
2. Bekerja sama dengan lembaga pendidikan
3. Bekerja sama dengan bahan penyalur tenaga kerja
4. Menarik karyawan dari perusahaan lain
5. Departemen tenaga kerja
6. Tahap Seleksi
Ujian saringan, baik tertulis (psikotes, tes potensi akademik), maupun lisan (wawancara)

Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan adalah :

1. Pengalaman yang terdahulu


2. Kelebihan dan kekurangan yang dimiliki calon karyawan
3. Bukti keterampilan yang dimiliki
4. Referensi dari pihak ketiga
5. Tahap Penempatan Karyawan
“The right man in the right place”

Harus dihendari unsur subyektivitas dalam penempatan karyawan hanya karena atasan
mereka tidak suka, karyawan yang memiliki kualitas ditempatkan pada posisi yang tidak
seharusnya, sehingga menurunkan efisien karja karyawan tersebut.
1. Tahap Pembinaan Karyawan
Penempatan karyawan dapat dilakukan melalui pelatihan. Pelatihan dapat dilakukan secara
internal (pihak perusahaan yang mengadakan) atau eksternal (pihak perusahaan bekerja sama
dengan lembaga lain).
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pelatihan, yaitu :

1. Sasaran pelatihan dan kebutuhan perusahaan


2. Latar belakang karyawan
3. Indikator keberhasilan setelah mengikuti pelatihan
4. Manfaat pelatihan bagi karyawan berkaitan dengan penempatan yang
dilakukan.

Administrasi Usaha
Administrasi, manajemen dan kepemimpinan adalah tiga serangkai yang tidak dapat
dipisahkan, sebab satu sama dengan lainnya mempunyai keterkaitan kegiatan usaha dalam
rangka kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Administrasi dapat dikatakan
sebagai kulit daripada manajemen, dan manajemen intisari daripada administrasi , sedangkan
kepemimpinan intisari dari manajemen.

Fungsi-fungsi Administrasi

1. Mencatat alat-alat perlengkapan organisasi dan kegiatan-kegiatannya ke dalam buku


administrasi
2. Memelihara buku-buku administrasi
3. Menyediakan, melengkapi dan mengelola buku-buku administrasi
4. Mengerjakan buku-buku administrasi sesuaim dengan ketentuan yang berlaku

Maksud dan Tujuan Administrasi

1. Pengelola usaha dapat memonitoring kegiatan administrasi perusahaannya


2. Pengelola usaha dapat mengevaluasi kegiatan pengorganisasian perusahaan.
3. Pengelola usaha dapat menyusun program pengembangan usaha dan kegiatan
pengorganisasian
4. Pengelola usaha dapat mengamankan kegiatan usaha dan organisasi
perusahaan.

Kegunaan Administrasi

1. Alat manajemen bagi seorang pengelola usaha


2. Alat penelitian bagi seorang pengelola usaha
3. Alat bukti tentang pertanggung jawaban seorang pengusaha usaha di dalam
manajemen kegiatan usaha

Cara Mencatat Barang-barang milik perusahaan

1. Sistem pencatatan terus menerus, semua kekayaan milik perusahaan dicatat secara
kontinu
2. Sistem pencatatan secara berkala, setiap ada transaksi penjualan hanya penerimaan
uang atau piutanglah yang diadministrasikan

ANALISIS ASPEK KEUANGAN

Analisis aspek keuangan dapat dimulai dengan menghitung kebutuhan modal dan
sumber pendanaannya.Kebutuhan modal usaha adalah kebutuhan modal awal agar kegiatan
usaha dapat berjalan, dapat dibagi menjadi :

1. Kebutuhan modal untuk harta tetap atau barang investasi


2. Kebutuhan modal untuk membiayai kegiatan operasional
3. Kebutuhan modal kerja, yaitu modal yang harus selalu ada di perusahaan untuk
menjaga agar kegiatan usaha dapat berjalan dengan lancar.

Dalam kegitan produksi, kebutuhan modal kerjadihitung dari komponen-komponen berikut


ini :

1. Biaya untuk stok bahan baku


2. Biaya untuk produk jadi
3. Biaya untuk produk yang masih dalam proses
4. Biaya untuk produk jadi yang telah dikirim ke pembeli
5. Uang kas yang harus disediakan untuk gaji karyawan

Kebutuhan modal kerja dapat dihitung dengan cara :

1. Menentukan kebutuhan modal kerja tiap hari, contoh : Y Rupiah


2. Menghitung berapa hari modal keja tertanam pada barang, contoh : X hari
3. Perhitungan modal kerja usaha adalah : Y x X

ANALISIS ASPEK POTENSI PASAR


Analisis pasar diarahkan pada
1. Kondisi pemasaran
1. Perkembangan jumlah penawaran dan permintaan produk yang akan dihasilkan
2. Perkembangan harga produk selama ini
3. Siapa saja produsen utama produk tersebut
4. Jalur pemasaran produk tersebut
5. Mengestimasi pemasaran di masa yang akan datang
1. Proyeksi jumlah permintaan dan penawaran produk yang akan
dihasilkan
2. Proyeksi jumlah produk yang akan dipasarkan
3. Kebijakan pemesanan produk yang akan dihasilkan
- Tingkat berapa produk akan di jual
- Mutu produk apa saja yang akan dijual
- Kepada siapa produk akan dijual
- Jalur pemasaran yang bagaimana yang digunakan

ANALISA ASPEK PRODUK

1. William J. Stanton, produk adalah seperangkat atribut baik berwujud maupun tidak
berwujud termasuk di dalamnya masalah pembungkusan, warna, harga, nama baik
perusahaan, nama baik pengecer serta pelayanan perusahaan dan pengecer yang diterima
oleh pembeli guna memuaskan keinginannya.
1. Drs, Basu Swastha, DH, MBA, produk adalah suatu sifat yang komplek baik dapat
diraba atau tidak dapat dirabam termasuk bungkus, warna, harga prestise perusahaan dan
pengecer, pelayan an perusahaan dan pengecer yang diterima oleh pembeli untuk
memuaskan keinginan atau kebutuhannya.

Atribut Produk

1. Merek dagang

Adalah sebuah nama, istilah, tanda, symbol atau desain atau kombinasi dari semuanya
dimaksudkan untuk mengidentifikasikan produk atau jasa dari seseorang penjual atau
kelompok penjual . Nama Merek : Sunsilk, Honda, Chevrolet
Tanda Merek : Singa untuk perusahaan Film, Kuda Laut untuk Pertamina, Gajah untuk
sarung.
Merek Dagang : merek yang mendapat perlindungan hukum
Hak Cipta : hak sah untuk memproduksi, menerbitkan dan menjual bahan, bentuk
tulisan, musik dan karya seni
Syarat-syarat Brand/Cap/Merek
a) Mudah diingat
b) Menimbulkan kesan positif
c) Tempat untuk promosi
d) Memilih ciri khas sendiri
e) Didaftarkan dan dilindungi hak paten

2. Kemasan : seluruh kegiatan merancang dan memproduksi bungkus atau


kemasan suatu produk.
3. Label : suatu bagian dari sebuah produk yang membawa informasi verbal
tentang produk atau tentang penjualannya.
4. Harga : jumlah uang untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang
beserta pelayanannya.
Tingkatan/siklus pelayanan adalah :

1. Atraksi, adalah segala pelayanan yang bertujuan menarik perhatian pembeli agar mau
berbelanja di toko
2. Service, adalah pelayanan yang langsung dirasakan diterima oleh konsumen pada saat
berkunjung ke took
3. Comfort, adalah pelayanan yang menanamkan rasa kenikmatan dan suasana santai bagi
konsumen sehingga ia merasa betah selama berada dalam lingkungan took
4. Buying service, adalah pelayanan bertujuan memperlancar proses jual beli dengan cara
mempermudah konsumen dalam memilih kebutuhannya.

Jaminan
Adalah salah satu unsur produk yang ditawarkan produsen untuk memberikan rasa aman
kepada konsumen atas produk yang dibelinya.

Pelanggan
Harapan yang dibutuhkan pelanggan adalah :
1. Sikap bersahabat
2. Hormat dan ramah
3. Mengetahui informasi/masalah yang diinginkan pelanggan
4. Perhatian
5. Pelayanan yang cepat dan tepat
6. Rasa aman dan nyaman

Pesaing
Persaingan dapat dibedakan :

1. Persaingan murni, yaitu persaingan barang yang diperdagangkan homogen.


2. Persaingan tidak sempurna, yaitu persaingan yang disebabkan harga lebih tinggi
dari harga barang sejenis dengan merk lain.
3. Persaingan monopolistik, yaitu persaingan yang terdapat jumlah besar penjul benda
khusus
4. Oligopoli, yaitu persaingan yang memiliki beberapa penjual menguasai pasar.
4.3 PENGELOLAAN USAHA KECIL

Mengelola Fasilitas dan Bahan Baku

Fasilitas adalah semua kemudahan yang diperlukan oleh perusahaan baik berupa barang-
barang bergerak maupun barang-barang yang tidak bergerak yang digunakan untuk
menunjang kegiatan operasional.

Ada dua macam barang bergerak, yaitu barang yang habis pakai dan barang yang tidak habis
pakai. Barang habis pakai adalah barang-barang yang volumenya makin lama makin
menyusut dan akhirnya habis karena digunakan untuk kegiatan operasional. Sedangkan
barang yang tidak habis pakai adalah barang yang dapat dipakai secara terus menerus dan
mengalami penyusunan volume yang dapat dipakai dalam jangka waktu panjang.

Untuk keperluan tersebut diperlukan hal-hal berikut :

1. Tempat Produksi/Lokasi
Merupakan faktor penting dalam kegiatan usaha, oleh karena itu perlu diperhatikan dimana
lokasi kegiatan usaha akan dilaksanakan agar daya guna dan hasil guna dapat tercapai.

2. Sistem Produksi
Dalam menentukan kegiatan produksi, perlu diperhatikan mengenai sistem yang digunakan
dalam sistem produksi, apakah prosesnya paralel berurutan atau hanya produksi hanya bagian
tertentu dari barang

3. Sistem Distribusi
Kegiatan produksi dan hasilnya harus ditunjang oleh sistem distribusi yang tepat, biaya
murah, keamanan terjamin dan tepat sasaran.
Tata Ruang Kegiatan Usaha

Tata ruang kegiatan usaha adalah susunan peralatan, mesin-mesin, perabot, hiasan
bahan baku dan bahan jadi secara teratur dan menarik hingga mendukung keberhasilan
kegiatanusahanya.Tata ruang dibagi menjadi 4 (empat) bagian, yaitu :
1. Tata ruang berdasarkan proses/lay out fungsional
2. Tata ruang berdasarkan produk/lay out garis
3. Tata ruang kelompok/lay out group
4. Tata ruang posisi tetap

Pengelolaan Persediaan Bahan Baku

Persediaan adalah cadang bahan baku yang belum digunakan antara lain :

1. Bahan mentah
2. Komponen rakitan
3. Bahan pembantu/penolong
4. Barang dalam proses
5. Barang jadi

Fungsi Persediaan

1. Decoupting, yaitu memungkinkan memberikan kebebasan terhadap berbagai


operasi perusahaan internal maupun eksternal
2. Economic lot size, yaitu untuk penghematan dengan mengurangi biaya-biaya per
unit .
3. Antisipasi, yaitu fluktuasi permintaan diperkirakan keadaan atas pengalaman masa
lalu

Biaya Persediaan

1. Biaya penyimpanan (holding cost), yaitu biaya-biaya yang bervariasi secara langsung
dengan kuantitas persediaan, misalnya : biaya asuransi, biaya pajak, biaya pemeliharaan,
dll
2. Biaya pemesanan/pembelian (order cost), yaitu biaya-biaya yang timbul dari kegiatan
proses pembelian, misalnya : biaya pengepakan, biaya pemeriksaan, biaya pengiriman,
dll.
3. Biaya penyiapan (set up cost), yaitu biaya yang tidak dibeli tapi diproduksi sendiri,
misalnya biaya mesin, biaya penjadwalan, biaya ekspedisi, dll
4. Biaya kehabisan/kekurangan bahan (hortage cost), yaitu biaya yang muncul akibat
persediaan tidak mencukupi jumlah permintaan, misalnya : biaya ekspedisi, biaya selisih
harga, biaya pemesanan khusus, dll.

Proses pengelolaan bahan baku terdiri dari dua proses, yaitu :


1. Proses pemesanan
2. Proses penyimpanan

Pengoperasian Peralatan

1. Pengeoperasian pesawat telepon


2. Mengoperasikan alat catat dan alat hitung

Mengelola Sumber Daya Manusia

1. Peran personal dalam pengelolaan usaha


Langkah-langkah atau kegiatan-kegiatan sumber daya manusia, yaitu :

1. Perencanaan (organisasi, tenaga kerja, informasi pegawai, analisa pekerja)


2. Penilaian prestasi (pelaksanaan pekerja, penilaian manajemen, penilaian
kecakapan)
3. Seleksi (penerimaan, penarikan, wawancara, tes, pengawasan, penempatan)
4. Pengembangan dan latihan (upah, latihan, lat pengawas, pengembangan
manajemen, program pendidikan dan beasiswa)
5. Administrasi gaji dan upah (penilaian pekerjaan, system pembayaran, hadiah dan
perangsang, imbalan jasa)
6. Lingkungan kerja (program keamanan, pelayana medis, kondisi kerja,
keamanan pabrik)
7. Pengawasan pelaksananaan pekerja (proses disiplin pegawai, penyuluhan pegawai,
kenaikan pangkat pegawai, pemindahan pegawai, memberhentikan pegawai)
8. Hubungan perburuhan (kegiatan organisasi perusahaan, perjanjian kerja,
keluhan, usaha perantara)
9. Kesejahteraan social (hari libur, hari raya, cuti, asuransi, rencana pension,
rekreasi, kegiatan social, bantuan keuangan dan hokum, perumahan, pemindahan
dan pengangkutan, fasilitas makanan)
10. Penilaian dan riset (laporan, dokumentasi dan inventarisasi, pengumpulan fakta)

Pengadaan Karyawan

Langkah-langkah pengadaan personal

1. Memasang iklan
2. Membuat daftar nama yang akan di wawancarai
3. Memeriksa persyaratan para pelamar
4. Mewawancarai pegawai yang sudah terdaftar
5. Menentukan tes/ujian
6. Memilih pelamar yang cocok
7. Poster surat edaran
8. Keluarga dan para tetangga

Sumber-sumber tenaga kerja

1. Teman pegawai perusahaan


2. Badan penempatan tenaga kerja
3. Lembaga pendidikan
4. Advertensi
5. Sumber lainnya
Mengelola Proses Produksi

Proses produksi adalah cara dan teknik bagaimana sesungguhny kegiatan yang
didukung oleh tenaga kerja, mesin, bahan baku dan dana mempunyai tujuan.

Perencanaan proses produksi, seorang pengelola harus memperhatikan :

1. Manfaat produk bagi konsumen


2. Permintaan pasar terhadap produk
3. Potensi perusahaan untuk memperoleh keuntungan
4. Fasilitas untuk proses produksi
5. Kekuatan persaingan dari perusahaan lainnya
6. Kemampuan distribusi
7. Pengembangan produksi di masa yang akan datang

Tujuan dalam merencanakan proses produksi, yaitu :

1. Mengubah bahan baku menjadi bahan jadi atau baru


2. Mencapai tujuan keuntungan
3. Mengutamakan fasilitas produksi
4. Menguasai pasar tertentu
5. Melaksanakan kerja secara efektif dan efisien

Langkah-langkah perencanaan produksi

1. Produk apa yang akan diproses


2. Kapan kegiatan proses produksi akan dimulai
3. Berapa jumlah barang yang akan diproduksi
4. Berapa jumlah dana yang akan dibutuhkan
5. Berapa banyak tenaga kerja yang diperlukan
6. Peralatan apa yang diperlukan
7. Berapa tingkat persediaan bahan baku yang diperlukan
Syarat-syarat perencanaan dalam proses produksia

1. Rencana harus disesuaikan atas dasar tujuan usaha


2. Rencana harus sederhana dan mudah dilaksanakan
3. Rencana harus dapat memberikan analisis dan klasifikasi tentang kegiatan
produksi

Beberapa jenis dan sifat produk yang perlu diperhatikan

1. Apakah barang yang akan diproduksi tahan lama atau tidak?


2. Apakah mutu barang yang akan diproduksi bergantung pada biaya per unit?
3. Apakah barang yang akan diproduksi mempunyai sifat permintaan musiman atau
tidak?
4. Apakah barang yang akan diproduksi adalah barang konsumsi atau barang
produksi?

Mengelola Keuangan

Administrasi keuangan perusahaan adalah salah satu fungsi dari organisasi


perusahaan yang bertanggung jawab dalam proses dan operaso pekerjaan administrasi
keuangan.

Administrasi keuangan dilakukan untuk :

1. Pencatatan dan penataan


- Pembelian, penjualan dan pengarsipan faktur
- Pencatatan pelaksanaan pembayaran produk
- Pencatatan pengurusan dan pengaturan retur dan klaim
- Pembuatan dan pencatatan nota atau faktur penjualan
2. Mengatur peralatan dan perlengkapan serta menyiapkan
- Buku kas
- Buku penjualan
- Buku produksi
- Buku piutang
- Buku voucher
- Buku persediaan barang

Seorang pengelola usaha mengadministrasikan keuangan perusahaan, yaitu :

1. Menerima. menyiapkan uang serta melaksanakan administrasikan


2. Menyiapkan bukti-bukti lengkap penerimaan dan pengeluaran keuangan sesuai dengan
peraturan
3. Menyusun laporan saldo kas
4. Meneliti kelengkapan dan kebenaran bukti-bukti pembukuan keuangan
5. Menyimpan dan memelihara semua dokumen pembukuan secara teratur
6. Menata dan mengatur administrasi keuangan sesuai dengan prosedur yang berlaku
7. Menyiapkan dan menata data-data keuangan berupa neraca dan perhitungan rugi/lba
lengkap dengan penjelasa dan lampirannya

Catatan yang berhubungan dengan administrasi keuangan perusahaan, yaitu :

1. Buku jurnal
1. Jurnal penjualan
2. Jurnal pembelian
3. Jurnal penerimaan kas
4. Jurnal pengeluaran kas
5. Jurnal umum
6. Buku besar
7. Buku piutang
8. Buku utang

Mengelola Administrasi Pembukuan


Penyelenggara pembukuan (manajemen pembukuan) yang baik, meliputi :
1. Jumlah laba yang diperoleh di dalam periode tertentu
2. Posisi harta, utang dan modal perusahaan setiap saat
3. Kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan, misalnya penjualan,
pembelian, utang piutang dan persediaan
4. Informasi kepada pihak luar, misalnya pihak pemerintah, laporan untuk pajak,
laporan penghasilan karyawan

Kegiatan-kegiatan Pembukuan

1. Sistem pembukuan yang layak


1. Klasifikasi rekening, misalnya neraca dan rugi/laba
2. Buku besar dan buku pembantu
3. Jurnal/buku harian
4. Dokumen-dokumen
5. Sistem penjualan dan penerimaan uang
5.1) Penjualan, pengiriman dan pembukuan faktur
5.2) Perincian penjualan
5.3) Piutang
5.4) Penerimaan kas, dan
5.5) Pengeluaran kas
5.6) Sistem pembelian dan pengeluaran uang
5.6.1) Pembelian dan laporan penerimaan
5.6.2) Pembelian dan ongkos-ongkos
5.6.3) Pembayaran per kas
5.6.4) Sistem pencatatan waktu dan penggajian
5.6.4.1) Penempatan pegawai
5.6.4.2) Pencatatan waktu
5.6.4.3) Penggajian ,dan
5.6.4.4) Perincian upah karyawan

Pemasaran Barang dan Jasa

1. Charles E. Philip Ph.D dan Delbert J. Duncan, Ph.D


Pemasaran adalah segala kegiatan untuk menyampaikan barang-barang ke tangan konsumen
industri.
2. Maynard dan Barkman
Pemasaran adalah segala usaha yang meliputi penyaluran barang dan jasa dari sektor
produksi ke sektor konsumen

3. Paul D. Converse dan Fred M. Jones


Pemasaran adalah pekerjaan memindahkan barang-barang ke tangan konsumen.

4. William J. Shult
Pemasaran adalah usaha kegiatan menjalankan barang dan jasa dari konsumen ke produsen.

5. Raybun Ph.D
Pemasaran adalah segala usaha mempengaruhi pemindahan barang dan jasa termasuk
disribusinya.

Fungsi Pemasaran

1. Kegiatan pembelian dan penjualan


2. Penggerakan arus barang (distribusi) dan
3. Pelaksanaan pemasaran.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan pembelian

1. Merencanakan pembelian
2. Menentukan jumlah pembelian sesuai kebutuhan
3. Menentukan pemasok
4. Menentukan harga dan syarat-syarat pembayaran
5. Menentukan jadwal pembelian
6. Menentukan syarat minimal kualitas produk yang dibeli
7. Mengevaluasikan
Faktor dari dalam kegiatas bisnis, yaitu :

1. Perencanaan penjualan
2. Biaya produksi dan keuntungan yang diharapkan
3. Syarat-syarat penjualan
4. Biaya penjualan
5. Promosi penjualan
6. Target penjualan
7. Pelaksanaan penjualan
8. Evaluasi penjualan

Faktor dari luar dilihat dari dua sisi, yaitu sisi pribadi pembeli (objek
penjualan) dan masyarakat (community), pada objek pembeli yang perlu
diperhatikan adalah

1. Siapa yang menjadi pendorong minat pembeli?


2. Siapa yang mempengaruhi proses pembelian?
3. Siapa yang membuat keputusan untuk membeli?
4. Siapa yang melakukan pembelian?
5. Siapa yang menjadi pemakai produk?

Kendala Distribusi
No
Dari Dalam Dari Luar
1. Volume penjualan Struktur persaingan
2. Karakteristik produk yang dijual Saluran pemasaran yang digunakan
3. Biaya-biaya distribusi Sarana dan prasarana distribusi
4. Fasilitas distribusi yang dimiliki Dinamika pasar
5. Sumber daya yang tersedia Peraturan pemerintah

Proses pelaksanaan pemasaran, adalah :


1. Riset atau penelitian pasar
2. Melengkapi kebijakan
3. Membuat struktur organisasi
4. Penentu target dan daya yang diperlukan
5. Memprediksi/memperkirakan resiko yang mungkin timbul dan cara
mengatasinya
6. Evaluasi dan perencanaan tahap berikutnya.

Pendekatan dalam pemasaran, adalah :

1. Pendekatan melalui lembaga


1. Grosir,
2. Pedagang eceran (Retailer)
3. Agen
4. Makelar
5. Komisioner
6. Pendekatan fungsi
1. Merchandising
2. Buying (pembelian)
3. Transportation
4. Storage
5. Standardizing
6. Communication
7. Risk bearing
8. Pendekatan produk
1. Produk barang dan produk
2. Produk dari alam dan produk olahan manusia
3. Produk keperluan umum dan produk keperluan khusus
4. Produk keras dan produk lunak
5. Produk berbentuk serbuk dan produk berbentuk balok
6. Produk konsumsi dan produk produksi

Langkah-langkah dalam perencanaan pemasaran barang dan jasa, adalah :

1. Seorang pengelola usaha harus merencanakan pemasaran barang dan jasa


2. Mempunyai gambaran konsumen mana yang akan dituju
3. Berapa banyak produk yang dibutuhkan konsumen
4. Berapa harga jual produk di pasaran
5. Ukuran, bentuk, macam, warna yang bagaimana yang diinginkan para
konsumen
6. Mutu produk yang bagaimana yang diinginkan para konsumen
7. Manfaat produk apa yang diinginkan para konsumen
8. Bungkus bagaimana yang disenangi para konsumen
9. Bagaimana anggapan konsumen terhadap produk yang dipasarkan
10. Menciptakan penyaluran distribusi yang bagaimana, agar produk dan jasa cepat sampai
ke tangan para konsumen
10.1 Disalurkan langsung ke tangan para konsumen
10.2 Disalurkan tidak langsung, misalnya warung, toko
10.3 Disalurkan secara semi langsung
10.4 Bagaimana cara pengawasan pemasaran produk dan cara
mengendalikannya
a. Pemasaran barang dan jasa itu akan diawasi/dikendalikan sendiri atau
menyukuruh orang lain
b. Buatlah catatan hasil pengawasan/pengendalian dari pemasaran barang
dan jasa itu.

Langkah-langkah yang perlu dilakukan oleh seorang pengelola usaha di dalam


perencanaan pemasaran barang dan jasa, adalah :

1. Melakukan analisis situasi


2. Menetapkan sasaran
3. Mengembangkan strategi dan program pemasaran
4. Menyediakan alat koordinasi
5. Pengendalian

Perencanaan pemasaran barang dan jasa yang baik, adalah :

1. Menetapkan pembeli sasaran


2. Perkiraan jumlah pembelian
3. Kombinasi kebijakan pemasaran barang dan jasa (Marketing Mix)
a. Kebijakan produk (product mix) c. Kebijakan distribusi (place mix)
b. Kebijakan harga (price mix) d. Kebijakan promosi (promotion mix)
4.4 MENGEVALUASI HASIL USAHA
(MENGHITUNG RASIO KEUANGAN)

Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap analisis kegiatan usaha, yaitu :

1. Pemilik dan Pemegang Saham, analisis diperlukan untuk :


1) Mengevaluasi hasil kerja manajemen
2) Menilai berapa pendapatan yang akan diperoleh dari aktivitas usaha
3) Menentukan pengembangan usaha di masa yang akan datang

2. Manajemen, analisis diperlukan untuk :


1) Menilai pelaksanaan kerja pada masa yang akan datang
2) Pedoman perencanaan dan pengawasan kerja
3) Merumuskan kebijakan yang akan diambil pada masa mendatang

3. Investor, analisis diperlukan untuk :


1) Menilai layak tidaknya penanaman modal pada kegiatan usaha tersebut
2) Menghitung berapa hasil yang diperoleh terutama investasi yang dilakukan
dengan system bagi hasil (sharing)

4. Pemerintah, analisis diperlukan untuk :


1) Menentukan kebijakan dalam bidang ekonomi dan perpajakan
2) Menilai perkembangan dunia usaha
3) Menentukan berapa pajak yang harus dibayar oleh kegiatan usaha

5. Pekerja atau Serikat Kerja, analisis diperlukan untuk :


1) Menilai layak tidaknya kompensasi (upah) yang diberikan kegiatan usaha
2) Menilai layak tidaknya keputusan dalam bidang ketenagakerjaan yang
dikeluarkan kegiatan usaha.
Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah daftar yang disusun pada akhir periode pembukuan yang dapat
menggambarkan hasil kegiatan selama suatu periode pembukuan serta posisi keuangan pada
akhir periode akuntansi.

Laporan keuangan terdiri dari

1. Neraca (Balance Sheet)


2. Laporan Rugi/Laba (Income Statement)
3. Laporan Perubahan Modal

1. Neraca (Balance Sheet)

adalah daftar yang disusun secara sistematis untuk menyataan posisi keuangan pada saat
tertentu dengan menginformasikan posisi harta (aktiva), utang dan modal.

Syarat-syarat suatu Neraca


1. Mencantumkan nama, bidang usaha dan tanggal neraca dibuat
2. Menyusun neraca secara sistematis menurut klasifikasinya : Aktiva, Utang dan Modal
3. Aktiva tetap dicantumkan berdasarkan nilai buku dan akumulasi
4. Hanya piutang tertagih saja yang dicantumkan dalam neraca
5. Disusun berdasarkan keseimbangan harta = utang + modal
Contoh Lampiran 1.

2. Laporan perhitungan Rugi/Laba (Income Statement)

Perhitungan rugi/laba adalah perhitungan yang secara sistematis menghitung hasil kegiatan
usaha pada saat tertentu. Isi perhitungan rugi/laba dapat menggambarkan berapa pendapatan,
pengeluaran (beban) dan rugi atau laba. Perhitungan rugi/laba secara garis besar diperoleh
dari seluruh pendapatan usaha dikurangi dengan beban-beban yang dikeluarkan.
Ada 3 (tiga) hal yang tercantum dalam perhitungan rugi/laba :

1. Pendapatan (Income)
Yaitu jumlah aktiva yang timbul dari hasil penjualan produk atau aktivitas lain dalam kegiatan
usaha.

2. Pengeluaran (Beban/Expence)
Yaitu pengorbanan langsung dan tidak langsung yang secara ekonomis telah dimanfaatkan
dalam kegiatan usaha untuk memperoleh keuntungan.

3. Rugi/Laba
Bentuknya single step (Lampiran 2) dan multiple steps (Lampiran 3).

3.Laporan Perubahan Modal

Adalah berupa perubahan modal akibat aktivitas kegiatan usaha,


penambahan investasi atau pengambilan dana.

Ada tiga faktor yang menyebabkan perubahan modal, adalah :

1. Hasil kegiatan usaha, bila kegiatan usaha mengalami keuntungan secara


otomatis modal bertambah, demikian pula sebaliknya
2. Penambahan investasi, penambahan investasi otomasi akan menambah modal
3. Pengambilan dana oleh pemilik atau pemegang saham, serara otomatis akan
mengurangi modal usaha.
Contoh :
Modal Awal Rp 5.000
Investasi penyetoran modal Rp 2.000
Jumlah modal Rp 7.000
Laba tahun berjalan Rp 1.000
Pengambilan/laba yang dibagikan Rp 8.000
Kenaikan/Penurunan modal Rp 2.500
Modal Akhir Rp 6.500
Evaluasi Usaha

Cara untuk mengetahui kondisi suatu perusahaan, dengan menghitung melalui rumusan, yaitu :

1. Likuiditas
2. Aced test ratio
3. Solvabilitas
4. Rentabilitas
5. Tingkat perputaran aktiva lancar

Keterangan:
1. Likuiditas
Adalah kemampuan kegiatan usaha untuk membayar utang lancarnya. Utang lancar adalah
utang yag masa pengembaliannya satu tahun atau kurang. Analisis likuiditas dilakukan
dengan menghitung current ratio dan quick ratio, rumusnya adalah :

Current ratio = Aktiva Lancar x 100%


Utang Lancar

Quick ratio = Aktiva Lancar – Persediaan x 100%


Utang Lancar

2. Aced test ratio


Adalah suatu penilaian terhadap kemampuan perusahaan untuk membayar utang- utang
jangka pendek tepat pada waktunya, tetapi hanya menggunakan unsur-unsur aktiva lancar
yang berupa uang atau segera dapat diuangkan. Rumusnya adalah:

Aced test ratio = Kas + Bank + Piutang + Efek x 100%


Jumlah utang lancar
3. Solvabilitas
Adalah suatu penilaian kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh uangnya (jangka
pendek dan jangka panjang) dengan menggunakan seluruh aktivitasnya. Rumusnya :

Solvabilitas = Jumlah Aktiva x 100%


Jumlah Utang

4. Rentabilitas
Adalah suatu penilaian terhadap kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan
berdasarkan modal yang dimiliki.

Rumusnya :

Rentabilitas = Laba Usaha x


100% Modal usaha

5. Tingkat perputaran aktiva lancar


Adalah untuk menilai/mengukur efektivitaas penggunaan atau pemanfaatan atau perputaran
aktiva, terutama persediaan barang dagangan dan piutang.

Menyusun Laporan Pengelolaan Usaha

Adalah kegiatan yang berhubungan dengan setiap kejadian, lancar tidaknya kegiatan
usaha, apakah ada kemajuan atau kemunduran. Seorang pimpinan perusahaan akan
mengetahui semua kejadian dalam perusahaannya atau pimpinan dapat mengendalikan
jalanna perusahaan dengan pola penyusunan pelaporan dan dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya.

Fungsi dan tujuan laporan kegiatan usaha

Pentingnya laporan kegiatan usaha adalah memberitahukan persoalan kegiatan usaha


secara detail dan obyektif serta memberi keterangan atau informasi yang singkat tentang
kegiatan usaha.
Adapun kewajiban seorang pengelola usaha atas pembuatan laporan kegiatan usaha, adalah :

1. Harus memahami akan arti pentingnya laporan


2. Harus dapat mendistribusikan laporan, baik yang bersifat umum maupun khusus
3. Harus menyiapkan sarana, data-data dan teknisnya serta latihan-latihan penyusunan
sebuah laporan kegiatan usaha.

Teknik pembuatan laporan kegiatan usaha

1. Laporan pribadi
2. Laporan umum
3. Laporan perusahaan
4. Laporan departemen
5. Laporan terbatas
6. Laporan tidak terbatas
7. Laporan teknis
8. Laporan non teknis
Dalam pengelolaan usaha, ada tiga macam laporan yang perlu dijalankan oleh pimpinan
perusahaan, adalah :

1. Laporan pimpinan pelaksana


1. Neraca
2. Rugi/Laba
3. Anggaran/Budget
4. Laporan tahunan
5. Laporan bagai pemilik saham
6. Laporan periodik
1. Laporan kegiatan usaha secara periodic
2. Laporan bulanan tentang pekerjaan kegiatan usaha
3. Laporan catatan pelaksanaan pekerjaan bagian/departemen
4. Laporan kredit bulanan
5. Laporan hasil pemasaran produk
6. Laporan khusus
Adalah laporan yang harus diperhatikan oleh pimpinan perusahaan. Laporan kegiatan usaha
adalah sarana yang sangat penting dan dapat menentukan keberhasilan jalur penyampaian
informasi formal sebuah laporan.

Prinsip dalam penyusunan laporan, yaitu :

1. Laporan harus tepat waktu


2. Laporan harus teliti, benar dan dipercaya
3. Laporan harus berjalan dan sederhana
4. Laporan harus ada standarisasi
5. Laporan harus mempunyai nilai atau manfaat

Jawablah pertanyaan dibawah ini !

1. Jelaskan kesimpulan yang dapat diambil dari analisis :


a. Rentabilitas
b. Solvabilitas
c. Likuiditas
d. Neraca
2. Persediaan
3. Utang jangka panjang
4. Laporan berkala
5. Laporan pimpinan
6. Sebutkan jenis-jenis laporan kegiatan usaha !
7. Jelaskan sistematika teknik pembuatan laporan kegiatan usaha
PENGEMBANGAN USAHA

Pengembangan usaha dapat berupa :

1. Penambahan mesin, peralatan dan modal


2. Membuka cabang baru
3. Membuka usaha pendukung kegiatan usaha sebelumnya
4. Mengubah bentuk hukum badan usaha
5. Reorganisasi manajemen
6. Membuka usaha lain yang berbedan dengan usaha sebelumnya

Masalah-masalah yang dihadapi dalam pengembangan usaha

1. Kekurangan modal
2. Kemajuan teknologi yang terlalu pesat tidak diimbangi dengan kemampuan
sumber daya manusia
3. Sulitnya mendapatkan pegawai yang dapat dipercaya
4. Ketidakpastian hukum sebagai akibat peraturan pemerintah
5. Perubahan selera dan gaya hidup masyarakat Cara

menghindarinya adalah :

1. Meminjam uang di bank atau bekerja sama denga pihak lain


2. Selalu mengikuti perkembangan teknologi dan memberikan kesempatan
karyawan untuk belajar lagi, jika diperlukan
3. Membuat system pengawasan yang tepat untuk memudahkan penyeleksian antar
pegawai
4. Ketidakpastian hukum diatasi dengan membuka kegiatan yang mempunyai risiko
perubahan kecil
5. Selalu mengikuti perubahan selera dan gaya hidup masyarakat

Teknik Pengembangan Usaha

Mengembangkan dan mempertahankan kegiatan usaha dapat dilakukan dengan cara


kemitraan. Kemitraan, adalah melakukan kerjasama usaha antara usaha kecil dengan
menengah atau usaha besar disertai pembinaan dan pengembangan oleh usaha menengah atau
usaha besar dengan memperhatikan prinsip-prinsip saling memerlukan, saling memperkuat
dan saling menguntungan.

Salah satu bentuk kemitraan yang dilakukan oleh kegiatan usaha kecil untuk
mengembangkan usaha adalah pola subkontrak. Subkontrak adalah hubungan kemitraan
antara usaha kecil dengan menengah atau usaha besar, dimana pengusaha kecil memproduksi
komponen yang diperlukan oleh usaha menengah atau usaha besar sebagai bagian dari
produksinya.

Manfaat kemitraan dalam bisnis

1. Memperbaiki kinerja bisnis jangka panjang


2. Membuka saluran-saluran penjualan
3. Mengendalikan biaya penjualan
4. Meningkatkan kesadaran pelanggan
5. Menjalin hubungan jangka panjang

Prinsip-prinsip bermitra usaha


1. Saling memerlukan
2. Saling memperkuat
3. Saling menguntungan

Bentuk-bentuk sub kontrak

1. Pembuatan komponen (produsen)


2. Pengadaan barang (supplier)
3. Jasa pelayanan (service)
4. Perantaraan (keagenan)
Lampiran 1.

CV. ZEA UTAMA

NERACA AKTIVA PASSIVA

Per 31 Desember 2010


(Dalam ribuan rupiah)

Aktiva Utang dan Modal

Utang Lancar :
Utang
Aktiva Lancar : lancar 45.000
Kas 115.000
Utang
Piutang 104.000 wesel 21.000

Persediaan 146.000 Utang lancar


lain 39.000
Jumlah 105.000
Jumlah Aktiva Lancar 365.000

Utang Jangka Panjang :


Aktiva Tetap :
Utang jangka panjang
115.000
Mesin 80.000

Bangunan 30.000
Jumlah Aktiva Tetap 110.000
Modal
Sendiri 255.000

Jumlah Passiva
Jumlah Aktiva 475,000 475.000
Harta (475.000) = Utang (220.000) + Modal (255.000)

Utang (220.000) = Harta (475.000) – Modal (255.000)

Modal (255.000) = Harta (475.000) – Utang (220.000)

Lampiran 2.

Contoh : Bentuk Single Step

CV. RIZEMA UTAMA


PERHITUNGAN
RUGI/LABA
Per 31 Desember 2010
(Dalam ribuan rupiah)

Pendapatan usaha 105.000

Pendapatan di luar usaha 25.000+


Jumlah Pendapatan 130.000

Beban usaha 50.000

Pajak penghasilan 6.000


Jumlah beban 56.000-
LABA
BERSIH 74.000
Contoh : Bentuk Multiple Step
CV. RIZEMA UTAMA
PERHITUNGAN RUGI/LABA
Per 31 Desember 2010
(Dalam ribuan rupiah)

Pendapatan Usaha

Jasa Setting
Jasa Printing

Jasa lainnya 70.000


40.000
Jumlah Pendapatan 125.000
15.000

Beban Usaha

Gaji 7.000
Kertas 4.500

Tonner 5.000

Perlengkapan 25.000

Jumlah Beban Usaha

Laba Usaha 41.000


84.000

Hak diluar usaha


15.000
Jasa service computer
4.500
Bunga di bank
Total hak diluar usaha

19.500

Beban di luar usaha

Perbaikan computer
Jml beban diluar
usaha
16.500
Laba sebelum pajak 100.500

Pajak penghasilan 6.000


3.000

Laba Bersih 94.500

Contoh :

NERACA AKTIVA PASSIVA


CV. RIZEMA UTAMA
Per 31 Desember 2010
(Dalam ribuan rupiah)

Aktiva Utang dan Modal


Aktiva Lancar :
Kas Utang Lancar :
115.000 Utang lancar
45.000
Piutang
104.000 Utang wesel
21.000
Persediaan
146.000 Utang lancar lain
Jumlah Aktiva 39.000
Lancar 365.000 Jumlah 105.000

Aktiva Tetap : Utang Jangka Panjang :

Mesin Utang jangka panjang


80.000 115.000

Bangunan 30.000
Jumlah Aktiva Tetap
110.000 Modal
Sendiri 255.000

Jumlah Passiva
Jumlah Aktiva 475.000
475.000

CV. RIZEMA UTAMA


PERHITUNGAN RUGI/LABA
Per 31 Desember 2010
(Dalam ribuan rupiah)

Pendapatan usaha 105.000

Pendapatan di luar usaha 25.000


Jumlah Pendapatan 130.000

Beban usaha 50.000

Pajak penghasilan 6.000


Jumlah beban 56.000
LABA BERSIH 74.000

Contoh Perhitungan :

1. Current ratio = Aktiva Lancar x 100%


Utang Lancar
= 365.000 x 100%
105.000
= 347,62%

2. Quick ratio = Aktiva Lancar – Persediaan x 100%


Utang Lancar
= 365.000 -146.000 x 100%
105.000

= 219.000 x 100%
105.000
= 208,57%

3. Aced test ratio = Kas + Bank + Piutang + Efek x 100%


Jumlah utang lancar

= 115.000 + 104.000 x 100%


105.000

= 219.000 x 100%
105.000

= 208,57%

4. Solvabilitas = Jumlah Aktiva x 100%


Jumlah Utang

= 475.000 x 100%
120.000

= 395,83%

5. Rentabilitas = Laba Usaha x 100%


Modal usaha
= 74.000 x 100%
105.000
= 70%

Anda mungkin juga menyukai