Anda di halaman 1dari 16

YAYASAN BINA INDONESIA GEMILANG

SMA BINA INDONESIA GEMILANG


(BOARDING SCHOOL)
Jalan Yayasan, Grogol, Kec. Limo, Kota Depok, Prov. Jawa Barat
Ph. 0857-1031-3540 Email : bigfoundationjs1@gmail.com

MODUL
Pembelajaran
Jarak Jauh
UNTUK JENJANG SMA

Mata Pelajaran
MATEMATIKA WAJIB

MATEMATIKA WAJIB KELAS XI | FITROTUL HUDA 1


MODUL PEMBELAJARAN JARAK JAUH

Penyusun :
FITROTUL HUDA
SMA BINA INDONESIA GEMILANG
(BOARDING SCHOOL)

DAFTAR ISI
PENYUSUN 1
DAFTAR ISI 4
PETA KONSEP 1
GLOSARIUM 4
PENDAHULUAN 1
Identitas Modul 2
Kompetensi Dasar 3
Deskripsi Singkat 2
Petunjuk Penggunaan Modul 3
Materi Pembelajaran 3
KEGIATAN PEMBELAJARAN I 1
A. Tujuan Pembelajaran 2
B. Uraian Materi 3

MATEMATIKA WAJIB KELAS XI | FITROTUL HUDA 2


C. Rangkuman 2
D. Latihan Mandiri 3
E. Latihan Soal 2
F. Penilaian Diri 3
KEGIATAN PEMBELAJARAN II 1
A. Tujuan Pembelajaran 2
B. Uraian Materi 3
C. Rangkuman 2
D. Latihan Mandiri 3
E. Latihan Soal 2
F. Penilaian Diri 3
EVALUASI 1
DAFTAR PUSTAKA 1

MATEMATIKA WAJIB KELAS XI | FITROTUL HUDA 3


PETA KONSEP

MATEMATIKA WAJIB KELAS XI | FITROTUL HUDA 4


GLOSARIUM

Fungsi ObjektifFungsi yang dioptimumkan (maksimum atau minimum). Fungsi Objektif disebut
juga sebagai fungsi tujuan
Model MatematikaMasalah-masalah nyata dalam kehidupan sehari-hari yang diterjemahkan ke
dalam Bahasa matematika, dapat berupa bagan/grafik/persamaan
Nilai MaksimumNilai terbesar dari fungsi baik dalam kisaran tertentu atau di seluruh domain fungsi
Nilai MinimumNilai terkecil dari fungsi baik dalam kisaran tertentu atau di seluruh domain fungsi
Nilai OptimumNilai yang diperoleh dari hasil perhitungan yang ditentukan dari nilai
maksimum/minimum dari bentuk fungsi
PertidaksamaanKalimat matematika yang menggunakan tanda “
Program LinearSuatu metode atau cara untuk memecahkan masalah menjadi optimal (maksimum
atau minimum) yang memuat batasan-batasan yang dapat diubah atau diterjemahkan ke dalam
bentuk system pertidaksamaan linear

MATEMATIKA WAJIB KELAS XI | FITROTUL HUDA 5


PENDAHULUAN
A. IDENTITAS MODUL

MATEMATIKA WAJIB KELAS XI | FITROTUL HUDA 6


D. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
Sebelum peserta didik membaca keseluruhan isi modul, peserta didik terlebih
dahulu membaca petunjuk khusus dalam penggunaan modul ahar memperoleh
hasil yang optimal.
1. Sebelum memulai menggunakan modul, marilah berdoa kepada Allah swt,
Tuhan YME agar diberikan kemudahan dalam memahami materi pada modul
ini.
2. Bacalah modul pembelajaran ini secara berurutan dan pahami isinya.
3. Perhatikan dengan seksama langkah-langkah dalam dalam setiap contoh
sehingga mempermudah dalam memahami konsep.
4. Setiap akhir kegiatan pembelajaran, peserta didik mengerjakan Latihan soal
dengan jujur dan percaya diri.
5. Konsultasikan dengan guru apabila Anda mengalami kesulitan dalam
memahami isi modul pembelajaran ini.
6. Peserta didik dikatakan tuntas apabila dalam mengerjakan Latihan soal
memperoleh nilai ≥ 70 sehingga dapat melanjutkan ke materi selanjutnya.

E. MATERI PEMBELAJARAN
Modul ini terbagi menjadi 2 kegiatan pembelajaran dan didalanya terdapat uraian
materi, contoh soal, latihan soal, dan soal evaluasi. Materi pembelajaran yang akan
dibahas pada modul ini meliputi :
1. Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel
2. Permodelan Matematika
3. Nilai Optimum suatu Fungsi Objektif

MATEMATIKA WAJIB KELAS XI | FITROTUL HUDA 7


Kegiatan Pembelajaran I
TUJUAN PEMBELAJARAN

Melalui pembelajaran ini, peserta didik diharapkan dapat :


Menjelaskan konsep system pertidaksamaan linear dua variable
Menentukan daerah penyelesaian suatu system pertidaksamaan linear dua variable.
Menjelaskan pengertian program linear dua variable.

B. URAIAN MATERI
APERSEPSI :
Bu Rahma adalah seorang pengusaha catering di desa Sukamakmur. Suatu hari, Bu Rahma
berencana membuat 2 jenis kue, yaitu kue bolu dan kue soes dengan menggunakan dua macam
bahan baku, yaitu tepung dan mentega. Adapun untuk membuat kue bolu memerlukan 200 gram
tepung dan 25 gram mentega. Sedangkan untuk membuat kue soes memerlukan 100 gram tepung
dan 50 gram mentega. Jumlah persediaan bahan baku yang dimiliki Bu Rahma adalah 4 kg tepung
dan 1,2 kg mentega. Setiap kue bolu dan kue soes masing-masing dibanderol dengan harga
Rp1.500,- dan Rp2.000,-. Berapa banyak masing-masing jenis kue yang harus dibuat oleh Bu
Rahma agar bisa mengoptimalkan keuntungan?

Sebelum kita membahas program linear lebih lanjut, Anda diharapkan dapat mengingat kembali
mengenai materi pertidaksamaan dan system pertidaksamaan linear yang telah Anda pelajari di
bangku kelas X Semester 1. Materi tersebut merupakan sebagai materi prasyarat mutlak dalam
mempelajari dan memahami program linear.

Ekspresi matematika yang memuat tanda atau symbol :


“¿ ,>, ≤ , atau≥” disebut dengan pertidaksamaan. PENTING !
Simbol pertidaksamaan dibaca sebagai berikut :
“¿” : dibaca kurang dari
“¿” : dibaca lebih dari
“≤” : dibaca kurang dari atau sama dengan
“≥” : dibaca lebih dari atau sama dengan

1. PERTIDAKSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL


Perhatikan bentuk-bentuk : x +2 y ≥ 6, x−4 y ≤ 8, x ≥ 0, dan 3 x+ 2 y <0.
Bentuk-bentuk tersebut dikenal dengan istilah pertidaksamaan linear dua variable
(PtLDV). Untuk menentukan daerah himpunan penyelesaian suatu PtLDV dapat dicari dengan
menggunakan dua metode, yakni :
a) Uji titik
b) Memperhatikan tanda ketaksamaan
Untuk lebih memahaminya, simaklah contoh berikut ini!
Contoh Soal :
MATEMATIKA WAJIB KELAS XI | FITROTUL HUDA 8
Tentukan daerah himpunan penyelesaian dari : 2 x+3 y ≤ 6

Penyelesaian :
a) Metode Uji Titik
Untuk menentukan daerah himpunan penyelesaian suatu pertidaksamaan dengan
menggunakan metode uji titik dapat dilakukan dengan cara :
 Ubah pertidaksamaan ke dalam persamaan.
2 x+3 y ≤ 6 diubah menjadi 2 x+3 y =6
 Substitusikan x=0 dan y=0 ke dalam persamaan.
Jika x=0, maka : 2 ( 0 ) +3 y=6
: 0+3 y =6 Jika y=0, maka : 2 x+3 ( 0 )=6
: 3 y=6 : 2 x+ 0=6
6 : 2 x=6
: y= =2 (0 , 2) 6
3 : x= =3 (3 , 0 ¿
2
Seperti yang terlihat pada table berikut :
x 0 3
y 2 0
(x , y) (0 , 2) (3 , 0)

 Gambarlah grafik garis ax +by=c dalam bidang koordinat kartesius dengan


menggunakan titik yang diperoleh pada langkah sebelumnya. (Akan terbentuk dua
daerah yang dibatasi oleh garis ax +by=c)

Note : Perhatikan tanda ketaksamaan dari soal.


Jika tanda ketaksamaan berupa “¿” atau “¿” maka garis digambar putus-putus
Jika tanda ketaksamaan berupa “≥” atau “≤” maka garis digambar penuh

MATEMATIKA WAJIB KELAS XI | FITROTUL HUDA 9


 Uji Titik. Ambil sembarang titik (x , y) di salah satu daerah. Subtitusikan titik
tersebut ke dalam pertidaksamaan. Misalkan ambil titik (0 , 0) yang terletak di
bawah garis 2 x+3 y ≤ 6. Kemudian subtitusikan titik ( 0 , 0 ) ke dalam
pertidaksamaan 2 x+3 y ≤ 6, sehingga :
Titik (0 , 0) : 2(0)+3 ( 0 ) ≤ 6
: 0≤6 (Benar)

 Arsir daerah yang SALAH. Daerah yang bersih merupakan Daerah Himpunan
Penyelesaian (DHP) pertidaksamaan.
Karena pertidaksamaannya bernilai benar, maka arsir daerah yang salah yakni
daerah diatas garis pertidaksamaan 2 x+3 y ≤ 6. Daerah yang bersih tersebut
merupakan daerah himpunan penyelesaian.

b) Memperhatikan Tanda Ketaksamaan


Syarat :
 Pastikan koefisien dari variabel x bernilai positif. Jika bernilai negative maka
kalikan dengan (−1).
 Jika koefisien dari variabel x bernilai positif, maka lihat tanda ketaksamaannya.
1) Jika tanda ketaksamaan berupa “¿” atau “≤”, maka daerah penyelesaian
(DHP) berada di sebelah kiri garis pembatas.
2) Jika tanda ketaksamaan berupa “¿” atau “≥”, maka daerah penyelesaian
(DHP) berada di sebelah kanan garis pembatas.
Perhatikan kembali pertidaksamaan 2 x+3 y ≤ 6. Tanda ketaksamaan berupa “≤” sehingga
daerah penyelesaian (DHP) terletak di sebelah kiri garis pembatas dan garis pembatasnya
berupa garis lurus.

2. SISTEM PERTIDAKSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL


MATEMATIKA WAJIB KELAS XI | FITROTUL HUDA 10
Perhatikan bentuk-bentuk system pertidaksamaan linear dua variabel (SPtLDV) berikut :
3 x+ y ≤4
a.
x+ y< 2
{
x−2 y ≥ 4 {
c. x−4 y< 8
x ≥2
x− y ≥−3
b.
{
−x+3 y ≥ 0
y≤5
1≤ x ≤ 4
Kedua bentuk diatas merupakan system pertidaksamaan linear dua variabel. Jadi, apakah
yang dimaksud dengan system pertidaksamaan linear dua variabel?
Adapun daerah himpunan penyelesaian suatu system pertidaksamaan linear dua variabel
merupakan himpunan pasangan bilangan ( x , y ) yang memenuhi system pertidaksamaan linear
tersebut. Daerah himpunan penyelesaian SPtLDV berupa suatu daerah yang dibatasi oleh
beberapa pada bidang koordinat Kartesius.

Menentukan Daerah Himpunan Penyelesaian (DHP) Suatu Sistem Pertidaksamaan


Linear Dua Variabel
Untuk menentukan daerah himpunan penyelesaian suatu system pertidaksamaan lineardua
variabel dapat dilakukan dengan cara berikut :
(a) Ubah setiap pertidaksamaan ke dalam bentuk persamaan linear
(b) Tentukan titik-titik potong dari setiap persamaan. Buat ke dalam bentuk table
(c) Tulis setiap titik-titik yang telah diperoleh pada bidang koordinat Kartesius.
(d) Subtitusikan sembarang titik ke setiap pertidaksamaan. Tentukan arsirannya.
(e) Arsirlah daerah yang SALAH. Daerah yang bersih (yang tidak terarsir) merupakan daerah
himpunan penyelesaian.

Contoh Soal :
4 x +3 y ≤12
{
Tentukan daerah himpunan penyelesaian dari : x +3 y >3
x ≥0

Penyelesaian :
a) Ubah setiap pertidaksamaan ke dalam bentuk persamaan sehingga :
Garis 1 : 4 x+3 y ≤12 → 4 x+3 y =12
Garis 2 : x +3 y> 3 → x +3 y=3
Garis 3 : x ≥ 0 → x=0

b) Tentukan titik-titik potong dari setiap persamaan. Buat ke dalam bentuk table
Garis 1 : 4 x+3 y =12
Jika x=0, maka : 4 ( 0 ) +3 y=12 Jika y=0, maka : 4 x+3 ( 0 )=12
: 3 y=12 : 4 x=12
12 12
: y= =4 (0, 4) : x= =3 (3 , 0)
3 4
0 3
y 4 0
(x , y) (0 , 4 ) (3 , 0)

MATEMATIKA WAJIB KELAS XI | FITROTUL HUDA 11


Garis 2 : x +3 y=3

Jika x=0, maka : ( 0 ) +3 y =3 Jika y=0, maka : x +3 ( 0 )=3


: 3 y=3 : x=3
3 3
: y= =1 (0, 1) : x= =3 (3 , 0)
3 1
0 3
y 1 0
(x , y) (0 , 1) (3 , 0)

Garis 3 : x=0

c) Tulis setiap titik-titik yang telah diperoleh pada bidang koordinat Kartesius. (Catatan :
Gunakan warna pena yang berbeda untuk menggambar setiap garis SPtDV pada bidang
koordinat Kartesius untuk memudahkan Anda memahaminya)

d) Subtitusikan sembarang titik ke setiap pertidaksamaan. Tentukan arsirannya.


 Ambil titik (0 , 0) yang terletak di bawah garis 4 x+3 y ≤12. Kemudian
subtitusikan titik ( 0 , 0 ) ke dalam pertidaksamaan 4 x+3 y ≤12, sehingga :
Titik (0 , 0) : 4 (0)+3 ( 0 ) ≤12
: 0 ≤ 12 (Benar)

 Ambil titik (0 , 0) yang terletak di bawah garis x +3 y> 3. Kemudian subtitusikan


titik ( 0 , 0 ) ke dalam pertidaksamaan x +3 y> 3, sehingga :
Titik (0 , 0) : ( 0 ) +3 ( 0 )>3
: 0>3 (Salah)

 Untuk x ≥ 0, kita tidak bisa mengambil titik (0 , 0). Hal ini dikarenakan titik (0 , 0)
berada diantara garis x ≥ 0 (berada di sumbu – y). Ambil sembarang titik yang
terletak diluar dari sumbu – y. Misalkan titik (1 , 0) yang terletak pada sumbu – x.
Subtitusikan ke dalam pertidaksamaan x ≥ 0, sehingga :
Titik (1 , 0) : 1 ≥0 (Benar)

MATEMATIKA WAJIB KELAS XI | FITROTUL HUDA 12


e) Arsirlah daerah yang SALAH. Daerah yang bersih (yang tidak terarsir) merupakan daerah
himpunan penyelesaian.

Contoh Soal :
x+ y≤6
Tentukan daerah himpunan penyelesaian dari :
{
2 x +3 y ≤ 12
x≥1
y ≥2

Penyelesaian :
a) Ubah setiap pertidaksamaan ke dalam bentuk persamaan sehingga :
Garis 1 : x + y ≤ 6 → x + y=6
Garis 2 : 2 x+3 y ≤12→ 2 x+3 y =12
Garis 3 : x ≥ 1 → x=1
Garis 4 : y ≥2 → y=2

b) Tentukan titik-titik potong dari setiap persamaan. Buat ke dalam bentuk table
Garis 1 : x + y=6
Jika x=0, maka : ( 0 ) + y =6 Jika y=0, maka : x + ( 0 )=6
: y=6 (0, 6) : x=6 (6 , 0)
0 6
y 6 0
(x , y) (0 , 6) (6 , 0)

Garis 2 : 2 x+3 y =12

Jika x=0, maka : 2 ( 0 ) +3 y=12 Jika y=0, maka : 2 x+3 ( 0 )=12


: 3 y=12 : 2 x=12
12 12
: y= =4 (0, 4) : x= =6 (6 , 0)
3 2
0 6

MATEMATIKA WAJIB KELAS XI | FITROTUL HUDA 13


y 4 0
(x , y) (0 , 4 ) (6 , 0)

Garis 3 : x=1
Garis 4 : y=2

c) Tulis setiap titik-titik yang telah diperoleh pada bidang koordinat Kartesius. (Catatan :
Gunakan warna pena yang berbeda untuk menggambar setiap garis SPtDV pada bidang
koordinat Kartesius untuk memudahkan Anda memahaminya).

d) Subtitusikan sembarang titik ke setiap pertidaksamaan. Tentukan arsirannya.


 Ambil titik (0 , 0) yang terletak di bawah garis x + y ≤ 6. Kemudian subtitusikan
titik ( 0 , 0 ) ke dalam pertidaksamaan x + y ≤ 6, sehingga :
Titik (0 , 0) : (0)+ ( 0 ) ≤ 6
: 0≤6 (Benar)

 Ambil titik (0 , 0) yang terletak di bawah garis 2 x+3 y ≤12. Kemudian


subtitusikan titik ( 0 , 0 ) ke dalam pertidaksamaan 2 x+3 y ≤12, sehingga :
Titik (0 , 0) : 2 ( 0 ) +3 ( 0 ) ≤12
: 0 ≤ 12 (Benar)

 Untuk x ≥ 1 dan y ≥2, kedua garis terletak diluar dari sumbu–x ( y=0) dan sumbu–
y (x=0). Ambil titik (0 , 0) kemudian subtitusikan ke dalam pertidaksamaan x ≥ 1
dan y ≥2, sehingga :
Titik (0 , 0) : 0 ≥ 1 (Salah)
Titik (0 , 0) : 0 ≥ 2 (Salah)

e) Arsirlah daerah yang SALAH. Daerah yang bersih (yang tidak terarsir) merupakan daerah
himpunan penyelesaian.

MATEMATIKA WAJIB KELAS XI | FITROTUL HUDA 14


3. MENYUSUN SISTEM PERTIDAKSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL SUATU
DAERAH HIMPUNAN PENYELESAIAN
Setelah Anda mencermati penyelesaian pada contoh soal diatas, sekarang kita akan belajar
bagaimana cara menyusun suatu pertidaksamaan linear dua variabel jika diketahui daerah
himpunan penyelesaiannya.
Untuk menyusun atau menentukan sistem pertidaksamaan dari suatu daerah himpunan
penyelesaian, digunakan langkah-langkah sebagai berikut :
a) Beri label (nomor) pada setiap garis yang membatasi daerah himpunan penyelesaian
(DHP)
b) Tentukan persamaan garisnya dengan ketentuan :
 Apabila garis memotong titik di kedua sumbu, yakni sumbu-x dan sumbu- y, maka
tukarkan nilai titik di sumbu-x ke sumbu- y atau sebaliknya.
 Apabila garis hanya diketahui memotong satu titik di salah satu sumbu saja, maka
gunakan rumus persamaan garis :
y− y1 x−x 1
=
y 2− y 1 x 2−x 1
c) Tentukan tanda ketaksamaannya dengan cara uji titik sesuai daerah himpunan
penyelesaiannya (DHP).

Contoh Soal :
Tentukan daerah himpunan penyelesaian dari :

Penyelesaian :
Ubah setiap pertidaksamaan ke dalam bentuk persamaan sehingga :

4.
C. RANGKUMAN
D. LATIHAN MANDIRI
E. LATIHAN SOAL
F. PENILAIAN DIRI

MATEMATIKA WAJIB KELAS XI | FITROTUL HUDA 15


MATEMATIKA WAJIB KELAS XI | FITROTUL HUDA 16

Anda mungkin juga menyukai