Anda di halaman 1dari 10

WARTA KEBUN RAYA

MAJALAH SEMI POPULER November 2020 | Vol. 18 No. 2 | ISSN 2746-5225

Pusat Penelitian Konservasi Tumbuhan dan Kebun Raya


Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
warta.pktkr.lipi@gmail.com | wartakebunraya@mail.lipi.go.id
Warta Kebun Raya 18 (2), November 2020

ISSN 2746-5225

Pembaca Warta yang budiman,

Mulai tahun 2020, Majalah Warta Kebun Raya mengalami perubahan dari
terbitan cetak menjadi terbitan elektronik atau e-WKR. Kami masih mengulas
tentang hal-hal yang berkaitan dengan berbagai aspek dari dunia tumbuh-
tumbuhan dan kegiatan Kebun Raya Indonesia. Semoga semua artikel yang
tersaji bermanfaat bagi para pembaca dan menambah wawasan serta motivasi
untuk berkiprah di bidang konservasi flora khususnya pembangunan Kebun
Raya.
Dalam edisi ini, kami menyajikan tiga artikel yang akan mengulas tentang Marga
Symplocos spp, Marga Ensete, serta waktu berbuah tumbuhan di Taman Nasional
Gunung Gede-Pangrango

Salam Redaksi

PENERBIT
PUSAT PENELITIAN KONSERVASI TUMBUHAN DAN KEBUN RAYA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA

REDAKSI
Penanggung Jawab : Dr. R. Hendrian, M.Sc
(Kepala Pusat Penelitian Konservasi Tumbuhan dan Kebun Raya)
Penyunting : Ir. Tri Handayani
Dra. Inggit Puji Astuti, M.Si
Dra. Sofi Mursidawati, M.Sc
Hary Wawangningrum, S.Si
R. Vitri Garvita Gandadikusumah, M.Si
Muhammad Rifqi Hariri, M.Si
Elga Renjana, M.Si

Alamat Redaksi
Pusat Penelitian Konservasi Tumbuhan dan Kebun Raya – LIPI
Jl. Ir. H. Djuanda No. 13
Telp/Fax: +6251 8322187
Laman: https://publikasikr.lipi.go.id/index.php/warta
Email: warta.pktkr.lipi@gmail.com, wartakebunraya@mail.lipi.go.id

Gambar sampul: Sloanea sigun


Fotografer: Prima Wahyu Kusuma Hutabarat, M.Si

Warta Kebun Raya merupakan majalah semi populer tentang berbagai aspek dari dunia tumbuh-
tumbuhan dan kegiatan Kebun Raya Indonesia yang diterbitkan berkala dua nomor per tahun.
Warta Kebun Raya 18 (2), November 2020

ISSN 2746-5225

2-8 KERAGAMAN DAN POTENSI Dwinda Mariska Putri,


MARGA Symplocos spp. KOLEKSI KEBUN Risha Amilia Pratiwi,
RAYA CIBODAS Vandra Kurniawan

9-20 CATATAN WAKTU BERBUAH Mimin, Lydia Natalia Endewip,


BEBERAPA TUMBUHAN DI RESORT Prima Wahyu Kusuma Hutabarat
SITUGUNUNG, TAMAN NASIONAL
GUNUNG GEDE-PANGRANGO

15-30 SELUK BELUK Muhammad Rifqi Hariri,


MARGA ENSETE BRUCE EX HORAN. Arieh Mountara,
(MUSACEAE) Arifin Surya Dwipa Irsyam

1
Warta Kebun Raya 18 (2), November 2020

Dwinda Mariska Putri, Risha Amilia Pratiwi,


Vandra Kurniawan
Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Cibodas
Pusat Penelitian Konservasi Tumbuhan dan Kebun Raya
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
email: dwinda.mariska.putri@lipi.go.id

S. cochinchinensis subsp. cochinchinensis var sessifolia


ABSTRACT
Among 260 known member of the genus Symplocos, there are 5 species that has been
collected in Cibodas Botanical Garden. These collections consist of Symplocos
cochinchinensis, S. costata, S. fasciculata, S. lucida, and S. odoratissima. Variety and
potential values of Symplocos spp. are explained in this paper.

PENDAHULUAN di Sumatera, dan 2 jenis di Jawa


(Nooteboom, 1975). Symplocos spp.
Symplocos spp. merupakan satu-satunya tumbuh baik di dataran rendah sampai
marga tumbuhan yang termasuk ke dalam dataran tinggi tropis. Di dataran rendah
suku Symplocaceae. Marga ini tersebar di dapat ditemukan di hutan hujan campuran
Asia tropis hingga subtropis, Australia, dan hutan hujan evergreen (Astuti, 2003).
Amerika, dan beberapa jenis tersebar
hingga wilayah temperata di Asia dan Umumnya Symplocos spp. memiliki
Amerika Tengah. Symplocos spp. tidak habitus semak hingga pohon dengan kulit
tersebar di Afrika, Asia bagian barat batang yang pahit. Jika berperawakan
maupun Eropa (Nagamatsu, 1993). Di pohon, tingginya jarang mencapai 30-45
Indonesia, pusat distribusi Symplocos spp. m. Daunnya tunggal dengan susunan
terbesar adalah Kalimantan, yaitu berselang-seling atau spiral, bertepi rata
sebanyak 26 jenis, kemudian Sumatera, hingga agak bergigi, tidak memiliki daun
Papua, dan Jawa berturut-turut sebanyak penumpu (stipula), berurat, memiliki
19, 12, dan 8 jenis. Kalimantan juga tangkai daun (tetapi pada beberapa jenis
merupakan pusat persebaran jenis daunnya hampir tidak bertangkai).
Symplocos spp. endemis terbanyak, yaitu Bunganya majemuk bertipe bulir (spike),
11 jenis, 7 jenis endemis di Papua, 5 jenis tandan (racemose), atau malai (panicle),

2
Warta Kebun Raya 18 (2), November 2020

biseksual, harum, berwarna putih atau telah disimpan sebagai koleksi herbarium
kekuningan, dan dilindungi brakteolus. adalah S. cochinchinensis, S. costata,
Bentuk bunganya aktinomorfis, terdiri dari S. lucida, S. odoratissima, S. ribes, dan
lima helai kelopak kecil yang menyatu, lima S. sessifolia. Koleksi-koleksi herbarium
helai mahkota dengan bagian dasar yang tersebut dapat diakses pada website KRC
menyatu, dan banyak benang sari http://sindata.krcibodas.lipi.go.id/Cibodas-
(stamen). Umumnya seluruh bunga dalam Botanic-Gardens-
satu pohon mekar secara bersamaan. Record/CBGR/herbarium/. Berdasarkan
Buahnya bertipe buah batu kering (drupe) Nooteboom (1977), perbandingan jenis-
berwarna biru terang hingga kehitaman jenis Symplocos spp. koleksi KRC dapat
dengan kulit buah yang keras akibat dilihat pada Tabel 1.
terlignifikasi dan mesokarp yang
berdaging, bergabus, atau berkayu POTENSI MARGA Symplocos spp.
(Nooteboom, 1977). KOLEKSI KEBUN RAYA CIBODAS

Symplocos spp. terbagi menjadi dua Secara umum, kegunaan tumbuhan


submarga, yaitu submarga Symplocos dan dirangkum dalam singkatan “TREES”
submarga Hopea (Nooteboom, 1977). (Seth, 2002), yaitu Timber, Restoration,
Perbedaan mendasar antara submarga Ecological, Educational and recreation,
Symplocos dengan Hopea yaitu pada dan Source of sustenance. Mengacu pada
submarga Symplocos hampir setengah kategorisasi tersebut, Symplocos spp.
bagian mahkota bunga menyatu, daun memiliki potensi kegunaan sebagai berikut
tidak menguning jika kering, serta bunga ini.
harum. Adapun pada Hopea, mahkota
bunga hanya menyatu pada bagian dasar, 1. Timber
daun menguning ketika kering, dan bunga Kayu yang dihasilkan Symplocos spp.
harum samar. Di KRC belum ada koleksi kurang bernilai ekonomi untuk bahan
Hopea sehingga pembahasan mengenai bangunan permanen, tetapi kayu
keragaman dan potensi marga Symplocos S. cochinchinensis dan S. odoratissima
spp. di KRC ini dibatasi pada submarga masih dapat dimanfaatkan untuk bahan
Symplocos. konstruksi ringan dan sementara, tiang
rumah, furnitur, korek api, bingkai,
KERAGAMAN MARGA Symplocos spp. kerajinan ukiran, dan bubur kertas (Astuti,
KOLEKSI KEBUN RAYA CIBODAS 2003).
2. Restorasi
Koleksi Symplocos spp. di KRC terdiri dari Symplocos spp. merupakan tumbuhan
lima jenis, yaitu 1) Symplocos yang dapat mengakumulasi aluminium dari
cochinchinensis (Lour.) S. Moore, dengan lingkungan sehingga marga ini berpotensi
tiga varian: A) S. cochinchinensis (Lour.) untuk fitoremediasi logam tersebut. Akar,
subsp. cochinchinensis var. daun, dan batang S. odoratissima dapat
cochinchinensis, B) S. ribes atau mengakumulasi aluminium sampai kadar
S. cochinchinensis subsp. cochinchinensis 23.383 mg/kg (Schmitt, 2016).
var laurina, dan C) S. cochinchinensis S. cochinchinensis var. sessifolia
subsp. cochinchinensis var sessifolia, 2) merupakan tumbuhan yang tahan terhadap
S. costata Choisy ex Zoll., 3) S. fasciculata gas beracun dan tanah asam sehingga
Roxb. ex A.DC., 4) S. lucida (Thunb.) dapat menjadi vegetasi pioneer untuk
Siebold & Zucc., dan 5) S. odoratissima program penanaman kembali di kawah
Choisy ex Zoll (Gambar 1). Jenis yang gunung berapi bersama-sama dengan

3
Warta Kebun Raya 18 (2), November 2020

Gambar 1. Beberapa jenis koleksi Symplocos di Kebun Raya Cibodas:


A. S. cochinchinensis subsp. cochinchinensis var cochinchinensis,
B. S. cochinchinensis subsp. cochinchinensis var sessifolia,
C. S. cochinchinensis subsp. laurina / S. ribes,
D. S. fasciculata, E. S. costata, dan F. S. odoratissima

Vaccinium, Myriea, Myrsine, dan karena memiliki daun berwarna hijau


Leptospermum. Dalam cekaman habitat emerald, mahkota berbentuk menara,
tersebut, tumbuhan ini tetap dapat batang yang tegak, daun yang tersusun
memproduksi bunga dan buah meskipun spiral, bunga majemuk yang harum
seringkali pertumbuhannya kerdil dengan mahkota berwana putih atau
(Nooteboom, 1977). kuning, serta buah yang menarik (Bai et
3. Ekologis al., 2017). S. lucida dan S. sessifolia
Symplocos spp. berperan sebagai bank memiliki daun yang berkilap dan bertekstur
oksigen, penyerap polutan di udara, seperti kulit. S. sessifolia juga memiliki
penurun kadar karbon dioksida di pucuk daun yang berwarna keunguan. Di
atmosfer, barrier untuk meredam KRC, koleksi Symplocos spp. yang sudah
kebisingan dan angin sehingga menghasilkan buah adalah S. costata.
mengurangi stress pada manusia, Jenis ini tingginya sekitar 20 m, buah
mencegah erosi atau abrasi, pengatur berwarna biru cerah, memiliki tajuk yang
suhu atmosfer, penyimpan cadangan lebar sehingga dapat digunakan untuk
karbon, habitat dan sumber makanan bagi berteduh pengunjung maupun hewan saat
satwa liar, seperti serangga, burung, panas terik. S. odoratissima, sesuai
mamalia, dan reptil. dengan namanya, memiliki bunga dengan
4. Pendidikan dan Rekreasi aroma yang lebih harum dibandingkan
Di Cina, S. cochinchinensis dianggap Symplocos lainnya. Seluruh tumbuhan
memiliki nilai estetika sehingga ditanam Symplocos spp. koleksi KRC diberi
sepanjang jalan. Symplocos spp. menarik identitas sehingga dapat menjadi

4
Warta Kebun Raya 18 (2), November 2020

5
Warta Kebun Raya 18 (2), November 2020

6
Warta Kebun Raya 18 (2), November 2020

sumber pembelajaran botani bagi


pengunjung. PENUTUP
5. Source of sustenance
Pucuk daun S. odoratissima dan Koleksi Symplocos spp. di KRC terdiri dari
S. sessifolia telah dimanfaatkan oleh lima jenis, yaitu 1) Symplocos
masyarakat sebagai lalapan. Adapun cochinchinensis, dengan tiga varian: A)
bijinya dimanfaatkan sebagai manik-manik S. cochinchinensis subsp. cochinchinensis
untuk perhiasan. Symplocos dapat var. cochinchinensis, B) S. ribes atau
dimanfaatkan sebagai pewarna alami S. cochinchinensis subsp. cochinchinensis
maupun penguat warna (mordant) pada var laurina, dan C) S. sessifolia atau
industri batik. Buah dan daun S. cochinchinensis subsp. cochinchinensis
S. cochinchinensis menghasilkan warna var sessifolia, 2) S. costata, 3)
ungu dan kuning, kulit batang S. fasciculata, 4) S. lucida, dan 5)
S. fasciculata menghasilkan warna merah, S. odoratissima. Marga ini memberikan
serta buah S. lucida, S. costata, dan berbagai manfaat, di antaranya sebagai
S. odoratissima menghasilkan warna ungu penghasil kayu, akumulator aluminium,
(Efendi et al., 2016). Kulit batang bagian vegetasi pioneer di kawah gunung berapi,
dalam S. fasciculata juga dapat tanaman hias, tanaman peneduh, sumber
menghasilkan warna kuning, tetapi lebih pembelajaran botani, lalapan, manik-manik
sering digunakan sebagai penguat warna untuk perhiasan, penguat pewarna alami,
merah yang berasal dari Morinda spp, juga sebagai tumbuhan obat. Dari kelima
Caesalpinia sappan, maupun Butea spp., jenis yang telah dikoleksi, S. costata
(Nooteboom, 1991). terdaftar di dalam IUCN Red List sebagai
jenis vulnerable.
Kulit batang S. lucida mengandung
metilsalisilat yang dapat digunakan DAFTAR PUSTAKA
sebagai obat pada nyeri otot (Nooteboom,
1977). Ekstrak daun S. lucida Astuti I.P. 2003. Symplocos Jacq. In:
menghasilkan aktivitas hipoglikemik pada RHMJ Lemmens and N
tikus dan antikanker leukemia pada mencit. Bunyapraphatsara (eds.) Plant
Uji ekstrak daun dan batang hasil kultur resources of South East Asia
jaringan menunjukkan jenis tersebut 12(3). Medicinal and poisonous
memiliki aktivitas antikanker terhadap plants 3. Leiden: Backhuys
karsinoma epidermoid pada nasofaring Publisher, pp. 392-394.
(Nooteboom (1991). https://edepot.wur.nl/411238
Bai, Y, Li, J., Lei, Q, Long, C., & Liu, B.
Kulit kayu dan daun S. odoratissima 2017. Potential ornamental plants
memiliki sifat astringen sehingga in Symplocaceae from China. Acta
dimanfaatkan sebagai obat sariawan Horticulturae, 1167: 23–30. doi:
(Fahrurozi, 2014). Bagian kulit kayunya 10.17660/ActaHortic.2017.1167.4
dihaluskan dan digosok pada gusi, Efendi, M., Hapitasari, I.G, Rustandi, R, &
sedangkan daun direndam dalam air Supriyatna, A. 2016. Inventarisasi
kemudian digunakan untuk berkumur. tumbuhan penghasil pewarna
Symplocos odoratissima memiliki bunga alami di Kebun Raya Cibodas.
yang harum sebagai pewangi. Selain hal- Bumi Lestari Journal of
hal yang telah disebutkan, potensi Environment, 16(1): 50-58.
Symplocos spp. belum sepenuhnya doi:10.24843/blje.2016.v16.i01.p0
tereksplorasi. 8

7
Warta Kebun Raya 18 (2), November 2020

Fakhrurozi, I. 2014. Keanekaragaman Flowering Plants. Dicotyledons.


tumbuhan obat di Taman Nasional Celastrales, Oxalidales, Rosales,
Gunung Gede Pangrango dan di Cornales, Ericales.Springer,
Hutan Terfragmentasi Kebun Berlin, pp. 443–449.
Raya Cibodas serta Schmitt, M., Boras, S., Tjoa, A., Watanabe,
pemanfaatannya oleh Masyarakat T., & Jansen S. 2016. Aluminium
Lokal. Tesis Program Magister, accumulation and intra-tree
Jurusan Biologi, Universitas Islam distribution patterns in three Arbo,
Negeri Syarif Hidayatullah. aluminosa (Symplocos) species
Lakhsmi, K.S, & Vadivu, R. 2010. The anti- from Central Sulawesi. PLoS
snake venom activity of the leaves ONE, 11(2): 1-18.
of Symplocos cochinchinensis ttps://10.1371/journal.pone.01490
(Lour.) S.Moore ssp. laurina 78.
(Symplocaceae). Der Pharmacia Seth, M.K. 2003. Trees and their economic
Lettre, 2(4): 77-81. importance. Botanical Review,
Li, X-H, Shen, D-D, Li, N., & Yu, S-S. 2003. 69(4): 321-376. doi:
Bioactive triterpenoids from 10.1663/0006-
Symplocos chinensis. Journal of 8101(2004)069[0321:TATEI]2.0.C
Asian Natural Products Research, O;2.
5(1): 49–56. doi: Sistem Informasi Data Tanaman
10.1080/1028602031000080469. (SINDATA) Kebun Raya Cibodas.
Nagamatsu, H. 1993. The Symplocaceae 2020. Cibodas Botanic Gardens
of Japan. Contributions from the Record. Balai Konservasi
Biological Laboratory, Kyoto Tumbuhan Kebun Raya Cibodas –
University, 28(2): 173–260. LIPI.
Nooteboom, H.P. 1975. Revision of the http://sindata.krcibodas.lipi.go.id/C
Symplocaceae of the Old World. ibodas-Botanic-Gardens-
New Caledonia excepted. Record/CBGR /herbarium/
Universitaire Pers Leiden. Sunil, C., Agastian, P., Kumarappan, C, &
Nooteboom, H.P. 1977. Flora Malesiana, Ignacimuthu, S. 2012. In vitro
Series 1 Spermatophyta, antioxidant, antidiabetic and
Flowering Plants, Volume 8 Part antilipidemic activities of
2. Sijthoff & Noordhoff Symplocos cochinchinensis
International Publishers, Alphen (Lour.) S. Moore bark. Food and
Aan Den Rijn, The Netherlands. Chemical Toxicology, 50 (5):
Nooteboom, H.P. 1991. Symplocos Jacq. 1547-1553.
In: RHMJ Lemmens and Wulijarni- doi:10.1016/j.fct.2012.01.029.
Soejipto, N (eds.). Plant resources Vadivu, R., & Lakshmi, K.S. 2008. In vitro
of South-East Asia 3. Dye and and in vivo anti-inflammatory
tannin producing plants. activity of leaves of Symplocos
Wageningen: Pudoc, pp. 115-118. cochinchnensis (Lour) Moore ssp
Nooteboom, H.P. 2004. Symplocaceae. In: laurina. Bangladesh Journal of
Kubitzki, K (eds.) The families and Pharmacology, 3(2): 121–124. doi:
genera of vascular plants: VI. 10.3329/bjp.v3i2.956.

Anda mungkin juga menyukai