Anda di halaman 1dari 5

METODELOGI PENELITIAN

NAMA : SAKHA ABIYYU ARSHA

NPM : 1905160505

TUGAS PERTEMUAN 5

SOAL

1. Jelaskan perbedaan jenis-jenis data di bawah ini, dan berikan pula contoh untuk
masing-masing jenis data:
a. Data kualitatif dan kuantitatif
b. Data primer dan sekunder
c. Data berskala nominal, ordinal, interval dan rasio

JAWAB

a. Data Kualitatif, data yang berhubungan dengan kategorisasi (pengelompokan), yang


sifatnya menunjukkan kualitas dan bukan angka atau nilai kuantitatif tertentu.
Contoh data kualitatif, adalah: tinggi, rendah, panjang, pendek, besar, kecil, jauh,
dekat, cantik, jelek, baik, buruk, dan sebagainya. Data Kuantitatif, data-data yang
berwujud angka-angka tertentu, yang dapat dioperasikan secara matematis. Contoh
data kuantitif adalah: 170 cm, 300C, 1000 orang, 1 milyar rupiah dan sebagainya.
b. Data Primer, data mentah yang diambil oleh peneliti sendiri (bukan oleh orang lain)
dari sumber utama guna kepentingan penelitiannya, dan data tersebut sebelumnya
tidak ada. Contoh Data Primer :
 Data hasil wawancara/interview
 Data hasil penyebaran angket/kuisioner
 Data hasil pengamatan/observasi
Data Sekunder, data yang sudah tersedia yang dikutip oleh peneliti guna
kepentingan penelitiannya. Data aslinya tidak diambil peneliti tetapi oleh pihak lain.
Contoh data sekunder adalah dokumen yang diambil dari perusahaan, BPS, internet.

c. Data berskala Nominal, ciri data yang tidak dapat diperingkatkan (satu data tidak
lebih rendah/tinggi dibanding data lainnya), dimana perbedaan antara nilai tidak
memiliki arti, dan nilai hanyalah symbol. Contoh :
Jenis kelamin Simbol
Laki-laki 1
Perempuan 2

Data berskala Ordinal, ciri data yang diperingkatkan (satu data lebih rendah/tinggi
dibanding data lainnya), dimana perbedaan antara nilai memiliki arti, tetapi nilai
hanya symbol.
Contoh :
Pelayanan RS
Kategori Skor
Sangat Buruk 1
Buruk 2
Baik 3
Sangat Baik 4

Data berskala Interval, ciri data yang diperingkatkan, dimana perbedaan antara nilai
memiliki arti dan tidak ada titik nol mutlak (nilai nol punya arti/bobot). Contoh :
SUHU
°C °F Ket
0= 32 Dingin
100=212 Panas
Data berskala Rasio, ciri data yang diperingkatkan, dimana perbedaan antara nilai
memiliki arti tetapi ada titik nol mutlak (nilai nol tidak punya bobot). Contoh :
Berat Badan
No. Berat
1 0 kg
2 10 kg
3 20 kg
4 30 kg
2. Jelaskan persamaan dan perbedaan antara:
a). Teknik wawancara , dengan penyebaran angket
b). Teknik pengamatan dengan penelusuran dokumen
JAWAB
a. Teknik wawancara Mengumpulkan data dengan cara berdialog langsung untuk
mengetahui sesuatu secara mendalam. Sedangkan teknik penyebaran angket
mengumpulkan data dengan cara menyebarkan lembar pertanyaan/pernyataan
tertulis tentang suatu fakta. Perbedaan diantara keduanya adalah kalau teknik
wawancara memberi pernyataan atau pemberitahuan secara langsung dengan
berdialog sedangkan dengan teknik penyebaran angket memberi suatu pernyataan
atau informasi melalui selembaran atau sama dengan tidak langsung. Persamaannya
sama-sama memberi tahu sebuah informasi.
b. Persamaan Teknik pengamatan dengan penelusuran dokumen adalah sama-sama
mengumpulkan, melihat, dan meneliti suatu objek atau data. Yang membuat kedua
teknik ini berbeda adalah teknik pengamatan meneliti suatu objek dengan secara
langsung sedangkan teknik penelusuran dokumen dengan cara tidak langsung atau
meneliti suatu data-data historis (masa lalu).

3. Tentukanlah sebuah variabel penelitian. Lalu susunlah tabel/matriks  pengembangan


instrumen untuk variabel tersebut. dengan menggunakan SKALA :  
a) Skala Likert
b) Skala semantic differential
c) Skala rating

JAWAB

4.  Apakah maknanya jika suatu item instrumen adalah valid dan tidak  valid?. Apa yang
dilakukan peneliti jika terdapat item instrumen yang tidak valid?

JAWAB
Makna jika suatu item istrumen adalah valid dan tidak valid agar kita tahu apakah data
yang kita teliti itu tepat/benar untuk mengukur variabel penelitian. Suatu tes dapat
dikatakan memiliki validitas yang tinggi jika tes tersebut menjalankan fungsi ukurnya,
atau memberikan hasil ukur yang  tepat dan akurat sesuai dengan maksud dikenakannya
tes tersebut. Suatu tes menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan
diadakannya pengukuran dikatakan sebagai tes yang memiliki validitas rendah. Yang
dilakukan ketika peneliti mendapatkan item istrumen yang tidak valid. Di dalam uji
validitas terdapat 2 perbedaan yaitu validitas factor dan validitas item, dimana validitas
faktor diukur bila item yang disusun menggunakan lebih dari satu faktor (antara faktor
satu dengan yang lain ada kesamaan). Pengukuran validitas faktor ini dengan cara
mengkorelasikan antara skor faktor (penjumlahan item dalam satu faktor) dengan skor
total faktor (total keseluruhan faktor). Sedangkan validitas item ditunjukkan dengan
adanya korelasi atau dukungan terhadap item total (skor total), perhitungan dilakukan
dengan cara mengkorelasikan antara skor item dengan skor total item. Yang dilakukan
ketika peneliti mendapatkan item istrumen yang tidak valid adalah Item yang tidak valid
harus dikeluarkan dari suatu angket penelitian.

5. Apakah maknanya jika suatu instrumen adalah reliabel dan tidak reliabel?

JAWAB
Uji reliabilitas digunakan untuk menguji apakah angket yang disusun adalah alat ukur
yang bisa dipercaya atau tidak. reliabilitas mengukur suatu tes tetap konsisten setelah
dilakukan berulang-ulang terhadap subjek dan dalam kondisi yang sama. Penelitian
dianggap dapat diandalkan bila memberikan hasil yang konsisten untuk pengukuran
yang sama. Tidak bisa diandalkan bila pengukuran yang berulang itu memberikan hasil
yang berbeda-beda. Tinggi rendahnya reliabilitas, secara empirik ditunjukan oleh suatu
angka yang disebut nilai koefisien reliabilitas. Reliabilitas yang tinggi ditunjukan dengan
nilai rxx mendekati angka 1. Kesepakatan secara umum reliabilitas yang dianggap sudah
cukup memuaskan jika ≥ 0.700.

Anda mungkin juga menyukai