Anda di halaman 1dari 2

Nama : Hukma Shabiyya Rizki

NPM :1706029230
Kel. : Kelompok 9A
Rotasi : Nefrologi

Edema
Edema merupakan penumpukan abnormal cairan dalam ruang interstitial tubuh yang dapat disebabkan
oleh berbagai system organ. Penyebab edema dapat dibagi berdasarkan pendekatan organ sebagai
berikut:
1. Renal
a. Gagal ginjal
Pada gagal ginjal, terjadi penurunan GFR sehingga menyebabkan retensi air dan
garam sehingga terjadi peningkatan tekanan hidrostatik. Hal ini menyebabkan
perpindahan cairan ke ekstravaskular dan menghasilkan edema yang biasanya terlihat
pada kaki
b. Glomerulonefritis
Glomerulonefritis, contohnya pada GNAPS inflamasi interstisial pada glomerulus
yang mengakibatkan scarring dan hilangnya membrane filtrasi glomerulus sehingga
terjadi penurunan GFR. Hal tersebut menyebabkan overfill sehingga muncul edema
c. Sindrom nefrotik
Proteinuria pada SN menyebabkan hipoalbuminemia sehingga terjadi penurunan
tekanan onkotik kapiler. Hal ini menyebabkan underfill sehingga terjadi kompensasi
renal berupa reabsorpsi air dan garam sehingga terjadi edema
2. Kardiovaskular
a. Congestive heart failure
Penurunan cardiac output meningkatkan stimulasi RAA dan simpatis sehingga terjadi
peningkatan reabsorpsi air dan garam pada tubulus proksimal yang berujung pada
peningkatan cairan pada ruang interstisial sehingga terjadi edema
3. Liver
a. Sirosis hati
Hipertensi porta menyebabkan penurunan total SVR yang menstimulasi system
RAAS sehingga terjadi peningkatan reabsorpsi garam yang menyebabkan edema dan
juga asites
4. Metabolik
a. Hipotiroid (myxedema)
Penurunan hormone T3 intrasel menyebabkan gangguan keseimbangan cairan
sehingga terjadi peningkatan permeabilitas vascular dan peningkatan retensi air
sehingga terjadi edema non-pitting.
b. Graves’s disease (edema periorbital)
Ikatan antibody TRAb terhadap reseptor IGF-1R dan TSHR di mata menyebabkan
terjadinya inflamasi, infiltrasi, dan edema yang terlihat pada graves’ ophthalmopati
c. Malnutrisi
Pada kwashiorkor terjadi gangguan pada sintesis protein di liver sehingga terjadi
hypoalbuminemia yang menyebabkan terjadinya edema
5. Limfatik
a. Lymphedema
Insufisiensi vena kronik menyebabkan venous & lymphatic load melebihi batas
maksimal dan/atau disfungsi system limfatik sehingga terjadi penumpukan cairan
pada interstisial.
b. Infeksi filariasis
c. Malignansi
6. Penyebab lain
a. Severe sepsis
Terjadi akibat leakage protein ke interstitial akibat peningkatan permeabilitas kapiler
yang menyebabkan terjadinya edema
b. Obat
Pada penggunaan CCB, terjadi peningkatan tekanan kapiler yang menyebabkan
cairan keluar menuju interstisial sehingga terjadi edema
c. Alergi
Pelepasan histamin dan mediator lainnya menyebabkan vasodilatasi yang
menyebabkan cairan keluar menuju interstitial dan terjadi edema
d. Luka bakar
Kondisi ini menyebabkan kehilangan protein plasma sehingga terjadi imbalans dan
cairan masuk ke interstitial

Referensi:
1. Trayes KP, Studdiford JS. Edema: diagnosis and management. Am Fam Physician. 2013 Jul
15;88(2):102-110
2. Scallan J, Huxley VH, Korthuis RJ. Pathophysiology of edema formation. In: Capillary fluid
exchange: regulation, functions, and pathology. San Rafael; Morgan & Claypool; 2010
3. Lent-Schochet D, Jialal I. Physiology, edema [internet]. Trasure Islan: StatPearls Publishing;
2021 [cited 2021 Sep 30]. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537065/

Anda mungkin juga menyukai