Proses di atas menunjukkan bahwa untuk menentukan portion blending yang nantinya akan
menjadi acuan untuk loading barge, coal port logistic memerlukan beberapa data pendukung seperti pada
skema berikut:
RQC
Sales & Marketing
Loading Plan
STSC
Coal Stock
Control Room
Coal Quality
Laboratory
2. Loading Plan berisi data rencana cargo dari seluruh site maupun third parties yang akan di muat ke
masing-masing MV costumer termasuk di dalamnya plan kualitas dan kuantitas batubara, data ini
dikirmkan update per-shipment oleh tim STSC
4. Coal Stock berisi data update kuantitas batubara yang di produksi setiap hari dan setiap shift dari
masing-masing produk batubara, data ini dikirimkan setiap hari oleh tim Control Room
Gambar 2.6 Email Coal Production & Balance Stock – Controll Room
5. Coal Quality berisi data kualitas batubara yang di produksi (CP) dan yang di loading (Barge Loading)
setiap hari, data ini dikirimkan setiap hari oleh departemen laboratory
Date of production:
28 April 2018 Date of reported:
30 April 2018
Dalam prosesnya, RQC selalu update setiap bulan, Loading plan update setiap shipment, Barge
Line Up update setiap hari, Coal stock update setiap hari, dan yang menjadi kendala ialah coal quality report
dari departemen laboratory yang dikirim setiap hari namum data paling updatenya adalah data produksi
satu hingga dua hari sebelumnya, inilah yang kemudian akan menjadi fokus tim kompak kami, yaitu terkait
update data coal quality dari laboratory ke coal port logistic
Laboratory departemen bertugas untuk mengontrol kualitas batubara mulai dari eksplorasi hingga
ke pengapalan seperti terlihat pada gambar dibawah:
Untuk mencapai proses pengiriman laporan hasil pengujian, banyak tahapan yang harus
dikerjakan oleh personel laboratorium seperti terlihat pada gambar dibawah
Hasil analisa sample produksi memerlukan waktu hingga 1 hari sampai laporan akhir (General
Analysis) dapat di release, sementara itu tim kompak fokus kepada parameter analisa TS untuk menghitung
berapa lama waktu yang dibutuhkan hingga hasil analisa TS keluar, berikut perhitungan waktu analisanya,
Waktu yang dibutuhkan dari mulai produksi batubara hingga hasil analisa TS keluar adalah 980
menit (16 jam 20 menit) dan waktu ini di anggap cukup lama apabila dibandingkan dengan waktu maksimal
yang dibutuhkan oleh tim Coal Port Logistic untuk menentukan portion blending barge loading, hal inilah
yang mendasari tim kami membentuk KOMPAK yaitu agar kami dapat menemukan solusi terhadap lamanya
waktu penerimaan hasil analisa TS dari laboratorium kepada tim CPL yang mana data updatenya sangat
diperlukan untuk penentuan portion blending.
2.2 PENENTUAN JUDUL
Coal Port Logistic membutuhkan waktu untuk membuat formula blending setiap pengapalan yang
akan dilakukan, tim kami menentukan waktu paling maksimal yang dibutuhkan CPL untuk membuat
formulasi blending berdasarkan waktu produksi batubara yaitu 12 jam setiap shift ditambah dengan waktu
rata-rata barge mulai sandar hingga start loading
COMM. TIME
BERTHED
NO. TUGBOAT NAME BARGE NAME LOADING NEEDED
(DATE-TIME)
(DATE-TIME) (Minute)
700
600
500
400
300
200
100
0
Actual Target
Diagram 2.2.1 Diagram batang actual vs target durasi pengiriman hasil analisa %TS dari laboratory ke CPL
Berdasarkan data-data tersebut maka tim kami menentukan judul KOMPAK ini adalah
Mengurangi durasi pengiriman hasil analisa %TS coal production ke tim Coal Port
Logistic dari 16h 20m menjadi 12h 28m sebesar 100% selama 3 bulan