METODOLOGI PENELITIAN
19
20
Studi Literatur,
Observasi dan
Wawancara
Data
Kecepatan
Angin
Perhitungan Awal
dan Pembuatan
Desain
Pembuatan
Prototype Turbin
Angin
Pengujian
Prototype Turbin
Angin
Tidak Sesuai?
Ya
Pembuatan Turbin
Angin
Pemasangan
Turbin Angin dan
Komponen PLTH
Pengujian dan
Pengambilan Data
Sesuai? Tidak
Ya
Pembuatan
Laporan Akhir
Selesai
Dari gambar diagram alir diatas akan dijelaskan secara rinci sebagai berikut:
1. Mulai
2. Studi Literatur, Observasi, dan Wawancara
Studi literatur dengan membaca buku referensi, jurnal, dan lain-lain. Dari
referensi yang diperoleh sesuai dengan judul laporan akhir akan dijadikan
topik laporan. Melakukan Observasi untuk mengamati kondisi daerah
yang dibuat untuk pelaksanaan. Melakukan wawancara kepada pihak
terkait untuk mendapatkan informasi penunjang tentang judul laporan
rancang ulang turbin angin.
3. Pengambilan Data Awal
Pengambilan data awal dengan cara melakukan pengukuran kecepatan
angin dan juga pengambilan data dari BMKG (Badan Meteorologi
Klimatologi dan Geofisika) setempat untuk acuan perhitungan awal
perancangan turbin angin.
4. Perhitungan Awal dan Pembuatan Desain
Melakukan perhitungan awal dan mendesain dengan data kecepatan angin
yang sudah diperoleh dari pengukuran.
5. Pembuatan Prototype Turbin Angin
Pembuatan prototype turbin untuk membuat turbin yang sangat memiliki
tingkat kepresisian yang tinggi, maka dibuat dibuat prototype dahulu untuk
meminimalisir kesalahan pembuatan turbin angin.
6. Pengujian Prototype Turbin Angin
Melakukakan pengujian untuk mengetahui perbandingan dari pengujian
prototype turbin angin.
7. Pembuatan Turbin Angin, Pemasangan Turbin Angin, dan Komponen
PLTH.
Pembuatan turbin angin yang sudah melakukan pengujian prototype
dengan bahan dan material yang sudah disiapkan. Setelah pembuatan
turbin selesai maka akan dilakukan pemasangan turbin angin sesuai
dengan perencanaan. Pemasangan dilakukan pada tempat yang sudah
ditentukan, yang berlokasi di Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat
(BALITTAS).
22
Baterai
Inverter
Beban
Dari blok diagram diatas dapat diketahui sistem kerja Pembangkit Listrik
Tenaga Hybrid ini memanfaatkan energi kinetik angin yang masuk ke dalam area
turbin untuk mengatur baling- baling. Turbin tersebut dan generator yang satu
poros mengakibatkan memutarnya rotor generator dibelakang turbin angin
sehingga dapat menghasilkan tenaga listrik, dimana fungsi generator yaitu
mengubah energi gerak menjadi energi listrik. Output yang dihasilkan oleh
24
generator ialah arus AC. Kinerja PLTS yaitu menerima cahaya matahari dan
diubah menjadi tenaga listrik melalui proses Photovoltaic.
Setelah generator pada PLTB berputar dan PV 2x100 WP pada PLTS
memperoleh cahaya kemudian kedua pembangkit tersebut akan menyalurkan arus
charging ke Multiple Charge Controller sehingga Multiple Charge Controller
terisi, saat arus pengisian pada baterai telah mencapai keadaan penuh. Maka
Multiple Charge Controller akan menghentikan arus listrik yang masuk ke dalam
baterai untuk mencegah overcharge begitu juga sebaliknya. Setelah itu energi
yang disimpan pada Charge Controller disalurkan ke baterai. Setelah itu dari
baterai disalurkan lagi menuju inverter yang semula tegangan DC dikonversi
menjadi tegangan AC untuk disalurkan meneju beban yang terpasang yaitu berupa
pompa air.
Gambar 3. 6 Bearing
Sumber: Dokumen Penulis
28